Anda di halaman 1dari 107

MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

HAKIKAT
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
HAKEKATNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Merupakan Pendidikan Yang Diberikan


Dalam Rangka Membentuk Karakter
Warganegara Yang Baik (Good Citizenship),
Berupa Karakter Yang Sesuai Dengan Nilai-
nilai Pancasila Baik Sebagai Dasar Negara
Maupun Sebagai Pandangan Hidup
FUNGSI DAN TUJUAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Secara kurikulum PKn dapat berfungsi menjadi wahana


psikologis-pedagogis utama dalam mengembangkan dan
membentuk warga negara yang diinginkan.
Pada dasarnya tujuan pendidikan kewarganegaraan
adalah membentuk warganegara yang baik. Selain itu
tujuan pendidikan kewarganegaraan dapat dilihat dari
aspek kognitif, sikap dan psikomotor
TUJUAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN

ASPEK KOGNITIF  Menambah pengetahuan atau wawasan peserta didik


akan segala hal yang terkait dengan kehidupan
01 bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan
benar melaluI berbagai cara dan metode

ASPEK AFEKTIF  Membina dan membentuk sikap warga negara yang mau
03 dan menyakini pengetahuan yang telah diperoleh
kemudian terinternalisasi dalam diri atau
mempribadi dalam jiwa peserta didik yang akan
menjadi sikapnya dalam menanggapi persoalan yang
ada

ASPEK PSIKOMOTOR  Melatih keterampilan peserta didik untuk dapat menjadi


02 warganegara yang terampil berdemokrasi dengan cara
membudayakan sikap dan prilaku sesuai dengan nilai-nilai
serta norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
WARGA NEGARA YANG BAIK
JAWABANNYA

Warga Negara Yang Cerdas Warga Negara


dan Cermat Yang Memiliki Komitmen
01 02

Warga Negara yang mampu Warga Negara Yang


Content Content
berpartisipasi dalam kehidupan Baik dalam
bermasyarakat, berbangsa dan 04 03 Bermasyarakat
bernegara di Indonesia serta
dalam pergaulan Internasional
LEBIH SPESIFIK
Tentang Pendidikan Kewarganegaraan

01 02
Di era globalisasi diarahkan fungsi Pendidikan Kewarganegaraan
dan tujuan Pendidikan hendaknya mampu sebagai
Kewarganegaraan untuk membantu wahana yang dapat membentuk dan
peserta didik memecahkan mengembangkan peserta didik
persoalan dan mampu mengambil menjadi warga negara yang memiliki
keputusan sendiri dalam kehidupan kecerdasan menyesuaikan diri
pribadi, bermasyarakat, berbangsa dengan lingkungan

03 dan bernegara. 04
TIGA TUGAS POKOK
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Mengembangkan Warga Negara


Menjadi Warga Yang Cerdas
(Civic Intelligence)

1
Membina Warga Negara Menjadi Mendorong Warga Negara Mau
Warga Negara Yang Bertanggung
Jawab (Civic Responsibility)
2 3 Dan Mampu Berpartisipasi
(Civic Participation) Dalam
Kehidupan Bermasyarakat Dan
Bernegara
WARGA NEGARA
YANG BERTANGGUNG JAWAB

1 2 3
Warga Negara Selalu Sesuai dengan
yang Melaksanakan Peraturan
Bertanggung jawab Hak dan Perundang-undangan
. Kewajibannya yang Berlaku
Seoptimal Mungkin
WARGA NEGARA YANG DISIPLIN

Warga negara yang senantiasa melibatkan diri atau ikut


serta dalam berbagai kegiatan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada berbagai
aspek kehidupan nasional seperti aspek politik, aspek
ekonomi, aspek sosial budaya dan lainnya.
IDENTITAS
NASIONAL
HAKIKAT IDENTITAS NASIONAL
IDENTITAS
Ciri-ciri khusus atau keadaan khusus yang melekat pada diri seseorang/kelompok
orang, atau dapat dikatakan juga sebagai sekumpulan ciri khusus yang dapat
membedakan dengan yang lain.

NASIONAL
Suatu identitas yang ada dan melekat pada kelompok-kelompok yang berada
dalam suatu wilayah, yang terikat oleh kesamaan-kesamaan budaya, agama,
budaya, keinginan, dan juga cita-cita.
IDENTITAS NASIONAL

