Anda di halaman 1dari 14

BAHAN BANGUNAN

JURNAL BAHAN BANGUNAN


1. Pasir a. Macam-macam pasir dan harganya : Pasir Urug Darat Rp.98.000 Rp.100.000 (per m3) Pasir Pasang Rp.145.000 (per m3) Pasir Beton Ekstra Rp.145.000 (per m3) Pasir Putih Bangka Rp.180.000 (per m3) Pasir Lampung Rp.175.000 (per m3) Pasir Mondu Rp.165.000 (per m3)

b. Karakteristik : Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya berukuran antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur. Pasir tidak dapat di tumbuhi oleh tanaman, karena rongga-rongganya yang besar-besar. c. Kelebihan : Kuat dan awet untuk pekerjaan cor-coran Cocok untuk pekerjaan pasangan

2. Split a. Harga : Rp.145.000 (per m3)

b. Karakteristik Batuan alam yang telah dipecahkan menjadi ukuran lebih kecil dan biasanya dibuat untuk adukan beton dan berwarna abu-abu c. Kelebihan Cocok untuk adukan beton Kuat

3. Tanah Merah a. Harga : Rp.95.000 (per m3)

b. Karakteristik Page 1

BAHAN BANGUNAN Cocok untuk tanah urugan, berwarna merah, dapat ditumbuhi tanaman c. Kelebihan Dapat ditumbuhi tanaman Lapisan tanah yang subur

4. Batu Bata a. Macam-macam batu bata dan harganya : Batu Bata Merah Pres Mesin Rp.500 (per buah) Batu Bata Merah Proses Tangan Rp.350 (per buah)

b. Karakteristik Berwarna merah, berukuran 20x10x5, terbuat dari tanah liat c. Kelebihan Bahan material mudah dicari Lebih murah untuk membangun rumah sederhana Cukup kuat

5. Semen a. Macam-macam semen dan harganya : Semen Cibinong (kujang) (50 kg) Rp.53.500 Semen Tiga Roda (50 kg) Rp.55.000 Semen Tiga Roda Putih (40 kg) Rp.73.000 Semen Gresik (50 kg) Rp.53.500 Semen Holcim Rp.54.000

b. Karakteristik Sebagai alat perekat, bahan dasar untuk membuat beton, berwarna abuabu, berupa butir-butiran halus. c. Kelebihan Mudah ditemukan di toko matrial Sebagai alat perekat

6. Hebel a. Macam-macam dan harganya : Blok Reguler Tebal 10 mm (per m3) Rp.560.000 Blok Jumbo (per m3) Rp.550.000

Page 2

BAHAN BANGUNAN Anak Tangga (per m3) Rp.2.000.000 Panel (per m3) Rp.255.000

b. Karakteristik Pembuatan dari pabrik, mutu dan kualitas terjamin, berwarna putih, berongga, dapat dibuat dengan ukuran yang dipesan c. Kelebihan Ekonomis Pengerjaan Cepat Dapat dipesan ukurannya Kedap suara Ringan

7. Besi Beton a. Macam-macam dan harganya : Diameter 6mm (12m) Rp.22.000 Diameter 8mm (12m) Rp.35.000 Diameter 10mm (12m) Rp.47.500 Diameter 12mm (12m) Rp.70.000 Diameter 16mm (12m) Rp.135.000

b. Karakteristik Cocok untuk tulangan-tulangan pembuatan beton, terbuat dari besi, ukuran bervariasi c. Kelebihan Dapat dibentuk sesuai cetakan betonnya Ukuran bervariasi Menahan beton agar tidak berubah bentuk

8. Paku a. Macam-macam dan harganya Paku Kayu/Triplek ukuran 1-4 cm (per kg) Rp.13.000 Paku Kayu/Triplek ukuran 5-12 cm (per kg) Rp.13.000 Paku Beton biasa (semua ukuran)/dus Rp.27.000 Paku Beton bagus (semua ukuran)/dus Rp.32.000 Kawat Beton Rp.16.500

Page 3

BAHAN BANGUNAN Paku GRC Rp.22.500

b. Karakteristik Terbuat dari besi, salah satu ujungnya runcing dan ujung yang lainnya bertapak lebar c. Kelebihan Kuat Mudah pemasangannya

9. Triplek a. Macam-macam dan harganya : Tebal 3 mm Rp.40.000 Tebal 4 mm Rp.50.000 Tebal 6 mm Rp.65.000 Tebal 9 mm Rp.100.000 Tebal 12 mm Rp.135.000 Tebal 15 mm Rp.175.000 Tebal 18 mm Rp.195.000 GRC Board Rp.50.000

b. Karakteristik Material terbuat dari kayu, tipis, berwarna kecoklatan c. Kelebihan Murah Ukuran cukup besar sebagai penyekat Mudah pemasangannya

10. Kaca a. Macam-macam dan harganya : Kaca Bening Tebal 3 mm Rp.80.000 Kaca Bening Tebal 5 mm Rp.87.500 Kaca Bening Tebal 8 mm Rp.140.000 Kaca Bening Tebal 10 mm Rp.200.000 Kaca Rayben Tebal 3 mm Rp.65.000 Kaca Rayben Tebal 5 mm Rp.62.500 Kaca Rayben Tebal 6 mm Rp.125.000

Page 4

BAHAN BANGUNAN Kaca Rayben Tebal 8 mm Rp.220.000

b. Karakteristik Material glass, bening, Pembuatan dengan cetak c. Kelebihan Dapat dibentuk dengan ukuran yang diinginkan Pemasangannya mudah

DINDING
Jenis dinding
Dinding Struktur o Beton Bertulang : shearwall atau dinding geser

Dinding pengisi o o o o Bata Batako Bata / Blok Beton Ringan Aerasi (Autoclaved Aerated Concrete = AAC) Lainnya (Gypsum / Dry wall)

Fungsi dinding pengisi


Pembatas bangunan terhadap lingkunagn luar o o Bahan harus awet, tahan cuaca Relatif kedap air

Penyekat/pembatas antar ruangan di dalam bangunan o Bahan mampu meredam suara secukupnya

Bata
Bahan : o Adukan tanah liat yang memiliki kandungan pasir yang cukup, dengan atau tanpa bahan campuran lainnya.

Cara pembuatan : o o Dicetak manual / semi manual Dibakar dalam tungku Page 5

BAHAN BANGUNAN

Ukuran o o Ukuran 20-24 x 10 x 5 cm 1 m2 dinding memerlukan 70-85 buah batu bata

Batako
Bahan : o Batako putih / tras : Tras (tanah dari batuan lapuk dari gunung berapi) + Batu kapur + Air warna putih atau putih kecoklatan o o Batako semen : Semen PC + Pasir + Air + warna abu-abu hitam Ada yang ditambah abu ampas tebu

Cara pembuatan : o o Batako putih : dicetak Batako semen : dicetak lalu di press (manual atau dengan mesin press) disebut juga Batako press

Ukuran (lebih beragam) : o o o o Batako putih : 20-30 x 14-18 x 8-10 cm Batak Semen : 36-40 x 18-20 x 8-10 cm Umumnya batako bentuknya berlubang pada kedua sisi untuk diisi adukan pengikat Batako semen : 15 buah per m2

Beton Ringan Aerasi Autoclaved Aerated Concrete (AAC)


Bahan : o Pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gipsum, air, dan pasta alumunium sebagai bahan pengembang (mengisikan udara secara kimiawi). o Setelah tercampur sempurna, akan mengembang selama 7-8 jam. o Pasta alumunium juga mempengaruhi kekerasan beton. Cara Pembuatan : o Mesin Ukuran : o Sangat beragam, karena tidak hanya dibuat blok, bisa dibuat blok besar, panel dinding, panel, lantai, balok/lintel, tangga, dll.

Page 6

BAHAN BANGUNAN

o Ukuran ketebalan blok : 7,5 35 cm o Ukuran lebar x panjang blok : 20 x 55-60 cm o Beton rignan aerasi : dalam 1m2 perlu 8 buah blok
Keunggulan : o o o o o o o o o o Kuat Ringan Ekonomis Ukuran Akurat Kedap Suara Tahan lama Tahan Panas & Api Hemat Energi Mudah Pengerjaan Ramah Lingkungan

