LAPORAN RESMI
i
TAHUN 2023
ii
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah Swt., yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penyusun dapat membuat
laporan EKSKURSI ini. Walaupun demikian, penyusun berusaha dengan semaksimal
mungkin demi kesempurnaan penyusunan laporan ekskursi ini baik dari hasil
kegiatan belajar mengajar di kampus, maupun dalam menunaikan praktik kerja di
dunia Pertambangan Saran dan kritik yang sifatnya membangun begitu diharapkan
oleh penyusun demi kesempurnaan dalam penulisan laporan berikutnya. Dan ucapkan
terimakasi kepada:
1. Bedy Fara Aga Matrani, ST.,MT selaku Kaprodi Program Studi S1 Teknik
Pertambangan Universitas Muhammadiyah Mataram.
2. Ariyanto, ST.,MT, Arif Wijaya,S.Si.,MT serta Husni Randa, ST.,MT yang telah
membimbing dalam kegiatan ekskursi.
Semoga bimbingan dan bantuan tersebut mendapatkan balasan dari Allah
SWT. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, maka kritik
dan saran yang sifatnya membangun dari pihak dan pribadi manapun akan penulis
terima dengan senang hati. Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat
DIRMAWAN
i
DAFTAR ISI
KATAR PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................1
1.2. Tujuan....................................................................................................2
1.3. Manfaat..................................................................................................3
1.4. Waktu Pelaksanaan...............................................................................4
ii
2.1. PT. Kresna Karya.................................................................................12
2.1.1. Pengolahan....................................................................................14
2.1.2. Asphalt Mixing Plaint (APM).......................................................17
2.2. PT. Uniserv Indonesia..........................................................................19
2.2.1. Pengolahan....................................................................................20
2.3. PT. Sumbawa Barat Mineral.................................................................26
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................29
4.1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan................................29
4.1.1. PT. Kresna Karya..........................................................................29
4.1.2. PT. Uniserv Indonesia.....................................................................30
4.1.3. PT. Sumbawa Barat Mineral...........................................................30
4.2. Pengeloaan Lingkungan........................................................................31
BAB V KESIMPULAN...................................................................................33
5.1. PT. Kresna Karya.................................................................................33
5.2. PT. Uniserv Indonesia...........................................................................33
5.3. PT. Sumbawa Barat Mineral.................................................................33
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................34
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.17. Kiln, Storage Tank & Transfer Tank PT. Uniserv Indonesia............26
iv
BAB I
PENDAHULUAN
5
perusahaan sehingga apabila masih ada beberapa hal yang masih dibingungkan bisa
langsung ditanyakan pada orang yang lebih ahli.
1.2. Tujuan
Kegiatan Studi Ekskursi tambang dimaksudkan untuk mengenalkan secara
langsung kepada mahasiswa mengenai pelaksanaan pekerjaan tambang terbuka, khususnya
tentang sistem Penambangan, system pengolahan, eksplorasi dan lain-lain. Dengan adanya
kuliah lapangan ini diharapkan mahasiswa dapat membandingkan antara teori-teori yang
diperoleh di perkuliahan dengan keadaan sebenarnya di lapangan. Sedangkan tujuannya
adalah:
1.3 Manfaat
Kegiatan Ekskursi tambang terbuka dilaksankan pada tanggal 17-18 Juni 2023.
Adapun tempat-tempat dilaksanakan kegiatan Ekskursi ini adalah :
1. PT. Kresna Karya.
6
Kegiatan studi ekskursi pertambangan Teknik Pertambangan Angkatan 2021
Universitas Muhammadiyah mataram dilaksanakan pada.
7
BAB II
TINJAUAN UMUM
PT. Kresna Karya adalah sebuah perusahaan pertambangan yang bergerak pada
penambangan dan pengolahan batu andesit. PT. Kresna Karya berlokasi di Labuhan
Lombok Pringgabaya, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Nusa
Tenggara Barat. Indonesia. PT Kresna Karya merupakan perusahan pertambangan yang
bergerak pada penambangan batu andesit dengan produk yang dihasilkan yaitu aspal.
PT. Sumbawa Barat Mineral adalah perusahaan pertambangan yang bergerak pada
penambangan emas, PT. Sumbawa Barat Mineral pada awalnya PT. Indotan Sumbawa
Barat memperoleh UIP dari bupati Sumbawa barat No. 602 Tahun 2010 dengan luas
31,204 Ha, selanjutnya pada tangga l8 agustus 2014 PT. indotan Sumbawa barat
memperoleh IUP operasi seluas 24.722 ha. Untuk jangka waktu 20 tahun pada tanggal 6
november 2018, PT. indota Sumbawa barat memperoleh surat dengan Nomor 732 (KW.
60 3.7.52.07.2.06.2014.001) seluas 24.722 Ha untuk jangka waktu 20 tahun. Pada tanggal 6
November 2018, PT. Indotan Sumbawa Barat memperoleh surat dengan Nomor: 503/086-
X1/03/IUP-OP/DPMPTSP/2018 mengenai Perubahan Atas Keputusan Bupati Sumbawa
8
Barat Nomor 732 tahun 2014 tentang Persetujuan Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi IUP
Operasi Produksi. Pada tanggal 29 Juli 2019. PT. Indotan Sumbawa Barat memperoleh
persetujuan perubahan nama perusahaan menjadi PT. Sumbawa Barat Mineral dari Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, provinsi Nusa Tenggara Barat
dengan nomor: 540/03-814/DPM- PTSP/2019 Dan terakhir pada tanggal 26 Agustus 2019
memperoleh Surat Keputusan dari Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu, provinsi Nusa Tenggara Barat dengan nomor: 503/094/1UP- 19
OP/DPMPTSP/2019 tentang Pemberian Ijin Usaha Pertambangan Operasi Produksi kepada
PT. Sumbawa Barat Mineral.
PT. Kresna Karya adalah sebuah perusahaan pertambangan yang bergerak pada
penambangan dan pengolahan batu andesit. Lokasi PT. Kresna Karya secara administrasi
terletak di Desa Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur, Propinsi Nusa Tenggara Barat.
Lokasi ini dapat ditempuh sekitar ± 54 km ke arah Timur, dengan waktu tempuh ± 12
jam dari kampus Muhammadiyah mataram. Lokasi ini ditempuh melalui jalan
transportasi darat dengan kendaraan roda empat, Akses dari kampus muhammadiyah
menuju lokasi dan secara geografis terletak pada koordinat 08° 36’ 35,55’’ LS dan 116°
17’ 02,80’’BT.
9
2.2.2. PT. Uniserv Indonesia
PT. Uniserv Indonesia adalah Perusahaan yang bergerak pada penambangan dan
pengolahan batu kapur dengan produk akhirnya berupa batu gamping. Lokasi PT.
Uniserv Indonesia secara administrasi terletak di Desa Benete, Kecamatan Maluk,
Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Lokasi ini dapat
ditempuh sekitar (185,1 km) ke arah selatan, dengan waktu tempuh dari jam 12:30-20:00
jam dari kampus Muhammadiyah mataram. Lokasi ini ditempuh melalui jalan
transportasi darat dengan kendaraan roda empat, Akses dari kampus muhammadiyah
menuju lokasi diteruskan melewati jalan-jalan pegunungan. Secara Geografis PT.
Uniserv terletak pada 08° 33’ 13,1’’ LS dan 116° 37’ 03,9 BT dengan elevasi 64 m.
10
Gambar 2.3. Lokasi PT. Sumbawa Barat Mineral
Pulau sumbawa merupakan kelanjutan dari zona solo yang berada pada gugus
Kepulauan Nusa Tenggara (Van Bemmelen, 1949 dalam Garwin, 2002). Pulau Sumbawa
merupakan bagian dari sebelah timur Paparan sunda di dalam sistem Busur Kepulauan
Sunda-Banda (Sjoekri, 1997 dalam Garwin, 2002). Kepulauan Sunda-Banda merupakan
gabungan dari beberapa sistem jalur subduksi atau busur magmatik, yaitu Busur Sunda
dengan arah pergerakan ke barat dan Busur Banda ke timur. Pulau Sumbawa berada di
Kepulauan Nusa Tenggara terletak di cona transisi antara kedua busur tersebut (Sjockri,
1997 dalam Garwin, 2002). Bagian selatan dari kepulauan Sumbawa bagian barat daya
dibatasi oleh kerak samudera yang berumur Tersier Awal (Hamilton, 1980 dalam Clode,
dkk., 1999).
Satuan stratigrafi tertua berupa breksi tuf berumur Miosen Awal bersusunan
andesit, dengan sisipan tuf pasiran, tuf batuapung dan batupasir tufan setempat
mengandung lahar, lava andesit dan basal. Satuan ini telah mengalami ubahan
hidrotermal terpropiltkan dan termineralisasi, berasosiasi dengan urat kuarsa dan kalsit.
Satuan batupasir tufan terdiri atas dominan batupasir tufan, batulempung, tuf dan breksi.
12
berlapis baik bersisipan batugamping dengan sebagian tuf lensa telah mengalami
pelapukan menjadi lempung dan mengandung pirit. Satuan ini berhubungan menjemari
dengan breksi tuf. Satuan batugamping dibagi menjadi tiga jenis yaitu yang pertama
bersusunan batu gamping dan batu pasir gampingan berumur Miosen Awal, mengandung
rombakan batuan gunung api gampingan serta umumnya berlapis baik tetapi setempat
sebagai lensa dalam batu pasir tufan yang kedua berumur Miosen Tengah, disusun oleh
batu gamping koral, berlapis baik dan pada bagian bawah mengandung rijang. yang
ketiga berupa gamping terumbu koral terangkat, berumur Miosen Akhir - Plistosen.
Satuan batugamping pertama diendapkan secara menjemari dengan satuan batupasir
tufan, sedangkan yang kedua dan ketiga diendapkan secara tidak selaras diatas satuan
batugamping pertama. Kompleks terobosan batuan beku diorit, andesit dan desit yang
menerobos satuan-satuan batuan berumur Miosen Awal; dimana andesit dan dasit pada
umumnya mengandung pirit. Sementara endapan pantai terdiri atas bahan- bahan lepas
berupa kerikil, pasir, lempung dan lumpur hasil rombakan dari satuan-satuan stratigrafi
berumur lebih tua
BAB III
KEGIATAN PERTAMBANGAN
13
1. Excavator
Excavator berfungsi sebagai alat gali dan muat batuan andesit
14
Merupakan proses pengambilan bahan galian dari quarry. Pekerjaan ini
dimaksudkan untuk membongkar andesit dari batuan induknya sehingga dapat
dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Untuk melaksanakan
pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan excavator.
3. Pemuatan (loading).
Merupakan rangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk mengambil dan memuat
material dengan menggunakan Excavator ke dalam Dump Truck.
4. Pengangkutan (transporting)
Merupakan kegiatan pengangkutan yang dilakukan untuk membawa batu andesit
dari lokasi tambang ke stockpile dengan menggunakan dump truck
3.1.1. Pengolahan
Berikut diagram alir pengolahan PT. Krisna Karya.
Quarry
Stockpile
Grizlly Oz batu(losse)
material)
Hopper
Jaw Crusher
crusher
Vibrating
scereen 1
Screen tanah
1 cm
Impact mill
Over size
Vibrating
screen
15
Gambar 3.3. Diagram Alir Pengolahan PT. Kresna Karya
Dari Gambar diatas dapat diketahui tahapan pengolahan pada PT. Kresna Karya yaitu
batu Andesit hasil penambangan dari quarry di simpan di stockpile kemudian dari stockpile
diangkut oleh dump truck menuju ke grizzly penyaringan batu Andesit. Melalui grizzly
yang mempunyai celah lubang ±20 cm dengan kemiringan 25° batuan akan terpilah
sehingga yang jatuh ke dalam hopper yang berkapasitas 40 m³ atau 80 ton yang terletak
pada ketinggian 7 m adalah batuan yang berukuran <20 cm dan yang ukuran ˃20 cm tidak
bisa masuk melalui grizzly namun akan jatuh ke permukaan tanah yang berukuran
bongkah dan dinamakan batuan loss material.
Selanjutnya material tersebut di pecahkan oleh jaw crusher, dari jaw
crusher material tersebut di teruskan ke vibrating screen yang pertama. Vibrating screen
pertama ini mempunyai 2 ayakan, pertama screen sabes dengan ukuran lubang 6 cm yang
fungsinya sebagai penyaring batuan yang akan di pecahkan oleh impact mill, kedua screen
tanah dengan ukuran lubang 1 cm yang fungsinya sebagai lapisan pondasi atas (LPA).
Batuan yang lolos di screen yang pertama di teruskan oleh belt conveyor yang pertama
untuk dipecahakan oleh impact mill sedangkan yang sebagai lapisan pondasi atas di bawa
oleh belt conveyor yang kedua keluar ke waste. Hasil pecahan dari impact mill akan di
teruskan oleh belt conveyor yang ketiga menuju hopper yang berukuran kecil yang
berfungsi agar material tidak berhamburan setelah itu akan dibawa oleh belt conveyor ke
empat ke vibrating screen yang kedua yang berfungsi sebagai penyaring batuan pecahan
impact mill. Di vibrating screen yang kedua ada 3 jenis screen, yaitu pertama screen FA
( fine agregat) dengan ukran lubang 0-9 mm, kedua screen CA (cuarso agregat) dengan
ukuran lubang 9-20 mm, ketiga screen material beton dengan ukuran lubang 20-36 mm,
apabila batuan hasil pecahan impact mill berukuran ˃ 36 mm atau yang tidak lolos akan
dibawa kembali oleh belt conveyor yang dinamakan batuan over size, sehingga batuan ini
dipecahkan kembali oleh impact mill yang kemudian kembali lagi ke vibrating screen yang
kedua begitu seterusnya.
16
Gambar 3.4. Crushing Plant PT. Kresna Karya
3.1.2. Asphalt Mixing Plaint (AMP)
Asphalt Mixing Plant (AMP) adalah kegiatan membuat campuran Hot mix berupa
aspal. Pada PT. Kresna Karya terdapat AMP untuk membuat hot mix dari beberapa fraksi
batuan andesit yang telah diolah untuk kemudian dicampur dan dibakar sehingga
menghasilkan aspal yang dapat digunakan untuk pembuatan jalan. Berikut Diagram alir
tahapan AMP.
Hopper
Burner
Hot Elevation
Screen
Hot Bin
Mixer
17
yang berukuran 1-2 cm (cos agregat), lalu ukuran 5-10 mm (ciping atau jagungan), lalu
ukuran 0-5 mm (filer agregat), hopper isi pasir alam dan hopper ke lima berisi batuan
berukuran 2-3 cm. setelah dari hopper batuan akan masuk kedalam burner dimana batuan
akan dipanggang dengan suhu 1700, dan setelah itu material akan masuk dalam Hot
Elevation yang berfungsi untuk membawa material panas yang keluar dari Burner menuju
Screen untuk dipisah sesuai ukurannya. Dari Screen material akan masuk ke Hot Bin yang
mana berfungsi sebagai penampungan material panas yang lolos dari saringan dan akan
mengisi tempat masing masing sesuai dengan fraksinya. Lalu dari Hot bin akan masuk
pada mixer dengan mencampurkan batuan, aspal, dan filler dengan suhu 170 0 - 1800 C dan
dilakukan proses pengadukan dengan memutar poros pengaduk yang degerakkan dengan
motor listrik, lama pengadukan ini 60 detik dengan kapasitas 1 ton/menit, atau 60 ton/jam.
Setelah tercampur kemudian dituangkan kedalam Dump truck dengan membuka pintu
bukaan yang berada pada bagian bawah mixer, atau disimpan di dalam tangki
penyimpanan (kapasitas 40 ton).
18
digunakan pada tempat penambangan Alat alat yang digunakan pada proses penambangan
antara lain Excavator Hyundai PC200 berkapasitas 6-7 ton yang berfungsi untuk menggali
dan memuat batuan, Excavator Breaker Komatsu PC210 untuk menghancurkan batuan,
dan alat angkut dari tambang ke pabrik menggunakan dump truck Hino DT II berkapasitas
8-10 ton per dump. Berikut peralatan yang digunakan untuk menambang.
19
Gambar 3.8. Excavator Breaker Komatsu PC210
Untuk estimasi sumber daya di penambangan batu kapur sekitar 5,8 juta m 3. Untuk
estimasi sumber daya yang harus ditambang sekitar 500 ton untuk yang di minning
sedangkan yang dipabrik total stockpile nya sekitar 100.000 ton. Kegiatan penambangan
tidak menggunakan Blasting (Peledakan) tetapi dengan menggunakan cara mekanis, alasan
tidak menggunakan blasting dikarenakan dekat dengan pemukiman warga. Penambangan
yang diterapkan di PT. Uniserv Indonesia adalah tambang terbuka dengan metode quarry.
20
Penambangan dilakukan secara bertahap. Adapun tahapan penambangan PT. Uniserv
Indonesia adalah sebagai berikut :
Pembongkaran
Pemuatan
Pengangkutan
1. Pembongkaran (Loosening)
Kegiatan pembongkaran di PT. Uniserv Indonesia dilakukan oleh Excavator, dan
jika ukuran bahan galian masih sangat besar di kecilkan lagi menggunakan Excavator
Breaker.
2. Pemuatan (Hauling)
Kegiatan pemuatan menggunakan Excavator, yang berfungsi memuat bahan
galian ke dalam Dump Truck
3. Pengangkutan (Transporting)
Kegiatan pengangkutan dilakukan oleh Dump Truck, bertujuan untuk
memindahkan bahan galian dari tempat penambangan ke lokasi pengolahan dan
Stockpile.
3.2.1. Pengolahan
PT. Uniserv Indonesia memiliki pabrik pengolahan batu kapur di Kecamatan
Maluk Sumbawa Barat, dan saat ini PT. Uniserv memiliki 4 buah kiln. Satu buah kiln
berkapasitas 80 ton/day. Adapun flow process pada PT. Uniserv indonesia sebagai berikut :
1. Limestone Plant Flow Process
21
Gambar 3.11. Limestone Flow Process
22
Gambar 3.12. Batubara Plant Flow Process
23
Proses pengolahan dimulai dari dump truck yang membawa batuan yang masih
dalam berbagai ukuran dari stockpile ke Lime Stone (LS) Plant yang kemudian akan
dihancurkan di Jaw Crusher lalu akan dibawa oleh belt conveyor ke screen, dimana pada
tempat screen tersebut batu kapur akan diayak sesuai ukurannya yang sudah ditenukan.
Dimana pada proses screen pada batu kapur ukuran yang diperoleh adalah:
Disisi lain Batubara yang akan dicampur dengan batu kapur berasal dari negara
Vietnam dan Rusia, Batubara yang di inpor ini akan disimpan di stockpile batubara lalu
akan diangkut menggunakan dump truck ke batubara plant untuk di sizing ukurannya.
Proses sizing ini menggunakan Jaw Crusher untuk menghancurkan batubara dan Screen
untuk mengayak batubara menjadi berbagai ukuran. Adapun screening pada batubara yang
diperoleh adalah :
Setelah di sizing batu kapur akan diangkut dengan dumptruck menuju hopper batu
kapur dan batubara akan diangkut dengan wheel loader menuju hopper batubara. Setelah
batu kapur dan batubara diangkut dan dimasukan ke dalam masing-masing hopper maka
akan di bawah ke sebuah tank dimana batu kapur dan batu bara yang akan di campur di
dalam sebuah bucket dengan menaiki masing-masing elevator yang bernama monoskip
elevator. Lalu dari elevator batu kapur dan batubara yang telah dicampur akan masuk ke
dalam kiln. Dalam sebuah kiln dan terdapat 3 zona yang dimana zona pertama disebut
primiting dengan suhu dibawah 6000C, dimana pada zona ini hopper akan dihanyatkan,
lalu perlahan turun ke zona kedua yaitu kalsinasi dengan suhu diatas 600 0C, disini batu
bara akan mengalami pemanasan yang sangat membara dengan batu kapur, sehinga batu
24
kapur mengalami atau melepaskan karbondioksida. Dan setelah itu masuk ke zona terakhir
yaitu cooling dimana hopper didinginkan menggunakan blower sehingga panas dari hasil
pembakaran sebelumnya. Setelah keluar dari kiln produk nya berupa quick lime yang akan
dibawah menggunakan belt conveyor menuju jaw crasher untuk dihancurkan kembali
menjadi ukuran kurang lebih 10 mm lalu akan di gurus lagi dengan hammer mill menjadi
ukuran yang lebih kecil. Setelah itu quick lime akan di bawa menuju storage tank yang
memiliki kapasitas 800 ton dari storage tank akan masuk dalam elevator menuju transfer
tank yang berkapasitas 16 ton yang kemudian masuk dalam lime tanker loading dengan
produk akhir pebble lime.
1. Kiln (Tungku)
Untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna, PT. Uniserv Indonesia
menggunakan kiln (tungku) vertikel dengan diameter 8 m. pada tahapan ini Batu
gamping di Kalsinasi untuk menghilangkan air dan mineral pengotor. Jika kandungan
air banyak, maka batuan akan mengalami penyusutan. Secara umum peroses Kalsinasi
meliputi:
2. Storage Tank
Tempat penyimpanan Kapur Tohor yang belum ada pemesaanan dari PT.
AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA
25
Gambar 3.16. Storage Tank PT. Uniserv Indonesia
3. Transfer Tank
Tempat untuk menyalurkan Kapur Tohor yang siap untuk di kirim ke PT.
AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA
27
Juni 2014 Berdasarkan dokumen laporan studi kelayakan yang telah dilakukan, total
cadangan tertunjuk dan tereka sebesar 4 juta ton bijih dengan kadar rata-rata 4 gram/ton
emas (pernyataan cadangan tahun 30 2014). PT Sumbawa Barat Mineral telah memiliki
struktur organisasi dengan KTT yang telah resmi disahkan oleh KAIT melalui surat
Nomor: 05/X/PTSBM/KTT/2020. Posisi KTT merupakan posisi tertinggi di site dengan
dibantu oleh pengawas operasional, pengawas teknis, dan PJO dari beberapa perusahaan
kontraktor yang telah memiliki ijin (IUJP). Jumlah karyawan PT. Sumbawa Barat
Mineral saat ini berjumlah 4 orang dan total karyawan kontraktor berjumlah 135 orang.
Dalam periode eksplorasi lanjutan ini, PT. Sumbawa Barat Mineral melalui kontraktor
pengeboran menggunakan 2 (dua) mesin pengeboran dengan tipe Duralite 1000 dengan
kapasitas mencapai 1000 meter pengeboran inti berukuran NQ. Mesin bor dioperasikan
oleh PT. Major Drilling Indonesia
BAB IV
PEMBAHASAN
28
4.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan
Kegiatan eksplorasi adalah salah satu tahapan penting yang akan menentukan
suksesnya kegiatan penambangan. Kegiatan eksplorasi dapat dianalogikan kegiatan riset
dan pengembangan (research and development – RnD), yang mempunyai resiko yang
besar jika dipandang dari aspek bisnis. Walaupun hal ini penuh dengan resiko, namun
kegiatan ini tidak dapat ditiadakan mengingat perusahaan tambang akan selalu
memerlukan cadangan untuk keberlangsungan kegiatan penambangan mineral atau
batubara di masa mendatang.
Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan pada PT. Kresna Karya
yang diterapkan antara lain memberi arahan safety induction untuk pekerja, melakukan
pemeriksaan screening awal kesehatan calon pekerja melalui medical checkup,
memfasilitasi helm safety, kacamata safety, Masker, Ear Plug, Rompi dan safety shoes
pada pekerjanya serta PT. Kresna Karya membuat standar maksimum terhadap semua
peralatan yang digunakan untuk menghindari adanya over capacity yang berisiko sangat
besar. Para pekerja akan diberi peringatan apabila terjadi bencana alam untuk dapat segera
berlari mengikuti jalur evakuasi.
29
Indonesia juga melakukan kegiatan pembersihan jalan untuk menghindari pantulan batuan
kerikil akibat dari roda ban yang dilalui oleh alat angkut seperti dump truck yang
beroperasi dan melakukan penyiraman di area sekitar alat produksi untuk meminimalisir
debu yang bisa mengganggu pandangan dan kesehatan kerja.
30
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
31
DAFTAR PUSTAKA
Budianto & Cahyadi. 2013. Peranan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam
Kegiatan Peledakan Mineral dan Batubara. Jurnal Fakultas Teknologi Mineral.
UPN Yogyakarta
Jacson, J. H., & Mathis, R. L. 2006. Human Resource Managemen (10th ed.). J interface
Jakarta Salemba Empat
Kumiawidjaja Meily L. 2010 "Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Universitas Indonesia.
Kasan Mulyono 2014. "Pengarah Budaya K3 dan Gaya Kemimpinan terhadap Kepuasan
Kerja dan Kinerja Kariyawan pada Devisi Oprasi Tambang di PT Newmont Nusa
Tenggara Jurnal Ilmu Ekonomi & Manajemen Untag Surabaya
Suardi, R. dalam Maradona, H. 2013. Tinjauan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
Area Penambangan dan Pengolahan Tambang Terbuka PT. Atoz Nusantara Mining
Kabupaten Pesisir Selatan. Yogyakarta UPN Veteran Yogyakarta
32