IDENTITAS NASIONAL Lima unsur ataupun lima asas


INDONESIA dari jati diri bangsa Indonesia, PANCASILA MENJADI JATI
yaitu berketuhanan,
berkemanusiaan, memiliki DIRI DARISELURUH
persatuan, berkerakyatan, dan MASYARAKAT INDONESIA
berkeadilan.
Unsur Pembinaan dan Pembentukan
Bangsa Indonesia
Kebudayaan 1
Dominasi dari cara hidup suku bangsa
Indonesia adalah bertani dan pelaut,
dilihat dari pranata sosial. Asal Usul Bangsa
Nasib Sejarah
2
Bangsa Indonesia berasal
Persamaan nasib pada dari ras Malayan Mongoloid,
dari rumpun Melayu yang
zaman kerajaan besar 3 diperkaya variasi
seperti Sriwijaya dan juga
persamaan nasib ketika percampuran darah antar ras
dijajah kolonial Tempat Tinggal
4 Yang disebut dengan nama
khas Tanah Air Nusantara,
Yakni Tanah Tumpah
Darah Seluruh Bangsa
yang merupakan satu
Cita-cita Hidup Bersama
5 Motovasi, visi, dan misi yang
kesatuan Wilayah Laut
yang didalamnya
mengingikan bangsa yang
terhimpun puluhan ribu
merdeka,
pulau.
berdaulat
UNSUR-UNSUR IDENTITAS
NASIONAL

BAHASA
KEBUDAYAAN
AGAMA
SUKU
BANGSA

Local dan Political Unity Indonesia bukan negara Agama Daerah AtauSuku Bahasa Daerah atau Lokal
tetapi negara yang Beragama,
Kesatuan sosial yang dapat dimana ada enam agama yang Indonesia menjadi negara dengan Menjadi suatu lambang atas unsur
dibedakan dari kesatuan diakui di Indonesia, banyak suku, kurang lebih ada 300 bunyi dari setiap individu yang satu
sosial lain berdasarkan marsayakatnya satu dengan suku yang ada di Indonesia dengan yang lainnya untuk
kesadaran akan identitas yang lain saling berkomunikasi sehingga terlaksana
perbedaan kebudayaan, menghargai dan toleransi proses interaksi, pikiran dan juga
khususnya bahasa. dalam umat beragama. perasaan yang baik
INTEGRASI NASIONAL
Proses penggabungan/penyatuan dari beberapa kelompok sosial budaya kedalam kesatuan
wilayah sehingga, terbentuklah suatu identitas

1 2 3

Negara Republik Indonesia Memiliki keterkaitan antara Indonesia merupakan negara


lahir, dijiwai, dibangun dan yang satu dengan yang lain, yang masyarakatnya dilandasi
antar masyarakat harus ada semangat kebersamaan dan
juga didirikan dari kekeluagaan
kesatuan yang utuh
semngat kebersamaan
oleh para pejuang dari
berbagai wilayah.

PAHAM INTEGRALISTIK
Teori Paham Integralistik
Teori ini dianut oleh Indonesia
dengan pemikirnya
Negara terdiri dari individu-individu, Prof. Soepomo, dan Moh.Hatta
kelompok, masyarakat dan penguasa
yang berperan/ berkontribusi Menurut Supomo, negara yang
terhadap negara, untuk mencapai tu- dijiwai semangat kekeluargaan dan
juan bersama yakni kebersamaan termasuk aliran
kemakmuran hidup pikiran integralistik, menyatakan
masyarakat definidi negara sebagai berikut:
“Negara ialah suatu masyarakat
yang integral menjamin
kepentingan seluruh rakyat
sebagai persatuan untuk
mengatasi kepentingan golongan
atau seseorang.”
INTEGRASI
NASIONAL
INTEGRASI NASIONAL
Secara etimologis, integrasi berasal dari kata integrate, yang artinya memberi
tempat bagi suatu unsur demi suatu keseluruhan, menyatupadukan,
menggabungkan,mempersatukan. kata bendanya integritas berati utuh.
Jadi, Integrasi adalah membuat unsur unsur menjadi satu kesatuan
dan utuh.
Sedangka
n
Integrasi
nasional
adalah
menggab
ungkan
seluruh
bagian
DISINTEGRASI NASIONAL

Secara Kamus Besar Bahasa Indonesia, Disintegrasi adalah hilangnya keutuhan dan
kesatuan, sedangkan secara umum Disintegrasi bangsa memiliki artian bahwa suatu
bangsa yang mengalami perpecahan.

Misalnya saja kondisi suatu bangsa yang mengalami perpecahan seperti pertikaian yang
dilakukan secara terus – menerus, dan segala macam konflik yang bisa menimbulkan
terjadinya disintegrasi bangsa. Jika suatu bangsa memiliki masalah sosial yang pernah
terjadi zaman dulu, bisa saja terungkit kembali walaupun dengan bentuk yang berbeda
KONSEP DASAR INTEGRASI
NASIONAL

Integrasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan
pemerintah dan wilayahnya.

