Anda di halaman 1dari 18

PENGOLAAN SAMPAH PLASTIK YANG RAMAH LINGKUNGAN

Di Susun oleh: Siti Istiqomah

Kelas: XI B

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telahmelimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dengan rasa semangat juangnya kami

dapat menyelesaikan makalah yang berjudul pengelolaan sampah rumah tangga. Makalah ini

berisikan definisi, jenis-jenis, dampak-dampak, upaya penanggulangan, cara pengelolaan dari

sampah plastik itu sendiri.Saya juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada ibu

Halimatus S.pd. yang telah membimbing kami dalam pengerjaan makalah kami sebutkan

satu-persatu. kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dan perlu

diperbaiki. Untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan. Semoga makalah ini memberi

manfaat dan berguna bagi kita semua.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I . PENDAHULUAN.............................................................................

1.1 Latar belakang ...............................................................................4

1.2 Rumusan masalah ..........................................................................5

1.3 Tujuan .............................................................................................6

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian sampah plastik.................................................................6

B. Jenis-jenis sampah plastik .............................................................7

C. Dampak dari penggunaan sampah plastik ..................................8

D. Upaya penanggulangan sampah plastik .......................................9

E. Cara pengolahan sampah plastik..................................................10

BAB III. PENUTUP .......................................................................................11

A. Kesimpulan .....................................................................................12

B. Saran ................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................14

i
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengelolaan sampah sampai saat ini merupakan persoalan pelik yang

menghinggapi kota-kota di Indonesia seperti Jakarta dengan permasalahan

gunungan sampahnya di TPST Bantargebang yang selalu bertambah 6000-7000

ton/hari, Kota Bandung dengan masalah pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti

yang harus menggelontorkan biaya mencapai 8 Miliyar perbulannya, Yogyakarta

dengan masalah TPST Piyungan yang Overlod namun tetap dipaksa beroprasi, dan

tak terkecuali dengan Kota Surabaya (KumparanNEWS, 2019). Sebagai kota

terbesar kedua di Indonesia dengan proyeksi jumlah penduduk ditahun 2019

mencapai lebih dari 2,8 juta jiwa (BPS Kota Surabaya, 2019), Kota Surabaya

dihadapkan pada tingginya volume produksi sampah yang terus meningkat.

Berdasarkan data neraca pengelolaan sampah Kota Surabaya oleh Dinas

Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur dalam kurun waktu 2017-2019 perolehan

timbunan sampah Kota Surabaya terus meningkat hingga di tahun 2019 mencapai

2.248 ton/hari (DLH Provinsi Jawa Timur, 2019). Peningkatan volume sampah ini

tentu saja sejalan dengan pertumbuhan populasi dan permukiman serta keterbatasan

lahan untuk pembuangan akhir.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan deskripsi latar belakang masalah tersebut, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana Collaborative Governance dalam pengelolaan sampah pada

Super Depo Suterejo Kota Surabaya?

2. Apa saja yang menjadi faktor penghambat pelaksanaan Collaborative

Governance dalam pengelolaan sampah pada Super Depo Suterejo Kota

Surabaya?

i
1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah dan latar belakang diatas, maka tujuan

penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Collaborative Governance dalam pengelolaan

sampah pada Super Depo Suterejo Kota Surabaya.

2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor penghambat

pelaksanaan Collaborative Governance dalam pengelolaan sampah

pada Super Depo Suterejo Kota Surabaya.

Beberapa sumber sampah yang berkontribusi terhadap timbunan sampah

Kota Surabaya antara lain berasal dari rumah tangga/pemukiman, perkantoran,

pasar tradisional, pusat perniagaan, fasilitas publik, kawasan, dan lain-lain.

Sebagian besar sampah Kota Surabaya di dominasi dari permukiman atau rumah

tangga yaitu sekitar 43,4% atau 1.212 ton/hari yang terdiri dari sampah organik dan

sampah anorganik (Kementrian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, 2018).

