Anda di halaman 1dari 20

MATERIAL BETON PRATEGANG

oleh :
abdul aziz rahman
112020012
Pengenalan Umum Beton Prategang

Apakah yang dimaksud dengan beton prategang?


”Merupakan integrasi teknologi bahan beton bertulang dalam
menggabungkan bahan beton mutu tinggi dan baja mutu tinggi
untuk menghasilkan bahan komposit lanjutan yang dapat bekerja
secara efektif merata pada suatu penampang struktur dalam
melawan gaya-gaya dalam baik tekan maupun tarik sama baiknya
secara bersamaan”
Beton dgn Metode prategang merupakan
material penggabungan beton dan baja yang
saling bekerja sama.
Untuk mewujudkan kerjasama yang cukup
baik pada sistem prategang antara beton dan
baja maka diperlukan material material
penyusun dengan kualitas yang cukup baik.

Dibutuhkan :
1. Beton mutu tinggi
2. Baja mutu tinggi
Material dalam Beton prategang
 Beton adalah material campuran antara pasir, kerikil, semen,
serta air yang memiliki kekuatan pd umur tertentu
 Tendon adalah baja dengan kekuatan tinggi untuk mentransfer
gaya prategang
 Ankur adalah alat yang digunakan untuk memungkinkan tendon
memberikan dan mempertahankan gaya prategang pada beton
BETON BERKEKUATAN TINGGI
 Beton : digunakan mutu yg cukup tinggi lebih tinggi
dari kebutuhan beton bertulang
fc’ > 28 - 55 Mpa (Amerika)
fc’ > 35 Mpa ( Eropa )
Guna :
- Ekonomis, hemat biaya pengangkuran
- Tarik dan geser tinggi
- Retak kecil
- Modulus elastisitas tinggi, regangan
rangkak kecil shg lossing kecil
PERSYARATAN KEKUATAN
Kekuatan tekan pada beton yang disyaratkan
oleh beberapa peraturan diantaranya adalah
40 MPa utk Pratarik & 30 MPa utk pascatarik.

Untuk dapat mewujudkan beton mutu tinggi


beberapa hal yg hrs diperhatikan :
1. Kadar semen : 300 – 360 & max 530 kg/m3
2. Kadar air : serendah mungkin
3. Proses pemadatan
Beberapa Hal yg perlu diperhatikan untuk
mewujudkan beton yg berkualitas :
 Susut Beton
Perubahan deformasi beton krn kehilangan kelembaban yg
bertahap.
 Rangkak Beton
Seiring perjalanan waktu.
 Karakteristik Tegangan & Regangan
Berhubungan dengan kekuatan beton dalam menerima beban.
Berhubungan dengan Modulus Elastisitas
KARAKTERISTIK DEFORMASI BETON
 Karakteristik tegangan dan regangan pada beton akibat
pembebanan perlu diperhatikan
 Modulus Elastisitas yang akan berubah akibat perubahan
hubungan diagram tegangan regangan
Ec = 4800 √fc N/mm2
SYARAT – SYARAT TEGANGAN BETON
 Tegangan yang diijinkan terjadi pada serat beton ditentukan didalam
berbagai peraturan. Seperti ACI, ASHTO, SNI, dll
 ACI
- Saat transfer
Tekan : 0,6 x kekuatan silinder transfer
Tarik : √ kekuatan silinder transfer
- Beban Kerja 3
Tekan : 0.45 kekuatan silinder
Tarik : √ kekuatan silinder

6
BAJA BERKEKUATAN TINGGI
 Untuk sistem prategang digunakan baja mutu
tinggi. Dimana baja mutu tinggi ini biasanya
memiliki Kndungan karbon yang cukup tinggi.
 Baja mutu tinggi diharapkan mampu menerima
kekuatan tarik yang cukup tinggi untuk mampu
menghasilkan gaya prategang yang cukup besar.
PERSYARATAN KEKUATAN
 Kekuatan tarik ultimate baja bermutu tinggi bervariasi
menurut diameter kawat atau tendon.
 Kekuatan tariknya agak berkurang untuk diameter kawat
yang semakin membesar
 Ex : Dim 3, fy = 1900 N/mm2
Dim 4, fy = 1750 N/mm2
Kekuatan karakteristik Baja bermutu
tinggi
 Baja yang diijinkan
digunakan adalah baja mutu Kawat Bermutu Tinggi
tinggi dengan tegangan ijin
Diameter Kawat Kawat
diantaranya adalah nominal Polos Bergigi
(mm) N/mm2 N/mm2
( Krishna Raju tab 2.6)
3 1900 1900

4 1750 1750

5 1600 1600

7 1500 -

8 1400 -
Bentuk tendon lain
Strand
Batang Bermutu Tinggi
Diameter Beban Patah
(mm) Minimum
Diameter Kekuatan KN
nominal Karakteristik
(mm) N/mm2 2 13
10-40 mm 1000 2,9 26
6,3 45,36
7,9 70,31
9,5 95,25
11,1 127
12,5 167,83
15,2 231,33
SYARAT – SYARAT TEGANGAN BAJA
 Syarat tegangan ijin yg diperlukan ditetapkan oleh beberapa
peraturan.

 Diantaranya ACI :
- Awal : 80 % kuat tarik ultimit
- Transfer : 70 % kuat tarik ultimit
- Beban Kerja : -
Tegangan Yang diijinkan pada Baja

ACI India

Saat Penarikan Awal 80% fu 80% fu

Setelah transfer 70% fu -

Setelah Kehilangan
Gaya prategang
total (Beban Kerja) >45% fu
HAL – HAL YG HRS DIPERHATIKAN UNTUK
MEWUJUDKAN BAJA MUTU TINGGI

 Relaksasi Tegangan Baja


Berkurangnya tegangan baja pada regangan konstan
 Karat Tegangan
Peristiwa korosi yang dapat menurunkan tegangan baja
 Kerapuhan Oleh Hidrogen
Akan mengakibatkan retak yg merapuhkan baja
JENIS – JENIS TENDON
 Kawat :
Ukuran : 3, 4, 5, 7, 8 mm
Macam : Kawat polos, dan bergigi
Kekuatan karakteristik : 1400 – 1900 MPa
 Batang Baja
Ukuran : 10 - 40 mm
Kekuatan karakteristik : 1000 MPa
 Untaian Kawat Baja (Strand)
Ukuran : 2 – 15 mm
Beban Patah : 13 - 230 KN
Perbedaan beton prategang dan beton bertulang?

Beton Bertulang Konvensional Beton Prategang


Beton + tulangan baja normal Beton & baja mutu tinggi
Penampang tidak efektif Penampang efektif bekerja
Mengalami retak Tanpa retak
Gaya geser yang besar > sengkang Sengkang tidak menentukan > dapat dipikul oleh
kelengkungan kabel
Penampang gemuk / lebar > berat Penampang ramping > ringan
Struktur lebih berat Berat menjadi lebih ekonomis
Penggunaan beton mutu tinggi > menghasilkan Beton mutu tinggi & baja mutu tinggi
tulangan yang banyak menghasilkan struktur yang ekonomis akibat berat
yg berkurang
Tulangan tidak memberikan kontribusi terhadap Gaya prategang memberikan kontribusi terhadap
lendutan perlawanan lendutan akibat beban mati dan hidup
Perbedaan beton prategang dan beton bertulang?
……(lanjutan)

Beton Bertulang Konvensional Beton Prategang


Korosi terjadi akibat retak beton Tanpa retak >> tidak terjadi korosi
Beban repetisi tidak mempengaruhi tulangan pada Beban repetisi mempengaruhi tulangan prategang dan
umur struktur umur struktur
Proses produksi >> konvensional, lebih murah, Proses produksi >> metoda khusus / rumit, lebih mahal,
penggunaan alat serta pekerja lebih sedikit dan penggunaan alat dan skill pekerja khusus dan supervisi
supervisi yang konvensional yang ketat, tingkat ketelitian yang tinggi
Keruntuhan struktur tanpa peringatan Keruntuhan struktur sebelum batas runtuh dapat
terdeteksi
Keuntungan Beton Prategang
1. Struktur yang lebih ringan
2. Penampang lebih ramping
3. Aplikasi pada bentang panjang
4. Sesuai untuk metoda precast
5. Biaya yang lebih ekonomis
6. Dapat digunakan pada konstruksi segmental
7. Biaya konstruksi yang ekonomis pada struktur statis tak tentu
8. Penggunaan tulangan lentur non-prategang menjadi opsional

Anda mungkin juga menyukai