Mengintegrasikan berarti membuat atau menyempurnakan dengan jalan


menyatukan unsur-unsur yang semula terpisah-pisah, integrasi berarti
menyatukan bangsa-bangsa yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu
kesuluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil
yang
banyak menjadi satu bangsa.
FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB
DISINTEGRASI
1. Perbedaan

2. Tidak Saling
menghargai

FAKTOR
3. Tidak ada yang
mengalah jika terjadi
konflik

4. Salah Paham
FAKTOR LAIN DISINTEGRASI

Pertahanan Politik Kekayaan


dan Alam
Keamanan
FAKTOR LAIN DISINTEGRASI

Sosial dan Ekonomi Geografi


Budaya
URGENSI DISINTEGRASI

Suatu negara-bangsa membutuhkan persatuan untuk bangsanya yang


dinamakan integrasi nasional.

Dapat dikatakan bahwa sebuah negara-bangsa yang mampu membangun


integrasi nasionalnya akan memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan
bangsa-bangsa yang ada di dalamnya. Integrasi nasional merupakan salah satu
tolok ukur persatuan dan kesatuan bangsa
KONSTITUSI INDONESIA
PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR KONSTITUSI

Dalam Bahasa Latin,


Konstitusi merupakan
gabungan dari kata
“cume” dan
“statuere”.
Di Jerman dikenal
BAHASA PERANCIS dengan istilah
“grundgezets”
“CONSTITUER”
“grund” dasar dan
MEMBENTUK “gezets” undang –
undang.

KONSTITUSI
PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR KONSTITUSI

Dalam ilmu politik, Constitution merupakan


suatu yang lebih luas, yaitu keseluruhan dari
peraturan-peraturan baik yang tertulis
maupun tidak tertulis yang mengatur secara
mengikat cara-cara bagaimana sesuatu
pemerintahan diselenggarakan dalam
masyarakat.
KONSTITUSI MENURUT PARA AHLI

Herman Heller
• Konstitusi merupakan satu kesatuan kaidah yang hidup dalam
masyarakat yang selanjutnya dijadikan satu kesatuan kaidah hukum
• Konstitusi yang ditulis dalam suatu naskah sebagai undang-undang
yang tinggi yang berlaku dalam suatu negara.

K.C Wheare
• Keseluruhan sistem ketatanegaraan dari suatu negara, berupa
kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur atau memerintah
daalm pemerintahan suatu negara.

Sri Soemantri
• Suatu naskah yang memuat suau bangunan negara dan sendi-sendi
sistem pemerintahan negara
HAKIKAT DAN FUNGSI KONSTITUSI

Sebagai
Hukum
Dasar

Kedudukan
formal
konstitusi
Sebagai
Hukum
Tertinggi
HAKIKAT KONSTITUSI

Menurut Miriam Budiarjo, UUD


memuat ketentuan – ketentuan :

1.ORGANISASI
NEGARA

4.LARANGAN
MENGUBAH 2. HAM
UUD

3.PROSEDUR
MENGUBAH
UUD
FUNGSI KONSTITUSI

• Fungsi penentu atau pembatas kekuasaan Negara.


• Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antarorgan Negara.
• Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antara organ dengan warga
Negara.
• Fungsi pemberi terhadap kekuasaan negara ataupun kegiatan
penyelenggaraan kekuasaan negara.
• Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan
yang asli (dalam demokrasi adalah rakyat) kepada organ Negara.
• Fungsi simbolik
• Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat (social control).
Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat.
PENGERTIAN KONSEP DASAR AMANDEMEN

Amandemen adalah Menurut Hukum Tata


prosedur Negara, amandemen
penyempurnaan, tanpa merupakan salah satu
harus langsung hak legislatif untuk
mengubah UUD dan mengusulkan
merupakan pelengkap perubahan dalam suatu
serta rincian dari UUD rancangan UU yang
asli. diajukan pemerintah.
DINAMIKA KONSTITUSI YANG
PERNAH BERLAKU DI INDONESIA

KONSTITUSI UUD 1945


UUD 1945 RIS UUDS 1950 UUD 1945 setelah
(18 Agustus (27 Des (17 Agustus (5 Juli 1959- Amandemen
1945-27 Des 1945- 17 1950-5 Juli 11 Maret (19 Okt
1949) Agustus 1959) 1966) 1999-
1950) sekarang )
PENDAHULUAN
PROSES PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Latar Belakang Tujuan Perubahan