Dinding v.s Gempa


Ringan o o F = M.a Semakin kecil massa bangunan, semakin kecil gaya gempanya

Terbingkai kolom praktis o Tiap 9 12 m2 dinding

Kolom praktis terikat dengan balok portal bangunan

Page 7

BAHAN BANGUNAN

RS TYPE 21 TIPIKAL

Elemen Pengikat Pasangan


Adukan Plesteran Acian

Konvensional
Adukan o Adukan antar bata : Campuran Semen : Pasir pasang = 1 : 3

Plesteran o Acian o Campuran air semen Campuran Semen : Pasir Pasang = 1 : 3 atau 1 : 2 supaya lebih kedap air

Mortar
Adukan / Thin Bed : o Thin Bed Mortar

Plesteran : o Ready Mix Plaster

Page 8

BAHAN BANGUNAN Acian : o Fine Coat

BAJA RINGAN
Baja ringan merupakan baja mutu tinggi yang memiliki sifat ringan dan tipis, namun memiliki fungsi setara baja konvensional. Baja ringan ini termasuk jenis baja yang dibentuk setelah dingin (cold form steel). Rangka atap baja ringan diciptakan untuk memudahkan perakitan atap baja ringan dan konstruksi sipil. Meskipun tipis, baja ringan memiliki derajat kekuatan tarik yang tinggi yaitu sekitar 550 MPa, sementara baja biasa sekitar 300 MPa. Kekuatan tarik dan tegangan untuk rangka atap ini untuk mengkompensasi bentuk atap baja yang tipis. Ketebalan baja ringan untuk atap ringan yang beredar sekarang ini berkisar dari 0,4mm 1mm.

Keunggulan Baja Ringan


karena bobotnya yang ringan maka dibandingkan kayu, beban yang harus ditanggung oleh struktur dibawahnya lebih rendah. Baja ringan bersifat tidak membesarkan api (non-combustile) Konsumen tidak perlu kuatir masalah rayap Karena sifat materialnya ringan dan mudah dirakit,bila dibandingkan rangka kayu pada luasan yang sama pemasangan kerangka atap baja ringan. Baja ringan nyaris tidak memiliki nilai susut.

Kekurangan Baja Ringan


Kerangka atap baja ringan tidak bisa diekspos seperti rangka kayu sistem rangka kayu,sistem rangkanya yang berbentuk seperti jaring kurang menarik bila tanpa penutup plafond. Karena strukturnya yang seperti jaring maka bila ada salah satu bagian struktur yang salah hitung ia akan menyeret bagian lainnya. Rangka atap baja ringan tidak sefleksibel kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profil. Pada konstruksi atap yang berbentuk bundar akan lebih mudah bila konstruksinya menggunakan rangka kayu.

Page 9

BAHAN BANGUNAN

Macam-macam bentuk Baja

Gambar 1. Macam-macam profil baja

Bahan Pembuat Baja


Kandungan dari baja : Karbon antara 0,1-1,5% Besi tempa antara 0,05 0,15% Besi tuang antara 2,5 4%

Unsur-unsur kimia yang dapat mempengaruhi sifat baja : Carbon (C) Menyebabkan kekuatan tarik, titik leleh dan kemakasaan bertambah, namun daya perubahan terhadap penambahan panjang berkurang, serta membuat baja menjadi getas dan kemampuan terhadap pengelasan berkurang Mangan (Mn) Menambah kekuatan dan kemakasan baja dan sedikit mengurangi kemampuan perubahan terhadap penambahan LH mengurangi kemampuan perubahan terhadap penambahan panjang, selainitu mangan juga mencegah kegetasan akibat adanya belerang Silikon (Si) Mempertinggi titik leleh, dan menyebabkan kegetasan bertambah jika melebihi kadar 2%

Page 10

BAHAN BANGUNAN Fosfor (P) & Sulfur (S) Menambah kekuatan terhadap keausan, namun menyebabkan getas dan keduanya mendorong segregasi didalam baja.Unsur-Unsur Yang Ditambahkan Kedalam Baja Untuk Memperbaiki Sifat-Sifat Baja: Cobalt (Co) Menambah kekenyalan dan daya tahan terhadap keausan Wolfram (W) & Molibdenum (Mo) Menambah kemakasan baja dan lebih tahan terhadap api Vanadium (V) Menambah kemakasaan baja dan menambah keliatan Kromium (Cr) Menambah kemakasaan Niobium Mengatasi sifat sensitif baja pelat tipis terhadap perubahan temperatur penggulungan.