Mendominasinya timbunan sampah yang dihasilkan oleh pemukiman atau rumah

tangga di Kota Surabaya sesungguhnya memerlukan sebuah penanganan strategis

dalam pengelolaan sampah melibatkan partisipasi masyarakat.

Permasalahan yang cukup serius saat ini dihadapi Pemerintah Kota Surabaya

terkait pengelolaan sampah yaitu meningkatnya volume sampah berbanding

terbalik dengan penyediaan TPA Pemerintah Kota Surabaya yang saat ini hanya

memiliki 1 TPA yang beroprasi, hal tersebut menjadi peringatan untuk

mengantisipasi kembalinya peristiwa Surabaya darurat sampah 20 tahun lalu. Pada

awal tahun 2000 Kota Surabaya mengalami permasalahan sampah cukup serius

yang disebabkan oleh tidak siapnya Lahan Pembuangan Akhir (LPA) Benowo yang

disiapkan menjadi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) pengganti dari ditutupnya 2

TPA sebelumnya yang dimiliki Pemerintah Kota Surabaya yaitu TPA Lakarsari di

tahun 2000 dan TPA Keputih/Sukolilo di tahun 2001. Darurat sampah Surabaya

i
kemudian diperparah dengan tidak diangkutnya timbunan sampah sekitar 168,000

meter kubik atau 42,000 ton sampah dari perkampungan hingga ketengah Kota

Surabaya (Annisa, 2016). Kondisi seperti ini tentunya dapat berakibat buruk dan

mengganggu kenyaman, lingkungan, kesehatan serta keindahan Kota Surabaya.

Masalah sampah sesungguhnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah.

Dalam hal ini, Pemerintah Kota Surabaya diharapkan untuk mampu menerapkan

manajemen publik yang baik dalam pengelolaan sampah dengan menghasilkan

kebijakan dan memberikan layanan persampahan yang dapat menangani masalah

sampah di Kota Surabaya dengan benar. Oleh karena itu, diharapkan akan muncul

upaya Pemerintah Daerah untuk memenuhi dan mengatasi masalah yang terjadi

pada masyarakat, termasuk masalah persampahan.

Pemerintah dalam hal ini akhirnya mengambil tindakan dengan langsung

mengoprasionalkan TPA Benowo yang memiliki luas 12,6 Ha pada bulan Oktober

2001 (Gaufar et al., 2009). Namun saat pertamakali beroprasi, TPA Benowo hanya

mampu menampung maksimal 12% dari total sampah Kota Surabaya yang

berjumlah sekitar 8000 m3/hari. Hal tersebut lagi-lagi tetap mengakibatkan

terjadinya penumpukan sampah. Selain terbatasnya ketersediaan lahan TPA

Benowo yang belum diimbangi dengan peningkatan volume sampah yang pada

akhirnya mengakibatkan kelebihan kapasitas. Kebutuhan akan penanganan sampah

secara cepat membuat Walikota Surabaya saat itu yaitu Bapak Bambang langsung

memperluas lahan TPA Benowo yang semula memiliki luas 12,6 Ha kemudian

diperluas menjadi 37 Ha di tahun 2002.

Permasalahan sampah di Kota Surabaya sesungguhnya dihadapkan oleh

terbatasnya lahan pembuangan yang belum sebanding dengan volume sampah yang

terus meningkat. Peningkatan jumlah sampah memiliki dampak besar jika tidak

siasati dengan kesiapan dalam hal penanganan sampah (Heru & Endah, 2016).

Tindakan pemerintah dalam menangani sampah dengan membuka dan memperluas

i
lahan TPA Benowo tentu saja bukan penyelesaian yang baik mengingat TPA yang

berkapasitas 2.520.000 meter kubik sampah itu kian lama akan semakin penuh.

Selain itu, penanganan sampah yang masih sebatas mengangkut dan membuang

juga menjadi kendala utama dalam pengelolaan sampah. Satu hal tindakan yang

dirasa perlu untuk diambil oleh Pemerintah dalam menuntasakan permasalahan

pengelolaan sampah yaitu mencari cara pengeloaan sampah yang tepat agar dapat

mengurangi sampah.