Perubahan
Tuntutan Sebelum • Kekuasaan tertinggi di
Menyempurnakan aturan
Reformasi Perubahan dasar, mengenai:
tangan MPR
• Kekuasaan yang sangat • Tatanan negara
Antara lain: • Pembukaan besar pada Presiden • Kedaulatan Rakyat
• Batang Tubuh • Pasal-pasal yang terlalu • HAM
• Amandemen UUD 1945 “luwes” sehingga dapat • Pembagian kekuasaan
- 16 bab
• Penghapusan doktrin menimbulkan multitafsir • Kesejahteraan Sosial
- 37 pasal
Dwi Fungsi ABRI • Kewenangan pada • Eksistensi negara
- 49 ayat Presiden untuk mengatur demokrasi dan negara
• Penegakan hukum, - 4 pasal Aturan Peralihan hal-hal penting dengan hukum
HAM, dan - 2 ayat Aturan Tambahan undang-undang • Hal-hal lain sesuai dengan
pemberantasan KKN • Penjelasan • Rumusan UUD 1945
perkembangan aspirasi
tentang semangat
• Otonomi Daerah penyelenggara negara dan kebutuhan bangsa
• Kebebasan Pers belum cukup didukung
ketentuan konstitusi
• Mewujudkan kehidupan
demokrasi
Hasil Perubahan Sidang MPR Kesepakatan Dasar
Dasar Yuridis
• Tidak mengubah
• Pembukaan • Sidang Umum MPR 1999 Pembukaan UUD 1945
• Pasal-pasal: • Tetap mempertahankan • Pasal 3 UUD 1945
Tanggal 14-21 Okt 1999 Negara Kesatuan Republik
- 21 bab • Pasal 37 UUD 1945
- 73 pasal • Sidang Tahunan MPR 2000 Indonesia
• Mempertegas sistem • TAP MPR NO.VIII/MPR/1998
- 170 ayat Tanggal 7-18 Agt 2000
presidensiil • TAP MPR No.IX/MPR/1999
- 3 pasal Aturan Peralihan • Sidang Tahunan MPR 2001 • Penjelasan UUD 1945 yang
- 2 pasal Aturan Tambahan memuat hal-hal normatif • TAP MPR No.IX/MPR/2000
Tanggal 1-9 Nov 2001
akan dimasukan ke dalam
• Sidang Tahunan MPR 2002 • TAP MPR No.XI/MPR/2001
pasal-pasal
• Perubahan dilakukan
dengan cara “adendum”
Tanggal 1-11 Agt 2002
SUSUNAN LEMBAGA NEGARA RI
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
KONSEP DASAR HAK DAN KEWAJIBAN

Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi


milik kita dan penggunaanya tergantung
kepada kita sendiri.

Pengertian HAK
Menurut Prof. Dr. Notonagoro:
Hak adalah kuasa untuk menerima atau
melakukan suatu yang semestinya diterima
atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu
dan tidak dapat oleh pihak lain manapun
juga yang pada prinsipnya dapat dituntut
secara paksa olehnya.
KONSEP DASAR HAK DAN KEWAJIBAN

Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan


dengan penuh rasa tanggung jawab.

Pengertian KEWAJIBAN

Menurut Prof. Dr. Notongoro:


Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu
yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu
oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain
manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut
secara paksa oleh yang berkepentingan.
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan.
HAK WARGA NEGARA INDONESIA

Hak warga negara tercantum dalam UUD 1945 meliputi hak


dalam bidang agama, hukum, sosial dan budaya, ekonomi

pendidikan, iptek, politik, pemerintahan, kesehatan, pertahanan

dan keamanan.
LANDASAN HAK DAN KEWAJIBAN

PASAL 27

(1)  Segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam


hukum dan  pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

Hak : Untuk diperlakukan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan


Kewajiban : Menjunjung hukum dan pemerintahan.
LANDASAN HAK DAN KEWAJIBAN

PASAL 28

Kemerdekaan berserikat berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan


dan tulisan dan sebagainya di tetapkan dengan undang-undang.

Hak : Mengeluarkan pikiran (berpendapat berserikat dan berkumpul)


 Kewajiban : Untuk memiliki kemampuan beroganisasi dan melaksanakan

aturan-aturan lainnya, diantaranya: Semua organisasi harus berdasarkan


Pancasila sebagai azasnya, semua media pers dalam mengeluarkan pikiran

(pembuatannya selain bebas harus pula bertanggung jawab dan sebagainya)


LANDASAN HAK DAN KEWAJIBAN
PASAL 28 A

Setiap orang berhak untuk hidup serta mempertahankan hidup dan kehidupannya.
            Hak : Setiap orang berhak untuk hidup
 Kewajiban : Setiap orang harus mempertahankan hidup dan kehidupannya.

PASAL 28 B

  (1). Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan  melalui  perkawinan
yang sah.
            Hak : Setiap orang berhak membentuk keluarga.
 Kewajiban : Melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.
  (2). Setiap orang berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak  atas
perlindungan dari kekerasan diskriminasi.
Hak : Setiap orang berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang,  serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi
 Kewajiban : Melindungi anak dalam kekerasan dan diskriminasi yang menimpa anak tersebut.
PELANGGARAN HAK

Pelanggaran hak warga negara adalah tindakan aparat negara yang melanggar atau tidak
memberikan apa yang menjadi hak warga negara

Contoh :

1. Tidak mendapatkan persamaan hukum

2. Dilarang Mengeluarkan pendapat


3. Tidak mendapatkan Kesempatan Memilih
4. Tidak mendapatkan pengajaran
5. Tidak mendapatkan pendidikan
PENGINGKARAN KEWAJIBAN

