Laporan Struktur Mezzanine Racking

BAB 1
ANALISIS GEMPA
Metode Structural Analysis Program (SAP) 2000 Pemodelan Struktur

SAP 2000 merupakan salah satusoftware analisis struktur yang paling sering digunakan
dalam pemodelan struktur, termasuk dalam pemodelan bangunan gedung. Jenis elemen
yang digunakan untuk elemen struktur balok dan kolom adalah elemen frame, sedangkan
untuk elemen pelat lantai menggunakan tipe elemen shell.
Gambar 1. Tampak 3 Dimensi.

(Sumber : Aplikasi SAP2000)
1.1.1 Beban Mati
SNI 1727 : 2020 Pasal 3.1 menyatakan bahwa beban mati adalah berat seluruh
bahan konstruksi bangunan gedung yang terpasang, termasuk dinding, lantai, atap,
plafon, tangga, dinding partisi tetap, finishing, klading gedung dan komponen arsitektural
dan struktural lainnya serta peralatan layan terpasang lain termasuk berat derek dan sistem
pengangkut material. Pada umumnya beban mati dipisahkan menjadi dua bagian yaitu
beban mati sendiri dan beban mati tambahan (Super Imposed Dead Load).
Gambar 3. Input Beban SDL pada SAP2000.

1.1.2 Beban Hidup

SNI 1727 : 2020 Pasal 4.1 menyatakan bahwa beban hidup adalah beban yang
diakibatkan oleh pengguna dan penghuni bangunan gedung atau struktur lain yang tidak
termasuk beban konstruksi dan beban lingkungan, seperti beban angin, beban hujan,
beban gempa, beban banjir, atau beban mati. SNI 1726 : 2019 Pasal 7.7.2 mengatur bahwa
beban hidup harus dimasukkan dalam perhitungan berat seismik efektif sebesar 25%.
Gambar 4. Input Beban LL pada SAP2000.
Gambar 5. Input Beban LL Plat Lantai pada SAP2000.

Beban yang bekerja pada struktur yaitu:

a. Joint Reaction Long Span Rack = 4600 Kg (SIDL)
b. Area Load Main Aisle = 500 Kg/m2 (Live Load)
c. Area Load Gangway = 430 Kg/m2 (Live Load)
1.2 Beban Gempa
1.2.1 Gempa Rencana
SNI 1726 : 2019 Pasal 4.1.1 mengatur tentang penentuan pengaruh gempa rencana
yang harus ditinjau dalam perencanaan dan evaluasi suatu struktur bangunan gedung dan
non-gedung. Gempa rencana ditetapkan sebagai gempa dengan kemungkinan terlampaui
besarnya selama umur struktur bangunan 50 tahun adalah 2%.
1.2.2 Faktor keutamaan dan kategori risiko struktur bangunan

SNI 1726 : 2019 Pasal 4.1.2 mengatur tentang faktor keutamaan dan kategori
risiko digunakan untuk mengklasifikasikan risiko suatu bangunan terhadap beban gempa.
Faktor keutamaan gempa dan kategori risiko struktur bangunan dapat dilihat pada Tabel
2.1 dan Tabel 2.2.
Tabel 2. 1 Kategori risiko gempa (BSN, 2019a)

Kategori
Jenis pemanfaatan
risiko
Gedung dan non-gedung yang memiliki risiko rendah terhadap jiwa
manusia pada saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk,
antara lain:
- Fasilitas pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan I
- Fasilitas sementara
- Gudang penyimpanan
- Rumah jaga dan struktur kecil lainnya
Semua gedung dan struktur lain, kecuali yang termasuk dalam kategori
risiko I,III,IV, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:
- Perumahan
- Rumah toko dan rumah kantor
- Pasar
- Gedung perkantoran II
- Gedung apartemen atau rumah susun
- Pusat perbelanjaan atau mall
- Bangunan industri
- Fasilitas manufaktur
- Pabrik
Gedung dan non-gedung yang memiliki risiko tinggi terhadap jiwa
manusia pada saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:
- Bioskop - Gedung pertemuan - Stadion
- Fasilitas kesehatan yang tidak memiliki unit bedah dan unit gawat
darurat III
- Fasilitas penitipan anak - Penjara
- Bangunan untuk orang jompo
Gedung dan non-gedung, tidak termasuk ke dalam kategori risiko IV,
yang memiliki potensi untuk menyebabkan dampak ekonomi yang besar
dan/atau gangguan massal terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari bila
terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:
- Pusat pembangkit listrik biasa
- Fasilitas penanganan air
- Fasilitas penanganan limbah
- Pusat telekomunikasi
Gedung dan non-gedung yang tidak termasuk dalam kategori risiko IV,
(termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk fasilitas manufaktur, proses,
penanganan, penyimpanan, penggunaan atau tempat pembuangan bahan
bakar berbahaya, bahan kimia berbahaya, limbah berbahaya, atau bahan
yang mudah meledak) yang mengandung bahan beracun atau peledak di
mana jumlah kandungan bahannya melebihi nilai batas yang disyaratkan
oleh instansi yang berwenang dan cukup menimbulkan bahaya bagi
masyarakat jika terjadi kebocoran.
Tabel 2.1 Kategori risiko gempa (BSN, 2019a) (Lanjutan)

Kategori
Jenis pemanfaatan
risiko
Gedung dan non-gedung yang ditunjukkan sebagai fasilitas yang penting,
termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk:
- Bangunan-bangunan monumental
- Gedung sekolah dan fasilitas pendidikan
- Rumah ibadah
- Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang memiliki fasilitas
bedah dan unit gawat darurat
- Fasilitas pemadam kebakaran, ambulans, dan kantor polisi, serta garasi
kendaraan darurat
- Tempat perlindungan terhadap gempa bumi, angin badai, dan tempat
perlindungan darurat lainnya
- Fasilitas kesiapan darurat, komunikasi, pusat operasi dan fasilitas IV
lainnya untuk tanggap darurat
- Pusat pembangkit energi dan fasilitas publik lainnya yang dibutuhkan
pada saat keadaan darurat
- Struktur tambahan (termasuk menara telekomunikasi, tangki
penyimpanan bahan bakar, menara pendingin, struktur stasiun listrik,
tangki air pemadam kebakaran atau struktur rumah atau struktur
pendukung air atau material atau peralatan pemadam kebakaran ) yang
disyaratkan untuk beroperasi pada saat keadaan darurat
Gedung dan non-gedung yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi

struktur bangunan lain yang masuk ke dalam kategori risiko IV.
Tabel 2. 2 Faktor keutamaan gempa

Kategori risiko Faktor keutamaan gempa, Ie
I atau II 1,0
III 1,25
IV 1,5
1.2.3 Klasifikasi situs
Klasifikasi situs harus didefinisikan berdasarkan SNI 1726 : 2019 Pasal 5.3 dan
dihitung sesuai Pasal 5.4.2 untuk data N-SPT. Klasifikasi situs dapat dilihat pada Tabel
2.3.
Tabel 2. 3 Klasifikasi situs tanah
Kelas Situs v̅s (m/s) ̅ atau N
N ̅ ch s̅ u (kN/m2)
SA (batuan keras) >1500 N/A N/A
SB (batuan) 750 – 1500 N/A N/A
SC (tanah keras, sangat
350 – 750 >50 ≥ 100
padat, dan batuan)
SD (tanah sedang) 175 – 350 15 – 50 50 – 100
Tabel 2.3 Klasifikasi situs tanah (lanjutan)

Kelas Situs v̅s (m/s) ̅ atau N
N ̅ ch s̅ u (kN/m2)
< 175 < 15 < 50
Atau setiap profil tanah yang
mengandung lebih dari 3 m tanah dengan
SE (tanah lunak) karakteristik sebagai berikut:
1. Indeks plastisitas, PI > 20
2. Kadar air, w ≥ 40%
3. Kuat geser niralir s̅u < 25kPa
Setiap profil lapisan tanah yang memiliki
salah satu atau lebih dari karakteristik
berikut:
- Rawan dan berpotensi gagal atau runtuh
akibat beban gempa seperti mudah
SF (tanah khusus yang
likuifaksi, lempung sangat sensitif, tanah
membutuhkan investigasi
tersementasi lemah
geoteknik spesifik dan
- Lempung sangat organik dan/atau
analisis respons spesifik-
gambut (ketebalan H > 3 m)
situs yang mengikuti
- Lempung berplastisitas sangat tinggi
6.10.1)
(ketebalan H > 7,5 m dengan indeks
plasitisitas PI >75)
Lapisan lempung lunak/setengah teguh
dengan ketebalan H > 35 m dengan s̅u <
50 kPa
1.2.4 Penentuan koefisien respons spektrum desain
Tabel 2. 4 Koefisien nilai Fa
Parameter respons spektral percepatan gempa maksimum yang
Kelas dipertimbangkan risiko-tertarget (MCER) terpetakan pada
Situs periode pendek, T = 0,2 detik (SS)
SS ≤ 0,25 SS = 0,5 SS = 0,75 SS = 1 SS = 1,25 SS ≥ 1,5
SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SB 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9
SC 1,3 1,3 1,2 1,2 1,2 1,2
SD 1,6 1,4 1,2 1,1 1,0 1,0
SE 2,4 1,7 1,3 1,1 0,9 0,8
SF SS
Tabel 2. 5 Koefisien nilai Fv

Parameter respons spektral percepatan gempa maksimum yang
Kelas dipertimbangkan risiko-tertarget (MCER) terpetakan pada
Situs periode 1 detik (S1)
SS ≤ 0,1 SS = 0,2 SS = 0,3 SS = 0,4 SS = 0,5 SS ≥ 0,6
SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SB 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SC 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,4
SD 2,4 2,2 2,0 1,9 1,8 1,7
SE 4,2 3,3 2,8 2,4 2,2 2,0
SF SS
Parameter respons spektral percepatan pada periode pendek (SMS) dan periode 1
detik (SM1) yang disesuaikan dengan pengaruh klasifikasi situs harus ditentukan dengan
persamaan berikut:
𝑆𝑀𝑆 = 𝐹𝑎 × 𝑆𝑠 (2.1)
𝑆𝑀1 = 𝐹𝑣 × 𝑆1 (2.2)
Parameter percepatan spektral desain untuk periode pendek (SDS) dan periode 1
detik (SD1) harus dihitung menggunakan persamaan berikut:
2
𝑆𝐷𝑆 = × 𝑆𝑀𝑆 (2.3)
3
2
𝑆𝐷1 = × 𝑆𝑀1 (2.4)
3
𝑆𝐷1
𝑇0 = 0,2 × (2.5)
𝑆𝐷𝑆
𝑆𝐷1
𝑇𝑠 = (2.6)
𝑆𝐷𝑆
1.2.5 Grafik Spektrum respons desain

- Mendefinisikan parameter respon spectrum
Kelas situs tanah direncakan termasuk kepada kategori tanah lunak atau SE.
Berdasarkan kategori desain struktur (KDS), struktur bangunan termasuk kepada
system struktur SRPMK. Parameter dan Koefisien gempa yang digunakan
berdasarkan SNI 1726-2019 dirangkum pada Tabel 1.
Tabel 1. Parameter dan koefisien gempa berdasarkan SNI.

Koefisien Gempa
Ss = 0,7207
S1 = 0,3554
Sds = 0,625
Sd1 = 0,663
R = 3
Cd = 3
Ω = 3
I = 1
Dari nilai fungsi respon specktrum tersebut, maka dapat dibentuk grafik respon
spectrum yang dapat digunakan pada program SAP 2000 V.14 dengan cara
sebagai berikut:
Untuk analisis beban gempa, terlebih dahulu disusun fungsi dari Respon Spektrum
yang akan digunakan, dengan menu Define, Function, dan Response Spectrum.
Pada Define Respons Spectrum Function di kotak Choose Function Type to Add
pilih User Spectrum dan klik Add New Function. Fungsi respon spectrum yang
dimasukkan adalah respon spectrum pada lokasi atau koordinat sesuai lokasi
proyek dengan klasifikasi jenis tanah SE (tanah lunak).
Gambar 6. Respon Spectrum
- Menambahkan analisis Case untuk respon spectrum (Load Case)

Untuk case pada respon spectrum digunakan respon spectrum arah X (RSX) dan
respon spectrum arah Y (RSY). Sebelum melakukan input case maka harus
dihitung terlebih dahulu nilai scale faktor dari respon tersebut dengan formula
sebagai berikut:
Data Sesimik:
a. Gaya gravitasi (g) : 9,81 m/dt2
b. Faktor Keutamaan (Ie) : 1,0
c. Koefisien modifikasi respon (R) :8
d. Dari data tersebut diperoleh :
𝐼𝑒
Scale Faktor = 𝑔 × 𝑅
1
Scale Faktor = 9,81 × 8
Scale Faktor = 1,225

1.2.6 Kategori desain seismik
Struktur harus ditetapkan memiliki suatu kategori desain seismik yang mengikuti
SNI 1726 : 2019 Pasal 6.5. kategori desain seismik ditetapkan pada Tabel 2.6 dan Tabel
2.7.
Tabel 2. 6 Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan

pada periode pendek
Kategori risiko
Nilai SDS
I atau II atau III IV
SDS < 0,167 A A
0,167 ≤ SDS < 0,33 B C
0,33 ≤ SDS < 0,50 C D
0,50 ≤ SDS D D
Tabel 2. 7 Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan
pada periode 1 detik
Kategori risiko
Nilai SD1
I atau II atau III IV
SD1 < 0,067 A A
0,067 ≤ SD1 < 0,133 B C
0,133 ≤ SD1 < 0,20 C D
0,20 ≤ SD1 D D
1.2.7 Faktor Redundansi

SNI 1726 : 2019 Pasal 7.3.4.1 menyatakan bahwa apabila pada kategori desain
seismik B atau C mempunyai faktor redundansi (ρ) sebesar 1,0 dan pada pasal 7.3.4.2
menyatakan bahwa pada kategori desain seismik D, E, dan F mempunyai faktor
redundansi (ρ) sebesar 1,3.
1.3 Berat Seismik Struktur Struktur

SNI 1726 : 2019 Pasal 7.7.2 mengatur bahwa beban mati yaitu beban mati sendiri
(Dead Load) dan beban mati tambahan (Super Imposed Dead Load) harus dimasukkan
dalam perhitungan berat seismic efektif sebesar 100%. Beban hidup harus dimasukkan
dalam perhitungan berat seismik efektif sebesar 25%.
1.4 Kombinasi Pembebanan

Kombinasi pembebanan yang dipakai berdasarkan SNI 1726 : 2019 Pasal 4.2.2.1
dan Pasal 4.2.2.3 yaitu antara lain:
1) 1,4D
2) 1,2D + 1,6LL + 0,5 (Lr atau R)
3) 1,2 D + 1,6 (Lr atau R) + (LL atau 0,5 W)
4) 1,2 D + 1,0 W + LL + 0,5 (Lr atau R)
5) 1,2 D + 1,0 W
6) 1,2D + Ev + Eh + LL
7) 0,9D – Ev + Eh
Keterangan :
D = Beban mati sendiri (DL) dan beban mati tambahan (SIDL)
LL = Beban Hidup
Lr = Beban hidup di atap
R = Beban hujan
W = Beban angin
Ev = Pengaruh gaya seismik vertikal seperti ditentukan dalam 7.4.2.2
Eh = Pengaruh gaya seismik horizontal seperti ditentukan dalam 7.4.2.1
Berdasarkan SNI 1726 : 2019 Pasal 7.4.2.1 dan 7.4.2.2 maka kombinasi
pembebanan gempa (nomor 6 dan nomor 7) di atas dapat dijabarkan sebagai berikut:
1) 1,4 D
2) 1,2D + 1,6LL + 0,5 (Lr atau R)
3) 1,2 D + 1,6 (Lr atau R) + (LL atau 0,5 W)
4) 1,2 D + 1,0 W + LL + 0,5 (Lr atau R)
5) 1,2 D + 1,0 W
6) 1,2D + 0,2SDS D + ρQE + LL = (1,2 + 0,2SDS)DL + ρQE + LL
7) 0,9D – 0,2SDS D + ρQE = (0,9 – 0,2SDS)DL + ρQE
Beban mati (D) merupakan beban mati yang terdiri dari beban mati sendiri (DL)
dan beban mati tambahan (SIDL). Penerapan faktor redundansi pada kombinasi
pembebanan harus diterapkan pada KDS D sesuai SNI 1726 : 2019 Pasal 7.3.4. Penerapan
gaya gempa (QE) harus secara serentak dalam dua arah tegak lurus satu sama lain dan
kombinasi beban yang ditetapkan harus terdapat 100 % gaya untuk satu arah ditambah 30
% gaya untuk arah tegak lurus seperti yang disyaratkan pada SNI 1726 : 2019 Pasal 7.5.3
dan 7.5.4. Karena beban yang ditinjau adalah beban gravitasi dan beban gempa saja maka
kombinasi yang terpakai adalah sebagai berikut:
1) 1,4 DL + 1,4 SIDL
2) 1,2D + 1,2SIDL + 1,6LL + 0,5Lr
3) (1,2 + 0,2SDS)D + (1,2 + 0,2SDS)SIDL + ρQE + LL
a) (1,2 + 0,2SDS)D + (1,2 + 0,2SDS)SIDL + 1,0 ρQEX + 0,3 ρQEY + LL
b) (1,2 + 0,2SDS)D + (1,2 + 0,2SDS)SIDL + 1,0 ρQEX – 0,3 ρQEY + LL
c) (1,2 + 0,2SDS)D + (1,2 + 0,2SDS)SIDL – 1,0 ρQEX + 0,3 ρQEY + LL
d) (1,2 + 0,2SDS)D + (1,2 + 0,2SDS)SIDL – 1,0 ρQEX – 0,3 ρQEY + LL
e) (1,2 + 0,2SDS)D + (1,2 + 0,2SDS)SIDL + 0,3 ρQEX + 1,0 ρQEY + LL
f) (1,2 + 0,2SDS)D + (1,2 + 0,2SDS)SIDL + 0,3 ρQEX – 1,0 ρQEY + LL
g) (1,2 + 0,2SDS)D + (1,2 + 0,2SDS)SIDL – 0,3 ρQEX + 1,0 ρQEY + LL
h) (1,2 + 0,2SDS)D + (1,2 + 0,2SDS)SIDL – 0,3 ρQEX – 1,0 ρQEY + LL
4) (0,9 – 0,2SDS)D + (0,9 – 0,2SDS)SIDL + ρQE
a) (0,9 – 0,2SDS)D + (0,9 – 0,2SDS)SIDL + 1,0 ρQEX + 0,3 ρQEY
b) (0,9 – 0,2SDS)D + (0,9 – 0,2SDS)SIDL + 1,0 ρQEX – 0,3 ρQEY
c) (0,9 – 0,2SDS)D + (0,9 – 0,2SDS)SIDL – 1,0 ρQEX + 0,3 ρQEY
d) (0,9 – 0,2SDS)D + (0,9 – 0,2SDS)SIDL – 1,0 ρQEX – 0,3 ρQEY
e) (0,9 – 0,2SDS)D + (0,9 – 0,2SDS)SIDL + 0,3 ρQEX + 1,0 ρQEY
f) (0,9 – 0,2SDS)D + (0,9 – 0,2SDS)SIDL + 0,3 ρQEX – 1,0 ρQEY
g) (0,9 – 0,2SDS)D + (0,9 – 0,2SDS)SIDL – 0,3 ρQEX + 1,0 ρQEY
h) (0,9 – 0,2SDS)D + (0,9 – 0,2SDS)SIDL – 0,3 ρQEX – 1,0 ρQEY
1. Data Pembebanan
SDS = 0,605
ρ = 1,3 (Faktor Redundandi)
Keterangan
DL = Beban Mati sendiri
SIDL = Beban Mati Tambahan
LL = Beban Hidup
Lr = Beban Hidup Atap
Q EX = Gempa Arah X (ELF dan/atau Respons Spektrum)
Q EY = Gempa Arah Y (ELF dan/atau Respons Spektrum)
2. Faktor Pembebanan
0,2SDs = 0,12
1,2 + 0,2 SDs = 1,32
0,9 - 0,2 SDs = 0,78
ρQEX = 1,30
ρQEY = 0,39
Load Combination
1 1,4 DL + 1,4 SIDL
2 1,2 DL + 1,2 SIDL + 1,6 LL
3 1,32 DL + 1,32 SIDL + 1,0 LL + 1,30 Ex + 0,39 Ey
4 1,32 DL + 1,32 SIDL + 1,0 LL + 1,30 Ex - 0,39 Ey
5 1,32 DL + 1,32 SIDL + 1,0 LL - 1,30 Ex + 0,39 Ey
6 1,32 DL + 1,32 SIDL + 1,0 LL - 1,30 Ex - 0,39 Ey
7 1,32 DL + 1,32 SIDL + 1,0 LL + 0,39 Ex + 1,30 Ey
8 1,32 DL + 1,32 SIDL + 1,0 LL + 0,39 Ex - 1,30 Ey
9 1,32 DL + 1,32 SIDL + 1,0 LL - 0,39 Ex + 1,30 Ey
10 1,32 DL + 1,32 SIDL + 1,0 LL - 0,39 Ex - 1,30 Ey
11 0,78 DL + 0,78 SIDL + 1,3 Ex + 0,39 Ey
12 0,78 DL + 0,78 SIDL + 1,3 Ex - 0,39 Ey
13 0,78 DL + 0,78 SIDL - 1,3 Ex + 0,39 Ey
14 0,78 DL + 0,78 SIDL - 1,3 Ex - 0,39 Ey
15 0,78 DL + 0,78 SIDL + 0,39 Ex + 1,3 Ey
16 0,78 DL + 0,78 SIDL + 0,39 Ex - 1,3 Ey
17 0,78 DL + 0,78 SIDL - 0,39 Ex + 1,3 Ey
18 0,78 DL + 0,78 SIDL - 0,39 Ex - 1,3 Ey
1.5 Periode Alami Struktur dan Partisipasi Massa
Periode getar alami struktur (natural fundamental period) adalah waktu yang
diperlukan untuk menempuh satu putaran lengkap dari suatu getaran ketika terganggu
dari posisi keseimbangan statis dan kembali ke posisi aslinya. Secara umum persamaan
frekuensi sudut, periode getar alami, dan frekuensi alami adalah sebagai berikut:
𝑘
𝜔 =√ (2.10)
𝑚
2×𝜋
𝑇 = (2.11)
𝜔
1
𝐹 = (2.12)
𝑇
SNI 1726 : 2019 Pasal 7.8.2.1 menentukan persamaan empiris berupa pendekatan
periode getar alami struktur. Persamaan pendekatan periode getar alami struktur (Ta)
yaitu:
𝑇𝑎 = 𝐶𝑡 × (ℎ𝑛 )𝑥 (2.13)
Keterangan :
hn = Tinggi struktur (m)
Ct dan x = Tabel 2.9
Tabel 2. 8 Keterangan koefisien x dan ct
Tipe Struktur Ct x
Sistem rangka pemikul momen di mana rangka memikul
100 % gaya seismic yang disyaratkan dan tidak dilingkupi
atau dihubungkan dengan komponen yang lebih kaku dan
akan mencegah rangka dari defleksi jika dikenai gaya
seismik:
1. Rangka baja pemikul momen 0.0724 0.8
2. Rangka beton pemikul momen 0.0466 0.9
Rangka baja dengan bresing eksentris 0.0731 0.75
Rangka baja dengan bresing terkekang terhadap tekuk 0.0731 0.75
Semua sistem struktur lainnya 0.0488 0.75
Periode getar alami yang dihitung harus tidak melebihi dari persamaan sesuai
persyaratan SNI1726 : 2019 Pasal 7.8.2 sebagai berikut:
𝑇𝑎(𝑚𝑎𝑥) = 𝑇𝑎 × 𝐶𝑢 (2.14)
Keterangan:
Ta = Pendekatan periode getar alami struktur
Cu = Tabel 2.10
Tabel 2. 9 Koefisien nilai Cu (BSN, 2019)
Parameter percepatan respons spektral
Koefisien Cu
desain pada 1 detik (SD1)
≥ 0,4 1,4
0,3 1,4
0,2 1,5
0,15 1,6
≤ 0,1 1,7
Sehingga pada periode alami struktur (T) yang harus dipakai telah diatur dan
dibatasi sesuai SNI 1726 : 2019 yaitu sebagai berikut:
Tc > Ta(max), maka gunakan T = Ta(max) (2.15)
Ta < Tc < Ta(max), maka gunakan T = Tc (2.16)
Tc < Ta, maka gunakan T = Ta (2.17)
Keterangan:
Tc = Periode alami struktur (Hasil analisis konvesional menggunakan program
aplikasi analisis struktur)
Ta = Periode alami minimum (sesuai SNI 1726 : 2019)
Ta(max) = Periode alami maksimum (sesuai SNI 1726 : 2019)
Ta = Periode alami terpakai
SNI 1726 : 2019 Pasal 7.9.1.1 menyatakan bahwa rasio partisipasi massa harus
menyertakan jumlah ragam yang cukup yang harus mencapai partisipasi massa
terkombinasi 100% dari massa struktur.
1.6 Gaya Geser Dasar (Base Shear)

SNI 1726 : 2019 Pasal 7.9.1.4 menyatakan bahwa gaya geser dasar (V) harus
dihitung dalam masing-masing dua arah horizontal ortogonal menggunakan periode
fundamental struktur yang dihitung T dalam masing-masing arah dan prosedur 7.8.
1.6.1 Gaya Geser Dasar Statik (V)

Gaya geser dasar statik didapatkan dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut:
𝑉 = 𝐶𝑆 𝑊 (2.18)
Keterangan :
V = Gaya geser static (kN)
Cs = Koefisien respons seismik
W = Berat efektif struktur (kN)
Nilai koefisien CS didapat dari persamaan berikut:

𝑆𝐷𝑆
𝐶𝑆 = (2.19)
𝑅
(𝐼𝑒)
Nilai Parameter CS mempunyai 3 syarat sebagai pengontrol nilai koefisien CS antara lain:
a. Persyaratan 1
Pada kondisi T ≤ TL, Nilai CS yang dihitung sesuai Persamaan 2.19 tidak perlu
melebihi berikut ini
𝑆𝐷1
𝐶𝑆 = (2.20)
𝑅
𝑇( )
𝐼𝑒
Pada kondisi T > TL, Nilai CS yang dihitung sesuai Persamaan 2.19 tidak perlu
melebihi berikut ini
𝑆𝐷1
𝐶𝑆 = (2.21)
𝑅
𝑇 2 (𝐼𝑒)
b. Persyaratan 2
Nilai koefisien CS pada Persamaan 2.19 harus tidak boleh kurang dari
persamaan berikut:
𝐶𝑆 = 0,044 𝑆𝐷𝑆 𝐼𝑒 ≥ 0,01 (2.22)
c. Persyaratan 3
Sebagai tambahan apabila suatu struktur berlokasi di daerah yang mana nilai
S1 sama dengan atau lebih besar dari 0,6g, maka nilai koefisien CS pada
Persamaan 2.19 harus tidak boleh kurang dari persamaan berikut:
0,5 𝑆1
𝐶𝑆 = (2.23)
𝑅
(𝐼𝑒)
1.6.2 Gaya Geser Dinamik (Vt)

SNI 1726 : 2019 Pasal 7.9.1.4.1 menyatakan bahwa Apabila kombinasi respons
untuk gaya geser dasar hasil analisis ragam (Vd) kurang dari 100 % dari gaya geser (V)
yang dihitung melalui metode statik ekivalen, maka gaya tersebut harus dikalikan dengan
Vs/Vd. Dimana, V adalah gaya geser dasar statik ekivalen yang dihitung sesuai pasal ini
dan 7.8, dan Vd adalah gaya geser dasar yang didapatkan dari hasil analisis kombinasi
ragam (Gaya geser dinamik).
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡𝑎𝑛 = 𝑉𝑑 ≥ 𝑉𝑠 (2.24)
𝑉𝑠
𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 = ≥1 (2.25)
𝑉𝑑
1.7 Simpangan Antar Lantai (Story Drift)

Penentuan simpangan antar tingkat desain () harus dihitung sebagai perbedaan
simpangan pada pusat massa di atas dan di bawah tingkat yang ditinjau (lihat Gambar
10). Apabila pusat massa tidak segaris dalam arah vertikal, diizinkan untuk menghitung
simpangan di dasar tingkat berdasarkan proyeksi vertikal dari pusat massa tingkat di
atasnya. Jika desain tegangan izin digunakan,  harus dihitung menggunakan gaya
seismik desain yang ditetapkan dalam 7.8 tanpa reduksi untuk desain tegangan izin.
Perpindahan (displacement) harus diperbesar menggunakan rumus sebagai
berikut:
𝐶𝑑 𝛿𝑥𝑒
𝛿𝑥 = ( ) (2.26)
𝐼𝑒
Keterangan:
Cd = Faktor pembesaran simpangan lateral
xe = Perpindahan elastic yang dihitung akibat gaya gempa desain tingkat kekuatan
Ie = Faktor keutamaan gempa
Penentuan simpangan antar tingkat desain () dihitung menggunakan rumus

sebagai berikut:
Δ = 𝛿𝑋 (𝑖+1) − 𝛿𝑋 (𝑖) (2.27)
Keterangan:
x = Perpindahan yang diperbesar
i = lantai ke-i
Gambar 1.1 Simpangan antar tingkat (SNI 1726 : 2019)
Simpangan antar tingkat desain (Δ) tidak boleh melebihi simpangan antar tingkat
yang diizinkan (Δa) sesuai SNI 1726 : 2019 Pasal 7.12.1 (lihat Persamaan 2.17 dan 2.18).
Syarat : SRPMB & SRPMM = Δ < Δa (2.28)
Δa Δa
Syarat : SRPMK dan Sistem Ganda = Δ < =Δ < (2.29)
ρ 1.3
Nilai simpangan antar tingkat yang diizinkan dapat dilihat pada Tabel 2.10. SNI
1726 : 2019 Pasal 7.3.4.1 menyatakan bahwa perhitungan simpangan antar tingkat apabila
pada kategori desain seismik B atau C mempunyai faktor redundansi (ρ) sebesar 1,0 dan
pada pasal 7.3.4.2 menyatakan bahwa pada kategori desain seismik D,E,F mempunyai
faktor redundansi (ρ) sebesar 1,3.
Tabel 2. 10 Simpangan antar tingkat izin (Δa) (BSN, 2019a)

Kategori risiko
Struktur
I atau II III IV
Struktur, selain dari struktur dinding geser batu
bata, 4 tingkat atau kurang dengan dinding
interior, partisi, langit-langit dan sistem dinding 0,025hsx 0,020hsx 0,015hsx
eksterior yang telah didesain untuk
mengakomodasi simpangan antar tingkat.
Struktur dinding geser kantilever batu bata 0,010hsx 0,010hsx 0,010hsx
Struktur dinding geser batu bata lainnya 0,007hsx 0,007hsx 0,007hsx
Semua struktur lainnya 0,020hsx 0,015hsx 0,010hsx
1.8 Pengaruh P-delta
SNI 1726 : 2019 pasal 7.8.7 menyatakan bahwa pengaruh P-delta pada geser
tingkat dan momen, gaya dan momen elemen struktur yang dihasilkan, dan simpangan
antar tingkat yang diakibatkannya tidak perlu diperhitungkan apabila koefisien stabilitas
(θ) sama dengan atau kurang dari 0,1. Persamaan koefisien stabilitas (θ) dapat dilihat di
bawah ini:
𝑃𝑋 𝛥𝐼𝑒
𝜃= (2.30)
𝑉𝑋 ℎ𝑠𝑥 𝐶𝑑
Nilai Px merupakan beban vertikal total pada dan di atas tingkat-x dengan faktor
beban individu tidak perlu melebihi 1,0. Nilai koefisien stabilitas (θ) harus kurang dari
θmax. θmax didapat dari persamaan sebagai berikut:
0,5
𝜃𝑚𝑎𝑥 = (2.31)
𝛽 𝑥 𝐶𝑑
Nilai β merupakan rasio kebutuhan geser terhadap kapasitas geser untuk tingkat x
dan x – 1. Secara konservatif, nilai β diizinkan diambil sebesar 1. Apabila Nilai koefisien
stabilitas (θ) melebihi nilai koefisien stabilitas maksimum (θmax) maka struktur berpotensi
mengalami ketidakstabilan dan harus didesain.
DATA RESPON SPECTRUM
1. Data Respon Spectrum

Fungsi Bangunan = Warehouse
Ketgori Resiko = II
Faktor Keutamaan Gempa = 1
Kota = Marunda
Kelas Situs = SE (tanah lunak)
PGA = 0,349 g
PGAm = 0,543 g
SS = 0,721 g
S1 = 0,355 g
TL = 20 detik
Fa = 1,259
Fv = 2,578
SMS = 0,908 g
SM1 = 0,915 g
SDS = 0,605 g
SD1 = 0,611 g
T0 = 0,189 detik
Ts = 0,947 detik
Kategori Desain Seismik (KDS) = D
Koefisien modifikasi respons (R) = 8
Faktor kuat lebih sistem (Ω) = 3
Faktor pembesaran defleksi (Cd) = 5,5
2. Gambar Respon Spectra

PERIODE ALAMI STRUKTUR
1. Parameter Periode Struktur
2. Perhitungan Periode Struktur

a. Periode Arah X (translasi) Mode 1
Ct = 0,0724
hn = 12,5
x = 0,8
Cu = 1,4
Ta(min) = 0,546
T Output SAP2000 = 0,878
Ta(max) = 0,765
Status = Ta Max
b. Periode Arah Y (Translasi) Mode 2

Ct = 0,0724
hn = 12,5
x = 0,8
Cu = 1,4
Ta(min) = 0,546
T Output SAP2000 = 0,8691
Ta(max) = 0,765
Status = Ta Max
3. Perhitungan Tc, Ta dan Ta maks

Syarat :
Tc > Ta(max), maka gunakan T = Ta(max)
Ta < Tc < Ta(max), maka gunakan T = Tc
Tc < Ta, maka gunakan T = Ta
T used (arah X) = 0,765

T used (arah Y) = 0,765
PERHITUNGAN GAYA GESER DASAR
GAYA GESER DASAR ARAH X (MANUAL)

DATA NILAI QTY KETERANGAN
R = 8 - Koefisien modifikasi respons
Ω0 = 3 - Faktor kuat lebih sistem
Cd = 5,5 - faktor pembesaran defleksi
Ie = 1 - Faktor keutamaan gempa
T (Arah X) = 0,765 detik Periode Fundamental
W = 7977 kN Berat Seismik Struktur
g = 9,81 m/s2 Gravitasi
PGA = 0,349 m/s2
SS = 0,721
S1 = 0,355
Fa = 1,259
Fv = 2,578
TL = 20 detik
SMS = 0,908
SM1 = 0,915
SDS = 0,605
SD1 = 0,611
T0 = 0,202
TS = 1,010
Cs = SDS/(R/Ie) = 0,076 Persamaan 2.37
Cs(1)a = SD1/(T*(R/Ie)) = 0,100 Persamaan 2.38
Cs(1)b = SD1/(T^2 *(R/Ie)) = 0 Persamaan 2.39
Cs(2) = 0,044 SDS Ie ≥ 0.01 = 0,027 Persamaan 2.40
Cs(3) = 0.5S1/(R/Ie) = 0 Persamaan 2.41
Cs (Pakai) = 0,0756
b. Gaya Geser Arah Y
GAYA GESER DASAR ARAH Y (MANUAL)
DATA NILAI QTY KETERANGAN
R = 8 - Koefisien modifikasi respons
Ω0 = 3 - Faktor kuat lebih sistem
Cd = 5,5 - faktor pembesaran defleksi
Ie = 1 - Faktor keutamaan gempa
T (Arah X) = 0,765 detik Periode Fundamental
W = 7977 kN Berat Seismik Struktur
g = 9,81 m/s2 Gravitasi
PGA = 0,349 m/s2
SS = 0,721
S1 = 0,355
Fa = 1,259
Fv = 2,578
TL = 20 detik
SMS = 0,908
SM1 = 0,915
SDS = 0,605
SD1 = 0,611
T0 = 0,202
TS = 1,010
Cs = SDS/(R/Ie) = 0,076 Persamaan 2.37
Cs(1)a = SD1/(T*(R/Ie)) = 0,100 Persamaan 2.38
Cs(1)b = SD1/(T^2 *(R/Ie)) = 0 Persamaan 2.39
Cs(2) = 0,044 SDS Ie ≥ 0.01 = 0,027 Persamaan 2.40
Cs(3) = 0.5S1/(R/Ie) = 0 Persamaan 2.41
Cs (Pakai) = 0,076
2. Perhitungan Gaya Geser Statik
Gaya Sx Sy
Sx -4224,812 0
Sy 0 -4224,812
3. Perhitungan Gaya Geser Dinamik

Sesuai SNI 1726:2019 Vd>100%Vs
Skala Awal = 1,225
Gaya Ex Ey
Ex 3372,028 196,856
Ey 196,856 3348,858
a. Nilai Base Shear Awal

V base Sx-Sy Ex-Ex Keterangan Check
X 4224,81 3372,03 Vd > 100% Vs SKALA ULANG
Y 4224,81 3348,86 Vd > 100% Vs SKALA ULANG
3. Penskalaan Ulang Gaya Geser Dasar Dinamik
Skala Kedua arah X = 1,573 Dipakai jika syarat tidak

Skala Kedua arah Y = 1,545 memenuhi
b. Nilai Base Shear Kedua

Gaya V statik V dinamik Keterangan Check
X 4224,81 4332,71 Vd > 100% Vs OK
Y 4224,81 4226,66 Vd > 100% Vs OK
PERHITUNGAN STORY DRIFT
Faktor Pembesaran Defleksi (Cd) = 5,5

Faktor Keuatamaan Gempa (Ie) = 1
Redundansi (ρ) = 1,3
a. Displacement Struktur
Displacement Arah X (U1) Displacement Arah Y (U2)
STORY 𝛿xe (mm) STORY 𝛿ye (mm)
LT 5 2,851 LT 5 1,872
LT 4 2,492 LT 4 1,076
LT 3 2,419 LT 3 0,585
LT 2 0,499 LT 2 0,480
LT 1 0 LT 1 0
b. Story Drift Arah X

ARAH X
STORY h (m) Δh (mm) 𝛿xe (mm) 𝛿x (mm) Δx (mm) Δa/ρ (mm) STATUS
5 12,5 2700 2,851 15,68 1,98 51,923 Oke
4 9,8 2550 2,492 13,70 0,40 49,038 Oke
3 7,2 2710 2,419 13,30 10,56 52,115 Oke
2 4,5 4500 0,499 2,74 2,74 86,538 Oke
1 0,0 0 0,000 0,00 0,00 0,000 Oke
b. Story Drift Arah Y
ARAH Y
STORY h (m) Δh (mm) 𝛿xe (mm) 𝛿y (mm) Δy (mm) Δa/ρ (mm) STATUS
5 12,5 2700 1,872 10,29 4,38 51,923 Oke
4 9,8 2550 1,076 5,92 2,70 49,038 Oke
3 7,2 2710 0,585 3,22 0,58 52,115 Oke
2 4,5 4500 0,480 2,64 2,64 86,538 Oke
1 0,0 0 0,000 0,00 0,00 0,000 Oke
PERHITUNGAN EFEK P-DELTA
a. Gaya Geser
Combination Beban Gempa terbesar arah X dan arah Y
Gaya Geser Arah X Gaya Geser Arah Y
Lantai Vx Satuan Lantai Vy Satuan
LT 5 7,929 kN LT 5 9,701 kN
LT 4 16,043 kN LT 4 16,647 kN
LT 3 59,277 kN LT 3 29,15 kN
LT 2 29,976 kN LT 2 40,824 kN
LT 1 0 kN LT 1 0 kN
a. Beban Layan Service (P)

Combination Beban Layan = 1,0 DL + 1,0 SIDL + 1,0 LL
Displacement Arah X Displacement Arah Y
Lantai Px Satuan Lantai Py Satuan
LT 5 64,58 kN LT 5 64,6 kN
LT 4 127,84 kN LT 4 127,8 kN
LT 3 192,52 kN LT 3 192,5 kN
LT 2 218,89 kN LT 2 218,9 kN
LT 1 0 kN LT 1 0 kN
c. Efek P-Delta
β = 1
Cd = 5,5
Ie = 1
ρ = 1,3
θ = θMax =
ARAH X
Tinggi
Lantai h (mm) Vx Px (mm) Δx (mm) θX θMax Status
Bangunan (m)
LT 5 12,5 2700 7,9 64,6 2,0 0,001 0,091 Oke
LT 4 9,8 2550 16,0 127,8 0,4 0,000 0,091 Oke
LT 3 7,2 2710 59,3 192,5 10,6 0,002 0,091 Oke
LT 2 4,5 4500 30,0 218,9 2,7 0,001 0,091 Oke
LT 1 0,0 0 0 0 0 0,000 0,091 Oke
ARAH Y
Tinggi
Lantai h (mm) Vy Py (mm) Δy (mm) θY θMax Status
Bangunan (m)
LT 5 12,46 2700 9,7 64,6 4,4 0,002 0,091 Oke
LT 4 9,76 2550 16,6 127,8 2,7 0,001 0,091 Oke
LT 3 7,21 2710 29,2 192,5 0,6 0,000 0,091 Oke
LT 2 4,5 4500 40,8 218,9 2,6 0,001 0,091 Oke
LT 1 0 0 0 0 0 0,000 0,091 Oke
PERIODE STRUKTUR
TABLE: Modal Participating Mass Ratios

Period Partisipasi
Case Mode UX UY UZ RX RY RZ
sec Massa
MODAL Mode 0,878 0,460 0,072 0,000 46% 0,00 0,00 0,23
MODAL Mode 0,869 0,068 0,720 0,000 53% 0,00 0,00 0,01
MODAL Mode 0,797 0,210 0,007 0,000 74% 0,00 0,00 0,55
MODAL Mode 0,507 0,250 0,000 0,000 99% 0,00 0,01 0,00
MODAL Mode 0,461 0,000 0,180 0,000 99% 0,00 0,00 0,00
MODAL Mode 0,416 0,004 0,009 0,000 99% 0,00 0,00 0,20
MODAL Mode 0,348 0,000 0,000 0,000 99% 0,00 0,00 0,00
MODAL Mode 0,347 0,000 0,000 0,000 99% 0,00 0,00 0,00
MODAL Mode 0,345 0,000 0,000 0,000 99% 0,00 0,00 0,00
MODAL Mode 0,344 0,000 0,000 0,000 99% 0,00 0,00 0,00
MODAL Mode 0,344 0,000 0,000 0,000 99% 0,00 0,00 0,00
MODAL Mode 0,343 0,000 0,000 0,000 99% 0,00 0,00 0,00
BERAT STRUKTUR
TABLE: Material List 2 - By Section Property

Section ObjectType NumPieces TotalLength TotalWeight
Text Text Unitless m KN
H300 Frame 283 1250,23 1125,935
W250 Frame 977 5077,10171 1423,29
W200 Frame 99 504,9 101,512
W150 Frame 2475 6695,16475 891,549
W300 Frame 507 2785,1 971,772
H250 Frame 61 165,31 114,494
W350 Frame 441 2667,5 1261,928
W400 Frame 18 128,25 69,556
H200 Frame 271 706,72 337,704
W100 Frame 837 1869,91674 162,644
UNP 80 Frame 63 233,8932 17,067
H175 Frame 172 464,4 178,642
UNP 50 Frame 1614 4400,50575 196,457
H350 Frame 17 72,92 95,666
STEELPLANK GANG WAY Area 158,882
STEEL PLANK MAIN AISLE Area 869,668
TOTAL 7976,766
BAB 2
ANALISIS STRUKTUR
DAFTAR LIST MATERIAL STRUKTUR MEZZANINE RACKING
A. LT 1
Kolom = HB 300.300.10.15
HB 350.350.12.19
B. LT 2
Balok anak = WF 100.50.5.7
WF 150.75.8.13
Balok Induk = WF 350.17.7.11

WF 400.200.8.13 (long span)
Kolom = HB 200.200.8.12
HB 250.250.9.14
C. LT 3-5
Balok anak = WF 100.50.5.7
Balok Induk = WF 150.75.8.13
WF 200.100.5,5.8
WF 250.125.6.9
WF 350.17.7.11
Kolom = HB 200.200.8.12
= HB 250.250.9.14
= H175.175.7,5.11
PERHITUNGAN BALOK WF 100.50.5.7
A. MATERIAL PROPERTIES tf
fy = 300 MPa
fr tw
= 70 MPa h h2 ht
E = 200000 MPa
u = 0,3
r
h1
B. SPESIFIKASI PROFIL BAJA bf
Profil = WF 100.50.5.7
ht = 100 mm rx = 39,6 mm
bf = 50 mm ry = 11,2 mm
3
tw = 5 mm Sx = 37500 mm
tf = 7 mm Sy = 5910 mm3
r = 8 mm Ix = 1670000 mm4
A = 1185 mm2 Iy = 148000 mm4
w = 93,3 N/m
C. GAYA DALAM PADA BATANG
Frame 5344 pada SAP2000
Lx = 1775 mm
Ly = 1775 mm
Mu = 1134359 Nmm
MA = 850769,25 Nmm
MB = 1134359 Nmm
MC = 850769,25 Nmm
Vu = 368,53 N
fb = 0,90
ff = 0,75
D. SECTION PROPERTIES
G = 76923 MPa Iw = 3,200E+08 mm6
h1 = 15,00 mm X1 = 30995,1 MPa
h2 = 70,00 mm X2 = 0,0000091 mm2/N2
h = 93,00 mm Zx = 41795,0 mm3
J = 15016,7 mm4 Zy = 9287,5 mm3
E. ANALISIS KEKUATAN BALOK
1. MOMEN NOMINAL PENAMPANG

a. Cek Kelangsingan
λ = 7,143
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang compact ,
λp = 9,815
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang non-compact ,
λr = 370 / √ ( fy - fr )
24,397
Mp = f y x Zx
12538500 Nmm
Mr = Sx (fy - fr)
8625000 Nmm
Momen nominal penampang untuk :

a. Penampang compact :   p
→ Mn = Mp
b. Penampang non-compact : p <   r
→ Mn = Mp - (Mp - Mr) * (  - p) / ( r - p)
c. Penampang langsing :  > r
→ Mn = Mr * ( r /  )2
→  < p
→  < r
Penampang Compact
Momen nominal penampang dihitung sebagai berikut :
- Penampang Compact = 12538500 Nmm

- Penampang Non Compact = - Nmm
- Penampang Langsing = - Nmm
Penampang Compact Mn = 12538500 Nmm
2. MOMEN NOMINAL BALOK PLAT BERDINDING PENUH
 = h / tw = 18,600
h / tw > r
tidak
dihitung
harus
dengan rumus :
Koefisien momen tekuk torsi lateral,
Cb = 12.5 * Mu / ( 2.5 * Mu + 3 * MA + 4 * MB + 3 * MC )
1,14 < 2.3
Cb = 1,14
ar = h * tw / ( bf * tf )
1,329
I1 = Iy / 2 - 1/12 * tw3 * 1/3 * h2
73757 mm4
A1 = A / 2 - 1/3 * tw * h2
476 mm2
r1 =  ( I1 / A1 )
12 mm
2.1. Momen nominal berdasarkan tekuk torsi lateral
L = Ly = 1775 mm
G = L / r1 = 142,569
p = 1.76 * √ ( E / fy ) = 45,443
r = 4.40 * √ ( E / fy ) = 113,608
fc = fc = Cb * fy / 2 = 170,45 MPa
fc < fy fc = 170,45 MPa
G > p dan G > r
Tegangan kritis penampang dihitung sebagai berikut :

G ≤ p fcr = fy = - MPa
p ≤ G ≤ r fcr = Cb* fy* [ 1 - ( G - p) / ( 2*( r - p) ) ] = - MPa
G > r fcr = fc * ( r / G )2 = 108,24 MPa
fcr = 108,24 MPa
fcr < fy fcr = 108,24 MPa
S = Sx = 37500 mm3
Koefisien balok plat berdinding penuh,
Kg = 1 - [ ar / (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw - 2550 /  fcr ] = 1,188
Mn = 4822948 Nmm
2.2. Momen nominal berdasarkan local buckling pada sayap
ke = 4 /  ( h / tw ) = 0,927 > 0.763

ke = 0,763
G = bf / ( 2 * tf ) = 3,57
p = 0.38 * √ ( E / fy ) = 9,81
r = = 30,45
fc = fy / 2 = 150,00 MPa
G < p dan G < r

Berdasarkan nilai kelangsingan sayap, maka termasuk penampang compact

G ≤ p fcr = fy = 300,00 MPa
G > r fcr = fc * ( r / G ) =
2
- MPa
fcr = 300,00 MPa
fcr < fy maka diambil, fcr = 300,00 MPa
3
S = Sx = 37500 mm
Kg = 1 - [ ar / (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw - 2550 /  fcr ] = 1,107
Mn = Kg * S * fcr = 12452620 Nmm
3. MOMEN NOMINAL PENGARUH LATERAL BUCKLING
Momen nominal komponen struktur dengan pengaruh tekuk lateral, untuk :

a. Bentang pendek : L  Lp
→ Mn = Mp = fy * Zx
b. Bentang sedang : Lp < L  Lr
→ Mn = Cb * [ Mr + ( Mp - Mr ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ]  Mp
c. Bentang panjang :L > Lr
→ Mn = Cb * p / L*√ [ E * Iy * G * J + ( p * E / L )2 * Iy * Iw ]  Mp
Lp = 1.76 * ry * √ ( E / fy ) = 509 mm
fL = f y - fr = 230 MPa
Lr = ry * X1 / fL * √ [ 1 + √ ( 1 + X2 * fL2 ) ] = 2248 mm
Cb = 12.5 * Mu / ( 2.5*Mu + 3*MA + 4*MB + 3*MC ) = 1,14
Mp = fy * Zx = 12538500 Nmm
Mr = Sx * ( fy - fr ) = 8625000 Nmm
L = Ly = 1775 mm
L > Lp dan L < Lr
Termasuk kategori : bentang sedang
Momen nominal dihitung sebagai berikut :
Mn = Mp = fy * Zx = - Nmm
Mn = Cb * [ Mr + ( Mp - Mr ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] = 11009889 Nmm
2
Mn = Cb * p / L*√ [ E * Iy * G * J + ( p * E / L ) * Iy * Iw ] = - Nmm
Momen nominal untuk kategori : bentang sedang Mn = 11009889 Nmm
Mn < Mp
Momen nominal yang digunakan, Mn = 11009888,98 Nmm
4. TAHANAN MOMEN LENTUR

Mn = 12538500 Nmm (pengaruh local buckling)
Mn = 4822948 Nmm Momen nominal tekuk torsi lateral,

Mn = 12452620 Nmm Momen nominal local buckling pd. sayap,
Mn = 11009889 Nmm Momen nominal ateral buckling ,
Mn = 4822948 Nmm
fb * Mn = 4340653 Nmm
Mu = 1134359 Nmm
Mu  fb * Mn
1134359 < 4340653 AMAN (OK)
Mu / ( f b * Mn ) = 0,2613 < 1.0 (OK)
5. TAHANAN GESER
Kontrol tahanan geser nominal plat badan tanpa pengaku :
Ketebalan plat badan tanpa pengaku harus memenuhi syarat,
h2 / tw  6.36 *  ( E / fy )
14 < 164,21 Plat badan memenuhi syarat (OK)
Vu = = 368,53 N
2
Aw = tw * ht = 500 mm
Vn = 0.60 * fy * Aw = 90000 N
ff * Vn = = = 67500 N
Vu  ff * Vn
368,53 < 67500 AMAN (OK)
Vu / ( ff * Vn ) = 0,7500 < 1.0 (OK)
6. INTERAKSI GESER DAN LENTUR
Syarat yang harus dipenuhi :

Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn )  1,375
Mu / ( fb * Mn ) = 0,2613
Vu / ( ff * Vn ) = 0,0055
Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) = 0,2647
< 1.375 AMAN (OK)
7. CHECK LENDUTAN STRUKTUR

L max = 3800 mm
Lendutan izin
L/240 = 15,83 mm (hasil SAP2000)
Δ = 0,886 mm OK
fy = 300 MPa
fr tw
= 70 MPa h h2 ht
E = 200000 MPa
u = 0,3
r
h1
Profil = WF 150.75.8.13
ht = 150 mm rx = 61,1 mm
bf = 75 mm ry = 16,6 mm
3
tw = 5 mm Sx = 88800 mm
tf = 7 mm Sy = 13200 mm3
r = 8 mm Ix = 6660000 mm4
A = 1785 mm2 Iy = 495000 mm4
w = 137,2 N/m
Lx = 2450 mm
Ly = 2450 mm
Mu = 12071672,1 Nmm
MA = 9053754,075 Nmm
MB = 12071672 Nmm
MC = 9280097,927 Nmm
Vu = 10757 N
fb = 0,90
ff = 0,75
G = 76923 MPa Iw = 2,531E+09 mm6
h1 = 15,00 mm X1 = 19802,1 MPa
h2 = 120,00 mm X2 = 0,0000523 mm2/N2
3
h = 143,00 mm Zx = 98195,0 mm
4 3
J = 22816,7 mm Zy = 20537,5 mm

a. Cek Kelangsingan
λ = 10,714
λp = 9,815
λr = 370 / √ ( fy - fr )
24,397
Mp = f y x Zx
29458500 Nmm
Mr = Sx (fy - fr)
20424000 Nmm

→ Mn = Mp
→ Mn = Mp - (Mp - Mr) * (  - p) / ( r - p)
→ Mn = Mr * ( r /  )2
→  < p
→  < r
Penampang non-compact
- Penampang Compact = - Nmm

- Penampang Non Compact = 28901310 Nmm
Penampang non-compact Mn = 28901310 Nmm
 = h / tw = 28,600
h / tw > r
harus
dihitung dengan rumus :
Cb = 12.5 * Mu / ( 2.5 * Mu + 3 * MA + 4 * MB + 3 * MC )
1,13 < 2.3
Cb = 1,13
ar = h * tw / ( bf * tf )
1,362
I1 = Iy / 2 - 1/12 * tw3 * 1/3 * h2
4
247083 mm
A1 = A / 2 - 1/3 * tw * h2
2
693 mm
r1 =  ( I1 / A1 )
19 mm
L = Ly = 2450 mm
G = L / r1 = 129,704
p = 1.76 * √ ( E / fy ) = 45,443
r = 4.40 * √ ( E / fy ) = 113,608
fc = fc = Cb * fy / 2 = 169,59 MPa
fc < fy fc = 169,59 MPa
G > p dan G > r

G > r fcr = fc * ( r / G ) =
2
130,11 MPa
fcr = 130,11 MPa
S = Sx = 88800 mm3
Kg = 1 - [ ar / (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw - 2550 /  fcr ] = 1,165
Mn = 13460499 Nmm
ke = 4 /  ( h / tw ) = 0,748 < 0.763

ke = 0,748
G = bf / ( 2 * tf ) = 5,36
p = 0.38 * √ ( E / fy ) = 9,81
r = = 30,15
fc = fy / 2 = 150,00 MPa
G < p dan G < r


G ≤ p fcr = fy = 300,00 MPa
G > r fcr = fc * ( r / G ) =
2
- MPa
fcr = 300,00 MPa
S = Sx = 88800 mm3
Kg = 1 - [ ar / (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw - 2550 /  fcr ] = 1,100
Mn = Kg * S * fcr = 29315558 Nmm

Lp = 1.76 * ry * √ ( E / fy ) = 754 mm
fL = f y - fr = 230 MPa
Lr = ry * X1 / fL * √ [ 1 + √ ( 1 + X2 * fL2 ) ] = 2451 mm
Cb = 12.5 * Mu / ( 2.5*Mu + 3*MA + 4*MB + 3*MC ) = 1,13
Mp = fy * Zx = 29458500 Nmm
Mr = Sx * ( fy - fr ) = 20424000 Nmm
L = Ly = 2450 mm
L > Lp dan L < Lr
2
Mn < Mp


Mn = 13460499 Nmm
fb * Mn = 12114449 Nmm
Mu = 12071672,1 Nmm
Mu  fb * Mn
12071672 < 12114449 AMAN (OK)
Mu / ( f b * Mn ) = 0,9965 < 1.0 (OK)
5. TAHANAN GESER
h2 / tw  6.36 *  ( E / fy )
24 < 164,21 Plat badan memenuhi syarat (OK)
Vu = = 10757 N
Aw = tw * ht = 750 mm2
Vn = 0.60 * fy * Aw = 135000 N
ff * Vn = = = 101250 N
Vu  ff * Vn
10757 < 101250 AMAN (OK)
Vu / ( ff * Vn ) = 0,7500 < 1.0 (OK)

Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn )  1,375
Mu / ( fb * Mn ) = 0,9965
Vu / ( ff * Vn ) = 0,1062
Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) = 1,0629
< 1.375 AMAN (OK)

L max = 2450 mm
Lendutan izin
L/240 = 10,21 mm (hasil SAP2000)
Δ = 1,954 mm OK
PERHITUNGAN BALOK WF 200.100.5,5.8
fy = 300 MPa
fr tw
= 70 MPa h h2 ht
E = 200000 MPa
u = 0,3
r
h1
Profil = WF 200.100.5,5.8
ht = 200 mm rx = 82,4 mm
bf = 100 mm ry = 22,2 mm
3
tw = 5,5 mm Sx = 184000 mm
tf = 8 mm Sy = 26800 mm3
r = 11 mm Ix = 18400000 mm4
A = 2716 mm2 Iy = 1340000 mm4
w = 213 N/m
Frame 8499 pada SAP2000
Lx = 7100 mm
Ly = 1200 mm
Mu = 30217284 Nmm
MA = 22662963 Nmm
MB = 30217284 Nmm
MC = 23229537 Nmm
Vu = 24634,22 N
fb = 0,90
ff = 0,75
G = 76923 MPa Iw = 1,235E+10 mm6
h1 = 19,00 mm X1 = 16432,8 MPa
h2 = 162,00 mm X2 = 0,0001073 mm2/N2
3
h = 192,00 mm Zx = 200152,0 mm
4 3
J = 44337,7 mm Zy = 41391,5 mm

a. Cek Kelangsingan
λ = 12,500
λp = 9,815
λr = 370 / √ ( fy - fr )
24,397
Mp = f y x Zx
60045600 Nmm
Mr = Sx (fy - fr)
42320000 Nmm

→ Mn = Mp
→ Mn = Mp - (Mp - Mr) * (  - p) / ( r - p)
→ Mn = Mr * ( r /  )2
→  < p
→  < r

 = h / tw = 34,909
h / tw > r
harus
Cb = 12.5 * Mu / ( 2.5 * Mu + 3 * MA + 4 * MB + 3 * MC )
1,13 < 2.3
Cb = 1,13
ar = h * tw / ( bf * tf )
1,320
I1 = Iy / 2 - 1/12 * tw3 * 1/3 * h2
4
669251 mm
A1 = A / 2 - 1/3 * tw * h2
2
1061 mm
r1 =  ( I1 / A1 )
25 mm
L = Ly = 1200 mm
G = L / r1 = 47,780
p = 1.76 * √ ( E / fy ) = 45,443
r = 4.40 * √ ( E / fy ) = 113,608
fc = fc = Cb * fy / 2 = 169,59 MPa
fc < fy fc = 169,59 MPa
G > p dan G < r

p ≤ G ≤ r fcr = Cb* fy* [ 1 - ( G - p) / ( 2*( r - p) ) ] = 333,36 MPa
G > r fcr = fc * ( r / G ) =
2
- MPa
fcr = 333,36 MPa
fcr > fy fcr = 300,00 MPa
S = Sx = 184000 mm3
Kg = 1 - [ ar / (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw - 2550 /  fcr ] = 1,093
Mn = 60327655 Nmm
ke = 4 /  ( h / tw ) = 0,677 < 0.763

ke = 0,677
G = bf / ( 2 * tf ) = 6,25
p = 0.38 * √ ( E / fy ) = 9,81
r = = 28,68
fc = fy / 2 = 150,00 MPa
G < p dan G < r


G ≤ p fcr = fy = 300,00 MPa
G > r fcr = fc * ( r / G ) =
2
- MPa
fcr = 300,00 MPa
S = Sx = 184000 mm3
Kg = 1 - [ ar / (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw - 2550 /  fcr ] = 1,093
Mn = Kg * S * fcr = 60327655 Nmm

Lp = 1.76 * ry * √ ( E / fy ) = 1009 mm
fL = f y - fr = 230 MPa
Lr = ry * X1 / fL * √ [ 1 + √ ( 1 + X2 * fL2 ) ] = 3003 mm
Cb = 12.5 * Mu / ( 2.5*Mu + 3*MA + 4*MB + 3*MC ) = 1,13
Mp = fy * Zx = 60045600 Nmm
Mr = Sx * ( fy - fr ) = 42320000 Nmm
L = Ly = 1200 mm
L > Lp dan L < Lr
2
Mn > Mp
Momen nominal yang digunakan, Mn = 60045600 Nmm


Mn = 60045600 Nmm
fb * Mn = 54041040 Nmm
Mu = 30217284,1 Nmm
Mu  fb * Mn
30217284 < 54041040 AMAN (OK)
Mu / ( f b * Mn ) = 0,5592 < 1.0 (OK)
5. TAHANAN GESER
h2 / tw  6.36 *  ( E / fy )
29,4545 < 164,21 Plat badan memenuhi syarat (OK)
Vu = = 24634,22 N
Aw = tw * ht = 1100 mm2
Vn = 0.60 * fy * Aw = 198000 N
ff * Vn = = = 148500 N
Vu  ff * Vn
24634,22 < 148500 AMAN (OK)
Vu / ( ff * Vn ) = 0,7500 < 1.0 (OK)

Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn )  1,375
Mu / ( fb * Mn ) = 0,5592
Vu / ( ff * Vn ) = 0,1659
Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) = 0,6628
< 1.375 AMAN (OK)

L max = 7100 mm
Lendutan izin
L/240 = 29,58 mm (hasil SAP2000)
Δ = 20,834 mm (Frame 8499) OK

fy = 300 MPa
fr tw
= 70 MPa h h2 ht
E = 200000 MPa
u = 0,3
r
h1
Profil = WF 250.125.6.9
ht = 250 mm rx = 104 mm
bf = 125 mm ry = 27,9 mm
3
tw = 6 mm Sx = 324000 mm
tf = 9 mm Sy = 47000 mm3
r = 12 mm Ix = 40500000 mm4
A = 3766 mm2 Iy = 2940000 mm4
w = 296 N/m
Lx = 900 mm
Ly = 900 mm
Mu = 86746941 Nmm
MA = 65060206 Nmm
MB = 86746941 Nmm
MC = 66686711 Nmm
Vu = 96989,35 N
fb = 0,90
ff = 0,75
G = 76923 MPa Iw = 4,269E+10 mm6
h1 = 21,00 mm X1 = 14524,3 MPa
h2 = 208,00 mm X2 = 0,0001718 mm2/N2
3
h = 241,00 mm Zx = 351861,0 mm
4 3
J = 77454,0 mm Zy = 72400,5 mm

a. Cek Kelangsingan
λ = 13,889
λp = 9,815
λr = 370 / √ ( fy - fr )
24,397
Mp = f y x Zx
105558300 Nmm
Mr = Sx (fy - fr)
74520000 Nmm

→ Mn = Mp
→ Mn = Mp - (Mp - Mr) * (  - p) / ( r - p)
→ Mn = Mr * ( r /  )2
→  < p
→  < r

 = h / tw = 40,167
h / tw > r
harus
Cb = 12.5 * Mu / ( 2.5 * Mu + 3 * MA + 4 * MB + 3 * MC )
1,13 < 2.3
Cb = 1,13
ar = h * tw / ( bf * tf )
1,285
I1 = Iy / 2 - 1/12 * tw3 * 1/3 * h2
4
1468752 mm
A1 = A / 2 - 1/3 * tw * h2
2
1467 mm
r1 =  ( I1 / A1 )
32 mm
L = Ly = 900 mm
G = L / r1 = 28,444
p = 1.76 * √ ( E / fy ) = 45,443
r = 4.40 * √ ( E / fy ) = 113,608
fc = fc = Cb * fy / 2 = 169,59 MPa
fc < fy fc = 169,59 MPa
G < p dan G < r

G ≤ p fcr = fy = 300,00 MPa
G > r fcr = fc * ( r / G ) =
2
- MPa
fcr = 300,00 MPa
S = Sx = 324000 mm3
Kg = 1 - [ ar / (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw - 2550 /  fcr ] = 1,087
Mn = 105635408 Nmm
ke = 4 /  ( h / tw ) = 0,631 < 0.763

ke = 0,631
G = bf / ( 2 * tf ) = 6,94
p = 0.38 * √ ( E / fy ) = 9,81
r = = 27,69
fc = fy / 2 = 150,00 MPa
G < p dan G < r


G ≤ p fcr = fy = 300,00 MPa
G > r fcr = fc * ( r / G ) =
2
- MPa
fcr = 300,00 MPa
S = Sx = 324000 mm3
Kg = 1 - [ ar / (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw - 2550 /  fcr ] = 1,087
Mn = Kg * S * fcr = 105635408 Nmm

Lp = 1.76 * ry * √ ( E / fy ) = 1268 mm
fL = f y - fr = 230 MPa
Lr = ry * X1 / fL * √ [ 1 + √ ( 1 + X2 * fL2 ) ] = 3600 mm
Cb = 12.5 * Mu / ( 2.5*Mu + 3*MA + 4*MB + 3*MC ) = 1,13
Mp = fy * Zx = 105558300 Nmm
Mr = Sx * ( fy - fr ) = 74520000 Nmm
L = Ly = 900 mm
L < Lp dan L < Lr
Termasuk kategori : bentang pendek
Mn = Mp = fy * Zx = 105558300 Nmm
Mn = Cb * [ Mr + ( Mp - Mr ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] = - Nmm
2
Momen nominal untuk kategori : bentang pendek Mn = 105558300 Nmm
Mn > Mp


Mn = 105558300 Nmm
fb * Mn = 95002470 Nmm
Mu = 86746941 Nmm
Mu  fb * Mn
86746941 < 95002470 AMAN (OK)
Mu / ( f b * Mn ) = 0,9131 < 1.0 (OK)
5. TAHANAN GESER
h2 / tw  6.36 *  ( E / fy )
Vu = = 96989,35 N
Aw = tw * ht = 1500 mm2
Vn = 0.60 * fy * Aw = 270000 N
ff * Vn = = = 202500 N
Vu  ff * Vn
96989,35 < 202500 AMAN (OK)
Vu / ( ff * Vn ) = 0,7500 < 1.0 (OK)

Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn )  1,375
Mu / ( fb * Mn ) = 0,9131
Vu / ( ff * Vn ) = 0,4790
Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) = 1,2125
< 1.375 AMAN (OK)

L max = 6000 mm
Lendutan izin
L/240 = 25,00 mm (hasil SAP2000)
Δ = 0,55 mm (Frame 1300) OK

PERHITUNGAN BALOK WF 300.150.6,5.9
fy = 300 MPa
fr tw
= 70 MPa h h2 ht
E = 200000 MPa
u = 0,3
r
h1
Profil = WF 300.150.6,5.9
ht = 300 mm rx = 124 mm
bf = 150 mm ry = 32,9 mm
3
tw = 6,5 mm Sx = 481000 mm
tf = 9 mm Sy = 67700 mm3
r = 13 mm Ix = 72100000 mm4
A = 4678 mm2 Iy = 5080000 mm4
w = 367 N/m
Lx = 1100 mm
Ly = 1100 mm
Mu = 134897791 Nmm
MA = 101173343 Nmm
MB = 134897791 Nmm
MC = 103702677 Nmm
Vu = 200611,04 N
fb = 0,90
ff = 0,75
G = 76923 MPa Iw = 1,075E+11 mm6
h1 = 22,00 mm X1 = 12309,9 MPa
h2 = 256,00 mm X2 = 0,0003398 mm2/N2
3
h = 291,00 mm Zx = 522076,5 mm
4 3
J = 98714,8 mm Zy = 104228,6 mm

a. Cek Kelangsingan
λ = 16,667
λp = 9,815
λr = 370 / √ ( fy - fr )
24,397
Mp = f y x Zx
156622950 Nmm
Mr = Sx (fy - fr)
110630000 Nmm

→ Mn = Mp
→ Mn = Mp - (Mp - Mr) * (  - p) / ( r - p)
→ Mn = Mr * ( r /  )2
→  < p
→  < r

 = h / tw = 44,769
h / tw > r
harus
Cb = 12.5 * Mu / ( 2.5 * Mu + 3 * MA + 4 * MB + 3 * MC )
1,13 < 2.3
Cb = 1,13
ar = h * tw / ( bf * tf )
1,401
I1 = Iy / 2 - 1/12 * tw3 * 1/3 * h2
4
2538047 mm
A1 = A / 2 - 1/3 * tw * h2
2
1784 mm
r1 =  ( I1 / A1 )
38 mm
L = Ly = 1100 mm
G = L / r1 = 29,166
p = 1.76 * √ ( E / fy ) = 45,443
r = 4.40 * √ ( E / fy ) = 113,608
fc = fc = Cb * fy / 2 = 169,59 MPa
fc < fy fc = 169,59 MPa
G < p dan G < r

G ≤ p fcr = fy = 300,00 MPa
G > r fcr = fc * ( r / G ) =
2
- MPa
fcr = 300,00 MPa
S = Sx = 481000 mm3
Kg = 1 - [ ar / (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw - 2550 /  fcr ] = 1,089
Mn = 157084039 Nmm
ke = 4 /  ( h / tw ) = 0,598 < 0.763

ke = 0,598
G = bf / ( 2 * tf ) = 8,33
p = 0.38 * √ ( E / fy ) = 9,81
r = = 26,95
fc = fy / 2 = 150,00 MPa
G < p dan G < r


G ≤ p fcr = fy = 300,00 MPa
G > r fcr = fc * ( r / G ) =
2
- MPa
fcr = 300,00 MPa
S = Sx = 481000 mm3
Kg = 1 - [ ar / (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw - 2550 /  fcr ] = 1,089
Mn = Kg * S * fcr = 157084039 Nmm

Lp = 1.76 * ry * √ ( E / fy ) = 1495 mm
fL = f y - fr = 230 MPa
Lr = ry * X1 / fL * √ [ 1 + √ ( 1 + X2 * fL2 ) ] = 4075 mm
Cb = 12.5 * Mu / ( 2.5*Mu + 3*MA + 4*MB + 3*MC ) = 1,13
Mp = fy * Zx = 156622950 Nmm
Mr = Sx * ( fy - fr ) = 110630000 Nmm
L = Ly = 1100 mm
L < Lp dan L < Lr
Termasuk kategori : bentang pendek
Mn = Mp = fy * Zx = 156622950 Nmm
Mn = Cb * [ Mr + ( Mp - Mr ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] = - Nmm
2
Momen nominal untuk kategori : bentang pendek Mn = 156622950 Nmm
Mn > Mp


Mn = 156622950 Nmm
fb * Mn = 140960655 Nmm
Mu = 134897790,8 Nmm
Mu  fb * Mn
134897791 < 140960655 AMAN (OK)
Mu / ( f b * Mn ) = 0,9570 < 1.0 (OK)
5. TAHANAN GESER
h2 / tw  6.36 *  ( E / fy )
Vu = = 200611,04 N
Aw = tw * ht = 1950 mm2
Vn = 0.60 * fy * Aw = 351000 N
ff * Vn = = = 263250 N
Vu  ff * Vn
200611,04 < 263250 AMAN (OK)
Vu / ( ff * Vn ) = 0,7500 < 1.0 (OK)

Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn )  1,375
Mu / ( fb * Mn ) = 0,9570
Vu / ( ff * Vn ) = 0,7621
Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) = 1,4333
> 1.375 BAHAYA (NG)

L max = 6000 mm
Lendutan izin
L/240 = 25,00 mm (hasil SAP2000)
Δ = 0,297 mm (Frame 323) OK

fy = 300 MPa
fr tw
= 70 MPa h h2 ht
E = 200000 MPa
u = 0,3
r
h1
Profil = WF 350.17.7.11
ht = 350 mm rx = 147 mm
bf = 175 mm ry = 39,5 mm
3
tw = 7 mm Sx = 775000 mm
tf = 11 mm Sy = 112000 mm3
r = 14 mm Ix = 136000000 mm4
A = 6314 mm2 Iy = 9840000 mm4
w = 496 N/m
Lx = 6000 mm
Ly = 2450 mm
Mu = 208418603 Nmm
MA = 156313952 Nmm
MB = 208418603 Nmm
MC = 160221801 Nmm
Vu = 239179,76 N
fb = 0,90
ff = 0,75
G = 76923 MPa Iw = 2,827E+11 mm6
h1 = 25,00 mm X1 = 12404,1 MPa
h2 = 300,00 mm X2 = 0,0003139 mm2/N2
3
h = 339,00 mm Zx = 840847,0 mm
4 3
J = 192784,7 mm Zy = 172455,5 mm

a. Cek Kelangsingan
λ = 15,909
λp = 9,815
λr = 370 / √ ( fy - fr )
24,397
Mp = f y x Zx
252254100 Nmm
Mr = Sx (fy - fr)
178250000 Nmm

→ Mn = Mp
→ Mn = Mp - (Mp - Mr) * (  - p) / ( r - p)
→ Mn = Mr * ( r /  )2
→  < p
→  < r

 = h / tw = 48,429
h / tw > r
harus
Cb = 12.5 * Mu / ( 2.5 * Mu + 3 * MA + 4 * MB + 3 * MC )
1,13 < 2.3
Cb = 1,13
ar = h * tw / ( bf * tf )
1,233
I1 = Iy / 2 - 1/12 * tw3 * 1/3 * h2
4
4917142 mm
A1 = A / 2 - 1/3 * tw * h2
2
2457 mm
r1 =  ( I1 / A1 )
45 mm
L = Ly = 2450 mm
G = L / r1 = 54,766
p = 1.76 * √ ( E / fy ) = 45,443
r = 4.40 * √ ( E / fy ) = 113,608
fc = fc = Cb * fy / 2 = 169,59 MPa
fc < fy fc = 169,59 MPa
G > p dan G < r

G > r fcr = fc * ( r / G ) =
2
- MPa
fcr = 315,98 MPa
fcr > fy fcr = 300,00 MPa
S = Sx = 775000 mm3
Kg = 1 - [ ar / (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw - 2550 /  fcr ] = 1,078
Mn = 250537604 Nmm
ke = 4 /  ( h / tw ) = 0,575 < 0.763

ke = 0,575
G = bf / ( 2 * t f ) = 7,95
p = 0.38 * √ ( E / fy ) = 9,81
r = = 26,43
fc = fy / 2 = 150,00 MPa
G < p dan G < r


G ≤ p fcr = fy = 300,00 MPa
G > r fcr = fc * ( r / G ) =
2
- MPa
fcr = 300,00 MPa
S = Sx = 775000 mm3
Kg = 1 - [ ar / (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw - 2550 /  fcr ] = 1,078
Mn = Kg * S * fcr = 250537604 Nmm

Lp = 1.76 * ry * √ ( E / fy ) = 1795 mm
fL = f y - fr = 230 MPa
Lr = ry * X1 / fL * √ [ 1 + √ ( 1 + X2 * fL2 ) ] = 4856 mm
Cb = 12.5 * Mu / ( 2.5*Mu + 3*MA + 4*MB + 3*MC ) = 1,13
Mp = fy * Zx = 252254100 Nmm
Mr = Sx * ( fy - fr ) = 178250000 Nmm
L = Ly = 2450 mm
L > Lp dan L < Lr
2
Mn > Mp


Mn = 250537604 Nmm
fb * Mn = 225483844 Nmm
Mu = 208418603 Nmm
Mu  fb * Mn
208418603 < 225.483.844 AMAN (OK)
Mu / ( f b * Mn ) = 0,9243 < 1.0 (OK)
5. TAHANAN GESER
h2 / tw  6.36 *  ( E / fy )
Vu = = 239179,76 N
Aw = tw * ht = 2450 mm2
Vn = 0.60 * fy * Aw = 441000 N
ff * Vn = = = 330750 N
Vu  ff * Vn
239179,76 < 330750 AMAN (OK)
Vu / ( ff * Vn ) = 0,7500 < 1.0 (OK)

Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn )  1,375
Mu / ( fb * Mn ) = 0,9243
Vu / ( ff * Vn ) = 0,7231
Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) = 1,3075
< 1.375 AMAN (OK)

L max = 6000 mm
Lendutan izin
L/240 = 25,00 mm (hasil SAP2000)
Δ = 3,007 mm (Frame 1297) OK

fy = 300 MPa
fr tw
= 70 MPa h h2 ht
E = 200000 MPa
u = 0,3
r
h1
Profil = WF 400.200.8.13
ht = 400 mm rx = 168 mm
bf = 200 mm ry = 45,4 mm
3
tw = 8 mm Sx = 1190000 mm
tf = 13 mm Sy = 214000 mm3
r = 16 mm Ix = 237000000 mm4
A = 8412 mm2 Iy = 17400000 mm4
w = 660 N/m
Lx = 8550 mm
Ly = 4275 mm
Mu = 247370032 Nmm
MA = 185527524 Nmm
MB = 247370032 Nmm
MC = 190165712 Nmm
Vu = 211033,05 N
fb = 0,90
ff = 0,75
G = 76923 MPa Iw = 6,515E+11 mm6
h1 = 29,00 mm X1 = 12684,4 MPa
h2 = 342,00 mm X2 = 0,0002816 mm2/N2
h = 387,00 mm Zx = 1285952,0 mm3
4 3
J = 356762,7 mm Zy = 265984,0 mm

a. Cek Kelangsingan
λ = 15,385
λp = 9,815
λr = 370 / √ ( fy - fr )
24,397
Mp = f y x Zx
385785600 Nmm
Mr = Sx (fy - fr)
273700000 Nmm

→ Mn = Mp
→ Mn = Mp - (Mp - Mr) * (  - p) / ( r - p)
→ Mn = Mr * ( r /  )2
→  < p
→  < r

 = h / tw = 48,375
h / tw > r
harus
Cb = 12.5 * Mu / ( 2.5 * Mu + 3 * MA + 4 * MB + 3 * MC )
1,13 < 2.3
Cb = 1,13
ar = h * tw / ( bf * tf )
1,191
I1 = Iy / 2 - 1/12 * tw3 * 1/3 * h2
4
8695136 mm
A1 = A / 2 - 1/3 * tw * h2
2
3294 mm
r1 =  ( I1 / A1 )
51 mm
L = Ly = 4275 mm
G = L / r1 = 83,207
p = 1.76 * √ ( E / fy ) = 45,443
r = 4.40 * √ ( E / fy ) = 113,608
fc = fc = Cb * fy / 2 = 169,59 MPa
fc < fy fc = 169,59 MPa
G > p dan G < r

G > r fcr = fc * ( r / G ) =
2
- MPa
fcr = 245,22 MPa
S = Sx = 1190000 mm3
Kg = 1 - [ ar / (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw - 2550 /  fcr ] = 1,088
Mn = 317355106 Nmm
ke = 4 /  ( h / tw ) = 0,575 < 0.763

ke = 0,575
G = bf / ( 2 * tf ) = 7,69
p = 0.38 * √ ( E / fy ) = 9,81
r = = 26,43
fc = fy / 2 = 150,00 MPa
G < p dan G < r


G ≤ p fcr = fy = 300,00 MPa
G > r fcr = fc * ( r / G ) =
2
- MPa
fcr = 300,00 MPa
S = Sx = 1190000 mm3
Kg = 1 - [ ar / (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw - 2550 /  fcr ] = 1,076
Mn = Kg * S * fcr = 383984634 Nmm

Lp = 1.76 * ry * √ ( E / fy ) = 2063 mm
fL = f y - fr = 230 MPa
Lr = ry * X1 / fL * √ [ 1 + √ ( 1 + X2 * fL2 ) ] = 5591 mm
Cb = 12.5 * Mu / ( 2.5*Mu + 3*MA + 4*MB + 3*MC ) = 1,13
Mp = fy * Zx = 385785600 Nmm
Mr = Sx * ( fy - fr ) = 273700000 Nmm
L = Ly = 4275 mm
L > Lp dan L < Lr
2
Mn < Mp


Mn = 317355106 Nmm
fb * Mn = 285619595 Nmm
Mu = 247370032 Nmm
Mu  fb * Mn
247370032 < 285619595 AMAN (OK)
Mu / ( f b * Mn ) = 0,8661 < 1.0 (OK)
5. TAHANAN GESER
h2 / tw  6.36 *  ( E / fy )
Vu = = 211033,05 N
Aw = tw * ht = 3200 mm2
Vn = 0.60 * fy * Aw = 576000 N
ff * Vn = = = 432000 N
Vu  ff * Vn
211033,05 < 432000 AMAN (OK)
Vu / ( ff * Vn ) = 0,7500 < 1.0 (OK)

Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn )  1,375
Mu / ( fb * Mn ) = 0,8661
Vu / ( ff * Vn ) = 0,4885
Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) = 1,1714
< 1.375 AMAN (OK)

L max = 6000 mm
Lendutan izin
L/240 = 25,00 mm (hasil SAP2000)
Δ = 4,505 mm (Frame 323) OK

COLUMN HB 350x350x12x19
Struktur Baja Konversi 1kg = 9,80N
Mutu Baja Sambungan(Mpa)

fy Modulus Baut Anchor
Las
Mpa Mpa Hitam A325 A307
300 200.000 240 360 300 400
Profil Weigth Panjang

Section Profile
kg/m mm
COLUMN HB 350x350x12x19 137,00 4.500
Luas Modulus(mm3) Inersia

mm2 X Y mm4
17.390 2.300.000 776.000 403.000.000
Gaya Aktual
P(N) M2(Nmm) M3(Nmm)
460.512 133.304.942 72.948.026
Kapasitas
5.217.000 232.800.000 690.000.000
Formula Nu/φNn 0,10 < 0,20

(Nu/(2φNn))+(Mux/0.9*Mnx+Muy/0.9*Mny)
S.Ratio P M2 M3 Ratio Status

0,05 0,64 0,12 0,81 OK
Kontrol Aksial Tegangan(N/mm2) T.Plate

Sistem Joint
N Ijin Aktual Status mm
460512 15,59 65,79 Not Ok 20 Baut
BUCKLING CHECKED
Profil HB 350x350x12x19 Fy 300 Mpa
b = 350 mm Ix = 40300 cm⁴ A = 17390 mm²

h = 350 mm Iy = 13600 cm⁴
tw = 12 mm rx = 16,2 cm
tf = 19 mm ry = 8,84 cm
- Periksa Kelangsingan Penampang

Flens
b/2 < 0,56 √ E
tf Fy
175 < 0,56 √ 200000 Mpa

19 300 Mpa
9,2105 < 14,459 OK
Web
h < 1,49 √ E
tw Fy
312 mm < 1,49 √ 200000 Mpa

12 mm 300 Mpa
26,0 < 38,472 OK
Check λx Check λy
Joint = jepit - jepit Joint = jepit - jepit
k = 0,65 k = 0,65
L = 450 cm L = 450 cm
λx = kL λy = kL
r r
= 18,06 = 33,09
λcx = λx √ Fy λcx = λy √ Fy
π E π E
= 0,223 = 0,4081
w = 1,43 w = 1,43
1,6 - 0,67 λcx 1,6 - 0,67 λcx
= 0,9857 = 1,078
Nn = 5.292.843 N Nn = 4839619,5 N
Nu = 460.512,0 N Nu = 460.512,0 N
Φ Nn 4.498.916 N Φ Nn 4113676,5 N
= 0,10 < 1 OK = 0,11 < 1 OK

COLUMN HB 300x300x10x15
Struktur Baja Konversi 1kg = 9,80N
Mutu Baja Sambungan(Mpa)

fy Modulus Baut Anchor
Las
Mpa Mpa Hitam A325 A307
300 200.000 240 360 300 400
Profil Weigth Panjang

Section Profile
kg/m mm
COLUMN HB 300x300x10x15 94,00 4.500
Luas Modulus(mm3) Inersia

mm2 X Y mm4
11.980 1.360.000 450.000 204.000.000
Gaya Aktual
299.403 13.875.498 32.151.783
Kapasitas
3.594.000 135.000.000 408.000.000
Formula Nu/φNn 0,10 < 0,20

(Nu/(2φNn))+(Mux/0.9*Mnx+Muy/0.9*Mny)
S.Ratio P M2 M3 Ratio Status

0,05 0,11 0,09 0,25 OK
Kontrol Aksial Tegangan(N/mm2) T.Plate

Sistem Joint
N Ijin Aktual Status mm
299403 15,59 62,38 Not Ok 16 Baut
BUCKLING CHECKED
Profil HB 300x300x10x15 Fy 300 Mpa
b = 300 mm Ix = 40300 cm⁴ A = 11980 mm²

h = 300 mm Iy = 13600 cm⁴
tw = 10 mm rx = 16,2 cm
tf = 15 mm ry = 8,84 cm
- Periksa Kelangsingan Penampang

Flens
b/2 < 0,56 √ E
tf Fy
150 < 0,56 √ 200000 Mpa

15 300 Mpa
10 < 14,459 OK
Web
h < 1,49 √ E
tw Fy
270 mm < 1,49 √ 200000 Mpa

10 mm 300 Mpa
27,0 < 38,472 OK
Check λx Check λy
Joint = jepit - jepit Joint = jepit - jepit
k = 0,65 k = 0,65
L = 450 cm L = 450 cm
λx = kL λy = kL
r r
= 18,06 = 33,09
λcx = λx √ Fy λcx = λy √ Fy
π E π E
= 0,223 = 0,4081
w = 1,43 w = 1,43
1,6 - 0,67 λcx 1,6 - 0,67 λcx
= 0,9857 = 1,078
Nn = 3.646.248 N Nn = 3334021,9 N
Nu = 299.403,0 N Nu = 299.403,0 N
Φ Nn 3.099.311 N Φ Nn 2833918,6 N
= 0,10 < 1 OK = 0,11 < 1 OK

BAB 3
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Dari analisis yang sudah dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
a. Sistem Struktur yang digunakan pada bangunan mezzanine racking yaitu Sistem
Rangka Pemikul Momen Khusus dengan R = 8 Cd = 5,5 dan Ω = 3. Hal tersebut
berdasarkan pertimbangan bahwa kelas situs struktur berada pada kategori D.
b. Kaidah Struktur sudah terpenuhi yaitu mode 1 dan 2 harus translasi dan mode 3
rotasi pada sistem yang dipakai yaitu SRPMK, nilai periode struktur 0,878,
partisipasi massa telah mencapai 100%.
c. Gaya Geser dasar pada SRPMK Dinamik arah X sebesar 4332 kN dan arah Y
sebesar 4226 kN, sudah lebih besar 100% dari gaya Statik arah X dan Y sebesar
4224 kN sesuai dengan persyaratan SNI 1726-2019. Skala awal sebesar 1,225
kemudian dilakukan skala ulang sebesar 1,574
d. Story drift (Simpangan antar tingkat) telah dianalisis dengan hasil pada Sistem
Rangka (SRPMK) dan Sistem Ganda adalah aman.
e. Pengecakan pengaruh P-delta telah dianalisis dengan hasil Sistem Rangka
Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan Sistem Ganda adalah tidak terpengaruh
oleh efek P-delta.
f. Analisis Struktur pada material rencana telah dilakukan pada profil balok dan
kolom seperti berikut:
Kolom HB 300.300.10.15
HB 350.350.12.19
Balok WF 100.50.5.7
WF 150.75.8.13
WF 200.100.5,5.8
WF 250.125.6.9
WF 350.17.7.11
WF 400.200.8.13 (long span)
Hasilnya, kapasitas dari balok sudah memenuhi pengecekan penampang kompak,
kapasitas momen dan geser terpenuhi, Stress Rasio <1. Untuk kolom kapasitas telah
terpenuhi, Stress Ratio <1 dan tidak terjadi buckling.

Laporan Struktur Mezzanine Racking

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Laporan Struktur Mezzanine Racking

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

BAB 1

Metode Structural Analysis Program (SAP) 2000 Pemodelan Struktur

Gambar 1. Tampak 3 Dimensi.

Gambar 3. Input Beban SDL pada SAP2000.

1.1.2 Beban Hidup

Gambar 5. Input Beban LL Plat Lantai pada SAP2000.

Beban yang bekerja pada struktur yaitu:

1.2.2 Faktor keutamaan dan kategori risiko struktur bangunan

Tabel 2. 1 Kategori risiko gempa (BSN, 2019a)

Tabel 2.1 Kategori risiko gempa (BSN, 2019a) (Lanjutan)

Gedung dan non-gedung yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi

Tabel 2. 2 Faktor keutamaan gempa

Tabel 2.3 Klasifikasi situs tanah (lanjutan)

Tabel 2. 5 Koefisien nilai Fv

1.2.5 Grafik Spektrum respons desain

Tabel 1. Parameter dan koefisien gempa berdasarkan SNI.

- Menambahkan analisis Case untuk respon spectrum (Load Case)

Scale Faktor = 1,225

Tabel 2. 6 Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan

1.2.7 Faktor Redundansi

1.3 Berat Seismik Struktur Struktur

1.4 Kombinasi Pembebanan

1.6 Gaya Geser Dasar (Base Shear)

1.6.1 Gaya Geser Dasar Statik (V)

Nilai koefisien CS didapat dari persamaan berikut:

1.6.2 Gaya Geser Dinamik (Vt)

1.7 Simpangan Antar Lantai (Story Drift)

Penentuan simpangan antar tingkat desain () dihitung menggunakan rumus

Tabel 2. 10 Simpangan antar tingkat izin (Δa) (BSN, 2019a)

1. Data Respon Spectrum

2. Gambar Respon Spectra

1. Parameter Periode Struktur

2. Perhitungan Periode Struktur

b. Periode Arah Y (Translasi) Mode 2

3. Perhitungan Tc, Ta dan Ta maks

T used (arah X) = 0,765

GAYA GESER DASAR ARAH X (MANUAL)

2. Perhitungan Gaya Geser Statik

3. Perhitungan Gaya Geser Dinamik

a. Nilai Base Shear Awal

Skala Kedua arah X = 1,573 Dipakai jika syarat tidak

b. Nilai Base Shear Kedua

Faktor Pembesaran Defleksi (Cd) = 5,5

b. Story Drift Arah X

b. Story Drift Arah Y

a. Beban Layan Service (P)

TABLE: Modal Participating Mass Ratios

TABLE: Material List 2 - By Section Property

DAFTAR LIST MATERIAL STRUKTUR MEZZANINE RACKING

Balok Induk = WF 350.17.7.11

1. MOMEN NOMINAL PENAMPANG

Momen nominal penampang untuk :

Momen nominal penampang dihitung sebagai berikut :

- Penampang Compact = 12538500 Nmm

Penampang Compact Mn = 12538500 Nmm

2. MOMEN NOMINAL BALOK PLAT BERDINDING PENUH

G > p dan G > r

Tegangan kritis penampang dihitung sebagai berikut :

ke = 4 /  ( h / tw ) = 0,927 > 0.763

G < p dan G < r

Tegangan kritis penampang dihitung sebagai berikut :

Mn = Kg * S * fcr = 12452620 Nmm

3. MOMEN NOMINAL PENGARUH LATERAL BUCKLING

Momen nominal komponen struktur dengan pengaruh tekuk lateral, untuk :