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Sampah Plastik

Pencemaran adalah masuknya makhluk hidup,zat, energiatau komponen lain kedalam airatau

udara, baik yang disengaja maupun yang tida disengaja. Pencemaran juga dapat dikatakan

berubahnya tatanan (komposisi) air atau udaraolehkegiatan manusiadan proses alam,

sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atautidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan

peruntukkannya. Pencemaran terhadaplingkungan dapat terjadi dimana saja dengan laju yang

sangat cepat, dan beban pencemaran yang semakin berat akibat limbah industridari berbagai

bahankimiatermasuk logam berat.Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di

sebut polutan, yangsalah satu contohnya adalah sampah. Sampah merupakan materialsisa

yang tidakdiinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh

manusiamenurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alamsebenarnya tidak

adakonsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses

alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusiadidefinisikan konsep

lingkunganmaka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.Pencemaran dapat timbul

sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkanoleh alam (misal gunung meletus, gas

beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas

i
manusia, yang dapat dicegah dandikendalikan.Karena kegiatan manusia, pencemaran

lingkungan pasti terjadi.

B. JENIS-JENIS SAMPAH

1. Berdasarkan Sifatnya,Sampah organic- dapat diurai (degradable) Sampah organik yaitu

sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,sayuran, daun-daun kering, dan

sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebihlanjut menjadi kompos b)

Sampah anorganik tidak terurai (undegradable) Sampah anorganik yaitu sampah yang tidak

mudah membusuk, seperti plastikwadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol

dan gelasminuman, kaleng, kayu, dan sebagainya

.2. Berdasarkan Sumbernya

b) Sampah alam

c) Sampah manusia

d) Sampah konsumsi

e)Sampah nuklir

f)Sampah industry

3. Sampah pertambangan

Berdasarkan Bentuknya:

a) Sampah padat

Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dansampah cair.

Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampahkebun, plastik, metal, gelas dan

i
lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah

anorganik.

organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan

organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan- potongan kayu dari peralatan

rumah tangga, potongan-potongan ranting,rumput pada waktu pembersihan kebun dan

sebagainya. Berdasarkankemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka sampah dapat

dibagilagi menjadi:

1) Biodegradable yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses

biologi baik aerob atau anaerob, seperti sampah dapur, sisa hewan,simpah pertanian dan

perkeunanan

2) Non-biodegradable yaitu sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dantidak dapat

diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper,thermo cial dan lain-lain.

b) Sampah cair

Sampah cair dalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukankembali dan

dibuang ke tempat pembuangan sampah

1. Sampah hitam yaitu sampah cair yang dihasulkan dari toilet dan industry.Sampah ini

mengdandung pathogen yang berbahaya

2. Sampah rumah tangga yaitu sampah cair yang dihadilkan dari dapur,kamar mandi dan

tempat cucuian. Sampah ini mungkin mengandung pathogen.Dalam kehidupan manusia,

Sampah ini mungkin mengandung patogen.Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah

besar datang dariaktivitas industry (dikenal juga dengan sebutan limbah)misalnya

pertambangan, manufaktur, dan konsumsi.

i
C. DAMPAK DARI PENGGUNAAN SAMPAH PLASTIK

Dampak plastik terhadap lingkungan merupakan akibat negatif yang harus

ditanggungalam karena keberadaan sampah plastik. Dampak ini ternyata sangat

signifikan.Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang

silam,kini telah menjadi barang yang tidakterpisahkan dalam kehidupan manusia.

Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyarkantong plastik digunakan penduduk dunia dalam

satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 jutakantong plastik per menit. Untuk membuatnya,

diperlukan 12 juta barel minyak pertahun, dan 14 juta pohon ditebang. Konsumsi berlebih

terhadap plastik pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal

dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulitterdegradasi (non-biodegradable). Plastik

diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga500 tahun hingga dapat terdekomposisi

(terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan

udara. Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang disebut ethylene.