Pengingkaran kewajiban adalah pengingkaran warga negara terhadap kewajiban yang ditentukan
pemerintah

Contoh :
1. Tidak membayar pajak
2. Melawan hukum
3. Tidak menjaga ketertiban
4. Melanggar aturan yang berlaku
5. Tidak ikut mempertahankan NKRI
KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA

Wajib menaati hukum dan pemerintahan

Kewajiban warga negara juga


tercantum dalam UUD 1945.
Yang termasuk kewajiban

warga negara Indonesia,antara


lain;
KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA
Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara

Kewajiban warga negara juga


tercantum dalam UUD 1945.
Yang termasuk kewajiban
Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain
warga negara Indonesia,antara
lain;
KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA
Wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang

Kewajiban warga negara juga


tercantum dalam UUD 1945.
Yang termasuk kewajiban Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara
warga negara Indonesia,antara
lain;
URGENSI HAK DAN KEWAJIBAN
BAGI KELANGSUNGAN HIDUP BANGSA

Dengan adanya hak dan


kewajiban dalam kehidupan
berbangsa akan tercapai
hubungan selaras, serasi, dan
seimbang antara individu dan
masyarakat.

Terjalin hubungan yang harmoni


antara warga negara dan
pemerintah karena berjalannya
hak dan kewajiban.
URGENSI HAK DAN KEWAJIBAN
BAGI KELANGSUNGAN HIDUP BANGSA

Terciptanya
keharmonisasian didalam
negara karena adanya hak
dan kewajiban.

Agar terciptanya
kesinambungan antara
kepentingan rakyat dalam
pemenuhan hak dan
kewajibannya oleh negara.
DEMOKRASI
INDONESIA
KONSEP DASAR DEMOKRASI

Secara etimologis, istilah de- Istilah demokrasi secara


mokrasi berasal dari bahasa singkat diartikan sebagai pe-
Yunani, “demos” berarti rakyat merintahan atau kekuasaan
dan “kratos” atau “kratein” be- dari rakyat oleh rakyat dan un-
rarti kekuasaan. tuk rakyat.

Konsep dasar demokrasi be-


rarti “rakyat berkuasa” (gov-
ernment of rule by the people).

53
DEMOKRASI DI INDONESIA

Indonesia menganut sistem Demokrasi Pancasila sebagai


ideologi negara, pandangan hidup bangsa Indonesia, dasar
negara Indonesia dan sebagai identitas nasional Indonesia.

Sebagai ideologi nasional, Pancasila sebagai cita-cita


masyarakat dan sebagai pedoman membuat keputusan
politik.

Sebagai pemersatu masyarakat yang menjadi prosedur


penyelesaian konflik.
NILAI-NILAI DEMOKRASI

Nilai-nilai demokrasi pada umumnya mencakup tentang


kebebasan masyarakat dalam berpendapat, dimana demokrasi
membangun kondisi agar setiap warga mampu menyuarakan
pendapatnya.
NILAI-NILAI
DEMOKRASI

Nilai-nilai demokrasi yang


terjabar dari nilai-nilai
Pancasila:

Negara ber- Pemerintahan


Kedaulatan Sistem per- Prinsip musy- Prinsip
Republik dasar atas yang konstitu-
rakyat wakilan awarah keTuhanan
hukum sional

56
PARTISIPASI POLITIK

◦ Miriam Budiardjo
Partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau
kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam ke-
hidupan politik, antara lain dengan jalan memilih pimp-
inan negara dan, secara langsung atau tidak langsung,
memengaruhi kebijakan pemerintah (public policy).

57
PARTISIPASI POLITIK

◦ Herbert McClosky

◦ Partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari


warga masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian
dalam proses pemilihan penguasa, dan secara langsung atau
tidak langsung dalam proses pembentukkan kebijakan
umum.

58
BENTUK-BENTUK PARTISIPASI POLITIK

Pemberian suara dalam pemilihan umum.

Kontak/ hubungan langsung dengan penjabat


pemerintah.

Mencalonkan diri dalam pemilihan jabatan pub-


lik.

Melakukan protes terhadap lembaga


masyarakat atau pemerintahan.

59

Partisipasi Masyarakat dalam Politik se-
bagai Implementasi Nilai-Nilai De-
mokrasi di Indonesia

60
PENEGAKAN
HUKUM
HUKUM

Secara UMUM: Menurut KBBI: Menurut Para Ahli:


PERATURAN yang berupa norma dan Peraturan atau adat, yang secara Sebuah peraturan yang teratur dan
sanksi yang dibuat dengan tujuan resmi dianggap mengikat dan tersusun dengan baik serta juga
untuk mengatur tingkah laku manusia, dikukuhkAn oleh penguasa, mengikat terhadap masyarakat
menjaga ketertiban, MENCIPTAKAN pemerintah atau otoritas//undang- maupun pemerintah
KEADILAN, mencegah terjadinya undang, peraturan dsb untuk
kekacauan mengatur kehidupan masyrakat -PLATO-
TUJUAN HUKUM

Sifat Dari Tujuan Hukum Ni UNIVERSAL Dimana Terdapat


Hal, yaitu:

• Ketertiban
• Ketentraman
• Kedamaian
• Kesejahteraan
• Kebahagiaan dalam tata kehidupan bermasyarakat
PENEGAKAN HUKUM
Proses dilakukannya upaya tegaknya atau berfungsinya norma-
norma hukum secara nyata sebagaipedoman pelaku dalam lalu
lintas atau hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan
bermasyarakat dan benegara
APARATUR PENEGAKAN HUKUM
Aparatur penegak hukum
mencakup pengertian
mengenai institusi penegak
hukum dan aparat (orangnya)
penegak hukum.

Dalam arti sempit, aparatur


penegak hukum yang terlibat
dalam proses tegaknya
hukum itu, dimulai dari saksi,
polisi, penasihat hukum,
jaksa, hakim, dan petugas
sipir pemasyarakataan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENEGAKAN HUKUM
Faktor hukumnya sendiri (Undang-Undang)

Faktor Penegak Hukum (pihak-pihak yang


menerapkan hukum)

Masalah pokok dari penegakan hukum sebenarnya


Faktor sarana/fasilitas yang
terletak pada faktpr-faktor yang mungkin
mendukungpenegakan hukum
mempengaruhinya

Faktor masyarakat (lingkungan)

Faktor kebudayaan (sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang


didasarkan pada karsa manusia didalam pergaulan hidup)
PERMASALAHAN PENEGAKAN HUKUM
◈ Permasalahan hukum di Indonesia disebabkan oleh beberapa hal yaitu;

 Sistem peradilannya
 Perangkat hukumnya
 Inkonsistensi penegak hukum yang dilaksanakan
 Intervensi kekuasaan maupun perlindungan hukum
PEMERDAYAAN MASYARAKAT DALAM
PROSES PENEGAKAN HUKUM
Peningkatan pengetahuan masyarakat

Pemahaman hukum masyarakat dipengaruhi oleh struktur


sosial tempat di mana hukum itu berlaku.

Pemberdayaan masyarakat untuk memelihara tertib


hukum

Menumbuhkan kesadaran hukum masyarakat agar tertib


hukum.
HUKUM BERKEADILAN

Penegakan hukum di maksudkan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa


tertib sosial, ketenangan dan keteraturan hidup bersama hanya dapat diwujudkan
dengan ketaatan terhadap hukum dan seluruh peraturan yang berpihak kepada
keadilan. Keseluruhan aturan hukum yang menjamin tegaknya supremasi dan
kepastian hukum sejalan dengan upaya pemenuhan rasa keadilan yang hidup dan
berkembang di masyarakat.
WAWASAN
NUSANTARA
WAWASAN NUSANTARA

Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia


terhadap diri dan lingkungannya. Diri yang dimaksud adalah diri
bangsa Indonesia sendiri serta nusantara sebagai lingkungan tempat
tinggalnya.

71
KEDUDUKAN WAWASAN
NUSANTARA

Sebagai landasan
visional dalam
menyelenggarakan
kehidupan nasional
FUNGSI WAWASAN
NUSANTARA

Sebagai rambu-rambu
dalam menentukan setiap
kebijakan , keputusan, dan
tindakan dalam kehidupan
nasional
TUJUAN WAWASAN
NUSANTARA

Mewujudkan nasionalisme
yang tinggi di segala aspek
kehidupan
HISTORIS DAN YURIDIS

➢ Wawasan Nusantara sebagai wawasan wilayah

Deklarasi Juanda 13 Desember 1957 yang dikukuhkan dengan


UU No.4 Prp 1960

Deklarasi Landas Kontinen pada tanggal 17 Februari 1969 yang


dikukuhkan dengan UU No.1 Th.1973

Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) tanggal 21 Maret 1980


yang dikukuhkan dengan UU No.5 Th.1983

75
Deklarasi Juanda 13 Desember 1957 yang dikukuhkan dengan UU No.4 1960

Memandang bahwa wilayah Indonesia merupakan satu kesatuan secara utuh atau kepulauan.

Penentuan batas laut teritorial selebar 12 mil diukur dari garis yang menghubungkan titik
terluar dari pulau terluar (point to point theory).

Sebelumnya menggunakan hukum kolonial, yaitu: TERRITORIALE ZEE en MARITIEME


KRINGEN ORDONANTIE TH. 1939 (Ordonansi tentang teritorial laut dan lingkungan maritim).