SIFAT-SIFAT BAJA
A. Elastisitas (Elasticity) Adalah kemampuan/kesanggupan bahan dalam batas-batas pembebanan tertentu untuk kembali pada bentuk semula sesudah pembebanan ditiadakan. B. Kekenyalan/ keliatan (tenacity) Adalah kemampuan/kesanggupan untuk dapat menerima perubahan perubahan bentuk yang besar tanpa menderita kerugian- kerugian berupa cacat atau kerusakan yang terlihat dari luar dan dalam untuk jangka waktu pendek C. Keteguhan (Solidity Adalah kekuatan melawan tegangan-tegangan dalam dan luar pada batas perpatahan mulai berlangsung dan mempunyai ketahanan terhadap tarikan, tekanan atau lentur

Proses Pembuatan Baja


A. Pembuatan baja Tahap pertama adalah bijih besi (iron ore) dan kokas (coke) dicampur dan dipanaskan hingga menghasilkan sinter.

Page 11

BAHAN BANGUNAN Lalu sinter dan batu kapur (limestone) dicampur dan dimasukan ke blast furnace dan dipanaskan pada suhu tinggi sampai menghasilkan besi cair. Besi cair diatas lalu dicampur dengan besi dan baja bekas dan dilelehkan di dalam electric Arc Furnace (EAF). Bahan bahan non-logam yang tidak diinginkan ditekan kandungannya dengan menambahkan bahan bahan khusus. Reaksi kimia antara bahan khusus tersebut dengan unsur non-logam, mengakibatkan keduanya melekat dan terangkat ke permukaan yang akhirnya dibuang dinamakan mill scale. Setelah itu, besi cair dicampur dengan deoxidant untuk mengendalikan gas gas yang terlarut. Lalu dari furnace dituang ke ladle, untuk selanjutnya dituang kecetakan cetakan produk setengah jadi (slab, bloom, beam blank, dll). B. Casting dan Forging Pembuatan baja dengan system cetak langsung (casting) biasanya dilakukan dalam jumlah yang tidak terlalu banyak, maksimal 30 50 ton. Penggunaan pun dalam praktiknya tidak banyak, hanya untuk penggunaan khusus seperti untuk aksesoris dan peralatan M/E. Forging adalah pembuatan material baja dengan menggunakan bloom atau billet sebagai bahan baku yang dipanaskan sampai dalam kondisi austenite dan dibentuk dengan system tekanan (press) mekanik sampai menjadi bentuk yang diinginkan. Contoh hasil forging ini adalah pipa seamless. C. Rolling Dalam praktiknya rolling sangat luas digunakan, contohnya adalah dalam produksi pelat yang terbuat dari bahan baku slab. Beam blank dan billet biasanya digunakan untuk pembuatan profil profil standar seperti siku, IWF, dan lain lain. Produk produk setengah jadi biasanya di rolling pada kondisi austenite.

Page 12

BAHAN BANGUNAN

Gambar 2. Skema pembuatan baja

Page 13

BAHAN BANGUNAN

Bentuk-bentuk Konstruksi yang Memakai Baja :


1. Konstruksi bangunan industri (Misalnya : Pabrik) 2. Jembatan kereta api, jembatan lalu lintas kendaraan, jembatan untuk pejalan kaki 3. Bangunan bertingkat 4. Bangunan untuk kerlupan khusus, seperti: Hanggar 5. Bangunan konstruksi Menara, atau tower crane

Baja Tulangan
Adalah baja yang berbentuk batang yang digunakan sebagai penulangan pada beton bertulang. Berdasarkan bentuk baja tulangan dibagi menjadi 2 : a. Baja tulangan polos (BjTP) dengan permukaan batang licin Diameter tulangan polos 6 32 mm Ditulis 12 Ditulis 12 Mutu Baja 240 Tegangan Leleh (fy) = 240 MPa b. Baja Tulangan deform (BjTD) Baja dengan permukaan batang bersirip teratur dan bersirip puntir Diameter tulangan deform dari 6 50mm Ditulis D13 Mutu Baja 440 Tegangan Leleh (fy)= 400 Mpa

Page 14

Anda mungkin juga menyukai