Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GUDANG

PONTIANAK
2023
KATA PENGANTAR

Laporan perhitungan struktur ini berdasarkan standar dan kode perencanaan, berisikan
kombinasi pembebanan, desain penulangan dan sambungan dengan spesifikasi lanjutnya.
Laporan ini dibuat untuk pekerjaan perencanaan bangunan gudang yang berlokasi di
Kabupaten Landak. Demikian atas kepercayaan yang telah diberikan serta pihak-pihak yang
membantu dalam terselesaikannya laporan ini kami ucapkan terima kasih, sehingga laporan ini
dapat dipergunakan sebagaimana mestiya.

Pontianak, Juni 2023


LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1 UMUM ........................................................................................................................ 1
1.2 LINGKUNG PEKERJAAN ........................................................................................ 1
1.3 STANDAR ACUAN (Code) ....................................................................................... 1
DATA & ANALISA STRUKTUR ....................................................................... 2
SISTEM STRUKTUR BAJA...................................................................................... 2
SISTEM STRUKTUR BETON BERTULANG ......................................................... 2
PEMBEBANAN ......................................................................................................... 2
KUAT RENCANA ..................................................................................................... 5
MODELISASI STRUKTUR....................................................................................... 6
SPESIFIKASI MATERIAL ........................................................................................ 9
OUTPUT DATA SAP2000 ....................................................................................... 10
PERENCANAAN SAMBUNGAN BAJA WF ........................................................ 12
KOLOM BAJA WF ........................................................................................... 12
BALOK (RAFTER) BAJA ................................................................................ 14
SAMBUNGAN STRUKTUR UTAMA ............................................................ 17
PELAT LANTAI BETON BERTULANG ............................................................... 21
SLOOF BETON BERTULANG ........................................................................... 24
PONDASI .............................................................................................................. 26
Daya Dukung Tiang Pancang ............................................................................ 26
Pile Cap Pondasi ................................................................................................ 27
KESIMPULAN .................................................................................................... 31
KESIMPULAN ......................................................................................................... 31
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

LAPORAN PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG


Kabupaten Landak – Kalimantan Barat

PENDAHULUAN

1.1 UMUM
Laporan ini menjelaskan tentang perancangan gudang yang berlokasi di Kabupaten Landak
dengan luas 400m2. Dalam laporan ini selanjutnya, menjelaskan tentang kriteria struktur dan
dilanjutkan analisa struktur bangunan. Analisis struktur rangka dilakukan dengan Program
SAP2000 (Structure Analysis Program). Berdasarkan rekomendasi dan komunikasi dengan
pihak owner, bangunan utama ini direncanakan struktur struktur baja sebagai struktur atas dan
beton bertulang untuk struktur bawah.
1.2 LINGKUNG PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan dari perencanaan gudang ini mencakup beberapa pekerjaan, sebagai
berikut :
▪ Analisa dan desain struktur berdasarkan pembebanan secara langsung.
▪ Analisa Fondasi
▪ Mempersiapkan gambar kerja sesuai perencanaan dan beberapa spesifikasi teknis.
1.3 STANDAR ACUAN (Code)
Dalam perencanaan sebuah bangunan terdapat beberapa parameter yang perlu dipenuhi
persyaratannya sebagai berikut :
▪ Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung 1987.
▪ SNI 1727 : 2020 tentang “Beban desain minimum dan kriteria terkait untuk bangunan
Gedung dan struktur lain”.
▪ SNI 2847 : 2019 tentang “Persyaratan beton struktural untuk bangunan Gedung dan
penjelasan”.
▪ SNI 1729 : 2019 tentang “Spesifikasi untuk bangunan gedung baja struktural”.

1
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

DATA & ANALISA STRUKTUR

SISTEM STRUKTUR BAJA


Struktur atas dalam perencanaan ini menggunakan portal struktur baja dengan tipe gable
frame dan terdapat baja I/WF sebagai kolom yang akan berada pada perletakan angkur dengan
baut. Perencanaan struktur baja ini mengacu pada SNI 1729:2020 dengan desain kekuatan
berdasarkan LRFD (Load and Resistance Factor Design) konsep desain ini memperhitungkan
kondisi batas maksimum dari penampang (ϕRn) terhadap kekuatan dari kombinasi
pembebanan.
Ru ≤ ϕRn
Untuk mendapatkan kekuatan perlu maka dilakukan analisis dengan:
▪ Rencanakan pola beban akibat penutup atap
▪ Perencanaan dimensi baja I/WF
▪ Perencanaan sambungan baut
▪ Perencanaan sambungan angkur.
▪ Perencanaan fondasi setempat
SISTEM STRUKTUR BETON BERTULANG
Struktur beton bertulang akan digunakan sebagai struktur utama. Berikut beberapa
perencanaan dengan beton bertulang :
▪ Pelat Lantai
Perencanaan pelat lantai mengacu pada SNI 2847:2019 dengan anggapan pelat satu
arah dan dua arah bertumpu pada keempat sisinya, koefisien momen yang digunakan
berdasarkan table PBI tahun 1971.
▪ Fondasi
Perencanaan pondasi meliputi besarnya daya dukung tiang pancang berdasarkan hasil
penyelidikan tanah (Cone Penetration Test). Kemudian perhitungan tipe fondasi
footplate beton bertulang dan pengecekan terhadap geser dua arah (PONS).
PEMBEBANAN
Informasi yang diperlukan tentang pembebanan yang akan digunakan sebagai dasar
perencanaan adalah meliputi pemanfaatan dari bangunan itu sendiri, kemudian penempatan
beban serta besaran beban (beban mati, beban hidup, dan beban angin) yang akan dilayani
struktur.

2
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

A. Kombinasi pembebanan
Kombinasi yang digunakan terdapat pada SNI 03-2847-2019 Tabel 5.3.1 – Kombinasi
beban. Sesuai dengan beban utama dalam perencanaan.
1,4D
1,2D + 1,6L + 0,5 (Lr/R)
1,2D + 1,6L (Lr/R) + (1,0L/0,5W)
1,2D + 1,0W + 1,0L + 0,5(Lr/R)
0,9D + 1,0W
Dimana :
D = Beban Mati
L = Beban Hidup
Lr/R = Beban hidup atap/ Hujan
W = Beban Angin
Kombinasi pembebanan yang menahan bekerjanya gaya terfaktor (Mu) ini harus lebih
kecil atau sama dengan kuat rencana dikali faktor reduksi. Kuat rencana diperoleh dari kuat
nominal oleh suatu struktur.
Mu ≤ ϕ.Mn
Dimana :
Mu = Momen Ultimet
Mn = Momen Nominal
ϕ. = Faktor reduksi
B. Beban Mati (D)
Beban mati berat seluruh konstruksi bangunan gedung yang terpasang akan didefinisikan
langsung oleh program SAP2000. Untuk beban tambahan non-struktural dapat diambil pada
beban minimum untuk perancangan bangunan Gedung dan struktur lain SNI 03-1727-2020 dan
PPPURG 1987 sebagai berikut :
Tabel 2. 1 Berat elemen konstruksi
No Konstruksi Beban Mati Satuan
1 Beton Bertulang 24 kN/m3
2 Beton 22 kN/m3
3 Dinding Pasangan bata 1/2 batu 2,5 kN/m2
4 Dinding pasangan batako berlubang t=10cm 1,2 kN/m2
5 Spare Part + Rak 1,5 Ton