Penentuan lebar laut 3 mil (Island to Island Theory)

Deklarasi Juanda kemudian dikukuhkan dalam PP No.4 Th.1960 tentang perairan Indonesia,
dan kemudian ditetapkan menjadi UU No.4 Prp 1960.

76
Deklarasi Landas Kontinen pada tanggal 17 Februari 1969 yang dikukuhkan dengan
UU No.1 Th.1973

Untuk mengamankan SDA yang berada di dalam laut.

Segala SDA pada dasar laut dan tanah di bawahnya di landas kontinen adalah milik
bangsa Indonesia.

77
Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) tanggal 21 Maret 1980 yang dikukuhkan
dengan UU No.5 Th.1983

Merupakan suatu kawasan laut diluar laut teritorial yang lebarnya 200 mil dan melingkar
mengelilingi wilayah suatu negara.

Negara tsb mempunyai hak eksklusif untuk mengambil kekayaan alamnya.

Kawasan ZEE adalah laut bebas dan bukan laut wilayah.

78

DASAR PEMIKIRAN
WASANTARA

WASANTARA dibentuk dan


dijiwai oleh paham kekuasaan
bangsa Indonesia dan geopolitik
Indonesia.

79
PAHAM KEKUASAAN BANGSA INDONESIA

WASANTARA tidak mengembangkan ajaran/teori tentang kekuasaan dan adu


kekuatan, karena hal tersebut mengandung benih-benih persengketaan dan
ekspansionisme.

80
GEOPOLITIK

Politik yang Manusia yang


dihubungkan hidup di atas
dengan bumi itulah
pengaruh yang akan
letak dan menjadi
kondisi penentu
geografi dari wilayah
bumi yang hidupnya
menjadi
wilayah
hidupnya.

GEOPOLITIK INDONESIA

Merupakan kebijaksanaan
dalam rangka mencapai tujuan
nasional dengan memanfaatkan
keuntungan letak dan kondisi
geografi negara.

82
KETAHANAN NASIONAL
KETAHANAN NASIONAL

Kondisi dinamis suatu bangsa, meliputi seluruh aspek kehidupannasional yang


terintegrasi, berisi keuletan, dan ketangguhan serta mengandung kemampuan

mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman,

hambatan, serta gangguan dari luar maupun dari dalam, langsung maupun tidak

langsung membahayakan integrasi, identitas, kelangsungan hidupbangsa dan negara ,


serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya.
ASAS KETAHANAN NASIONAL
Asas Ketahanan Indonesia adalah taat laku berdasarkan nilai-nilai
Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara, yang terdiri dari :

Asas Kesejahteraan dan Keamanan

Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu

Asas Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar

Asas Kekeluargaan
SIFAT KETAHANAN NASIONAL

SIFAT

Konsultasi dan
Mandiri Dinamis Wibawa
Kerjasama
LANDASAN
KETAHANAN NASIONAL
1. Landasan Idiil : Pancasila

2. Landasan Konstitusional : UUD


1945

3. Landasan Visional : Wawasan


Nusantara
POKOK PIKIRAN
KETAHANAN NASIONAL
Adanya Manusia
Yang Berbudaya

Adanya Tujuan
Nasional, Ideologi
Negara dan
Falsafah Hidup
Bangsa
KEDUDUKAN DAN FUNGSI
KETAHANAN
Kedudukan Ketahanan

Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini


kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan
cara terbaik yang perlu di implementasikan secara berlanjut
dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin
diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional
berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh
Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan
konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.
Fungsi Ketahanan

fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk


menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan
pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter –
regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin.

fungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya


merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman
nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu,
yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.
KONSEPSI
KETAHANAN NASIONAL

a.   Aspek Ekonomi

b.   Aspek Sosial Budaya

c.    Aspek Pertahanan dan Keamanan

d.   Aspek Politik

e.   Aspek Ideologi


ASTAGATRA
TRIGATRA:

Letak dan kedudukan

ALAMIAH
geografi

Keadaan dan kekayaan


alam

Keadaan dan kemam-


puan penduduk
PANCAGATRA

Ideologi

KEHIDUPAN SOSIAL
Politik

Ekonomi

Sosial Budaya

HANKAM
TIGA DIMENSI IDEOLOGI
Ideologi akan kokoh jika mengandung tiga dimensi:

Dimensi realitas
Ideologi mengandung nilai-nilai hidup yang terkandung di dalam bangsa

Dimensi idealisme
Ideologi memberikan harapan kepada berbagai golongan yang ada di dalam bangsa untuk menuju ke-
hidupan yang lebih cerah

