Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

PROYEK II PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

DAUR ULANG DAPAT MENINGKATKAN KREATIVITAS

Disusun oleh :
Kelas X.10

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH X
SMA NEGERI 1 CIGUGUR
Jl. Sukamulya No. 12, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan 45552
Website : https://sman1cigugur.sc.id E-mail : sman1cggr@gmail.com
HALAMAN PENGESAHAN
2
PROYEK II PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
DAUR ULANG DAPAT MENINGKATKAN KREATIVITAS

Disusun oleh:
Kelas X.10

Laporan ini disahkan :

Di : Kuningan
Tanggal : 21 November 2022

Di sah kan oleh


Ketua Kelas

Tarsono
NIS. 222310354

Mengetahui,

Wali Kelas Kepala Sekolah,

EMAH S.E EMAY S.Pd, M.Pd.


NIP. 198101012022212018 NIP. 196705172005012006

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Illahi Robby yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga memberikan kemudahan kepada kami untuk menyelesaikan Laporan
Proyek II Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan baik.
Laporan ini merupakan media pembelajaran kami dalam menyelesaikan proyek
pembelajaran dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” yang dapat meningkatkan
kemampuan kami dalam mengimplementasikan kebhinekaan global, kreatif, bernalar kritis,
dan mandiri. Hal tersebut tercermin pada upaya kami mengentaskan permasalahan di Tempat
Pengelolaan Sampah.
Demikian pengantar ini kami sampaikan, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
para Fasilitator yang telah membimbing kami hingga tuntas, kepada kepala sekolah SMAN 1
Cigugur yang telah memberikan kesempatan kami untuk berkembang dan belajar, serta
semua pihak terkait dalam pembuatan proyek ini. Semoga proyek ini bermanfaat.

Kuningan, 21 November 2022


Kelas X.10

ii
DAFTAR ISI

Hal.
Lembar Pengesahan............................................................................................................. i
Kata Pengantar..................................................................................................................... ii
Daftar Isi.............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Observasi Lapangan....................................................................................... 2
C. Hasil Identifikasi Data.................................................................................... 3
D. Alternatif Solusi ............................................................................................ 4
E. Rumusan Masalah.......................................................................................... 4
F. Tujuan Proyek................................................................................................ 5
G. Rencana Anggaran Proyek............................................................................. 6

iii
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu
sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang tidak mempunyai nilai
ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai yang negatif karena dalam penanganannya, baik
untuk membuang atau membersihkannya memerlukan biaya yang cukup besar. Selain itu
karakteristik dari sampah adalah bau, sampah juga dapat, menimbulkan penyakit seperti
diare. Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas masyarakat. Setiap aktivitas
manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Seiring dengan tumbuhnya sebuah kota,
bertambah pula beban yang harus diterima kota tersebut. Salah satunya adalah beban akibat
dari sampah yang diproduksi oleh masyarakat perkotaan secara kolektif. Untuk kota-kota
besar, sampah akan memberikan berbagai dampak negatif yang sangat besar apabila
penanganannya tidak dilakukan secara cermat dan serius yaitu mengakibatkan terjadinya
perubahan keseimbangan lingkungan yang merugikan atau tidak diharapkan sehingga dapat
mencemari lingkungan baik terhadap tanah, air dan udara. Pengelolaan sampah secara efektif
dan efisien harus dijalankan oleh semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah. Semua
pihak ini bertanggungjawab terhadap penanganan sampah sehingga tidak lagi menimbulkan
masalah (Gunawan, 2007).
Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial. Bahkan sampah dapat dikatakan
sebagai masalah kultural karena dampaknya terkena pada berbagai sisi kehidupan (Sudradjat,
2006). Upaya penanganan sampah perlu dilakukan secara manajerial dengan benar serta
melibatkan semua unsur baik pemerintah, swasta maupun masyarakat yang diharapkan dapat
meminimalkan biaya yang dikeluarkan dalam pengelolaannya. Sampah dan pengelohannya
kini menjadi masalah yang kian mendesak di kota-kota Indonesia. Penanganan dan
pengendalian permasalahan persampahan dikota menjadi semakin kompleks dan rumit
dengan semakin kompleksnya jenis maupun komposisi dari sampah sejalan dengan semakin
bertambahnya jumlah penduduk serta aktivitas penduduk Kota. Masyarakat tidak mau
berurusan terlalu dekat dengan sampah, padahal sudah dipastikan bahwa setiap hari mereka
akan selalu menghasilkan sampah. Mereka berharap kegiatan sehari-hari mereka bisa
terhindar dari sampah , seperti TPS maupun truk pengangkut sampah. Hal tersebut
memang tidak bisa dihindari sebab sampah sendiri sampai saat ini banyak memiliki dampak
negatif. (Karadimas, 2007).
Pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan
masyarakat. Untuk sampah permukiman, pembagian tanggung jawab pengelolaan sampah
dibedakan menjadi dua, pengelolaan sampah dari sumber hingga ke TPS menjadi tanggung
jawab masyarakat , dan pengelolaan sampah dari TPS hingga ke TPA menjadi tanggung
jawab pemerintah daerah. Hal tersebut dijelaskan dalam (Peraturan Menteri Dalam Negeri
nomor 33 tahun 2010).
Kegiatan pengelolaan sampah yang menjadi tanggung jawab masyarakat adalah (1)
kegiatan pewadahan dan pemilahan sampah di sumber, (2) pengolahan sampah skala
masyarakat di sumber, (3) pengumpulan sampah dari sumber ke TPS.
Sedangkan kegiatan pengelolaan sampah permukiman yang menjadi tanggung jawab
Pemerintah Daerah yang dalam kasus studi ini Kota Bandung menyerahkan kepada PD
Kebersihan Kota Bandung, adalah (1) penampungan sampah berupa TPS, (2) Pengangkutan
sampah dari TPS ke TPA, (3) pengolahan sampah skala kota, dan (4)pemrosesan akhir
sampah.