3
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

6 Cladding metal sheet + rangka 0,2 kN/m2


7 Pasangan batu kali 22 kN/m3
8 Finishing lantai 22 kN/m3
9 Marmer granit per cm tebal 0,24 kN/m2
10 Langit-langit dan penggantung 0,2 kN/m2
11 Mortar 22 kN/m3
12 Tanah, pasir 17 kN/m3
13 Air 10 kN/m3
14 Kayu 9 kN/m3
15 Baja 78,5 kN/m3
16 Aspal 14 kN/m3
17 Mekanikal Elektrikal (ME) 0,25 kN/m2
Sumber : PPURG 1987
Beban mati tambahan pada atap (SIDL)
a. Berat penutup atap (1m x 5 kg/m2) = 5 kg/m
b. Berat alat penyambung = 2 kg/m
c. Berat penggantung (1m x 18 kg/m2) = 18 kg/m
Total = 25,0 kg/m
C. Beban Hidup
Beban hidup yang didefinisikan bekerja pada lantai bangunan tergantung dari
fungsi ruang yang digunakan. Besarnya beban hidup lantai bangunan menurut Beban
desain minimum dan kriteria terkait untuk bangunan gedung dan struktur lain (SNI
1727-2020) Tabel 4.3-1 sebagai berikut:
Tabel 2. 2 Beban hidup
No Fungsi layan Beban Hidup Satuan
1 Gudang Penyimpanan 6,00 kN/m2
2 Beban hidup atap (Lr) 0,96 kN/m2
Sumber : SNI 1727-2020
Pada perhitungan beban hidup atap 0,96 kN/m2 diasumsikan P=100 kg/m2 akibat
seseorang yang bekerja beserta peralatannya sepanjang bentang gording.

4
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

D. Beban Angin
Tekanan angin direncanakan berdasarkan peraturan SNI 03-1727-2020 pasal 28
menggunakan Sistem Penahan Gaya Angin Utama (SPGAU) prosedur amplop untuk
bangunan gedung bertingkat rendah.
Parameter – parameter beban angin :
- Kecepatan angin dasar (V = 33 m/s ≈ 73,82 mph) sesuai UBC ‘97
- Faktor arah angin Kd (SPGAU) = 0,85
- Kategori Eksposur B (Daerah pinggiran kota/kota, daerah berhutan, dan
pengahalang banyak berjarak dekat)
- Faktor Topografi Kzt = 1,0
- Faktor Pengaruh Tiupan Angin G = 0,85
Penginputan tekanan angin menggunakan program SAP2000 dengan pendefinisian
area tanpa massa pada sisi luar bangunan prosedur amplop terhadap sumbu X dan Y,
dengan koefisien (Cp) Angin tekan dan angin hisap sesuai SNI 03-1727-2020 Gambar
28.3-1 sebagai berikut :
Tabel 2. 3 Koefisien tekanan desain angin
Kasus beban A 1 2 3 4
Cp 0,53 -0,69 0,48 -0,43
Kasus beban B 1 2 3 4 5 6
Cp -0,45 -0,69 -0,37 -0,45 0,4 -0,29
Sumber : SNI 1727-2020
KUAT RENCANA
Faktor reduksi kekuatan ϕ penampang baja sebagai berikut :
• Lentur murni 0,90
• Aksial tekan 0,85
• Kuat tarik leleh 0,90
• Kuat tarik fraktur 0,75
• Beban aksial dengan lentur 0,90
• Sambungan Las penuh 0,90
• Sambungan las Fillet 0,75

5
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

MODELISASI STRUKTUR
Analisis struktur bangunan gudang dilakukan dengan computer berbasis elemen hingga
(finite element) untuk berbagai kombinasi pembebanan yang meliputi beban mati, beban hidup,
dan beban angin dengan pemodelan struktur 3D (space frame). Pemodelan dibuat dalam
program bantu SAP2000 (Structure Analysis Program) dalam tahap yaitu struktur baja gable
frame dengan sistem angkur sebagai koneksi antara struktur baja dengan pedestal beton
bertulang
Pemodelan struktur baja beserta pembebanan, pemodelan geometri struktur termasuk
kolom, ring balok, rafter, dan gording. Gording sebagai penerima beban layan dari atap akibat
grafitasi. Penggunaan program SAP2000 sebatas untuk mendapatkan gaya-gaya dalam yang
bekerja sehingga untuk memverifikasi batas layan kekuatan struktur akan dilakukan
pengecekan analisis secara manual.

Gambar 2. 1 Modelisasi 3D pada SAP2000

6
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

Gambar 2. 2 Modelisasi Tampak Depan pada SAP2000

Gambar 2. 3 Pembebanan pada atap di SAP2000

7
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

Gambar 2. 4 Denah Gudang 12m x 35m

Gambar 2. 5 Potongan B-B

Gambar 2. 6 Potongan A-A

8
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

SPESIFIKASI MATERIAL
A. Struktur baja
Untuk semua elemen yang didefinisikan pada program SAP2000 yaitu kolom,
balok rafter, gording menggunakan spesifikasi sebagai berikut :
• Kuat tarik BJ37 (Fu) = 370 Mpa
• Kuat leleh BJ37 (Fy) = 240 Mpa
• Modulus Elastisitas baja, Es = 200000 N/mm2
• Angka Poisson = 0,3
• Berat jenis = 78,5 kN/mm3
• Mutu baut A325 :
Tegangan tarik putus baut (fu) = 825 Mpa
Tegangan leleh baut (fy) = 400 Mpa
Dimensi rencana struktur baja :
• Kolom = WF 300x150x6,5x9 mm
• Balok Rafter = WF 250x125x6x9 mm
• Gording = CNP 150x65x20x3,2 mm
B. Struktur beton bertulang
Untuk struktur bawah meliputi fondasi dan balok sloof
• Kuat tekan (Fc’) = 25 Mpa (± K-300)
• Kuat leleh BJ37 (Fy) = 240 Mpa
• Berat jenis = 24 kN/m3
Dimensi rencana struktur beton bertulang:
• Kolom Pedestal = 30 cm x 40 cm
• Sloof = 20 cm x 30 cm
• Tiang Pancang = minipile 20x20 cm

9
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

OUTPUT DATA SAP2000


Hasil analisa dengan program SAP2000 terlihat pada tabel dibawah ini. Hasil
perhitungan pembesian balok dan kolom dengan kombinasi pembebanan yang telah ditetapkan
dapat dilihat pada gambar 2.7. Elemen yang mengalami over strength (OS) >1 yang ditandai
dengan warna merah pada artinya melewati batas OS. Namun demikian secara keseluruhan
struktur aman terhadap berbagai kombinasi yang telah diterapkan. Untuk elemen yang
melewati batas rasio OS dapat diantisipasi dengan penambahan tahanan momen (Haunch) pada
sambungan dan kontrol manual.

Gambar 2. 7 Output Over Strength pada kombinasi (1,2D+1,6Lr+0,5W)

Gambar 2. 8 Gaya Dalam Momen (M3)

10
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

Gambar 2. 9 Gaya Dalam Geser (V2)

Gambar 2. 10 Gaya Dalam Aksial (P)


Tabel 2. 4 Ouput gaya dalam oleh SAP2000
OUTPUT GAYA DALAM Maks.
Momen Momen
Geser
Elemen Struktur Aksial Pu Positif Negatif
(Vu)
(Mu+) (Mu-)
Satuan kN kN.m kN.m kN
Kolom WF 300.150.6,5.9 31,952 32,697 -63,469 11,54
Rafter WF 250.125.6.9 11,287 28,323 -62,992 20,761

11
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

PERENCANAAN SAMBUNGAN BAJA WF

Gambar 2. 11 Portal sambungan baja


KOLOM BAJA WF
Desain kolom yang menggunakan profil baja WF (profil balok) adalah balok WF yang
berperilaku sebagai kolom yang menerima beban aksial dan gaya momen, dengan kata lain
balok WF tadi ditempatkan sebagai kolom dalam kondisi struktural.
Data rencana :
▪ Profil WF 300.150.6,5.9 mm
▪ Tinggi Kolom L= 5,5 m
▪ Gaya aksial terfaktor = 62,764 kN
WF 300x150x6,5x9 mm (W=36,7 kg/m) Material Bj-37
H B tw tf A Ix Iy rx ry Sx Sy
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm2) (cm4) (cm4) (mm) (mm) (cm3) (cm3)
300 150 6,5 9 4678 7210 508 124 32,9 481 67,7

