JOBSHEET
PRAKTEK KERJA BATU
“PASANGAN ROLLAAG LENGKUNG ½ BATU”
Dosen Pembimbing :
Faqih Ma’arif, M.Eng.
NIP: 19850407 201012 1 006
Dibuat Oleh :
B. SUBKOMPETENSI
Setelah selesai melakukan pengerjaan pasangan tembok pasangan rollaag lengkung ½
batu, mahasiswa akan dapat:
1. Mengidentifikasi peralatan dan bahan-bahan pengerjaan bangunan pasangan
rollaag lengkung ½ batu.
2. Mengetahui proses pemasangan dinding pasangan rollaag lengkung ½ batu.
3. Mengetahui hasil pemasangan dinding tembok pasangan rollaag lengkung ½
batu yang bidangnya memiliki ketegakan, kedataran, kelurusan, kerataan yang
baik dan memiliki siar yang padat .
C. ALAT – ALAT
Alat – alat yang digunakan dalam pengerjaan pasangan rollaag lengkung ½ batu
adalah:
1. Cangkul
Cangkul digunakan untuk mencampur spesi dengan cara diaduk. Cangkul
terbuat dari plat besi yang diberi gagang kayu.
Viva.co.id
Gambar 1. Cangkul
2. Waterpass
Waterpass berfungsi untuk mengukur kedataran dan ketegakan pasangan. Alat
ini terbuat dari aluminium. Dalam waterpas terdapat cairan ether yang ada
gelembung udara didalamnya. Apabila pasangan sudah datar dan tegak maka
gelembung udara tepat berada di tengah-tengah.
Tokopedia.com
Gambar 2. Waterpass
3. Schenkel
Schenkel digunakan sebagai pembuat lengkungan pada rolaag.
Gambar 3. Schenkel
4. Benang
Benang yang diikatkan di profi digunakan untuk menentukan kedataran dari
tiap pasangan.
Gambar 4. Benang
5. Sendok Spesi
Sendok spesi adalah alat yang digunakan untuk meletakkan/meratakan spesi
pada pekerjaan pasangan batu. Fungsi utamanya untuk menghamparkan spesi
pada pekerjaan pasangan.
azmall.com
Gambar 6. Pensil
7. Ember
Ember digunakan untuk mengangkut spesi atau air yang dibutuhkan.
bukalapak.com
Gambar 7. Ember
Gambar 8. Palu
G. BAHAN
Bahan – bahan yang digunakan dalam pengerjaan pasangan rollaag lengkung ½ batu
adalah:
1. Spesi
Spesi adalah adalah suatu campuran dari bahan pengikat dan bahan pengisi
serta air sampai tercapai kondisi tertentu.
Gambar 9. Spesi
2. Air
Air digunakan untuk membuat spesi menjadi seperti bubur kental dan juga
sebagai bahan untuk menimbulkan reaksi pada bahan lain untuk dapat
mengeras.
H. KESELAMATAN KERJA
Untuk keselamatan kerja kita, hal – hal yang perlu dilakukan adalah:
1. Pakaian kerja (wearpack) dan sepatu kerja dipakai.
2. Area kerja dibersihkan dari kotoran yang mengganggu pengerjaan.
3. Alat dan bahan ditempatkan di tempat yang aman dan mudah dijangkau.
4. Dikerjakan sesuai langkah kerja dan instruksi dosen.
5. Ketelitian dalam melakukan pengerjaan ditingkatkan.
I. LANGKAH KERJA
Langkah – langkah yang harus diakukan dalam pengerjaan pasangan rollaag lengkung
½ batu adalah:
1. Alat dan bahan yang dibutuhkan disiapkan.
2. Area kerja dibersihkan dari kotoran yang mengganggu pengerjaan.
3. Schenkel dipasang di tembok yang telah tersedia.
4. Paku dipasang persis ditengah dari bentang tembok yang akan dipasang
rollaag.
5. Benang dipasang sebagai patokan lengkungan
6. Spesi dan air diaduk hingga pulen.
7. Bata dipasang di sisi kanan dan kiri schenkel dengan tegak dan datar, buat
sampai 3 lapis.
8. Bata dipasang diatas schenkel membentuk lengkungan dengan bantuan benang
yang terikat di as bentang tembok
9. Kerjakan dari keedua sisi bersamaan sampai bertemu di titik tengah.
10. Kedataran dan ketegakan dicek menggunakan waterpass.
11. Hasil pengerjaan dibersihkan dan dirapikan.
12. Hasil pengerjaan dilaporkan kepada dosen.
13. Alat, bahan yang tersisa, dan area kerja dibersihkan sampai bersih dan tidak
meninggalkan kotoran
L. DAFTAR PUSTAKA
1. V. Lilik H. (2014). Bahan Ajar Praktik Kerja Batu Gabung. Yogyakarta :
JPTSP, FT UNY
2. Waluyo.(2016).Praktek Batu.
(http://elearning.uns.ac.id/course/index.php?categoryid=83, diakses 1
Desember 2016 pukul 17.24 WIB)
3. Ilmu Konstruksi. (2012). Bahan untuk membuat adukan konstruksi bangunan.
(http://ilmu-konstruksi.blogspot.co.id/2012/10/bahan-untuk-membuat-
adukan.html, diakses 9 Desember pukul 20.02 WIB)
4. Ide Bangunan. (2012). PENGERTIAN, KEGUNAAN, SIFAT, DAN JENIS
KOMPOSISI MORTAR ATAU ADUKAN.
(http://idebangunan.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-kegunaan-sifat-jenis-
komposisi-mortar-adukan.html, diakses tanggal 9 Desember pukul 19.53
WIB)