STANDAR
GORONG-GORONG PERSIG| BETON BERTULANG
[BOX GULVERTI
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 U m u m............................................................................................................1
1.2 Criteria Perencanaan.........................................................................................2
1.3 Dash-Dash Perencanaan....................................................................................2
1.4 Penulangan........................................................................................................2
1.5 Dmm-dmw PelAsanaan....................................................................................2
1.1 UMU M
Konstruksi gorong-gorong persegi yang ada dalam buku standar ini adalah
Konstruksi Gorong-Gorong Persegi Beton Beriulang Tipe Single.
Pada umumnya struktur beton bertulang mengalami tegangan tarik yang cukup besar
akibat adanya gaya-gaya luar yang ada. Tegangan tarik yang ditimbulkan oleh gaya-
gaya luar tersebut ditahan oleh tulangan tarik yang ada pada struktur beton bertulang.
Gambar 1 Tabel 1
Tipe Single
h h
h{
100 100 16
TOO 150 17
100 200 18
h 200 100 22
+' 200 150 23
200 200 25
h h
200 250 26
200 300 28
300 150 28
300 200 30
300 250 S0
300 300 30
1
1.2 KRITERIA PERENCANAAN
Analisis Pembebanan
Perhitungan struktur didasarkan pada asumsi tanah lunak yang umumnya disebut
liighl j’ compressible, dengan mengambil hasil pembebanan terbesar/maksimum dari
kombinasi pembebanan sebagai berikut :
a. Berat sendiri gorong-gorong persegi beton bertulang
b. Beban roda ganda (dual wheel load) 10 ton atau muatan rencana sumbu 20 ton.
c. Beban kendaraan di atas konstruksi gorong-gorong persegi ini diperhitungkan
setara dengan muatan tanah setinggi 60 cm.
d. Tekanan tanah aktif
e. Tekanan air d ari luar
f. Tekanan hydrostatic (qa).
1.4 PENULANGAN
1. Mudah dilaksanakan agar didapat hasil yang rapih dan sesuai dengan perhitungan
serta gambar.
• Berdasarkan kuat tekan karakteristik beton pada umur 28 hari sesuai dengan K-
225 dan ob ; (kekuatan beton yang diizinkan) untuk dinding dan pelat telah
mencapai
22.5 MPa.
Semua material yang dipakai dalam campuran beton disyaratkan sebagai berikut :
• Agregat haliis (pasir) - harus berupa butiran halus yang tajam dun keras serta
tidak pecah atau haneur oleh pengaruh-pengaruh cuaca. Agregat halus tersebut
tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 57• (ditentukan terhadap berat kering)
dan bahan-bahan organic.
• Agregat kasar {kerikil dan batu pecah) - harus berupa batu pecah yang
diperoleh dari pemeeahan batu dengan ukuran tidak lebih besar dari 20 mm.
Agregat kasar ini harus bersifat keras dan tidak berpori serta tidak mudah pecah
atau hancur oleh pengaruh cuaca.
• Air - tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali, garam, bahan-bahan organic
atau bahan-bahan lain yang merusak beton dan/atau baja tulangan.
22 BESI TULANGAN
• Kuat leleh tulangan p’» untuk baja polos dan ulir dari kelas BJ-24, n’, = 240
MPa.
• Kawat untuk mengikat tulangan harus berupa kawat ikat baja lunak sesuai
AASHTO M32-78.
Cara pelaksanaan yang disyaratkan dalam buku ini adalah merupakan suatu sistem
pembuatan gorong-gorong persegi yang dimulai dari pembuatan lantai kerja pelat
dasar dan dinding. Selanjutnya setelah pelat dasar dan dinding selesai dibuat dari siap
menerima beban, barulah dimulai pembuatan pelat lantai.
Pelat dasar dan dinding tersebut di atas berfungsi sebagai penunjang dlsamping
perancah-perancah yang diperlukan. Perancah-perancah ini harus direncanakan
mampu menahan beban yang diperlukan. Akibat beban tersebut perancah tidak boleh
mengalami lenturan atau deformasi yang berarti.
Cetakan dan acuan dibongkar apabila bagian konstruksi tersebut telah mencapai
kekuatan yang cukup untuk memikul berat sendiri dan beban-beban pelaksanaan
yang bekerja padanya.
Tercapainya kekuatan yang cukup ter.sebut, ditunjukkan oleh :
1. Bila pada saat pengecoran dibuat benda-benda uji, maka kekuatan K-225
ditunjukkan oleh hasil pemeriksaan benda uji.
2. Bila tidak dibuat benda uji, maka cetakan dan acuan bani dibongkar setelah
beton berumur 3 minggu.
4
3.3 PEKERJAAN PEMASANGAN BEKISTING
a. Bekisting dibuat dari triplets yang cukup tebal, dengan terlebih dahulu dilapisi
bahan yang dapat meningkatkan ketahanan tripleks terhadap air, dan sambungan
harus kedap terhadap adukan serta cukup kaku untuk mempertahankan posisi
yang diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan perawatan.
b. Semua bentuk harus dipasang dan dipertahankan sesuai dengan gambar rencana
hingga kekuatan beton tercapai.
d. Bekisting harus dibuat sedemikan rupa sehingga pada waktu dibuka, permukaan
beton tidak rusak.
a. Tulangan harus bersih dari kotoran, lumpur, minyak, cat, karat dan kerak pabrik,
percikan adukan atau bahan asing yang dapat mengurangi atau merusak
pelekatan dengan beton sebelum beton dicor.
c. Tulangan harus diikat kuat dengan menggunakan kawat ikat baja, sehingga tidak
dapat bergeser pada saat pengecoran beton dan pemadatan beton. Penjelasan
batang melingkar atau beugel pada tulangan baja tarik utama tidak
diperkenankan.
d. Semua tulangan baja yang disediakan harus sesuai dengan gambar rencana.
Penyambungan batang baja, kecuali terlihat pada gambar, tidak diizinkan tanpa
persetujuan dari Direksi. Setiap sambungan yang dapat disetujui harus diselang-
seling sejauh mungkin dan harus terletak pada titik dengan tegangan tarik
minimum.
f. Perhatian khusus perlu diberikan terhadap ketepatan tebal penutup beton. Untuk
itu tulangan harus dipasang dengan penahan jarak (beton decking) yang terbuat
dari beton dengan mutu minimum K-225. Penahan-penahan jarak dapat
berbentuk blok- blok persegi atau gelang-gelang yang harus dipasang sebanyak
minimum 4 buah setiap meter persegi cetakan atau lantai kerja. Penahan-penahan
jarak ini harus tersebar merata.
a. Sesaat sebelum beton dicor, bekisting harus dibasahi dengan air atau dilapisi
pada bagian sebelah dalam dengan suatu minyak mineral yang tak akan
membekas.
5
b. Pengecoran beton harus dilaksanakan terns menerus sampai pekerjaan selesai
kecuali dalam keadaan yang tidak memungkinkan serta diberhentikan pada
sambungan konstruksi yang disetujui oleh Direksi.
C. Beton harus dicor dengan cara tertentu untuk menghindari pernisahan partikel
halus dan kasar dalam campuran (segregasi).
d. Lantai kendaraan pada gorong-gorong persegi harus dicor secara terns menerus
pada panjang total bagian struktur.
Dalam hal pemadatan beton yang dilakukan dengan alat penggetar harus
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
• Harus dijaga agar jarum tidak mengenai cetakan atau bagian beton yang
sudah mulai mengeras. Karena itu jarum tidak boleh dipasang lebih dekat
dari 5 cm dari cetakan atau dari beton yang sudah mengeras. Juga harus
diusahakan agar tulangan tidak terkena oleh jarum, sehingga tulangan tidak
terlepas dari betonnya dan getaran-getaran tidak merambat ke bagian-bagian
lain dimana beton sudah mulai mengeras.
• Lapisan yang digetarkan tidak boleh lebih tebal dari panjang jarum dan pada
umumnya tidak boleh lebih tebal dari 30 a 50 cm, maka pengecoran bagian
dinding harus dilakukan lapis demi lapis sehingga tiap-tiap lapis dapat
dipadatkan dengan baik.
• Jarum penggetar ditarik dari adukan beton apabila adukan mulai nampak
mengkilap di sekitar janim (air semen mulai memisahkan diri dari agregat),
yang pada umumnya tercapai setelah maksimum 15 detik. Penarikan jarum
ini tidak boleh dilakukan terlalu cepat, agar rongga bekas jarum dapat diisi
penuh lagi dengan adukan.
• Barak antara pemasukan jarum harus dipilih sedemikian rupa hingga daerah-
daerah pengaruhnya saling menutupi.
I00 100 16 0.794 1.255 8.10 8.89 10.08 10.87 73 0 40 0 649 0 0 1340 I453 t623 1747
100 1f0 17 1.023 4.652 10.89 11.92 13.45 14.48 84 0 53 0 694 0 0 1534 1672 1878 2016
100 200 18 1.274 6.385 14.16 15.J3 17.35 If.62 98 0 fi8 0 0 0 626 1638 1804 2053 2219
200 100 22 1.610 4.583 14.41 16.02 18.43 2G.04 q2 0 0 80 679 0 0 1728 l9fl0 2158 2330
200 ISO 2J 1.927 6.084 f7.84 19.77 22.f›6 24.59 119 0 0 93 558 0 0 1852 2064 2382 2594
200 200 25 2.375 8.025 22.51 24.89 28.45 30.83 133 0 0 100 558 0 f›fi4 2(›99 2941 3305 35J7
200 250 26 2,746 10.218 26.97 29.71 33.83 36,58 144 0 0 125 550 14 878 3079 3347 3749 4017
200 300 28 3.270 12.888 32.fi4 36.11 41.Of 44.28 158 0 0 156 f5O Id I972 4449 476a 5233 5547
300 150 28 2.990 7.362 25.60 28.59 33.08 36.07 145 0 0 140 758 14 0 2511 2797 3224 3510
300 200 30 1.540 9.Jf4 2O.98 3#.fi* 3983 43.37 JJf 0 0 153 661 14 272 2834 3143 3607 3916
300 250 30 3.840 II.544 34.97 35.81 44.57 48.41 166 0 120 0 560 0 790 3090 3376 3804 4089
300 300 30 4.140 14.004 39.26 43.40 49.f1 3375 81 136 131 0 550 14 2528 5213 f561 6082 6430
Caiatan : Vbox per m = Volume belon yang dibutuhkan untuk gorong-gorong persegi tipe single selebar 1 meier.
Vsayap total = Volume beton yang dibutuhkan untuk kedua sayap (kiri dan kanan)
Bagf lebar perkerasan jalan yang tidak tercantum dalam tabel di atas, maka volume beton gorong-gorong persegi dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Vbox per m x "ltbar perkerassn jalan yang sesuai" * 2 (1.00 + 0.30) } 4 Vsayap total [meter kubik]
TIPE SINGLE [ S 1/1 ]
Kerb A 10 15 54 33 28 162 20 19
1 ( buah ) B 10 391 391 7 17
BOX GULVERT
a
Variable a
' a
b
C
’ ” P tn]ang
Bangunan Bentuk Jumlah
! ’”
a b c d
Kerb A 10 15 55 33 29 163 25 25
1 ( buah ) B 10 497 497 7 21
F
a ’
a
BOX CULVERT
a
b
Ukuran [ cm ]
Panjang BBrat
Bangunan Bentuk Jumlah
[mmj [ *9 )
b c d
a _
B6X CULVERT
’ a
a
b “ b •* *
Variable
KERB
DINDING SAYAP DINDING PENAHAN BAWAH
Ukuran [ cm ]
Panjang Berat
Bangunan Bentuk Jumiah
[mm] a b c d [ *+ ) [ kg ]
E 10 100 100 68 42
F 10 57 57 16 6
Kerb 10 15 57 33 31 168 26 27
A
1 ( buah ) 10 527 527 7 23
B
O° a @
F
a ’
a
BOX GULVE RT
a
B Variable
DAFTAR TULANGAN
TIPE SINGLE
TIPE SINGLE [ S 2/1.5 ]
F 10 no 60 20
Kerb 10 15 58 33 32 169 32 33
1 ( buah ) A0 633 633 27
B
@
a
BOX CULVERT
‘ a
r'ariad/e b •**
KERB .
