Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin. Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah


SWT. yang telah memberikan berkah, rahmat, karunia, serta rezeki yang tidak pernah
dapat dihitung sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ini dengan
judul “Pengelolaan Sampah Plastik Menjadi Produk yang bernilai Melalui Bank
Sampah Upaya Mengatasi Pencemaran Lingkungan”. Adapun karya tulis ini
dibuat dalam rangka memberikan gambaran ide untuk mendukung pembangunan
berkelanjutan.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis selama pelaksanaan hingga penulisan karya tulis ini dapat selesai,
terutama kepada :
1. Kedua orang tua yang telah banyak memberikan motivasi.
2. Aprilia selaku teman seperjuangan penulisan karya tulis ilmiah ini.

Semoga kebaikan yang diberikan oleh semua pihak kepada penulis menjadi
amal sholeh yang senantiasa mendapat balasan dan kebaikan yang berlipat ganda
dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan yang harus
diperbaiki, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak dalam perbaikan dimasa
depan. Akhirnya dengan kerendahan hati, penulis berharap semoga karya tulis ini
bermanfaat bagi pembaca.

Bengkulu, 7 Maret 2019

Penulis

i
Daftar isi

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


Daftar isi .................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
1.2.1 ...................................................................................................................................... 2
1.3 Gagasan Kreatif .............................................................................................................. 3
1.4 Tujuan Penulisan............................................................................................................ 3
1.5 Manfaat Penulisan .......................................................................................................... 4
1.6 Metode penulisan ............................................................................................................ 4
BAB 2 TELAAH PUSTAKA .................................................................................................. 5
2.1 Landasan Teori.................................................................................................................... 5
2.1.1 Pengertian Sustainable Development Goals (SDGs) ................................................... 5
2.1.2 Pengertian Plastik........................................................................................................ 5
2.1.3 Pengertian Sampah....................................................................................................... 6
2.1.4 Pengertian Bank Sampah ............................................................................................. 6
2.2. Pengaturan Hak-Hak Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah ....................................... 6
BAB III METEDOLOGI .......................................................................................................... 8
3.1 Metode Penulisan ................................................................................................................ 8
3.2 Tekhnik Pengumpulan Data ................................................................................................ 8
3.3 Metode Anilisis Data .......................................................................................................... 8
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................................ 9
4.1 Jenis-Jenis Sampah ............................................................................................................ 9
4.1.1 Sampah Organik........................................................................................................... 9
4.2 Penting nya Bank Sampah ................................................................................................. 9

ii
4.3 Pengelolaan Sampah yang sudah ditabung ...................................................................... 10
4.4 Bank Sampah Dan Penerapan nya ................................................................................... 10
4.5 Peran Bank Sampah dalam pengurangan sampah plastik ................................................. 12
4.6 Langkah Strateggis Pengimplementasian Gagasan ........................................................... 12
BAB V KESIMPULAN .......................................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sustainable Deveplopment Goals (SDGs) merupakan upaya pembangunan


berkelanjutan yang menjadi acuan dalam kerangka pembangunan dan
perundingan negara-negara di dunia sebagai pengganti pembangunan global
Millenium Development Goals (MDGs) yang telah berakhir di tahun 2015. SDGs
memiliki 17 tujuan, diantaranya tanpa kemiskinan, tidak ada kemiskinan dalam
bentuk apapun di seluruh penjuru dunia, dan keberlanjutan kota dan komunitas.

Indonesia penyumbang sampah plastik terbesar ke dua di dunia, volume


sampah plastik di Indonesia sepanjang 2017 tercatat 65,8 juta ton sedangkan pada
2018 volume sampah plastik di Indonesia meningkat menjadi 67 juta ton. Bahkan
pada 2025 mentri kelautan memprediksi 70% laut Indonesia akan dipenuhi oleh
sampah plastik.

Faktanya dalam satu hari, setiap hari, satu orang rata-rata menghasilkan
sampah sebanyak 600 gram. Sampah itu terdiri dari sampah organik, kertas,
plastik, dan benda-benda tak terpakai lainnya. Di sebuah kota seperti Jakarta saja,
sampah yang dihasilkan sekitar 7.620 ton dengan estimasi jumlah penduduk 12,7
juta jiwa. Sedangkan Provinsi Bengkulu merupakan salah satu tempat yang paling
bermasalah karena jumlah sampah yang di timbun di Tempat Pembuangan Akhir
adalah 139,95 Ton/hari.

