Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis selama pelaksanaan hingga penulisan karya tulis ini dapat selesai,
terutama kepada :
1. Kedua orang tua yang telah banyak memberikan motivasi.
2. Aprilia selaku teman seperjuangan penulisan karya tulis ilmiah ini.
Semoga kebaikan yang diberikan oleh semua pihak kepada penulis menjadi
amal sholeh yang senantiasa mendapat balasan dan kebaikan yang berlipat ganda
dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan yang harus
diperbaiki, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak dalam perbaikan dimasa
depan. Akhirnya dengan kerendahan hati, penulis berharap semoga karya tulis ini
bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
i
Daftar isi
ii
4.3 Pengelolaan Sampah yang sudah ditabung ...................................................................... 10
4.4 Bank Sampah Dan Penerapan nya ................................................................................... 10
4.5 Peran Bank Sampah dalam pengurangan sampah plastik ................................................. 12
4.6 Langkah Strateggis Pengimplementasian Gagasan ........................................................... 12
BAB V KESIMPULAN .......................................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Faktanya dalam satu hari, setiap hari, satu orang rata-rata menghasilkan
sampah sebanyak 600 gram. Sampah itu terdiri dari sampah organik, kertas,
plastik, dan benda-benda tak terpakai lainnya. Di sebuah kota seperti Jakarta saja,
sampah yang dihasilkan sekitar 7.620 ton dengan estimasi jumlah penduduk 12,7
juta jiwa. Sedangkan Provinsi Bengkulu merupakan salah satu tempat yang paling
bermasalah karena jumlah sampah yang di timbun di Tempat Pembuangan Akhir
adalah 139,95 Ton/hari.
1
Objek wisata pantai panjang yang menjadi pusat wisata di provinsi Bengkulu
pun sering kali menjadi masalah, pasal nya kurang nya perhatian pemerintah serta
kurang nya kesadaran masayarakat untuk menjaga lingkungan dari sampah.
Sehingga pantai panjang terlihat sangat kumuh dan kotor.
Oleh karna itu peran mahasiswa Diploma III Akuntansi dalam pengelolaan
sampah plastik sangat dibutuhkan guna menjaga lingkungan dari sampah plastik.
Selain itu peran mahasiswa Diploma III khususnya ahli madya di bidang
Akuntansi ialah menjadi pendamping Kelurahan dalam hal nya pengelolaan dana
kelurahan atau pum pembuatan laoran-laporan keuamgam berstandar SAK.
Oleh karna itu bisa dibentuk “Bank Sampah” di kelurahan pasar bengkulu
guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menukar sampah yang ada dan
di ubah ke dalam bentuk rupiah. Selanjut nya Sampah yang terkumpul bisa diolah
dan menjadi produk yang bernilai jual tinggi. Dan hal ini bisa menambah
pemasukan masyarakat serta berdampak panjang untuk kelurahan dalam halnya
menjadikan kelurahan yang sadar akan lingkungan serta menjadi desa kreatif.
2
1.2.3 Bagaimana Peranan Bank Sampah dalam Pengurang Sampah plastik
yang ada di sekitaran Pantai panjang ?
Munculnya ide ini berdasarkan analisa penulis melihat bahwa banyak nya
sampah yang ada di sekitaran pantai panjang Bengkulu, dan sampah yang paling
banyak adalah sampah anorganik atau sampah plastik. dan ini berdampak negative
bagi masyarakat. Masih sangat sedikit masyarakat yang peduli akan lingkungan.
Selain itu melihat permasalahan ”lindungi bumi dari plastik” penulis ingin
masyarakat sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang lebih berguna dan
bermanfaat.
Setiap penilisan pasti mempunyai tujuan tertentu, sama dengan hal nya
penulisan karya tulis ini mempunyaii tujuan sebagai berikut :
1.4.2 Mengolah Sampah Plastik Menjadi produk yang bernilai jual tinggi
3
1.5 Manfaat Penulisan
4
BAB 2
TELAAH PUSTAKA
Plastik adalah senyawa polimer alkena dengan bentuk molekul sangat besar.
Istilah plastik, menurut pengertian kimia, mencakup produk polimerisasi sintetik atau
semi-sintetik. Molekul plastik terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan
polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau nilai
ekonominya.
Dalam proses industri dan pabrikasi, plastik dibuat dalam jenis yang sangat
banyak. Sifat-sifat bisa menerima tekanan, panas, keras juga lentur, dan bisa
digabung dengan partikel lain semisal karet, metal, dan keramik. Sehingga wajar jika
plastik bisa dipergunakan secara massa untuk banyak sekali keperluan.
5
tebal, botol plastik memiliki waktu 20 tahun untuk hancur. Sedangkan sterofoam
biasa yang sering digunakan di Indonesia, membutuhkan waktu 500 tahun untuk bisa
hancur sempurna.
Sampah adalah material sisa yang dibuang sebagai hasil dari proses produksi,
baik itu industri maupun rumah tangga. Definisi lain dari sampah adalah sesuatu yang
tidak diinginkan oleh manusia setelah proses/ penggunaannya berakhir.
Adapun material sisa yang dimaksud adalah sesuatu yang berasal dari
manusia, hewan, ataupun dari tumbuhan yang sudah tidak terpakai. Wujud dari
sampah tersebut bisa dalam bentuk padat, cair, ataupun gas.