Dengan kondisi tumpuan sendi-sendi ,k = 1,0


Klasifikasi penampang:
Sayap :
λ = (b/2)/tf = (150/2)/9 = 8,33
𝐸 200000
𝜆𝑟 = 1√𝑓𝑦 = 1√ = 28,87
240

𝐸 200000
𝜆𝑝 = 0,38√𝑓𝑦 = 0,38√ = 10,97
240

12
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

λ < λp [KOMPAK]
Badan :
λ = (h-2.tf)/tw = 282/6,5 = 43,38
𝐸 200000
𝜆𝑟 = 5,7√𝑓𝑦 = 5,7√ 240
= 164,54

𝐸 200000
𝜆𝑝 = 3,76√𝑓𝑦 = 3,76√ = 108,54
240

λ < λp [KOMPAK]
Klasifikasi Keadaan Batas pengekang Lateral:
Pengekang diberikan setiap ¼ bentang yaitu.
L = 5,5m/4 = 1,375m

𝐸 200000
𝐿𝑝 = 1,76. 𝑟𝑦√ = 1,76.32,9√ = 1671𝑚𝑚 = 1,67𝑚
𝑓𝑦 240

L < Lp , jarak pengekang cukup menahan stabilitas kolom terhadap tekuk lateral
(Mn=Mp).
Arah sumbu kuat (sumbu X) :
𝑘. 𝐿𝑥 1.550
𝜆𝑥 = = = 44,35
𝑟𝑥 12,4

𝜆𝑥 𝑓𝑦 44,35 240
𝜆𝑥 = √ = √ = 0,48
𝜋 𝐸 𝜋 200000
1,43
0,25 < 0,48 < 1,2 Maka 𝜔𝑥 = 1,6−0,67𝑥0,48 = 1,12

Nn = Ag.fcr =Ag.(fy/ωx) = 46,78.(240/1.12) = 10024 kg


Arah sumbu lemah (sumbu Y) :
𝑘. 𝐿𝑦 1.550
𝜆𝑦 = = = 167,17
𝑟𝑦 3,29

𝜆𝑦 𝑓𝑦 167,17 240
𝜆𝑦 = √ = √ = 1,84
𝜋 𝐸 𝜋 200000

λ y 1,84 > 1,2 Maka ωy = 1,25.λy = 1,25.1,84= 2,3


Nn = Ag.fcr =Ag.(fy/ωy) = 4678.(240/2,3) = 488139 kg
Perencanaan akibat tekan.
Suatu komponen struktur yang mengalami gaya tekan konsentris akibat beban terfaktor
Nu, harus memenuhi persyaratan berikut :
Nu = 31,952 kN → 319,52 ton

13
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

Φ= 0,85 (faktor reduksi aksial)


Nn = 488139 kg → 488,139 ton
Φ Nn = 0,9.488,139 ton = 439,32
Nu ≤ Φ Nn → 344,66 ton < 439,32 [AMAN]
Kuat lentur penampang
Zx = (b.tf).(h-tf)+(tw.(h/2-tf)2)
Zx = (125.9).(300-9)+(6,5.(300/2-9)2)
Zx = 456601 mm3
Zy = b.(b/2.tf)+tw2.(h-2.tf)
Zy = 150.(150/2.9)+6,52.(300-2.9)
Zy = 113164 mm3
Mnx = Zx.fy = 456601.240 = 10958 kg.m
Mnx = Zy.fy = 113164.240 = 2715,9 kg.m
Persamaan Interaksi Aksial-Momen
Dalam segala hal salah satu dari dua persamaan interaksi aksial momen berikut ini harus
dipenuhi oleh setiap komponen struktur prismatic simetris ganda dan simetris tunggal.
𝑁𝑢 𝑁𝑢 8 𝑀𝑢𝑥 𝑀𝑢𝑦
Untuk 𝜙𝑁𝑛 < 0,2 ∶ + 9 (𝜙𝑀𝑛𝑥 + 𝜙𝑀𝑛𝑦) ≤ 1,0
2𝜙𝑁𝑛

319,52 319,52 8 634,69 326,97


< 0,2 ∶ + ( + ) ≤ 1,0
439,32 439,32 9 0,9.10958 0,9.2715,9
0,149 < 0,2 ; 0,903 < 1,0 [AMAN]

BALOK (RAFTER) BAJA


Suatu penampang harus memiliki kestabilan dalam menghadapi kemungkinan tekuk
lokal. Kemampuan suatu balok harus stabilitas tergantung pada ukuran kelangsingan masing-
masing elemen pelatnya.
Data Rencana :
- Tegangan leleh baja (fy) = 240 Mpa
- Tegangan sisa (fr) = 70 Mpa
- E = 200000
- Angka poisson = 0,3
- Panjang elemen thdp sumbu y (jarak dukungan lateral) = 1 m
- Momen Maksimum (Mu) = 62992000 N.mm
- Momen A ¼ bentang = 33080000 N.mm

14
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

- Momen B ½ bentang = 9100000 N.mm


- Momen C ¾ bentang = 27735000 N.mm
- Gaya Aksial terfaktor = 11287 N
- Gaya geser terfaktor = 20761 N
- Faktor reduksi Aksial = 0,85
- Fakktor reduksi lentur = 0,9
Data profil :
WF 250x125x6x9 mm (W=29,6 kg/m) Material Bj-37
H B tw tf A Ix Iy rx ry Sx Sy
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm2) (cm4) (cm4) (mm) (mm) (cm3) (cm3)
250 125 6 9 3766 4050 294 104 27,9 324 47,0

Klasifikasi penampang:
Sayap :
λ = (b/2)/tf = (125/2)/9 = 6,94
𝐸 200000
𝜆𝑟 = 1√𝑓𝑦 = 1√ = 28,87
240

𝐸 200000
𝜆𝑝 = 0,38√𝑓𝑦 = 0,38√ = 10,97
240

λ < λp [KOMPAK]
Badan :
λ = (h-2.tf)/tw = 232/6,5 = 35,69
𝐸 200000
𝜆𝑟 = 5,7√𝑓𝑦 = 5,7√ = 164,54
240

𝐸 200000
𝜆𝑝 = 3,76√ = 3,76√ = 108,54
𝑓𝑦 240

λ < λp [KOMPAK]
Karena penampang sayap dan badan terklasifikasi KOMPAK, maka kondisi batas yang
perlu diterapkan adalah tehadap Kondisi Leleh dan Tekuk Torsi Lateral.
a.) Kondisi Leleh
Mn=Mp=Fy.Zx
Zx = b.tf.(h-tf)+(h/2-tf).tw.((h-2.tf)/2)
Zx= 125.9.(250-9)+(250/2-9).6.((250-2.9)/2) = 351861 mm3
Mn = Zx.fy = 351861.240 = 84446440 N.mm → 84,446 kN.m

15
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

b.) Tekuk Torsi Lateral


Klasifikasi Keadaan Batas pengekang Lateral:.
Lb= 3m (asumsi)

𝐸 200000
𝐿𝑝 = 1,76. 𝑟𝑦√ = 1,76.27,9√ = 1417,5𝑚𝑚 = 1,41𝑚
𝑓𝑦 240

Ho=h-tf = 250-19 = 232 mm


Cw =(Iy.ho2)/4 = 2940000.2322)/4 = 3,956x1010 mm6
√𝐼𝑦.𝐶𝑤
𝑟𝑡𝑠2 = = 1052,58 𝑚𝑚2 → rts = 32,44 mm
𝑆𝑥