DINDING SAYAP DINDING PENAHAN BAWAH
Kerb A 10 15 172 43 45
1 ( buah ) B 10 850 BSO 7 37
@
b
BOX CUWERT
b '° Ariade
KERB
DINDING DINDING PENAL-jAN BAWAH
SAYAP
Kerb A 10 15 60 33 34 174 48 52
1 ( buah ) B 10 gs2 962 42
BOX CULVERT
a .
b ‘ a
b
,b
*
KERB
DINDING SAYAP DINDING PENAHAN BAWAi-I
Kerb A 10 15 60 33 34 174 38 41
1 ( buah ) B 10 762 762 7
BOX CULVERT
b
Variable
b, a
Kerb A 10 15 61 33 35 176 47
1 ( buah ) B 10 874 874 7 38
BOX CULVERT
b
b B Variable b •” ”
Ukuran [ cm } Barat
Panjan
Bangunan Bentuk Jumlah
[ cm ] T g1
a b c d
Kerb A 10 15 61 33 35 176 49 S3
1 ( buah ) B 10 g74 974 7 42
BOX CULVERT
“ a
b ' , Vanadie b • * *
a
DINDIHG SAYAP
DINDING PENAHAN BAWAH
y, 10 15 61 33 35 17C 54
B 10 1074 t074 7
Dindin g Penahan A 10 92
Bawah ( 1 buah ) 8 10 "54
’pd
8›. b t
b I
D
a. "
BOX CULVERT
A B B )
b ” ”
POTONGAN IvIELINTANG
SKALA 1 : 50
12 - 20
DETAIL - A
10 - 20
1G - 20 10 - 20
TEBAL
PLÉI 2fi
GM
SKALA 1 : 50
AS JALAN
' !
AS GORONG-GORONG PERSEGI
$10-20 10 - 20
' i i
DETAIL
-A
SKALA 1 :
20
20
10 - 25 (maksimum) —” " ” ——
$ 12-
17
10 - 20
40
8
16-
'
DETAIL PENULANGAN SKALA 1
: 20
DENA CATATAN
H UKURAN DALAM CM KECUALI
SKALA 1 : 50 DETAIL -
UKURAN DIAMETER PENULANGAN
B
DALAM MM SMLA 1 : 20
DIREKTORAT JENDERAL BINA MUTU MATERIAL Kode Gambar TAMPAK, POTONGAN & DETAIL
STANDAR
MARGA K - 225 BTI GORONG - GORONG PERSEGI BETON
Direktorat Bina Program Jalan GORONG - GORONG PERSEGI BJ 24 T PE S NGLE
S 1/1.5 - 1/2 ’ '
Sub Dit.Perencanaan Teknlk
BETON
Jembatan
1/2 LEBAR PERKERASAN JALAN
POTONGAN MELINTANG
SKALA 1 . 50
40
AS JALAN
DETAIL - A
SKALA 1
2 D 10
D ETA IL PLAT
UJUNG 20 10
SKALA 1 : 50
CATATAN :
DENAH UKURAN DALAM CM KECUALI
SKALA 1 : 50 UKURAN DIAMETER PENULANGAN
DALAM MM
DETAIL - B
SKAM J : 20
DIREKTORAT JENDERAL BINA MUTU MATERIAL Kode Gambar TAMPAK, POTONGAN & DETAI L
STANDAR
MARGA GORONG - GORONG PERSEGI K - 225 GORONG - GORONG PERSEGI BETON
Direktorat Bina Program Jalan BETON
”
Sub Dit.Perencanaan Teknlk Jembatan B 2 E S N LE
’- ° S 1/2 - 1/3 '
T
§ 16 - 40
10 - 35 (ma ksimum)
CATATAN :
UKURAN DALAM CM KECUALI UKURAN
DIAMETER PENULANGAN DALAM MM.
PENULANGAN SIMETRIS VERTIKAL DAN HORIZONTAL.
TEBAL PLAT 20 CM
POTONGAN MELINTANG
SKALA 1 : 50
TAMPAK MEMANJANG DETAIL PLAT UJUNG
shirt › 50
SKALA 1 50
AS JALAN
2 D 10
DETAIL - A
SKALA DETAIL - B
CATATAN :
DENAH UKURAN DALAM CM KECUAL
UKURA DIAtdETER PENULANGAN
DALAM MM
10 - 20
10 - 25 10 - 25
10 - 25 1Q - 25
CATATAN :
UKURAN DALAM CM KECUALI UKURAN
DIAMETER PENULANGAN DALAM MM.
PENULANGAN SIMETRIS VERTICAL DAN HORIZONTAL.
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA MUTU MATERIAL Kode Gambar DETAI L PENULANGAN
STANDAR
Direktorat Bina Program Jalan GORONG - GORONG PERSEGI BETON
GORONG - GORONG PERSEGI K - 225 BTI
Sub Dit.Perencanaan Teknik Jembatan B’ 24 TIPE SINGLE
BETON S 2/1 - 2/3
1/2 LEBAR PERKERASAN JALAN
POTONGAN MELINTANG
SKALA 1 50
TAMPAK MEMANJANG
SKALA 1 : 50
AS JALAN
2 C 10
2 0 10
DETAIL - 40
A
SKALA 1 : 20
DETAIL - B
SKALA 20
CATATAN :
DENAH UKURAN DALAM CM KECUALI UKURAN
SKALA 1 : 50 DIAMETER PENULANGAN DALAM MM
10 - 20
10 - 20
10 - 25 (ma ksimum)
TEBAL PLAT 20 CM
10 - 20 $ 10 - 20
CATATAN
UKURAN DALAM CM KECUALI UKURAN
DIAMETER PENULANGAN DALAM MM.
PE NULANGAN SIMETRIS VERTIKAL DAN HORIZONTAL.
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA STANDAR MUTU MATERIAL Kode Gambar DETAI L PENULANGAN
Direktorat Bina Program Jalan K - 225 BTI GORONG - GORONG PERSEGI BETON
GORONG - GORONG PERSEGI BETON TIPE SING LE
Sub Dit.Perencanaan Teknik BJ - 24 S 2/1.5 - Z/3
1/2 LEBAR PERKERASAN JALAN
POTONGAN MELINTANG
SKALA 1 50
TAMPAK MEMANJANG
SKALA 1 : 50
AS JALN
O 10
2 D 1O
DETAIL -
A
so 20 DETAIL - B
SKALA 1
DENAH
SKALA 1 : 50 CATATAN :
UKURAN DALAM CM KECUALI UKURAN
DIAMETER PENULANGAN DALAM MM
$ 19 - 40
12 - 20
10 - 20 10 - 20
3 10
I I I I 1111 J
° I i I I J II I J »
IIII 1111 I
1 I I I J I I IJ
i i r l
10 - 25 (ma ksimum)
) TEBAL PLAT 20 CM
Q16 20
10 - 20 $ 10 - 20
CATATAN :
UKURAN DALAM CM KECUALI UKURAN
DIAMETER PENULANGAN DALAM MM.
PENULANGAN SIMETRIS VERTIKAL DAN HORIZONTAL.
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA STANDAR MUTU MATERIAL Kode Gambar DETAIL PENULANGAN
Direktorat Bina Program Jalan K - 225 BTI GORONG - GORONG PERSEGI BETON
GORONG - GORONG PERSEGI BETON
r “ Sub Dit.Perencanaan Teknik Jembatan BJ - 24 S 2/2 - 2/3 TIPE SING LE
1/2 LEBAR PERKERASAN JALAN
t00
2%
POTONGAN MELINTANG
TAMPAK ME MANJANG SKALA 1 : 50
SKALA 1 50
AB JALAN
i i i
. 3 0 10
' " ' ' " " " " ' " " " 'AS GORONG* GORONG" PERSEGI
Ot0-20
i i i
2 0 10
DETAIL*-
, , 8 A
DETAIL - B
SKALA 1 : 20
CATATAN :
UKURAN DALAM CM KECUALI UKURAN
DIAMETER PENULANGAN DALAM MM
DENAH
SKALA 1 : 50
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA STANDAR MUTU MATERIAL Kode Gambar TAMPAK, POTONGAN & DETAI L
Direktorat Bina Program Jalan K - 225 BTI GORONG - GORONG PERSEGI BETON
GORONG - GORONG PERSEGI BJ - 2 4 TIPE SINGLE
Sub Dlt.Perencanaan Teknik Jembatan S 2/2.5 - 1/3
BETON
16 - 40
CATATAN :
UKURAN DALAM CM KECUALI UKURAN
DIAMETER PENULANGAN DALAM MM.