1
Objek wisata pantai panjang yang menjadi pusat wisata di provinsi Bengkulu
pun sering kali menjadi masalah, pasal nya kurang nya perhatian pemerintah serta
kurang nya kesadaran masayarakat untuk menjaga lingkungan dari sampah.
Sehingga pantai panjang terlihat sangat kumuh dan kotor.

Guna mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) yang salah


satunya bertujuan tanpa kemiskinan, pemanfaatan sampah yang terus bertambah
menjadi daya tarik dan masalah besar bagi Mahasiswa dalam hal nya pengelolaan
sampah.

Oleh karna itu peran mahasiswa Diploma III Akuntansi dalam pengelolaan
sampah plastik sangat dibutuhkan guna menjaga lingkungan dari sampah plastik.
Selain itu peran mahasiswa Diploma III khususnya ahli madya di bidang
Akuntansi ialah menjadi pendamping Kelurahan dalam hal nya pengelolaan dana
kelurahan atau pum pembuatan laoran-laporan keuamgam berstandar SAK.

Oleh karna itu bisa dibentuk “Bank Sampah” di kelurahan pasar bengkulu
guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menukar sampah yang ada dan
di ubah ke dalam bentuk rupiah. Selanjut nya Sampah yang terkumpul bisa diolah
dan menjadi produk yang bernilai jual tinggi. Dan hal ini bisa menambah
pemasukan masyarakat serta berdampak panjang untuk kelurahan dalam halnya
menjadikan kelurahan yang sadar akan lingkungan serta menjadi desa kreatif.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Mengapa Perlunya diterapkannya Bank Sampah ?

1.2.2 Bagaimana pengelolaan sampah yang sudah ditabung?

2
1.2.3 Bagaimana Peranan Bank Sampah dalam Pengurang Sampah plastik
yang ada di sekitaran Pantai panjang ?

1.3 Gagasan Kreatif

Munculnya ide ini berdasarkan analisa penulis melihat bahwa banyak nya
sampah yang ada di sekitaran pantai panjang Bengkulu, dan sampah yang paling
banyak adalah sampah anorganik atau sampah plastik. dan ini berdampak negative
bagi masyarakat. Masih sangat sedikit masyarakat yang peduli akan lingkungan.
Selain itu melihat permasalahan ”lindungi bumi dari plastik” penulis ingin
masyarakat sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang lebih berguna dan
bermanfaat.

1.4 Tujuan Penulisan

Setiap penilisan pasti mempunyai tujuan tertentu, sama dengan hal nya
penulisan karya tulis ini mempunyaii tujuan sebagai berikut :

1.4.1 Menjaga Lingkungan dari sampah plastik

1.4.2 Mengolah Sampah Plastik Menjadi produk yang bernilai jual tinggi

1.4.3 Menjadikan Kelurahan Pasar Bengkulu menjadi kelurahan kreatif dan


inovatif karna menerapkan Bank Sampah guna menjaga lingkungan dari plastik.

3
1.5 Manfaat Penulisan

1.5.1 Membuka peluang usaha untuk masyarakat sekitar karna mengelolah


sampah plastik menjadi produk yang bernilai.

1.5.2 Mengurangi sampah plastic dari lingkungan, sehingga menciptakan


lingkungan yang bersih dari sampah.

1.6 Metode penulisan

Metode penulisan yang digunakan penulis sebagai acuan dalam pembahasan


karya tulis ilmiah ini. penulis menerapkan metode kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Pendekatan deskriptif dan pengumpulan data bersumber dari telaah
pustakajurnal dan sumber bacaan ilmiah lainnya.

Analisis potensi ide yang dapat dirancang dan dikembangkan dengan


membandingkan dari hasil telaah pustaka bacaan yang ada

4
BAB 2
TELAAH PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Sustainable Development Goals (SDGs)

Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global


yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri
kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi
17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030.

2.1.2 Pengertian Plastik

Plastik adalah senyawa polimer alkena dengan bentuk molekul sangat besar.
Istilah plastik, menurut pengertian kimia, mencakup produk polimerisasi sintetik atau
semi-sintetik. Molekul plastik terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan
polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau nilai
ekonominya.

Dalam proses industri dan pabrikasi, plastik dibuat dalam jenis yang sangat
banyak. Sifat-sifat bisa menerima tekanan, panas, keras juga lentur, dan bisa
digabung dengan partikel lain semisal karet, metal, dan keramik. Sehingga wajar jika
plastik bisa dipergunakan secara massa untuk banyak sekali keperluan.

Kantong plastik biasa membutuhkan waktu sepuluh sampai 12 tahun untuk


terurai. Botol plastik lebih lama lagi. Karena polimernya lebih kompleks dan lebih

5
tebal, botol plastik memiliki waktu 20 tahun untuk hancur. Sedangkan sterofoam
biasa yang sering digunakan di Indonesia, membutuhkan waktu 500 tahun untuk bisa
hancur sempurna.

2.1.3 Pengertian Sampah

Sampah adalah material sisa yang dibuang sebagai hasil dari proses produksi,
baik itu industri maupun rumah tangga. Definisi lain dari sampah adalah sesuatu yang
tidak diinginkan oleh manusia setelah proses/ penggunaannya berakhir.

Adapun material sisa yang dimaksud adalah sesuatu yang berasal dari
manusia, hewan, ataupun dari tumbuhan yang sudah tidak terpakai. Wujud dari
sampah tersebut bisa dalam bentuk padat, cair, ataupun gas.

2.1.4 Pengertian Bank Sampah

Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk


mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah
yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau
ke tempat pengepul sampah. Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti
perbankkan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan . Penyetor adalah warga yang
tinggal di sekitar lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti menabung di
bank.

2.2. Pengaturan Hak-Hak Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah

Diatur Dalam Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan


Sampah, pada pasal 11 ayat (1) huruf b mengatur “berpartisipasi dalam proses
pengambilan keputusan, penyelenggaraan dan pengawasan di bidang pengelolaan

6
sampah”. Pengaturan hak masyarakat tercantum dalam bagian kesatu pasal 11
mengatur hak setiap orang, yaitu :

2.2.1. Mendapatkan pelayanan dalam pengelolaan sampah secara baik dan


berwawasan lingkungan dari Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau pihak
lain yang diberi tanggung jawab untuk itu.

2.2.2. Berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, penyelenggaraan,


dan pengawasan di bidang pengelolaan sampah.

2.2.3 Memperoleh informasi yang benar, akurat, dan tepat waktu mengenai
penyelenggaraan pengelolaan sampah.

2.2.4 Mendapatkan pelindungan dan kompensasi karena dampak negatif dari


kegiatan tempat pemrosesan akhir sampah.

2.2.5. Memperoleh pembinaan agar dapat melaksanakan pengelolaan sampah


secara baik dan berwawasan lingkungan. Adapun turunan Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2008 mengamanatkan suatu perubahan dalam pengelolaan
sampah yang mengkhusus ditujukan dalam bentuk partisipasi dari masyarakat.
Dilihat dari aspek hukum dan peraturan yaitu :

2.2.5.1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup.

2.2.5.2 Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan


Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

2.2.5.3 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 Tentang


Pedoman Pelaksana Reduce, Reuse Dan Recycle Melalui Bank Sampah.

7
BAB III
METEDOLOGI

3.1 Metode Penulisan

Karya Tulis ini dituling dengan metode deskriptif kualitatif yaitu metode yang
menggambarkan suatu fenomena secara sistematis, dengan hasil yang dinyatakan
bukan dalam bentuk angka (non statistik).

3.2 Tekhnik Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam proses penulisan karya


ilmiah melakukan telaah pustaka yang beruba data, buku-buku teks, Koran dan
sumber bacaan lain yang berkaitan dengan rumusan masalah yang akan di bahas.

3.3 Metode Anilisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada penulisan karya tulis ini adalah metode
analisis deskriptif kualitatif, dimana metode analisis deskriptif kualitatif merupakan
suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data
ke dalam bentuk penyajian yang sesuai.

8
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Jenis-Jenis Sampah

Berdasarkan sifatnya sampah dibedakan menjadi 2 yaitu :

4.1.1 Sampah Organik

Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa


makanan, sayuran, dan sebagainya. Sampah organik adalah sampah yang
bersifat ramah lingkungan an pada umumnya dapat dimanfaatkan kembali
dengan melakukakn pengolahan dan pemanfaatan seperti dijadikan kompas
atau pupuk.

4.1.2 Sampah Anorganik

Sampah atau limbah yang dihasilkan dari berbagai macam proses,


dimana jenis sampah ini tidak akan bisa terurai oleh bakteri secara alami dan
pada umumnya akan membutuhkan waktu yang sangat lama di dalam
penguraian nya. Sampah Anorganik seperti plastic, wadah pembungkus
makanan, kertas, plastik mainan, botol, gelas minuman, kaleng, kayu, dan
sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang
laku dijual untuk dijadikan produk lainnya.

4.2 Penting nya Bank Sampah


Karna masyarakat sehari-hari selalu menggunakan plastik sehingga terjadinya
penumpakan sampah plastik yang apabila tidak di olah akan menjadi masalah besar

9
dan mengakibatkan kerusakan lingkungan. Sehingga Bank sampah sebaiknya di
terapkan agar kurangnya sampah yang dapat merusak pemandangan dan lingkungan.

Dengan adanya Bank Sampah masyarakat jadi lebih tertarik mengumpulkan


sampah-sampah plastik. Sasaran utama dalam penerapan gagasan ini adalah anak-
anak karna melihat dari aktivitasnya, anak-anak lah yang lebih banyak bermain di
daerah tepi pantai, sehingga peran anak-anak juga perlu dalam pennerapan gagasan
ini, dan anak-anak juga bisa bermain sambil menabung sampah.

4.3 Pengelolaan Sampah yang sudah ditabung

Kelurahan yang dibina akan membuat Rumah Kreatif guna mengolah hasil
sampah yang dikumpulkan di Bank Sampah oleh Masyarakat sekitar. Sehingga
Sampah yang dikumpulkan menjadi bernilai dan bisa di pasarkan. Peran mahasiswa
juga sangat di perlukan dalam pembinaan masyarakat setempat, dengan cara
memberikan pelatihan dan pengarahan tentang produk-produk yang kreatif dan
inovatif sehingga produk yang dihasilkan lebih berkualitas.

4.4 Bank Sampah Dan Penerapan nya

Ide tentang sistem atau program Bank Sampah pertama kali dicetuskan oleh
Bambang Suwerda, dosen Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang kemudian meraih
penghargaan Indonesia Berprestasi Award 2009 kategori sosial kemasyarakatan atas
ide Bank Sampah tersebut. Ide tersebut muncul pada tahun 2006 saat Bantul
dihantam gempa, yang menyebabkan banyaknya sampah berserakan di mana-mana.
Sebagai dosen kesehatan lingkungan, beliau gundah melihat pemandanngan seperti
itu. Lalu muncullah niat untuk mengelola sampah- sampah itu, sehingga lahirlah ide
Bank Sampah. Istilah bank sendiri muncul karena beliau memang sering ke bank
sehingga muncul ide untuk mengadopsi konsep bank yang sederhana dalam

10
pengelolaan sampah.12 Ide tersebut lalu disosialisasikan kepada orang-orang di
sekitar rumah, termasuk dengan Ketua RT Badegan. Mereka menyambut baik ide
Bapak Bambang Suwerda, hingga akhirnya ide Bank Sampah ini terus berkembang.

Berdasar atas perkembangan dan ide kreatif tersebutlah, pemerintah


Indonesia melalui Kementrian Lingkungan Hidup kemudian tertarik untuk
menjadikan sistem Bank Sampah menjadi sebuah gerakan dalam skala yang lebih
besar guna mengatasi permasalahan sampah sekaligus bernilai ekonomis dalam
pendayagunaan sampah, meskipun saat ini sistem tersebut belum diberlakukan di
seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

Bank Sampah bekerjasama dengan pengepul barang-barang plastik, kardus


dan lain- lain, untuk bisa merupiahkan tabungan sampah masyarakat. Untuk sampah
anorganik, kertas karton, misalnya, dihargai Rp 1.000 per kilogram dan plastik, botol,
dan kaleng Rp 1.500 – Rp 2.000 per kilogram. Sistem Bank Sampah memiliki visi
untuk menjadi solusi yang jitu guna mengatasi permasalahan sampah yang
memusingkan masyarakat dan pemerintah, selain juga berdaya ekonomis.

Kosep atau program yang penulis ingin terapkan yaitu Bank Sampah ini di
kelolah oleh penduduk setempat. Masyarakat melakukan penukaran sampah plastik di
Bank Sampah selanjutnya masyarakat dapat memperoleh uang sesuai dengan sampah
yang mereka kumpulkan, dan uang yang diperoleh harus di tabung di Bank Sampah.
Sampah-sampah yang telah dikumpulkan dapat di olah kembali dan dijadikan
sebagai pemasukan. Selanjutnya produk-produk yang di hasilkan bisa di jual kembali
dengan harga yang tinggi. Dengan demikian diharapkan usaha yang dikelola dapat
berkembang dan masyarakat memproleh penghasilan.

11
4.5 Peran Bank Sampah dalam pengurangan sampah plastik

Peran Bank sampah dalam pengurangan sampah plastik sangat besar karena
masyarakat jadi lebih giat mengumpulkan sampah yang dulunya tidak berharga bisa
menjadi tabungan untuk masa depan. Sehingga Lingkungan menjadi lebih terjaga
dari sampah plastik, dan lingkungan menjadi lebih sehat dan bersih. Sehingga
mewujudkan Sustainable Development Goals salah satu nya bertujuan untuk
Keberlanjutan Kota dan Komunitas, Membangun kota-kota serta pemukiman yang
berkualitas, aman dan bekelanjutan.

4.6 Langkah Strategis Pengimplementasian Gagasan


Langkah strategis perlu direncanakan dengan matang sehingga gagasan yang
di angkat dapat terealisasi dengan baik dan berkelanjutan. Menurut Kemp dan
Loorbach (2005) dalam Rutger (2008), ada 4 manajemen transisi yang
diperlukan dalam fase ini, antara lain (Wiyono, 2012): Adapun penjelasan
langkah strategis yaitu:

4.6.1 Membangun ruang transisi dan pembangunan visi. Pada tahap awal
diperlukan untuk pengadaan sebuah pertemuan besar yang melibatkan orang-
orang yang terdiri dari perwakilan pemerintahan, perusahaan, dan
pihak-pihak institut/perguruan tinggi untuk berkumpul, membahas konsep dan
menyatukan pandangan dan tujuan proyek.

4.6.2 Pengembangan kerja sama dan agenda transisi terkait masalah yang
akan dihadapi dalam meciptakan sebuah pembangunan maka diperlukan
kerja sama yang baik antara pihak-pihak yang berkemampuan menyelesaikannya.
Kerja sama yang dimaksud dapat berupa konsultasi, kerja sama pengerjaan
poyek maupaun penyampaian informasi.

12
4.6.3 Penggerakkan pihak-pihak yang terlibat dan melaksanakan proyek
transisi. Tahap ini termasuk tahap yang utama. Pada tahap inilah pelaksaan
proyek pengimplementasian gagasan dilakukan. Yakni pembuatan hingga
penggelolaan terkait gagasan yang diangkat mengenai produksi baperpotting.

4.6.5 Monitoring dan Evaluasi dilakukan untuk mengawasi dan mengkontrol


jalannya aplikasi gagasan untuk memastikan tidak terjadi masalah maupun
mencegah terjadinya kesalahan saat implementasi gagasan. Serta untuk megetahui
kesulitan, kekurangan dan pengalaman yang ada dalam pengimplementasian
gagasan ini sehingga dapat dijadikan pembelajaran agar terjadi perbaikan dan
pengembangan.

13
BAB V
KESIMPULAN

Terealisasi gagasan ini akan menjadikan solusi yang bermanfaat terhadap


permasalah sampah plastik yang ada di Kota Bengkulu. Gaagasan mengenai Bank
Sampah dan pengelolaan sampah plastik ini efektif dalam pengurangan sampah yang
ada di lingkungan sekitar sehingga pemukiman di sekitar pantai lebih berkualitas,
aman dan berkelanjutan. Dengan adanya Bank sampah masyarakat sekitar khususnya
anak-anak lebih bersemangat mengumpulkan sampah sehingga bisa mennabung di
Bank Sampah.

Setelah terkumpulnya Sampah plastik di Bank sampah, Maka langkah


selanjutnya adalah pengelolaan sampah plastik oleh rumah reatif yang di bangun
oleh masyarakat. Sehingga produk yang dihasilkan dapat bernilai tinggi. Dan dapat
dijual di pasaran.

Gagasan ini dapat diimplementasikan dengan 4 tahapan yaitu


membangun ruang transisi dan pembangunan visi, pengembangan kerja sama dan
agenda transisi, penggerakkan pihak-pihak yang terlibat dan melaksanakan
proyek transisi dan terakhir monitoring dan evaluasi.

14

Anda mungkin juga menyukai