1
B. Observasi Lapangan

Kami mengobservasi tentang pengolahan sampah di daerah Manis lor, Jalaksana,


Kuningan, Jawa Barat. TPS (Tempat Pengelolaan Sampah) ini juga akan menjadi tempat
pembelajaran kami selama melakukan projek tahap 2. TPS merupakan tempat yang
berfungsi sebagai tempat mengumpulkan sampah, memilah sampah, mengubah sampah
menjadi barang-barang yang memiliki manfaat secara ekonomis dan ekologis. Tumpukan
sampah yang tinggi dapat menyebabkan kondisi fisik dan kimia yang tidak normal dari
biasanya sehingga menimbulkan resiko – resiko bagi lingkungan sekitar. Kenaikan suhu
dan perubahan asam (pH), menimbulkan gas – gas yang membahayakan kesehatan,
berkembang biaknya bakteri,virus hewan seperti lalat, tikus nyamuk dan sebagainya
disekitar wilayah pembuangan sampah sehingga pelu dilakukan suatu proses dalam
pengolahan sampah.

Penentuan Lokasi TPS dan TPA merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan
dalam proses pengolahan sampah. Lokasi TPS-TPA harus merupakan lingkungan yang
efektif, ekonomis, terjangkau dan diterima oleh masyarakat (Morrissey & Browne, 2014).
Keterlibatan langsung masyarakat, dampak lingkungan, campur tangan politik, sosial dan
isu-isu legislatif serta aspek teknis adalah beberapa faktor khas yang mempersulit dalam
menentukan lokasi TPS-TPA (Ojha et al, 2007). Pemerintahan Indonesia telah
menetapkan syarat – syarat penentuan lokaso TPS-TPA berdasarkan Standar Nasional
Indonesia (SNI) nomor 19-3241:1994 tentang Pedoman Pemilihan Lokasi Tempat
Pembuangan Sampah. Berdasarkan SNI nomor 19-3241:1994 proses pemilihan TPS-TPA
terdiri dari 3 tahapan yaitu tahap penyaringan regional, tahap penyaringan penyisih, dan
tahap penetapan.

2
C. Hasil Identifikasi Data

Berdasarkan hasil penelitian di Tempat Pengolahan Sampah.Sampah sampah tersebut


berasal dari sampah masyarakat yang diambil dari rumah warga setiap 2 hari sekali dalam 1
hari tersebut mencakup 2 dusun (kampung) dengan rata rata 500 rumah mencapai 1-2 kg per
rumah.

Sampah yang berasal dari desa kemudian diambil oleh petugas khusus untuk
pengambilan sampah sampah tersebut.Selain petugas itu ada juga petugas untuk pengolahan
sampah.Untuk memilah sampah harus menggunakan mesin yang ada di TPS tersebut lalu
setelah proses di mesin tersebut sampah sampah itu akan berubah menjadi bubur organik.Dari
bubur organic tersebut akan keluar cairan yang dicampur dengan cairan formula.

Jika ada sisa cairan formula tersebut dimasukkan ke dalam mesin mixer yang sudah
bercampur,lalu menghasilkan kompos dengan campuran kapur,garam dan arang sekam.Lalu
kompos tersebut diberikan kepada petani desa.

Dalam memproduksi sampah ada 2 macam yaitu:

 Sampah organic (basah)


 Sampah Anorganik

Pengolahan di tempat tersebut juga menggunakan system 3R (Reuse,Reduce,Recycle)


3R terdiri atas reuse, reduce, dan recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah
yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti
mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah
kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

3
D. Alternatif Solusi

Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan


alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill bukan merupakan alternatif yang sesuai, karena
landfill tidak berkelanjutan dan menimbulkan masalah lingkungan. Malahan alternatif-
alternatif tersebut harus bisa menangani semua permasalahan pembuangan sampah dengan
cara mendaur-ulang semua limbah yang dibuang kembali ke ekonomi masyarakat atau ke
alam, sehingga dapat mengurangi tekanan terhadap sumberdaya alam. Untuk mencapai hal
tersebut, ada tiga asumsi dalam pengelolaan sampah yang harus diganti dengan tiga
prinsip–prinsip baru. Daripada mengasumsikan bahwa masyarakat akan menghasilkan
jumlah sampah yang terus meningkat, minimalisasi sampah harus dijadikan prioritas
utama. Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau
didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang
tercampur seperti yang ada saat ini. Dan industri-industri harus mendesain ulang produk-
produk mereka untuk memudahkan proses daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini berlaku
untuk semua jenis dan alur sampah.

Pembuangan sampah yang tercampur merusak dan mengurangi nilai dari material
yang mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi. Bahan-bahan organik dapat
mengkontaminasi/ mencemari bahan-bahan yang mungkin masih bisa di daur-ulang dan
racun dapat menghancurkan kegunaan dari keduanya. Sebagai tambahan, suatu porsi
peningkatan alur limbah yang berasal dari produk-produk sintetis dan produk-produk yang
tidak dirancang untuk mudah didaur-ulang; perlu dirancang ulang agar sesuai dengan
sistem daur-ulang.

E. Rumusan Masalah

Permasalahan sampah di Masyarakat antara lain semakin banyaknya limbah sampah


yang dihasilkan masyarakat, kurangnya tempat sebagai pembuangan sampah, sampah sebagai
tempat berkembang dan sarang dari serangga dan tikus, menjadi sumber polusi dan
pencemaran tanah, air, dan udara, menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang
membahayakan kesehatan.

4
F. Tujuan Proyek

Pengolahan sampah merupakan bagian penting dalam penanganan sampah untuk


merubah sampah menjadi bentuk yang lebih stabil dan tidak mencemari lingkungan serta
mengurangi jumlah sampah yang harus ditimbun di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir).
Pengelola dari proses pengolahan ini sangat tergantung dari dimana proses pengolahan
dilakukan. Pengolahan skala sumber, sangat berperan dalam mengurangi jumlah sampah
yang harus dikelola. Adanya konsep 3R (reduce, reuse dan recycle) serta pengelolaan sampah
berbasis masyarakat mulai merubah pradigma masyarakat tentang sampah.Sampah adalah
sumber daya yang harus dikelola sejak mulai dari sumber sampah.

5
G. Rencana Anggaran Proyek

Rincian Perhitungan
No Uraian Total
Jumlah Harga
1 Peralatan
Kain flannel 6 2.000 Rp. 12.000
Bunga imitasi 2 bks 6.000 Rp. 12.000
Lem lilin 6 1.500 Rp. 9.000
Lem korea 2 8.500 Rp. 17.000
Manik-manik 1 bks Rp. 5.000
Gantungan kunci 10 300 Rp. 3.000
Payet pasir 1 3.000 Rp. 3.000
Tiner 3 11.000 Rp. 33.000
Cat 2 13.000 Rp. 26.000
Cermin 1 42.000 Rp. 42.000
2. Biaya Transportasi = Rp. 162.000
Ongkos PP Rp. 15.000
3. Uang Iuran = Rp. 15.000
Patungan/orang Rp. 15.000
4. Perlengkapan Proyek = Rp. 15.000
Penyusunan Proposal Rp. 15.000
Penyusunan Laporan Rp. 25.000
= Rp. 40.000

Anda mungkin juga menyukai