(2. 𝑏. 𝑡𝑓 3 ) + (𝑑. 𝑡𝑤 3 ) (2.125. 93 ) + (250. 6,53 )


𝐽= = = 78750 𝑚𝑚4
3 3
c = 1 (Profil I simetris)
Sehingga Lr = 4436 mm → 4,43 m
Karena Lp<Lb<Lr maka:
Cb = 12,5Mu /(2,5Mu+3MA+4MB+3MC)
Cb = 12,5.62,992/(2,5.62.992+3.33,08+4.9,1+3.27,735) = 2,09
𝐿𝑏−𝐿𝑝
Mn = 𝐶𝑏 [𝑀𝑝 − (𝑀𝑝 − 0,7𝑓𝑦𝑆𝑥 ) (𝐿𝑟−𝐿𝑝)] ≤ 𝑀𝑝
3500−1417
Mn=2,09 [84446440 − (84446440 − 0,7.240.324000) (4436−1417)] = 133211521𝑁. 𝑚𝑚

Mn = 133,211 kN.m
Diambil Mn terkecil yaitu,
ϕMn = 0,9 x 84,446 = 76,0014 kN.m
Mu < ϕMn ; 62,992 kN.m < 76,0014 kN.m [AMAN]
c.) Analisa Kuat Geser
h/tw = 232/6 = 38,67
𝐸
2,24√𝑓𝑦 =64,66

𝐸
(h/tw) < 2,24√𝑓𝑦 , maka ϕv=1;Cv=1.

Aw = d.tw = 250.6 =1500 mm2


Sehingga Vn = 0,6.Fy.Aw.Cv
Vn = 0,6.Fy.Aw.Cv
Vn = 0,6.240.1500.1 = 216000 N → 216 kN
ϕVn = 1.216 = 216 kN
ϕVn > Vu ; 216 kN > 20,761 kN [AMAN]

16
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

SAMBUNGAN STRUKTUR UTAMA


A. Sambungan Lentur dan Geser (A dan B)
Sambungan yang akan didesain dalah sambungan puncak rafter, dimana sambungan ini
menghubungkan dua profil dalam satu rafter. Pada sambungan digunakan media sambung pelat
ujung. Pelat sambung badan dan pelat sambung sayap, masing-masing adalah pelat baja dengan
tebal 10 mm dan mutu fy = 240 MPa. Jumlah baut yang digunakan sebanyak 12 buah pada
setiap sambungan.

Gambar 2.13 – Diagram letak garis netral.


WF 250x125x6x9 mm (W=29,6 kg/m) Material Bj-37
H B tw tf A Ix Iy rx ry Zx Zy
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm2) (cm4) (cm4) (cm) (cm) (cm3) (cm3)
25 12,5 0,6 0,9 37,66 4050 294 10,4 2,79 324 47,0
Data Gaya Terfaktor :
Vu = 20,761 kN
Mu = 62,992 kN.m
Data Baut :
▪ Mutu baut = A-325
▪ Tegangan tarik putus baut (fnt) = 625 Mpa
▪ Tegangan geser nominal baut (fnv) = 372 Mpa
▪ Diameter angkur baut (d) = 16mm
▪ Faktor reduksi kuat tarik baut ϕt= 0,75
▪ Faktor reduksi kuat geser baut ϕf= 0,75
▪ Jumlah baut dalam 1 baris (nx) = 5 bh
▪ Jumlah baris baut (ny) = 2 baris
▪ Jarak antar baut (a) = 7,5 cm

17
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

Data Plat Sambung :


▪ Tegangan leleh plat (fy) = 240 Mpa
▪ Tegangan tarik putus plat (fup)=370 Mpa
▪ Lebar plat sambung (b) = 125 mm
▪ Tebal plat sambung (t) = 10 mm
Analisis Sambungan A dan B
Ab = (1/4.𝜋.D2) = (1/4.3,14.162)= 200,96 mm2
a.) Kuat Geser Baut
Kuat geser rencana per baut.
Φ.Rnv = Φ.Fnv.Ab
= 0,75.372. 200,96 = 56067 N → 56,067 kN/baut
b.) Kuat Tarik baut
Kuat tarik rencana per baut.
Φ.Rnt = Φ.Fnt.Ab
= 0,75.620.200,96 = 93446 N → 93,446 kN/baut

Menggunakan 10 baut (5 buah /baris):


∑y2= 6 .(1202+402) = 96000 mm2 → 0,096 m2
Tu = (Mu.y)/ ∑y2 = (62,992.0,12)/0,096 = 78,74 kN/baut
Cek Tu < Φ.Rnt ; 78,74kN < 93,446 kN [OKE]
Vu = Pu/n
= 11,287/10 = 1,128 kN/baut
Cek Tu < Φ.Rnv ; 1,128 kN < 56,067 kN [OKE]

B. Base Plate baut dan Angkur. (C)


Sambungan harus direncanakan memikul beban yang lebih besar dari yang
direncanakan dalam pemakaian normal. Terkadang penampang baja mempunyai
kekuatan leleh sedikit dibawah harga minimum yang ditetapkan, sehingga juga
mengurangi kekuatan. Berikut beberapa kondisi yang akan terjadi pada angkur.
1) Baut putus akibat tarik
Akibat momen yang terjadi baut mengalami gaya tarik, hal ini dapat mengakibatkan
putus tarik pada baut.

18
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

Gambar 2.14 – Baut putus tarik akibat momen


2) Baut putus akibat tarik
Akibat gaya vertikal yang terjadi baut mengalami gaya geser, hal ini mengakibatkan
putus geser pada baut.

Gambar 2.15 – Baut putus geser akibat gaya vertikal


Data Rencana :
a) Beban angkur baut :
▪ Pu terfaktor = 31,952 N
▪ Mu terfaktor = 0
▪ Vu terfaktor = 11540 N

b) Pelat tumpuan (base plate) :


▪ Tegangan leleh baja = 240 Mpa
▪ Tegangan tarik putus plat (fup) = 370 Mpa
▪ Lebar pelat tumpuan (B) = 200 mm
▪ Panjang pelat tumpuan (L) = 350 mm
▪ Tebal pelat tumpuan = 12 mm
▪ Kuat tekan kolom pedestal = 25 Mpa

c) Dimensi kolom baja


▪ Profil baja = 300.150.6,5.9 mm
▪ Lebar (ht) = 300 mm
▪ Lebar sayap (bf) = 150 mm

19
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

▪ Tebal badan (tw) = 6,5 mm


▪ Tebal sayap (t) = 9 mm

d) Angkur baut :
▪ Mutu baut = A-325
▪ Tegangan tarik putus baut (fub) = 825 Mpa
▪ Tegangan leleh angkur baut (fy) = 400 Mpa
▪ Diameter angkur baut (d) = 16 mm
▪ Jumlah angkur baut pada sisi tarik (nt) = 2 buah
▪ Jumlah angkur baut pada sisi tekan (nc) = 2 buah
▪ Jarak baut terhadap pusat penampang (f) = 150 mm
▪ Panjang angkur Baut yang tertanam di beton (La) = 500 mm
Analisis pada angkur baut

Gambar 2.16 – Ekstentrisitas beban pada angkur


Konstanta tegangan baut mutu tinggi : f1 = 807 mpa, f2 = 621 mpa
Faktor reduksi kuat tarik ϕt= 0,90
Faktor reduksi kuat geser ϕf= 0,75
Gaya Tarik pada angkur baut
- Gaya yang bekerja pada angkur baut tertarik
Tu1 = Pt/nt = 31952 N/2 = 15976 N
Tn=0,75.Ab.fub =0,75.200,96.825 = 124344 N
ϕTn = 0,9.124344N = 111909 N
Syarat : Tu1(15976 N) < ϕTn (111909 N) → [OK]
- Gaya geser pada angkur baut
Vu1 = Vu/n = 11540N/6 = 1923,33 N
Vn =r1.m.Ab.fub = 0,4.1.200,96.825 =66316,8 N

