Sesuai ketentuan yang telah ditetapkan SNI 2052:2017 tentang Baja Tulangan Beton, hasil uji tarik pada sampel harus memenuhi nilai minimum kuat
tarik sebesar 350 MPa.
2. Beton Normal
Beton Normal merupakan beton yang menggunakan agregat pasir sebagai agregat halus dan split
sebagai agregat kasar. Dengan demikian beton tersebut memiliki berat jenis antara 2.200-2.400
kg/m3 dengan kuat tekan sekitar 15-40 Mpa.
3. Beton Berat
Beton berat merupakan beton yang dihasilkan dari agregat yang mempunyai berat isi lebih besar
dibandingkan dengan beton normal atau lebih dari 2.400 kg/m3. Untuk bisa menghasilkan beton
berat ini biasanya menggunakan agregat yang memiliki berat jenis yang besar.
4. Beton Massa
Disebut sebagai beton massa karena jenis beton ini digunakan untuk pekerjaan beton yang besar
dan masif. Contohnya untuk bendungan, kanal, pondasi dan jembatan
5. Beton Serat
Beton serat atau fibre concrete merupakan bahan komposit yang terdiri dari beton dan bahan-
bahan lainnya yang berupa serat. Serat yang ada dalam beton ini berfungsi untuk mencegah retak-
retak sehingga menjadikan beton ini lebih daktil daripada beton normal
6. Ferro-Cement
Ferro Cement merupakan sebuah bahan gabungan yang didapatkan dengan cara memberikan satu
tulangan yang berupa anyaman kawat baja sebagai pemberi kekuatan tarik dan daktil pada mortal
semen.
Beton Kelas II
Beton kelas II adalah beton yang berfungsi untuk pekerjaan-pekerjaan struktural secara umum.
Dalam pelaksanaanya membutuhkan keahlian yang cukup dan harus dilakukan di bawah pimpinan
dari tenaga-tenaga ahli.Mutu kelas II ini terdiri dari K-225, K-250, dan K275.
Beton Kelas 1 biasanya digunakan untuk pekerjaan non struktur seperti jalan, pondasi kolom dan
lain sebagainya. Beton Kelas II merupakan beton khusus yang digunakan untuk menahan beban
yang lebih berat. Terakhir beton kelas III biasanya digunakan untuk area parkir truck tronton,
saluran air, dan landasan pesawa