Dimensi fleksibilitas
Ideologi memiliki kemampuan untuk mewarnai proses pengembangan mesayarakat dan menemukan
pengertian-pengertian baru terhadap nilai-nilai dasar.
Ketahanan nasional
hakikatnya tergantung
kepada kemampuan
bangsa dan negara di Kelemahan di salah
Trigatra dan pancagatra dalam memanfaatkan satu gatra dapat men-
merupakan satu kesat- Trigatra sebagai modal gakibatkan kelemahan
uan yang bulat  dasar peningkatan pada gatra lainnya dan
Astagatra kondisi Pancagatra mempengaruhi kondisi
dalam rangka pem- keseluruhan
bangunan yang berke-
lanjutan
BELA NEGARA
Pengertian Bela Negara

Berdasarkan pasal 1 ayat (2) UU No. 1 tahun 1998 :

Bela Negara adalah tekad, sikap, dan tindakan warga negara


yang teratur, menyeluruh, terpadu, dan berlanjut yang dilandasi oleh
kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan
bernegara Indonesia serta keyakinan akan kesaktian Pancasila
sebagai ideologi negara, dan kerelaan untuk berkorban guna
meniadakan setiap ancaman baik dari luar negeri maupun dari
dalam negeri yang membahayakan kemerdekaan dan
kedaulatan negara, kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan
wilayah, yuridiksi nasional, serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
Unsur Dasar Bela Negara

Kesadaran Berbangsa & Yakin akan Pancasila se- Rela berkorban untuk
Cinta Tanah Air
bernegara bagai ideologi Negara bangsa & Negara
Fungsi dan Tujuan Bela Negara
Tujuan : Fungsi :

Mempertahankan kelangsungan hidup Mempertahankan Negara dari berbagai


bangsa dan negara ancaman

Melestarikan budaya Menjaga keutuhan wilayah negara

Menjalankan nilai-nilai pancasila dan


Merupakan kewajiban setiap warga negara
UUD 1945

Menjaga identitas dan integritas


Merupakan panggilan sejarah
bangsa/ negara
Bela Negara merupakan Hak dan Kewajiban setiap warga
Negara. Pasal 30 UUD 1945 menyebutkan bahwa :

"tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara".

Konsep bela negara terdiri dari :

FISIK NON FISIK


1. Bela Negara Secara Fisik
Pelaksanaannya dilakukan oleh Rakyat Terlatih (Ratih) yang terdiri dari
berbagai unsur misalnya Resimen Mahasiswa, Perlawanan Rakyat, Per-
tahanan Sipil, Mitra Babinsa, OKP yang telah mengikuti Pendidikan
Dasar Militer dan lainnya.
2. Bela Negara Secara Non Fisik
Dapat dilakukan dengan cara:
1) Belajar dengan sungguh-sungguh
2) Mencintai produk-produk dalam negeri
3) Mempelajari dan melestarikan budaya bangsa sendiri
4) Tidak mencemari nama baik negara
5) Tidak terpengaruh akan budaya asing yang bersifat negatif
Dasar Hukum dan Peraturan tentang
Wajib Bela Negara :
1. Tap MPR No.VI Tahun 1973
2. Undang-Undang No.29 tahun 1954
3. Tap MPR No.VI Tahun 2000
4. Tap MPR No.VII Tahun 2000
5. Undang-Undang No.3 tahun 2002
6. Undang-Undang No.56 tahun 1999
MANFAAT BELA NEGARA
1. Membentuk sikap disiplin waktu,aktivitas,dan pengaturan
kegiatan lain.
2. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama
rekan seperjuangan.
3. Membentuk mental dan fisik yang tangguh.
4. Menanamkan rasa kecintaan pada Bangsa dan Patriotisme
sesuai dengan kemampuan diri.
5. Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun
kelompok.
6. Membentuk Iman dan Taqwa pada Agama yang dianut oleh
individu.
7. Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois,
tidak disiplin.
8. Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian
antar sesama.
Lemahnya Kesadaran
Bela Negara :
1. Ketidakpedulian terhadap bendera dan lagu kebangsaan;
2. Kurangnya apresiasi terhadap kebudayaan dan kesenian daerah
3. Konflik antar etnis yang mengakibatkan pertumpahan darah.
4. Tiadanya penghayatan atas arti perjuangan para pahlawan
kemerdekaan.
5. Ketidak adilan sosial dan ekonomi
6. Kurang tanggapnya pemerintah baik di pusat maupun daerah
Macam-macam Ancaman :
1. Ancaman dari Luar
Contoh ancaman dari luar yang bisa membahayakan NKRI :
a) upaya menghancurkan moral dan budaya bangsa melalui disinformasi
b) Propaganda.
c) Peredaran narkotika dan obat-obat terlarang.
d) Film-film porno atau berbagai kegiatan kebudayaan asing yang mem-
pengaruhi bangsa Indonesia terutama generasi muda, yang pada gili-
rannya dapat merusak budaya bangsa.
2. Ancaman dari Dalam
Contoh ancaman dari dalam yang bisa membahayakan NKRI :
a) Masalah KKN
b) Kasus narkoba
c) Ancaman bidang politik
d) Pembentrokan dan tawuran.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai