Anda di halaman 1dari 2

Berapa kuat tarik MPa minimal baja tulangan yang digunakan?

Sesuai ketentuan yang telah ditetapkan SNI 2052:2017 tentang Baja Tulangan Beton, hasil uji tarik pada sampel harus memenuhi nilai minimum kuat
tarik sebesar 350 MPa.

Berapa berat beton normal?


Beton normal merupakan bahan yang relatif cukup berat, dengan berat jenis berkisar 2,4 atau berat 2400 kg/m3 . Untuk mengurangi beban mati
suatu struktur beton atau mengurangi sifat penghantaran panas maka telah banyak dipakai beton ringan.

Teknik Pengujian Beton


1.Uji Kuat Tekan Beton (Compression test) Uji kuat tekan beton adalah pengujian yang dilakukan pada sampel beton, sampel ini akan diberi
tekanan hingga mengalami kehancuran. ...
2.Slump test. ... fungsi slump test yang utama adalah mengukur workabilitas dari beton yang sudah dibuat dan akan digunakan. Beberapa sifat beton
yang baik diantaranya beton harus mempunyai workabilitas (kemudahan pengerjaan beton) yang tinggi.
3.Uji Core Drill. ...
4.Hammer test. ...
5.Pengujian Ultrasonik atau Ultrasonic non Destructive.

Berapa umur standar uji kuat tekan beton?


Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 3,7, 28 dan 91 hari.

Berapa hari kekuatan beton mencapai kekuatan maksimum?


Kuat tekan maksimum terjadi pada umur 90 hari baik pada beton normal, beton mutu tinggi, maupun beton ringan dengan nilai berturut-turut adalah
34,91 MPa, 69,45 MPa, dan 18,97 MPa

Berapa kuat lentur beton?


Kuat lentur rata-rata pada serat tekan (tegangan lentur beton) yang didapat dari setiap variasi kuat tekan rata- rata sebesar 12,66 MPa, 15,34 MPa,
19,18 MPa, dan 24,26 MPa. Untuk kuat lentur rata-rata pada serat tarik (tegangan lentur baja) adalah 348,76 MPa, 399,02 MPa, 464,69 MPa, dan
567,33 MPa..

Berapa nilai kuat tekan beton?


Nilai Uji kuat tekan yang didapat menunjukan bahwa nilai kuat tekan beton normal masih lebih besar daripada kuat tekan beton dengan bahan
pengganti sebagaimana tertera sebagai berikut : kuat tekan beton normal pada umur 7, 14 dan 28 adalah 306,4 kg/cm2, 323,4 kg/cm2 dan 328,4
kg/cm2

Apa itu beton mutu rendah?


Beton mutu rendah yaitu beton yang memiliki nilai kuat tekan di bawah 20 MPa. Beton mutu rendah biasa digunakan untuk struktur rumah tinggal.
Beton mutu sedang. Beton mutu sedang yaitu beton yang memiliki nilai kuat tekan 21 MPa hingga 40 MPa. Beton mutu sedang biasa digunakan
untuk struktur bangunan bertingkat.

Beton mutu tinggi berapa?


Saat ini, disebut mutu tinggi untuk kuat tekan di atas 50 MPa, dan 80 MPa sebagai beton mutu sangat tinggi, sedangkan 120 MPa bisa dikategorikan
sebagai beton bermutu ultra tinggi (Supartono, 1998). Faktor air semen (fas) adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara berat air dan
berat semen
Berapa MPa beton mutu tinggi?

Berapa MPa beton mutu tinggi?


Beton mutu tinggi (high strength concrete) yang tercantum dalam SNI 036468-2000 (Pd T-18-1999-03) didefinisikan sebagai beton yang mempunyai
kuat tekan yang disyaratkan lebih besar sama dengan 41,4 MPa.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan beton mutu tinggi?


Tulisan ini menyajikan salah satu cara untuk membuat beton mutu tinggi. yang dimaksud dengan beton mutu tinggi disini adalah beton yang
mempunyai kekuatan tekanannya sekitar 1000 kg/cm2 ( 100 MPA ). Sampai sekarang untuk keperluan kebanyakan struktur, beton dengan kekuatan
tersebut masih jarang digunakan

Beton normal FC berapa?


