Anda di halaman 1dari 5

Ringkasan Materi Baja

Pengertian Baja
Baja adalah logam paduan dengan besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur
paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat
sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras. Unsur paduan
lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah mangan (manganese), krom (chromium),
vanadium, dan nikel. Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya,
berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan. Penambahan kandungan karbon pada baja dapat
meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya (tensile strength), namun di sisi
lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta menurunkan keuletannya (ductility).
Pengaruh utama dari kandungan karbon dalam baja adalah pada kekuatan, kekerasan,
dan sifat mudah dibentuk. Kandungan karbon yang besar dalam baja mengakibatkan
meningkatnya kekerasan tetapi baja tersebut akan rapuh dan tidak mudah dibentuk.

Baja Tulangan
Sebagai baja, tulangan beton diartikan baja batang dengan panjangnya kurang lebih
12.0 m dan penampang lintangnya berbentuk lingkaran atau hampir lingkaran. Proses
pengerjaan baja menjadi tulangan melalui penggilasan.
Dengan memanasi sampai temperatur sekitar 1300oC, blok (baja) akan digilas
menjadi blok baja gilas dan batang lempengan baja gilas. Lempengan tersebut berbentuk
empat persegi dengan penampang 80 x 80 mm2 sampai 130 x 130 mm2, ini adalah produk
bahan dasar untuk penggilasan baja beton.

Karakteristik Baja
Baja memiliki banyak karakteristik yang membuatnya menonjol dari logam
lainnya. Beberapa yang paling menonjol adalah:
 Ia memiliki kepadatan rata-rata sekitar 7.850 kg m-3.
 Titik lelehnya tergantung pada jenis paduannya. Misalnya, titik leleh besi adalah
1510°C, tetapi titik leleh baja biasanya sekitar 1400°C.
 Titik didihnya sekitar 3000 °C.
 Ini ulet dan mudah dibentuk . Sifat-sifat ini memungkinkannya diproduksi dalam
lembaran tipis, misalnya.
 Ada jenis baja tertentu yang memiliki memori bentuk lebih besar dan lebih mudah
berubah bentuk.
 Sangat mudah untuk mengelas.
 Jika dimagnetisasi , baja tidak kehilangan sifat ini kecuali jika terkena suhu yang
sangat tinggi.

Sifat-Sifat Baja
Sifat-sifat baja dapat dibagi menjadi dua jenis: mekanik dan fisik. Penting untuk
diingat bahwa ini dapat bervariasi tergantung pada komposisi pastinya.
Sifat mekanik baja
 Perlawanan : Kemampuan untuk menahan kekuatan besar tanpa mengalami kerusakan
 Kelenturan : Kemampuan untuk dibentuk dan diubah bentuknya tanpa patah. Properti
ini berasal dari kandungan karbonnya.
 Kekerasan : Tidak tergores atau rusak akibat guncangan kuat. Kelenturan dan
kekerasan baja berbanding terbalik. Artinya semakin besar kekerasan maka
kelenturannya semakin kecil, begitu pula sebaliknya.
 Ketangguhan : Memiliki kapasitas yang kuat untuk menahan tegangan dan
kemungkinan patah
 Plastisitas : Kemampuan untuk dibentuk menjadi berbagai bentuk, sehingga ideal
untuk pembuatan sejumlah besar benda dan struktur, dan untuk digunakan dalam
konstruksi jembatan atau bangunan, misalnya
Sifat fisik baja
 Sifat optik : Baja memiliki reflektifitas yang sangat tinggi, cerah dan
berkilau. Misalnya, ia juga bisa menjadi transparan terhadap sinar ultraviolet.
 Sifat kelistrikan : Baja merupakan konduktor listrik yang baik, oleh karena itu sering
digunakan untuk perkabelan dan instalasi listrik.
 Sifat termal : Baja dapat menahan suhu tinggi tanpa meleleh, hingga 1500°C. Oleh
karena itu, digunakan pada material yang perlu terkena suhu sangat tinggi tanpa
mengalami kerusakan.
 Sifat magnetik : Seperti disebutkan di atas, baja dapat dimagnetisasi.

Implementasi Baja
Berbagai sifat bermanfaat baja membawanya ke banyak bidang kehidupan kita dalam
berbagai bentuk. Kita bisa menemukannya mulai dari elemen dekoratif, struktur jembatan
dan bangunan, hingga pegangan tangan. Beberapa kegunaannya yang paling umum adalah:
 Mesin: untuk kendaraan dan alat angkut: mobil, truk, kereta api, pesawat terbang, dan
sebagainya; untuk mesin pertanian; dan untuk berbagai jenis pekerjaan teknologi dan
teknik
 Peralatan: untuk sekrup, mur, las, pelat, pegas, katup, kunci pas, obeng, palu, paku
keling…
 Peralatan dapur: panci, wajan, peralatan makan, permukaan memasak dan memotong
makanan, dll.
 Komponen konstruksi: kolom komposit, gelagar kotak atau balok persegi, gelagar
kisi, pelat, balok inti berongga atau penguat, dan masih banyak lagi
 Bagian dan elemen dekoratif: terutama pada desain interior, menonjol pada kamar
mandi dan dapur. Misalnya untuk meja dapur, kran, tempat minuman, dan rak handuk.

Jenis Baja Tulangan


1) Baja Tulangan Beton Polos

Baja tulangan beton polos adalah baja tulangan beton berpenampang bundar dengan
permukaan rata tidak bersirip/berulir. Baja tulangan ini tersedia dalam beberapa macam
diameter tetapi karena ketentuan SNI (dalam Wahyuidi, 1999 : 32), hanya memperkenankan
pemakaiannya untuk sengkang dan tulang spiral, pemakiannya terbatas. Saat ini tulangan
polos yang mudah dijumpai adalah hingga diameter 16mm, dengan panjang standar 12 meter.
Untuk melindungi tulangan terhadap bahaya kebakaran dan korosi disebelah luar tulangan
harus diberi tebal minimum beton. Tebal selimut beton bervariasi tergantung pada tipe
konstruksi dan kondisi lingkungan. Berdasarkan pasal 3.16.7 SNI, tebal selimut beton
bertulang yang tidak langsung berhubungan dengan cuaca atau tanah adalah tidak boleh lebih
kecil dari 20 mm untuk pelat, dinding, dan pelat berusuk yang menggunkan diameter
tulangan lebih kecil dari D-36.
2) Baja Tulangan Beton Sirip/Ulir

Baja tulangan beton sirip/ulir adalah baja tulangan beton yang permukaannya
memiliki sirip/ulir melintang dan memanjang yang dimaksudkan untuk meningkatkan daya
lekat dan guna menahan gerakan membujur dari batang secara relatif terhadap beton.
Bedasarkan ketentuan SNI T-15-1991-03 menurut L. Wahyudi (1999:3) baja tulangan ulir
labih diutamakan pemakaiannya untuk batang tulangan. Salah satu tujuan dari ketentuan ini
adalah agar struktur beton bertulang tersebut memiliki keandalan terhadap efek gempa.

Pengujian Baja
Metode Pengujian Baja
Terdapat berbagai metode pengujian besi, yang masing-masing dirancang untuk
menguji aspek tertentu dari material. Beberapa metode pengujian yang umum digunakan
dalam industri baja mencakup pengujian tarik, impak, kekerasan, dan korosi.
Pengujian tarik dirancang untuk mengukur kekuatan dan elastisitas baja, sedangkan
uji impak digunakan untuk mengevaluasi kekuatan baja terhadap dampak atau beban tiba-
tiba. Uji kekerasan mengukur resistensi baja terhadap deformasi plastik, dan pengujian korosi
menguji ketahanan baja terhadap kerusakan akibat oksidasi dan korosi.
Misalkan, saat mengetahui berat besi 10, penting untuk memastikan bahwa besi
tersebut juga memenuhi standar kualitas dan keandalan yang diharapkan dari material seperti
itu.
Mempertahankan Kualitas dan Keandalan
Kualitas dan keandalan adalah dua aspek kunci dalam produksi baja. Untuk
memastikan bahwa produk besi memenuhi standar ini, perusahaan harus menggunakan
berbagai metode pengujian yang disebutkan di atas. Hasil dari pengujian ini memberikan
informasi berharga tentang kualitas dan keandalan produk, yang dapat digunakan untuk
membuat penyesuaian dalam proses produksi jika perlu.
Untuk memastikan kualitas dan keandalan yang tinggi, perusahaan juga harus
melakukan pengujian secara rutin. Misalnya, pengujian harus dilakukan setiap kali ada
perubahan dalam bahan baku atau proses produksi. Selain itu, perusahaan juga harus
melakukan pengujian sampel secara acak sebagai bagian dari program kontrol kualitas
mereka.
Peran harga besi 10 panjang 12 meter juga penting dalam mempertimbangkan kualitas
dan keandalan produk baja. Memastikan bahwa produk baja ditawarkan dengan harga yang
wajar dan kompetitif, sambil mempertahankan standar kualitas yang tinggi, adalah hal yang
kritis dalam industri baja.
Kesimpulan
Pengujian baja adalah proses penting yang membantu perusahaan memastikan
kualitas dan keandalan produk mereka. Melalui uji tarik, impak, kekerasan, dan korosi,
perusahaan dapat mengukur berbagai aspek dari material baja dan membuat penyesuaian
yang diperlukan dalam proses produksi mereka. Dengan demikian, perusahaan dapat terus
menyediakan produk berkualitas tinggi yang memenuhi atau bahkan melampaui ekspektasi
pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai