Anda di halaman 1dari 11

BAB III

TEGANGAN DAN REGANGAN

Tujuan Pembelajaran Umum :

1. Mahasiswa memahami pengertian tegangan (Stress) dan regangan


(Strain).

2. Mahasiswa memahami pengertian elastisitas dan modulus elastisitas


(Modulus of elasticity).

Tujuan Pembelajaran Khusus :

1. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan pengertian tegangan


(Stress) dan regangan (Strain).

2. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan pengertian elastisitas dan


modulus elastisitas (Modulus of elasticity), serta menjelaskan hubungan
tegangan dan regangan.

Mekanika Rekayasa 1 (Kekuatan Bahan 1) 30


Beban dan Gaya

Gaya eksternal yang bekerja pada suatu benda kaku disebut beban (loads).
Beban dapat terjadi karena adanya beban mati, beban hidup, beban angin, efek
gempa bumi, tekanan fluida, penurunan tumpuan, resistansi gesek, dll.
Pada dasarnya, tipe beban dan gaya dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1

Gaya yang bekerja meninggalkan titik tangkap pada benda, disebut gaya tarik
(tensile force) atau tarikan (pull), lihat Gambar 3.1 (a).
Gaya yang bekerja menuju titik tangkap pada benda, disebut gaya tekan
(compressive force) atau tekanan (push), Gambar 3.1 (b).
Gaya tarik maupun gaya tekan disebut gaya langsung (direct forces) yang
bekerja sebagai gaya normal pada penampang.
Gaya yang bekerja secara tangensial terhadap benda atau sejajar permukaan
penampang, disebut gaya geser (shear force), Gambar 3.1 (c).

Tegangan

Gaya eksternal yang bekerja pada suatu material elastis akan menyebabkan
deformasi atau perubahan bentuk. Deformasi tersebut disebut regangan.
Selama terjadi deformasi, dalam benda tersebut terjadi resistansi internal untuk
menahan deformasi.
Gaya resistansi internal (P) per satuan luas (A) disebut tegangan (stress),
dituliskan dengan rumus :

R P
= = Contoh satuan : N/m2 ; kN/mm2 ; kg/cm2
A A
Ada dua jenis tegangan dasar, yaitu :
• Tegangan normal, tarik atau tekan
• Tegangan geser

Mekanika Rekayasa 1 (Kekuatan Bahan 1) 31


Tegangan Tarik

Pada suatu batang bekerja gaya tarik P.


Jika batang tersebut dipotong di xx, maka
pada penampang potongan tersebut
terjadi resistansi R yang melawan gaya
tarik P.

Intensitas tegangan tarik pada


penampang adalah :

R P
 tarik = =
A A

Gambar 3.2

Pada suatu batang bekerja gaya tekan P.


Jika batang tersebut dipotong di xx, maka
pada penampang potongan tersebut
terjadi resistansi R yang melawan gaya
tekan P.

Intensitas tegangan tekan pada


penampang adalah :

R P
 tekan = =
A A

Gambar 3.3

Mekanika Rekayasa 1 (Kekuatan Bahan 1) 32


Tegangan Geser

Pada gambar 3.4, dua buah pelat


disambung dengan paku keling. Paku
keling tersebut mengalami gaya geser,
yang diakibatkan oleh gaya tarik P.

Intensitas tegangan geser (shear stress)


pada penampang paku keling adalah :

R P
= =
A A
Gambar 3.4

Regangan

Regangan (strain) mengukur deformasi suatu batang yang diakibatkan oleh


beban luar. Oleh karena itu regangan dalam suatu batang didefinisikan sebagai
deformasi akibat beban luar per satuan panjang paa batang.

Notasi regangan adalah  , besarnya sama dengan rasio antara perubahan


dimensi dibagi dengan dimensi awal, tanpa satuan.

perubahandim ensi
 =
dim ensi awal

Regangan tarik :

pertambahan panjang  l
 tarik = =
panjang awal l

Regangan tekan :

perpendekan  l
 tekan = =
panjang awal l

Gambar 3.4

Mekanika Rekayasa 1 (Kekuatan Bahan 1) 33


Regangan geser :

CC'
 geser = = tan  =  radian
CB
sudut  sangat kecil

Regangan volumetrik :
Gambar 3.5
perubahanvolume  v
v = =
volume awal v

Mekanika Rekayasa 1 (Kekuatan Bahan 1) 34


Elastisitas

Material dikatakan elastis sempurna jika deformasi yang diakibatkan oleh


beban eksternal, dapat hilang setelah beban dipindahkan. Properti material
tersebut disebut elastisitas (elasticity).

Hukum Hooke
Hukum Hooke mengatakan bahwa dalam batas elastis, tegangan proporsional
dengan regangan.
tegangan
kons tan =
regangan

Konstanta tersebut disebut koefisien elastisitas (coefficient of elasticity) atau


modulus elastisitas (modulus of elasticity).
Rasio antara tegangan tarik dan regangan tarik, atau tegangan tekan dengan
regangan tekan, disebut modulus elastisitas Young (Young’s modulus of
elaticity), notasi : E.

 tarik  tekan
E = atau
 tarik  tekan

Rasio antara tegangan geser dan regangan geser, disebut modulus geser (Shear
Modulus) atau modulus kekakuan (Modulus of rigidity), notasi : G.


G =
 geser

Rasio antara tegangan normal dan regangan volumetrik, disebut modulus bulk
(Bulk Modulus of Elasticity) dinotasikan dengan K.

Mekanika Rekayasa 1 (Kekuatan Bahan 1) 35


Kurva Tegangan-Regangan

Hubungan tegangan-regangan baja (mild steel) digambarkan sebagai kurva


seperti pada Gambar 3.6. Bagian OA berupa garis lurus, mengikuti Hukum
Hooke bahwa tegangan proporsional dengan regangan.

Titik A merupakan batas proporsional. Baja


tetap elastis sampai batas atau sedikit melebihi
titik A, sehingga batas proporsional dan batas
elastyis tidak sama. Tetapi, untuk beberapa
material ada dua batasan yang serupa.

Pada Titik B, baja mulai leleh, sampai Titik C,


ditandai dengan bertambahnya regangan, tanpa
penambahan beban. Titik B disebut Titik
Leleh, tegangan yang terjadi disebut Tegangan
Leleh (yield stress).

Gambar 3.6

Dari Titik C ke D, material menjadi ulet dan terjadi pengecilan pada


penampang spesimen. Pada titik E terjadi tegangan maksimum, disebut
Tegangan Ultimate (ultimate stress). Setelah melewati titik E, spesimen
bertambah panjang disertai tegangan menurun, sampai kemudian spesimen
patah di Titik F.

Mekanika Rekayasa 1 (Kekuatan Bahan 1) 36


Mekanika Rekayasa 1 (Kekuatan Bahan 1) 37
Mekanika Rekayasa 1 (Kekuatan Bahan 1) 38
Faktor Keamanan

Beban maksimum yang bekerja pada suatu batang selama periode kerjanya
disebut beban kerja (working load), tegangan maksimum yang diijinkan pada
material selama periode kerjanya disebut tegangan kerja (working stress/
permissible stress). Nilai tegangan kerja harus lebih kecil dari pada tegangan
ultimate material, sehingga cukup batas untuk keamanan.

Rasio antara tegangan ultimate dan tegangan kerja dari material, disebut faktor
keamanan (factor of safety)

TeganganUltimate
Faktor Keamanan =
Tegangan Kerja

Faktor keamanan tergantung pada beberapa pertimbangan, antara lain sebagai


berikut :
• Sifat pembebanan
• Homogenitas material yang digunakan
• Ketelitian dengan tegangan yang mana pada batang dan gaya eksternal
yang dievaluasi.
• Tingkat/derajad keamanan yang dikehendaki
• Tingkat ekonomi yang diinginkan
Ketika material mengalami berbagai tegangan, faktor kemanannya tinggi.
Untuk kebanyakan struktur rekayasa, faktor keamanannya berkisar antara 2
dan 6.

Poisson’s Ratio

Rasio antara regangan lateral dan regangan longitudinal, disebut Poisson’s


ratio, notasi  atau (1/m).

1 regangan lateral
 atau =
m regangan longitudinal

Untuk kebanyakan logam, besarnya  berkisar antara 0.33 dan 0.25.

Mekanika Rekayasa 1 (Kekuatan Bahan 1) 39


Latihan :

Carilah dan kumpulkan nilai modulus elasitisas (E) dari berbagai macam
material :
• mutu beton
• mutu kayu
• mutu baja.
Tulislah referensi yang digunakan.

Mekanika Rekayasa 1 (Kekuatan Bahan 1) 40

Anda mungkin juga menyukai