6
sampah”. Pengaturan hak masyarakat tercantum dalam bagian kesatu pasal 11
mengatur hak setiap orang, yaitu :
2.2.3 Memperoleh informasi yang benar, akurat, dan tepat waktu mengenai
penyelenggaraan pengelolaan sampah.
7
BAB III
METEDOLOGI
Karya Tulis ini dituling dengan metode deskriptif kualitatif yaitu metode yang
menggambarkan suatu fenomena secara sistematis, dengan hasil yang dinyatakan
bukan dalam bentuk angka (non statistik).
Metode analisis data yang digunakan pada penulisan karya tulis ini adalah metode
analisis deskriptif kualitatif, dimana metode analisis deskriptif kualitatif merupakan
suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data
ke dalam bentuk penyajian yang sesuai.
8
BAB IV
PEMBAHASAN
9
dan mengakibatkan kerusakan lingkungan. Sehingga Bank sampah sebaiknya di
terapkan agar kurangnya sampah yang dapat merusak pemandangan dan lingkungan.
Kelurahan yang dibina akan membuat Rumah Kreatif guna mengolah hasil
sampah yang dikumpulkan di Bank Sampah oleh Masyarakat sekitar. Sehingga
Sampah yang dikumpulkan menjadi bernilai dan bisa di pasarkan. Peran mahasiswa
juga sangat di perlukan dalam pembinaan masyarakat setempat, dengan cara
memberikan pelatihan dan pengarahan tentang produk-produk yang kreatif dan
inovatif sehingga produk yang dihasilkan lebih berkualitas.
Ide tentang sistem atau program Bank Sampah pertama kali dicetuskan oleh
Bambang Suwerda, dosen Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang kemudian meraih
penghargaan Indonesia Berprestasi Award 2009 kategori sosial kemasyarakatan atas
ide Bank Sampah tersebut. Ide tersebut muncul pada tahun 2006 saat Bantul
dihantam gempa, yang menyebabkan banyaknya sampah berserakan di mana-mana.
Sebagai dosen kesehatan lingkungan, beliau gundah melihat pemandanngan seperti
itu. Lalu muncullah niat untuk mengelola sampah- sampah itu, sehingga lahirlah ide
Bank Sampah. Istilah bank sendiri muncul karena beliau memang sering ke bank
sehingga muncul ide untuk mengadopsi konsep bank yang sederhana dalam
10
pengelolaan sampah.12 Ide tersebut lalu disosialisasikan kepada orang-orang di
sekitar rumah, termasuk dengan Ketua RT Badegan. Mereka menyambut baik ide
Bapak Bambang Suwerda, hingga akhirnya ide Bank Sampah ini terus berkembang.
Kosep atau program yang penulis ingin terapkan yaitu Bank Sampah ini di
kelolah oleh penduduk setempat. Masyarakat melakukan penukaran sampah plastik di
Bank Sampah selanjutnya masyarakat dapat memperoleh uang sesuai dengan sampah
yang mereka kumpulkan, dan uang yang diperoleh harus di tabung di Bank Sampah.
Sampah-sampah yang telah dikumpulkan dapat di olah kembali dan dijadikan
sebagai pemasukan. Selanjutnya produk-produk yang di hasilkan bisa di jual kembali
dengan harga yang tinggi. Dengan demikian diharapkan usaha yang dikelola dapat
berkembang dan masyarakat memproleh penghasilan.
11
4.5 Peran Bank Sampah dalam pengurangan sampah plastik
Peran Bank sampah dalam pengurangan sampah plastik sangat besar karena
masyarakat jadi lebih giat mengumpulkan sampah yang dulunya tidak berharga bisa
menjadi tabungan untuk masa depan. Sehingga Lingkungan menjadi lebih terjaga
dari sampah plastik, dan lingkungan menjadi lebih sehat dan bersih. Sehingga
mewujudkan Sustainable Development Goals salah satu nya bertujuan untuk
Keberlanjutan Kota dan Komunitas, Membangun kota-kota serta pemukiman yang
berkualitas, aman dan bekelanjutan.
4.6.1 Membangun ruang transisi dan pembangunan visi. Pada tahap awal
diperlukan untuk pengadaan sebuah pertemuan besar yang melibatkan orang-
orang yang terdiri dari perwakilan pemerintahan, perusahaan, dan
pihak-pihak institut/perguruan tinggi untuk berkumpul, membahas konsep dan
menyatukan pandangan dan tujuan proyek.
4.6.2 Pengembangan kerja sama dan agenda transisi terkait masalah yang
akan dihadapi dalam meciptakan sebuah pembangunan maka diperlukan
kerja sama yang baik antara pihak-pihak yang berkemampuan menyelesaikannya.
Kerja sama yang dimaksud dapat berupa konsultasi, kerja sama pengerjaan
poyek maupaun penyampaian informasi.
12
4.6.3 Penggerakkan pihak-pihak yang terlibat dan melaksanakan proyek
transisi. Tahap ini termasuk tahap yang utama. Pada tahap inilah pelaksaan
proyek pengimplementasian gagasan dilakukan. Yakni pembuatan hingga
penggelolaan terkait gagasan yang diangkat mengenai produksi baperpotting.
13
BAB V
KESIMPULAN
14