PENULANGAN SIMETRIS VERTIKAL DAN HORIZONTAL.
pg
3BJ-°
302
j 16 - 20
I I I J"
JR
TEBAL PLAT 25 CM
POTONGAN MELINTANG
SKALA 1 : 50
TAMPAK MEMANJANG
SKALA 1 : 50
DETAIL- A
SKALA 1 20
CATATAN :
UKURAN DALAM CM KECUALI UKURAN
DENAH DIAMETER PENULANGAN DALAM MM
SKALA 1 50 DETAIL - B
DIREKTORAT JENDERAL BINA MUTU MATERIAL Kode Gambar TAMPAK, POTONGAN & DETAI L
MARGA STANDAR
GORONG - GORONG PERSEGI K - 225 @ GORONG - GORONG PERSEGI BETON
Direktorat Bina Program Jalan BETON
"
Sub Dit.Perencanaan Teknik BJ - 24 E S NGLE
S 2/3 - 1/3 ’
Jembatan T
$ 19 - 40
12 - 20
1 1 \ \ \ 11 1 IJ I J .
1 11111I m
1 11111W
11d1111W
@ 16- 20
• 10 - 25 (maksimum)
¿ TEBAL PLAT 25 CM
@ 16 - 13
POTONGAN MELINTANG
SKALA 1 : 50
TAM PAK
MEMANJANG
SKALA 1 : 50
C AS JAtAN
DETAIL- A tO
DETAIL - B
SKALA
CATATAN :
UKURAN DALAM CM KECUALI
UKURAN DIAMETER PENULANGAN
DENAH DALAM MM
SKALA
@ 12 - 20
10 - 20
10 - 25 (maksimum)
@ 10 - 20
CATATAN
UKURAN DALAM CM KECUALI UKURAN
DIAMETER PENULANGAN DALAM MM.
PENULANGAN 9IMETRIS VERTIKAL DAN HORIZONTAL
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA STANDAR MUTU MATERIAL Kode Gambar DETAIL PENULANGAN
Direktorat Bina Program Jalan K - 225 BTI GORONG - GORONG PERSEGI BETON
GORONG - GOBONG PERSEGI BJ - 24
Sub Dit.Perencanaan Teknik Jembatan S 3/1.5 - 2/3 TIPE SING LE
BETON
1/2 LEBAR PERKERASAN NALAN
POTONGAN MELINTANG
SKALA 1 : 50
TAMPAK MEMANJANG
SKALA 1 : 50
Cg AS JALAN
1/2 LEBAR PERKERASAN JALAN
AS GORONG-GORONG PERSEGI
DETAIL - A
DETAIL - B
CATATAN :
DENA
H
SKALA 1 : 50
19 - 40
10 - 20
10 - 20 10 - 20
10 - 25 (maksimum)
10 - 20 10 - 20
310 30
POTONGAN MELINTANG
TAMPAK MEMANJAN G
SKALA 1 50
AS JALAN
DETAIL - A
DETAIL - B
SKALA 1 20
CATATAN :
UKURAN DALAM CM KECUALI
UKURAN DIAMETER PENULANGAN
DENAH
DALAM MM
SKALA
10 - 25 (maksimum)
TEBAL PLAT 25 GM
10 - 20
$ 10 - 20
CATATAN :
UKURAN DALAM CM KECUALI UKURAN DIAMETER PENULANGAN DALAM MM.
PENULANGAN SIMETRIS VERTIKAL DAN HORIZONTAL.
16 - 20
1111111111111I
10 - 20
11111111111IIIO
L I I I I I I I I I I I I I
1 1 I i 1 1 1 1 I I I I 1J
I I L I1 1
{III11
20
$ 10 - 25 (maksimum)
• .
8
B16 13
10 - 20
DETAIL PENULANGAN PLAT UJUNG
SKALA 1 : 50
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA MIUTU MATERIAL Kode Gambar DETAI L PENULANGAN
Direktorat Bina Program Jalan STANDAR
K - 225 BTI GORONG - GORONG PERSEGI BETON
Sub Dlt.Perencanaan Teknik Jembatan GORONG - GORONG PERSEGI BJ - 24 TIPE SINGLE
S 3/3 - 2/3
BETON
TAM PAK MEMANJANG
SKALA 1 : 100
POTONGAN MELINTANG
SKALA 1 : 100
TEBAL PLAT 25 CM
'’’’’-’.’. ’
1080
IDETAIL - A
SKALA J : 20
DENAH DETAIL - B
SKALA 1 : 100
CATATAN :
UKURAN DALAM CM KECUALI
UKURAN DIAMETER PENULANGAN
OALAM MM