Minyak,gas dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang tak dapat diperbarui.

Semakin banyak penggunaan palstik berarti semakin cepat menghabiskan sumber daya

alamtersebut.Fakta tentang bahan pembuat plastik, (umumnya polimer polivinil) terbuat dari

polychlorinated biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT, sehingga kantong

plastik sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500tahun.

Keadaan plastik yang seperti ini akan memberikan akibat antara lain:

- tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah;

- racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan

membunuhhewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing;

- PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun

tanaman,yang akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan;

- kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah

i
- menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara

didalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan

tanah;

- kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan

akanmudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun;

- hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik;

- hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut

menganggapkantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena

tidak dapatmencernanya;

- ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak

akanhancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya

- pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan

pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.

Konsumsi berlebih terhadap plastik pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar.

Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulitterdegradasi (non-

biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga500 tahun hingga dapat

terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah,

air, laut, bahkan udara.Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang disebut

ethylene. Minyak,gas dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang tak dapat

diperbarui. Semakin banyak penggunaan palstik berarti semakin cepat menghabiskan sumber

daya alamtersebut.Fakta tentang bahan pembuat plastik, (umumnya polimer polivinil) terbuat

dari polychlorinated biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT, sehingga kantong

plastik sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500tahun.

Keadaan plastik yang seperti ini akan memberikan akibat antara lain:

i
kantong plastik sisa telah banyak ditemukan di kerongkongan anak elang laut diPulau

Midway, Lautan Pacifik;

sekitar 80% sampah dilautan berasal dari daratan, dan hampir 90% adalah plastik;

dalam bulan Juni 2006 program lingkungan PBB memperkirakan dalam setiap mil persegi

terdapat 46,000 sampah plastik mengambang di lautan;

setiap tahun, plastik telah ’membunuh’ hingga 1 juta burung laut, 100.000 mamalia

laut dan ikan-ikan yang tak terhitung jumlahnya;

 banyak penyu di kepulauan seribu yang mati karena memakan plastik yang dikiraubur-

ubur, makanan yang disukainya.

D. UPAYA PENANGGULANGAN SAMPAH PLASTIK

Untuk menanggulangi sampah plastik beberapa pihak mencoba untuk

membakarnya.Tetapi proses pembakaran yang kurang sempurna dan tidak mengurai partikel-

partikel plastik dengan sempurna maka akan menjadi dioksin di udara. Bila manusia

menghirupdioksin ini manusia akan rentan terhadap berbagai penyakit di antaranya

kanker,gangguan sistem syaraf, hepatitis, pembengkakan hati, dan gejala depresi.

E. CARA PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK

Penelitian plastik daur ulang sebagai matriks komposit kayu plastik dilakukan

Setyawati(2003) dan Sulaeman (2003) dengan menggunakan plastik polipropilena daur

ulang.Dalam pembuatan komposit kayu plastik daur ulang, beberapa polimer

termoplastikdapat digunakan sebagai matriks, tetapi dibatasi oleh rendahnya temperatur

permulaandan pemanasan dekomposisi kayu (lebih kurang 200°C).2.4. Pengolahan Limbah

PlastikPlastik merupakan material yang sangat akrab dalam kehidupan manusia.

