Contoh Perhitungan Struktur Atap Pipa Lengkung

2022 LAPORAN
PERHITUNGAN STRUKTUR
ATAP BAJA
PROYEK :
PEMBANGUNAN
ATAP RANGKA BAJA
Dhoho International Airpor
Airport
LOKASI :
Kec. Grogol – Kab. Kediri
DESEMBER 2022 JAWA TIMUR

INDONESIA
S
SINGKAWANG
JANUARI 2020
DAFTAR ISI
I. DATA DESAIN STRUKTUR .......................................................................
II. PEMODELAN STRUKTUR ........................................................................
III. DIAGRAM GAYA .......................................................................................
IV. RANGKA ATAP BAJA ...............................................................................

• GORDING – 2Kpa
• TABEL RATIO TEGANGAN PROFIL– 2Kpa
• LENDUTAN RAFTER – 2Kpa
V. KESIMPULAN ...........................................................................................
BAB I
DATA-DATA PERENCANAAN
STRUKTUR
BAB
DATA PERENCANAAN DAN DASAR PERENCANAAN
A. Data umum bangunan

a. Nama Proyek : Bangunan Atap Baja – GD1
b. Lokasi Proyek : Bandar Udara – Kediri, Jawa Timur
c. Panjang Bangunan : 24 m
d. Lebar Bangunan : 14 m
e. Tinggi Bangunan : 1 lantai ( +8 m )
B. Data teknis
a. Struktur Bangunan Atas : Konstruksi Baja
b. Mutu Baja :
Baja Profil : fy = 240 Mpa ( BJ 37 /ASTM A-36 )
Baut : fy = 635 Mpa ( ASTM A325 )
Angker : fy = 240 Mpa ( ASTM A-305 )
Welding : AWS E70xxseperti yang
C. Peraturan Yang Dipakai

Peraturan-peraturan yang dipakai dalam perencanaan bangunan gedung 4
lantai berikut dengan Sistem Struktur Rangka Pemikul Momen Menengah adalah
sebagai berikut:
1. Tata Cara Perhitungan Stuktur Baja Untuk Bangunan Gedung
(SNI 03-1729-2020)
2. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung
(SNI -1726-2019)
3. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (SNI- 1727-2020 )
D. Pembebanan
Pembebanan yang direncanakan dalam perhitungan struktur sebagai berikut
a. Beban vertikal
1. Beban Mati :
Berat sendiri struktur, beban finishing arsitektur dan ME ducting / kabel
/ pipa berat, harus disertakan dan dihitung sebagai beban mati dan
harus sesuai dengan peraturan pembebanan untuk struktur bangunan
gedung SNI (1727: 2020)
Berat sendiri tersebut dapat ditabelkan 1-1:
Table 1-1 :Beban Mati
Bahan Beban mati
No
(1) (2)
A. Bahan bangunan kN/m3
1. Baja 78.50
2. Beton polos 22.00
3. Beton bertulang 24.00
4. Puing batu bata 22.00
5. Bata 17.00
6. Tanah 16.00
7. Batu Remuk 15.00
8. tanah kering 17.00
9. Tanah Basah 20.00
10. Timber 10.00
B. Komponen Bangunan kN/m2
1. Pasir mortar semen / plester per ketebalan 10 mm 0.21

2. Screed per ketebalan 1 mm 0.21
3. Finishing ketebalan lantai per 10 mm 0.24
4. Dinding bata 250mm 4.50
5. Dinding bata 250mm 2.50
6. Blok beton dinding ringan 130mm 1.60
7. Blok beton dinding ringan 230mm 2.80
8. Kaca + bingkai 0.50
9. Aspal trotoar ketebalan per 10 mm 0.14
10. Langit-langit biasa, termasuk frame 0.20
11. Plafon khusus untuk ballroom 1.00
12. ME langit-langit di atas 0.20
13. Logam / atap transparan 0.10
2. Beban Hidup :
Beban Hidup harus sesuai dengan peraturan pembebanan
untuk bangunan gedung SNI Indonesia (1727-2020), yang relevan
untuk setiap penggunaan, seperti yang ditentukan dalam Tabel 1-2.
Bobot ruang furnitur, lampu partisi ruang berat (berat tidak lebih dari
1.00 kN/m2 dan beban layan termasuk beban hidup).
Utilitas tertentu dan peralatan harus dipertimbangkan secara khusus.
Dari analisis frame dan perhitungan beban gempa, beban hidup dapat
dikurangi dengan mengalikan faktor reduksi beban hidup tertentu,
tergantung pada fungsi ruang sebagaimana ditentukan dalam kode
SNI 1727:2020 (lihat Tabel 1-2, kolom 3 dan 4).
Tabel 1-2: Desain Beban Hidup & Faktor Reduksi
Design Koefisien Beban Hidup
Beban Hidup Analisa Analisa
No. (kN/m2)
Fungsi Ruangan Beban Beban
Gravitasi Gempa
(1) (2) (3) (4)
SNI 1727-2020
1. Sekolah (R.Kelas) (1.92) 2.00 0.75 0.30
2. Balkon dan dek 3.00 0.90 0.50
3. Auditorium dan teater (4.79) 5.00 0.90 0.50

4. Penyimpanan & ruagan (11.97) 12.00 1.00 1.00
Mesin
5. Area Parkir (4.79) 5.00 0.75 0.50
6. Atap dek tidak dapat 1.50 1.00 1.00

diakses
7. Atap ringan 0.20 1.00 1.00
8. Penyimpanan cahaya 6.00 1.00 1.00
Beban hidup kumulatif untuk menghitung kolom, dinding dan pondasi,

dapat dikurangi dengan mengalikan koefisien beban hidup, tergantung
pada jumlah lantai yang didukung oleh elemen struktur vertikal (lihat
Tabel 1-3).
b. Beban Hujan
Berdasarkan SNI 1727-2020 pasal 8.3, beban akibat air hujan sebesar
0,098 kN/m2. Dengan asumsi tinggi daya tampung air hujan adalah 5
mm dan air yang membebani saluran air hujan setinggi 5 mm, atau
diasumsikan sebesar 0.2kN/m2
c. Beban horizontal Angin

Beban angin yang digunakan pada desain SPGAU untuk bangunan
gedung tertutup atau tertutup sebagian tidak boleh lebih kecil dari 16
lb/ft2 (0,77 kN/m2) dikalikan dengan luas dinding bangunan gedung dan
8lb/ft2 (0,38kN/m2) dikalikan dengan luas atap bangunan gedung
terproyeksi ke bidang vertikal tegak lurus terhadap arah angin yang
diasumsikan
d. Beban Gempa
Dalam perencanaan struktur gedung, pengaruh gempa rencana harus
ditentukan sedemikian rupa sehingga memberikan pengaruh yang
terbesar terhadap unsur-unsur subsistem dan sistem struktur gedung
ecara keseluruhan. Dengan mengacu pada SNI 1726-2019.
e. Beban Abu Vulkanik

Beban Erupsi per 1cm/m2, adalah sbb :
1. Abu terbang (fly ash) : 20,86 kg/m2C.kondisi kering
: 26,52 kg/m2C.kondisi basah
2. Pasir (sand) : 26,40 kg/m2C.kondisi kering
: 27,90 kg/m2C.kondisi basah
Dibebankan pada analisa senilai 200 kg/m2=2Kpa
f. Kombinasi Pembebanan
Kombinasi beban harus didasarkan pada kode desain yang relevan.
Untuk struktur beton, komponen struktur harus dirancang untuk
memenuhi persyaratan kekuatan untuk kombinasi beban ultimit (LFRD)
yang ditetapkan di bawah ini, seperti yang disyaratkan oleh Peraturan
Desain Struktur Beton Indonesia untuk Bangunan Gedung, SNI
1727:2020 (bab 9.2) :
U = 1.4 D (COMB 1)
U = 1.2 D + 1.6 Lr + 0.5 La – (COMB 2)
U = 1.2 D + 1.6 La + Yl.L
U = 1.2 D + 1.6 La + 0.8. W – (COMB 3)
U = 1.2 D + 1.3 W + Yl. L + 0.5 La – (COMB 4)
U = 1.2 D + 1.0 EX + Yl. L – (COMB 5)
U = 1.2 D + 1.0 EY + Yl. L – (COMB 7)
U = 0.9 D + 1.3 W
U = 0.9 D + 1.0 E
Dimana:
U = Beban
D = Beban mati
Lr = Pengurangan beban hidup
La = Beban hidup Selama Perawatan
W = Beban Angin
E = Beban gempa
E. ANALISA STRUKTUR
a. Untuk menganalisa struktur Bangunan Gedung 2 Lantai ini, menggunakan
program Komputer SAP 2000 Versi 14.2.2
b. Material Property Baja:
c. Grid Pemodelan SAP:
F. OUT PUT
a. Gaya-gaya Dalam Struktur yaitu Gaya Momen ( M) ,Gaya Lintang (D), dan
Axial ( N )
b. Desain Penulangan Struktur dan Gambar2 Struktur
A B C D E
SECTION B-B ( GD1 )

SCALE 1 : 110
BAB II
PEMODELAN STUKTUR
SAP2000 12/20/22 4:02:53
SAP2000 v14.2.2 - File:STR - GD1-R4 - 3-D View - Kgf, m, C Units

SAP2000 12/20/22 4:02:18
SAP2000 v14.2.2 - File:STR - GD1-R4 - 3-D View - Kgf, m, C Units

SAP2000 1/13/23 7:14:07
Beban Mati Atap : 10 kg/m2 + Beban plafond : 15 kg/m2

Jarak gording = 80cm = 0,8m
Beban = 0,8m x 25kg/m2 = 20kg/m
SAP2000 v14.2.2 - File:STR - 2KPA ok respon 1 - Frame Distributed Loads (DEAD) - Kgf, m, C Units
SAP2000 1/13/23 7:19:58
Beban MEP : 10 kg/m2

Jarak kuda2 = 3,55 – 4 m (ambil terbesar)
Beban = 4m x 10kg/m2 = 40kg/m , 20kg/m untuk sisi tepi
SAP2000 v14.2.2 - File:STR - 2KPA ok respon 1 - Frame Span Loads (MEP) (As Defined) - Kgf, m, C Units
SAP2000 1/13/23 7:18:06
beban hidup point: 100kg
SAP2000 v14.2.2 - File:STR - 2KPA ok respon 1 - Joint Loads (HIDUP) (As Defined) - Kgf, m, C Units
SAP2000 1/13/23 7:17:10
Beban Air Hujan : 20 kg/m2

Jarak gording = 80cm= 0,8m
Beban = 0,8m x 20kg/m2 = 16kg/m
SAP2000 v14.2.2 - File:STR - 2KPA ok respon 1 - Frame Distributed Loads (HUJAN) - Kgf, m, C Units
SAP2000 1/13/23 7:15:37
Beban Angin: 0,77 kN/m2 = 77 kg/m2

Jarak gording = 0,8 m , koefisien = 0,85
Beban = 0,8m x 0,85 x 77kg/m2 = 52,36kg/m
SAP2000 v14.2.2 - File:STR - 2KPA ok respon 1 - Frame Distributed Loads (ANGIN) - Kgf, m, C Units
SAP2000 1/13/23 7:09:16
Beban Abu Vulkanik : 2Kpa = 200 kg/m2

Jarak gording = 0,8 m
Beban = 0,8m x 200kg/m2 = 52,36kg/m
SAP2000 v14.2.2 - File:STR - 2KPA ok respon 1 - Frame Distributed Loads (MATI (SDL)) - Kgf, m, C Units
BAB III
DIAGRAM GAYA
SAP2000 12/20/22 4:34:00
SAP2000 v14.2.2 - File:STR - GD1-R4 - Moment 3-3 Diagram (COMB 2) - Tonf, m, C Units
SAP2000 12/20/22 4:30:50
SAP2000 v14.2.2 - File:STR - GD1-R4 - Moment 3-3 Diagram (COMB 2) - Kgf, m, C Units
SAP2000 12/20/22 4:33:29
SAP2000 v14.2.2 - File:STR - GD1-R4 - Shear Force 2-2 Diagram (COMB 2) - Tonf, m, C Units
SAP2000 12/20/22 4:31:17
SAP2000 v14.2.2 - File:STR - GD1-R4 - Shear Force 2-2 Diagram (COMB 2) - Kgf, m, C Units
SAP2000 12/20/22 4:33:02
SAP2000 v14.2.2 - File:STR - GD1-R4 - Axial Force Diagram (COMB 2) - Tonf, m, C Units
SAP2000 12/20/22 4:31:46
SAP2000 v14.2.2 - File:STR - GD1-R4 - Axial Force Diagram (COMB 2) - Kgf, m, C Units
BAB IV
RANGKA ATAP BAJA
PERHITUNGAN GORDING
2Kpa
DATA : GORDING : CNP 200.75.20.3,2
0
KEMIRINGAN ATAP (a) = 11 h = 200 mm ts = 3.2 mm
JARAK GORDING (Lg) = 0.85 m b = 75 mm tb = 3.2 mm
JARAK SAGROD (Ls) = 4.00000 m A = 11..81 cm^2 ix = 7.79 cm
JARAK KUDA -KUDA (L) = 4 m W = 9.27 kg/m iy = 2.67 cm
BERAT ATAP = 10 kg/m^2 Ix = 716 cm^4 Wx = 71.6 cm^3
BERAT ABU VULKANIK = 200 kg/m^2 Iy = 84 cm^4 Wy = 15.8 cm^3
TINGGI KOLOM ( hk ) = 0.4 m
PEMBEBANAN :
A. Beban Mati :
- Beban Atap = 10 * 0.85 = 8.5 kg/m
- Beban Abu Vulkanik = 200 * 0.85 = 170 kg/m
- Berat Sendiri Gording = = 9.27 kg/m
- Berat Alat Penyambung = 0.1*( 8.5 + 170 ) = 18.78 kg/m +
Qm = 206.55 kg/m
B. Beban Hidup
- Beban Air Hujan (Qh) = 40-0.8* a = 31 kg/m^2 ..harus<=20 kg/m^2
= 20 * 0.9 * cos a = 16.69 kg/m
- Beban Terpusat (P) = = 100 kg
C. Beban Angin
- Di pihak angin = - 0,85 * 77 * Lg = -25.5 kg/m
PERHITUNGAN MOMEN
A. Akibat Beban Mati
Mmx = 1/8 * Qm * cosa * L^2 = 405.50 kg m
Mmy = 1/8 * Qm * sina * Ls^2 = 78.85 kg m
B. Akibat Beban Hidup
- Beban Air Hujan
Mhhx = 1/8 * Qh * cosa * L^2 = 32.76 kg m
Mhhy = 1/8 * Qh * sina * Ls^2 = 6.37 kg m
- Beban Pekerja
Mhpx = 1/4 * P * cos a * L = 98.16 kg m
Mhpy = 1/4 * P * sin a * Ls = 19.09 kg m
C. Akibat Beban Angin
- Di Pihak Angin : Max = 1/8 * Qa * L^2 = -51 kg m
- Di Belakang Angin : Max = 1/8 * Qa * L^2 = -17 kg m
Kombinasi Pembebanan :
A. Pembebanan Tetap (Beban Mati + Hidup)
Mx = 405.50 + 98.16 = 503.66 kg m
My = 78.85 + 19.09 = 97.9419 kg m
B. Pembebanan Sementara (Beban Mati + Angin )
Mx = 405.50 + 0 = 405.50 kg m
My = 78.85 + 0 = 78.85 kg m
Kontrol Tegangan :
smax = Mx/Wx + My/ Wy = 1323.32 kg/cm^2 ... Harus <= 1600 kg/cm^2
Kontrol Lendutan :
- Akibat Beban Mati + Hidup
f = 1/180 * L = 2.22 cm
- Beban Mati + Air Hujan
fx = 5*Qx*L^4/(384*E*Ix) = 0.495 cm .... < 2.22 cm Ok
- Beban Mati + Pekerja
fx = 5*Qx*L^4/(384*E*Ix) + Px*L^3/(48*E*Ix) = 0.54 cm .... < 2.22 Ok
PERHITUNGAN GORDING
2Kpa
DATA : GORDING : CNP 200.75.20.3,2
0
KEMIRINGAN ATAP (a) = 11 h = 200 mm ts = 3.2 mm
JARAK GORDING (Lg) = 0.85 m b = 75 mm tb = 3.2 mm
JARAK SAGROD (Ls) = 4.00000 m A = 11..81 cm^2 ix = 7.79 cm
JARAK KUDA -KUDA (L) = 4 m W = 9.27 kg/m iy = 2.67 cm
BERAT ATAP = 10 kg/m^2 Ix = 716 cm^4 Wx = 71.6 cm^3
BERAT ABU VULKANIK = 200 kg/m^2 Iy = 84 cm^4 Wy = 15.8 cm^3
TINGGI KOLOM ( hk ) = 0.4 m
PEMBEBANAN :
A. Beban Mati :
- Beban Atap = 10 * 0.85 = 8.5 kg/m
- Beban Abu Vulkanik = 200 * 0.85 = 170 kg/m
- Berat Sendiri Gording = = 9.27 kg/m
- Berat Alat Penyambung = 0.1*( 8.5 + 170 ) = 18.78 kg/m +
Qm = 206.55 kg/m
B. Beban Hidup
- Beban Air Hujan (Qh) = 40-0.8* a = 31 kg/m^2 ..harus<=20 kg/m^2
= 20 * 0.9 * cos a = 16.69 kg/m
- Beban Terpusat (P) = = 100 kg
C. Beban Angin
- Di pihak angin = - 0.85* 77 * Lg = -55.633 kg/m
- Di belakang angin = - 0.4 * 25 * Lg = -8.5 kg/m
Kombinasi Pembebanan : - OUT PUT SAP 2000

A. Pembebanan Tetap (Beban Mati + Hidup)
Mx = = 482.01 kg m
My = = 96.26 kg m
Kontrol Tegangan :
smax = Mx/Wx + My/ Wy = 1282.44 kg/cm^2 ... Harus <= 1600 kg/cm^2
SAP2000 1/13/23 8:04:00
0.00 0.50 0.70 0.90 1.00
SAP2000 v14.2.2 - File:STR - 2KPA ok respon 1 - Steel Design Sections (AISC-LRFD99) - Kgf, m, C Units
SAP2000 1/13/23 8:04:52
0.00 0.50 0.70 0.90 1.00
SAP2000 v14.2.2 - File:STR - 2KPA ok respon 1 - Steel P-M Interaction Ratios (AISC-LRFD99) - Kgf, m, C Units
SAP2000 1/13/23 8:05:23
0.00 0.50 0.70 0.90 1.00
SAP2000 v14.2.2 - File:STR - 2KPA ok respon 1 - Steel P-M Interaction Ratios (AISC-LRFD99) - Kgf, m, C Units
RATIO TEGANGAN PROFIL
GAMBAR-1. RATIO TEGANGAN
Gambar diatas adalah rasio kekuatan penampang, dimana hasil tersebut didapatkan
dari perbandingan antara beban rencana dengan dimensi frame struktur yang dipilih.
Bisa kita lihat, pada indikator warna yang terlihat pada gambar, ada yang berwarna
biru muda, hijau, kuning, orange dan merah. Hal ini menunjukkan beberapa kondisi, antara
lain :
1. Warna hijau = bahwa beban rencana yang akan ditahan struktur beton tersebut itu
lebih kecil dibandingkan kemampuan penampang tersebut. Dengan nilai sebesar
30% - 50%.
2. Warna orange = bahwa beban rencana yang akan ditahan struktur beton tersebut
itu hampir sama dibandingkan kemampuan penampang tersebut. Dengan nilai
sebesar 0% - 10%.
3. Warna merah = bahwa beban rencana yang akan ditahan struktur beton tersebut
lebih besar atau sama dibandingkan kemampuan penampang tersebut. Dengan
nilai sebesar 0%
Kesimpulan dari hasil analisis pada program bantu SAP 2000, diketahui bahwa
frame stuktur rangka atap tersebut cukup untuk menahan beban rencana,
Terlihat dari hasil analisis tersebut, yang menunjukkan indikator berwarna biru muda,
yang menunjukkan tegangan yang terjadi masih dibawah dari tegangan batas rencana
suatu profil baja
RATIO TEGANGAN PROFIL
TABLE: Steel Design 1 - Summary Data - AISC-LRFD99
Frame DesignSect DesignType Status Ratio cek Ratio RatioType Combo Location ErrMsg WarnMsg
Text Text Text Text Unitless Ratio<1 Text Text m Text Text
14 PIPA D3 inch Column No Messages 0.02 OK PMM COMB 7 1.4 No Messages No Messages
72 PIPA D4 inch Beam No Messages 0.30 OK PMM COMB 4 0.8 No Messages No Messages
48 PIPA D3 inch Brace No Messages 0.01 OK PMM COMB 5 0.7 No Messages No Messages
1 PIPA D4 inch - ATAS Brace No Messages 0.10 OK PMM COMB 7 0.0 No Messages No Messages
KOMBINASI BEBAN : 1D+1L - (2Kpa)
L (BENTANG) = 4m = 400cm
LENDUTAN IJIN = L/300 = 400/300 = 1,3cm
LENDUTAN MAX = 0,094cm (L/4255) OK

BAB V
KESIMPULAN
KESIMPULAN
1. RATIO TEGANGAN :
BEBAN : 2Kpa
PROFIL TERJADI MAX IJIN CEK
PIPA D3 inch DIAGONAL & VERTIKAL 0,26 1 OK
PIPA D4 inch ATAS 0,54 1 OK
PIPA D4 inch BAWAH 0,82 1 OK
GORDING C 200.75.20.3,2 0.83 1 OK
- Ratio tegangan yang terjadi pada profil rangka atap tersebut masih dibawah ratio ijin,
Sehingga rangka tersebut CUKUP untuk menahan beban rencana yang akan terjadi
2. LENDUTAN :
BEBAN : 2Kpa
PROFIL BENTANG TERJADI MAX IJIN CEK
RAFTER TRUSS 400 cm 0,09 cm 1,3cm OK
GORDING C 200.75.20.3,2 400 cm 0,54 cm 2,2cm OK
- Lendutan yang terjadi pada rafter di tiap bentang pada rangka atap tersebut masih dibawah lendutan ijin,
Sehingga rafter pada rangka atap tersebut CUKUP untuk menahan beban rencana yang akan terjadi

Contoh Perhitungan Struktur Atap Pipa Lengkung

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Contoh Perhitungan Struktur Atap Pipa Lengkung

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

2022 LAPORAN

DESEMBER 2022 JAWA TIMUR

I. DATA DESAIN STRUKTUR .......................................................................

II. PEMODELAN STRUKTUR ........................................................................

III. DIAGRAM GAYA .......................................................................................

IV. RANGKA ATAP BAJA ...............................................................................

A. Data umum bangunan

C. Peraturan Yang Dipakai

B. Komponen Bangunan kN/m2

1. Pasir mortar semen / plester per ketebalan 10 mm 0.21

2. Balkon dan dek 3.00 0.90 0.50

3. Auditorium dan teater (4.79) 5.00 0.90 0.50

6. Atap dek tidak dapat 1.50 1.00 1.00

8. Penyimpanan cahaya 6.00 1.00 1.00

Beban hidup kumulatif untuk menghitung kolom, dinding dan pondasi,

c. Beban horizontal Angin

e. Beban Abu Vulkanik

c. Grid Pemodelan SAP:

SECTION B-B ( GD1 )

SAP2000 v14.2.2 - File:STR - GD1-R4 - 3-D View - Kgf, m, C Units

SAP2000 v14.2.2 - File:STR - GD1-R4 - 3-D View - Kgf, m, C Units

Beban Mati Atap : 10 kg/m2 + Beban plafond : 15 kg/m2

Beban MEP : 10 kg/m2

beban hidup point: 100kg

Beban Air Hujan : 20 kg/m2

Beban Angin: 0,77 kN/m2 = 77 kg/m2

Beban Abu Vulkanik : 2Kpa = 200 kg/m2

Kombinasi Pembebanan : - OUT PUT SAP 2000

0.00 0.50 0.70 0.90 1.00

0.00 0.50 0.70 0.90 1.00

0.00 0.50 0.70 0.90 1.00

GAMBAR-1. RATIO TEGANGAN

LENDUTAN IJIN = L/300 = 400/300 = 1,3cm

LENDUTAN MAX = 0,094cm (L/4255) OK

Anda mungkin juga menyukai