Anda di halaman 1dari 7

SPESIFIKASI BESI BETON BERTULANG

Fungsi Besi Beton


Sejak tahun 1950 konstruksi konstruksi besi beton mulai digunakan sebagai
elemen utama dalam pembangunan gedung tinggi. Karena pengetahuan
manusia tentang perilaku beton bertulang yang terbatas, terutama mengenai
nonlinearitas material beton itu sendiri, pada awal abad ke-20 kebanyakan
gedung tinggi di Amerika menggunakan baja profil sebagai elemen struktur
utamanya. Baru pada 1950-an konstruksi beton mulai ikut berperan dalam
konstruksi gedung tinggi.
Di Indonesia sendiri, besi beton lebih sering digunakan untuk pembangunan
gedung, karena bahan ini lebih mudah didapat sehingga dirasakan lebih
ekonomis dibanding konstruksi lainnya. Besi beton atau beton bertulang
boleh jadi merupakan bahan konstruksi yang paling penting karena
digunakan dalam berbagai bentuk untuk hampir semua struktur baik besar
maupun kecil seperti bangunan, jembatan, perkerasan jalan, bendungan,
dinding penahan tanah, terowongan, jembatan yang melintasi lembah
(viaduct), drainase, fasilitas irigasi, tangki dan sebagainya.
Khusus untuk bangunan gedung bertingkat tinggi, besi beton digunakan
untuk struktur kolom, balok, dinding, plat, besi poer dan sloof. Sukses beton
bertulang sebagai bahan konstruksi yang universal karena banyaknya
kelebihan yang dimilikinya. Kelebihan tersebut antara lain :

1. Memiliki kuat tekan yang relatif lebih tinggi dibandingkan


kebanyakan bahan lain.
2. Memiliki ketahanan yang tinggi terhadap api dan air, bahkan memiliki
struktur terbaik untuk bangunan yang banyak bersentuhan dengan air.
Pada peristiwa kebakaran dengan intesitas rata-rata, batang-batang
struktur dengan ketebalan penutup beton yang memadai sebagai
pelindung tulangan hanya mengalami kerusakan pada permukaannya
saja tanpa mengalami keruntuhan.
3. Struktur beton bertulang sangat kokoh.
4. Tidak memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi.
5. Dibandingkan dengan bahan lain, memiliki usia layan yang sangat
panjang. Dalam kondisi-kondisi normal, struktur beton bertulang
dapat digunakan sampai kapanpun tanpa kehilangan kemampuannya
untuk menahan beban. Ini dapat dijelaskan dari kenyataan bahwa
kekuatannya tidak berkurang dengan berjalannya waktu bahkan
semakin lama semakin bertambah dalam hitungan tahun, karena
lamanya proses pemadatan semen.
6. Merupakan satu-satunya bahan yang ekonomis untuk pondasi tapak,
dinding basement, tiang tumpuan jembatan, dan bangunan-bangunan
semacam itu.
7. Dapat dirakit menjadi bentuk yang sangat beragam mulai dari plat,
balok dan kolom yang sederhana sampai menjadi atap kubah dan
cangkang besar.
8. Keahlian buruh yang dibutuhkan untuk membangun konstruksi beton
bertulang lebih rendah bila dibandingkan dengan bahan lain seperti
baja struktur.

latar belakang bagaimana besi beton dibuat;


 

Besi beton diproduksi secara umum terdiri dari 3 jenis: besi beton
permukaan polos (round bar), besi beton ulir (deformed bar) dan besi beton
kanal u (shape). Bahan baku besi beton adalah billet, yang merupakan
balok baja berukuran 100 x 100 mm, 110 x 110 mm, 120 x 120mm dengan
panjang masing-masing sekitar 170 mm. Bahan baku dari billet sendiri
adalah besi-besi tua, skrap, serta bahan penolong seperti kokas, grafit,
lime, ferro alloys yang dilebur dengan berbagai metode. Bahan penolong
tadi digunakan untuk mendapatkan unsur carbon (C), Si (silicon), Mn
(Mangan) yang akan sangat berpengaruh pada qualitas besi beton.

 
Mutu besi beton yang baik adalah yang memiliki kekuatan tarik (standard
yield strength / Ys) minimal 24 kg / mm2. Kadar carbon berpengaruh besar
kepada sifat mekanik dari besi beton. Kadar carbon yang terlalu besar akan
membuat besi beton menjadi lebih getas dan akan meningkatkan
kekerasan dan kekuatan tarik tetapi keuletannya cenderung menurun.
Kadar unsur silikon berpengaruh terhadap struktur mikro besi beton. Kadar
silikon yang rendah mengakibatkan besi menjadi kropos. Kadar unsur
mangan berpengaruh besar pada keuletan besi beton. Unsur mangan yang
terlalu banyak dapat meningkatkan keuletan tetapi mengurangi kekerasan.
 
Cara menghitung berat besi beton SNI (Standard Nasional Indonesia)
 
Polos dengan grade U24 (Standard Yield Strength: 24 kg / mm2)
Ulir dengan grade U40 (Standard Yield Strength: 40 kg / mm2)
 
Berat (dalam kg) = diameter (mm) * diameter (mm) * panjang (m) * 0.006165
0.006165 merupakan coefisien dalam mencari berat besi beton.
 
Sebagai contoh besi dengan diameter 10mm dan panjang 12m mempunyai
berat
10*10*12*0.006165 = 7.398 kg
 
.
 

Contoh diatas adalah besi beton ulir SNI 13mm (S13 = Sirip 13) dan besi
beton polos SNI 10mm (P10 = Polos 10)

Selain besi beton jenis SNI, terdapat juga besi beton NON-SNI atau sering
kali disebut BANCI. Kekuatan tarikan atau yield strength dari besi beton
jenis ini tidak dapat dipastikan. Untuk besi beton dengan marking HJ
menurut informasi dari pabrik mempunyai kekuatan U19-20 untuk yang
jenis polos dan untuk jenis ulir mempunya kekuatan U25-30. Toleransi
untuk besi beton jenis ini biasanya lebih besar sampai 0.3mm dengan
panjang 12m dan terdapat marking dengan berbagai tanda salah satunya
HJ.
 

Besi Beton NON SNI Ulir/Sirip 13mm (Ukuran Sket 12.5mm)


 
Terdapat lagi jenis besi beton tarikan. Besi beton jenis ini biasanya tidak
mempunyai panjang 12m dan tidak terdapat marking atau tanda.
 
Perhatian!
Terdapat fenomena belakangan ini banyak penjual menjual kawat baja dan
bukan besi beton. Besi beton dengan diameter ukuran 6-10mm yang sering
kali menjadi korban. Fungsi dari kawat baja sangat berbeda dengan besi
beton. Kawat baja berfungsi untuk pengikat dan besi beton berfungsi untuk
penyangga. Sehingga kekuatan tarikan kawat baja jauh dibawah kekuatan
besi beton. Hanya saja diameter kawat baja ini sama besar dengan besi
beton ukuran tertentu. Hal ini sering kali digunakan untuk mendapatkan
pasar atau pun mengeruk keuntungan maximal.
 
Anda dapat mempercayakan supplier besi anda kepada kami. Kami hanya
menjual besi dari PT Hanil Jaya Steel - Surabaya dengan marking HIJ untuk
besi beton SNI dan marking HJ untuk besi beton NON-SNI.
Sedangkan toleransi berat pada masing-masing baja tulangan beton adalah:

Diameter Nominal Toleransi

(mm) (%)

6 s/d 8 ±7

10 s/d 11 ±6

16 s/d 28 ±5

> 28 ±4

Rumahdangriya  hanya menyajikan beberapa data dari SNI yang menurut rumahdangriya hal


yang paling sering digunakan untuk parameter syarat-syarat baja tulangan beton yang akan kita
gunakan untuk membangun rumah. Dalam pemilihan baja tulangan kita lihat diameter
nominalnya dengan toleransi berat dan toleransi diameter yang telah disebutkan dalam tabel di
atas. Syarat-syarat fisik dapat dilihat langsung ketika anda membeli.

MUTU BAJA TULANGAN

MUTU SEBUTAN KARAKTERISTIK


U – 22 BAJA LUNAK TEGANGAN KARASTERISTIK 2200

U- 24 BAJA LUNAK TEGANGAN KARASTERISTIK 2400

U- 32 BAJA SEDANG TEGANGAN KARASTERISTIK3200

U- 39 BAJAKERAS TEGANGAN KARASTERISTIK 3900

CONTOH WEARMES

GAMBAR KONSTRUKSI SLOOF DAN KOLOM

Anda mungkin juga menyukai