Anda di halaman 1dari 7

Jurnal TEKNO

(Civil Engineeering, Elektrical Engineeering and Industrial Engineeering)


Vol. 16, No : 1, April 2019 , p-ISSN:1907-5243, e-ISSN: 2655-8416

PENGARUH SERAT IJUK SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP


KUAT TARIK BELAH BETON

Firdaus1, M. Hibatul Fajri2


1Program Studi Teknik Sipil Universitas Bina Darma Palembang
2Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Bina Darma Palembang
Email : Email:Firdaus.dr@gmail,com mhibatulfajri@gmail.com
Jl. A. Yani No. 3, Palembang 30624, Indonesia Jurusan Teknik Sipil Bina Darma Palembang

ABSTRACT

In this research of concrete using a mixture of fibers, it aims to determine the ratio of the tensile strength
of normal concrete and fiber concrete. The cylinder diameter is 150 mm and the height is 300 mm. There are 3
variations of the addition of fibers, namely 2.5%, 5%, and 7.5%. Concrete mix planning is based on SK SNI-T-
15-1990-03 with a water-cement ratio of 0.5 and a slump range of 6-10 cm. The curing process is in accordance
with SNI-03-2493-2011. The test was carried out at the age of 28 days based on SNI 03-2491-2002. The highest
tensile strength test value was the addition of 7.5% palm fiber (3114 MPa) which was 26.9% higher than normal
concrete. This study shows that the addition of fibers increases the split tensile strength of concrete.

Key Word : concrete, palm fiber, tensile strength.

ABSTRAK

. Pada penelitian beton menggunakan campuran ijuk ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kuat tarik
belah beton normal dan beton ijuk. Diameter silinder adalah 150 mm dan tinggi 300 mm. Terdapat 3 variasi
penambahan ijuk yaitu 2,5%, 5%, dan 7,5%. Perencanaan campuran beton berdasarkan SK SNI-T-15-1990-03
dengan rasio air semen 0,5 dan rentang slump 6-10 cm. Proses curing sesuai SNI-03-2493-2011. Pengujian
dilakukan pada umur 28 hari berdasarkan SNI 03-2491-2002. Nilai uji kuat tarik tertinggi adalah dengan
penambahan 7,5% ijuk (3114 Mpa) yaitu 26,9% lebih tinggi dari beton normal. Penelitian ini menunjukkan,
penambahan ijuk meningkatkan kuat tarik belah beton.

Kata kunci : Beton, Serat Ijuk, Kuat Tarik Belah.

317
Pengaruh Serat Ijuk Sebagai Bahan Tambah Terhadap Kuat Tarik Belah
beton Beton

1. PENDAHULUAN
1.3. Batasan masalah
1.1. Latar Belakang
Pada penelitian ini terdapat batasan-batasan
Beton sangat populer digunakan untuk permasalahan agar tidak menyimpang dari
struktur bangunan karena memiliki kelebihan rumusan masalah di atas untuk membatasi ruang
seperti mampu menerima kuat tekan dengan lingkup penelitian, Batasa-batasan tersebut
baik, tahan aus, rapat air, awet dan mudah adalah :
dalam perawatan. Kelebihan beton yang lain 1. Metode perhitungan campuran beton dengan
adalah ekonomis dalam pembuatan dan bahan menggunakan SNI 03-2834-2000.
dasar local yang mudah diperoleh serta dapat 2. Penelitian menggunakan benda uji berbentuk
dibentuk sesuai dengan kebutuhan yang silinder berukuran diameter 150 mm, tinggi 300
dikehendaki. Beton juga memiliki kelemahan mm dengan jumlah benda uji 36 buah sampel.
yaitu mempunyai kuat tarik yang rendah
3. Mutu beton yang direncanakan adalah Fc’ 25
sehingga menyebabkan beton mudah retak dan
Mpa.
bersifat getas. Penelitian yang menggunakan
material-material yang dapatmeningkatkan kuat 4. Presentase penambahan serat ijuk dengan variasi
tarik pada beton terus dilakukan. Penambahan 2,5%, 5%, 7,5% terhadap berat beton normal dari
serat pada campuran beton segar merupakan berat ijuk pada volume benda jadi.
salah satu upaya untuk meningkatkan sifat 5. Lamanya perawatan beton sebelum dilakukan
daktilitas pada beton. pengujian dibatasi yaitu 7hari, 14 hari, 28 hari.
Kualitas beton dapat ditingkatkan dengan
penambahan serat alami maupun buatan. Beton
yang menggunakan serat bukanlah sesuatuyang 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
baru bagi dunia konstruksi. Penelitian mengenai
beton dengan penambahan serat sudah banyak 1.4.1 Tujuan
dilakukan. Penambahan serat beton Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
meningkatkan kuat tarik dan kuat lentur seiring
dengan bertambahnya kadar serat. Serat yang 1. Mengetahui apakah bahan tambah yaitu serat ijuk
biasa digunakan adalah serat baja, serat kaca, dapat meningkatkan kuat tarik belah beton.
serat kawat, serat karbon, serat polyethylene, 2. Untuk mengetahui perbandingan antara kuat tarik
serat polypropylene, serat alami seperti sisal, belah beton yang menggunakan serat ijuk dengan
jute, ramie, ijuk, serat serabut kelapa, dan lain- kuat tatik belah beton standar..
lain.
Ijuk adalah serat alami yangberbentuk helaian 1.4.2 Manfaat
benang-benang yang berwarna hitam, Manfaat dalam penelitian ini antara lain:
berkarakter kuat, lentur, ulet (tidak mudah
putus), tahan terhadap kelembaban dan air asin. 1. Mengetahui bahwa limbah yang beradadi sekitar
Ijukterdapat pada pangkal pelepah pohon kita dapat dimanfaatkan bagidunia kontruksi.
enau (arenga pinnata) yang mempunyai 2. Mendapatkan pengetahuan tentang pengaruh
kemampuan tarik yang cukup baik sehingga beton campuran serat ijuk terhadap kuat tarik
diharapkan dapat mengurangi ertak dini belah beton.
maupun akibat beban. Dengan penambahan 3. Menjadikan penelitian ini sebagai sumber
serat ijuk ke dalam adukan beton diharapkan referensi dalam penelitian selanjutnya bagi
dapat menambahkan kuat tarik belah beton pengembangan ilmu teknologi beton.
yang optimum, serta beton yang dihasilkan
lebih ringan.
1.5. Sistematika Penulisan

1.2. Perumusan Masalah Laporan Akhir ini disusun dalam tiga bagian
dari bagian awal, bagian pokok dan bagian akhir.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka
rumusan masalah dalampenelitian Pengaruh
Serat Ijuk SebagaiPenambahan Kuat Tekan
TerhadapBeton adalah :
1. Apakah dengan menggunakan penambahan
serat ijuk dapat mempengaruhi kuat tarik
belah beton?
318
Jurnal TEKNO
(Civil Engineeering, Elektrical Engineeering and Industrial Engineeering)
Vol. 16, No : 1, April 2019 , p-ISSN:1907-5243, e-ISSN: 2655-8416

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bahan Penyusun Beton Serat

2.1.1 Beton
Beton didefinisikan sebagaicampuran antara
semen Portland atau semen hidraulik yang lain, (Sumber : SNI 03-2834-2000)
agregat halus, agregat kasar, dan air dengan
atau tanpa bahan tambah membentuk massa b. Agregat Kasar
padat (SNI 03-2834-2000). Agregat kasar merupakam agregat dengan
ukuran butir minimal 5 mm dan ukuran
2.1.2 Semen maksimum 40 mm. Ukuran maksimum dari
Semen merupakan bubuk halus yang agregat kasar dalam beton bertulang diatur
diperoleh dengan menggiling klinker (yang berdasarkan kebutuhan bahwa yang terdapat
didapat dari pembakaran suatu campuran diantara batang-batang baja tulangan.
yang baik dan merata antara kapur dan
bahan-bahan yang mencampur silica, Tabel 2.4 Gradasi AgregatKasar
alumunia, dan oxid besi), dengan batu gips
sebagai bahan tambah dalam jumlah yang
cukup.

2.1.3 Air
Dalam pembuatan beton, air merupakan
salah satu factor penting karena air dapat
bereaksi dengan semen, yang akan menjadi
pasta pengikat agregat.
(Sumber: SNI-03-2834-2000)
2.1.4 Agregat
Agregat merupakan butiran mineral alami
atau buatan yang berfungsi sebagai bahan 3. METODE PENELITIAN
pengisi campuran beton. Agregat menepati
70% volume beton, sehingga sangat 3.1. Pengujian Bahan
berpengaruh terhadap sifat apapun kualiatan Pengujian bahan merupakan tahap awal
beton, sehingga pemilihan agregat merupakan pegujian sebelum membuat campuran beton.
bagian penting dalam pembuatan beton. Dimana dalam tahap pengujian ini terdiri dari
Agregat sesuai dengan SNI 03-1750-1990 beberapa pengujian yaitu: berat jenis agregat
tentang Agregat Beton, Mutu dan Cara Uji (kasar dan halus), bobot isi agregat (kasar dan
halus), kadar lumpur agregat (kasar dan halus),
a. Agregat Halus analisa saringan agregat (kasar dan halus), uji
Agregat halus adalah semua butiran konsistensi semen, berat jenis semen, waktu ikat
lolos saringan 4,75 mm. Agregat halus semen, dan berat serat ijuk.
untuk beton dabat berupa pasir alami, hasil
pecahan batuan secara alami, atau berupa 3.2 Pembuatan Benda Uji
pasir buatan yang dihasilkan oleh mesin Pada tahap ini dilakukan pencampuran semua
pemecah batu yang disebut abu batu. agregat yang telah dilakukan pengujian
Agregat halus tidak boleh mengandung sebelumnya, dengan variasi komposisi campuran
lumpur lebih dari 5% serta tidak serat ijuk sebagai bahan penambah. Setiap variasi
menggandung zat-zat organik yang dapat komposisi membuat 3buah benda uji, setiap satu
merusak beton, kegunaannya adalah untuk variasi benda uji dibuat 3 waktu pengujian yaitu
mengisiruangan antara butir agregat kasar 7 hari, 14 hari, dan 28 hari.
dan memberikan kecelaan.
3.3 Pengujian Slump Test
Tabel 2.1 Gradasi Agregat Halus Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
Menurut SNI apakah adukan beton telah memenuhi slump
rencana yaitu 60-100mm dan pengaruh FAS
terhadap adukan beton.

3.4 Pengujian Kuat Tarik Belah Benda Uji


Pengujian kuat tarik belah dilakukan setiap

319
Pengaruh Serat Ijuk Sebagai Bahan Tambah Terhadap Kuat Tarik Belah Beton
7 hari, 14 hari, dan 28 hari. Setiap kali
pengujian dilakukan 3 buahbenda uji, hal ini
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruhserat ijuk terhadap kuat tarik belah
beton. Pengujian kuat tarik belah dilakukan
diLaboratorium Bina DarmaJurusan Teknik
Sipil Bina Darma.

4. PEMBAHASAN

4.1 Perhitungan Campuran Beton (Mix


Design)
Mutu Beton : Fc 25
4.3 Hasil Uji Slump
Tabel 4.1 Perhitungan Campuran Beton( Mix
Design) Tabel 4.3 Hasil Uji Slump
No Uraian Nilai
1 Kuat tatik belah yang disyaratkan 2.867MPA pada 28 hari
(sumber : hasil perhitungan 2022)
2 Deviasi standard 2.495 Mpa Nilai Slump
3 Nilai tambah (margin) 1,64 x 2.495 = 4,092 Mpa Umur
Slump Rata-
4 Kekuatan rata-rata yang ditargetkan 2.139 Mpa Benda Uji
5 Jenis semen Semen Portland type 1 Baturaja 1 2 3 rata (cm)
6 Jenis agregat : - kasar Split Bojonegoro BN - 0% 10,5 10 10 10,16
- halus Pasir Tanjung Raja BSI - 2,5% 10 11 10,5 10,5
7 Faktor air semen bebas 0,54
BSI - 5% 10,5 11 10,5 10,66
8 Faktor air semen maksimum 0,6
9 Slump 60-100 mm BSI - 7,5% 11,5 11 11 11,16
10 Ukuran agregat maksimum 20 mm
11 Kadar air bebas 225 kg/m3 Dari data Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa semua
12 Jumlah semen 225 : 0,54 = 416,667 kg/m3 benda uji telah memenuhi slump yang telah
13 Jumlah semen minimum 275 kg/m3
direncanakan yaitu 80-120 mm.
14 Faktor air semen yang disesuaikan 0,54
15 susunan besar butir agregat halus -
16 Susunan agregat kasar atau gabungan -
17 Persen agregat halus 39% 4.4 Hasil Kuat Tarik Belah Beton
18 Berat jenis relatif, agregat (kering permukaan) 2,8
19 Berat isi beton 2443,75 kg/m3
Dalam penelitian ini, data kuat tarik belah beton
20 Kadar agregat gabungan 2443,75 - (416,667 + 225) = 1802,083 kg/m3
21 Kadar agregat halus 3,4954 kg/m3
yang disajikan dalam bentuktabel dan kurva, hasil
22 Kadar agregat kasar 8,4381 kg/m3 kuat tarik belah beton normal, dan beton dengan
komposisi campuran serat ijuk 0%, 2,5 %, 5 %,
Tabel 4.2 komposisi setelah dikoreksi 7,5 %. dapat dilihat pada tabel dibawahini:
NO URAIAN SEMEN (kg) AGREGAT AIR TOTAL
HALUS (kg) KASAR (kg)
23 Proporsi campuran sebelum dikoreksi untuk 1 m3 416,667 702,812 1099,271 225 2443,75
24 Kadar Air Bebas [%] - 2,648 0,89 - -
Tabel 4.4 Grafik Perbandingan Kuat Tarik Belah
25 Penyerapan - 2,415 1,43 - - Beton Umur 7, 14, 28 hari.
26 Air Bebas Air [%] 0,233 -0,54
27 Air Bebas Air [kg] 1,637 -5,936
28 Proporsi campuran setelah dikoreksi untuk 1m3 416,667 704,449 1093,335 229,29 2443,75

𝜋𝑑 2 𝑡 𝜋∙0,152 ∙0,30
𝐕𝐨𝐥𝐮𝐦𝐞 𝐒𝐢𝐥𝐢𝐧𝐝𝐞𝐫 = = =
4 4
0,005 𝑚3 .

4.2 komposisi Campuran Dengan pemakaian


Ijuk 9 Benda Uji Dalam (gram).

Semakin meningkat variasi meningkat kuat


tarik belah pada beton umur 7, 14, 28 hari yang
320
Jurnal TEKNO
(Civil Engineeering, Elektrical Engineeering and Industrial Engineeering)
Vol. 16, No : 1, April 2019 , p-ISSN:1907-5243, e-ISSN: 2655-8416

dihasilkan semakin meningkat. 7,5% per-m2 campuran. Oleh karena itu,


sebaiknya perlu dilakukan pengujian lebih lanjut
Tabel 4.5 Grafik regrasi terhadap persentase banyaknya serat ijuk pada
campuranbeton.

Daftar Pustaka

[1] Mikael Wora dan Fransiskus Xaverius Ndale.


2018. “Pengaruh Penambahan Serat Ijuk Dapat
Meningkatkan Kuat Tarik Pada Beton Mutu
Normal”. Jurnal IPTEKVol.22 Nomer
2,Desember 2018

[2] Nurul Rochmah. 2017. “Pengaruh Serat Ijuk


Sebagai Bahan Tambah Terhadap Kuat Tarik
Belah Beton”. jurnal.untag-
sby.ac.id/index.php/jhp17

Dari persamaan pada gambar 4.11, dilihat


bahwa hasil uji Kuat Tarik Belah Beton pada
umur 28 hari R2 = 1 dengan persamaan y =
232,1x + 2235 Angka ini berarti nilai regresi [3] Sigit Winarto. 2017. “Pemanfaatan Serat Ijuk
beton campuran serat ijuk memiliki keterkaitan Sebagai Material Campuran Dalam Beton Untuk
yang kuat antara persentase serat ijuk dengan Meningkatkan Kemampuan Beton Menahan
model regresi polynomial. Beban Tekan”. UkaRsT Vol.1,No.1 Tahun 2017

[4] Christiani s,.Evi. 2008. Karakterisasi Ijuk Pada


5. PENUTUP Papan Komposit Ijuk Serat Pendek Sebagai
Perisai Radiasi Neutron. Universitas Sumatera
5.1 Kesimpulan Utara
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan [5] Diharjo, K, dan Triyono, T. 2003. Buku Pegangan
bahwa : Kuliah Material Teknik. Universitas Sebelas
Maret. Surakarta.
1. Persentase serat ijuk sangat berpengaruh
terhadap kuat tarik belah beton semakin tinggi [6] Kartini, Ratni. 2002. Skripsi, Pembuatan dan
persentase serat ijuk semakin tinggi kuat tarik Karakterisasi Komposit Polimer Berpenguat Serat
belah beton yang di dapat dari beton tersebut. Alam. Instintut Pertanian Bogor.
Dalam pengujian yang dilakukan, hasil nilai
kuat tarik belah yang menggunakan persentase [7] Dinas Perkebunan Jawa Barat.2012. “Budidaya
0% menghasilkan kuat tarik belah yang tertinggi Tanaman Aren Indonesia.
sebesar 2.139 Mpa sampai dengan 2.455 Mpa.
Pada 2,5% kuat tarik belah tertinggi sebesar [8] Rusmiyatno, fandhy. 2007. Pengaruh Fraksi
2.340 Mpa sampai 2.674 Mpa. Pada 5% kuat Volume Serat Terhadap Kekuatan Tarik dan
tarik belah tertingginya adalah 2.522 Mpa Kekuatan Bending Komposit Nylon/Epoxy Resin
sampai 3.018 Mpa, Dan pada 7,5% kuat tarik Serat Pendek Random. Universitas Negeri
belah tertingginya adalah 2.808 sampai 3.114 Semarang.
Mpa
[9] Mueler, Dieter H. October 2003. New Discovery
in the Properties of Composites Reinforced with
5.2 Saran Natural Fibers. JOURNAL OF INDUSTRIAL
TEXTILES, Vol 33, No 22 Sage Publication.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan maka sebagai bahan pertimbangan, [10] Sarjono, W dan Wahjono, A., 2008,
diajukan beberapa saran sebagai berikut : Jurnal“Pengaruh Penambahan Serat Ijuk Pada
Kuat Tarik Campuran Semen-Pasir dan
Limbah serat ijuk dapat dimanfaatkan untuk Kemungkinan Jurnal Inersia Volume 7 No.2
campuran beton, karena serat ijuk berpotensi Oktober 2015 12 Teknik Sipil Universitas Atma
menambah kuat tarik pada beton. Pada Jaya, Yogyakarta.
penelitian ini, digunakan serat ijuk sebanyak
321
Pengaruh Serat Ijuk Sebagai Bahan Tambah Terhadap Kuat Tarik Belah Beton
[11] Satwarnirat., 2005, Jurnal“Pengaruh
Penambahan Sarat Tandan Kosong Kelapa
Sawit Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Tarik
Belah Beton“, Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Politeknik Negeri Padang,PadangSihotang, Y
dan Surbakti, B., 2013, Jurnal “Analisa Lentur
dan Eksperimental Serat Ijuk Aren (Arenae
Pinnafa Merr) Pada Daerah Tarik Balok Beton
Bertulang”, Departemen Teknik Sipil,
Universitas Sumatera Utara, Medan.

[12] Suhardiman, M., 2011, Jurnal“Kajian Pengaruh


Penambahan Serat Bambu Ori Terhadap Kuat
Tekan dan Tarik Beton“, Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Sipil Universitas Janabadra,
Yogyakarta.

[13] Wahyuni, N., 2010, Jurnal “Pemanfaatan Serat


Ijuk Pendek dalam Pembuatan Beton Ringan
dan Karakterisiknya”, FMIPA USU, Medan.

[14] Wibowo, 2007, Jurnal “Kapasitas Lentur,


Thougnes, dan Stifness Beton
Ringan”,Universitas Petra, Jakarta

[15] SNI-03-1968-1990 “metode pengujian tentang


analisis saringan agregat halus dan kasar”.

[16] SNI-1970:2008 “cara uji berat jenis dan


penyerapan air agregat halus”.

[17] SNI-1969:2008 “cara uji berat jenis dan


penyerapan air agregat kasar”.

[18] SNI-03-4804-1998 “metode pengujian bobot isi


dan rongga udara dalam agregat”.

[19] SNI-15-2531-1991 “tentang metode pengujian


berat jenis semen portland”.

[20] ASTM C 187 “Standard Test Method for


Normal Consistency of Hidraulic Cement”.

[21] SNI 03-6827-2002 ”metode pengujian waktu


ikat awal semen portland dengan menggunakan
vicat untuk pekerjaan sipil”.
[22] SNI 03-1972-1990 “metode pengujian Slump
beton”.

322
Jurnal TEKNO
(Civil Engineeering, Elektrical Engineeering and Industrial Engineeering)
Vol. 16, No : 1, April 2019 , p-ISSN:1907-5243, e-ISSN: 2655-8416

323

Anda mungkin juga menyukai