20
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

Tahanan geser angkur baut = ϕ.Vn = 0,75. 66316,8 N = 49737,6 N


Syarat : Vu1 (1923,33 N ) < ϕ.Vn (49737,6 N) → [OK]
- Kombinasi geser dan tarik
Fuv = Vu/(n.Ab) = 11540/(6.200,96 mm2) = 9,57Mpa
Kuat geser angkur baut = ϕ.r1.m. fub = 0,75.0,4.825 = 247,5 Mpa
Syarat :
Fuv (9,57 Mpa) < ϕ.r1.m. fub (247,50 Mpa) → [OK]
Gaya tarik akibat beban terfaktor Tu1 = 15976 N
Tahanan tarik angkur baut =ϕ f.Tn=ϕf.f1.Ab = 0,75.807.200,96=121631 N
Syarat : Tu1 (15976 N ) < ϕf.f1.Ab (121631 N) → [OK]
Kuat tarik angkur baut = ft =0,75. fub = 0,75.825 =618,75 Mpa
Batas tegangan kombinasi = f1-r2.fuv = 807 – 1,9 . 9,57 = 788,8 Mpa
Syarat : ft (618,75) < f1-r2.fuv (788,8) → [AMAN]
ft (618,75) < f2 (621) → [AMAN]
- Panjang minimal angkur (La)
Lmin = fy/(4.√25 mpa).16mm = 192 mm
Syarat : Lmin (228mm) < La (500 mm) →[AMAN]

PELAT LANTAI BETON BERTULANG

Gambar 2.5 - Diagram distribusi momen


Tebal Minimum Pelat
Asumsi dimensi balok: 200mm x 400mm
Tebal pelat : hf = 150 mm
β = Lx/Ly = 5/5 = 1,00 (< 2, merupakan pelat dua arah)
1
𝐸𝑐𝑏/𝐼𝑏 (4700. √14,53)/(12 . 200. 4003 )
𝛼1 = = = 2,667
𝐸𝑐𝑝/𝐼𝑝 (4700. 14,63)/( 1 . 5000. 1503 )
√ 12

21
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

1 3
𝐸𝑐𝑏/𝐼𝑏 (4700. √14,53)/(12 . 4800. 600 )
𝛼2 = = = 2,667
𝐸𝑐𝑝/𝐼𝑝 (4700. √14,53)/( 1 . 4800. 1503 )
12
Nilai rata-rata : aₘ = (a1 + a2)/2

: aₘ = (2,667+2,667)/2 = 2,667

Untuk nilai aₘ > 0,2 (tebal pelat tidak boleh kurang dari persamaan atau 90 mm), maka :
𝑓𝑦 240
ℓ𝑛𝑌 (0,8 + 1400) 4800 (0,8 + 1400)
𝒽𝑚𝑖𝑛 = = = 103,62𝑚𝑚
36 + 9𝛽 36 + 9.1
Dengan tebal plat pakai 150 mm > h minimum 103,62 mm atau 90 mm, maka sudah
memenuhi syarat.
Perhitungan penulangan pelat lantai :
Beban Terfaktor
1. Beban mati
Berat sendiri pelat Berat pelat=hf×bj beton 2,88 kN/m²
Berat Sparetpart + Rak (1,5 ton/plat) 0,6 kN/m2
2. Beban hidup

Beban hidup bangunan Gudang (SNI 1727:2020) 6,00 kN/m²

3. Beban rencana terfaktor U=1,2D+1,6L 13,776 kN/m²

Nilai Momen Terfaktor


β = LY/LX = 5/5= 1
Berdasarkan tabel PBI 1971 skema III (terjepit sebagian) didapat koefisien :
[Clx= 44; Cly= 44 ]
Momen lapangan arah x MLx = 0.001 x Clx x QU x LX²
= 0,001 x 44 x 13,776 x 52 = 15,153 kN.m
Momen lapangan arah y MLy = 0.001 x Cly x QU x LX²
= 0,001 x 44 x 13,776 x 52 = 15,153 kN.m
Digunakan momen rencana maksimum pelat : Mu = 15,153 kN.m
Nilai β dan Faktor tahanan momen
Digunakan β1= 0.85 (Fc’= 25 Mpa)
Faktor momen pikul maksimal (Kmax) :
Kmax=(382.5 x β1 x Fc' x (600+Fy-225 x β1)/(600+Fy)²
Kmax=(382.5 x 0,85 x 25 x (600+400-225 x 0,85)/(600+520)² = 6,018 Mpa

22
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

Penulangan Pelat
Tulangan M8 mm – 150 mm
Tinggi efektif pelat (d) = hf-ts- Ø/2 = 150 – 20 – 8/2 = 126 mm
Faktor momen pikul (k):
k=Mu/Ø.b.d² = 15,153 /0,9.200.1262 = 1,13 Mpa
k < Kmax = 1,13 Mpa < 6,018 Mpa [OK]
Tinggi balok tegangan beton tekan (a) :
2.𝑘 2.1,13
a =(1-√1 − ). d =(1-√1 − ).126= 6,89 mm
0,85.𝑓𝑐′ 0,85.25

Luas tulangan pokok (As) : diperhitungankan setiap s:1m


As = As= 0,85.fc'.a.b/fy = As= 0,85.25.6,89.200/520 = 281,565 mm²
Jarak tulangan (s):
Pers.1 s < 2.hf = S < 2.150 = 300mm
Pers.2 s = (1/4.π.D2.S)/As = (1/4.π.82.1000)/ 281,57 mm2 = 178,43 mm
Jarak spasi maksimum = 178,43 mm
Digunakan spasi (s) = 150 mm
Kontrol Tulangan Terpasang
Luas tulangan terpakai (As,pakai)
As,pakai = (1/4.π.D2.b)/s = (1/4.π.82.1000)/150 = 334,933 mm2
As,pakai > As [OK]
Balok tekan Ts = Cc
Tinggi balok tegangan beton tekan :
a =As.fy/0,85.fc'.B =334,933.520/0,85.25.1000 = 8,196 mm
Momen nominal (Mn)
Mn=(As.fy).(d-a/2) = (334,933.520).(126-8,196/2)= 21,231 kN.m
Momen Rencana (Mr)
Mr = Ø.Mn = 0,9.21,231 = 19,1 kN.m
Mr (19,1 kN.m) > Mu (15,153 kN.m) [OK]

23
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

SLOOF BETON BERTULANG

Momen Ultimet 1,2D+1,6L


Mu (+27,4 kn.m)
Geser (21,9 kn)

Gambar 2.7 – Tegangan dan regangan pada penampang balok


Untuk balok persegi, total gaya tarik yang dipikul adalah :
T = As.fy
Gaya tekan yang dipikul beton adalah :
C = 0,85.fc’.a.b
Analisis berdasarkan gaya-gaya dalam elemen balok 20/30 cm adalah :
Data Rencana :
Kuat tekan fc’ = 25 Mpa
Mutu baja fy = 370 Mpa
Tulangan Deform (D) : 12 mm
Tulangan polos (Ø) = 8 mm
Balok digunakan ukuran 20/30 cm. momen maksimum terjadi pada elemen balok yaitu
Mu = 27,4 kN.m
Tinggi efektif balok (d)
d = h -ds = 300 – 44 = 256 mm
Nilai β1 dan Faktor momen pikul
Fc’25 Mpa < 28 MPa, β1= 0.85
Faktor momen pikul:
Kmaks = 382.5 x β1 x Fc' x (600+Fy-225 x β1)/(600+Fy)²
Kmaks = 382,5 x 0,85 x 25 x (600+400-225 x 0,85)/(600+400)² = 6,57 Mpa

24
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

Nilai faktor momen pikul :


K = Mu/Ø.b.d²
K = 6,57 / 0,8.200.256² = 2,32 MPa < Kmaks (6,57 Mpa)
Maka, digunakan [Tulangan Tunggal]
Menentukan Banyak Tulangan
Tinggi balok tegangan beton tekan:
2.𝑘
a1 = (1-√1 − ).d
0,85.𝑓𝑐 ′

2.2,32
a1 = (1-√1 − ).256 = 29,71 mm
0,85.25
Luas tulangan pokok perlu :
As,u= (0,85.fc'.a1.bw) / fy = (0,85.25.29,71.200)/400 = 315,62 mm2
Jumlah tulangan :
n = As,u/(1/4. π.D²) = 315,62 /(1/4.3,14.12²) = 2,79 ≈ dipakai 4 buah
Maka, digunakan tulangan 4D12
Momen Rencana
Luas tulang pakai (As)
As= n.(1/4.π.D²) = 4.(1/4.3,14.122) = 452,16 mm2
Rasio Tulangan :
ρ = As/ (bw.d) = 452,16 /(200.256) = 0,0088
ρ,min = 1,4/fy = 1,4/400 = 0,0035
382,5. 𝛽1. 𝑓𝑐′ 382,5.0,85.25
𝜌𝑚𝑎𝑥 = = = 0,0203
(600 + 𝑓𝑦). 𝑓𝑦 (600 + 400). 400
Syarat, ρ min < ρ < ρ max
0,0035 < 0,0088 < 0,0203 [OK]
Tinggi balok tegangan tekan:
a = (As.fy)/(0,85.fc'.b) = (452,16.400)/(0,85.25.200) = 42,56 mm
Momen Nominal
Mn = As.fy.(d-a/2) = (452,16.400.(256-42,56/2).10-6 = 42,45 kN.m
Momen Rencana:
Mr = ɸ . Mn = 0,9. 42,45 = 38,21 KN.m
Mu = 27,4 KN.m < Mr = 38,21 KN.m, → [AMAN]

25
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

PONDASI

Daya Dukung Tiang Pancang


A. Daya dukung kelompok tiang
▪ Dimensi pancang (D) : Cerucuk Ø12 cm
▪ Kedalaman (L) (4m+1m) : 5,0 m
▪ Beban Aksial Total (Pu) : 436,2 kN
Berdasarkan kekuatan tanah (Data Sondir)
Data sondir (terlampir)
qc = 150 kg/cm2 dengan,
JHL pada kedalaman >1,60 m = 491,75 kg/cm (CPT 03)
Faktor Keamanan :
FK1 : 3 ; FK2 : 5

Qult Qult
L D Ap O qc JHP Qp (kg) Qs (kg)
(kg) (kN)

(m) (cm) (cm2) (cm) (kg/cm2) (kg/cm) (qc.Ap/FK1) (JHP.O/FK2) (Qp+Qs)


5 12 113,04 37,68 150 491.75 5652 3705 9357 91,71
Jumlah tiang (N):
Pondasi P1 : Pu/Qult
N = 436,2 kN / 91,71 kN = 4,75 ≈ digunakan 16 titik tiang pancang dalam satu
kelompok tiang Pondasi.
Effisiensi Kelompok Tiang
m (Baris) = 4 baris
n (Titik) = 4 tiang
θ = arc tan (12/40) = 16,69

26
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

θ (𝑚 − 1). 𝑛 + (𝑛 − 1). 𝑚
𝐸𝑓𝑓 = 1 − 𝑥 = 0,838
90 (𝑚𝑥𝑛)
16,69 (4 − 1). 4 + (4 − 1). 4
𝐸𝑓𝑓 = 1 − 𝑥 = 0,721
90 (4𝑥4)
Qtotal = Eff x Banyak Tiang x Qult
= 0,721 x 16 x 91,71 = 1058 kN
Cek Qtotal > Pu ; 1058 kN > 436,2 kN [OKE]
Pile Cap Pondasi
Keadaan batas didasarkan pada faktor beban dan faktor tahanan ϕRn ≥ ∑αPs dimana ϕ
adalah faktor tahanan dan α adalah faktor beban. Tapak pondasi didesain terhadap geser satu
arah dan dua arah.
Vu ≤ ϕ(Vc+Vs), dimana :
Vc=2λ √fc.bw.d. dimana untuk beton normal λ=1,0

Gambar 2.11 – Geser pada tapak pondasi


Tapak pondasi didesain terhadap geser dua arah/efek pons (ACI Code Section 11.11.1.2
dan 11.11.1.3) :
B0 = 2(C1+d) + 2(C2+d)
Karena tulangan badan jarang digunakan pada tapak pondasi, Vu ≤ ØVc dimana dari
ACI code section 11.11.2.1 Vc dapat diperkecil dari :
4
𝑉𝑐 = (2 + 𝛽𝑐) 𝜆√𝑓𝑐. 𝑏𝑜. 𝑑 dimana αs adalah 40 untuk kolom pada tengah tapak pondasi, 30

untuk tepi tapak pondasi dan 20 untuk sudut tapak pondasi.

27
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

PERHITUNGAN PONDASI FOOTPLAT PERSEGI PANJANG


Data Rencana :
Pu = 436.2 kN : 436,200 N
fc' = 25 Mpa : 25 N/mm² Diameter Tulangan :
fy = 370 Mpa : 370 N/mm² D Utama = 13 mm
Lebar kolom (b) : 300 mm D Susut = 13 mm
Panjang Pondasi (L) : 1600 mm
Lebar Pondasi (B) : 1600 mm
Selimut beton (ts) : 75 mm
Tinggi pondasi (h) : 400 mm
Jarak antar pancang : 400 mm

0,65.√f'c ≥ (1,5.Pu )/( 4.(b+h).h) = 3.25


≥ 0.58 ok
N/mm² N/mm²

1. Kontrol Gaya 1 Arah


Gaya geser yang bekerja pada penampang kritis
σ = Pu/A = 0.17 N/mm²
Tinggi efektif :
d=h-(ts+D+D/2) = 305.5 mm

Daerah pembebanan yang diperhitungkan untuk geser 1 arah :

G' = L-(L/2+b/2+d) = 344.5 mm


Gaya geser yang terjadi :
Vu = σ .L.G' = 93,919.31 N
Gaya geser yang ditahan beton :
Vc = 0,75.1/6.√fc' .B.d = 305,500.00 N
Kontrol :
Vu ≤ Vc
93,919.31 ≤ 305,500.00 → OK

2. Kontrol Gaya 2 Arah


Lebar penampang kritis (B')
B' = b+2.(d/2) = 605.5 mm
Gaya geser yang bekerja pada penampang kritis :
Vu = σ .(L²-B'²) = 373,729.6 N
Konstanta yang digunakan untuk menghitung Vc untuk pondasi
kolom dalam :
=- 40 (αs) 30 (tepi) 20 (sudut)
Rasio sisi panjang terhadap sisi pendek pada kolom :
βc = L/B = 1
Keliling penampang kritis :
bO= 4.B' = 2422 mm
Gaya geser yang bekerja pada penampang kritis :

