UNTUK LELANG
SPESIFIKASI TEKNIS
Infrastruktur, Perumahan & Bangunan Penunjang
Disiapkan oleh
01320 Pengukuran
01400 Uji Beton
01500 Fasilitas dan Pengendalian Sementara
3. DIVISI 3 BETON
4. DIVISI 4 PASANGAN
5. DIVISI 5 METAL
D:\RPU\Project\2016\16-3642\Spek\Lelang\Paket-2\daf-isi.doc 1 dari 2
BITA
DAFTAR ISI SPESIFIKASI TEKNIS
8. DIVISI 9 PENYELESAIAN
09910 Cat
9. DIVISI 11 PERALATAN
D:\RPU\Project\2016\16-3642\Spek\Lelang\Paket-2\daf-isi.doc 2 dari 2
DIVISI 1
PERSYARATAN UMUM
BITA
SPESIFIKASI TEKNIS
01320
PENGUKURAN
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan pengukuran batas/garis dan elevasi persiapan lahan
dan pekerjaan pengukuran lainnya yang ditentukan dalam Gambar Kerja dan/atau yang
ditentukan Manajer Proyek dan termasuk penyediaan tim ukur yang berpengalaman dan
peralatan pengukuran lengkap dan akurat yang memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis ini.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
Tidak ada.
Standar pengukuran berdasarkan poligon tertutup tiga titik koordinat dan patok akan
disediakan Pemilik Proyek dan akan menjadi patokan pengukuran yang dilakukan
Kontraktor.
Bila Kontraktor berkeberatan atas penentuan sistim koordinat tersebut, maka dalam 1
(satu) minggu setelah penentuan, Kontraktor dapat mengajukan keberatan secara
tertulis beserta data pendukung untuk kemudian akan dipertimbangkan oleh Manajer
Proyek.
3.3.2. Pemindahan patok, termasuk patok-patok yang dibuat pihak lain harus
dihindarkan. Mengikat sesuatu pada patok tidak diijinkan. Setiap kerusakan
pada patok harus dilaporkan kepada Manajer Proyek.
Kontraktor setiap waktu bertanggung-jawab memperbaiki dan mengganti patok
yang rusak. Biaya perbaikan patok menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya.
3.3.3. Patok harus dibuat oleh Kontraktor dari besi baja yang ditanam dalam beton
dengan bentuk dan ukuran sebagai berikut :
c
f
d
b
a
Beton
Lapisan Batu
10
a b c d e f
Tanah Lunak : 100 90 15 20 45 2,5 cm
Tanah Keras : 70 50 15 15 15 2,5 cm
3.3.4. Penandaan harus jelas terbaca dan kuat/awet. Patok di tanah harus dilindungi
dengan pipa beton dan struktur lain dan harus bebas dari air dan tanah.
3.3.5. Kerangka horisontal harus dari pasak kayu, berukuran 50mm x 50mm panjang
300mm, ditanam dengan kuat ke dalam tanah, menonjol 20mm di atas
permukaan tanah dengan paku di tengahnya sebagai tanda, atau dengan cara
lain yang ditentukan oleh Manajer Proyek.
Kontraktor harus menyediakan tim ukur yang ahli yang disetujui terlebih dahulu oleh
Manajer Proyek, dan mereka bertanggung jawab memberikan informasi dan data yang
berkaitan dengan pengukuran kepada Manajer Proyek. Kontraktor harus
menggunakan sejumlah peralatan pengukuran yang memadai, akurat dan memiliki
sertifikat dan disetujui Manajer Proyek.
4.0 BAHAN-BAHAN
Tidak ada.
Catatan lengkap harus mencakup semua pengukuran lapangan, rapih dan teratur.
Pengukuran harus dengan jelas menyebutkan nama proyek, lokasi, tanggal, nama.
Buku yang dijilid harus digunakan untuk catatan.
Catatan lapangan yang terpisah harus dibuat untuk setiap katagori berikut :
- Pemeriksaan melintang.
- Ketinggian patok.
- Lokasi pengukuran.
- Konstruksi pengukuran.
- Potongan melintang.
Koordinat seluruh patok, titik pemeriksaan, dan lainnya harus dihitung sebelum
pengukuran.
Sketsa harus disiapkan untuk setiap patok pemeriksaan dan titik acuan yang
menunjukkan jarak dan azimut ke setiap titik acuan.
Profil dan bidikan elevasi topografi harus dicatat dalam buku lapangan.
Semua catatan dan perhitungan harus dibuat permanen, dan dijaga di tempat yang
aman. Penyimpanan data lapangan yang tidak berlaku lagi dilakukan oleh Manajer
Proyek.
e
Ketepatan = --------------
perimeter
Pengukuran yang tidak sempurna yang dikerjakan Kontraktor, harus diperbaiki dan
diulang tanpa tambahan biaya.
Kontraktor harus menjaga semua tanda dan garis yang dibutuhkan agar tetap terlihat
jelas selama pemeriksaan.
Setiap pemeriksaan yang dilakukan Manajer Proyek tidak membebaskan Kontraktor
dari seluruh tanggung jawabnya membuat pengukuran yang tepat untuk kerataan,
elevasi, kemiringan, dimensi dan posisi setiap struktur atau fasilitas.
SPESIFIKASI TEKNIS
01400
UJI BETON
Pekerjaan ini mencakup prosedur yang harus dilakukan guna pengambilan contoh beton
selama pelaksanaan pekerjaan pengecoran beton.
Pekerjaan ini mencakup penyedian peralatan seperti:
2.0 STANDAR/RUJUKAN
- ASTM C31 - Test Method of Making and Curing Concrete Test Specimens in the
Field.
- ASTM C39 - Test Method for Compressive Strength of Cylindrical Concrete
Specimens.
- ASTM C42 - Test Method for Obtaining and Testing Drilled Cores and Sawed
Beams of Concrete.
- ASTM C143 - Test Method for Slump of Hydraulic Cement Concrete.
- ASTM C172 - Practice of Sampling Freshly Mixed Concrete.
- ASTM C231 - Test Method for Air Content of Freshly Mixed Concrete by the
Pressure Method.
3.1. Contoh adukan beton harus diambil sesuai dengan prosedur ASTM C 172 dan/atau
SNI 03-2458-2008 atau seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini.
3.2. Contoh adukan beton harus mewakili setiap kelompok pencampuran dan terdiri dari
berbagai perbandingan dari tempat yang berbeda dalam kelompok pencampuran.
3
Komposisi contoh harus terdiri tidak kurang dari 28,320 cm (1 cu.ft.).
3.3. Sebanyak minimal 3 (tiga) buah benda uji, atau 1 (satu) benda uji untuk setiap mutu
3
beton untuk setiap volume 5m beton harus dibuat selama penggunaan setiap
kelompok pencampuran kecuali pada awal dan akhir pencampuran, dan
menempatkannya pada sebuah tempat metal seperti kereta dorong.
Tingkat penggunaan kelompok pencampuran ditentukan oleh tingkat kecepatan alat
pencampur dan bukan oleh ukuran bukaan pintu.
Pengambilan contoh dilakukan dengan menempatkan wadah atau menuangkan
campuran beton ke dalam kereta dorong. Harus diperhatikan agar aliran campuran
beton tidak menyebabkan terpisahnya bahan-bahan beton.
3.4. Contoh harus diaduk menyeluruh dengan sekop untuk memperoleh keseragaman. Uji
slump contoh harus dilakukan segera setelah pengambilan contoh.
4.0 BAHAN-BAHAN
Uji slump harus dilakukan setiap kali pembuatan contoh uji beton. Metode harus
memenuhi standar SNI 03-1972-2008, ASTM C 143 atau dengan cara sebagai
berikut:
Nilai slump harus sesuai dengan persyaratan yang tersebut dalam SNI 03-1972-2008
dan/atau ASTM C143.
Benda uji beton dapat berupa silinder atau kubus sesuai ASTM C31 atau SNI 03-4810-
1998.
Contoh diusahakan tidak berubah pada saat pengangkutan. Bila bahan akan diangkut
ke tempat yang jauh dari tempat pengambilan contoh, beton harus diaduk dengan
sekop sebelum dimasukkan ke dalam cetakan.
Caranya sebagai berikut :
- Letakkan cetakan di atas pelat dasar yang rata, bersih dan kuat, disarankan dibuat
dari pelat besi.
- Isi cetakan dengan adukan beton sebanyak 3 (tiga) lapis.
- Tiap lapis adukan ini harus dipadatkan dengan menggunakan batang besi 16mm
yang ditusuk-tusukkan pada adukan tersebut dengan merata dan berhati-hati
sebanyak 25 (duapuluh lima) kali.
- Ratakan permukaan dengan perlahan dan tutup dengan kaca atau pelat metal
agar tidak terjadi penguapan air. Jangan sekali-sekali menggunakan kayu.
5.3.1. Benda uji berbentuk kubus harus dibuat, dirawat dan diuji sesuai ketentuan
SNI 03-2493-2011.
5.3.2. Benda uji berbentuk silinder harus dibuat, dirawat dan diuji sesuai ketentuan
ASTM C39, SNI 1974-2011 dan SNI 03-2493-2411.
5.4.2. 24 jam pertama setelah pembuatan silinder sangatlah penting. Benda uji
hanya boleh dipindahkan dari tempat pencetakkan ke gudang penyimpan, dan
dijaga harus tetap dalam posisi vertikal dan hindarkan dari getaran dan
benturan. Benda uji boleh disimpan di tempat yang tertutup rapat, kotak kayu
yang kuat, atau bangunan sementara selama temperatur di sekitarnya
berkisar antara 15,6C - 26,7C dan penguapan dari contoh dapat dicegah.
5.4.3. Pada umur 1 (satu) hari setiap kelompok benda uji harus diperiksa untuk
perawatan dan pengujian. Tempatkan benda uji pada kotak yang kuat untuk
pengiriman. Jarak antara benda uji dan kotak harus diisi dengan pasir basah
atau serbuk gergaji. Setiap kelompok benda uji harus dilengkapi dengan
catatan waktu/tanggal pembuatan benda uji.
5.4.4. Bila memungkinkan mengirim benda uji yang baru berumur 1 (satu) hari,
benda uji harus dilembabkan terus menerus dengan pasir basah sampai akhir
periode 24 jam, dan harus tetap lembab pada temperatur 21C-24,5C sampai
saat pengiriman. Benda uji harus dikirim secepat mungkin dan paling lambat
beberapa hari sebelum periode 7 (tujuh) hari tercapai, karena laboratorium
harus menerima benda uji-benda uji tersebut sehari atau lebih sebelum
pengujian 7 (tujuh) hari.
5.4.5. Kontraktor harus menyediakan tempat terlindung dan kotak berisolasi yang
dapat dikunci dalam ukuran yang memadai, untuk menyimpan peralatan dan
merawat benda uji di lokasi pekerjaan dan menyediakan tenaga kerja yang
diperlukan untuk mempersiapkan contoh benda uji.
5.5.1. Laboratorium penguji resmi harus diadakan oleh Kontraktor dan harus
disetujui Manajer Proyek.
Pengujian semen dan batu pecah dapat dilakukan untuk memastikan
kesesuaiannya dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknis 03300.
5.5.2. Pengujian kandungan udara dilakukan setiap kali penyiapan satu set benda uji
untuk uji kuat tekan.
Pengujian harus sesuai ketentuan ASTM C231.
5.5.8. Pengujian inti pada beton yang telah keras harus dilakukan sebagai berikut:
- Pengujian inti beton harus dilakukan bila uji kuat beton laboratorium tidak
memuaskan atau bila diketahui adanya kesalahan pengecoran beton.
- Manajer Proyek berhak meminta/menentukan bahwa contoh diambil dari
bagian pekerjaan untuk tujuan pemeriksaan dan pengujian. Peralatan
pemotong dan metode pengambilan inti harus disetujui Manajer Proyek.
Contoh inti beton harus diambil dan diuji sesuai ketentuan ASTM C42.
Pengambilan inti beton dari suatu pekerjaan harus dibuat dengan baik dan
disetuji Manajer Proyek.
- Biaya pengujian inti beton yang dibutuhkan karena kesalahan pengujian
benda uji, atau karena kegagalan pengujian inti beton, menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
5.5.9. Bila pengujian dan laporan mengindikasikan bahwa beton yang dibuat tidak
sesuai kuat tekannya, Manajer Proyek akan memberi peringatan tertulis
kepada Kontraktor. Manajer Proyek boleh meminta perawatan tambahan dan
modifikasi campuran desain beton untuk sisa pekerjaan beton yang belum
terlaksana; atau meminta pembuangan dan penggantian beton; dan semua
biaya yang ditimbulkannya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Pengecoran beton tidak boleh dilakukan selama hujan atau ketika diperkirakan akan
hujan kecuali bila pekerjaan dapat dilindungi dari hujan dan/atau aliran air permukaan.
SPESIFIKASI TEKNIS
01500
2.0. STANDAR/RUJUKAN
Pekerjaan ini harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku dan sesuai petunjuk Manajer
Proyek.
Kontraktor harus mendatangkan alat-alat kerja yang dibutuhkan, sesuai dengan jenis
pekerjaan yang berkaitan.
Daftar alat-alat yang akan digunakan harus diberikan kepada Manajer Proyek untuk
disetujui terlebih dahulu.
4.0. BAHAN-BAHAN
Bahan-bahan dan peralatan untuk pekerjaan ini harus disediakan oleh Kontraktor sesuai
ketentuan dalam butir 5.0. dari Spesifikasi Teknis ini.
5.1. Umum
5.2.2. Kecuali ditentukan lain dalam Dokumen Kotrak, bangunan sementara harus
terdiri dari dari:
· 1 (satu) buah meja ukuran 600mm x 1200mm dari bahan kayu lapis
dan kayu.
· 2 (dua) buah kursi duduk dari bahan kayu.
· 1 (satu) buah white board ukuran 600mm x 1200mm lengkap dengan
spidol dan penghapusnya.
Ruang Direksi Kit harus dilengkapi dengan 1 (satu) buah jendela nako.
Letak dan arah hadapnya akan ditentukan oleh Manajer Proyek. Ruang ini
juga harus diberi langit-langit dari bahan kayu lapis tebal 4mm dengan
rangka kayu 50mm x 70mm.
- Los Kerja untuk pekerjaan fabrikasi.
Jika dianggap perlu, Kontraktor harus membuat saluran drainase sementara selama
proyek berlangsung, baik untuk pengeringan air hujan, maupun air tanah sehingga
dapat menjamin terhindarnya proyek dari kemungkinan genangan air yang
mengganggu kelancaran pekerjaan maupun daerah kerja sekitarnya.
5.5.1. Kontraktor harus menjamin keamanan proyek, baik untuk barang-barang milik
kontraktor maupun barang-barang milik Pemilik Proyek.
Kontraktor harus menempatkan petugas-petugas keamanan selama 24 jam
setiap hari selama proyek berlangsung.
Kontraktor wajib membuat pagar batas proyek untuk keamanan proyek. Pagar harus
dibuat dari bahan baja lembaran lapis seng yang diberi warna/cat seragam sebagai
tanda pengenal dan harus dipasang pada rangka dan pondasi yang kuat dan kokoh.
Bahan pagar dan cara pemasangannya harus disetujui Manajer Proyek.
Kontraktor wajib membuat papan nama proyek dalam ukuran yang memadai dan
dipasang kokoh pada tempatnya, dengan besar tulisan yang dapat terbaca pada jarak
yang cukup. Bahan papan nama dapat dibuat dari papan kayu atau baja pelat
lembaran lapis seng.
5.10. Pembersihan
5.10.2. Pembersihan tumbuh-tumbuhan yang ada pada lokasi peruntukan kerja sesuai
petunjuk Gambar Kerja dan Manajer Proyek.
5.10.4. Sesudah proyek selesai dan sebelum dilakukan penyerahan pekerjaan kepada
pemilik proyek, kontraktor harus membersihkan seluruh daerah kerja dari
segala macam peralatan tersebut, sisa-sisa bahan bangunan, bekas
bongkaran dan bangunan-bangunan sementara, termasuk pengangkutannya
ke suatu tempat di lingkungan Pemilik Proyek tanpa tambahan biaya.
SPESIFIKASI TEKNIS
02315
2.0. STANDAR/RUJUKAN
3.1. Penggalian
3.1.1. Penggalian harus dikerjakan sesuai garis dan kedalaman seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Manajer Proyek. Lebar galian harus
dibuat cukup lebar untuk memberikan ruang gerak dalam melaksanakan
pekerjaan.
3.1.2. Elevasi yang tercantum dalam Gambar Kerja merupakan perkiraan saja dan
Manajer Proyek dapat menginstruksikan perubahan-perubahan bila dianggap
perlu.
3.1.3. Setiap kali pekerjaan galian selesai, Kontraktor wajib melaporkannya kepada
Manajer Proyek untuk diperiksa sebelum melaksanakan pekerjaan
selanjutnya.
3.1.4. Semua lapisan keras atau permukaan keras lainnya yang digali harus bebas
dari bahan lepas, bersih dan dipotong mendatar atau miring sesuai Gambar
Kerja atau sesuai petunjuk Manajer Proyek sebelum menempatkan bahan
urukan.
3.1.5. Bila bahan yang tidak sesuai terlihat pada elevasi penggalian rencana,
Kontraktor harus melakukan penggalian tambahan sesuai petunjuk Manajer
Proyek, sampai kedalaman di mana daya dukung yang sesuai tercapai.
3.1.6. Untuk lapisan lunak, permukaan akhir galian tidak boleh diselesaikan sebelum
pekerjaan berikutnya siap dilaksanakan, sehingga air hujan atau air
permukaan lainnya tidak merusak permukaan galian.
Untuk menggali tanah lunak, Kontraktor harus memasang dinding penahan
tanah sementara untuk mencegah longsornya tanah ke dalam lubang galian.
Kontraktor harus melindungi galian dari genangan air atau air hujan dengan
menyediakan saluran pengeringan sementara atau pompa.
3.1.7. Galian di bawah elevasi rencana karena kesalahan dan kelalaian Kontraktor
harus diperbaiki sesuai petunjuk Manajer Proyek tanpa tambahan biaya dari
Pemilik Proyek.
Diasumsikan bahwa penggalian pada lokasi kerja dapat dilakukan dengan
peralatan standar seperti power shovel, bulldozer atau excavator.
Bila ditemukan batu-batuan, Kontraktor harus memberitahukannya kepada
Manajer Proyek yang akan mengambil keputusan, sebelum penggalian
dilanjutkan. Sesudah setiap pekerjaan penggalian selesai, Kontraktor harus
memberitahu Manajer Proyek, dan pekerjaan dapat dilanjutkan kembali
setelah Manajer Proyek menyetujui kedalaman penggalian dan sifat lapisan
tanah pada dasar penggalian tersebut.
3.2.1. Pekerjaan urukan atau timbunan hanya dapat dimulai bila bahan urukan dan
lokasi pengerjaan urukan/timbunan telah disetujui Manajer Proyek.
3.2.3. Bahan galian yang sesuai untuk bahan urukan dan timbunan dapat disimpan
oleh Kontraktor di tempat penumpukan pada lokasi yang memudahkan
pengangkutan selama pekerjaan pengurukan dan penimbunan berlangsung.
Lokasi penumpukan harus disetujui Manajer Proyek.
3.2.4. Pengurukan pekerjaan beton hanya dapat dilakukan ketika umur beton
minimal 14 hari, dan ketika pekerjaan pasangan berumur minimal 7 hari, atau
setelah mendapat persetujuan dari Manajer Proyek.
3.3. Pemadatan
4.0. BAHAN-BAHAN
5.1. Penggalian
5.1.1. Pekerjaan galian dapat dianggap selesai bila dasar galian telah mencapai
elevasi yang ditentukan dalam Gambar Kerja atau telah disetujui Manajer
Proyek.
5.1.2. Semua bahan galian harus dikumpulkan dan/atau ditumpuk pada tempat
tertentu sesuai petunjuk Manajer Proyek. Bila disetujui Manajer Proyek, bahan
galian tersebut dapat digunakan untuk bahan urukan atau dibuang dari lokasi
proyek.
5.1.3. Bila terjadi kelebihan penggalian di luar garis batas dan elevasi yang
ditentukan dalam Gambar Kerja atau petunjuk Manajer Proyek, yang
disebabkan karena kesalahan Kontraktor, kelebihan penggalian tersebut tidak
dapat dibayar dan Kontraktor harus memperbaiki daerah tersebut sesuai
Gambar Kerja atas biaya Kontraktor.
5.1.4. Penggalian harus dilakukan dengan cara sedemikian rupa agar tidak merusak
patok-patok pengukuran atau pekerjaan lain yang telah selesai. Semua
kerusakan yang disebabkan karena pekerjaan penggalian menjadi tanggung-
jawab Kontraktor dan harus diperbaiki oleh Kontraktor tanpa biaya tambahan
atau waktu.
5.1.5. Kontraktor harus menyingkirkan setiap batuan yang ditemukan pada daerah
elevasi akhir pada kedalaman minimal 150mm di bawah elevasi akhir
rencana. Batuan dapat berupa batu atau serpihan keras dalam batuan dasar
3
asli, dan batu besar dengan volume lebih dari 0,5cm atau berukuran lebih
besar dari 100cm, yang harus disingkirkan dengan alat khusus dan/atau
diledakkan.
- Bahan urukan harus bebas dari bahan organik, gumpalan besar, kayu,
bahan-bahan lain yang mengganggu dan butiran batu lebih besar dari
100mm dan memiliki gradasi sedemikian rupa agar pemadatan berjalan
lancar.
- Ketentuan bahan yang baik yang dapat digunakan sebagai bahan urukan
adalah sebagai berikut:
Tidak ekspansif
Tidak menyebar
Nilai CBR minimal 5%
2
Mencapai nilai kohesi minimal 0,5kg/cm untuk tanah liat yang
dipadatkan.
5.2.2. Persiapan
- Bahan urukan tidak boleh dihampar atau dipadatkan pada waktu hujan.
- Bahan urukan di dalam atau di luar lokasi timbunan harus ditempatkan
lapis demi lapis dengan ketebalan maksimal 300mm (keadaan lepas) dan
harus dipadatkan dengan baik.
- Untuk timbunan di luar lokasi timbunan, urukan harus dipadatkan sampai
kepadatan yang sebanding dengan daerah sekitarnya atau sesuai
ketentuan dalam butir 5.3. dari Spesifikasi Teknis ini.
- Untuk timbunan di dalam lokasi timbunan, urukan harus dipadatkan sesuai
nilai kepadatan yang ditentukan dalam butir 5.3. dari Spesifikasi Teknis
ini.
- Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja atau syarat khusus, alat
pemadat tangan tidak diijinkan sebagai pengganti alat pemadat mekanis.
- Kontraktor tidak boleh menempatkan lapisan baru bahan urukan sebelum
pemadatan lapisan terdahulu disetujui Manajer Proyek.
- Pengurukan tidak boleh dikerjakan tanpa persetujuan dari Manajer
Proyek.
5.3. Pemadatan
5.3.1. Umum
5.3.4. Penggilasan
Untuk tanah yang mengandung 30% atau lebih berat partikel yang melalui
saringan No. 200, yang membutuhkan pemadatan relatif, seperti ditentukan
ASTM D1557 atau AASHTO T180, dan dinyatakan dalam persentase
kepadatan kering maksimal dan kadar air, pada saat pemadatan harus
memenuhi ketentuan di halaman berikut.
Tanah yang mengandung kurang dari 30% berat partikel yang melalui
saringan No. 200, yang membutuhkan pemadatan relatif, seperti ditentukan
ASTM D1557 atau AASHTO T180, dan dinyatakan dalam persentase
kepadatan kering maksimal dan kadar air, pada saat pemadatan harus
memenuhi ketentuan berikut:
Semua bahan galian yang memenuhi persyaratan harus digunakan untuk urukan.
Bahan yang tidak sesuai untuk pengurukan harus dibuang pada tempat yang
ditentukan.
SPESIFIKASI TEKNIS
02335
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pengerjaan persiapan permukaan tanah untuk lapis
pondasi bawah seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
2.2. Semua standar lokal yang berlaku, yang terkuat yang berlaku.
3.2. Permukaan tanah yang telah disiapkan harus dilindungi terhadap pengeringan dan
retak.
Setiap kerusakan yang ditimbulkan karena keteledoran Kontraktor, harus diperbaiki
atas biaya Kontraktor sepenuhnya.
4.0 BAHAN-BAHAN
5.1. Umum
Daerah yang akan disiapkan permukaannya harus dibersihkan dari bahan-bahan yang
tidak diinginkan.
Permukaan tanah harus dibuat sesuai dengan elevasi dan kemiringan serta
dipadatkan sampai 90% - 95% kepadatan kering maksimal, sehingga lapisan pondasi
jalan ketika dipadatkan, akan memberikan formasi yang sama pada semua elevasi.
Semua bahan sampai kedalaman 150mm di bawah tanah permukaan pada galian dan
sampai kedalaman 300mm pada timbunan harus benar-benar dipadatkan sampai
minimal 90% - 95% persyaratan kepadatan kering AASHTO T99 dengan nilai CBR
sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
Bila permukaan tanah berada di daerah galian, maka permukaan tanah harus dibentuk
sesuai bentuk melintang dan memanjang, seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Tanah harus dipadatkan dengan alat yang disetujui. Sebelum pemadatan, kadar air
bahan timbunan harus diatur sedemikian rupa sampai mendekati Kadar Air Optimum
(W o), sehingga diperoleh tingkat kepadatan yang disyaratkan.
Bila keadaan tanah tidak memungkinkan untuk mencapai nilai minimal CBR, tanah
yang tidak sesuai tersebut harus dikeluarkan dari lokasi dan diganti dengan yang se-
suai, atau dengan cara stabilisasi tanah seperti yang disyaratkan.
Pembuangan tanah yang tidak sesuai tersebut akan digolongkan sebagai galian
umum. Pada elevasi permukaan tanah, Kontraktor harus mengisi lubang-lubang yang
disebabkan oleh pembongkaran akar-akar, bonggol tanaman dan batu-batu besar,
dengan bahan pengisi yang sesuai.
Bila permukaan berada di atas potongan batu, batu tersebut harus dipotong sehingga
membentuk profil yang sesuai dengan yang diinginkan.
Kontraktor harus menyingkirkan semua bahan lepas dan membentuk permukaan
dengan menambah bahan pengisi, dipadatkan dan dibentuk sesuai ketentuan dalam
Gambar Kerja.
Tidak boleh ada batu yang menonjol pada permukaan tanah.
Setiap bagian permukaan yang telah selesai dan disetujui Manajer Proyek harus
dilindungi dari kekeringan/retak dan air.
Setiap kerusakan yang diakibatkan karena kelalaian Kontraktor, harus diperbaiki
sesuai petunjuk Manajer Proyek tanpa biaya tambahan.
SPESIFIKASI TEKNIS
02500
JARINGAN UTILITAS
Lingkup pekerjaan ini mencakup semua pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan
pemasangan jaringan utilitas yang lengkap di luar bangunan seperti ditentukan dan/atau
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Sistem pemipaan ini meliputi:
2.0. STANDAR/RUJUKAN
3.1.1. Kontraktor harus menyerahkan contoh dan data teknis/brosur dari bahan yang
akan dipergunakan untuk mendapatkan persetujuan Manajer Proyek terlebih
dahulu, sebelum mendatangkannya ke lokasi.
3.1.2. Semua biaya penyerahan dan pengadaan contoh bahan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
3.1.3. Bila contoh yang diserahkan berbeda dari yang ditentukan, Kontraktor harus
menjelaskan perbedaan tersebut secara tertulis, dengan permohonan
penggantian, bersamaan dengan alasan penggantian, sehingga bila diterima,
tindakan yang sesuai dapat dilakukan untuk penyesuaian. Bila Kontraktor
mengabaikan hal ini maka Kontraktor tidak dibebaskan dari tanggung jawab
untuk menghasilkan pekerjaan sesuai dengan ketentuan Gambar Kerja.
3.2.2. Gambar Kerja hanya menunjukkan secara garis besar lokasi bahan dan
peralatan. Gambar Kerja harus diikuti dengan se-seksama mungkin. Gambar
Struktur dan Gambar lainnya yang terkait, dan semua elemen yang dipasang
harus diperiksa dimensi dan kebutuhan ruang geraknya sebelum
pemasangan.
3.2.3. Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan kepada Manajer Proyek se-
segera mungkin sebelum pengadaan bahan sehingga diperoleh cukup waktu
untuk memeriksa, dan tidak ada tambahan waktu bagi Kontraktor bila
mengabaikan hal ini.
Gambar Detail pelaksanaan harus lengkap dan berisi detail-detail yang
diperlukan.
3.2.4. Kontraktor harus mendapatkan, atas biayanya, semua ijin yang diperlukan dan
mengatur semua pemeriksaan yang dibutuhkan yang berhubungan dengan
jaringan utilitas yang disebutkan di sini.
3.3.1. Setiap bahan, peralatan, pipa (satu panjang utuh), sambungan dan
perlengkapan lain yang digunakan dalam jaringan utilitas harus mempunyai
tanda/merek yang jelas dari pabrik pembuatnya dan kelas produk bila
ditentukan oleh standar yang berlaku.
3.3.2. Semua bahan harus disimpan di tempat yang aman dan terlindung dari segala
jenis kerusakan.
3.4. Ketidaksesuaian
3.4.1. Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, kapasitas, jumlah maupun
pemasangan dan lain-lain.
3.4.2. Semua perlengkapan pemipaan utilitas yang didatangkan atau dipasang tanpa
tanda/merek harus disingkirkan dan diganti dengan yang sesuai tanpa
tambahan biaya kepada Pemilik Proyek.
3.5. Garansi
Kontraktor harus memberikan kepada Pemilik Proyek surat garansi yang menyatakan
bahwa jaringan utilitas telah bekerja dengan baik untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
atau sesuai ketentuan dalam Dokumen Kontrak, sejak tanggal penyerahan terakhir.
Selama periode tersebut Kontraktor harus memperbaiki atau mengganti kerusakan
dan membayar biaya setiap perbaikan atau penggantian.
4.0. BAHAN-BAHAN
4.1. Umum
Semua bahan, peralatan utama dan peralatan tambahan yang akan dipasang harus
dalam keadaan baru, tidak rusak/cacat dan berkualitas baik.
4.2.1. Pipa
Pipa untuk distribusi air bersih harus dari pipa polietilena/polyethylene tipe PE
100 kelas S-8 dengan tekanan kerja PN 10, yang memenuhi standar SNI
4829.2-2015, ISO 4065, ISO 4427 dan atau DIN 8075, seperti buatan Vinilon,
Maspion, Eurapipe, Wavin atau yang setara.
Diameter dan panjang pipa yang dibutuhkan harus sesuai ketentuan dalam
Gambar Kerja.
4.3. Pompa
Pompa air bersih harus dari dari tipe, kapasitas, daya hisap, kecepatan dan
tegangan kerja sesuai Gambar Kerja, seperti merek Aurora, Ronald, Ebara
Indonesia.
4.3.2. Aksesori
a. Pipa
Pemipaan air kebakaran di atas tanah harus digunakan pipa baja karbon
skedul 40 yang memenuhi standar ASTM A 53 Tipe E grade B, seperti
merek Bakrie, PPI, Bumi Kaya atau yang setara.
Pipa dengan diameter sampai dengan 65mm harus memiliki ulir pada
bagian sambungan.
Pipa dengan diameter lebih besar dari 65mm harus dilengkapi flensa pada
bagian sambungannya atau disambung dengan cara las tumpul yang
memenuhi standar AWWA C 208. Jenis sambungan yang digunakan
harus sesuai dengan kebutuhan dan petunjuk dari Manajer Proyek.
b. Sambungan Pipa
Sambungan pipa seperti socket, elbow, reducer, knee, nipple, tee dan
sebagainya, harus terbuat dari bahan baja karbon yang sesuai untuk pipa
baja karbon skedul 40, serta berasal dari merek yang dikenal.
Sambungan dengan diameter sampai dengan 65mm harus dilengkapi ulir
untuk penyambungan, sedang sambungan dengan diameter lebih besar
dari 65mm harus dilengkapi dengan flensa atau dengan las tumpul yang
memenuhi ketentuan AWWA C 208.
a. Pipa
b. Sambungan Pipa
c. Sistem Penyambungan.
4.5.1. Flensa
Flensa harus memenuhi standar ANSI B 16.5 kelas 150 jenis raised face.
Flensa tipe slip-on harus memiliki diameter yang sesuai dengan pipa atau
peralatan yang akan disambung.
4.5.2. Paking
Paking harus memenuhi standar ANSI kelas 150, terbuat dari karet gulungan
spiral tebal minimal 3mm.
Diameter paking harus sesuai dengan diameter dan jenis flensa yang akan
digunakan.
Jumlah pengadaan paking harus dilebihkan 10% dari jumlah yang seharusnya
diadakan.
Baut, mur lengkap dengan cincin per dan cincin pelat, harus terbuat dari baja
hitam kelas 4.6., dengan sistem ulir metrik, digunakan untuk pemasangan
flensa.
Diameter dan panjang baut harus disesuaikan dengan dimensi flensa. Sisa ulir
setelah pemasangan minimal 3 (tiga) ulir.
Jumlah pengadaan baut dan mur dilebihkan 10% dari jumlah yang seharusnya
diadakan.
a. Umum
Katup penahan harus dari tipe anti water hammer dengan tekanan kerja
minimal 10kg/cm².
Katup pengatur tekanan harus dari tipe yang memiliki tekanan yang dapat
diatur dengan tekanan masuk minimal 10kg/cm². Buatan Yoshitake,
Fushiman atau yang setara.
Flow switch harus memiliki tekanan kerja 10kg/cm² dengan kapasitas aliran
minimal 300 liter/menit, dibuat dari bahan stainless steel, seperti dari Johnson
Control.
Flexible joint harus terbuat dari serat sintetis (synthetic fiber) yang dilapisi
karet sintetis khusus, dilengkapi flensa dari bahan baja lunak, dari tipe Twin-
Sphere Connector, dengan diameter sesuai dengan diameter peralatan yang
akan disambung, seperti buatan Tozen atau Proco.
- Pompa elektrik harus dari tipe, kapasitas dan daya hisap sesuai dengan
ketentuan Gambar Kerja, lengkap dengan motor, sambungan-
sambungan, katup dan aksesori, dan memenuhi persyaratan NFPA 20,
seperti Aurora, Amstrong atau ITT.
Pompa harus beroperasi dengan halus pada semua kecepatan dengan
menyetel komponen rotasi.
- Pompa harus dilengkapi dengan komponen pelindung yang memenuhi
standar NFPA 20 dan harus dibuat secara khusus serta harus sesuai
dengan peralatan penting agar pompa dapat bekerja dengan baik.
Semua pengkabelan harus diberi label yang jelas sesuai petunjuk Gambar
Kerja.
- Pompa elektrik harus dilengkapi antara lain dengan aksesori berikut:
- Pompa disel harus dari tipe dan kapasitas sesuai petunjuk Gambar Kerja.
Pompa disel harus memenuhi persyaratan NFPA 20, seperti Aurora,
Amstrong atau ITT.
- Pompa harus dilengkapi dengan komponen pelindung yang memenuhi
standar NFPA 20 dan diperuntukan khusus untuk pompa disel.
Komponen pelindung harus ditempatkan dalam kotak.
Pengisi baterai harus bekerja otomatis dan memenuhi standar NFPA 20.
- Semua pengkabelan harus diberi label yang jelas sesuai petunjuk Gambar
Kerja.
- Pompa disel harus dilengkapi dengan aksesori berikut:
· Alternator.
· Starter.
· Sistem pendinginan.
· Pompa suplai bahan bakar dan saringan bahan bakar.
· Lube oil filter, lube oil cooler.
· Run-stop control.
· Manual start contactor.
· Exhaust manifold.
· Junction box.
· Pemanas mesin.
· Perlengkapan standar lainnya yang harus disediakan, sesuai
ketentuan NFPA 20.
- Pompa pemacu harus dari tipe yang sesuai dengan ketentuan Gambar
Kerja, dilengkapi dengan saringan, katup dan aksesori penting lainnya.
Pompa pemacu harus memenuhi persyaratan NFPA 20, dari Aurora,
Amstrong atau ITT.
- Pompa harus dilengkapi dengan komponen pelindung yang harus dibuat
secara khusus dan harus sesuai dengan peralatan penting agar pompa
dapat bekerja dengan baik. Semua pengkabelan harus diberi label yang
jelas sesuai petunjuk Gambar Kerja.
- Motor elektrik untuk pompa pemacu harus bekerja pada tegangan kerja
dan putaran serta dengan daya sesuai kapasitas pompa seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
- Aksesori pompa pemacu yang sesuai dengan standar dari pabrik
pembuatnya, antara lain harus seperti berikut :
Hydrant pillar tipe 2 (dua) arah dengan katup utama harus dari ukuran 1000mm x
650mm x 650mm, seperti Appron atau yang setara.
4.8.1. Pipa
Pipa air buangan harus dari pipa PVC standar SNI 06-0084-2002 dengan
kelas tekanan kerja 10kg/cm², seperti Wavinsafe buatan Wavin, Pralon,
Vinilon atau yang setara. Pipa harus dari jenis sambungan solvent cement.
Diameter dan panjang pipa yang dibutuhkan harus sesuai ketentuan dalam
Gambar Kerja.
4.8.3. Perekat
4.9.1. Umum
4.9.2. Peralatan
c. Static Mixer
Pengaduk statis untuk mencampur air dan larutan klorin harus terbuat dari
PVC dengan ukuran sesuai dengan standar pabrikan.
Peralatan pengolah air harus dilengkapi dengan unit flokulasi dan unit
koagulasi sesuai standar pabrik pembuat.
4.10.1. Tangki air bawah harus dibuat dari beton cor di tempat yang kedap air dengan
kapasitas sesuai petunjuk Gambar Kerja. Bahan beton cor di tempat harus
sesuai dengan ketentuan Spesifikasi Teknis 03300.
4.10.2. Tangki air atas dengan dimensi dan kapasitas sesuai petunjuk Gambar Kerja
harus berupa konstruksi panel-panel yang dibuat dari bahan fibreglass
reinforced plastic (FRP) atau glassfibre reinforced polyester (GRP) yang
dibentuk dengan cara vacuum injection moulding atau matched metal die,
seperti Dural buatan Induro atau Sekisui GRP Panel Tank.
Bahan-bahan elektrikal seperti panel, kabel daya, konduit dan lainnya yang dibutuhkan
untuk pemasangan pompa harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 16400.
5.1. Umum
5.1.1. Semua tenaga kerja harus ahli dan mampu serta berpengalaman dan disetujui
Manajer Proyek.
5.1.2. Semua lokasi dan dimensi perlengkapan sistem pemipaan harus sesuai
Gambar Kerja dan petunjuk Manajer Proyek.
5.1.3. Semua bahan, baik yang disebutkan maupun yang tidak disebutkan atau
ditunjukkan dalam Gambar Kerja, harus disediakan dan dipasang untuk
melengkapi sistem sesuai mutu pemasangan terbaik dan disetujui Manajer
Proyek.
5.2. Pemasangan
5.2.1. Pemipaan
- Semua sistem pemipaan yang dipasang harus tetap bersih, dan bekerja
dengan baik melalui pengujian berkala yang dilakukan Kontraktor sampai
pekerjaan diserahkan dan diterima Pemilik Proyek.
- Semua pipa harus dipasang sesuai koordinat yang ditentukan.
- Kontraktor bertanggung jawab mengadakan bagian sambungan yang
diperlukan sehingga membentuk pemasangan yang lengkap. Semua
sambungan harus diperiksa dengan teliti untuk memastikan semua bagian
yang harus disediakan tersebut sudah lengkap.
- Semua pemipaan yang disambung dan yang akan dihubungkan dengan
peralatan, harus dilengkapi dengan sambungan pipa atau flensa yang
sesuai seperti disebutkan dalam Spesifikasi ini.
- Pipa harus digunakan dalam panjang penuh jika memungkinkan.
- Perubahan ukuran pipa harus dilengkapi dengan alat sambungan reducer
atau increaser.
- Katup yang disediakan untuk kesempurnaan sistem kontrol harus
ditempatkan pada lokasi yang mudah dicapai dengan ruang gerak yang
cukup untuk bukaan penuh, pembongkaran, penggantian dengan batang
pengoperasian ke arah horisontal atau vertikal.
- Pipa pembuangan air kotor harus dipasang menurun 10mm setiap 100cm
panjang pipa, kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja. Sebelum
pipa pembuangan air kotor dipasang, Kontraktor harus memeriksa di
lapangan semua pipa yang akan dipasang untuk memeriksa benar-
tidaknya sistem pemipaan sehingga pipa-pipa tersebut dapat dipasang
sesuai persyaratan.
- Semua pipa, sambungan dan peralatan harus ditumpu dan diikat dengan
kuat dan aman.
- Penumpu pipa harus dipasang sedemikian rupa sehingga arah dan
kemiringan pipa tetap terjaga dan cukup kuat memegang pipa dan
pemuaian yang disebabkan karena perubahan panas.
- Penumpu pipa harus dipasang dengan jarak sebagai berikut:
· Baja pelat.
· Baja siku.
· Atau baja profil lainnya sesuai Gambar Kerja.
5.2.3. Roughing-In
- Pengerjaan yang baik dan unjuk kerja pompa-pompa yang telah terpasang
dengan lengkap termasuk motor penggerak, komponen pelindung dan
aksesori lainnya menjadi tanggung-jawab pembuat/pemasok pompa.
- Pompa harus dipasang pada posisi dan lokasi sesuai petunjuk dalam
Gambar Kerja.
- Semua angkur dan alat pengencang harus disediakan oleh Kontraktor
untuk dipasang pada saat pelaksanaan pekerjaan beton di mana
dibutuhkan.
- Sistem pekerjaan elektrikal harus dikerjakan sesuai petunjuk dalam
Gambar Kerja dan ketentuan Spesifikasi Teknis 16400.
Fire hydrant harus dipasang dengan cara yang sesuai dengan standar
pemasangan dari pabrik pembuatnya dan Gambar Detail Pemasangan yang
telah disetujui, pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
- Pengerjaan tangki penyimpan air bawah tanah dari bahan beton cor di
tempat yang kedap air harus mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam
Spesifikasi Teknis 03300 dan Gambar Detail Pelaksanaan yang telah
disetujui, dan pada tempat-tempat yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
- Penggalian, pengurukan dan pemadatan tanah untuk penanaman/
penempatan tangki penyimpan air harus dilaksanakan sesuai ketentuan
Spesifikasi Teknis 02315.
- Pemasangan tangki air bertekanan harus dipasang sesuai dengan
petunjuk pemasangan tertulis dari pabrik pembuatnya dan Gambar Detail
Pelaksanaan yang telah disetujui.
5.3. Pengujian
5.3.1. Pemipaan
- Semua bagian pipa yang telah selesai harus dipisahkan dan diberi
pengujian tekanan 1,5 (satu setengah) kali tekanan kerja yang ditentukan.
- Tekanan harus dijaga selama minimal 8 jam dan jalur pipa harus tetap
rapat selama pengujian.
- Pompa penguji, manometer, meter air, bahan dan peralatan pengujian
lainnya yang dibutuhkan harus disediakan dan dipasang oleh Kontraktor.
- Bila suatu bagian sistem pemipaan akan ditutup sebelum seluruh
pemasangan selesai, bagian tersebut harus diuji terpisah pada tekanan
yang sama dengan tekanan yang digunakan untuk seluruh sistem dan
disaksikan Manajer Proyek.
Semua peralatan penangkal kebakaran, seperti fire hydrant pillar harus diuji
dan mendapatkan sertifikat dari Dinas Kebakaran setempat.
5.5.1. Setelah selesai pemasangan dan roughing-in, seluruh sistem pemipaan harus
diuji pada tekanan hidrostatis 1,5 (satu setengah) kali tekanan kerja nominal
dan dibiarkan pada tekanan tersebut selama minimal 8 jam. Tekanan kerja
nominal untuk air bersih dan air kebakaran harus sesuai dengan ketentuan
dalam Gambar Kerja.
5.5.2. Bila suatu bagian sistem pemipaan akan ditutup sebelum seluruh pemasangan
selesai, bagian tersebut harus diuji terpisah pada tekanan yang sama dengan
tekanan yang digunakan untuk seluruh sistem dan disaksikan oleh Manajer
Proyek.
5.5.3. Seluruh jaringan pipa air bersih harus dibilas dengan baik dan di-desinfeksi
dengan klorin, sebelum diserahkan kepada Pemilik Proyek melalui Manajer
Proyek.
5.6.1. Pada akhir pemasangan seluruh suplai air bersih, Kontraktor harus menyapu,
mengelap dan membersihkan tangki air dan membilas bersih unit pompa, jaringan
pipa distribusi dan pusat pemompaan sesuai kebutuhan dengan berhati-hati dan
bukaan-bukaan yang berhubungan ke jaringan pipa ditutup rapat dan benda-benda
asing tidak dapat masuk ke dalamnya. Hanya air dari PDAM yang digunakan
untuk pembersihan tersebut.
5.6.2. Tangki penyimpan air kemudian harus diisi dengan air yang dicampur dengan
larutan kapur klorida dalam jumlah yang cukup untuk menghasilkan konsentrasi
40ppm klorin dalam air.
5.6.3. Air dengan kandungan klorin harus dibiarkan dalam tangki penyimpan dan
pemipaan semalaman dan dikuras bersih hari berikutnya. Sistem suplai air
kemudian dapat dioperasikan.
5.6.4. Pada akhir prosedur klorinasi, contoh air harus diambil oleh petugas laboratorium
yang berwenang untuk pengujian dan pembuatan sertifikasi bahwa air aman untuk
konsumsi manusia.
5.6.5. Kontraktor harus memastikan bahwa catatan peringatan yang sesuai disediakan
sampai sertifikat telah diterima oleh Manajer Proyek.
5.6.6. Tidak seorang pekerjapun diijinkan masuk ke dalam tangki setelah proses klorinasi
diterima, yang dengan kesesuaian tersebut menjadi tanggung-jawab Kontraktor
sepenuhnya. Bila menurut Manajer Proyek Kontraktor mengabaikan hal ini,
Kontraktor harus mengulangi proses disinfektan sampai diterima Manajer Proyek,
dan tidak ada biaya tambahan, ongkos, tagihan, dan lainnya pada Kontrak.
5.7.1. Seluruh sistem saluran pembuangan dan sistem pembuangan udara harus
dilengkapi lubang-lubang yang dapat ditutup dengan rapat sehingga seluruh
sistem dapat diisi dengan air sampai elevasi tertinggi batang saluran
pembuangan udara seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
5.7.2. Sistem ini harus menahan air tersebut selama 30 menit dan dalam waktu
tersebut ketinggian air tidak berubah.
5.8.1. Semua pipa, sambungan dan penumpu pipa yang terlihat yang dibuat dari
bahan baja harus dicat dalam warna sesuai Skema Warna yang akan
diterbitkan kemudian. Semua pipa yang terlihat harus diberi tanda arah aliran.
5.8.2. Bahan cat dan pekerjaan pengecatan harus sesuai ketentuan Spesifikasi
Teknis 09910.
5.8.3. Fire hydrant pillar harus diberi cat sistem bakar dalam warna merah di pabrik
pembuatnya.
SPESIFIKASI TEKNIS
02721
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pengangkutan, penempatan dan pemadatan bahan lapis
pondasi bawah pada tanah dasar yang telah disiapkan sesuai garis, kelas, dimensi dan
potongan melintang seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
2.0. STANDAR/RUJUKAN
2.3. Semua peraturan dan standar lokal yang berlaku, yang tertinggi atau terkuat yang
berlaku.
3.1. Kontruksi lapis pondasi bawah tidak dapat dikerjakan kecuali bila tanah dasar telah
disiapkan dengan baik sesuai dengan garis, kelas dan bentuk seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja.
3.2. Kepadatan bahan yang dipadatkan harus sesuai ketentuan AASHTO Test T191 atau
T181. Pengujian dilakukan pada kedalaman penuh lapisan pada lokasi yang
ditentukan Manajer Proyek, yang berjarak tidak lebih dari 200meter satu sama lain.
Lubang pengujian harus segera diuruk dan dipadatkan oleh Kontraktor.
4.0. BAHAN-BAHAN
4.1. Bahan untuk lapis pondasi bawah harus bahan alam atau campuran buatan dari
butiran keras agregat mineral yang diseleksi dari sumber pengambilan yang disetujui.
Bahan tersebut harus bebas dari gumpalan tanah liat, tumbuh-tumbuhan, tanah
organik dan tidak mudah hancur pada perubahan cuaca dan kelembaban.
4.2. Bila ketebalan lapis pondasi bawah yang dibutuhkan lebih dari 200mm, ketebalan
tersebut harus dibagi menjadi sebuah lapisan bagian atas tebal 150mm dan sebuah
lapisan bagian bawah tebal minimal 50mm.
Gradasi bahan untuk lapisan bagian atas harus memenuhi ketentuan berikut:
50 2” 100
25 1” 60 – 100
9,5 3/8” 30 – 100
4,75 No. 4 15 – 100
2,00 No. 10 10 – 70
0,425 No. 40 5 – 40
0,075 No. 200 2 – 25
Tanah dasar dan semua pekerjaan drainase harus diselesaikan sesuai ketentuan
Spesifikasi ini minimal 50meter di muka lokasi penempatan bahan lapis pondasi
bawah. Lapisan pondasi bawah disebarkan dan dibentuk dengan cara yang disetujui
yang tidak akan menyebabkan terpisahnya batuan halus dan batuan kasar. Bahan
lapis pondasi bawah harus memiliki kadar air yang sesuai agar tercapai tingkat
kepadatan yang disyaratkan dengan cara menyemprot sejumlah air dan dicampur
merata dengan road grader sampai dicapai kadar air yang seragam.
Permukaan yang telah selesai dapat bervariasi maksimal 15mm di atas atau di bawah
permukaan rencana pada setiap titik, dan ketebalan minimal lapis pondasi bawah tidak
kurang dari 15mm di bawah ketebalan yang ditentukan pada setiap titik.
Lapis pondasi bawah yang tidak memenuhi toleransi ini harus diperbaiki dengan
melonggarkan, membentuk kembali dan memadatkan kembali sesuai petunjuk
Manajer Proyek.
SPESIFIKASI TEKNIS
02722
Pekerjaan ini akan terdiri dari pengangkutan, penyebaran, penyiraman, penggilasan dan
pemadatan bahan batu bergradasi di atas permukaan tanah yang telah disiapkan untuk
membentuk jalan sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
Pekerjaan ini akan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada pengadaan tenaga kerja, peralatan,
bahan dan kelengkapan lainnya untuk menyelesaikan pekerjaan ini.
2.0. STANDAR/RUJUKAN
4.0. BAHAN-BAHAN
4.1. Bahan agregat harus diseleksi dari tempat yang disetujui. Agregat kasar yang
tertinggal di saringan berukuran 4,75mm harus terdiri dari bahan keras yang tahan
lama, atau bagian-bagian batu atau krikil. Batu harus memiliki gradasi yang seragam
dan harus disaring serta dicuci.
Batu yang hancur ketika dibasahkan atau dikeringkan harus dibuang.
Agregat halus yang melewati saringan berukuran 4,75mm harus terdiri dari bahan-
bahan alam yang halus.
4.2. Semua batu harus bebas dari lumpur, kotoran-kotoran dan harus memenuhi keten-
tuan-ketentuan seperti tersebut dalam tabel berikut:
50 2” 100
25 1” 65
9,50 3/8” 40 – 60
4,75 No. 4 25 – 45
2,00 No. 10 12 – 30
0,425 No. 40 6 – 16
0,075 No. 200 0–8
Pecahan yang melalui saringan no. 200 tidak boleh lebih besar dari 2/3 dari pecahan
yang melalui saringan no. 40.
Setelah direndam 4 hari, ketika dipadatkan sampai 90-100% kepadatan kering maksi-
mal sesuai AASHTO T180, agregat harus memiliki nilai CBR tidak kurang dari 80.
5.1.1. Bila agregat akan ditempatkan di atas permukaan yang telah disiapkan
sebagai lapis pondasi jalan/base course atau konstruksi lainnya, permukaan
tersebut harus telah selesai paling sedikit sekitar 100meter panjang atau lebih
besar dari jumlah luas agregat yang akan ditempatkan.
5.1.2. Bila agregat akan ditempatkan langsung di atas permukaan tanah yang ada,
maka permukaan tanah tersebut harus dikasarkan secukupnya agar dapat
ditembus dan dipadatkan kembali.
5.1.4. Gumpalan tanah yang lebih besar dari 50mm yang dihasilkan dari pengasaran
harus dibuang atau dipecahkan sebelum penambahan agregat dilaksanakan.
Pencampuran permukaan tanah yang dikasarkan dengan agregat baru tidak
diijinkan.
5.1.5. Tidak ada pembayaran tersendiri untuk pekerjaan pengasaran permukaan dan
pemadatan karena pekerjaan ini merupakan bagian dari pekerjaan persiapan
permukaan.
5.2. Penghamparan
Agregat dihamparkan merata selebar badan jalan, lapis demi lapis sampai ketebalan
lepas maksimal 200mm, atau sesuai petunjuk Manajer Proyek.
Bila jumlah lapisan lebih dari satu, ketebalan masing-masing lapisan harus diusahakan
sama.
Bahan dapat disebarkan dan dibentuk dengan cara yang disetujui yang tidak akan
menyebabkan terpisahnya agregat halus dan agregat kasar. Setiap bagian agregat
kasar atau halus yang terpisah harus diperbaiki atau disingkirkan dan diganti dengan
bahan yang bergradasi. Bahan harus memiliki kadar air yang sesuai untuk
menghasilkan tingkat kepadatan dengan menyemprotkan sejumlah air yang tepat.
Pencampuran dilakukan dengan motor grader sampai tercapai kadar air yang seragam
dan merata.
5.3. Pemadatan
5.3.1. Segera setelah pencampuran dan pembentukan selesai, setiap lapis dengan
tebal minimal 200mm harus dipadatkan dengan alat yang sesuai. Pemadatan
dimulai dari titik terendah menuju ke garis tengah jalan dalam kecepatan
teratur ± 5km/jam.
5.3.2. Arah pemadatan harus tumpang tindih ke arah longitudinal. Pada tikungan,
pemadatan dimulai dari sisi yang terendah menuju ke sisi yang lebih tinggi.
Pemadatan harus berjalan terus sampai permukaan padat, keras dan bekas-
bekas roda alat pemadat tidak terlihat lagi.
5.3.3. Bila agregat terlalu basah atau terlalu kering untuk dipadatkan pada nilai
kepadatan tertentu, maka agregat tersebut harus dikeringkan atau diperciki
air, sebelum memulai pemadatan. Tidak ada biaya tambahan untuk pekerjaan
ini.
5.3.4. Tidak ada pembayaran tambahan untuk pekerjaan penambahan air atau
pengeringan bahan.
Permukaan yang telah dipadatkan atau bentuk yang telah selesai dapat bervariasi
tidak lebih dari 10mm di atas atau di bawah elevasi rencana pada semua titik.
Setiap penyimpangan dari ketentuan di atas harus diperbaiki, dan menjadi tanggung
jawab Kontraktor untuk memperbaikinya tanpa ada tambahan biaya.
Bila agregat akan ditempatkan pada tempat dengan ketebalan permukaan yang
bervariasi, ketebalan tersebut harus dalam batas-batas yang diijinkan, seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Pengaturan ketebalan harus disetujui Manajer Proyek.
SPESIFIKASI TEKNIS
02740
Pekerjaan yang termasuk dalam Spesifikasi Teknis ini adalah seperti berikut tetapi tidak
terbatas pada:
- Penyediaan tenaga kerja terlatih, teknisi dan enjinir serta tenaga tak terlatih.
- Penyediaan bahan-bahan, alat-alat kerja yang sesuai, mesin-mesin/peralatan, Unit
Pencampur Aspal (Asphalt Mixing Plant – AMP) dan alat/mesin lain yang dibutuhkan
dalam pekerjaan ini.
- Persiapan pengupasan, perataan permukaan tanah, pengaturan kemiringan, pemadatan
permukaan tanah, penghamparan dan pemadatan lapisan sirtu dan/atau batu pecah
sesuai Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
- Penghamparan aspal beton sebagai lapisan perataan permukaan/ levelling dan lapisan
penutup/overlay, dengan alat yang sesuai, dengan ketebalan dan pada tempat-tempat
sesuai Gambar Kerja.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
- SNI 03-1737-1991 - Tata Cara Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (LASTON) untuk
Jalan Raya.
Contoh bahan untuk seluruh pekerjaan ini harus diserahkan terlebih dahulu kepada
Manajer Proyek untuk diuji dan disetujui.
3.2.1. Setiap akan memulai tahapan pekerjaan, Kontraktor harus memberi tahu
secara resmi kepada Manajer Proyek, paling lambat 3 (tiga) hari sebelum
pekerjaan dimulai.
Bila Kontraktor melaksanakan pekerjaan tanpa ijin dari Manajer Proyek, maka
segala ketidak-sesuaian dan kerusakan yang diakibatkan, sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
3.2.3. Kontraktor harus menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan, yang
dilengkapi dengan jumlah dan kapasitas, untuk diperiksa kesesuaiannya dan
disetujui Manajer Proyek.
4.0 BAHAN-BAHAN
Bahan timbunan yang diperlukan dalam pekerjaan persiapan tanah dasar harus
memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 02315.
Bahan sirtu untuk lapis pondasi bawah harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis
02721.
Bahan agregat harus bebas dari lumpur dan kotoran lainnya yang merusak dan
susunan gradasi harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 02722.
- Agregat kasar,
- Agregat halus,
- Pengisi/filler,
- Aspal keras,
- Aspal cair emulsi,
harus memenuhi salah satu gradasi seperti ditentukan dalam SNI 03-1737-
1991.
Aspal beton tipe MS 744 tebal minimal 40mm harus digunakan sebagai lapis atas
(lapis aus), kecuali bila ditunjukkan lain dalam Gambar Kerja.
4.5. Peralatan
- Alat Pemadat:
· Vibrator Roller
· Tandem Roller 4-6 ton
· Tandem Roller 8-10 ton
· Pneumatic Tire Roller 10-12 ton
- Grader.
- Dump Truck.
- Asphalt Sprayer dan Asphalt Finisher.
- Kompresor.
- Tangki Air.
- Sekop, garu, sikat, balok kayu, roda dorong, dan alat bantu lainnya.
- Hand Compactor.
Persiapan tanah dasar harus dikerjakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 02235.
Persiapan lapis pondasi bawah harus dikerjakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
02721.
Persiapan lapis pondasi atas harus dikerjakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
02722.
Persentase aspal (dalam berat) yang akan ditambahkan pada agregat kering,
ditentukan berdasarkan pemeriksaan laboratorium.
Melalui metoda Uji Marshall akan diperoleh kadar aspal optimal yang harus
memenuhi persyaratan-persyaratan SNI 03-1737-1991.
5.4.5. Pengangkutan
5.4.6. Penghamparan
5.4.7. Pemadatan
· Pada jalan lurus, pemadatan dimulai dari tepi perkerasan sejajar garis
tengah jalan menuju ke tengah.
· Pada tikungan, pemadatan dimulai dari bagian yang rendah dan
langsung menuju ke bagian yang tinggi.
· Pada bagian tanjakan dan turunan harus dimulai dari bagian yang
terendah sejajar garis tengah jalan menuju ke bagian yang tinggi.
· Untuk mencegah pelekatan campuran aspal pada mesin gilas, roda
mesin gilas harus dibasahi dengan air.
· Roda penggerak mesin gilas pada lintasan pertama ditempatkan di
muka.
5.4.8. Sambungan-Sambungan
Jalan beton aspal dapat dibuka untuk lalu lintas kecepatan rendah setelah
pemadatan akhir selesai dan suhu telah di bawah titik lembek aspal (sesuai
dengan jenis aspal yang digunakan) atau sekitar ± 2 (dua) jam.
Dibuka untuk lalu lintas penuh setelah 4 (empat) jam.
SPESIFIKASI TEKNIS
02765
MARKA JALAN
Pekerjaan ini terdiri dari pengadaan dan pengaplikasian semua marka jalan pada permukaan
jalan untuk mengatur lalu lintas kendaraan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak terbatas pada pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, alat
dan peralatan yang akan digunakan untuk mempersiapkan permukaan, pengaplikasian cat,
memperbaiki setiap cacat dan membersihkan tetesan cat pada pekerjaan lainnya. Semua cat
harus sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknis ini atau petunjuk Manajer Proyek.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
3.1.1. Detail produk/bahan dan pabrik pembuat yang diusulkan harus diserahkan
kepada Manajer Proyek sebelum pelaksanaan untuk diperiksa dan disetujui.
Kelalaian melakukan hal di atas dapat menyebabkan penolakan bahan di
lokasi proyek dan tidak memenuhi prosedur persetujuan.
Semua bahan harus berkualitas untuk mendapatkan hasil terbaik dan
penyelesaian yang tahan lama dan minimal memiliki standar yang sama
dengan yang disyaratkan.
3.1.2. Kontraktor harus menyerahkan sertifikat dari pabrik pembuat cat marka jalan
yang memenuhi ketentuan regulasi setempat.
3.2.2. Cat, peralatan dan metode pengaplikasian yang digunakan untuk bidang
pengujian atau panel contoh harus menjadi wakil/acuan cat yang digunakan
untuk pekerjaan.
Bidang pengujian atau panel contoh harus disimpan dan harus menjadi
standar untuk semua pekerjaan berikutnya.
Semua bahan cat harus merupakan persediaan baru dan harus berkualitas, yang
dikirim ke lokasi proyek dalam kemasan asli dari pabrik pembuat yang belum dibuka,
disimpan di ruang yang kering, kedap air dan dapat dikunci.
Semua bahan cat harus dalam kemasan/kaleng yang memiliki segel dan label yang
dengan jelas menunjukkan nama produk, nomor formula atau spesifikasi, nomor
produksi, warna, tanggal pembuatan dan petunjuk penggunaan dari pabrik pembuat.
Manajer Proyek harus diberi kebebasan menuju ke semua lokasi pekerjaan dan
fasilitas gudang, dan berhak memeriksa persiapan semua permukaan dan aplikasi
semua cat.
3.5. Ketidaksesuaian
3.5.1. Sebelum melakukan perubahan yang menyimpang dari Spesifikasi Teknis ini,
Manajer Proyek harus diberitahu untuk mendapatkan persetujuannya.
Kelalaian melakukan hal di atas tidak membebaskan Kontraktor dari
tanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar dan
prosedur yang telah ditetapkan dalam Spesifikasi Teknis ini.
3.5.2. Manajer Proyek berhak menolak setiap pekerjaan yang dilaksanakan tidak
sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknis ini atau yang terkait. Biaya
yang ditimbulkan karena perbaikan pekerjaan yang ditolak menjadi tanggung-
jawab Kontraktor sepenuhnya.
Sebab-sebab penolakan pekerjaan atau bagian pekerjaan akan termasuk
tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:
3.6. Jaminan
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1. Umum
4.1.1. Semua bahan cat harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis ini dan
persyaratan lainnya yang disebutkan.
4.1.2. Semua cat yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus berasal dari pabrik
pembuat yang sama, dan tidak boleh dicampur dengan cat dari merek yang
lain atau dari komposisi yang berbeda.
Cat marka jalan harus dibuat dari akrilik berbahan dasar air yang sesuai untuk
penandaan di dalam dan di luar ruang seperti penguat tepi dan garis pada jalan
masuk, trotoar, tempat parkir dan lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Cat marka jalan ini harus memenuhi ketentuan berikut:
– Daya rekat yang baik pada beton, aspal atau permukaan pelesteran yang
memerlukan proses pengeringan yang cepat,
– Cepat kering,
– Sangat mudah dilihat,.
– Tahan abrasi,
– Dapat ditambahkan butir kaca untuk membuat tanda reflektif,
– Bersahabat dengan lingkungan,
seperti Traffikote TFK - 108 WB buatan Propan atau yang setara yang disetujui.
4.3. Warna
Warna garis lalu lintas dan marka jalan harus putih, kecuali bila ditentukan lain dalam
Gambar Kerja.
Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, tipe marka jalan termasuk, tetapi tidak
terbatas pada :
Ukuran, jarak dan pola/corak garis membujur, garis melintang dan marka jalan lainnya
harus sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. PM
34/2014 atau peraturan lokal yang berlaku, dan sesuai dengan petunjuk dalam
Gambar Kerja.
4.6. Peralatan
5.1.1. Umum
5.1.2. Penandaan
Ukur dan posisikan garis marka jalan dengan menggunakan tali dan buat titik-
titik dengan kapur atau cat putih yang mudah dibersihkan.
5.2.1. Dua (2) lapis cat berbahan dasar air @200mikron atau 2m²/kg, bila
menggunakan rol atau kuas, atau
5.2.2. Satu (1) lapis cat berbahan dasar air 200mikron atau 2m²/kg, bila
menggunakan semprotan.
5.2.3. Ketebalan setiap lapisan cat di atas (dalam keadaan kering) harus sesuai
dengan ketentuan dan/atau standar dari pabrik pembuat cat yang telah
disetujui untuk digunakan.
5.2.4. Garis-garis marka jalan harus memiliki sudut-sudut lurus yang seragam
dengan lebar dan panjang sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
Tidak diijinkan mengaplikasikan cat marka jalan pada waktu hujan, berembun atau
berkabut, atau pada saat cuaca yang tidak mengijinkan selama aplikasi dan periode
perawatan.
Marka jalan yang baru saja diaplikasikan harus dilindungi terhadap kerusakan atau
keausan selama 10 sampai 15 menit setelah aplikasi dan sebelum siap untuk lalu
lintas.
Bersihkan marka jalan sesaat sebelum pemeriksaan. Gunakan bahan-bahan bersih
dan dengan prosedur yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat cat marka jalan.
SPESIFIKASI TEKNIS
02780
Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, penyediaan bahan, tenaga, alat-alat bantu lainnya dan
pemasangan perkerasan blok beton pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
3.1.1. Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan dan data teknis bahan yang
dibutuhkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui, sebelum pengadaan
bahan.
Data teknis harus meliputi deskripsi, karakteristik dan petunjuk pemasangan.
3.1.2. Biaya pengadaan contoh dan pengujian menjadi tanggung jawab Kontraktor.
3.3.1. Semua pekerjaan perkerasan blok harus diperiksa dan diuji. Setiap
pemasangan yang dinilai tidak sesuai harus disingkirkan dan diganti dengan
yang baru tanpa tambahan dari Pemilik Proyek.
3.3.2. Blok beton yang tidak memenuhi persyaratan Spesifikasi ini akan ditolak dan
Kontraktor harus mengganti dengan blok beton yang memenuhi persyaratan
tanpa tambahan biaya.
4.0 BAHAN-BAHAN
Blok beton harus dibuat campuran semen portland, air dan agregat yang dibentuk
sedemikian rupa sehingga memiliki kuat tekan minimal 200kg/cm², kecuali bila
ditentukan lain oleh Manajer Proyek dan harus memenuhi ketentuan SNI 03-0691-
1996, sesuai atau setara dengan produk Cisangkan.
Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, blok beton harus dari tipe Trupave
dengan warna sesuai ketentuan Skema Warna dan dengan ketebalan 60mm.
Blok beton koral sikat harus merupakan blok beton pracetak yang difabrikasi di lokasi
dari bahan beton cor di tempat, dengan permukaan berupa butiran batu berdiameter
maksimal 50mm dalam warna sesuai Skema Warna. Ukuran dan corak blok beton
sikat harus sesuai dengan ketentuan dalam Gambar Kerja.
Bahan beton harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 03300.
Penguat tepi perkerasan blok beton harus dari bentuk dan ukuran yang sesuai dengan
Gambar Kerja, memiliki kuat tekan minimal 300kg/cm², memenuhi ketentuan SNI
2442:2008, produk lokal yang setara dengan produk Cisangkan dan yang disetujui
Manajer Proyek.
4.4. Pasir
Pasir untuk alas dan pengisi celah pasangan blok beton harus keras, bersih, bebas
dari tanah liat dan lumpur dan harus digradasi dengan baik serta disetujui Manajer
Proyek.
Gradasi pasir harus memenuhi ketentuan berikut:
9,52mm 100 -
4,75mm 95 – 100 -
2,36mm 80 – 100 100
1,18mm 50 – 85 90 – 100
0,600mm 25 – 60 60 – 90
0,300mm 10 – 30 30 – 60
0,150mm 5 – 15 15 – 30
0,075mm 0 – 10 5 – 10
5.1.1. Tanah dasar, lapis pondasi bawah dan lapis pondasi atas harus disiapkan
sesuai bentuk melintang dan memanjang dan memiliki kemiringan ke arah
dua sisi sebesar 2%.
Tanah dasar harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 02335
5.1.2. Lapis pondasi bawah harus dihampar secara merata mengikuti kemiringan
permukaan yang telah disiapkan, dengan ketebalan sesuai petunjuk Gambar
Kerja dan mengikuti ketentuan dalam Spesifikasi Teknis 02721.
5.1.3. Lapisan pasir alas disebarkan di atas lapis pondasi bawah secara merata,
dengan ketebalan (setelah dipadatkan) 50mm, atau sesuai petunjuk Gambar
Kerja.
5.2.1. Blok beton harus diletakkan secara manual di atas lapisan pasir yang belum
dipadatkan, sesuai dengan pola yang ditentukan dalam Gambar Kerja.
5.2.2. Pemotongan blok beton di bagian tepi harus dilakukan dengan gergaji mesin
dengan ukuran yang tepat dengan daerah yang akan dipasang.
5.2.4. Pasir untuk pengisi celah harus disebarkan di atas perkerasan blok dan harus
disapu sedemikian rupa agar celah terisi.
Kelebihan pasir harus disingkirkan dari permukaan dan celah harus
dipadatkan dengan alat penggetar minimal 2 (dua) lintasan.
Blok beton koral sikat harus dilaksanakan sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja dan
Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui dan dengan prosedur pengerjaan
beton mengikuti ketentuan Spesifikasi Teknis 03300.
Penguat tepi harus ditempatkan pada tepi pasangan blok beton seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja.
Galian untuk pondasi pinggiran beton harus dipadatkan, diberi lapisan beton mutu
K-175 dengan tebal minimal 30mm atau sesuai petunjuk Gambar Kerja. Kedalaman
pondasi harus dibuat sesuai petunjuk Gambar Kerja.
Bahan-bahan asing yang mengganggu harus disingkirkan dari pondasi.
SPESIFIKASI TEKNIS
03210
BAJA TULANGAN
Pekerjaan ini mencakup pengadaan bahan termasuk semua mesin, peralatan, tenaga kerja,
dan pemasangan bahan baja tulangan beton seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Spesifikasi ini akan lebih kuat dari pada Gambar Kerja bila ada perbedaan detail yang
mungkin terjadi.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
3.1.1. Kontraktor harus menyerahkan kepada Manajer Proyek, contoh bahan beserta
sertifikat pabrik bahan penulangan beton untuk disetujui.
3.1.2. Sebelum pengadaan bahan, semua daftar bahan dan daftar pemotongan
harus disiapkan oleh Kontraktor dan diserahkan kepada Manajer Proyek untuk
disetujui.
Persetujuan yang diberikan tidak berarti membebaskan Kontraktor dari
tanggung-jawabnya untuk memastikan kebenaran daftar pemesanan dan
daftar pemotongan.
Setiap penyimpangan dari daftar bahan dan daftar penulangan yang telah
disetujui menjadi tanggung jawab Kontraktor untuk menggantinya atas
biayanya.
3.2.1. Gambar Detail Pelaksanaan berikut harus diserahkan oleh Kontraktor kepada
Manajer Proyek untuk disetujui:
Bahan-bahan untuk penulangan beton setiap waktu harus dilindungi dari kerusakan
dan harus ditempatkan di atas balok-balok untuk mencegah menempelnya lumpur
atau benda asing lainnya pada tulangan beton. Tempat penyimpanan harus dinaikkan
agar aman dari air permukaan.
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1. Umum
Semua bahan baja tulangan untuk penulangan beton harus dalam keadaan baru, tidak
berkarat atau memiliki cacat lainnya serta harus memenuhi ketentuan dalam
Spesifikasi Teknis ini.
Kecuali ditentukan lain, baja tulangan polos dengan diameter < 10mm harus dari baja
mutu BjTP-24 dengan tegangan leleh minimal 2400kg/cm², dan memenuhi ketentuan
SNI 2052:2014.
Diameter yang digunakan harus sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, baja tulangan sirip dengan diameter
10mm harus dari mutu BjTS-40 dengan tegangan leleh minimal 4000kg/cm², dan
memenuhi ketentuan SNI 2052:2014.
Diameter yang digunakan harus sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
4.4. Aksesori
Penahan jarak, gelang-gelang dan lainnya harus memiliki ukuran dan bentuk yang
memadai untuk menumpu penulangan.
5.2. Pemotongan
Panjang baja tulangan beton yang melebihi ketentuan Gambar Kerja (kecuali lewatan)
harus dipotong dengan alat pemotong besi atau alat pemotong yang disetujui Manajer
Proyek.
Pada bagian yang membutuhkan bukaan untuk dudukan mesin, peralatan dan alat
utilitas lainnya, tulangan beton harus dipotong sesuai dengan besar atau ukuran
bukaan.
Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, pasak besi harus digunakan untuk
meningkatkan kekuatan sambungan.
Untuk lantai beton dengan tebal sampai dengan 130mm digunakan pasak besi dari
baja tulangan diameter 12mm dan panjang 600mm pada setiap jarak 250mm, kecuali
bila ditunjukkan lain dalam Gambar Kerja.
Untuk lantai beton tebal 150mm sampai 200mm digunakan pasak besi dari baja
tulangan dengan diameter 12mm dan panjang 800mm pada setiap jarak 200mm,
kecuali bila ditunjukkan lain dalam Gambar Kerja.
5.4.1. Sebelum pemasangan, tulangan beton harus bebas dari debu, karat, kerak
lepas, oli, cat dan bahan asing lainnya.
5.4.2. Semua tulangan beton harus dipasang dengan baik, sesuai dengan mutu,
dimensi dan lokasi seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Penahan jarak
dengan bentuk balok persegi atau gelang-gelang harus dipasang pada setiap
m² atau sesuai petunjuk Manajer Proyek. Batu, bata atau kayu tidak diijinkan
digunakan sebagai penahan jarak atau sisipan.
Semua penahan jarak atau sisipan harus diikat dengan kawat no. AWG 16 (
1,62mm) atau yang setara. Las titik dapat dilakukan pada baja lunak pada
tempat-tempat yang disetujui Manajer Proyek.
SPESIFIKASI TEKNIS
03300
Lingkup pekerjaan ini meliputi pekerjaan beton cor di tempat, yang dilaksanakan sesuai
dengan garis, mutu dan dimensi sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
Semua pekerjaan, bahan dan unjuk kerja yang berkaitan dengan beton cor di tempat harus
sesuai dengan Spesifikasi Teknis ini dan Spesifikasi Teknis dan standar terkait.
Pekerjaan ini termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:
- Seluruh pekerjaan beton struktural dan non-struktural seperti ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.
- Beton tumbuk, lantai kerja dan beton ringan serta beton non-struktural lainnya seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
· Keawetan.
· Karakteristik batu pecah.
· Tipe dan kualitas semen.
· Pemilihan dan dosis bahan tambahan.
· Perbandingan kelas batu pecah dalam campuran.
· Kekuatan semen.
· Faktor air semen.
· Pengujian slump.
· Karakteristik berbagai campuran beton segar.
· Kuat tekan.
· Kerapatan air.
· Ketahanan terhadap cuaca.
· Ketahanan terhadap reaksi bahan kimia.
- Semen
- Agregat
Agregat harus sesuai dan diuji menurut standar ASTM C 33. Pengujian
dimulai 30 hari sebelum pelaksanaan pekerjaan beton.
- Beton
- Bahan Tambahan
Semua bahan tambahan untuk beton harus diuji sesuai standar ASTM C
260 dan ASTM C 494 minimal 30 hari sebelum pekerjaan beton dimulai.
Bahan tambahan tidak diijinkan digunakan tanpa persetujuan Manajer
Proyek.
3.3.1. Kontraktor harus melakukan pengujian campuran beton, setiap tipe dan kuat
tekan yang diaplikasikan, sebelum pelaksanaan pengecoran beton.
3.3.2. Desain campuran harus mengindikasikan rasio air-semen, kadar air, kadar
bahan tambahan, kadar semen, kadar agregat, gradasi agregat, slump, kadar
udara dan kuat tekan. Untuk nilai slump minimal dan maksimal tertentu untuk
setiap tipe dan kuat tekan beton berat normal, harus dibuat 4 pengujian
campuran, dengan menggunakan rasio air-semen yang bervariasi.
3.3.3. Pengujian campuran dilakukan ketika contoh benda uji yang dirawat dan diuji
dalam kondisi lab, kuat tekannya akan melebihi kuat tekan yang diperlukan.
Untuk setiap pengujian campuran, buat 6 contoh benda uji untuk kuat tekan
umur 7 hari dan 28 hari. Kuat tekan umur 7 hari harus memiliki nilai minimal
65% dari kuat tekan umur 28 hari.
Pengujian beton harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
01400.
3.3.4. Laporan hasil pengujian harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk
disetujui, dan penempatan beton di lokasi tidak diijinkan tanpa hasil pengujian
yang memuaskan.
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1. Beton
4.1.1. Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Manajer
Proyek, beton dikelompokkan dalam kelas yang berbeda yang terdiri dari:
- Mutu beton f’c= 25Mpa (K-300) untuk beton struktural pada bangunan,
perkerasan jalan, saluran tertutup di bawah perkerasan jalan dan lainnya
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
- Mutu beton f’c= 18,5Mpa (K-225) untuk beton saluran terbuka dan lainnya
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
- Mutu beton f’c= 14,5Mpa (K-175) untuk beton umum seperti kolom praktis,
balok pengaku dan lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
- Mutu beton f’c= 10,4MPa (K-125) untuk beton pengisi dan lantai kerja
pondasi dan perkerasan blok beton.
4.1.3. Komposisi beton, baik berat atau volume, harus ditentukan oleh Manajer
Proyek dan harus memenuhi kondisi berikut:
4.2. Semen
Semen harus dari tipe I dan memenuhi persyaratan SNI 2049:2015 atau ASTM C 150.
Semen harus berasal dari satu merek dagang, seperti Semen Padang, Semen
Baturaja, Indocement, Holcim atau Gresik.
4.3. Air
Air untuk campuran, perawatan atau aplikasi lainnya harus bersih dan bebas dari
unsur-unsur yang merusak seperti alkali, asam, garam dan bahan anorganik lainnya.
Air dari kualitas yang dikenal dan untuk konsumsi manusia tidak perlu diuji.
Bagaimanapun, bila hal ini terjadi, semua air kecuali yang telah disebutkan di atas,
harus diuji dan memenuhi ketentuan AASHTO T26 dan/atau disetujui Manajer Proyek.
4.4.1. Agregat halus untuk beton harus terdiri dari pasir keras dan harus disetujui
Manajer Proyek. Agregat halus harus memenuhi ketentuan berikut:
4.4.2. Agregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan anorganik, asam, alkali
dan bahan lain yang merusak.
Agregat halus harus merata digradasi dan harus memenuhi ketentuan gradasi
berikut:
4.5.1. Agregat kasar untuk konstruksi harus terdiri dari batu butiran, batu pecah atau
bahan lainnya yang disetujui yang memiliki karakteristik serupa yang keras,
tahan lama dan bebas dari bahan-bahan yang tidak diinginkan.
Agregat kasar harus bebas dari bahan-bahan yang merusak dan harus
memenuhi ketentuan berikut:
Bahan-bahan lain yang merusak harus tidak lebih dari batas persentase yang
ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini dan/atau disetujui Manajer Proyek.
4.5.2. Ketentuan gradasi batuan kasar harus memenuhi ketentuan ASTM A 33:
4.5.3. Agregat kasar dari ukuran yang berbeda harus digabung dengan ukuran lain
dengan perbandingan berat atau volume untuk menghasilkan batuan yang
memenuhi persyaratan gradasi yang ditentukan.
4.7.1. Bahan tambahan untuk menahan gelembung udara untuk semua beton
ekspos harus memenuhi ketentuan ASTM C 260.
4.7.2. Bahan tambahan untuk mengurangi air dan memperlambat pengerasan beton,
bila dibutuhkan, harus memenuhi ketentuan ASTM C 494 tipe B dan D.
4.7.4. Bahan tambahan untuk meningkatkan kekedapan air pada beton, jika
ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan diinstruksikan oleh Manajer Proyek,
harus memenuhi BS 1881: Part 122 untuk penyerapan air atau ASTM C 494
tipe A.
4.8.1. Joint filler harus memenuhi persyaratan AASHTO M 153 dan US Federal
Specification HH-F 34 1a type 1 class B, seperti Bitumen Impregnated Board
buatan Sika, Flexcell atau yang setara yang disetujui.
4.9. Waterstop
Water stop harus dari tipe/jenis blended natural & synthetic rubbers dan
unique hydroswelling polymer yang memenuhi ketentuan JIS K 6258, K 6350,
JIS K 6253 (A), JIS K 6251, JIS K 6251, seperti Masterflex 610 dari BASF,
SikaSwell S2 atau yang setara yang disetujui.
Water stop harus dibuat dari PVC lentur kualitas tinggi untuk daya tahan yang
lama yang sesuai untuk tekanan air tinggi, dan dapat ditempatkan di bagian
tengah atau bagian luar dinding dan lantai beton, seperti Waterbars buatan
Sika, atau Fosroc atau yang setara yang disetujui, dari tipe dan ukuran yang
sesuai dengan penggunaan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
– Siap pakai,
– Berwarna natural,
– Tidak menarik debu,
– Tahan terhadap gesekan dan benturan,
seperti Mastertop 100 100 dari BASF, Chapdur dari Sika atau Nitoflor Hardtop dari
Fosroc.
Floor hardener harus dilengkapi dengan bahan cairan untuk perawatan permukaan
beton yang telah diberi floor hardener, dan harus berasal dari satu pabrik pembuat.
Baja tulangan dan dowel bar harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 03210.
5.1.1. Perancah harus dibuat di atas pondasi dengan kekuatan yang memadai untuk
menerima beban tanpa penurunan.
5.1.2. Perancah yang berdiri di atas tanah lembek harus didukung dan diperkuat
dengan perancah tambahan yang sesuai. Sebelum menempatkan perancah,
gambar rancangan pemasangan/penempatan perancah harus diserahkan
kepada Manajer Proyek untuk disetujui.
5.1.4. Bila dasar acuan sukar dicapai, dinding bagian bawah acuan harus dibiarkan
terbuka, atau perlengkapan lain harus disediakan sehingga bahan-bahan asing
dapat disingkirkan dari acuan dengan mudah sebelum penempatan beton.
5.1.5. Semua dinding acuan harus diberi lapisan oli yang disetujui sebelum
penempatan baja tulangan, dan acuan dari kayu harus dibasahi dengan air
sebelum penempatan beton.
Bahan pelapis yang akan menyebabkan perubahan warna asli beton tidak
boleh digunakan.
5.2. Toleransi
5.3.1. Pipa konduit kabel listrik dan/atau telekomunikasi yang akan ditanam dalam
beton harus dipasang sebelum pengecoran, dengan tanpa mengurangi
kekuatan beton. Pipa-pipa tersebut harus dilindungi sehingga tidak akan terisi
adukan beton sewaktu pengecoran.
5.3.2. Pipa konduit harus dari bahan pipa PVC yang mempunyai tekanan kerja
10kg/cm² yang memenuhi ketentuan SNI 06-0084-2002, seperti buatan
Wavin, Vinilon, Pralon. Diameter pipa PVC harus sesuai ketentuan Gambar
Kerja.
Sambungan terbuka harus dibuat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dengan
menyisipkan dan kemudian mencabut kepingan kayu, pelat metal atau bahan lain
yang disetujui.
Penyisipan dan pencabutan cetakan harus dilakukan tanpa merusak pinggiran atau
sudut beton.
Penulangan tidak boleh melewati sambungan terbuka kecuali bila ditentukan lain.
5.6.1. Sambungan muai yang diisi harus dibuat serupa dengan sambungan terbuka.
Bila ditentukan pembentukan ulang sambungan muai, ketebalan pengisi yang
dipasang sesuai dengan ketentuan Gambar Kerja. Pengisi sambungan harus
dipotong dengan bentuk dan ukuran yang sama dengan permukaan yang akan
disambung.
5.6.2. Pengisi harus dipasang dengan kuat terhadap permukaan beton yang telah
ditempatkan dengan cara sedemikian rupa sehingga tidak bergeser bila
disampingnya ditempatkan beton.
5.6.3. Bila diperlukan penggunaan lebih dari 1 lembar pengisi untuk mengisi
sambungan, lembaran harus ditempatkan secara rapat dan celah di antaranya
diisi dengan aspal kelas 18kg, dan salah satu sisinya harus ditutup dengan
aspal panas agar tersimpan dengan baik.
5.6.5. Beton atau adukan yang menutup sambungan harus dipotong dengan rapih
dan dibuang. Bila, selama pelaksanaan, bukaan sebesar 3mm atau lebih
muncul pada sambungan yang akan dilalui lalu lintas, bukaan tersebut harus
ditutup dengan ter panas atau aspal sesuai petunjuk Manajer Proyek.
5.8.2. Semua beton harus dicampur dengan mesin. Waktu pencampuran harus
sesuai dengan petunjuk kapasitas alat pencampur.
5.8.3. Slump yang diijinkan minimal 65mm dan maksimal 75mm. Pencampuran
beton tidak boleh dimulai tanpa memastikan persediaan bahan yang
memadai, dalam batas yang aman, agar pengecoran beton dapat
dilaksanakan.
5.8.5. Beton ready-mixed harus dicampur dan didatangkan sesuai ketentuan ASTM
C 685.
5.9.1. Beton tidak boleh ditempatkan sampai semua acuan, penulangan, sisipan,
block out dan lainnya telah disetujui Manajer Proyek.
Acuan harus dibersihkan, bebas dari guncangan, celah, mata kayu, kotoran
dan bengkokan sebelum pengecoran.
5.9.2. Metode dan urutan pengecoran harus sesuai dengan Spesifikasi Teknis ini
dan petunjuk Gambar Kerja.
Bagian yang dipersiapkan dan disetujui untuk dicor tidak boleh lebih luas dari
16,83m² setiap bloknya, kecuali bila ditentukan lain oleh Mannajer Proyek.
Pada setiap pelaksanaan, pengecoran harus dilakukan blok demi blok.
5.9.3. Bagian luar permukaan beton harus dikerjakan dengan baik selama
pengecoran.
Penggetaran terus-menerus pada jarak 380-500mm harus tetap terjaga untuk
mencegah kropos dan untuk mendapatkan permukaan yang halus.
Selama penggetaran beton, tangkai penggetar harus dipegang tegak lurus
terhadap permukaan horisontal beton segar.
5.10.2. Beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1500mm kecuali
melalui corong tertutup atau pipa. Setelah ikatan awal beton, acuan tidak
boleh digetarkan dan tekanan tidak boleh dilakukan pada ujung pelindung
tulangan. Beton harus diangkat dari mesin pengaduk dan diangkut dalam
waktu 1 jam ke lokasi akhir yang disetujui Manajer Proyek.
Hal ini untuk memastikan bahwa beton sesuai dengan mutu yang disyaratkan
pada waktu penempatan dan Kontraktor harus menjaga pengangkutan beton
yang menerus/tidak terputus-putus.
5.10.3. Semua peralatan, mesin dan alat-alat yang digunakan untuk pekerjaan ini
harus bersih, dan bekerja dengan baik. Bila memungkinkan, sebuah unit
pengganti atau suku cadang harus disediakan di lokasi.
5.10.4. Bila digunakan, jalur pompa harus diletakkan sedemikian rupa sehingga aliran
beton tidak terganggu. Benda-benda tajam harus disingkirkan.
5.10.5. Kadar air dan ukuran partikel batuan harus diawasi dengan teliti ketika beton
dipompa untuk mencegah pemampatan.
Kemiringan saluran untuk mengalirkan beton segar harus dipilih dengan tepat
sehingga beton dengan kadar air rendah dapat mengalir dalam aliran seragam
tanpa pemisahan semen dan batuan.
5.10.6. Bila beton ditempatkan langsung di atas tanah, alas atau dasar harus bersih
dan padat, dan bebas dari air atau aliran air.
Permukaan lantai kerja yang akan diberi beton harus benar-benar bersih dari
lumpur, batu lepas, kotoran dan bahan lapisan lain yang mengganggu.
Acuan dan perancah tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan Manajer Proyek.
Persetujuan Manajer Proyek tidak membebaskan Kontraktor dari keamanan pekerjaan
tersebut. Jadwal pembongkaran harus ditentukan oleh Manajer Proyek.
5.12.1. Kontraktor harus meminta Manajer Proyek untuk memeriksa permukaan beton
segera setelah pembongkaran acuan.
5.12.2. Kontraktor, atas biayanya, harus mengganti beton yang tidak sesuai dengan
garis, detail atau elevasi yang telah ditentukan atau yang rusaknya berlebihan.
(Jangan menambal, mengisi, memulas, memperbaiki atau mengganti beton
ekspos kecuali atas petunjuk Manajer Proyek).
5.12.3. Semua beton yang membentuk permukaan harus memiliki penyelesaian cor di
tempat menggunakan acuan khusus.
Lubang pengikat harus ditutup. Permukaan ekspos dan permukaan yang akan
dicat harus bersih dari tambalan, memiliki sirip-sirip dan tetesan adukan yang
tersikat halus, dan memiliki permukaan yang bebas dari lapisan penutup dan
debu.
5.12.4. Keropos, lubang atau sambungan dingin harus diperbaiki segera setelah
pembongkaran acuan.
Bahan tambalan harus kohesif, tidak berkerut dan melebihi kekuatan beton.
5.12.5. Singkirkan cacat, karat, noda atau beton ekspos yang luntur warnanya atau
beton yang akan dicat dengan:
5.13.1. Kecuali ditentukan lain, permukaan beton harus segera diselesaikan setelah
pembongkaran dan harus diselesaikan sesuai tingkat dan dimensi seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
5.13.2. Floor hardener harus diaplikasikan pada permukaan beton yang masih segar
secara merata, dengan cara pelaksanaan dan dalam jumlah sesuai
rekomendasi dari pabrik pembuatnya, atau sebanyak 5kg/m², kecuali bila
ditentukan lain oleh Manajer Proyek.
Permukaan floor hardener harus dirawat dengan cairan khusus sesuai
rekomendasi dari pabrik pembuat floor hardener.
Kecuali ditentukan lain, permukaan beton harus segera diselesaikan setelah
pembongkaran dan harus diselesaikan sesuai tingkat dan dimensi seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
5.14. Pengurukan
Bahan urukan ditempatkan lapis demi lapis setebal maksimal 200mm dan dipadatkan
secara menerus segera setelah uji beton menunjukkan kekuatan 28 hari. Semua
bahan urukan harus disetujui Manajer Proyek sebelum memulai pekerjaan
pengurukan, seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis 02315.
- Semua acuan yang berisi beton harus dijaga tetap lembab sampai saat
pembongkaran.
- Semua permukaan beton ekspos harus dilembabkan secara terus-menerus
selama 14 hari setelah pengecoran.
- Perhatian khusus harus diberikan pada permukaan lantai atap yang akan ditutup
dengan karung lembab atau dilindungi terhadap kekeringan dengan bahan lain
yang sesuai.
- Tidak diijinkan menyimpan bahan-bahan di atas beton atau melintas di atas
konstruksi, yang menurut pendapat Manajer Proyek, belum cukup mengeras.
SPESIFIKASI TEKNIS
03600
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, alat-alat dan bahan serta pemasangan adukan
cair pada pekerjaan-pekerjaan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan/atau sesuai
petunjuk Manajer Proyek.
Pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak dibatasi pada hal-hal berikut:
2.0. STANDAR/RUJUKAN
Contoh, brosur dan/atau data teknis bahan yang akan digunakan harus diserahkan
kepada Manajer Proyek untuk disetujui terlebih dahulu sebelum didatangkan ke lokasi.
Kantong kemasan asli dari pabrik harus dalam keadaan tertutup rapat dan harus
disimpan dalam gudang yang cukup ventilasinya, tidak terkena air, tidak berubah
warna dan tidak berbongkah serta diletakkan pada tempat yang tingginya 300mm dari
lantai.
4.0. BAHAN-BAHAN
Adukan encer harus dibuat dari bahan dasar semen, dan harus memiliki karakteristik
minimal sebagai berikut:
seperti Sika Grout 214-11, Conbextra GPXtra dari Fosroc, Masterflow 810 dari BASF
atau yang setara yang disetujui Manajer Proyek.
4.2. Air
Air sebagai bahan pencampur/pengencer harus air yang bersih seperti disyaratkan
dalam Spesifikasi Teknis 03300.
4.3. Cetakan/Acuan
Bahan cetakan/acuan dibuat dari bahan besi pelat atau kayu lapis dengan ketebalan
yang sesuai, yang dibentuk sedemikian rupa sesuai dengan ukuran dan bentuk yang
ditunjukan dalam Gambar Kerja.
Cetakan/acuan harus sama pada semua tempat yang menghendaki ukuran dan
bentuk yang sama.
5.1. Persiapan
5.1.1. Cetakan/acuan harus dibuat sedemikian rupa sehingga adukan encer dapat
dialirkan seluruhnya selama pelaksanaan. Jalan masuk yang baik harus
disediakan.
5.1.2. Cetakan/acuan harus sudah disiapkan dan bagian yang akan menerima
adukan encer harus dibersihkan dari minyak, gemuk dan segala kotoran
lainnya yang akan mengurangi daya lekat. Debu harus ditiup keluar dari
cetakan.
5.1.3. Angkur-angkur, baut pengencang dan pelat landasan harus sudah tepat
elevasinya sebelum penuangan adukan encer.
5.2. Cuaca
Cuaca pada saat akan melaksanakan pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan
dari pabrik pembuat adukan encer bersangkutan.
Perbandingan campuran antara bahan adukan encer dengan air sesuai petunjuk dari
pabrik pembuat.
Pencampuran harus dilakukan dengan cara mekanis, dengan alat pencampur
bertenaga atau tangkai pengaduk yang sesuai yang dipasang pada mesin bor
kecepatan rendah.
5.4. Pelaksanaan
5.4.2. Penggunaan tali atau rantai akan memperlancar aliran pada bagian yang
berjarak lebih dari 100cm (gerakan menggergaji dari tali atau rantai
melancarkan aliran adukan encer - cara ini harus dilakukan sedemikian rupa
agar tidak terbentuk ruang kosong).
5.4.3. Aliran adukan encer harus tetap terjaga sampai adukan encer mengisi rongga
cetakan dan telah memenuhi seluruh panjang cetakan pada sisi lainnya.
Penempatan adukan encer harus dilakukan dari salah satu sisi saja.
SPESIFIKASI TEKNIS
04060
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan adukan dan pelesteran (kasar dan halus), seperti
dinyatakan dalam Gambar Kerja atau disyaratkan dalam Spesifikasi Teknis ini.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk
disetujui terlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasi proyek.
3.2.1. Pengiriman dan penyimpanan bahan semen dan bahan lainnya harus sesuai
ketentuan Spesifikasi Teknis 03300.
3.2.2. Pasir harus disimpan di atas tanah yang bersih, bebas dari aliran air, dengan
kata lain daerah sekitar penyimpanan dilengkapi saluran pembuangan yang
memadai, dan bebas dari benda-benda asing.
Tinggi penimbunan tidak lebih dari 1200mm agar tidak berhamburan.
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1.1. Semen
Semen tipe I harus memenuhi standar SNI 2049:2015 atau ASTM C 150 serta
Spesifikasi Teknis 03300, seperti semen Semen Padang, Semen Baturaja
Indocement, Holcim atau Gresik.
Semen yang digunakan harus berasal dari satu merek dagang.
4.1.2. Pasir
Pasir harus bersih, keras, padat dan tajam, tidak mengandung lumpur atau
kotoran lain yang merusak.
Perbandingan butir-butir harus seragam mulai dari yang kasar sampai pada
yang halus, sesuai dengan ketentuan ASTM C 33.
Adukan siap pakai untuk pemasangan bata harus terdiri dari bahan semen,
pasir silika dengan besar butir maksimal 3mm, bahan pengisi untuk
meningkatkan kepadatan, dan bahan tambahan yang larut air, yang dicampur
rata dalam keadaan kering sehingga adukan siap pakai dengan hanya
menambahkan air dalam jumlah tertentu, seperti MU-301 buatan PT Cipta
Mortar Utama atau PM-210 buatan PT Prima Mortar Indonesia.
Adukan siap pakai untuk pelesteran bata harus terdiri dari semen, pasir silikat
diameter minimal 1,2mm dan maksimal 2,4mm, bahan tambahan larut air,
dicampur dalam keadaan kering, menjadi adukan siap pakai dengan
menambahkan sejumlah air, seperti MU-100 dari PT Cipta Mortar Utama atau
PM-200 dari PT Prima Mortar Indonesia.
Acian siap pakai untuk permukaan pelesteran pada semua pasangan bata
harus terdiri dari semen, tepung batu kapur, bahan tambahan lainnya yang
telah dicampur rata dalam keadaan kering, sehingga adukan siap pakai
dengan hanya menambahkan sejumlah air, seperti MU-200 buatan PT Cipta
Mortar Utama atau PM-300 by PT Prima Mortar Indonesia.
4.3. Air
Air harus bersih, bebas dari asam, minyak, alkali dan zat-zat organik yang bersifat
merusak.
Air dengan kualitas yang diketahui dan dapat diminum tidak perlu diuji. Pada dasarnya
semua air, kecuali yang telah disebutkan di atas, harus diuji sesuai ketentuan
AASHTO T26 dan/atau disetujui Manajer Proyek.
5.1.1. Campuran 1 semen dan 3 pasir digunakan untuk adukan kedap air, adukan
kedap air 150mm di bawah permukaan tanah sampai 200mm di atas lantai,
tergambar atau tidak tergambar dalam Gambar Kerja, pelesteran permukaan
beton yang terlihat dan tempat-tempat lain seperti ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.
5.1.2. Campuran 1 semen dan 5 pasir untuk semua pekerjaan adukan dan
pelesteran selain tersebut di atas.
5.1.3. Bahan tambahan untuk menambah daya lekat dan meningkatkan kekedapan
terhadap air harus digunakan dalam jumlah yang sesuai dengan petunjuk
penggunaan dari pabrik pembuat.
5.2. Pencampuran
5.2.1. Umum
Semua bahan kecuali air harus dicampur dalam kotak pencampur atau alat
pencampur yang disetujui sampai diperoleh campuran yang merata, untuk
kemudian ditambahkan sejumlah air dan pencampuran dilanjutkan kembali.
Adukan harus dibuat dalam jumlah tertentu dan waktu pencampuran minimal
1 sampai 2 menit sebelum pengaplikasian.
Adukan yang tidak digunakan dalam jangka waktu 45 menit setelah
pencampuran tidak diijinkan digunakan.
Adukan siap pakai untuk pasangan bata beton harus dicampur sesuai petunjuk
dan rekomendasi dari pabrik pembuatnya.
5.3.1. Semua permukaan yang akan menerima adukan dan/atau pelesteran harus
bersih, bebas dari serpihan karbon lepas dan bahan lainnya yang
mengganggu.
5.4. Pemasangan
Tebal adukan dan/atau pelesteran minimal 10mm, kecuali bila dinyatakan lain
dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Manajer Proyek.
5.6. Pengacian
Pengacian dilakukan setelah pelesteran disiram air sampai jenuh sehingga pelesteran
menjadi rata, halus, tidak ada bagian yang bergelombang, tidak ada bagian yang retak
dan setelah pelesteran berumur 8 (delapan) hari atau sudah kering betul.
Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai dilakukan, Kontraktor harus selalu
menyiram bagian permukaan yang diaci dengan air sampai jenuh, sekurang-
kurangnya dua kali setiap harinya.
Semua pekerjaan harus dengan mudah dapat diperiksa dan diuji. Kontraktor setiap
waktu harus memberi kemudahan kepada Manajer Proyek untuk dapat mengambil
contoh pada bagian yang telah diselesaikan.
Bagian yang ditemukan tidak memuaskan harus diperbaiki dan dikerjakan dengan
cara yang sama dengan sebelumnya tanpa biaya tambahan dari Pemilik Proyek.
SPESIFIKASI TEKNIS
04210
BATA MERAH
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan, alat-alat bantu yang dibutuhkan,
bahan dan semua pasangan bata merah pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
Pekerjaan ini terdiri tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:
2.0 STANDAR/RUJUKAN
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1.1. Bata merah harus dari mutu yang terbaik dengan pembakaran sempurna dan
merata, produksi setempat dengan ukuran nominal 52mm x 100mm x
210mm, yang dibakar dengan baik dan bersudut runcing dan rata, tanpa cacat
atau mengandung kotoran.
Meskipun ukuran bata yang biasa diperoleh di suatu daerah mungkin berbeda
dengan ukuran tersebut di atas, harus diusahakan supaya tidak terlalu
menyimpang dari ukuran- ukuran tersebut.
4.1.2. Bata merah yang digunakan harus mempunyai kuat tekan minimal 25kg/cm²,
sesuai ketentuan SNI 15-2094-2000.
Beton kerawang harus memiliki dimensi 200mm x 200mm x 100mm dan harus sesuai
atau setara dengan tipe R.01 atau R.02 atau R.03 atau R.11 produk Cisangkan, atau
buatan lokal yang setara yang disetujui.
Adukan dan pelesteran untuk pasangan bata merah harus memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 04060.
Bahan penutup dan pengisi celah harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Teknis
07920.
5.1. Adukan
Bahan adukan dan jumlah campuran adukan serta pengerjaannya harus memenuhi
ketentuan Spesifikasi Teknis 04060.
5.2. Pemasangan
5.2.2. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari 5%
dan yang patah lebih dari dua.
5.2.3. Pasangan dinding bata merah yang luasnya lebih besar dari 12m² harus
ditambahkan kolom dan balok penguat dengan ukuran minimal
120mm x 120mm, sesuai dengan lebar bata, dengan tulangan pokok minimal
4 10mm, sengkang 8mm – 200mm atau sesuai dengan Gambar Kerja.
5.2.4. Kolom bangunan yang akan berhubungan dengan pasangan bata merah harus
diberi penguat/pengikat berupa stek-stek besi 8mm setiap jarak 500mm,
panjang 500mm dan dibengkokkan. Ujung yang satu ditanamkan ke dalam
kolom bangunan dan ujung lainnya yang panjangnya 250mm dibiarkan
menjorok untuk dimasukkan ke dalam pasangan bata merah.
5.2.5. Pasangan dinding bata dengan luas setiap 6m² yang terletak di luar bangunan
yang langsung mendapat beban angin harus diberi kolom praktis ukuran
minimal 120mm x 120mm dengan tulangan dan sengkang seperti di atas.
5.2.6. Pemasangan dinding bata merah dilaksanakan bertahap, setiap tahap terdiri
maksimal 24 lapis setiap hari, dan kemudian diikuti dengan pengcoran kolom
praktis.
5.2.7. Kecuali ditentukan lain, tebal adukan pengikat tidak kurang dari 10mm dan
adukan harus padat sedemikian rupa sehingga membentuk sambungan yang
lurus/menerus dan rata.
5.2.8. Setelah bata terpasang dengan adukan, siar-siar harus dikerok rapih sedalam
10mm dan dibersihkan dengan sapu lidi untuk kemudian disiram air.
5.2.9. Sebelum dipelester, pasangan bata merah harus dibasahi dengan air terlebih
dahulu sampai jenuh.
5.3.1. Pasangan bata merah harus dibasahi terus menerus selama sedikitnya 7 hari
setelah didirikan.
5.3.2. Pasangan bata merah yang terkena udara terbuka, selama waktu-waktu hujan
lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok.
5.3.3. Siar atau celah antara dinding dengan kolom bangunan, dinding dengan
bukaan dinding atau dinding dengan peralatan, harus ditutup dengan bahan
pengisi celah seperti disebutkan dalam Spesifikasi Teknis 07920.
SPESIFIKASI TEKNIS
04400
BATU KALI
Pekerjaan ini meliputi konstruksi seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk
Manajer Proyek yang dibuat dari pasangan batu kali, seperti pondasi, saluran air, headwalls,
dan lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak terbatas pada pengadaan bahan, tenaga kerja dan semua
pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan pasangan batu kali, sesuai batas,
tingkat, bagian dan dimensi seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
Contoh bahan batu seberat minimal 20kg harus diserahkan terlebih dahulu kepada
Manajer Proyek untuk disetujui.
Pemeriksaan dan pengujian harus dikerjakan pada setiap bagian pekerjaan seperti
tersebut berikut:
- Tata letak,
- Penggalian,
- Bahan di lokasi termasuk alat dan peralatan,
- Penempatan pasir alas,
- Setiap tinggi pemasangan 120cm.
Selama pengujian, Kontraktor harus menyediakan tenaga pengawas mutu dan fasilitas
untuk Manajer Proyek tanpa biaya tambahan kepada Pemilik Proyek.
4.0 BAHAN-BAHAN
Batu kali harus memiliki sisi terpanjang maksimal 150mm, dan memiliki minimal 3
bidang kontak.
Batu kali harus keras, bersifat kekal dan tidak boleh mengandung bahan yang dapat
merusak.
4.2. Adukan
5.1. Umum
Semua peralatan seperti alat pencampur beton harus disetujui Manajer Proyek
sebelum pelaksanaan pekerjaan. Alat harus dalam keadaan baru, dengan mesin
cadangan atau suku cadang yang mudah diperoleh.
Semua peralatan pengoperasian, alat-alat dan lainnya, harus dalam keadaan baru dan
berkualitas baik. Semuanya harus disetujui Manajer Proyek.
5.2.1. Bila pasangan batu kali akan ditempatkan di atas pondasi yang telah
disediakan, pondasi tersebut harus kokoh dan padat, normal terhadap dinding,
dan harus disetujui Manajer Proyek. Perhatian khusus harus diberikan untuk
mencegah rangkaian yang terdiri dari batu-batu kecil atau batu-batu berukuran
sama. Batu-batu besar digunakan untuk pasangan pada bagian daar dan batu-
batu besar yang terpilih digunakan pada bagian sudut.
5.2.2. Semua batu harus dibersihkan secara menyeluruh dan dibasahi sebelum
dipasang dan bagian yang akan menerima batu-batu tersebut harus
dibersihkan, bebas dari bahan-bahan anorganik, dan harus dilembabkan
terlebih dahulu sebelum diberi adukan. Batu-batu harus diletakkan dengan
bagian terpanjang menghadap arah horisontal dengan adukan penuh, dan
sambungan-sambungan harus ditutup dengan adukan.
5.2.4. Selama konstruksi, batu-batu harus diperlakukan sedemikian rupa agar tidak
mengganggu atau merusak batu-batu yang telah terpasang. Peralatan yang
sesuai harus disediakan untuk memasang batu-batu berukuran lebih besar
dari 2 pasangan. Tidak diijinkan menggulingkan atau memutar batu-batu yang
telah terpasang. Bila sebuah batu terlepas setelah adukan mengeras, maka
harus segera disingkirkan, adukannya dibersihkan dan diganti dengan adukan
baru.
5.2.5. Toleransi elevasi akhir saluran harus bervariasi tidak lebih dari 10mm di atas
atau di bawah elevasi desain pada setiap titik.
Tebal alas/landasan untuk permukaan batu harus bervariasi dari 20mm sampai 50mm
dan tidak boleh lebih dari lima batu pada garis lurus.
Tebal sambungan dapat bervariasi dari 20mm sampai 50mm dan tidak boleh lebih
dari 2 batu pada garis lurus.
Semua harus membentuk sudut dengan bidang vertikal dari 0 sampai 45.
Permukaan batu harus mengikat minimal 150mm pada arah longitudinal dan 50mm
pada arah vertikal. Tidak boleh terjadi sudut dari 4 buah batu saling bersebelahan satu
sama lain.
Alas melintang untuk permukaan vertikal harus rata, dan untuk dinding miring, alas
bisa bervariasi dari rata sampai tegak lurus terhadap permukaan.
5.4. Headers
Header atau saluran pembagi harus didistribusi secara seragam ke seluruh struktur
dinding sehingga membentuk 1/5 dari permukaan ekspos.
Saluran tersebut harus memiliki panjang sedemikian rupa dari permukaan dinding ke
dalam minimal 300mm. Bila tebal dinding 45mm atau kurang, saluran pembagi harus
memiliki panjang penuh dari permukaan muka ke belakang.
5.5. Backing
Backing atau penumpu harus dibuat dari batu-batu berukuran besar dan harus
dipasang dengan cara yang rapi. Batu-batu yang membentuk dinding penumpu harus
terikat baik dengan batu-batu yang membentuk permukaan dinding. Semua celah atau
bukaan kecil harus diisi dengan adukan. Batu-batu berupa pecahan kecil harus
digabungkan dan dikelilingi dengan adukan, dipadatkan ke dalam celah.
5.6. Batas
Sambungan alas dan vertikal harus diisi dengan adukan dan penyelesaian harus rata
dengan permukaan batu ekspos.
Semua pasangan batu harus dilindungi terhadap cuaca pada bagian atasnya dengan
menambahkan lapisan adukan setebal 20mm sehingga diperoleh permukaan yang
rata seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dan diselesaikan dengan tepi berbentuk
miring.
5.8.1. Semua dinding penahan tanah harus dilengkapi dengan lubang drainase.
5.8.2. Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, lubang drainase harus
ditempatkan pada titik terendah pada bagian yang leluasa dan dipasang pada
setiap jarak tidak lebih dari 200cm dengan diameter maksimal 50mm.
Lubang drainase harus dibuat dari pipa PVC yang memiliki tekanan kerja
2
10kg/cm yang memenuhi ketentuan SNI 06-0084-2002, seperti dari Wavin,
Pralon, Vinilon.
5.8.3. Batu pecah yang sesuai untuk penyaring harus ditempatkan di belakang setiap
lubang drainase.
Segera setelah adukan ditempatkan, semua permukaan pasangan batu kali yang terli-
hat harus dibersihkan secara menyeluruh dari cipratan adukan dan harus dijaga
sedemikian rupa sampai pekerjaan selesai.
5.10. Perawatan
Pasangan batu kali harus dilindungi dari cahaya matahari dan secara terus-menerus
harus dibasahi dengan cara yang disetujui selama 3 (tiga) hari setelah pekerjaan
selesai.
SPESIFIKASI TEKNIS
05120
BAJA STRUKTUR
2.0. STANDAR/RUJUKAN
3.1.1. Sertifikat pabrik yang mencakup dimensi, unsur kimia, bahan, data pengujian
benturan, perlakuan panas dan dimensi semua jenis baja yang akan
digunakan, harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui sebelum
memulai fabrikasi.
3.1.2. Sebelum pengadaan bahan, semua daftar pemesanan harus dibuat oleh
Kontraktor dan diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui.
- Spesifikasi bahan.
- Nomor penandaan.
- Daftar bagian bahan.
- Detail fabrikasi.
- Detail pengelasan.
- Pengecatan.
- Detail dan lokasi penyambungan.
3.2.3. Perubahan terhadap Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui tidak
diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari Manajer Proyek.
3.3.1. Bahan-bahan, sambungan dan cara pengerjaan secara umum harus dapat
diuji atau diperiksa di pabrik, bengkel dan lapangan.
3.3.2. Pengujian dan pemeriksaan harus dilakukan oleh orang yang ahli atau
laboratorium penguji yang disewa Kontraktor dan disetujui Manajer Proyek.
Kontraktor harus menyediakan semua bahan untuk pengujian dan jalan masuk
ke tempat pengujian, atau menangani bahan-bahan yang dibutuhkan untuk
melakukan pengujian bahan.
3.3.4. Bersihkan, gerinda dan siapkan semua area sesuai kebutuhan untuk pengujian
ultrasonik dan radiografi.
3.3.6. Manajer Proyek berhak menolak bahan-bahan dan/atau pengerjaan yang tidak
sesuai dengan Gambar Kerja setiap saat sebelum penyerahan terakhir.
Persetujuan Manajer Proyek atas bahan-bahan dan pengerjaan tidak
mencegah penolakan berikutnya bila kemudian ditemukan cacat-cacat.
Kontraktor harus menyingkirkan bahan-bahan terpasang yang ditolak Manajer
Proyek dan menggantinya tanpa biaya tambahan kepada Pemilik Proyek.
3.3.7. Semua tukang las harus memiliki ijin yang masih berlaku. Jika dibutuhkan
oleh Manajer Proyek, Kontraktor harus melakukan pengujian keahlian tukang
las.
Pengujian, jika dibutuhkan, harus dilakukan tanpa biaya tambahan ke Pemilik
Proyek.
3.4. Cuaca
Pekerjaan tidak diijinkan dilanjutkan , bila menurut pendapat Manajer Proyek, cuaca
tidak akan membantu menghasilkan pekerjaan yang baik, atau kondisi tidak memung-
kinkan dilakukannya pemeriksaan.
3.5.1. Semua bahan baja yang didatangkan harus dilengkapi dengan sertifikat pabrik
asli.
3.5.2. Semua bahan baja harus diangkut dengan hati-hati sedemikian rupa sehingga
tidak menimbulkan goresan atau tekukan, seperti ditentukan Manajer Proyek.
3.5.3. Bahan-bahan harus disimpan tanpa bersentuhan dengan tanah dan pada
lokasi yang mencegah timbulnya karat.
4.0. BAHAN-BAHAN
4.1. Umum
Semua bahan baja harus memenuhi standar yang ditetapkan dalam Spesifikasi Teknis
ini, kecuali bila ditentukan lain.
4.2.1. Semua bahan baja untuk struktur harus baru dan bebas dari cacat yang
mempengaruhi kekuatan, keawetan atau penampilan dan harus dari kualitas
terbaik, dan harus memenuhi standar yang berlaku.
4.2.2. Bahan baja profil, baja pelat setrip atau lembaran, tali atau kawat dan lainnya
harus dari baja mutu Bj.37 dengan kekuatan leleh minimal 24kg/mm², dan
memenuhi ketentuan SNI 1729:2015 atau baja mutu SS 400 dengan kekuatan
leleh minimal 24kg/mm² dan kekuatan tarik 41kg/mm² sesuai JIS G 3101.
4.2.3. Baja yang akan digunakan tidak boleh memiliki cacat structural dan tidak
berkarat. Bentuk dan dimensi termasuk toleransi dimensi baja profil dan yang
terkait harus sesuai ketentuan SNI, JIS dan ASTM terkait.
4.3.1. Baut angkur, baut dan mur standar lengkap dengan cincin harus sesuai
ketentuan ASTM A 307 seperti disebutkan dalam Spesifikasi Teknis 05500.
4.3.2. Baut dan mur tegangan tinggi dan cincin dengan lapisan seng celup panas
harus dari mutu ASTM A-325 atau ISO 8.8.
Lapis seng celup panas harus memenuhi ketentuan ASTM A-123.
Diameter dan panjang baut harus sesuai dengan Gambar Kerja dan Gambar
Detail Pelaksanaan yang telah disetujui.
4.3.3. Baut angkur yang dibuat dari baja bulat lapis seng celup panas dan memiliki
kekuatan leleh minimal 6470kg/cm² harus memenuhi ketentuan ASTM A-325,
lengkap dengan mur dan cincin lapis seng celup panas yang memenuhi ASTM
A-325. Lapis seng celup panas harus memenuhi ketentuan ASTM A-123.
Diameter dan panjang baut angkur harus sesuai dengan Gambar Kerja dan
Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui.
Semua bahan pekerjaan pengelasan harus memenuhi standar AWS D1.1, dan kawat
las harus memenuhi ketentuan berikut:
Bila bahan dasar metal dari kekuatan leleh yang berbeda dilas bersama, metal pengisi
harus dipilih berdasarkan bahan dasar metal yang memiliki kekuatan leleh lebih tinggi.
Adukan encer untuk pengisi lubang angker, landasan pelat dasar dan lainnya seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 03600.
Cat dasar dan cat akhir untuk seluruh permukaan baja struktur harus memenuhi
ketentuan Spesifikasi Teknis 09910.
5.1. Fabrikasi
5.1.1. Umum
Baja struktur harus difabrikasi dan dirakit di bengkel Kontraktor atau di lokasi
yang disetujui Manajer Proyek.
5.1.3. Pengelasan
- Pengelasan harus dilaksanakan oleh yang ahli las yang ditetapkan dalam
AWS D1.1 edisi terakhir. Catatan hasil pengujian dan serifikat ahli las
harus diberikan kepada Manajer Proyek atas permintaannya.
- Keahlian khusus diperlukan untuk pengelasan satu sisi dari las tabung
penetrasi sambungan penuh tanpa alas bagian belakang.
- Setiap ahli las dan operator pengelasan harus dilengkapi dengan kapur
warna atau nomor untuk menandai hasil kerjanya pada setiap jarak tidak
lebih dari 100cm.
- Semua bagian yang tidak diberi tanda dengan jelas akan ditolak oleh
Manajer Proyek.
- Sebelum memulai pekerjaan pengelasan, Kontraktor harus membuat
prosedur pengelasan barbagai bagian struktur dengan jelas seperti detail
sambungan dalam Gambar Kerja, sesuai dengan standar AWS D1.1 edisi
terakhir.
- Spesifikasi prosedur pengelasan harus diserahkan Kontraktor kepada
Manajer Proyek untuk diperiksa dan disetujui sebelum memulai pekerjaan
pengelasan setiap sambungan yang akan digunakan.
a. Diameter Lubang
b. Baut
Lubang baut harus rata sehingga baut dapat dipasang tanpa merusak ulir.
Kepala baut dan mur harus berada tepat terhadap baja.
Baut tak berulir yang akan meneruskan gaya harus diberi ulir sampai
panjang sedemikian rupa sehingga tidak lebih dari satu ulir masih berada
dalam batang struktur.
Panjang baut harus sedemikian rupa sehingga ujung baut muncul tidak
lebih dari 6,35mm di luar mur. Kepala baut dan mur harus diputar kuat
terhadap permukaan bidang dengan alat pengencang tidak kurang dari
38,1mm.
Kepala baut harus dipukul dengan palu ketika mur dikencangkan. Setelah
pengencangan, mur harus disikat dan dicat.
c. Pembuatan Lubang
Semua lubang harus dibor pada sudut tegak lurus dengan permukaan baja
dan tidak boleh dilebarkan dengan pembakaran. Pelebaran lubang
dilakukan dengan kikir dengan persetujuan Manajer Proyek.
Lubang harus dibersihkan tanpa mengkasarkan pinggiran. Sisa-sisa
pengeboran harus disingkirkan dengan alat pembuat kemiringan sebesar
1,5875mm. Semua lubang harus dibor dan dikikir seperlunya sebelum
pemberian lapisan pelindung.
d. Perkuatan Lubang
Lokasi setiap batang sangat penting dalam desain struktur. Setiap batang
harus ditempatkan dengan tepat sesuai petunjuk Gambar Kerja, dalam batas
toleransi fabrikasi standar AISC.
Semua bagian baja struktur yang telah selesai difabrikasi harus diberi lapisan
pelindung anti karat berupa cat dasar yang memenuhi ketentuan Spesifikasi
Teknis 09910.
5.2. Pemasangan
5.2.1. Pengangkatan/Pick Up
- Kontraktor bertanggung jawab atas kekuatan dari struktur atau bagian dari
struktur bila struktur tersebut diangkat atau dipindahkan.
- Kontraktor harus melaksanakan analisa struktur untuk menjamin bahwa
pekerjaan dapat dilaksanakan tanpa merusak kekuatan ataupun bentuk
struktur tersebut.
- Kontraktor harus menyerahkan metoda pengangkatan untuk disetujui
Manajer Proyek. Bahan tambahan dan biaya fabrikasi yang diperlukan
untuk menahan beban yang diakibatkan oleh alternatif metoda
pengangkatan harus disediakan oleh Kontraktor tanpa tambahan biaya
kepada Manajer Proyek/Pemilik Proyek.
Semua baja struktur yang telah diberi cat dasar dan telah terpasang dengan baik
harus diberi cat akhir sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 09910.
Setiap lapisan pada permukaan baja yang tergores, hilang atau rusak selama pen-
gangkutan/pemasangan dan lainnya, harus diperbaiki dengan cara sesuai ketentuan
dalam Spesifikasi Teknis 09910.
SPESIFIKASI TEKNIS
05500
Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, pengadaan tenaga kerja, bahan, peralatan kerja dan
pemasangan bahan-bahan metal yang berhubungan dengan pekerjaan non-struktural, seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Pekerjaan ini meliputi tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:
2.0. STANDAR/RUJUKAN
- ASTM A123 - Specification for Zinc (Hot-Dip Galvanized) Coatings on Iron and
Steel Products.
- ASTM A36/A36M - Specification for Structural Steel.
- ASTM A307 - Specification for Carbon Steel Externally Threaded Standard
Fasteners.
- ASTM A780/A780M - Standard Practice for Repair of Damaged and Uncoated
Areas of Hot-Dip Galvanized Coatings
Contoh bahan-bahan metal beserta Sertifikat Pabrik yang mencakup sifat mekanik,
data teknis/brosur bahan metal bersangkutan, harus diserahkan kepada Manajer
Proyek untuk disetujui terlebih dahulu sebelum pengadaan bahan ke lokasi proyek.
Semua bahan metal yang didatangkan harus dilengkapi dengan sertifikat pabrik yang
menyatakan bahwa bahan metal tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Semua bahan metal harus disimpan di tempat yang terlindung dan aman sehingga
terhindar dari segala jenis kerusakan, baik sebelum dan selama pelaksanaan.
3.4. Ketidaksesuaian
3.4.1. Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, jumlah maupun
pemasangan dan lainnya.
3.4.2. Manajer Proyek berhak menolak bahan maupun pekerjaan fabrikasi yang tidak
sesuai dengan Spesifikasi Teknis maupun Gambar Kerja.
3.4.3. Kontraktor wajib menggantinya dengan yang sesuai dan beban yang
diakibatkan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor, tanpa adanya
tambahan biaya dan waktu.
4.0. BAHAN-BAHAN
4.1. Umum
4.1.1. Semua bahan metal harus baru, bebas dari karat, cacat dan kerusakan
lainnya serta dari kualitas baik dan memiliki dimensi, tebal dan berat yang
memenuhi toleransi yang diijinkan untuk masing-masing bahan metal, sesuai
standar yang berlaku.
4.1.2. Bahan baja seperti baja siku, baja berongga, baja pelat setrip maupun
lembaran, baja tulangan dan lainnya harus dari baja mutu Bj.37 serta memiliki
tegangan leleh minimal 2400kg/cm² yang memenuhi ketentuan SNI
1729:2015.
4.2.1. Pipa baja untuk susuran tangan dan tangga, dan lainnya seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja harus dari pipa baja hitam kelas medium yang
memenuhi SNI 0039:2013, seperti produk Bakrie, Spindo atau yang setara,
dengan diameter sesuai petunjuk Gambar Kerja.
4.2.2. Pipa baja anti karat (stainless steel) untuk susuran tangan dan susuran tangga
harus dari AISI 304, dengan tebal minimal 2mm dan memenuhi JIS G 3459,
seperti produk Spindo atau Prana. Diameter sesuai petunjuk Gambar Kerja.
4.3.1. Pipa persegi berongga (hollow steel) untuk susuran tangan dan tangga, kisi-
kisi dan pekerjaan lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dengan
mutu baja memenuhi ketentuan SNI 1729:2015, harus memiliki ukuran
sebagai berikut:
4.3.2. Grating sebagai kisi-kisi untuk penutup saluran harus berupa produk
prefabrikasi dari susunan baja tulangan polos atau baja tulangan sirip dan/atau
baja pelat dan baja profil lainnya sesuai standar pabrik pembuat dengan
ukuran dan tipe yang sesuai dengan petunjuk dalam Gambar Kerja, dan diberi
lapisan seng celup panas di pabrik pembuatnya, seperti buatan Webforge atau
yang setara yang disetujui.
4.4.1. Pelat landasan dan angkur harus dibuat dari bahan baja dengan tegangan
leleh minimal 2400kg/cm², sesuai ketentuan SNI 1729:2015 dengan ukuran
sesuai Gambar Kerja.
4.4.2. Angkur kimia (chemical anchor) dan atau angkur ekspansi (expansion anchor
bolt) harus sesuai atau setara dengan produk Hilti atau Ramset atau Fischer,
dengan tipe sesuai petunjuk Manajer Proyek. Diameter dan panjang masing-
masing angkur harus sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja dan sesuai
rekomendasi pabrik pembuat.
4.5.1. Baut dan mur harus memenuhi ASTM A-307, dan harus berlapis seng, kecuali
bila ditentukan menggunakan baut jenis kelas tinggi seperti disebutkan dalam
Spesifikasi Teknis 05120.
4.5.2. Cincin pelat dan cincin per selain yang berhubungan dengan baut kelas tinggi
harus sesuai ANSI B 18.22.1.
Semua cincin harus berlapis seng.
Bahan metal yang diperlukan sebagai penumpu, penggantung atau lainnya yang tidak
disebutkan secara khusus dalam Spesifikasi Teknis ini, harus memenuhi standar yang
berlaku untuk masing-masing bahan metal, dengan bentuk dan dimensi sesuai keten-
tuan Gambar Kerja.
4.7.1. Metode pelapisan seng celup panas yang dilakukan di pabrik harus memenuhi
ketentuan ASTM A123 dan tebal lapisan seng minimal 55mikron atau
2
390gr/m .
4.7.2. Lapis seng celup panas harus diaplikasikan pada berbagai jenis metal, pelat
landasan dan baut angkur serta lainnya seperti disebutkan dalam Spesifikasi
Teknis ini dan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
5.1. Umum
5.1.1. Berbagai jenis metal harus berukuran, berbentuk dan dibentuk dari bahan-
bahan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Kecuali ditentukan lain, semua bahan harus berasal dari produk yang dikenal,
dan difabrikasi sesuai standar.
Sebelum fabrikasi, semua pengukuran yang diperlukan harus diperiksa sesuai
persyaratan AISC.
5.1.2. Desain dan jumlah sambungan setiap bagian struktur yang tidak diperlihatkan
dalam Gambar Kerja harus dilengkapi dalam Gambar Detail Pelaksanaan.
5.2.1. Umum
- Baut angkur, perakitan baut angkur dan baut kait harus disediakan dan
dipasang sesuai dengan Gambar Kerja dan sesuai petunjuk Manajer
Proyek. Semua angkur baja yang ditanam dalam beton harus benar-benar
bersih dari karat, kerak-kerak lepas, oli dan bahan lain yang mengganggu
agar diperoleh ikatan yang kuat ke beton.
Adukan encer untuk pemasangan angkur harus sesuai dengan ketentuan
Spesifikasi Teknis 03600.
- Sediakan angkur yang sesuai dengan tipe yang ditentukan dengan struktur
penumpu. Fabrikasi dan berikan jarak perlengkapan angkur agar diperoleh
penumpu yang memadai untuk pekerjaan dimaksud.
- Hubungan ekspos dengan sambungan rapat yang rata harus dibentuk
menggunakan pengencang terbenam bila memungkinkan. Gunakan
pengencang ekspos dari tipe yang ditentukan atau, bila tidak diperlihatkan
dalam Gambar Kerja, gunakan sekrup atau baut countersunk.
5.3.1. Semua bahan metal harus diberi cat anti karat dan cat akhir dalam warna
sesuai Skema Warna yang akan diberikan terpisah, kecuali permukaan metal
yang sudah memiliki lapisan pelindung dari pabrik pembuatnya dan bila
ditentukan lain oleh Manajer Proyek.
5.3.2. Bahan cat dan pengerjaan pengecatan harus sesuai petunjuk dari pabrik
pembuat cat serta harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 09910.
5.3.3. Lapisan seng celup panas yang rusak karena penanganan, transportasi,
pemotongan, pengelasan atau pemasangan baut harus diperbaiki dengan cat
perbaikan khusus untuk lapisan seng. Tidak diijinkan memanaskan permukaan
yang baru saja diperbaiki dengan cat perbaikan.
5.3.4. Prosedur perbaikan lapisan seng celup panas harus memenuhi ketentuan
ASTM A780/A780M.
SPESIFIKASI TEKNIS
07100
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, alat-alat bantu, peralatan dan
pemasangan lapisan kedap air pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Pekerjaan ini akan mencakup hal-hal berikut, tetapi tidak terbatas pada :
- Lapisan kedap air pada bagian ekterior dan interior seperti ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.
- Mengisi celah dan memberi lembaran lapisan lindung (flashing).
- Penyelesaian penembusan lapisan kedap air oleh struktur dan lainnya seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
Sebelum pengadaan bahan, contoh berikut data teknis bahan-bahan yang akan
digunakan harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk diperiksa dan disetujui.
3.2.2. Bila ada perbedaan antara antara Gambar Kerja yang satu dengan yang lain
atau antara Gambar Kerja dengan Spesifikasi Teknis ini, Kontraktor harus
memberitahukan perbedaan ini kepada Manajer Proyek untuk dicari
pemecahannya.
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07100
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 1-6
BITA
3.3.1. Semua bahan yang didatangkan harus dalam keadaan baik, bebas dari segala
cacat, dan harus dilengkapi label, data teknis dan data lain yang diminta
dalam Spesifikasi ini.
3.3.2. Semua bahan harus tetap berada dalam kemasannya dan disimpan pada
tempat yang aman, bebas dari kerusakan.
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1. Umum
Semua bahan untuk pekerjaan lapisan kedap air harus berasal dari produk yang
dikenal dan disetujui Manajer Proyek.
seperti Blue Chip 300, Proofex GP, Masterpren 1000, atau Bituthene
3000.
Cat dasar untuk semua permukaan beton atau permukaan pasangan harus
berasal dari pembuat lapisan kedap air yang disetujui.
4.2.3. Mastic
Bahan mastic harus dipasang pada semua titik kritis seperti terminasi, lubang
pembuangan, penembusan pipa, dan harus berasal dari pabrik pembuat yang
sama dengan lapisan kedap air.
4.3.1. Bahan kedap air tipe cairan harus dari tipe satu komponen, sesuai untuk
daerah tropis dan ketika diaplikasikan, akan melindungi permukaan beton.
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07100
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 2-6
BITA
4.3.2. Lapisan kedap air tipe cairan harus memiliki karakteristik minimal sebagai
berikut:
- Berwarna putih,
- Melindungi beton dari kerusakan,
- Tahan terhadap perubahan cuaca,
- Elastis dan tahan terhadap UV,
- Mencegah masuknya oli ke dalam beton,
- Pemasangan yang cepat dan menghemat biaya pemeliharaan,
- Tidak licin,
- Mencegah kebocoran air dan karat pada tulangan,
- Memenuhi ketentuan ASTM C1549 dan E1980,
Lapisan kedap air berbahan dasar semen harus terdiri dari dua komponen, yang sudah
ditakar di pabrik pembuat sehingga siap digunakan, dan memiliki karasteristik sebagai
berikut:
seperti SikaTop 107 Seal, Brushbond dari Fosroc, atau Barra Lastic dari BASF.
Adukan dan/atau pelesteran untuk melengkapi lapisan kedap air, jika diperlukan, harus
memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 03300 dan 04060.
5.1. Umum
5.1.1. Semua pekerjaan lapisan kedap air harus dilaksanakan sesuai rekomendasi
dan petunjuk pemasangan pabrik pembuat dan di bawah pengawasan ahli
yang ditunjuk oleh pabrik pembuat.
5.1.2. Untuk permukaan dengan lubang buangan, permukaan harus dibuat dengan
kemiringan ± 1% ke arah lubang buangan.
Sebelum pemasangan lapisan kedap air, lubang buangan harus sudah
terpasang dengan baik.
5.1.3. Pemasangan lapisan kedap air harus dimulai dari titik terendah.
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07100
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 3-6
BITA
- Permukaan yang halus dan padat diperlukan untuk pelekatan lapisan kedap air
yang baik/sempurna.
- Permukaan harus bebas dari celah, lubang-lubang, kropos, batuan lepas dan
benda-benda tajam.
- Bersihkan permukaan dari debu, oli dan kotoran dengan menggunakan sapu,
pengisap debu atau kompresor udara.
- Permukaan harus bebas dari bagian-bagian yang basah.
- Beton harus sudah matang dan kering sebelum pemasangan lapisan kedap air.
Laburkan cat dasar pada permukaan beton atau pasangan dengan rol wol
domba sampai mencapai ketebalan yang direkomendasikan oleh pabrik
pembuat lapisan kedap air.
Biarkan cat dasar menjadi kering atau sampai kering sentuh.
Beri cat dasar hanya pada tempat-tempat yang akan diberi lapisan kedap air
pada hari yang sama.
Bahan metal atau permukaan lain yang tidak memerlukan cat dasar, harus
dalam keadaan bersih, kering, bebas dari cat-cat lepas, karat atau bahan lain
yang dapat merusak.
Bagian permukaan yang tidak sempat diberi lapisan kedap air pada hari yang
sama harus diberi cat dasar ulang.
5.3.2. Temperatur
Pemasangan lapisan kedap air dilakukan hanya pada cuaca cerah ketika
udara dan temperatur permukaan di atas 5C.
Pada pemasangan vertikal, lapisan kedap air harus dipasang melewati tepi
bagian lantai permukaan atau melampaui puncak pondasi atau dinding. Bila
lembaran berhenti pada permukaan vertikal, maka harus dilengkapi dengan
lembaran lapis pelindung atau lembaran dapat dihentikan pada beton dengan
menekan kuat-kuat pada dinding.
Tekan tepi-tepi dengan alat metal atau kayu keras seperti palu atau pegangan
pisau.
Kegagalan menggunakan tekanan kuat pada perhentian akan mengakibatkan
penutupan yang jelek.
Memaku lembaran biasanya tidak dibutuhkan.
Berikan bahan penutup celah yang direkomendasikan, pada semua perhentian
vertikal maupun horisontal.
Semua tepi harus diberi lewatan minimal 75mm dan sambungan akhir harus
diberi lewatan minimal 150mm, atau sesuai rekomendasi pabrik pembuat
lapisan kedap air.
Untuk pekerjaan ini, sebuah garis penunjuk harus dibubuhkan pada lembaran.
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07100
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 4-6
BITA
Tutup semua sudut dalam dan luar dengan strip awal selebar minimal 300mm
yang ditempatkan di tengah-tengah sudut, diikuti pemasangan lapisan kedap
air dalam lebar penuh.
Sudut luar harus bebas dari tepi-tepi yang tajam. Periksa permukaan yang
bersebelahan dengan semua sudut dan perbaiki jika perlu agar diperoleh
permukaan yang rata dan halus. Sudut dalam harus diberi lapisan tipis yang
dibentuk dari adukan modifikasi lateks dan kemudian ditutup lapisan kedap air
sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat.
5.3.6. Perlindungan
5.4.1. Aplikasikan lapisan kedap air hanya pada cuaca cerah ketika udara dan
temperatur sekitar di atas 5C dan di bawah 45C.
5.4.3. Aplikasi juga dapat dilakukan dengan menuangkan cairan kedap air pada
permukaan dan meratakannya dengan kuas atau rol.
5.5.1. Pencampuran
5.5.2. Pengaplikasian
- Aplikasikan lapisan kedap air hanya pada cuaca cerah ketika udara dan
temperatur sekitar di atas 5C dan di bawah 45C.
- Aplikasikan lapisan kedap air dengan kuas berbulu sintetis pada
permukaan vertikal. Gunakan rubber slide atau push-broom untuk
permukaan horisontal.
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07100
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 5-6
BITA
Bila daerah yang akan dilapisi kedap air memiliki penembusan utilitas (pipa, kabel dan
lain-lain) atau saluran buangan, maka pelapisan kedap air dilakukan setelah lembar
pelindung/flashing di sekeliling peralatan tadi selesai dipasang. Lembar pelindung ini
harus dilewatkan dan dilipatkan pada lapisan kedap air sehingga dapat dijamin suatu
sambungan yang kedap air pula.
Lembaran pelindung yang akan digunakan harus disetujui Manajer Proyek.
5.7. Perbaikan
Semua permukaan yang rusak harus diperbaiki kembali menurut rekomendasi pabrik
pembuat bahan sehingga menghasilkan permukaan yang rata dan tidak akan
mengganggu pemasangan lapisan permukaan akhir/finishing.
5.8.1. Kontraktor harus melakukan percobaan dengan cara memberi air di atas
permukaan yang diberi lapisan kedap air minimal selama 24jam, dan
percobaan tersebut harus dilakukan dengan persetujuan Manajer Proyek.
5.8.2. Pada waktu penyerahan, Kontraktor harus memberikan jaminan atas hasil
pekerjaannya terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya selama
masa pemeliharaan, dan memperbaiki serta mengganti segala jenis
kerusakan yang terjadi.
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07100
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 6-6
BITA
SPESIFIKASI TEKNIS
07456
Pekerjaan ini akan meliputi pengadaan dan pemasangan papan kalsium silikat untuk
pekerjaan-pekerjaan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
2.0. STANDAR/RUJUKAN
Semua papan kalsium silikat harus disimpan di atas lantai kering yang rata, dan harus
ditutup dengan dengan papan pelindung yang bertulis yang berasal dari pabrik
pembuat papan.
Tumpukan papan harus ditutup dengan terpal yang longgar agar udara dapat
bersirkulasi dengan bebas di sekitar tumpukan.
NO. PROYEK : 18.3642 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07456
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 1-4
BITA
3.3. Ketidaksesuaian
Manajer Proyek berhak menolak setiap pekerjaan yang dilaksanakan tidak sesuai
ketentuan yang disyaratkan atau tidak sesuai dengan ketentuan Spesifikasi Teknis ini.
Semua biaya yang ditimbulkan karena perbaikan atau penolakan pekerjaan menjadi
beban Kontraktor.
Penolakan dapat disebabkan antara lain kesalahan Kontraktor dalam pemasangan
bahan yang tidak sesuai, atau pengaplikasian yang tidak sesuai dengan ketentuan
Gambar Kerja atau Spesifikasi Teknis ini.
4.0. BAHAN-BAHAN
Papan kalsium silikat harus dibuat dari bahan baku semen dan tepung pasir alam yang
diperkuat dengan serat selulosa sebagai penulangan, dan dengan proses pengeringan
autoclave, dan memiliki sifat dan karakteristik sebagai berikut:
produk KalsiBoard Ling, KalsiPart buatan Eternit Gresik, atau Versaboard buatan
Bakrie Building Industries atau yang setara yang disetujui.
Ketebalan dan ukuran harus sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
4.2. Rangka
Rangka metal untuk pemasangan dan penumpu papan kalsium silikat harus berupa
produk jadi (prefabrikasi) yang dibuat dari bahan baja ringan lapis paduan seng dan
aluminium seperti Zincalume atau Galvalum dalam bentuk dan ukuran yang dibuat
khusus untuk pemasangan papan kalsium silikat dan sesuai standar pabrik pembuat,
seperti buatan Eternit Gresik, Jayaboard, Knauf, Jof Metal, Buman.
Bahan penutup dan pengisi celah untuk setiap sambungan dan celah antara papan
semen berserat harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 07920.
4.4. Pengecatan
NO. PROYEK : 18.3642 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07456
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 2-4
BITA
5.1. Umum
5.1.1. Papan kalsium silikat digunakan untuk pemasangan interior maupun eksterior
pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
5.1.2. Papan kalsium silikat harus diolah dan dikerjakan sesuai dengan petunjuk dari
pabrik pembuatnya.
5.2. Persiapan
5.2.1. Papan kalsium silikat memiliki permukaan yang halus yang membutuhkan
persiapan minimal sebelum penyelesaian.
5.2.2. Papan kalsium silikat harus dipotong dengan alat pemotong yang
direkomendasikan pabrik pembuat papan sehingga akan dihasilkan potongan
yang rata dan licin.
5.2.3. Pengebor elektris dapat digunakan untuk melubangi papan untuk penempatan
peralatan, seperti armatur lampu, kisi-kisi udara dan lainnya seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
5.3. Pengencangan
5.3.1. Semua bahan pengencang harus memiliki lapisan anti karat, seperti lapis
galbani/seng atau lapis kadmium.
Bahan pengencang dapat berupa paku yang tersedia di pasaran.
5.3.2. Penempatan paku harus sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat papan.
Paku harus terbenam sampai rata dengan permukaan papan.
Kepala paku kemudian ditutup dengan dempul agar diperoleh permukaan
papan yang halus.
5.4. Sambungan
5.4.2. Bahan pengisi sambungan harus diaplikasikan di atas batang penumpu yang
memilikii ukuran yang sesuai, seperti direkomendasikan oleh pabrik pembuat
bahan pengisi.
5.4.3. Agar diperoleh permukaan yang halus dan menerus tanpa sambungan,
sambungan harus ditutup dengan semen penyambung yang
direkomendasikan pabrik pembuat papan.
5.5. Aplikasi
5.5.1. Untuk aplikasi langit-langit dan lainnya, pemasangan antara lain harus sebagai
berikut:
- Papan harus dipotong dalam ukuran sesuai Gambar Kerja dan ukuran di
lokasi pekerjaan.
NO. PROYEK : 18.3642 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07456
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 3-4
BITA
- Papan dipasang pada rangka baja yang sudah diberi lapisan anti karat
dengan menggunakan alat pengencang dalam ukuran yang sesuai.
- Sambungan antara papan harus ditutup/diisi dengan pita penyambung dan
semen penutup sesuai rekomendasi pabrik pembuat papan.
- Sudut pertemuan langit-langit dan dinding harus ditutup dengan
aluminium bentuk siku yang memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis
08120, dengan ukuran sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
5.5.2. Untuk aplikasi papan pada pintu aluminium, tebal papan dan ukuran harus
sesuai dengan ketentuan dalam Gambar Kerja dan tipe profil aluminium yang
disetujui untuk digunakan.
5.6. Penyelesaian
5.6.2. Papan kemudian dilapisi dengan 2 (dua) lapis cat acrylic emulsion seperti
ditentukan dalam Spesifikasi Teknis 09910.
5.6.3. Warna-warna cat harus sesuai Skema Warna yang akan ditentukan kemudian.
NO. PROYEK : 18.3642 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07456
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 4-4
BITA
SPESIFIKASI TEKNIS
07600
Pekerjaan ini meliputi penyediaan alat, bahan serta pemasangan lembaran pelindung dan
metal lembaran untuk talang air hujan, lapisan anti bocor dan perlengkapan atap lainnya pada
seluruh bangunan sesuai petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
2.0. STANDAR/RUJUKAN
Contoh dan data teknis/brosur bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada
Manajer Proyek untuk mendapatkan persetujuan.
Semua bahan yang didatangkan harus segera disimpan di tempat yang kering dan
terlindung dari kerusakan, baik sebelum dan selama pemasangan.
4.0. BAHAN-BAHAN
Saringan talang/pembuangan tipe dome grate dari bahan besi tuang, ukuran dan
bentuk lubang yang sesuai dengan talang tegak, atau sesuai Gambar Kerja, seperti
buatan Batur Artha Yulis atau Sanwell Austindo.
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07600
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 1-4
BITA
4.2.1. Talang tegak harus dibuat dari pipa PVC dengan kelas tekanan kerja 8kg/cm²
yang memenuhi ketentuan SNI 06-0084-2002, seperti Wavinsafe buatan
Wavin, Vinilon, Pralon. Pipa harus dari jenis sambungan solvent cement.
Perekat untuk PVC harus sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat pipa PVC.
Diameter dan panjang pipa PVC yang dibutuhkan harus sesuai ketentuan
dalam Gambar Kerja.
4.2.2. Talang datar harus dibuat dari bahan baja lembaran berlapis seng campur
aluminium, seperti Zincalume atau Galvalum, dengan tebal lembaran sesuai
petunjuk dalam Gambar Kerja.
Dimensi dan bentuk talang datar sesuai ketentuan Gambar Kerja.
4.2.3. Penumpu talang datar terdiri dari baja pelat setrip dan baja profil yang dibuat
sedemikian rupa dengan dimensi dan bentuk sesuai Gambar Kerja.
Bahan baja pelat setrip dan baja profil harus memenuhi ketentuan Spesifikasi
Teknis 05500.
4.2.4. Talang datar dari bahan beton yang dicor bersatu dengan struktur bangunan
harus memiliki dimensi dan bentuk sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
Bahan beton untuk pekerjaan talang datar harus memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 03300.
4.3.1. Lembaran pelindung dari metal untuk menutup sambungan atap vertikal ke
horisontal atau sebaliknya, lembah pertemuan atap dan lainnya seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja, harus terdiri dari bahan baja lembaran
berlapis seng campur aluminium, seperti Zincalume atau Galvalum untuk
panel metal tanpa lapisan warna, dan Zincalume dengan lapisan Clear
Colorbond untuk panel metal dengan lapisan warna.
Tebal lembaran dan ukuran yang digunakan harus sesuai petunjuk dalam
Gambar Kerja.
4.3.2. Lembaran pelindung lentur harus dibuat dari aspal kilang dengan perekat,
ditutup lembaran aluminium untuk menahan UV dan pertukaran cuaca, dapat
menempel pada semua jenis permukaan seperti beton, fibreglass, metal,
plastik, kayu, kaca, keramik dan lain-lain, seperti Ritoband atau Evo-Stik.
Lapisan pelindung untuk penumpu talang yang dibuat dari bahan baja harus terdiri dari
cat dasar anti karat dan cat akhir yang memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 09910.
Lapisan kedap air pada permukaan bagian dalam talang datar bahan beton harus
berbentuk cairan anti bocor yang tahan terhadap sinar matahari, kedap air, anti karat,
tidak beracun, kenyal dan elastis, seperti ditetapkan dalam Spesifikasi Teknis 07100.
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07600
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 2-4
BITA
5.1. Umum
5.1.2. Pekerjaan fabrikasi dan pemasangan talang dari bahan baja harus sesuai
Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui dan memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 05500.
5.1.3. Pekerjaan fabrikasi dan pemasangan talang tegak dari bahan PVC harus
sesuai petunjuk dari pabrik pembuat pipa PVC.
5.2.1. Hubungan antara talang datar dan talang tegak harus dikerjakan dengan cara
yang sesuai dan disetujui sehingga rapi, kuat dan tidak bocor.
5.2.2. Talang datar harus dibuat sedemikian rupa sehingga terjadi kemiringan ke
arah lubang talang tegak dan air dapat mengalir dengan lancar ke talang
tegak tanpa menimbulkan genangan air.
5.2.3. Talang datar harus ditumpu pada setiap jarak tertentu seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja.
5.2.4. Pembuatan talang datar dari bahan beton dengan bentuk dan dimensi seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja harus dilaksanakan sesuai ketentuan
Spesifikasi Teknis 03300.
5.2.5. Setiap lubang menuju talang tegak harus dilengkapi dengan saringan talang
yang ditanam dengan baik ke dalam lubang talang tegak dan setiap belokan
talang tegak harus dilengkapi elbow dari bahan yang sama dengan bahan
talang tegak.
5.2.6. Pemasangan dan penempatan talang tegak harus sesuai ketentuan Gambar
Kerja dan harus diikatkan ke struktur bangunan dengan cara yang disetujui
seperti ditunjukkan dalam Gambar Detail Pelaksanaan.
Penumpu talang datar yang dibuat dari bahan baja harus diberi lapisan cat dasar anti
karat dan cat akhir dalam warna sesuai ketentuan Skema Warna.
Bahan cat dan cara pengecatan harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 09910.
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07600
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 3-4
BITA
Talang datar dari beton harus diberi lapisan kedap air. Cara pemasangan lapisan
kedap air harus sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja dan petunjuk pemasangan dari
pabrik pembuat lapisan kedap air serta Gambar Detail Pelaksanaan yang telah
disetujui.
Bahan lapisan kedap air harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 07100.
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07600
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 4-4
BITA
SPESIFIKASI TEKNIS
07920
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan bahan penutup dan pengisi celah
termasuk di antaranya, tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:
2.0. STANDAR/RUJUKAN
Contoh bahan beserta data teknis dan/atau brosur bahan harus diserahkan kepada
Manajer Proyek untuk disetujui sebelum pengadaan bahan ke lokasi proyek.
Semua bahan yang didatangkan harus dalam keadaan baru, utuh/masih disegel,
bermerek jelas dan harus disimpan di tempat yang kering, bersih dan aman, dan
dilindungi dari kerusakan yang diakibatkan oleh kondisi udara.
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07920
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 1-3
BITA
4.0. BAHAN-BAHAN
Bahan penutup dan pengisi celah untuk bagian-bagian bangunan yang sifatnya non-
struktural dan tidak akan ditutup cat harus merupakan produk yang dibuat dari bahan
silikon, yang sesuai untuk daerah tropis dengan kelembaban tinggi dan dapat
diaplikasikan pada berbagai jenis bahan, seperti produk Dow Corning 795 Silicone
Building Sealant, GE Silglaze N 10, IKA Glazing Netral.
Untuk permukaan yang berpori harus digunakan pelapis dasar yang direkomendasikan
oleh pabrik pembuat bahan penutup dan pengisi celah.
Bahan penutup dan pengisi celah untuk bagian-bagian bangunan yang akan dicat
harus dari tipe akrilik yang dapat dicat setelah 2 jam pengeringan, tahan terhadap air,
jamur dan lumut, memiliki daya rekat yang baik pada segala jenis bahan, seperti IKA
Glazing Acrylic, PROseal PAS-100 atau yang setara yang disetujui Manajer Proyek.
Bahan penutup dan pengisi celah untuk papan semen berserat seperti papan kalsium
silikat harus dapat dicat setelah 2 jam pengeringan, tahan terhadap air, tahan terhadap
cuaca, awet dan kuat, rendah VOC, memiliki daya rekat yang baik pada segala jenis
bahan, seperti IKA Super PU, 3M Polyurethane Adhesive Sealant 550, Sikaflex 221
atau yang setara yang disetujui Manajer Proyek.
5.1. Persiapan
Semua permukaan yang akan menerima bahan penutup dan pengisi celah harus
bebas dari debu, air, minyak dan segala kotoran.
Bahan metal atau kaca yang berhubungan dengan dinding harus dibersihkan dengan
bahan pembersih yang tidak mengandung minyak seperti methyl.
Desain pertemuan pada lokasi bahan penutup celah akan ditempatkan tidak lebih
lebar dari 12,7mm dan tidak lebih sempit dari 4mm, dengan kedalaman tidak lebih
besar dari 6,4mm dan tidak lebih kecil dari 4mm.
5.3.1. Batang penyangga dari bahan polyethylene closed cell foam dipasang pada
dasar celah/tempat yang akan diberi bahan penutup atau pengisi celah untuk
mendapatkan kedalaman celah yang tepat.
5.3.2. Daerah di sekitar tempat yang akan diberi bahan penutup celah harus
dilindungi dengan lembaran pelindung.
Lembaran pelindung ini tidak boleh menyentuh bagian permukaan yang akan
diberi bahan penutup celah.
Lembaran pelindung harus segera dibuka setelah bahan penutup celah selesai
diaplikasikan.
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07920
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 2-3
BITA
5.3.3. Pelapis dasar harus diaplikasikan terlebih dahulu pada permukaan yang
berpori, agar bahan penutup dan pengisi celah dapat melekat dengan baik.
5.3.4. Bahan penutup celah harus diaplikasikan secara menerus (tidak terputus-
putus).
5.3.5. Lembaran pelindung harus segera dibuka setelah bahan penutup celah selesai
diaplikasikan.
5.3.6. Bahan penutup celah yang baru saja terpasang tidak boleh diganggu paling
sedikit selama 48 (empat puluh delapan) jam.
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07920
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 3-3
DIVISI 8
PINTU DAN JENDELA
BITA
SPESIFIKASI TEKNIS
08110
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga, bahan, dan fabrikasi serta pemasangan pintu baja
berikut kusen, seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
2.0. STANDAR/RUJUKAN
Contoh bahan dasar untuk pembuatan pintu baja berikut data teknis dan daftar alat
penggantung dan pengunci harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui
lebih dahulu sebelum pengadaan bahan dan pelaksanaan.
Bahan-bahan rangka dan pintu baja harus disimpan dengan baik dan dilindungi
terhadap kerusakan akibat cuaca.
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08110
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 1-3
BITA
4.0. BAHAN-BAHAN
4.1. Umum
Pintu baja dan kusen harus dikonstruksi dan difabrikasi dari bahan baja yang
memenuhi ketentuan SNI 1729:2015 atau ASTM A36/36M, dan terdiri sebagai berikut:
- Lembaran baja untuk panel pintu dalam ketebalan dan ukuran yang ditentukan.
- Profil baja untuk kusen pintu dalam bentuk dan ukuran yang ditentukan
- Polyurethane atau isolasi mineral untuk pengisi bagian dalam daun pintu.
- Panel intip dari kaca berkawat bila ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
- Jalusi baja seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Kusen pintu harus dibuat dari bahan pelat baja dengan mutu baja yang
memenuhi SNI 1729:2015 atau ASTM A36/36M, dengan tebal minimal 2mm
dan dalam bentuk dan dimensi sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja atau
sesuai standar pabrik pembuat.
Panel pintu baja harus dibuat dari pelat baja dengan mutu baja yang
memenuhi SNI 1729:2015 atau ASTM A36/36M, dengan tebal minimal 0,8mm
dan ukuran panjang serta lebar sesuai Gambar Kerja
Kerangka pintu baja terdiri dari susunan baja galbani dalam bentuk profil
sesuai Gambar Kerja atau sesuai standar pabrik pembuat, harus dirangkai
dengan cara yang disetujui, sedemikian rupa sehingga terbentuk rangka yang
kokoh dan kuat dalam ukuran sesuai ketentuan.
Alat penggantung dan pengunci pintu baja seperti pegangan pintu, kunci, engsel dan
lainnya harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 08700.
5.1. Umum
5.1.2. Semua ukuran harus sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja dengan tetap
memperhatikan ukuran-ukuran yang ada di lokasi.
5.1.3. Semua pengerjaan fabrikasi harus dilaksanakan sesuai standar yang berlaku
seperti AWS.
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08110
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 2-3
BITA
5.2. Fabrikasi
Kerangka pintu baja dibuat dan dirangkai dengan cara las sedemikian rupa
sesuai Gambar Kerja dan Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui.
Kerangka harus dilengkapi perkuatan untuk engsel, kunci dan hendel.
Lembaran baja pelat (utuh/tanpa sambungan) kemudian ditutupkan ke
kerangka pada kedua bidangnya dengan cara las menerus, sehingga tebal
nominal pintu 55mm.
Hasil akhir fabrikasi daun pintu baja ini harus bersih dan bebas dari
kerak-kerak las.
Kusen pintu harus dibuat dan difabrikasi sesuai dengan ukuran dalam Gambar
Kerja.
Kusen pintu ini harus dilengkapi dengan angkur pada jarak-jarak tertentu untuk
pengikatan dengan dinding bangunansehingga kusen dapat berdiri kokoh.
Sekeliling kusen pintu harus dilengkapi pula dengan profil penahan pintu agar
pintu tidak bergerak ke arah yang berlawanan dengan arah bukaan pintu yang
seharusnya.
5.3. Pemasangan
5.3.1. Pintu beserta alat penggantung dan pengunci harus terpasang sedemikian
rupa sehingga pintu dan perlengkapannya berfungsi dengan baik.
5.3.2. Kusen beserta pintu baja harus diberi cat dasar dan cat akhir dalam warna
sesuai Skema Warna yang akan ditentukan kemudian.
Bahan cat harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 09910.
5.3.3. Celah-celah antara kusen pintu dengan dinding harus ditutup/diisi dengan
bahan penutup dan pengisi celah sesuai ketentuan dalam Spesifikasi Teknis
07920.
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08110
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 3-3
BITA
SPESIFIKASI TEKNIS
08120
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pembuatan dan pemasangan kusen pintu dan jendela, daun
pintu dan daun jendela serta pekerjaan lainnya yang menggunakan bahan profil aluminium,
sesuai petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
2.0. STANDAR/RUJUKAN
3.1.1. Contoh profil dan penyelesaian permukaan yang harus meliputi tipe aluminium
ekstrusi, pelapisan, warna dan penyelesaian, harus diserahkan kepada
Manajer Proyek untuk disetujui sebelum pengadaan bahan ke lokasi
pekerjaan.
3.1.2. Contoh bahan produk aluminium harus diuji di laboratorium yang ditunjuk
Manajer Proyek atau harus dilengkapi dengan data-data pengujian.
Data-data ini harus meliputi pengujian untuk:
- Ketebalan lapisan,
- Keseragaman warna,
- Berat,
- Karat,
- Ketahanan terhadap air dan angin minimal 100kg/m² untuk masing-
masing tipe,
3
- Ketahanan terhadap udara minimal 15m /jam,
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08120
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 1-4
BITA
3.2.2. Semua dimensi harus diukur di lokasi pekerjaan dan ditunjukkan dalam
Gambar Detail Pelaksanaan.
3.4. Garansi
Kontraktor harus memberikan kepada Pemilik Proyek, garansi tertulis yang meliputi
kesempurnaan pemasangan, pengoperasian dan kondisi semua pintu, jendela dan
lainnya seperti ditentukan dalam Spesifikasi ini untuk periode selama 1 tahun setelah
tanggal penerimaan. Selama periode ini, Kontraktor wajib memperbaiki dan mengganti
pekerjaan yang rusak dengan biaya Kontraktor.
4.0. BAHAN-BAHAN
4.1. Aluminium
4.1.1. Aluminium untuk kusen pintu/jendela, daun pintu/jendela dan jalusi adalah dari
jenis aluminium alloy 6063-T5 yang memenuhi ketentuan SNI 07-0603-1989
dan ASTM B 221 M, dalam bentuk profil jadi yang dikerjakan di pabrik,
dengan lapisan clear anodized tebal minimal 10mikron yang diberi lapisan
warna akhir di pabrik pembuat dalam warna sesuai ketentuan Skema Warna.
Tebal profil minimal 1,35mm, seperti merek Alakasa, Alexindo, Indalex atau
yang setara dengan ukuran dan bentuk sesuai Gambar Kerja.
Dimensi profil dapat berubah tergantung jenis profil yang nanti disetujui.
4.1.2. Kecuali ditentukan lain, semua pintu dan jendela harus dilengkapi dengan
perlengkapan standar dari pabrik pembuatnya.
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08120
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 2-4
BITA
Alat pengencang dan aksesori untuk melengkapi pemasangan adalah sebagai berikut:
- Alat pengencang harus terdiri dari sekrup baja anti karat AISI seri 300 dengan
pemasangan kepala tertanam untuk mencegah reaksi elektrolitik antara alat
pengencang dan komponen yang dikencangkan.
- Angkur harus dari baja anti karat AISI seri 300 dengan tebal minimal 2mm.
- Penahan udara dari bahan vinyl.
- Bahan penutup sekrup agar tidak terlihat yang memenuhi ketentuan Spesifikasi
Teknis 07920.
4.3.1. Jika ditunjukkan dalam Gambar Kerja bahwa panel pintu menggunakan papan
kalsium silikat, maka papan kalsium silikat tersebut harus memenuhi
ketentuan Spesifikasi Teknis 07456.
Tebal panel harus disesuaikan dengan tipe profil aluminium yang disetujui
untuk digunakan.
4.3.2. Panel pintu dari lembaran baja anti karat (stainless steel) harus memenuhi
ketentuan AISI 304 dengan ketebalan dan ukuran sesuai ketentuan dalam
Gambar Kerja.
4.4.1. Kaca untuk pintu dan jendela aluminium harus memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 08800.
Perlengkapan pintu dan jendela seperti kunci, engsel dan lainnya sesuai ketentuan
Spesifikasi Teknis 08700.
5.1. Fabrikasi
5.1.2. Semua komponen harus difabrikasi dan dirakit secara tepat sesuai bentuk dan
ukuran dalam Gambar Kerja dan ukuran aktual di lokasi serta dipasang pada
lokasi yang telah ditentukan.
5.2. Pemasangan
5.2.1. Bagian pertama yang terpasang harus disetujui Manajer Proyek sebagai
acuan dan contoh untuk pemasangan berikutnya.
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08120
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 3-4
BITA
5.2.3. Bila dipasang langsung ke dinding atau beton, kusen atau bingkai harus
dilengkapi dengan angkur pada jarak setiap 500mm.
5.2.4. Semua bagian aluminium yang berhubungan dengan semen atau adukan
harus dilindungi dengan cat transparan atau lembaran plastik.
Semua bagian aluminium yang berhubungan dengan elemen baja harus
dilapisi dengan cat khusus yang direkomendasikan pabrik pembuat, untuk
mencegah kerusakan komposisi aluminium.
5.2.5. Berbagai perlengkapan bukan aluminium yang akan dipasang pada bagian
aluminium harus terdiri dari bahan yang tidak menimbulkan reaksi elektrolitik,
seperti baja anti karat, nilon, neoprene dan lainnya.
5.2.7. Pemasangan kaca pada profil aluminium harus dilengkapi dengan gasket
sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 08800.
5.2.8. Tipe panel dan pemasangan panel pintu harus sesuai dengan Gambar Detail
Pelaksanaan yang telah disetujui.
5.2.9. Kunci, engsel dan perlengkapan lainnya harus dipasang sesuai ketentuan
dalam Gambar Kerja dan memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 08700.
5.2.10. Penutup celah harus digunakan sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat dan
memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 07920.
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08120
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 4-4
BITA
SPESIFIKASI TEKNIS
08700
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangan semua alat penggantung dan
pengunci pada semua daun pintu dan jendela sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja dan/atau
Spesifikasi Teknis.
2.0. STANDAR/RUJUKAN
Contoh bahan beserta data teknis/brosur bahan alat penggantung dan pengunci yang
akan dipakai harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui, sebelum
dibawa ke lokasi proyek.
Alat penggantung dan pengunci harus dikirimkan ke lokasi proyek dalam kemasan asli
dari pabrik pembuatnya, tiap alat harus dibungkus rapi dan masing-masing dikemas
dalam kotak yang masih utuh lengkap dengan nama pabrik dan mereknya.
Semua alat harus disimpan dalam tempat yang kering dan terlindung dari kerusakan.
3.4. Ketidaksesuaian
Manajer Proyek berhak menolak bahan maupun pekerjaan yang tidak memenuhi
persyaratan dan Kontraktor harus menggantinya dengan yang sesuai. Segala hal yang
diakibatkan karena hal di atas menjadi tanggung jawab Kontraktor.
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08700
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 1-3
BITA
4.0. BAHAN-BAHAN
4.1. Umum
Semua bahan/alat yang tertulis di bawah ini harus seluruhnya baru, kualitas baik,
buatan pabrik yang dikenal dan disetujui.
Semua bahan harus anti karat untuk semua tempat yang memiliki nilai kelembaban
lebih dari 70%.
Kecuali ditentukan lain, semua alat penggantung dan pengunci yang didatangkan
harus sesuai dengan tipe-tipe tersebut di bawah.
Kecuali ditentukan lain dalam Spesifikasi Teknis ini, set kunci untuk semua
pintu luar harus dari Fino atau Dekkson.
Semua kunci harus terdiri dari:
- Rumah kunci atau badan kunci tipe tanam (mortice lock) yang terbuat dari
bahan baja lapis seng dengan tipe yang sesuai dengan tipe pintu dan
lebar rangka tepi pintu (besi, kayu atau aluminium), yang dilengkapi
dengan lidah siang (latch bolt), lidah malam (dead bolt), lubang silinder,
face plate dari stainless steel atau kuningan atau besi lapis seng, lubang
untuk pegangan pintu dan dilengkapi strike plate dari bahan baja anti karat
atau kuningan, semuanya harus memenuhi ketentuan standar pembuat.
- Kunci tipe silinder rangkap dari bahan kuningan, dengan 3 (tiga) buah
anak kunci
Pegangan pintu atau hendel di atas pelat, atau hendel tarik di atas pelat, atau
tombol di atas pelat atau hendel di atas piringan lengkap dengan escutcheon,
kecuali ditentukan lain oleh Manajer Proyek, semua hendel harus sesuai
dengan jenis pintu.
4.2.3. Engsel
- Kecuali ditentukan lain, engsel tipe kupu-kupu untuk pintu aluminium tipe
ayun dengan bukaan satu arah, harus dibuat dari baja lapis stainless steel
dengan ukuran 102 mm x 76mm x 2mm.
- Kecuali ditentukan lain, engsel untuk pintu baja tipe ayun dengan bukaan
satu arah harus sesuai standar pabrik pembuat pintu baja.
- Engsel jendela tipe kupu-kupu tanam yang dibuat dari baja lapis stainless
steel dalam ukuran 76mm x 64mm x 2mm.
- Engsel jendela tipe friction stay harus dari ukuran yang sesuai dengan
ukuran dan berat jendela.
Hak angin untuk jendela yang menggunakan engsel tipe kupu-kupu harus dari
tipe Kend V70 atau yang setara yang disetujui.
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08700
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 2-3
BITA
Pengunci jendela untuk jendela dengan engsel tipe kupu-kupu dan friction stay
harus dari jenis spring knip yang dilengkapi hendel, kecuali bila ditunjukkan
lain dalam Gambar Kerja.
Penahan pintu dari bahan karet yang diperkuat dengan tulangan baja untuk
mencegah benturan daun pintu dengan dinding harus dari tipe pemasangan di
dinding dan/atau di lantai, sesuai atau setara dengan Kend 9916.
4.3. Warna/Lapisan
Semua alat penggantung dan pengunci harus berwarna polished stainless steel/US 32,
kecuali bila ditentukan lain.
5.1. Umum
5.1.1. Pemasangan semua alat penggantung dan pengunci harus sesuai dengan
persyaratan serta sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya.
5.1.2. Semua peralatan tersebut harus terpasang dengan kokoh dan rapih pada
tempatnya, untuk menjamin kekuatan serta kesempurnaan fungsinya.
5.2.3. Pemasangan engsel atas berjarak maksimal 120mm dari tepi atas daun pintu
dan engsel bawah berjarak maksimal 250mm dari tepi bawah daun pintu,
sedang engsel tengah dipasang di antara kedua engsel tersebut.
5.2.4. Penahan pintu (door stop) harus dipasang di lantai atau dinding pada jarak
sedemikian rupa agar pegangan pintu tidak membentur dinding, dengan cara
pemasangan sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya.
5.3.1. Daun jendela dengan engsel tipe kupu-kupu dipasangkan ke kusen dengan
menggunakan 2 (dua) buah engsel dan dilengkapi hak angin, dengan cara
pemasangan sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya dan ketentuan dalam
Gambar Kerja.
5.3.3. Penempatan engsel harus sesuai dengan arah bukaan jendela yang diinginkan
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dan setiap jendela harus dilengkapi
dengan 1 (satu) buah alat pengunci yang memiliki pegangan.
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08700
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 3-3
BITA
SPESIFIKASI TEKNIS
08800
Lingkup pekerjaan ini meliputi pengangkutan, penyediaan tenaga kerja, alat-alat dan
bahan-bahan serta pemasangan kaca dan cermin beserta aksesorinya, pada tempat-tempat
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
2.0. STANDAR/RUJUKAN
Contoh bahan berikut data teknis bahan yang akan digunakan harus diserahkan
kepada Manajer Proyek dalam ukuran dan detail yang dianggap memadai, untuk
dapat diuji kebenarannya terhadap standar atau ketentuan yang disyaratkan.
Semua bahan kaca yang didatangkan harus dilengkapi dengan merek pabrik dan data
teknisnya.
Bahan kaca tersebut harus disimpan di tempat yang aman dan terlindung sehingga
terhindar dari keretakan, pecah, cacat atau kerusakan lainnya yang tidak diinginkan.
4.0. BAHAN-BAHAN
Kaca polos harus merupakan lembaran kaca bening jenis clear float glass yang datar
dan ketebalannya merata, tanpa cacat dan dari kualitas yang baik yang memenuhi
ketentuan SNI 15-0047-2005, seperti tipe Indoflot buatan Asahimas atau yang setara.
Ukuran dan ketebalan nominal kaca harus sesuai petunjuk Gambar Kerja.
4.2. Neoprene/Gasket
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08800
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 1-3
BITA
5.1. Umum
5.1.1. Ukuran-ukuran kaca dan cermin yang tertera dalam Gambar Kerja adalah
ukuran yang mendekati sesungguhnya. Ukuran kaca yang sebenarnya dan
besarnya toleransi harus diukur di tempat oleh Kontraktor berdasarkan ukuran
di tempat kaca atau cermin tersebut akan dipasang, atau menurut petunjuk
dari Manajer Proyek, bila dikehendaki lain.
5.1.2. Setiap kaca harus tetap ditempeli merek pabrik yang menyatakan tipe kaca,
ketebalan kaca dan kualitas kaca.
Merek-merek tersebut baru boleh dilepas setelah mendapat persetujuan dari
Manajer Proyek.
5.1.3. Semua bahan harus dipasang sesuai dengan rekomendasi dari pabrik.
Pemasangan harus dilaksanakan oleh tukang-tukang yang ahli dalam bidang
pekerjaannya.
Setiap pemasangan kaca pada daun pintu dan jendela harus dilengkapi
dengan neoprene/gasket yang sesuai.
Neoprene/gasket juga dipasang pada bidang antara kusen dengan daun pintu
dan jendela, yang berfungsi sebagai seal pada ruang yang dikondisikan.
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08800
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 2-3
BITA
Pada waktu penyerahan pekerjaan, semua kaca harus sudah dalam keadaan bersih,
tidak ada lagi merek-merek perusahaan, kotoran-kotoran dalam bentuk apapun.
Semua kaca yang retak, pecah atau kurang baik harus diganti oleh Kontraktor tanpa
tambahan biaya dari Pemilik Proyek.
NO. PROYEK : 16.3642 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08800
REVISI :A TANGGAL : November 2016 HALAMAN : 3-3
DIVISI 9
PENYELESAIAN
BITA
SPESIFIKASI TEKNIS
09910
CAT
Lingkup pekerjaan ini mencakup pengangkutan dan pengadaan semua peralatan, tenaga
kerja dan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan pengecatan selengkapnya,
sesuai dengan Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
Kecuali ditentukan lain, semua permukaan eksterior dan interior harus dicat dengan standar
pengecatan minimal 1 (satu) kali cat dasar dan 2 (dua) kali cat akhir.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
Kontraktor harus menyerahkan data teknis/brosur dan kartu warna dari cat yang akan
digunakan, untuk disetujui terlebih dahulu oleh Manajer Proyek.
Semua warna ditentukan oleh Manajer Proyek dan akan diterbitkan secara terpisah
dalam suatu Skema Warna.
3.2.1. Cat yang telah disetujui untuk digunakan harus disimpan di lokasi proyek
dalam kemasan tertutup, bertanda merek dagang dan mencantumkan
indentitas cat yang ada di dalamnya, serta harus diserahkan tidak kurang 2
(dua) bulan sebelum pekerjaan pengecatan, sehingga cukup dini untuk
memungkinkan waktu pengujian selama 30 (tiga puluh) hari.
3.2.2. Pada saat bahan cat tiba di lokasi, Kontraktor dan Manajer Proyek mengambil
1 liter contoh dari setiap takaran yang ada dan diambil secara acak dari
kaleng/kemasan yang masih tertutup. Isi dari kaleng/kemasan contoh harus
diaduk dengan sempurna untuk memperoleh contoh yang benar-benar dapat
mewakili.
3.2.3. Untuk pengujian, Kontraktor harus membuat contoh warna dari cat-cat
tersebut di atas 2 (dua) potongan kayu lapis atau papan kalsium silikat
berukuran 300mm x 300mm untuk masing-masing warna. 1 (satu) contoh
disimpan Kontraktor dan 1 (satu) contoh lagi disimpan Manajer Proyek guna
memberikan kemungkinan untuk pengujian di masa mendatang bila bahan
tersebut ternyata tidak memenuhi syarat setelah dikerjakan.
3.2.4. Biaya pengadaan contoh bahan dan pembuatan contoh warna cat menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1. Umum
4.1.1. Cat harus mengandung bahan-bahan yang tidak beracun dan aman bagi
kesehatan manusia, harus ramah lingkungan, tidak berbau dan mengandung
kadar VOC (Volatile Organic Compound) yang rendah.
4.1.2. Cat harus dalam kaleng/kemasan yang masih tertutup patri/segel, dan masih
jelas menunjukkan nama/merek dagang, nomor formula atau spesifikasi cat,
nomor takaran pabrik, warna, tanggal pembuatan pabrik, petunjuk dari pabrik
dan nama pabrik pembuat, yang kesemuanya harus masih absah pada saat
pemakaiannya. Semua bahan harus sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan pada daftar cat.
4.1.3. Cat dasar yang dipakai dalam pekerjaan ini harus berasal dari satu
pabrik/merek dagang dengan cat akhir yang akan digunakan.
Untuk menetapkan suatu standar kualitas, disyaratkan bahwa semua cat yang
dipakai harus berdasarkan/mengambil acuan pada cat-cat hasil produksi
Dulux dan atau Catylac.
4.2.1. Cat dasar berbahan dasar air untuk permukaan interior pelesteran, papan
kalsium silikat dan beton, seperti Dulux Catylac Cat Dasar atau yang setara
yang disetujui.
4.2.2. Cat dasar berbahan dasar air untuk permukaan eksterior papan kalsium silikat,
pelesteran dan beton seperti Dulux Catylac Cat Dasar Exterior atau yang
setara yang disetujui.
4.2.3. Solvent-based anti corrosive zinc phosphate untuk permukaan baja dan
berbagai jenis metal, seperti Dulux Quick-Drying Universal Primer Green atau
yang setara yang disetujui.
4.3.1. High durable emulsion (Acrylic Copolymer Emulsion) dengan tampilan semi
kilap untuk permukaan interior pelesteran, papan kalsium silikat dan beton,
seperti Dulux Catylac Interior atau yang setara yang disetujui.
4.3.2. Durabond latex (water resistant) untuk permukaan eksterior papan kalsium
silikat, pelesteran dan beton, seperti Dulux Catylac Exterior atau yang setara
yang disetujui.
4.3.3. High quality alkyd-based high quality gloss finish untuk permukaan baja dan
berbagai jenis metal, seperti Dulux Synthetic Supergloss atau yang setara
yang disetujui.
5.1.1. Umum
Permukaan papan kalsium silikat harus kering dan bersih sebelum melakukan
pengecatan lapisan pertama. Minyak, lemak atau bercak karat harus
benar-benar dibersihkan dengan zat pelarut yang sesuai dan alat yang lain
yang sesuai dengan rekomendasi.
Sesudah cat lapisan pertama mengering dan sebelum dilakukan pengecatan
akhir, perlu dilakukan pengecatan perbaikan setempat pada tempat-tempat
yang meresap catnya.
a. Baja Baru
Permukaan baja yang terkena karat lepas dan benda-benda asing lainnya
harus dibersihkan secara mekanis dengan sikat kawat atau penyemprotan
pasir/sand blasting sesuai standar Sa 2/SP-6.
Semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan sebagainya harus dibersihkan
dengan zat pelarut yang sesuai dan kemudian dilap dengan kain bersih.
Sesudah pembersihan selesai, pelapisan cat dasar pada semua
permukaan barang besi/baja dapat dilakukan sampai mencapai ketebalan
yang disyaratkan.
Permukaan baja berlapis seng/galbani yang akan dilapisi cat warna harus
dikasarkan terlebih dahulu dengan bahan kimia khusus yang diproduksi
untuk maksud tersebut, atau disikat dengan sikat kawat. Bersihkan
permukaan dari kotoran-kotoran, debu dan sisa-sisa pengasaran, sebelum
pengaplikasian cat dasar.
Permukaan lapisan seng yang tidak akan dicat harus dibersihkan dengan
pelarut pembersih.
Permukaan yang sudah dibersihkan, dirawat dan/atau disiapkan untuk dicat harus
mendapatkan lapisan pertama atau cat dasar seperti yang disyaratkan, secepat
mungkin setelah persiapan-persiapan di atas selesai. Harus diperhatikan bahwa hal ini
harus dilakukan sebelum terjadi kerusakan pada permukaan yang sudah disiapkan di
atas.
5.3.1. Umum
- Permukaan yang sudah dirapihkan harus bebas dari aliran punggung cat,
tetesan cat, penonjolan, gelombang, bekas olesan kuas, perbedaan warna
dan tekstur.
- Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harus sudah sempurna
dan semua lapisan harus diusahakan membentuk lapisan dengan
ketebalan yang sama.
c. Permukaan Besi/Baja
- Ketebalan setiap lapisan cat (dalam keadaan kering) harus sesuai dengan
ketentuan dan/atau standar dari pabrik pembuat cat yang telah disetujui
untuk digunakan.
- Cat dasar untuk permukaan pelesteran, papan kalsium silikat dan beton
diberikan dengan kuas dan lapisan berikutnya boleh dengan kuas atau rol.
- Cat dasar untuk permukaan barang besi/baja diberikan dengan kuas atau
disemprotkan dan lapisan berikutnya boleh menggunakan semprotan.
SPESIFIKASI TEKNIS
11390
Pekerjaan ini mencakup semua pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan pemasangan
unit pengolah limbah yang lengkap seperti ditentukan dan/atau ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.
2.0. STANDAR/RUJUKAN
3.2.2. Gambar Detail Pelaksanaan harus meliputi tipe, merek, kapasitas, dimensi,
tata letak, detail penyambungan, detail pemasangan dan detail lain yang
diperlukan.
3.3.1. Setiap bahan dan peralatan yang didatangkan dan akan digunakan dalam
pekerjaan ini harus mempunyai tanda/merek yang jelas dari pabrik
pembuatnya.
3.3.2. Semua bahan dan peralatan harus disimpan di tempat yang aman dan
terlindung dari segala jenis kerusakan.
3.4. Ketidaksesuaian
3.4.1. Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, kapasitas, jumlah maupun
pemasangan dan lainlain.
3.4.2. Bila bahan dan perlengkapan yang didatangkan atau dipasang ternyata tidak
sesuai dengan yang telah disetujui, Manajer Proyek berhak menolaknya.
Semua perbaikan atau penggantian yang diakibatkan karena hal di atas
menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
3.5. Jaminan
Kontraktor harus memberikan kepada Pemilik Proyek surat jaminan yang menyatakan
bahwa seluruh unit pengolah limbah dan kelengkapannya telah bekerja dengan baik
untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sejak tanggal penyerahan terakhir. Selama periode
tersebut Kontraktor harus memperbaiki atau mengganti kerusakan dan membayar
biaya setiap perbaikan atau penggantian.
4.0. BAHAN-BAHAN
4.1. Umum
4.1.1. Semua bahan dan peralatan yang akan dipasang harus dalam kondisi baik,
baru, bebas dari segala cacat dan kerusakan dan harus berasal dari produk
atau distributor yang dikenal luas.
sesuai kebutuhan yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja, terdiri dari tipe
dengan cara kerja yang berbeda seperti disebutkan dalam Spesifikasi Teknis
ini,
Unit pengolah limbah yang terdiri dari unit paket dengan badan tangki terbuat dari
bahan fiberglass reinforced plastic (FRP), dengan kapasitas sesuai ketentuan dalam
dalam Gambar Kerja, antara lain harus terdiri dari:
– Tangki pengolah (badan dan penutup) dibuat dari bahan fiberglass reinforced
plastic (FRP) dalam ukuran sesuai standar pabrik pembuat,
– Ruang-ruang untuk biomedia yang dibuat dari nylon multifilaments dan
monofilaments, PE, PP,
– Lubang untuk pipa exhaust,
– Kontaktor biologis permanen dari polietilena (PE),
– Lubang transfer, tabung klorin dan aerasi,
– Pemipaan untuk aliran masuk dan keluar,
– Air blower dengan konsumsi daya listrik sesuai standar pabrik pembuat,
– Dan kelengkapan lainnya sesuai standar pabrik pembuat unit pengolah limbah,
seperti Bio-Master tipe HUB-SE Series dari PT Alam Hijau Semesta atau yang setara
yang disetujui.
Kecuali ditentukan lain, pipa dan sambungan yang dibuat dari PVC dengan
sambungan tipe solvent cement harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan dalam
Spesifikasi Teknis 15100.
4.4. Alas
Alas untuk unit pengolah limbah harus dibuat dari beton cor di tempat dalam dimensi
dan mutu beton sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja. Bahan beton harus memenuhi
ketentuan Spesifikasi Teknis 03300.
4.5. Angkur
Bahan elektrikal yang diperlukan dalam pekerjaan ini, seperti kabel daya, konduit dan
lainnya, harus memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi Teknis 16400.
5.1. Umum
5.1.1. Semua tenaga kerja harus ahli dan mampu serta berpengalaman dan disetujui
Manajer Proyek.
5.1.2. Semua bahan, baik yang disebutkan maupun yang tidak disebutkan atau
ditunjukkan dalam Gambar Kerja, harus disediakan dan dipasang untuk
melengkapi sistem dengan mutu pemasangan terbaik dan disetujui Manajer
Proyek.
5.1.3. Unit pengolah limbah harus dipasang dengan cara-cara yang sesuai dengan
petunjuk pemasangan dari pabrik pembuatnya.
5.1.4. Lokasi pemasangan sesuai ketentuan Gambar Kerja atau sesuai petunjuk
Manajer Proyek.
5.1.5. Permukaan yang akan menjadi alas unit pengolah limbah harus sudah
dipersiapkan sesuai dengan Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui
dan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
5.1.6. Semua peralatan yang diperlukan untuk pemasangan seperti alat pengangkat
dan lainnya harus disediakan oleh Kontraktor.
5.2. Pemasangan
5.2.1. Unit pengolah limbah dengan bentuk dan dimensi serta kelengkapan yang
sesuai dengan Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui, harus
ditempatkan pada lokasi sesuai petunjuk Gambar Kerja atau sesuai petunjuk
Manajer Proyek.
5.2.3. Pemasangan unit pengolah limbah harus dilakukan dengan mengikuti instruksi
pemasangan dari pabrik pembuatnya.
5.2.4. Pekerjaan galian dan urukan yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini harus
dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 02315.
5.2.5. Pekerjaan beton untuk alas dan lantai beton di atas tangki seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja, harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
03300.
5.3. Pemipaan
Pemipaan harus dikerjakan sesuai petunjuk Gambar Kerja dan ketentuan Spesifikasi
Teknis 02500.
5.5. Pengujian
5.6. Pengecatan
5.6.1. Semua pipa yang terlihat harus diberi kode warna dengan cat dalam warna
sesuai Skema Warna yang akan diterbitkan terpisah.
5.6.2. Bahan cat dan pekerjaan pengecatan harus sesuai ketentuan Spesifikasi
Teknis 09910.
5.7.2. Kontraktor harus memberikan pelatihan pada operator yang ditunjuk Pemilik
Proyek. Biaya pelatihan menjadi tanggung-jawab Kontraktor.
13100
Lingkup pekerjaan ini meliputi pengangkutan, pengadaan dan pemasangan peralatan sistem
penyalur petir dan pembumian seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi
Teknis ini.
Pekerjaan ini akan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada hal-hal berikut:
2.0. STANDAR/RUJUKAN
3.1.1. Contoh bahan yang dilengkapi data teknis/brosur dari bahan-bahan untuk
pekerjaan ini harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui terlebih
dahulu, sebelum bahan-bahan dimaksud didatangkan ke lokasi.
3.1.3. Bila contoh bahan yang diserahkan berbeda dari yang disyaratkan, Kontraktor
harus membuat penjelasan khusus mengenai perbedaan ini dalam sebuah
surat lengkap dengan permohonan penggantian yang disertai alasannya,
sehingga bila usulan penggantian tersebut diterima, tindak lanjut dapat segera
diambil untuk penyesuaian.
3.2.2. Bila terdapat perbedaan antara Gambar Kerja yang satu dengan lainnya atau
Gambar Kerja dengan Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus menyampaikan hal
ini kepada Manajer Proyek untuk pemecahannya.
3.2.3. Gambar Kerja umumnya menunjukkan lokasi bahan dan peralatan, jalur kabel
dan sambungan.
Gambar-gambar Kerja ini harus diikuti se-seksama mungkin.
Dalam menyiapkan Gambar Detail Pelaksanaan, Gambar Arsitektural,
Struktural dan Gambar lain yang berhubungan, serta semua elemen harus
diperiksa dimensi dan ruang bebasnya.
3.3.1. Semua bahan yang didatangkan harus dalam kondisi baik, baru, bebas dari
segala cacat, dan harus dilengkapi dengan label, data teknis dan data lainnya
yang diperlukan.
3.3.2. Semua bahan harus tetap berada dalam kemasan masing-masing dan harus
dibebaskan dari kerusakan dan kelembaban.
3.4. Ketidaksesuaian
Manajer Proyek berhak menolak setiap bahan yang didatangkan atau dipasang yang
tidak memenuhi ketentuan Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi Teknis.
Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengganti setiap pekerjaan yang
dinilai oleh Manajer Proyek tidak sesuai, tanpa biaya dari Pemilik Proyek.
4.0. BAHAN-BAHAN
5.1. Sistem
5.1.1. Sistem penyalur petir harus dari tipe ‘early streamer emission’ yang
menghasilkan elektron bebas atau emisi secara dini untuk menangkap
serangan petir dari suatu daerah yang telah ditentukan dan membawa arus ke
bumi tanpa elektrifikasi langsung ke bangunan yang dilindungi.
5.1.2. Sistem yang lengkap harus terdiri dari kepala penyalur petir, penumpu
mekanis, kabel penghantar ke bawah dan sistem pembumian sesuai
Spesifikasi Teknis ini.
5.2.2. Kepala penyalur petir yang ditempatkan sesuai Gambar Kerja harus
dibumikan ke tanah dengan kabel penghantar double shielded down conductor
70mm² dan dibumikan di kotak pembumian.
5.2.3. Kepala penyalur petir harus diisolasi dari bangunan yang dilindungi dan tidak
memiliki bagian yang bergerak.
5.3.1. Struktur penumpu kepala petir harus dibuat sesuai petunjuk dari pabrik
pembuat, Gambar Kerja dan Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui
Manajer Proyek.
5.3.2. Struktur penumpu harus mampu untuk pemasangan kantilever dan mampu
menahan angin topan bila dipasang 300cm di atas struktur.
5.3.3. Struktur penumpu juga harus mampu diberi kabel penumpu untuk menahan
kondisi angin topan jika dipasang pada 400, 500 atau 600cm di atas struktur.
5.4.1. Penghantar bawah harus terdiri dari dua (2) penghantar yang diisolasi satu
sama lain dan lepas dari bangunan.
5.4.2. Susunan penghantar harus sedemikian rupa sehingga yang satu secara
koaksial ditempatkan di sekeliling yang lain.
5.4.3. Setiap penghantar harus memiliki luas penampang minimal 70mm² dari kabel
koaxial.
5.4.4. Sambungan antara penghantar tembaga harus dari tipe las, dan memiliki
ketahanan minimal.
5.4.6. Bagian dalam penghantar harus mampu dipres langsung ke dasar kepala
penyalur petir.
5.4.7. Penghantar ke bawah harus dipasang sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik
pembuat dan tidak boleh ditekuk dengan radius kurang dari 600mm.
5.4.8. Sepanjang 300cm menuju tanah dan pada bagian ekspos yang berhubungan
dengan manusia, kabel penghantar harus ditempatkan dalam pipa konduit/
pelindung dari PVC dengan ketebalan dinding minimal 3mm agar tidak terjadi
kerusakan mekanikal dan menjamin keamanan.
5.4.9. Dasar penghantar bawah harus dilebihkan dan dihubungkan dengan erat ke
ikatan pembumian di luar bangunan.
5.5.3. Pada setiap titik pembumian harus dibuat bak pemeriksaan untuk keperluan
pengukuran seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
5.5.4. Bak pemeriksaan dibuat dari beton dengan penutup pelat beton dan berukuran
sesuai petunjuk Gambar Kerja.
Pada dasar bak diberi lapisan pasir setebal minimal 150mm seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Bahan beton dan pengerjaan beton harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
03300.
5.5.5. Konstruksi bangunan yang terdiri dari baja dan sistem elektrikal harus
dihubungkan dengan pembumian seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
5.5.6. Sambungan kabel pembumian harus dibuat secara lengkap baik elektrikal
maupun mekanikal.
5.5.7. Penghantar yang menuju ke bawah harus diklem seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.
5.5.8. Semua bahan metal yang tidak meneruskan arus, seperti pipa, peralatan
pengkondisian udara, pompa dan lainnya harus dihubungkan dan
diketanahkan ke ikatan di tanah atau ke tempat pembumian terdekat di ruang
peralatan, atau sesuai ketentuan Gambar Kerja dan petunjuk Manajer Proyek.
5.6.2. Tahanan pada setiap kotak pembumian harus berukuran 2ohm yang diukur
pada keadaan tanah kering atau setelah 2 (dua) hari berturut-turut tanpa
hujan.
SPESIFIKASI TEKNIS
13730
SISTEM PENGAMAT
Pekerjaan ini harus mencakup pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan, alat-alat kerja serta
pemasangan sistem pengamat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi
Teknis ini.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
3.2.2. Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja yang satu dengan Gambar Kerja
yang lain atau antara Gambar Kerja dengan Spesifikasi Teknis, Kontraktor
harus menyampaikannya kepada Manajer Proyek untuk dicarikan jalan ke
luarnya.
3.2.3. Gambar Kerja Elektrikal hanya menunjukkan tata letak bahan dan peralatan,
jalur kabel dan sambungan-sambungan.
Gambar Kerja ini harus diikuti dengan seseksama mungkin.
Dalam mempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan, dimensi dan ruang gerak
yang digambarkan dalam Gambar Kerja Arsitektur, Struktur dan Gambar Kerja
lainnya yang berkaitan, harus diperiksa.
3.3.1. Semua peralatan sistem pengamat dan kelengkapannya harus sudah lulus uji
dari pabrik pembuatnya.
3.3.2. Pada saat didatangkan, semua peralatan harus dilengkapi dengan sertifikat
pengujian pabrik.
3.4.1. Semua bahan dan peralatan yang didatangkan harus dalam keadaan baik,
baru, bebas dari segala cacat, dan dilengkapi dengan label, data teknis dan
data lain yang diperlukan.
3.4.2. Semua bahan dan peralatan harus disimpan dalam kemasannya pada tempat
yang aman dan terlindung dari kerusakan.
3.5. Ketidaksesuaian
3.5.1. Manajer Proyek berhak menolak setiap bahan yang didatangkan atau
dipasang yang tidak memenuhi ketentuan Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi
Teknis.
Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengganti setiap pekerjaan
yang dinilai tidak sesuai, tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.
3.5.2. Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau berbeda dari
yang ditentukan, Kontraktor harus membuat pernyataan tertulis yang
menjelaskan usulan penggantian berikut alasan penggantian, dengan maksud
bila diterima, akan segera diadakan penyesuaian. Bila Kontraktor
mengabaikan hal di atas, Kontraktor bertanggung jawab melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan Gambar Kerja.
3.6. Garansi
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemilik Proyek surat garansi yang menyatakan
bahwa bahan/peralatan dan instalasi sistem pengamat pada seluruh bagian bekerja
dengan baik, untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, dimulai sejak seluruh sistem
dinyatakan berjalan dan berfungsi dengan baik. Selama periode ini Kontraktor harus
memperbaiki dan mengganti kerusakan yang ada dan membayar semua biaya
perbaikan atau penggantian.
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1. Umum
Semua peralatan dan aksesori sistem pengamat harus berasal dari kualitas terbaik
dan dalam kondisi terbaik, dan harus sesuai dengan standar yang diberlakukan,
dengan persyaratan dan karakteristik seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan
disebutkan dalam Spesifikasi Tekni ini, seperti buatan Samsung, Panasonic, Bosch
atau yang setara yang disetujui.
4.2. Kamera
Kamera untuk luar ruang sistem IP yang terdiri dari tipe fixed dan zoom, harus
memenuhi ketentuan berikut:
4.3. Kabel
Kabel untuk pemasangan luar ruang harus dari kabel fiber optic tipe multimode 4 core
dari ukuran yang sesuai dengan ketentuan dalam Gambar Kerja seperti buatan
Belden, Netviel Prysmian atau yang setara yang disetujui.
Kabel harus dilengkapi join closure untuk koneksi ke kamera seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.
Bahan-bahan elektrikal yang diperlukan dalam pekerjaan ini, seperti konduit, kotak
terminal, penumpu dan lainnya harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 16400.
5.1. Umum
5.1.1. Pemasangan sistem pengamat harus dilaksanakan oleh perusahaan yang ahli
dalam bidangnya dan yang disetujui Pemilik Proyek.
5.1.2. Perusahaan yang terpilih harus melengkapi semua perlengkapan penting dan
aksesori, termasuk kabel-kabel, sambungan-sambungan dan elemen-elemen
lain agar diperoleh sistem pengamat yang lengkap dan terbaik.
5.2. Pemasangan
5.2.3. Sistem elektrikal yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini harus dikerjakan sesuai
ketentuan Spesifikasi Teknis 16400.
Setelah pemasangan lengkap dan selesai, Kontraktor harus melakukan uji penerimaan
menggunakan cara pengujian yang disetujui untuk mengoperasikan peralatan sesuai
ketentuan.
Kontraktor harus memberitahukan hal ini 15 hari sebelum melakukan pengujian.
5.4. Pelatihan
SPESIFIKASI TEKNIS
16225
Lingkup pekerjaan ini mencakup pengangkutan, pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan
serta pemasangan dan pengujian disel/unit pembangkit listrik, sehingga dapat berfungsi
dengan baik dan dengan hasil pengerjaan yang terbaik.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
Kontraktor harus menyerahkan daftar bahan dan/atau peralatan yang akan dipasang
secara rinci.
Daftar bahan dan/atau peralatan tersebut harus menyebutkan nama pabrik, merek,
tipe, lengkap dengan data teknis yang meliputi tegangan kerja, konsumsi daya,
dimensi dan data lainnya, untuk mendapat persetujuan Manajer Proyek.
3.2.2. Kontraktor harus memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidak-sesuaian, baik dari segi besaran maupun pemasangan dan
lain-lain.
3.2.3. Kontraktor harus mengerjakan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
dalam Gambar Kerja maupun Spesifikasi Teknis.
3.3. Ketidaksesuaian
3.3.1. Bahan dan/atau peralatan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan
dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis.
3.3.2. Bila terdapat ketidak-sesuaian antara bahan dan/atau peralatan yang dipasang
dengan Spesifikasi Teknis, merupakan kewajiban Kontraktor untuk mengganti
bahan dan/atau peralatan tersebut dengan yang sesuai, tanpa tambahan biaya
dan waktu.
Bahan motor disel yang akan digunakan harus sudah diuji di pabrik pembuatnya, dan
saat didatangkan ke lokasi harus dilengkapi dengan sertifikat pengujian pabrik, yang
mencantumkan data-data berikut:
- Tipe disel.
- Nomor seri/nomor produksi.
- Daya.
- Tegangan kerja dan frekwensi.
- Putaran.
- Pengujian daya dan beban.
- Sistem pendinginan.
- Faktor daya dan kelas isolasi.
- Dimensi dan berat.
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1. Umum
Disel yang terdiri dari mesin (engine) dan alternator, harus berkualitas baik, baru, tidak
rusak dan dari merek yang dikenal, dan didatangkan dalam bentuk CBU (Completely
Built Up), seperti Cummins, Perkins atau JK-Power.
4.2.1. Kecuali ditentukan lain, mesin disel harus dari tipe kedap suara (silent) dengan
kapasitas sesuai Gambar Kerja, dan minimal memenuhi ketentuan berikut:
4.2.2. Mesin disel harus dilengkapi dengan perlengkapan standar seperti berikut:
4.2.3. Mesin disel ini juga harus dilengkapi dengan perlengkapan tambahan yang
sesuai, seperti tersebut berikut:
- Overspeed protection.
- Heated air outlet duct flange.
4.3. Alternator
4.3.1. Alternator harus dari jenis synchronous, foot mounted, drip proof, self
ventilated, screen protected dan disambung langsung ke mesin dengan
fleksibel kopling. Aternator harus dilengkapi dengan damper cage, dan harus
memiliki karakteristik antara lain sebagai berikut:
4.3.2. Reaksi subtransien alternator tidak boleh lebih besar dari 25%. Penggunaan
reaktor atau resistor untuk mendapatkan reaktansi ekivalen yang sama
dengan persyaratan-persyaratan di atas tidak diperkenankan.
4.3.3. Pembangkitan tegangan (voltage build up) harus terjadi secara otomatis
dengan memanfaatkan tegangan sisa dari remanensi magnit melalui pengatur
tegangan solid state (solid state static automatic voltage regulator/AVR).
AVR harus mampu mengatur tegangan +1% tidak tergantung dari faktor daya.
Response pada beban penuh dan pf (cos phi) = 0,8lag, tegangan output
mencapai steady dengan toleransi +2% dapat dipenuhi dalam waktu 0,25
detik. Tegangan keluaran harus dapat diatur + 5% dari besarnya tegangan
nominal.
AVR harus mampu bekerja pada kondisi operasi terpisah maupun paralel.
Juga dalam kondisi beban lebih dan hubung-singkat simetris yang masih
dalam batas operasi alternator.
4.3.4. Modul rotating rectifier harus diimpregnasi dengan resin epoksi dan harus
mampu menahan, tanpa mengalami kerusakan, pengaruh panas dan gaya
sentrifugal atau tekanan-tekanan lainnya yang timbul akibat operasi normal
ataupun gangguan (short circuit).
Jenis penyearah yang digunakan harus silicon rectifier.
Kabel dan aksesori seperti alat terminasi dan lainnya harus sesuai ketentuan
Spesifikasi Teknis 16400.
5.1. Umum
5.1.1. Peralatan yang dipasang harus sesuai dengan persetujuan yang telah diberi-
kan, serta sesuai dengan data-data dalam Sertifikat Pengujian Pabrik.
Peralatan tersebut harus dilengkapi dengan :
5.2. Pemasangan
5.2.1. Disel harus dipasang sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik pembuatnya.
5.2.3. Saluran kabel harus dibuat dan dipasang terpisah dari saluran-saluran lainnya,
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Pembuatan saluran kabel, saluran pembuangan dan saluran lain yang
dibutuhkan, harus disesuaikan dengan tempat keluaran dari motor disel
bersangkutan.
SPESIFIKASI TEKNIS
16270
TRANSFORMATOR
Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, pengadaan tenaga kerja, peralatan dan bahan serta
pengujian dan pemasangan transformator berikut penyerahannya dalam keadaan baik dan
siap untuk dipergunakan.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
Kontraktor harus menyerahkan contoh, data teknis dan/atau brosur bahan beserta
perlengkapan yang akan dipasang, untuk disetujui terlebih dahulu oleh Manajer
Proyek, sebelum mendatangkannya ke lokasi proyek.
3.3.1. Bahan transformator yang akan digunakan harus diuji terlebih dahulu di pabrik
pembuatnya untuk mengetahui kelaikan bahan dimaksud.
Manajer Proyek harus diberi kesempatan menyaksikan jalannya pengujian.
3.3.2. Pengujian transformator harus dilaksanakan sesuai standar IEC dan VDE.
Biaya pengujian menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
Pengujian harus meliputi, tetapi tidak dibatasi pada hal berikut:
3.4.1. Bahan yang didatangkan harus bahan yang sama yang telah diuji di pabrik
dan dilengkapi sertifikat pengujian, daftar suku cadang/buku manual dan kartu
jaminan pemakaian selama setahun.
3.4.2. Sertifikat pengujian pabrik yang disahkan oleh pejabat yang berwenang, harus
mencakup antara lain hal-hal berikut:
3.5. Ketidaksesuaian
3.5.1. Manajer Proyek berhak menolak setiap bahan yang didatangkan atau
dipasang yang ternyata tidak sesuai dengan Gambar Kerja dan/atau
Spesifikasi Teknis. Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengganti
setiap pekerjaan yang dinilai tidak sesuai oleh Manajer Proyek, tanpa
tambahan biaya ke Pemilik Proyek.
3.5.2. Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau berbeda dari
yang ditentukan, Kontraktor harus membuat pernyataan tertulis yang
menjelaskan usulan penggantian berikut alasan penggantian, dengan maksud
bila diterima, akan segera diadakan penyesuaian. Bila Kontraktor
mengabaikan hal di atas, Kontraktor bertanggung jawab melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan Gambar Kerja.
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1. Umum
4.1.1. Transformator harus berasal dari merek yang dikenal luas yang diakui PLN,
seperti Schneider atau yang setara yang disetujui.
4.1.2. Transformator harus sesuai untuk daerah dengan temperatur sekeliling maksi-
mal 40C, dan harus difabrikasi dan diuji sesuai standar SPLN 50/82, SLI dan
IEC.
4.1.4. Pada kondisi saat temperatur sekitar dalam keadaan rendah dan pada saat
terjadi beban berlebih, transformator harus mampu menahan beban berlebih
yang lebih besar dari pada beban nominal yang tertera pada pelat nama.
4.1.5. Transformer harus dari tipe basah (oil immersed-self) dengan sistem
pendingin ONAN, dan beltan dari bahan tembaga (Cu) untuk pemasangan di
dalam ruang dan memiliki kapasitas nominal dan tegangan kerja sesuai
ketentuan dalam Gambar
4.2. Transformator
Inti transformator terbuat dari cold rolled grain oriented silicon steel sheet
dengan metode wound core yang membentuk sirkuit magnetis tertutup.
Inti harus dijepit dengan kuat untuk menjamin kekuatan mekanik mengurangi
getaran dan tingkat kebisingan.
4.2.3. Kumparan
4.3.1. Arrester
Fuse cut out untuk melokalisir gangguan yang terjadi pada transformator
harus memiliki unjuk kerja yang sesuai dengan peralatan proteksi lainnya.
4.4.1. Tangki harus terbuat dari bahan pelat baja tahan karat yang dilas dengan kuat
sehingga dapat menahan gaya yang terjadi saat transformator dioperasikan.
Bagian dalam tangki harus diberi lapisan cat tahan minyak, sedang
permukaan luar tangki harus diberi lapisan cat anti karat.
Pemberian lapisan cat dilaksanakan dan sesuai ketentuan dan standar dari
pembuat pembuat transformator bersangkutan.
4.4.2. Tutup tangki tipe conservator harus dilengkapi paking neoprene untuk
menjamin kekedapan terhadap air dan udara.
Minyak transformator harus memiliki fungsi ganda baik sebagai isolasi maupun
pendingin.
Minyak transformator harus sesuai dengan tegangan nominal dan sesuai standar PLN.
5.1. Umum.
5.1.1. Semua bahan dan perlengkapan yang akan dipasang harus dalam keadaan
baru, tidak rusak, bukan barang bekas dan tidak bercacat, serta telah diuji di
pabrik pembuatnya.
5.1.2. Transformator harus dipasang sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya dengan
tetap memperhatikan ketentuan dalam Gambar Kerja.
5.1.4. Pembumian harus dilaksanakan sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja dan
sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 13100.
Penyambungan kabel dari dan ke transformator harus dengan terminasi tipe heat-
shrinkable termination system seperti buatan Raychem, dan dari jenis yang sesuai
dengan besar tegangan kerja kabel dimaksud.
Penyambungan harus dilaksanakan sesuai petunjuk dari pembuat alat penyambung
kabel dimaksud.
Untuk melindungi transformator dari beban lebih dan arus hubung singkat yang
mungkin terjadi, pada sisi primer transformer harus dilengkapi dengan fuse cut out
20kV, dan arrester 20kV untuk perlindungan terhadap sambungan langsung petir
Sistem pemasangan harus mengacu pada standar konstruksi PLN.
- Transformator.
- Pemutus arus.
- Arus dan tegangan kerja transformator.
SPESIFIKASI TEKNIS
16345
Pekerjaan ini meliputi semua transportasi, pengadaan bahan, tenaga kerja, alat-alat bantu,
pemasdangan, pengujian dan uji pengoperasian kubikal tegangan menengah seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
2.0. STANDAR/RUJUKAN
3.1.1. Sebelum pengadaan, semua data teknis dan/atau brosur bahan dan peralatan
untuk pekerjaan ini harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk dipelajari
dan disetujui.
3.1.2. Kontraktor harus membuat daftar bahan dan peralatan yang akan digunakan
untuk disetujui Manajer Proyek.
3.2.2. Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja yang satu dengan Gambar Kerja
yang lain atau antara Gambar Kerja dengan Spesifikasi Teknis, Kontraktor
harus menyampaikannya kepada Manajer Proyek untuk dicarikan jalan ke
luarnya.
3.2.3. Gambar Kerja Elektrikal hanya menunjukkan tata letak bahan dan peralatan,
jalur kabel dan sambungan-sambungan.
Gambar Kerja ini harus diikuti dengan seseksama mungkin.
3.3.2. Hasil pengujian harus digabungkan ke dalam laporan pengujian dan sertifikat
pengujian yang diterbitkan oleh ASTA.
3.4.1. Semua bahan dan peralatan harus didatangkan dalam keadaan baik, baru,
bebas dari segala jenis cacat, dan harus dilengkapi dengan label, sertifikat
pengujian pabrik, data teknis dan data lain yang dibutuhkan.
3.4.2. Semua bahan dan peralatan harus tetap dalam kemasannya masing-masing
dan harus dihindarkan dari kerusakan dan kelembaban.
3.5. Ketidaksesuaian
3.5.1. Manajer Proyek berhak menolak setiap bahan yang didatangkan atau
dipasang yang tidak memenuhi ketentuan Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi
Teknis.
Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengganti setiap pekerjaan
yang dinilai tidak sesuai, tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.
3.5.2. Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau berbeda dari
yang ditentukan, Kontraktor harus membuat pernyataan tertulis yang
menjelaskan usulan penggantian berikut alasan penggantian, dengan maksud
bila diterima, akan segera diadakan penyesuaian. Bila Kontraktor
mengabaikan hal di atas, Kontraktor bertanggung jawab melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan Gambar Kerja.
4.0. BAHAN-BAHAN
4.1. Umum
4.1.1. Kubikal tegangan menengah harus dari kualitas terbaik dan berasal dari pabrik
pembuat yang telah dikenal luas dalam pasaran produk ini.
4.1.2. Kubikal tegangan menengah harus didesain untuk iklim tropis dengan
temperatur maksimal 40C dan harus difabrikasi dan diuji sesuai standar IEC.
4.1.3. Kubikal tegangan menengah harus memiliki kapasitas nominal atau jangkauan
dan tegangan kerja sesuai petunjuk Gambar Kerja.
4.2.1. Kubikal tegangan menengah terdiri dari incoming dan/atau outgoing, dari tipe
sulphur hexafluoride (SF6) yang bisa ditempatkan di lokasi pelayanan
elektrikal sesuai standar IEC.
4.2.2. Kubikal incoming harus memiliki perlengkapan minimal sesuai dengan standar
pabrik pembuatnya, antara lain sebagai berikut:
seperti tipe IM SM6 buatan Schneider atau yang setara yang disetujui.
4.2.3. Kubikal outgoing harus perlengkapan minimal sesuai dengan standar pabrik
pembuatnya, antara lain sebagai berikut:
seperti tipe QM SM6 buatan Schneider atau yang setara yang disetujui.
Kabel tegangan menengah dengan tegangan kerja 12/20kV, harus terdiri dari
penghantar/konduktor tembaga atau aluminium, pelindung penghantar, isolasi XLPE,
pelindung isolasi, pita tembaga, pita polyester selubung luar dari PVC, yang
memenuhi ketentuan IEC 502 dan SPLN 43-5, dari tipe dan ukuran yang sesuai
dengan ketentuan dalam Gambar Kerja, buatan Voksel, Kabelindo, Supreme, Extrana
atau Kabelmetal.
Bahan-bahan elektrikal yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini, seperti kabel daya,
konduit dan lainnya, harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 16400.
5.1. Umum
5.1.1. Kubikal dan perlengkapannya yang akan dipasang harus barang yang sama
yang telah diuji di pabrik.
5.1.2. Kubikal harus dipasang sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik pembuatnya
dan sesuai petunjuk Gambar Kerja dan/atau petunjuk Manajer Proyek.
16400.
5.2. Pemasangan
5.2.1. Kontraktor harus memastikan bahwa ruang yang disediakan harus memadai
untuk operasi alat, terminasi kabel daya dan dan pemeliharaan.
5.2.2. Bahan isolasi karet lebar 100cm dan sepanjang kubikal yang memenuhi BS
921, harus disediakan di depan kubikal.
5.3. Pengecatan
Semua bahan metal kubikal harus diberi lapisan cat anti karat dan dilapis dengan cat
bubuk polyester (polyester powder coated) di pabrik pembuatnya. Warna akhir kubikal
harus sesuai standar dari pabrik pembuatnya, kecuali bila ditentukan lain oleh Pemilik
Proyek.
5.4.1. Detail lengkap jenis/tipe pengujian harus diserahkan untuk disetujui bila
diminta oleh Manajer Proyek.
5.4.3. Dokumen utama yang diperlukan untuk pengujian dan uji pengoperasian harus
diberikan kepada Manajer Proyek 30 hari sebelum uji pengoperasian peralatan
terpasang.
SPESIFIKASI TEKNIS
16400
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan dan bahan serta pemasangan
berikut penyerahan sistem elektrikal dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.
Pekerjaan ini mencakup tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut :
2.0. STANDAR/RUJUKAN
3.1.2. Kontraktor harus membuat daftar bahan/peralatan yang akan digunakan dan
menyerahkannya kepada Manajer Proyek untuk disetujui.
3.2.3. Kontraktor harus membuat Gambar Kerja yang diperlukan untuk mendapatkan
ijin dari PLN.
3.2.4. Gambar Kerja Elektrikal hanya menunjukkan secara garis besar letak dari
peralatan, instalasi, jalur kabel, titik penomoran pada sambungan-sambungan.
Pemasangan harus dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi setempat di
lapangan.
3.3.1. Semua bahan dan peralatan yang didatangkan dan akan dipasang harus
dalam keadaan baru, tidak rusak, bukan barang bekas dan tidak bercacat dan
harus dilengkapi dengan data teknis yang jelas yang menyebutkan bahwa
bahan-bahan tersebut sesuai dengan yang telah disetujui.
3.3.2. Semua bahan dan peralatan harus disimpan dalam kemasannya pada tempat
yang aman dan terlindung dari kerusakan.
3.4. Ketidaksesuaian
3.4.1. Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau tidak sesuai
dengan yang telah disetujui, maka Kontraktor wajib menggantinya dengan
bahan yang sesuai dan yang disetujui Manajer Proyek.
3.4.2. Biaya yang ditimbulkan karena hal di atas menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya dan tanpa tambahan waktu.
3.5.1. Pekerjaan sistem elektrikal harus dilaksanakan oleh Kontraktor yang terdaftar
di PLN dan memiliki surat ijin dari PLN yang masih berlaku, minimal Pas PLN
kelas C, dan sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.
3.5.3. Dalam hal ada perbedaan antara satu pernyataan dengan pernyataan lain
atau antara Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini, maka Kontraktor harus
menginformasikan masalah tersebut kepada Manajer Proyek untuk
pemecahannya.
4.0. BAHAN-BAHAN
4.1. Panel
4.1.1. Panel dari tipe pemasangan di luar sesuai petunjuk Gambar Kerja, harus
terdiri dari unit–unit modular yang tertutup yang dilengkapi pintu depan,
bagian belakang dan samping panel yang dapat dibuka, yang memungkinkan
untuk penambahan modular panel pada saat pengembangan, dengan IP 65
untuk pemasangan di luar, seperti buatan Simetri, Prastiwahyu.
4.1.2. Kecuali ditentukan lain, badan dan pintu panel harus dibuat dari pelat baja
tebal minimal 2mm, bagian atas badan panel yang akan dilalui kabel masuk,
harus dibuat dari bahan pelat aluminium, baik untuk panel daya maupun panel
penerangan dan lainnya, dengan dimensi sesuai petunjuk dalam Gambar
Kerja dan harus memenuhi BS 5486 Part 1 dan IEC 439.1.
Panel harus dibuat pada rangka yang kuat dengan pengaku dan penumpu
yang dibutuhkan.
Pemisah/separasi dalam panel harus dibuat minimal sesuai dengan standar
Form 2.
4.1.3. Kecuali ditentukan lain, setiap panel harus menggunakan cat powder coating
Dulux (auto colour) sistem oven, dengan tebal kering 100mikron dalam warna
sesuai ketentuan dari Pemilik Proyek.
4.1.4. Pintu panel dipasang ke badan panel menggunakan engsel sebanyak 2 buah,
dan pintu panel harus dilengkapi dengan kunci tipe lock handle, yang
semuanya harus berasal dari kualitas terbaik.
4.1.5. Sekeliling bidang bukaan/pintu panel harus dilengkapi dengan gasket untuk
mencegah masuknya debu dan air.
4.1.6. Bus bar harus dibungkus dengan isolasi tipe heat-shrink. Kapasitas bus bar
harus sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
4.1.7. Kecuali ditentukan lain, seluruh komponen untuk semua panel harus buatan
Schneider, LS, kecuali bila ditentukan lain.
Tipe dan besaran komponen panel yang akan dipasang harus sesuai dengan
ketentuan dalam Gambar Kerja atau disesuaikan dengan tipe paralatan yang
akan digunakan.
4.1.8. Komponen-komponen pengaman yang dipakai harus dari tipe mini circuit
breaker (MCB), moulded case circuit breaker (MCCB) dan air circuit breaker
(ACB), kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja. Untuk MCCB dan
ACB yang mempunyai kapasitas amper yang besar maka tipe komponen yang
digunakan harus menggunakan tipe draw out, seperti buatan Schneider.
4.1.9. Setiap pintu panel harus dilengkapi dengan lampu indikator petunjuk fasa
serta lampu pijar yang ditempatkan di dalam panel, yang semuanya harus
berasal dari kualitas terbaik. Kabel untuk lampu-lampu tersebut harus dari
jenis yang tahan terhadap hubung singkat.
4.2. Kabel
4.2.1. Kabel-kabel feeder untuk penanaman langsung pada 600V/1kV atau lebih
rendah, harus dari tipe NYFGbY (SNI 04-2700-1999) buatan Voksel,
Kabelindo, Supreme, Extrana atau Kabelmetal, dengan ukuran yang sesuai
ketentuan Gambar Kerja.
4.2.2. Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, kabel daya dan penerangan
yang dipasang di dalam konduit untuk tegangan kerja 600V/1kV atau lebih
rendah, harus dari tipe NYY (SNI 04-2701-1999) atau NYM (SNI 04-2699-
1999), buatan Voksel, Kabelindo, Supreme, Extrana atau Kabelmetal
4.2.3. Kecuali ditentukan lain, standar warna kabel yang digunakan adalah sebagai
berikut:
- Netral : Biru.
- Ground : Hijau-Kuning.
- Fasa : Merah, Hitam, Kuning.
4.2.4. Alat penyambung kabel/mof harus dari merek yang dikenal seperti 3M atau
Raychem dan dari jenis yang sesuai dengan tipe kabel yang akan disambung.
4.2.5. Semua kabel yang masuk ke panel harus dilengkapi dengan cable gland yang
dibuat dari bahan kuningan, dengan diameter yang disesuaikan dengan
diameter kabel.
4.3. Konduit
4.3.1. Konduit untuk kabel-kabel yang menuju stop kontak, saklar, titik lampu dan
peralatan harus dari pipa uPVC tipe high impact yang memenuhi standar BS
6099, seperti Ega, Clipsal atau yang setara, dengan diameter sesuai petunjuk
Gambar Kerja.
4.3.2. Kabel yang ditanam dalam tanah, di bawah atau melintang jalan dan
perkerasan harus ditempatkan dalam konduit yang terbuat dari pipa baja lapis
galbani kelas medium standar SNI 0039:2010, dengan diameter sesuai
Gambar Kerja.
4.3.3. Konduit fleksibel harus terbuat dari pipa lentur uPVC yang memenuhi standar
BS 4607, seperti Egaflex atau yang setara, digunakan pada tempat-tempat
tertentu sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja. Konduit fleksibel ini harus
tahan cuaca, panas, tidak mudah pecah, serta kedap air dan debu.
5.1. Umum
Suplai daya untuk penerangan dan lainnya akan ditentukan kemudian dan
harus terdiri dari 5 (lima) kawat (4 kawat dan 1 kawat pembumian), 3 fasa,
380/220/50 Hz.
- Termasuk dalam hal ini adalah, tetapi tidak terbatas pada kolom
bangunan, konduit, peralatan elektrikal, rangka motor dan lainnya.
- Sistim pembumian harus sesuai ketentuan SNI 03-7015-2004 dan
Gambar Deatil Pelaksanaan yang telah disetujui.
5.2.2. Panel-panel harus difabrikasi dan dipasang sesuai ketentuan dalam Gambar
Kerja.
5.2.3. Semua komponen panel harus dipasang sesuai notasi dalam Gambar Kerja
atau sesuai instruksi Manajer Proyek.
5.2.4. Seluruh panel kontrol, panel daya, pemutus daya (CB), saklar pengaman dan
peralatan elektrikal lainnya, harus dibuatkan papan nama untuk identifikasi
dan petunjuk penggunaan alat tersebut.
5.2.5. Papan nama (direktori) harus dibuat dari pelat logam dengan huruf timbul.
Keseluruhan papan nama harus berukuran 1,5" (3,81cm) tinggi dengan lebar
seperlunya. Tinggi huruf 1,0" (2,54cm). Ketebalan pelat minimal 3mm.
Papan nama harus menempel dengan kokoh dengan cara dibaut atau dirivet.
5.2.7. Setiap panel harus dibumikan (grounded) dengan harga tahanan pembumian
maksimum 2ohm. Sistem pembumian sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
5.2.8. Lubang penarik pada panel harus berukuran sesuai dengan ukuran dan jumlah
konduit, penghantar dan konfigurasi penghantar.
5.2.9. Pada semua jalur masuk ke panel, lubang penarik atau lubang ke luar tanpa
leher berulir, konduit harus diikat pada tempatnya dengan mur pengunci di
luar kotak dan dengan mur pengikat dan bantalan pada bagian dalam kotak.
Bantalan harus dari jenis penyekat.
5.2.10. Setiap panel harus dilengkapi dengan diagram pengkabelan/bagan aliran arus
dan kartu direktori yang ditempatkan di bagian dalam pintu panel.
Kartu direktori harus diisi lengkap oleh Kontraktor dengan mencantumkan
semua beban terhubung.
5.3.1. Pemasangan kabel di dalam tanah harus dilakukan dengan cara sedemikian
rupa sehingga kabel itu cukup terlindung terhadap kerusakan mekanis dan
kimiawi yang mungkin timbul pada tempat kabel tersebut dipasang.
5.3.2. Kabel ditanam minimal 800mm dari permukaan tanah dan harus diletakkan di
dalam pasir, di atas galian tanah yang stabil, kuat, rata dan bebas dari batu-
batuan dengan ketentuan tebal lapisan pasir tidak kurang dari 100mm.
Sebagai timbunan perlindungan, di atas urukan pasir harus dipasang beton
atau batu bata pelindung.
5.3.3. Kabel-kabel yang ditanam melintang jalan harus ditempatkan dalam konduit
pipa baja lapis galbani/seng atau PVC, seperti ditentukan dalam Spesifikasi
Teknis ini, dengan diameter sesuai Gambar Kerja.
Pemasangan dan jenis konduit yang dipilih sesuai petunjuk dalam Gambar
Kerja.
5.3.4. Pekerjaan galian, urukan kembali dan pemadatan yang dibutuhkan untuk
penanaman kabel harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
02315.
5.3.5. Letak penanaman kabel harus ditandai dengan patok tanda kabel yang kuat
dan jelas.
5.3.6. Setiap tarikan kabel feeder yang memerlukan sambungan harus dilengkapi
dengan alat penyambung kabel.
5.4.1. Kontraktor harus melakukan semua pengujian dan pengukuran yang dianggap
perlu oleh Manajer Proyek untuk memastikan bahwa seluruh instalasi dapat
berfungsi dengan baik dan memenuhi semua persyaratan.
5.4.3. Catatan pengujian harus dibuat oleh Kontraktor dan diserahkan secara resmi
kepada Manajer Proyek sebelum serah terima pekerjaan.
5.4.4. Pengujian dan uji pengoperasian akan ditentukan oleh Manajer Proyek.
5.4.6. Kabel-kabel feeder sebelum dan sesudah dipasang harus lulus uji tahanan
isolasi. Tahanan isolasi dari semua bagian yang tidak diketanahkan baik
antara hantaran maupun antara hantaran dan tanah, sekurang-kurangnya
1000ohm untuk setiap satu volt tegangan nominal.
5.4.7. Kabel-kabel feeder sebelum dan sesudah dipasang harus lulus uji kotinuitas.
5.4.8. Dalam masa pemeliharaan pekerjaan sistem elektrikal ini, Kontraktor wajib
mengatasi segala kerusakan dan kekurangan.
5.4.10. Kontraktor harus menyerahkan kepada Manajer Proyek semua buku asli
petunjuk/manual pemeliharaan dan cara pengoperasiannya dalam bahasa
Inggris dan Indonesia, yang selanjutnya akan diteruskan kepada Pemilik
Proyek.
SPESIFIKASI TEKNIS
16500
PENERANGAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan dan bahan serta pemasangan
berikut penyerahan seluruh sistem penerangan dalam keadaan baik dan siap untuk
dipergunakan pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
2.0. STANDAR/RUJUKAN
- 09910 - Cat.
- 16400 - Distribusi Tegangan Rendah.
3.1.2. Kontraktor harus membuat daftar bahan/peralatan yang akan digunakan dan
menyerahkannya kepada Manajer Proyek untuk disetujui.
3.2.2. Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja yang satu dengan Gambar Kerja
yang lain atau antara Gambar Kerja dengan Spesifikasi Teknis, Kontraktor
harus menyampaikannya kepada Manajer Proyek untuk dicarikan jalan
keluarnya.
3.2.3. Gambar Kerja Elektrikal hanya menunjukkan tata letak bahan dan peralatan,
jalur kabel dan sambungan-sambungan.
Gambar Kerja ini harus diikuti dengan seseksama mungkin.
Dalam mempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan, dimensi dan ruang gerak
yang digambarkan dalam Gambar Kerja Arsitektur, Struktur dan Gambar Kerja
lainnya yang berkaitan, harus diperiksa.
3.3.1. Semua bahan dan peralatan yang didatangkan harus dalam keadaan baik,
baru, bebas dari segala cacat, dan dilengkapi dengan label, data teknis dan
data lain yang diperlukan.
3.3.2. Semua bahan dan peralatan harus disimpan dalam kemasannya pada tempat
yang aman dan terlindung dari kerusakan.
3.4. Ketidaksesuaian
3.4.1. Manajer Proyek berhak menolak setiap bahan yang didatangkan atau
dipasang yang tidak memenuhi ketentuan Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi
Teknis.
Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengganti setiap pekerjaan
yang dinilai tidak sesuai, tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.
3.4.2. Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau berbeda dari
yang ditentukan, Kontraktor harus membuat pernyataan tertulis yang
menjelaskan usulan penggantian berikut alasan penggantian, dengan maksud
bila diterima, akan segera diadakan penyesuaian. Bila Kontraktor
mengabaikan hal di atas, Kontraktor bertanggung jawab melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan Gambar Kerja.
4.0. BAHAN-BAHAN
4.1. Umum
Semua bahan penerangan harus berasal dari produk yang dikenal luas serta dalam
keadaan baru, bebas dari segala cacat dan disetujui Manajer Proyek.
Lampu compact fluorescent tipe PL-C warna putih (840) dengan dudukan tipe G24d,
buatan Philips, dan dengan kapasitas lampu sesuai ketentuan Gambar Kerja,
digunakan untuk armatur berikut:
4.3.1. Lampu high intensity discharge tipe HPL-N dengan dudukan E40, lengkap
dengan balas, kapasitor yang menghasilkan faktor daya 0,55, semuanya
buatan Philips, digunakan untuk armatur penerangan jalan tipe RL ARTO B,
buatan Artolite, dengan kapasitas lampu sesuai ketentuan dalam Gambar
Kerja.
4.3.2. Armatur harus dilengkapi tiang lampu dari pipa baja lapis galbani/seng
berbentuk kerucut dengan mutu baja memenuhi JIS G3444 STK41, seperti
buatan Bumi Kaya, PPI atau Bakrie, dengan diameter dan tinggi tiang sesuai
petunjuk dalam Gambar Kerja.
Lampu LED tipe BCP414 30xLED-HB/RGB 100-240V dengan IP66, seperti Vaya
Flood RGB, buatan Philips, lengkap dengan controller tipe DMX512 dan aksesori
standar, semuanya buatan Philips. digunakan untuk armatur penerangan flood.
Bahan-bahan elektrikal seperti panel, kabel daya, konduit dan lainnya harus
memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 16400.
4.6. Penumpu/Penopang
5.1.2. Semua armatur dan peralatan penerangan harus dipasang lengkap dengan
aksesori penggantung, rumah lampu, soket, pemegang, reflektor, penyebar
cahaya, balas, kapasitor dan komponen lain yang diperlukan serta seluruh
pengkabelan yang dibutuhkan.
5.1.3. Perlengkapan penerangan yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak diijinkan
dipasang.
5.2.3. Catatan pengujian harus dibuat Kontraktor dan diserahkan secara resmi
kepada Manajer Proyek sebelum serah terima pekerjaan.
5.2.4. Pengujian dan uji pengoperasian harus ditentukan oleh Manajer Proyek.
5.3. Pembersihan
Kontraktor dari waktu ke waktu harus menjaga agar tempat kerja dan sekitarnya bersih
dari segala bahan-bahan terbuang atau kotoran yang diakibatkan oleh pekerjaan.
Pada akhir pekerjaan, Kontraktor harus menyingkirkan semua kotoran, alat-alat,
perancah dan bahan sisa dari lokasi pekerjaan, sehingga pekerjaan terlihat bersih dan
siap untuk digunakan.
Kecuali ditentukan lain, semua bahan metal yang terlihat, seperti penopang/penumpu,
konduit, tiang lampu dan lainnya, harus diberi lapisan pelindung cat anti karat dalam
warna sesuai Skema Warna.
Bahan cat dan cara pengecatan harus memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi Teknis
09910.
SPESIFIKASI TEKNIS
16720
SISTEM TELEKOMUNIKASI
Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pemasangan semua peralatan serta bekerjanya semua
sistem komunikasi di seluruh bangunan pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja atau Spesifikasi Teknis ini.
Tercakup dalam lingkup pekerjaan sistem telekomunikasi ini meliputi tetapi tidak terbatas
pada:
2.0 STANDAR/RUJUKAN
3.1.1. Contoh bahan berikut brosur/data teknis semua bahan sistem komunikasi dan
perlengkapannya harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui,
sebelum pengadaan bahan.
3.1.2. Kontraktor wajib menyerahkan daftar bahan yang akan digunakan, seperti
disebutkan dalam Spesifikasi Teknis ini, kepada Manajer Proyek untuk
diperiksa dan disetujui.
Daftar bahan meliputi tipe, model, nama pabrik pembuat, jumlah, ukuran dan
data lain yang diperlukan.
3.2.2. Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja yang satu dengan Gambar Kerja
yang lain atau antara Gambar Kerja dengan Spesifikasi Teknis, Kontraktor
harus menyampaikannya kepada Manajer Proyek untuk dicarikan jalan
keluarnya.
3.2.3. Gambar Kerja Elektrikal hanya menunjukkan tata letak bahan dan peralatan,
jalur kabel dan sambungan-sambungan.
Gambar Kerja ini harus diikuti dengan seseksama mungkin.
Dalam mempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan, dimensi dan ruang gerak
yang digambarkan dalam Gambar Kerja Arsitektur, Struktur dan Gambar Kerja
lainnya yang berkaitan, harus diperiksa.
3.3.1. Semua bahan dan peralatan yang didatangkan harus dalam keadaan baik,
baru, bebas dari segala cacat, dan dilengkapi dengan label, data teknis dan
data lain yang diperlukan serta dilengkapi dengan sertifikat lulus uji pabrik dari
pabrik pembuatnya.
3.3.2. Semua bahan dan peralatan harus disimpan dalam kemasannya pada tempat
yang aman dan terlindung dari kerusakan.
3.4. Ketidaksesuaian
3.4.1. Manajer Proyek berhak menolak setiap bahan yang didatangkan atau
dipasang yang tidak memenuhi ketentuan Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi
Teknis.
Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengganti setiap pekerjaan
yang dinilai tidak sesuai, tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.
3.4.2. Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau berbeda dari
yang ditentukan, Kontraktor harus membuat pernyataan tertulis yang
menjelaskan usulan penggantian berikut alasan penggantian, dengan maksud
bila diterima, akan segera diadakan penyesuaian. Bila Kontraktor
mengabaikan hal di atas, Kontraktor bertanggung jawab melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan Gambar Kerja.
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1. Umum
Semua bahan yang didatangkan dan akan dipasang harus baru, bebas dari segala
cacat/kerusakan, kualitas terbaik dari produk yang dikenal dan sesuai untuk daerah
tropis.
Pesawat telepon tipe IP harus dari tipe desk top multifungsi dengan tombol
tekan dan sesuai dengan tipe IPBX yang ada, seperti buatan LG, Panasonic,
NEC atau yang setara yang disetujui.
Setiap unit harus dilengkapi dengan kabel sepanjang 10meter.
Kotak kontak telepon harus dari tipe rata permukaan (flush mounted) dengan
pelat muka tipe RJ45 lengkap dengan simbol telepon, dari Schneider, Boss,
MK atau Legrand.
Kabel yang keluar dari kotak telepon sampai ke pesawat harus dari jenis
kabel berisolasi PVC dengan pita pelindung statis, seperti tipe R-V (Pe) V,
yang memenuhi ketentuan SNI 04-2077-1990, produksi Voksel,
Kabelindo, Supreme, Kabelmetal, Tranka atau setara, dengan ukuran
kabel sesuai ketentuan Gambar Kerja.
Kabel untuk pemasangan luar ruang harus dari kabel fiber optic tipe
multimode 4 core dari ukuran yang sesuai dengan ketentuan dalam
Gambar Kerja seperti buatan Belden, Netviel Prysmian atau yang setara
yang disetujui.
Kabel harus dilengkapi dengan converter dan joint closure.
c. Kabel Tanah
Kabel tanah harus dari tipe isolasi PE dan berlapis aluminium berisi jeli
seperti T-EJ (Pem) E, harus memenuhi ketentuan STEL-K-007 dan SNI
04-2069-1990, produksi Voksel, Kabelindo, Supreme, Kabelmetal atau
yang setara yang disetujui, dengan ukuran kabel sesuai petunjuk dalam
Gambar Kerja.
Kotak dirtribusi utama harus dari tipe pemasangan dan dengan kapasitas
sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja, harus memiliki karakteristik minimal
sebagai berikut:
seperti buatan Krone, PT Timur Agung Kencana (Taken) atau yang setara
yang disetujui.
Kotak terminal dengan tipe dan kapasitas sesuai petunjuk dalam Gambar
Kerja, harus memiliki karakteristik minimal sebagai berikut :
seperti buatan PT Timur Agung Kencana (Taken) atau yang setara yang
disetujui.
4.1. Konduit
Pipa konduit untuk kabel telepon dan kabel data harus sesuai ketentuan Spesifikasi
Teknis 16400.
Diameter pipa konduit harus sesuai dengan ketentuan dalam Gambar Kerja atau
disesuaikan dengan jumlah kabel yang akan ditempatkan di dalamnya.
Kecuali ditentukan lain, overvoltage arrester untuk sitem komunikasi harus diadakan
sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
5.1. Umum
5.1.1. Kontraktor harus memeriksa kebutuhan ruang dengan Kontraktor lain untuk
memastikan semua peralatan dan perlengkapannya dapat dipasang pada
tempat yang telah ditentukan.
5.1.2. Kontraktor harus segera memperbaiki setiap pekerjaan yang dinilai tidak
sesuai oleh Manajer Proyek.
5.1.3. Kontraktor secara teratur harus membuang kotoran dan bahn tak terpakai agar
dapat bekerja dengan aman.
5.2.1. Peralatan sistem telekomunikasi harus dipasang dengan benar dan baik
sesuai dengan petunjuk pemasangan dari pabrik pembuatnya dan sesuai
dengan Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui.
5.2.2. Kabel yang akan ditanam di dalam bagian bangunan (di lantai atau di dinding)
harus ditempatkan di dalam konduit tahan karat seperti disebutkan dalam
Spesifikasi Teknis 16400.
5.2.3. Untuk ruangan tanpa langit-langit, kabel harus ditempatkan di dalam konduit
atau rak kabel dan diklem ke beton pelat pada setiap jarak 100cm.
5.2.4. Untuk ruang dengan langit-langit, kabel harus ditempatkan di dalam konduit
atau rak kabel dan diklem dengan penggantung ke beton pelat pada setiap
jarak 100cm.
5.2.6. Soket telepon harus ditempatkan pada lokasi yang ditunjukkan dalam Gambar
Kerja atau sesuai petunjuk dari Manajer Proyek.
5.2.10. Tinggi maksimal pemasangan kotak terminal sambung ± 160cm dan tinggi
minimal ± 40cm.
5.3.1. Semua bahan yang dipasang harus sudah memiliki lapisan pelindung.
5.3.2. Konduit kabel telekomunikasi dan data harus diberi cat dalam warna sesuai
Skema Warna yang akan diberikan kemudian.
Bahan cat dan cara pengerjaannya harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
09910.
5.4.1. Kontraktor harus melakukan semua pengujian dan pengukuran yang dianggap
perlu oleh Manajer Proyek untuk memeriksa bahwa seluruh instalasi dapat
berfungsi dengan baik dan memenuhi semua persyaratan.
5.4.2. Kontraktor harus menyediakan peralatan dan tenaga kerja untuk pengujian
dan perawatan peralatan pengujian dan perlengkapannya agar tetap dalam
kondisi baik selama waktu pengujian.
5.4.3. Hasil pengujian harus dicatat oleh Kontraktor dan diserahkan secara resmi
kepada Manajer Proyek sebelum serah terima pekerjaan.
5.4.4. Waktu pelaksanaan pengujian dan uji penampilan akan ditentukan oleh
Manajer Proyek.
SPESIFIKASI TEKNIS
16820
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, peralatan, tenaga kerja dan pemasangan sistem tata
suara pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
Pekerjaan ini akan meliputi, tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut :
- Public address,
- Pemanggilan kendaraan.
- Pengujian dan pengoperasian seluruh sistem.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
3.2.2. Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja yang satu dengan Gambar Kerja
yang lain atau antara Gambar Kerja dengan Spesifikasi Teknis, Kontraktor
harus menyampaikannya kepada Manajer Proyek untuk dicarikan jalan ke
luarnya.
3.2.3. Gambar Kerja Elektrikal hanya menunjukkan tata letak bahan dan peralatan,
jalur kabel dan sambungan-sambungan.
Gambar Kerja ini harus diikuti dengan seseksama mungkin.
Dalam mempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan, dimensi dan ruang gerak
yang digambarkan dalam Gambar Kerja Arsitektur, Struktur dan Gambar Kerja
lainnya yang berkaitan, harus diperiksa.
3.3.1. Semua peralatan sistem tata suara berikut aksesorinya harus sudah diuji di
pabrik pembuatnya sebelum didatangkan ke lokasi pekerjaan.
3.3.2. Hasil pengujian harus digabungkan ke dalam laporan pengujian dan sertifikat
pengujian yang diterbitkan oleh lembaga yang berwenang.
3.4.1. Semua bahan dan peralatan yang didatangkan harus dalam keadaan baik,
baru, bebas dari segala cacat, dan dilengkapi dengan label, data teknis dan
data lain yang diperlukan.
3.4.2. Semua bahan dan peralatan harus disimpan dalam kemasannya pada tempat
yang aman dan terlindung dari kerusakan.
3.5. Ketidaksesuaian
3.5.1. Manajer Proyek berhak menolak setiap bahan yang didatangkan atau
dipasang yang tidak memenuhi ketentuan Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi
Teknis.
Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengganti setiap pekerjaan
yang dinilai tidak sesuai, tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.
3.5.2. Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau berbeda dari
yang ditentukan, Kontraktor harus membuat pernyataan tertulis yang
menjelaskan usulan penggantian berikut alasan penggantian, dengan maksud
bila diterima, akan segera diadakan penyesuaian.
Bila Kontraktor mengabaikan hal di atas, Kontraktor bertanggung jawab
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Gambar Kerja.
3.6. Garansi
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1. Umum
4.1.1. Semua perangkat sistem tata suara harus dalam keadaan baru, dilengkapi
sertifikat lulus uji pabrik dan petunjuk pemasangan serta penggunaan dari
pabrik pembuatnya, seperti disebutkan dalam Spesifikasi Teknis ini.
4.1.2. Semua perangkat sistem tata suara harus dilengkapi dengan data-data
berikut:
4.2.1. Sistem public address dari TOA, Panasonis atau Bosch harus terdiri dari
serangkaian peralatan, minimal sebagai berikut:
- Panel monitor
- Mixer amplifier
- Power amplifier
- Selektor pengeras suara
- Pengeras suara kolom dan horn
- Rak perangkat dan aksesori
4.2.2. Perangkat di atas harus memiliki karakteristik sesuai standar pabrik pembuat
yang disetujui dan memenuhi ketentuan yang ditetapkan dalam Gambar
Kerja.
4.3.1. Pemanggilan kendaraan (car call) dari TOA, Panasonis atau Bosch harus
terdiri dari serangkaian perangkat, minimal sebagai berikut:
- Mixer amplifier
- Horn loudspeaker
- Paging microphon car call
4.3.2. Perangkat di atas harus memiliki karakteristik sesuai standar pabrik pembuat
yang disetujui dan memenuhi ketentuan yang ditetapkan dalam Gambar
Kerja.
4.4. Kabel
Kabel untuk system tata suara harus dari tipe NYMHY dipasang di dalam konduit,
produksi Jembo, Voksel atau Yamanaka
Bahan-bahan elektrikal seperti kabel daya, kabel kontrol, kotak penyambung, konduit,
soket dan lainnya harus sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknis 16400.
5.1. Umum
5.1.1. Semua perangkat sistem tata suara harus dipasang sesuai petunjuk
pemasangan dari pabrik pembuatnya dan Gambar Detail Pelaksanaan yang
disetujui serta diagram pengkabelan yang telah disetujui, dengan tetap
memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Spesifikasi Teknis ini.
5.2.1. Pengeras suara langit-langit, pengeras suara kolom, corong pengeras harus
dipasang menyebar pada seluruh bangunan seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.
5.2.2. Pengontrol volume suara harus dilengkapi saklar relay override selama
panggilan.
5.3. Pemasangan
5.3.1. Umum
Semua perangkat utama yang yang saling berhubungan satu sama lain harus
ditempatkan pada ruang khusus seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
5.4. Pengkabelan
Kabel harus dipasang dalam konduit atau rak kabel sesuai ketentuan dalam
Spesifikasi Teknis 16400.
Pengkabelan untuk mikrofon, pembumian, pengeras suara dan kabel daya harus
dipisahkan satu sama lain dengan isolasi dan pelindung metal.
Pelindung harus diterminasi hanya pada salah satu ujungnya.
5.5. Pembumian
5.6.1. Kontraktor harus melakukan semua pengujian dan pengukuran yang dianggap
perlu oleh Manajer Proyek untuk memeriksa bahwa seluruh instalasi dapat
berfungsi dengan baik dan memenuhi semua persyaratan dan seluruh
peralatan harus lulus uji fungsional.
5.6.3. Waktu pelaksanaan pengujian dan uji penampilan akan ditentukan oleh
Manajer Proyek.
5.6.4. Kabel-kabel feeder sebelum dan sesudah diinstalasikan harus lulus uji
kesinambungan.
5.6.5. Pengujian sistem tata suara harus menggunakan peralatan ukur yang sesuai
dengan kebutuhan, pengujian secara indera kasat mata dan telinga sama
sekali tidak diperkenankan.
5.8.1. Masa pemeliharaan pekerjaan sistem tata suara sesuai persyaratan dalam
Kontrak. Selama masa pemeliharaan ini, Kontraktor diwajibkan untuk
mengatasi segala kerusakan-kerusakan serta kekurangan-kekurangan.
5.8.2. Kontraktor wajib menyerahkan kepada Pemilik Proyek, 3 (tiga) bulan sebelum
serah terima, sebanyak 4 (empat) set manual pengoperasian dan
pemeliharaan semua peralatan.
HEAD OFFICE
Jl. Pahlawan No.74, Bandung – 40124, West Java, Indonesia
Phone : +62 227202748 (Hunt), Fax: +62 22 7202749
Email : bita@bita.co.id
JAKARTA OFFICE
Jl. Prof DR Satrio No.289, 3rd Floor Karet Kuningan, Jakarta – 12930, Indonesia
Phone : +62 21 5790 1030, 7093 1291, Fax: +62 21 5790 1291
Email : bita-eng@indo.net.id
BALIKPAPAN OFFICE
Jl. Attaka Besar (Pasir Ridge), Komplek Bena Kutai Blok F No.7, Balikpapan 76111
Phone : +62 542 – 7070515 / 7070514, Fax : +62 542 418394
Email : bita_bpn@bita.co.id
YOGYAKARTA OFFICE
Jl. Palagan Tentara Pelajar No.27, Yogyakarta – 55581, Indonesia
Phone / Fax : +62 274 885370
Email : bita_yogya@bita.co.id