Besaran mutu beton normal berdasarkan kuat tekan beton (fc') sebagai berikut : K 175, tegangan karakterisitik beton (fc') = 175 kg/cm2 = 17.17 MPa,
modulus elatisitas beton 19.500 MPa
Jenis-jenis Beton
Sebagai salah satu material bangunan yang populer, beton sendiri juga memiliki banyak sekali
jenisnya sebagai berikut:
1. Beton ringan
Beton ringan adalah beton yang dibuat dengan bobot yang lebih ringan dibandingkan dengan
bobot dari beton pada umumnya. Agregat yang biasa digunakan untuk memproduksi beton ringan
mempunyai berat jenis 800-1.800 kg/m3 dengan kekuatan tekanan sekitar 6,89-17,24 Mpa.
Klasifikasi beton ringan adalah sebagai berikut ini. berkekuatan tekan berkisar 0,69 - 6,89 MPa,
yang biasanya dipakai sebagai beton penahan panas (insulasi panas) disebut juga Low Density
Concrete.

2. Beton Normal
Beton Normal merupakan beton yang menggunakan agregat pasir sebagai agregat halus dan split
sebagai agregat kasar. Dengan demikian beton tersebut memiliki berat jenis antara 2.200-2.400
kg/m3 dengan kuat tekan sekitar 15-40 Mpa.

3. Beton Berat
Beton berat merupakan beton yang dihasilkan dari agregat yang mempunyai berat isi lebih besar
dibandingkan dengan beton normal atau lebih dari 2.400 kg/m3. Untuk bisa menghasilkan beton
berat ini biasanya menggunakan agregat yang memiliki berat jenis yang besar.

4. Beton Massa
Disebut sebagai beton massa karena jenis beton ini digunakan untuk pekerjaan beton yang besar
dan masif. Contohnya untuk bendungan, kanal, pondasi dan jembatan

5. Beton Serat
Beton serat atau fibre concrete merupakan bahan komposit yang terdiri dari beton dan bahan-
bahan lainnya yang berupa serat. Serat yang ada dalam beton ini berfungsi untuk mencegah retak-
retak sehingga menjadikan beton ini lebih daktil daripada beton normal

6. Ferro-Cement
Ferro Cement merupakan sebuah bahan gabungan yang didapatkan dengan cara memberikan satu
tulangan yang berupa anyaman kawat baja sebagai pemberi kekuatan tarik dan daktil pada mortal
semen.

Kelas dan Mutu Beton Serta Penggunaanya


Beton kelas I
Ini adalah beton yang berguna untuk pekerjaan-pekerjaan non struktural. Untuk pelaksanaanya
sendiri tidak diperlukan keahlian yang khusus. Jadi pengawasan mutu hanya dibatasi pada
pengawasan ringan pada mutu bahan-bahan saja, sedangkan pada kekuatan tekan tidak
disyaratkan pemeriksaan. Mutu kelas I ini terdiri dari K-100, K-125, K-150, K-175 dan K-200.

Beton Kelas II
Beton kelas II adalah beton yang berfungsi untuk pekerjaan-pekerjaan struktural secara umum.
Dalam pelaksanaanya membutuhkan keahlian yang cukup dan harus dilakukan di bawah pimpinan
dari tenaga-tenaga ahli.Mutu kelas II ini terdiri dari K-225, K-250, dan K275.

Beton Kelas III


Ini adalah jenis beton untuk pekerjaan-pekerjaan structural yang lebih tinggi daripada K-225.
Dalam pelaksanaannya sendiri membutuhkan keahlian khusus dan tentunya harus dilakukan
dibawah pimpinan tenaga-tenaga ahli. Disyaratkan adanya sebuah laboratorium beton dengan
peralatan yang sangat lengkap dan dilayani oleh para tenaga ahli yang bisa melakukan pengawasan
mutu beton secara kontinyu. Mutu kelas III sendiri terdiri dari K-325,K-350, K-375, K-450 dan K-500

Beton Kelas 1 biasanya digunakan untuk pekerjaan non struktur seperti jalan, pondasi kolom dan
lain sebagainya. Beton Kelas II merupakan beton khusus yang digunakan untuk menahan beban
yang lebih berat. Terakhir beton kelas III biasanya digunakan untuk area parkir truck tronton,
saluran air, dan landasan pesawa

Anda mungkin juga menyukai