= 1849802.50 N Pers. 1

= 2172105.00 N Pers. 2

28
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

Vc = 1/3 √f’c . bO . d = 1233201.67 N Pers. 3

Dipilih terkecil dari ketiga pers. Vc = 1233201.67 N


Ø.Vc = 924901.25 N
Kontrol :
Vu ≤ Ø.Vc
373729.64 ≤ 924901.25 → OK

3. Penulangan Pile Cap


Lebar Effektif (B'') :
B" = L/2 - b/2 = 650 mm
Luas Penampang kritis :
A = L.h = 640000.00 mm²
Berat pilecap pada penampang kritis :
W beton bertulang : 24 kN/m³
q' = W.A = 15.36 kN/m
Momen yang terjadi pada Pondasi :

Mu = 2 . (Pu/4) . (s) – ½ . q’ . B"² = 84.00 kN.m


Faktor momen pikul maksimum :
Kmax=(382.5 x β1 x Fc' x (600+Fy-225 x β1)/(600+Fy)² = 6.73 Mpa
Faktor momen pikul maksimum :
k = Mu / ∅ . B. d² = 0.62 Mpa
Kontrol :
k < Kmax
0.62 < 6.727 → OK
Tinggi balok tegangan beton tekan persegi ekivalen
a = (1 - √1-(2.k)/(0,85.f'c) ) . d = 9.12 mm
Luas tulangan Perlu (As) :
As = 0,85.fc'.a.B/fy = 838.17 mm²
Luas tulangan minimum :
As min = 1,4/fy.B.d = 1,849.51 mm²
Dipakai As terbesar : As min = 1,4/fy.B.d
: 1,849.51 mm²
Jarak antar tulangan :
s = (1/4.3,14.D².B)/As = 114.77 mm
s max = 200 mm
Jarak dipakai (s) = 110.00 mm
Jumlah tulangan digunakan
n =( L-2.ts/s) +1 = 14.18 ≈ 14 buah (arah memanjang)
n =( B-2.ts/s) +1 = 14.18 ≈ 14 buah (arah melintang)
Sehingga, untuk tulangan utama digunakan : 14 -D 13 Arah Memanjang
14 -D 13 Arah Melintang
Luas tulangan terpakai (As)
As= ¼ . π . D² . n = 1,857.31 mm²
Kontrol Mr ≥ Mu :
a = As.fy/0,85.fc'.B = 20.21 mm
Momen Nominal

29
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

Mn = As.fy.(d-a/2) = 203.00 kN.m


Momen rencana, dengan faktor reduksi Ø : 0,9
Mr = Ø.Mn .= 182.70 kN.m

Mr ≥ Mu

182.70 ≥ 84.00 → OK
Dengan tulangan utama (bawah) D 13 - 110
Maka untuk tulangan susut, bisa diberikan sebesar 20% dari tulangan utama.
20% x As = 371.46 mm² , Digunakan D 13 - 110
dengan jumlah tulangan 17 bh
Cek: As susut > 20% As
2255.31 > 371.46 → OK

30
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

KESIMPULAN

KESIMPULAN
Pada bab ini diuraikan beberapa kesimpulan berdasarkan keseluruhan hasil perhitungan
yang telah dilakukan dalam perencanaan gudang di Kabupaten Landak, sehingga dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Suatu struktur bangunan yang kokoh dan kuat tetapi juga efisien memerlukan suatu
perencanaan struktur yang baik dengan menggunakan standar peraturan perencanaan
secara tepat dan benar. Pemodelan dan pembebanan sangat berpengaruh terhadap benar
atau tidaknya analisis selanjutnya dengan mementingkan stabilitas bangunan. Kesalahan
pada kedua hal tersebut mengakibatkan kesalahan pada dimensi akhir walaupun
perhitungan yang dilakukan telah benar.
2. Pemakaian bangunan atas prabrikasi dan bersifat pembelian harus dikonfirmasi kepada
pihak pabrik agar pada pelaksanaan bangunan atas tersebut tersedia dan sesuai spesifikasi
yang telah ditetapkan.
3. Spesifikasi material yang digunakan adalah :
a. Kuat tekan beton : fc’ 25 Mpa (±K-300 kg/cm2)
b. Baja tulangan Deform (BJTD): fy 400 Mpa
c. Baja tulangan polos (BJTP): fy 240 Mpa
d. Baja tulangan wiremesh : fy 520 Mpa
e. Mutu baja I/WF : BJ 37
f. Mutu baut ulir : A-325
4. Dimensi profil dan penulangan paling ideal dari analisis struktur sebagai berikut :
a. Kolom baja menggunakan baja WF 300.150.6,5.9 mm
b. Balok (Rafter) menggunakan baja WF 250.125.6.9 mm
c. Gording/purlin menggunakan baja CNP150
d. Balok sloof 20/30 cm menggunakan tulangan lapangan 2D12 mm, daerah tumpuan
4D12 mm, dan sengkang Ø8mm – 150 mm
e. Kolom pedestal 30/40 cm menggunakan tulangan utama 6D12, dan sengkang Ø8mm
– 150 mm.
f. Pelat lantai, tebal 15 cm dengan wiremesh 2#M8.
g. Pile cap pondasi P1 1,6m x 1,6m x 0,4 m, dengan tulangan utama D13 - 110 mm dan
tulangan susut D13 – 110 mm dan menggunakan 16 titik cerucuk Ø12cm – 4,0 m

31
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

h. Angkur dengan baut 6 buah D19 mm, dimensi pelat tumpuan 20 x 25 cm tebal 1,2
cm dan panjang penyaluran angkur dalam kolom pedestal 50 cm.
i. Sambungan kolom – rafter dan puncak atap, dengan penambahan tahanan momen
(haunch) jumlah baut 10 buah (5 buah dalam 1 baris) D16mm.

32
PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG 20x40 m
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Jalan Jenderal Ahmad Yani Pontianak 78124, Phone (0561) 40186

SONDIR
SNI 2827 :2008, Cara Uji Penetrasi Lapangan Dengan Alat Sondir

Project Perencanaan Gudang Sparepart PT. Lingkar Indah Plantation - Kebun Senanjuk Dara Itam
CPT.01
Location Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat

Cone Type/ID Bi-cone 0°11'2.24" N


Coordinat
Piston Diameter (cm) 3,15 Total Measured Depth (m) -1,20 109°56'29.73"E
Cone Diameter (cm) 3,145 Normal Water Level (m) tidak ada
Sleeve Diameter (cm) 2,47 Investigated by Septianto, dkk
Sleeve Length (cm) 10,62 Testing Date 12 Maret 2023 Request from PT. HPI-AGRO

Kedalaman C C+F qc fs TF Rf
(m) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm) (%)
Konsistensi
Perlawanan Geser Jumlah Geser
Bacaan Manometer Perlawanan Konus Rasio Gesekan
Lokal Lokal
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
0,20 14,00 20,00 14,00 0,57 11,35 4,05 Medium Stiff
0,40 14,00 20,00 14,00 0,57 22,70 4,05 Medium Stiff
0,60 45,00 60,00 45,00 1,42 51,07 3,15 Very Stiff
0,80 45,00 60,00 45,00 1,42 79,44 3,15 Very Stiff
1,00 110,00 170,00 110,00 5,67 192,92 5,16 Hard
1,20 150,00 250,00 150,00 9,46 382,05 6,30 Very Hard
1,40 Stop Pembacaan

Note :
C : measured cone resistance (kg/cm2)
C+F : measured total resistance from come & shaft (kg/cm2)
qc : cone resistance (kg/cm2)
=C
fs : skin friction (local)
= {(C) - (C + F)}.Ac/As
= {(C) - (C + F)}*(1/4.π.Dc2)/(π.Ds.Ls)
TF : total friction per unit depth (kg/cm)
= kum (fs*20cm)
Rf : friction ratio (%)
= fs/qc * 100
Dc : diameter of cone (cm)
Ds : diameter of sleeve (cm)
Ls : length of sleeve (cm)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Jalan Jenderal Ahmad Yani Pontianak 78124, Phone (0561) 40186

GRAFIK SONDIR
SNI 2827 :2008, Cara Uji Penetrasi Lapangan Dengan Alat Sondir

Project Perencanaan Gudang Sparepart PT. Lingkar Indah Plantation - Kebun Senanjuk Dara Itam

Location Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat


CPT.01
qc (kg/cm2) & fs (kg/cm2) 0 50 100 150 200 0,00
0,00

1,00

2,00
2,00

3,00

4,00
4,00

5,00

6,00
6,00
Depth (m)

7,00

8,00
8,00

9,00

10,00
10,00

11,00

12,00
12,00

13,00

14,00
14,00

15,00

16,00
16,00

17,00

18,00
18,00

19,00

20,00
20,00

21,00

22,00
22,00

23,00

24,00 24,00
TF [kg/cm] 0 100 200 300 400 0 2 4 6 8

TF (kg/cm) qc (kg/cm2) fs (kg/cm2) Rf (%)


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Jalan Jenderal Ahmad Yani Pontianak 78124, Phone (0561) 40186

SONDIR
SNI 2827 :2008, Cara Uji Penetrasi Lapangan Dengan Alat Sondir

Project Perencanaan Gudang Sparepart PT. Lingkar Indah Plantation - Kebun Senanjuk Dara Itam
CPT.02
Location Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat

Cone Type/ID Bi-cone 0°11'2.56" N


Coordinat
Piston Diameter (cm) 3,15 Total Measured Depth (m) -1,00 109°56'29.72"E
Cone Diameter (cm) 3,145 Normal Water Level (m) tidak ada
Sleeve Diameter (cm) 2,47 Investigated by Septianto, dkk
Sleeve Length (cm) 10,62 Testing Date 12 Maret 2023 Request from PT. HPI-AGRO

Kedalaman C C+F qc fs TF Rf
2 2 2 2
(m) (kg/cm ) (kg/cm ) (kg/cm ) (kg/cm ) (kg/cm) (%)
Konsistensi
Perlawanan Geser Jumlah Geser
Bacaan Manometer Perlawanan Konus Rasio Gesekan
Lokal Lokal
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
0,20 16,00 22,00 16,00 0,57 11,35 3,55 Medium Stiff
0,40 16,00 22,00 16,00 0,57 22,70 3,55 Medium Stiff
0,60 35,00 55,00 35,00 1,89 60,52 5,40 Stiff
0,80 35,00 55,00 35,00 1,89 98,35 5,40 Stiff
1,00 150,00 250,00 150,00 9,46 287,48 6,30 Very Hard
1,20 Stop Pembacaan

Note :
C : measured cone resistance (kg/cm2)
C+F : measured total resistance from come & shaft (kg/cm2)
qc : cone resistance (kg/cm2)
=C
fs : skin friction (local)
= {(C) - (C + F)}.Ac/As
= {(C) - (C + F)}*(1/4.π.Dc2)/(π.Ds.Ls)
TF : total friction per unit depth (kg/cm)
= kum (fs*20cm)
Rf : friction ratio (%)
= fs/qc * 100
Dc : diameter of cone (cm)
Ds : diameter of sleeve (cm)
Ls : length of sleeve (cm)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Jalan Jenderal Ahmad Yani Pontianak 78124, Phone (0561) 40186

GRAFIK SONDIR
SNI 2827 :2008, Cara Uji Penetrasi Lapangan Dengan Alat Sondir

Project Perencanaan Gudang Sparepart PT. Lingkar Indah Plantation - Kebun Senanjuk Dara Itam

Location Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat


CPT.02
qc (kg/cm2) & fs (kg/cm2) 0 40 80 120 160 0,00
0,00

1,00

2,00
2,00

3,00

4,00
4,00

5,00

6,00
6,00
Depth (m)

7,00

8,00
8,00

9,00

10,00
10,00

11,00

12,00
12,00

13,00

14,00
14,00

15,00

16,00
16,00

17,00

18,00
18,00

19,00

20,00
20,00

21,00

22,00
22,00

23,00

24,00
24,00 0 2 4 6 8
TF [kg/cm] 0 50 100 150 200 250 300 350

Rf (%)
TF (kg/cm) qc (kg/cm2) fs (kg/cm2)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Jalan Jenderal Ahmad Yani Pontianak 78124, Phone (0561) 40186

SONDIR
SNI 2827 :2008, Cara Uji Penetrasi Lapangan Dengan Alat Sondir

Project Perencanaan Gudang Sparepart PT. Lingkar Indah Plantation - Kebun Senanjuk Dara Itam
CPT.03
Location Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat

Cone Type/ID Bi-cone 0°11'2.87" N


Coordinat
Piston Diameter (cm) 3,15 Total Measured Depth (m) -1,60 109°56'29.76"E
Cone Diameter (cm) 3,145 Normal Water Level (m) tidak ada
Sleeve Diameter (cm) 2,47 Investigated by Septianto, dkk
Sleeve Length (cm) 10,62 Testing Date 12 Maret 2023 Request from PT. HPI-AGRO

Kedalaman C C+F qc fs TF Rf
2 2 2 2
(m) (kg/cm ) (kg/cm ) (kg/cm ) (kg/cm ) (kg/cm) (%)
Konsistensi
Perlawanan Geser Jumlah Geser
Bacaan Manometer Perlawanan Konus Rasio Gesekan
Lokal Lokal
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
0,20 20,00 35,00 20,00 1,42 28,37 7,09 Stiff
0,40 20,00 35,00 20,00 1,42 56,74 7,09 Stiff
0,60 40,00 60,00 40,00 1,89 94,57 4,73 Very Stiff
0,80 40,00 60,00 40,00 1,89 132,39 4,73 Very Stiff
1,00 70,00 100,00 70,00 2,84 189,13 4,05 Very Stiff
1,20 70,00 100,00 70,00 2,84 245,87 4,05 Very Stiff
1,40 70,00 100,00 70,00 2,84 302,61 4,05 Very Stiff
1,60 150,00 250,00 150,00 9,46 491,75 6,30 Very Hard
1,80 Stop Pembacaan

Note :
C : measured cone resistance (kg/cm2)
C+F : measured total resistance from come & shaft (kg/cm2)
qc : cone resistance (kg/cm2)
=C
fs : skin friction (local)
= {(C) - (C + F)}.Ac/As
= {(C) - (C + F)}*(1/4.π.Dc2)/(π.Ds.Ls)
TF : total friction per unit depth (kg/cm)
= kum (fs*20cm)
Rf : friction ratio (%)
= fs/qc * 100
Dc : diameter of cone (cm)
Ds : diameter of sleeve (cm)
Ls : length of sleeve (cm)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Jalan Jenderal Ahmad Yani Pontianak 78124, Phone (0561) 40186

GRAFIK SONDIR
SNI 2827 :2008, Cara Uji Penetrasi Lapangan Dengan Alat Sondir

Project Perencanaan Gudang Sparepart PT. Lingkar Indah Plantation - Kebun Senanjuk Dara Itam

Location Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat


CPT.03
qc (kg/cm2) & fs (kg/cm2) 0 40 80 120 160 200 0,00
0,00

1,00

2,00
2,00

3,00

4,00
4,00

5,00

6,00
6,00
Depth (m)

7,00

8,00
8,00

9,00

10,00
10,00

11,00

12,00
12,00

13,00

14,00
14,00

15,00

16,00
16,00

17,00

18,00
18,00

19,00

20,00
20,00

21,00

22,00
22,00

23,00

24,00
24,00 0 2 4 6 8
TF [kg/cm] 0 100 200 300 400 500

TF (kg/cm) qc (kg/cm2) fs (kg/cm2) Rf (%)

Anda mungkin juga menyukai