i
Kemajuanteknologi plastik membuat aktivitas produksi plastik terus meningkat. Hampir

setiap produk menggunakan plastik sebagai kemasan atau bahan dasar. Material plastik

banyakdigunakan karena memiliki kelebihan dalam sifatnya yang ringan, transparan, tahan

air,serta harganya relatif murah dan terjangkau oleh semua kalangan masyarakat.Segala

keunggulan ini membuat plastik digemari dan banyak digunakan dalam hampirsetiap aspek

kehidupan manusia. Akibatnya jumlah produk plastik yang akan menjadisampah pun terus

bertambah. Limbah plastik yang umum ditemukan di tempat pembuangan sampah antara lain

botol minuman dan deterjen yang termasuk jenis PET,dan kantong plastik. Jumlah kantong

plastik di TPA terus menumpuk karena tidak terlaludiminati karena memiliki nilai jual yang

rendah. Kantong-kantong plastik ini tidakmudah terurai sehingga hanya akan terus

menumpuk dan bertambah di TPA sampai 1000tahun ke depan.Oleh karena itu diperlukannya

suatu solusi tepat yang bukan hanya mengurangi penggunaan kantong plastik karena selama

masih diijinkan untuk digunakan makakantong plastik itu akan terus ada dan bertambah.

Limbah kantong plastik yangmenumpuk di TPA dapat menjadi peluang dan jika diolah

dengan benar dapat menjadisumber daya. Pengembangan proses pengolahan kantong plastik

dilakukan melauieksperimentasi untuk membuka peluang pemanfaatan kantong plastik

dengan penerapanteknologi sederhana, murah, dan nyata. Eksperimen juga mencakup

eksplorasi sifat dankarakteristik kantong plastik yang unik untuk diaplikasikan menjadi

produk bernilaitinggi sehingga dapat menaikkan nilai dari limbah kantong plastik.

Penelitian plastik daur ulang sebagai matriks komposit kayu plastik dilakukan

Setyawati(2003) dan Sulaeman (2003) dengan menggunakan plastik polipropilena daur

ulang.Dalam pembuatan komposit kayu plastik daur ulang, beberapa polimer

termoplastikdapat digunakan sebagai matriks, tetapi dibatasi oleh rendahnya temperatur

permulaandan pemanasan dekomposisi kayu (lebih kurang 200°C).2.4. Pengolahan Limbah

PlastikPlastik merupakan material yang sangat akrab dalam kehidupan manusia.

i
Kemajuanteknologi plastik membuat aktivitas produksi plastik terus meningkat. Hampir

setiap produk menggunakan plastik sebagai kemasan atau bahan dasar. Material plastik

banyakdigunakan karena memiliki kelebihan dalam sifatnya yang ringan, transparan, tahan

air,serta harganya relatif murah dan terjangkau oleh semua kalangan masyarakat.Segala

keunggulan ini membuat plastik digemari dan banyak digunakan dalam hampirsetiap aspek

kehidupan manusia. Akibatnya jumlah produk plastik yang akan menjadisampah pun terus

bertambah. Limbah plastik yang umum ditemukan di tempat pembuangan sampah antara lain

botol minuman dan deterjen yang termasuk jenis PET,dan kantong plastik. Jumlah kantong

plastik di TPA terus menumpuk karena tidak terlaludiminati karena memiliki nilai jual yang

rendah. Kantong-kantong plastik ini tidakmudah terurai sehingga hanya akan terus

menumpuk dan bertambah di TPA sampai 1000tahun ke depan.Oleh karena itu diperlukannya

suatu solusi tepat yang bukan hanya mengurangi penggunaan kantong plastik karena selama

masih diijinkan untuk digunakan makakantong plastik itu akan terus ada dan bertambah.

Limbah kantong plastik yangmenumpuk di TPA dapat menjadi peluang dan jika diolah

dengan benar dapat menjadisumber daya. Pengembangan proses pengolahan kantong plastik

dilakukan melauieksperimentasi untuk membuka peluang pemanfaatan kantong plastik

dengan penerapanteknologi sederhana, murah, dan nyata. Eksperimen juga mencakup

eksplorasi sifat dankarakteristik kantong plastik yang unik untuk diaplikasikan menjadi

produk bernilaitinggi sehingga dapat menaikkan nilai dari limbah kantong plastik.Beberapa

cara pengolahan limbah plastik secara umum, yaitu sebagai berikut

A. Daur Ulang

Daur ulang merupakan proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan

barudengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang

berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaanenergi,

i
mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkandengan

proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan

sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan,

pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan komponen utamadalam

manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R(Reuse,

Reduce, and Recycle). Pemanfaatan limbah plastik dengan cara daur ulangumu

mnya dilakukan oleh industri.”Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu

sampah plastic dapat diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus homogen,tidak

terkontaminasi, serta diupayakan tidak teroksidasi. Untuk mengatasi masalahtersebut,

sebelum digunakan limbah plastik diproses melalui tahapan sederhana, yaitu pemisahan,

pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dansebagainya.

B.Hasil Daur Ulang Sampah Plastik

No. Jenis Sampah Plastik -Produk Hasil Daur Ulang1. Acrytic Toples, tatakan/tutup

gelas2. AS sen Nampan, korek gas, toples3. Chip tali Rambut boneka4. Duragon Roda

kaset5. HD ember Centong, tempat sabun, piring6. HD blowing Celengan, botol plastic7. HD

hitam Ember, roda mobil mainan8. HD tikar Ember, piring, rolan kabel9. HD butek Corong,

tempat sayuran, tempat sambal10. PVC selang Sandal, sepatu boot11 PVC botol Celengan,

botol12. PVC blue band Botol, celengan, toples13. PP kardus Ember, gayung, piring14. PP

ember cat Thermos, gayung15. PP tali Cangkir, gelas,tali raffia, gayung

i
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

3.1. SimpulanBerdasarkan pemaparan yang tertulis pada makalah ini, kami dapat menarik

beberapasimpulan, yaitu sebagai berikut:

-Limbah plastik adalah barang buangan yang berupa plastik yang dihasilkan darisuatu proses

produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebihdikenal sebagai sampah),

yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentutidak dikehendaki lingkungan karena

tidak memiliki nilai ekonomis

-Sumber sampah plstik tergantung pada produksi plastik itu sendiri dan digolongkan

berdasarkan bahan dasar penyusunnya.

-Pemakaian plastik secara terus menerus akan menghabiskan beberapa sumber dayaalam

yang tidak dapat diperbaharui, selain itu menghasilkan beberapa zat yang berbahaya bagi

kesehatan manusia.

-Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastikseminimal

mungkin yang dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse)maupun daur ulang

(recycle).

-Pengolahan limbah plastik dapat dilakukan dengan daur ulang (pemakaiankembali),

incinerasi (pembakaran), dan penggunaan plastik biodegradable.

i
B. SARAN

Pengolahan limbah plastik dapat dilakukan dengan daur ulang (pemakaiankembali),

incinerasi (pembakaran), dan penggunaan plastik biodegradable.3.2 SaranLimbah rumah

tangga yang berjenis anorganik diharap mampu diolah kembali, meskipundengan sederhana.

Serta menerapkan penempata limbah (sampah) dengan sesuai jenisnya, apakah limbah

organic atau anorganik, agar lebih mudah mendaur ulang.

i
DAFTAR PUSTAKA

http://id.shvoong.com/humanities/1642371-mengolah-limbah-rumah-tangga/

http://id.wikipedia.org/wiki/limbah _beracun

Agung Suprihatin, S. Pd; Ir. Dwi Prihanto; Dr. Michel Gelbert. 1996.

Pengelolaan Sampah .Malang : PPPGT / VEDC Malang.Anonim 2012.C.

http://carapedia.com/pengertian_definisi_sampah. Diakses tanggal 16Januari 2019.Anonim

2012.D. http://soerya.surabaya.go.id. Diakses tanggal 16 Januari 2019Anonim 2012.E.

http://insanutamasdit.wordpress.com. Diakses tanggal 16 Januari 2019.Apriadji, Wied

Harry.1994.

Memproses Sampah

. Jakarta: Penebar Swadaya.Ary Nilandari. 2006.

Aku Bisa Menghemat Listrik . Jakarta : Dian Rakyat.Suhadi. 1995.

Wiraswasta Sampah

. Surabaya: Bina Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai