Anda di halaman 1dari 287

BITA

DAFTAR ISI SPESIFIKASI TEKNIS

1. DIVISI 1 PERSYARATAN UMUM

01320 Pengukuran
01400 Uji Beton
01500 Fasilitas dan Pengendalian Sementara

2. DIVISI 2 KONSTRUKSI LAHAN

02220 Pembongkaran
02230 Pembersihan Lahan
02315 Galian, Urukan Kembali dan Pemadatan
02335 Persiapan Tanah Dasar
02365 Pengendalian Rayap
02721 Lapis Pondasi Bawah
02722 Lapis Pondasi Atas
02780 Perkerasan Blok Beton
02820 Pagar dan Pintu Gerbang
02900 Pekerjaan Lansekap

3. DIVISI 3 BETON

03210 Baja Tulangan


03300 Beton Cor di Tempat
03600 Adukan Encer (Grout)

4. DIVISI 4 PASANGAN

04060 Adukan dan Pelesteran


04210 Bata Merah
04400 Batu Kali

5. DIVISI 5 METAL

05120 Baja Struktur


05500 Berbagai Jenis Metal

6. DIVISI 6 KAYU DAN PLASTIK

06200 Pekerjaan Kayu Halus


06410 Kabinet

D:\RPU\Project\2011\11-2675\Spek\daf-isi.doc 1 dari 3
BITA
DAFTAR ISI SPESIFIKASI TEKNIS

7. DIVISI 7 PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB

07100 Lapisan Kedap Air (Waterproofing)


07210 Isolasi Bangunan
07405 Penutup Atap Bitumen
07420 Panel Plastik Transparan
07430 Panel Aluminium Komposit
07465 Panel Kalsium Silikat
07600 Lembaran Pelindung dan Metal Lembaran
07920 Penutup dan Pengisi Celah

8. DIVISI 8 PINTU DAN JENDELA

08110 Pintu Baja dan Kusen


08115 Pintu Baja Tahan Api dan Kusen
08120 Pintu dan Jendela Aluminium
08210 Pintu dan Jendela Kayu
08260 Pintu Geser Kayu
08450 Pintu Kaca
08700 Alat Penggantung dan Pengunci
08800 Kaca dan Aksesori

9. DIVISI 9 PENYELESAIAN

09250 Papan Gipsum


09310 Ubin Keramik
09380 Ubin Batu Alam
09500 Langit-Langit
09910 Cat
09930 Lapisan Transparan

10. DIVISI 10 BIDANG KHUSUS

10150 Kubikal
10350 Tiang Bendera
10400 Papan Nama
10520 Alat Pemadam Api Ringan
10600 Partisi
10810 Aksesori Daerah Basah

11. DIVISI 11 PERALATAN

11390 Unit Pengolah Limbah

12. DIVISI 13 KONSTRUKSI KHUSUS

13100 Sistem Penyalur Petir dan Pembumian


13850 Sistem Tanda Kebakaran

D:\RPU\Project\2011\11-2675\Spek\daf-isi.doc 2 dari 3
BITA
DAFTAR ISI SPESIFIKASI TEKNIS

13. DIVISI 15 MEKANIKAL

15100 Sistem Plambing


15410 Perlengkapan Plambing
15700 Sistem Tata Udara

14. DIVISI 16 ELEKTRIKAL

16400 Distribusi Tegangan Rendah


16500 Penerangan
16700 Sistem Komunikasi
16820 Sistem Tata Suara
16850 Sistem Televisi

D:\RPU\Project\2011\11-2675\Spek\daf-isi.doc 3 dari 3
DIVISI 1
PERSYARATAN UMUM
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

01320

PENGUKURAN

1.0 LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan pengukuran batas/garis dan elevasi persiapan lahan
dan pekerjaan pengukuran lainnya yang ditentukan dalam Gambar Kerja dan/atau yang
ditentukan Manajer Proyek dan termasuk penyediaan tim ukur yang berpengalaman dan
peralatan pengukuran lengkap dan akurat yang memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis ini.

2.0 STANDAR/RUJUKAN.

Tidak ada.

3.0 PROSEDUR UMUM.

3.1. Data Standar Pengukuran.

Standar pengukuran berdasarkan poligon tertutup tiga titik koordinat dan patok akan
disediakan Pemilik Proyek dan akan menjadi patokan pengukuran yang dilakukan
Kontraktor.
Bila Kontraktor berkeberatan atas penentuan sistim koordinat tersebut, maka dalam 1
(satu) minggu setelah penentuan, Kontraktor dapat mengajukan keberatan secara
tertulis beserta data pendukung untuk kemudian akan dipertimbangkan oleh Manajer
Proyek.

3.2. Persyaratan Pengukuran.

Kontraktor harus melaksanakan perhitungan pengukuran dan pemeriksaan untuk


mendapatkan lokasi yang tepat sesuai Gambar Kerja dan harus disetujui Manajer
Proyek.
Setiap kali melakukan pengukuran, pemeriksaan ketepatan harus dilakukan dengan
Poligon Tertutup. Kesalahan maksimal yang diijinkan dari Poligon Tertutup adalah
sebagai berikut :

- Kerangka Horizontal (Poligon):

· salah penutup sudut = 10  n


(n = banyak titik/sudut).
· salah relatif  1/10000.

- Kerangka Vertikal (Sipat Datar):

· salah penutup beda tinggi = 10  D km (mm).


(D = total jarak terpendek).

Semua jarak kemiringan harus dikurangkan ke jarak tegak.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERSYARATAN UMUM NO. SPEK : 01320


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-3
BITA

3.3. Patok/Bench Mark.

3.3.1. Kontraktor harus menjaga, melindungi patok standar pengukuran maupun


patok-patok yang dibuatnya.

3.3.2. Pemindahan patok, termasuk patok-patok yang dibuat pihak lain harus
dihindarkan. Mengikat sesuatu pada patok tidak diijinkan. Setiap kerusakan
pada patok harus dilaporkan kepada Manajer Proyek.
Kontraktor setiap waktu bertanggung-jawab memperbaiki dan mengganti patok
yang rusak. Biaya perbaikan patok menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya.

3.3.3. Patok harus dibuat oleh Kontraktor dari besi baja yang ditanam dalam beton
dengan bentuk dan ukuran sebagai berikut :

c
f

d
b
a

Beton

Lapisan Batu
10

e Tanah Dasar Dipadatkan


Kepadatan Tanah 90-95%

a b c d e f
Tanah Lunak : 100 90 15 20 45 2,5 cm
Tanah Keras : 70 50 15 15 15 2,5 cm

Biaya pembuatan patok menjadi tanggung jawab Kontraktor.

3.3.4. Penandaan harus jelas terbaca dan kuat/awet. Patok di tanah harus dilindungi
dengan pipa beton dan struktur lain dan harus bebas dari air dan tanah.

3.3.5. Kerangka horisontal harus dari pasak kayu, berukuran 50mm x 50mm panjang
300mm, ditanam dengan kuat ke dalam tanah, menonjol 20mm di atas
permukaan tanah dengan paku di tengahnya sebagai tanda, atau dengan cara
lain yang ditentukan oleh Manajer Proyek.

3.4. Tim Pengukur dan Peralatan.

Kontraktor harus menyediakan tim ukur yang ahli yang disetujui terlebih dahulu oleh
Manajer Proyek, dan mereka bertanggung jawab memberikan informasi dan data yang
berkaitan dengan pengukuran kepada Manajer Proyek. Kontraktor harus
menggunakan sejumlah peralatan pengukuran yang memadai, akurat dan memiliki
sertifikat dan disetujui Manajer Proyek.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERSYARATAN UMUM NO. SPEK : 01320


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-3
BITA

4.0 BAHAN-BAHAN.

Tidak ada.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Perhitungan dan Catatan Pengukuran.

Catatan lengkap harus mencakup semua pengukuran lapangan, rapih dan teratur.
Pengukuran harus dengan jelas menyebutkan nama proyek, lokasi, tanggal, nama.
Buku yang dijilid harus digunakan untuk catatan.
Catatan lapangan yang terpisah harus dibuat untuk setiap katagori berikut :

- Pemeriksaan melintang.
- Ketinggian patok.
- Lokasi pengukuran.
- Konstruksi pengukuran.
- Potongan melintang.

Koordinat seluruh patok, titik pemeriksaan, dan lainnya harus dihitung sebelum
pengukuran.
Sketsa harus disiapkan untuk setiap patok pemeriksaan dan titik acuan yang
menunjukkan jarak dan azimut ke setiap titik acuan.
Profil dan bidikan elevasi topografi harus dicatat dalam buku lapangan.
Semua catatan dan perhitungan harus dibuat permanen, dan dijaga di tempat yang
aman. Penyimpanan data lapangan yang tidak berlaku lagi dilakukan oleh Manajer
Proyek.

5.2. Pemeriksaan Ketepatan.

Semua elemen pengukuran, pemeriksaan dan penyetelan harus diperiksa Manajer


Proyek pada waktu-waktu tertentu selama pelaksanaan proyek. Kontraktor harus
membantu Manajer Proyek selama pemeriksaan pengukuran lapangan.
Perhitungan berikut harus digunakan untuk memeriksa catatan lapangan :

Kesalahan sudut menyilang e1 = 1' n

Kesalahan garis menyilang e2 =  (L² + D²)

L = perbedaan antara garis lintang Utara dan garis lintang Selatan.


D = perbedaan antara titik keberangkatan Timur dan titik keberangkatan Barat.

e
Ketepatan = --------------
perimeter

Pengukuran yang tidak sempurna yang dikerjakan Kontraktor, harus diperbaiki dan
diulang tanpa tambahan biaya.
Kontraktor harus menjaga semua tanda dan garis yang dibutuhkan agar tetap terlihat
jelas selama pemeriksaan.
Setiap pemeriksaan yang dilakukan Manajer Proyek tidak membebaskan Kontraktor
dari seluruh tanggung jawabnya membuat pengukuran yang tepat untuk kerataan,
elevasi, kemiringan, dimensi dan posisi setiap struktur atau fasilitas.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERSYARATAN UMUM NO. SPEK : 01320


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-3
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

01400

UJI BETON

1.0 LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini mencakup prosedur yang harus dilakukan guna pengambilan contoh beton
selama pelaksanaan pekerjaan pengecoran beton.
Pekerjaan ini mencakup penyedian peralatan seperti:

- Alat-alat laboratorium dan peralatan yang dibutuhkan.


- Perlengkapan penyimpanan.
- Landasan pencampur dekat lokasi gudang.
- Cetakan kedap air dengan alas, dengan dimensi  150mm x tinggi 300mm untuk bentuk
silinder dan 150mm x 150mm x 150mm untuk bentuk kubus.
- Batang besi untuk memadatkan contoh adukan beton dengan  16mm (5/8"), panjang
600mm.
- Kerucut slump.
- Sekop dan sendok tangan.
- Kotak-kotak untuk pengangkutan silinder.

2.0 STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI):

- SNI 03-1972-2008 - Metode Pengujian Slump.


- SNI 03-1974-1990 - Metode pengujian kuat tekan beton
- SNI 03-2458-2008 - Tata cara pengambilan contoh uji beton segar.
- SNI 03-2492-2002 - Metode pengambilan dan pengujian beton inti
- SNI 03-2493-1991- Metode pembuatan dan perawatan benda uji beton di
laboratorium.
- SNI 03-3403-1994 - Metode pengujian kuat tekan beton inti pemboran
- SNI 03-4810-1998 - Metode pembuatan dan perawatan benda uji beton di
lapangan.

2.2. American Society of Testing and Materials (ASTM):

- ASTM C31 - Test Method of Making and Curing Concrete Test Specimens in the
Field.
- ASTM C39 - Test Method for Compressive Strength of Cylindrical Concrete
Specimens.
- ASTM C42 - Test Method for Obtaining and Testing Drilled Cores and Sawed
Beams of Concrete.
- ASTM C143 - Test Method for Slump of Hydraulic Cement Concrete.
- ASTM C172 - Practice of Sampling Freshly Mixed Concrete.
- ASTM C231 - Test Method for Air Content of Freshly Mixed Concrete by the
Pressure Method.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERSYARATAN UMUM NO. SPEK : 01400


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-5
BITA

2.3. American Concrete Institute (ACI):

- ACI 308 - Standard Practice for Curing Concrete.

2.4. Spesifikasi Teknis 03300 - Beton Cor di Tempat.

3.0 PROSEDUR UMUM.

3.1. Contoh adukan beton harus diambil sesuai dengan prosedur ASTM C 172 dan/atau
SNI 03-2458-1991 atau seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini.

3.2. Contoh adukan beton harus mewakili setiap kelompok pencampuran dan terdiri dari
berbagai perbandingan dari tempat yang berbeda dalam kelompok pencampuran.
3
Komposisi contoh harus terdiri tidak kurang dari 28,320 cm (1 cu.ft.).

3.3. Sebanyak minimal 3 (tiga) buah benda uji, atau 1 (satu) benda uji untuk setiap mutu
3
beton untuk setiap volume 5m beton harus dibuat selama penggunaan setiap
kelompok pencampuran kecuali pada awal dan akhir pencampuran, dan
menempatkannya pada sebuah tempat metal seperti kereta dorong.
Tingkat penggunaan kelompok pencampuran ditentukan oleh tingkat kecepatan alat
pencampur dan bukan oleh ukuran bukaan pintu.
Pengambilan contoh dilakukan dengan menempatkan wadah atau menuangkan
campuran beton ke dalam kereta dorong. Harus diperhatikan agar aliran campuran
beton tidak menyebabkan terpisahnya bahan-bahan beton.

3.4. Contoh harus diaduk menyeluruh dengan sekop untuk memperoleh keseragaman. Uji
slump contoh harus dilakukan segera setelah pengambilan contoh.

4.0 BAHAN-BAHAN.

Lihat butir 5.0. Pelaksanaan Pekerjaan dari Spesifikasi Teknis ini.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Uji Slump.

Uji slump harus dilakukan setiap kali pembuatan contoh uji beton. Metode harus
memenuhi standar SNI 03-1972-2008, ASTM C 143 atau dengan cara sebagai
berikut:

- Kerucut slump harus dibersihkan dengan baik dan dibasahi.


- Isi kerucut dengan adukan beton dengan ketebalan setiap lapis 1/3 dari ketinggian
kerucut.
- Sebelum ditambah dengan lapisan berikutnya, terlebih dahulu lapisan yang
pertama dipadatkan dengan cara menusuk-nusukan batang besi dengan hati-hati
dan merata sebanyak 25 (duapuluh lima) kali.
- Ratakan puncak kerucut dengan perlahan sehingga kerucut slump terisi penuh.
- Bersihkan adukan beton yang berserakan di sekitar alas kerucut.
- Angkat kerucut slump dari adukan beton dan biarkan selama 5 (lima) detik, dan
kerucut harus diangkat hanya ke arah vertikal.
- Pengukuran nilai slump harus dilakukan segera. Nilai slump adalah perbedaan
antara tinggi kerucut slump dengan tinggi contoh adukan beton.

Nilai slump harus sesuai dengan persyaratan yang tersebut dalam SNI 03-1972-2008
dan/atau ASTM C143.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERSYARATAN UMUM NO. SPEK : 01400


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-5
BITA

5.2. Pembuatan Benda Uji Beton

Benda uji beton dapat berupa silinder atau kubus sesuai ASTM C31 atau SNI 03-4810-
1998.
Contoh diusahakan tidak berubah pada saat pengangkutan. Bila bahan akan diangkut
ke tempat yang jauh dari tempat pengambilan contoh, beton harus diaduk dengan
sekop sebelum dimasukkan ke dalam cetakan.
Caranya sebagai berikut :

- Letakkan cetakan di atas pelat dasar yang rata, bersih dan kuat, disarankan dibuat
dari pelat besi.
- Isi cetakan dengan adukan beton sebanyak 3 (tiga) lapis.
- Tiap lapis adukan ini harus dipadatkan dengan menggunakan batang besi  16mm
yang ditusuk-tusukkan pada adukan tersebut dengan merata dan berhati-hati
sebanyak 25 (duapuluh lima) kali.
- Ratakan permukaan dengan perlahan dan tutup dengan kaca atau pelat metal
agar tidak terjadi penguapan air. Jangan sekali-sekali menggunakan kayu.

5.3. Perawatan Benda Uji di Laboratorium

5.3.1. Benda uji berbentuk kubus harus dibuat, dirawat dan diuji sesuai ketentuan
SNI 03-2493-1991.

5.3.2. Benda uji berbentuk silinder harus dibuat, dirawat dan diuji sesuai ketentuan
ASTM C39 dan SNI 03-2493-1991.

5.4. Penyimpanan dan Pengiriman Benda Uji Beton.

5.4.1. Perawatan benda uji harus memenuhi standar ASTM C 31.

5.4.2. 24 jam pertama setelah pembuatan silinder sangatlah penting. Benda uji
hanya boleh dipindahkan dari tempat pencetakkan ke gudang penyimpan, dan
dijaga harus tetap dalam posisi vertikal dan hindarkan dari getaran dan
benturan. Benda uji boleh disimpan di tempat yang tertutup rapat, kotak kayu
yang kuat, atau bangunan sementara selama temperatur di sekitarnya
berkisar antara 15,6C - 26,7C dan penguapan dari contoh dapat dicegah.

5.4.3. Pada umur 1 (satu) hari setiap kelompok benda uji harus diperiksa untuk
perawatan dan pengujian. Tempatkan benda uji pada kotak yang kuat untuk
pengiriman. Jarak antara benda uji dan kotak harus diisi dengan pasir basah
atau serbuk gergaji. Setiap kelompok benda uji harus dilengkapi dengan
catatan waktu/tanggal pembuatan benda uji.

5.4.4. Bila memungkinkan mengirim benda uji yang baru berumur 1 (satu) hari,
benda uji harus dilembabkan terus menerus dengan pasir basah sampai akhir
periode 24 jam, dan harus tetap lembab pada temperatur 21C-24,5C sampai
saat pengiriman. Benda uji harus dikirim secepat mungkin dan paling lambat
beberapa hari sebelum periode 7 (tujuh) hari tercapai, karena laboratorium
harus menerima benda uji-benda uji tersebut sehari atau lebih sebelum
pengujian 7 (tujuh) hari.

5.4.5. Kontraktor harus menyediakan tempat terlindung dan kotak berisolasi yang
dapat dikunci dalam ukuran yang memadai, untuk menyimpan peralatan dan
merawat benda uji di lokasi pekerjaan dan menyediakan tenaga kerja yang
diperlukan untuk mempersiapkan contoh benda uji.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERSYARATAN UMUM NO. SPEK : 01400


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-5
BITA

5.5. Pengujian Benda Uji.

5.5.1. Laboratorium penguji resmi harus diadakan oleh Kontraktor dan harus
disetujui Manajer Proyek.
Pengujian semen dan batu pecah dapat dilakukan untuk memastikan
kesesuaiannya dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknis 03300.

5.5.2. Pengujian kandungan udara dilakukan setiap kali penyiapan satu set benda uji
untuk uji kuat tekan.
Pengujian harus sesuai ketentuan ASTM C231.

5.5.3. Kontraktor harus bekerjasama dengan laboratorium penguji untuk


melaksanakan pengujian.
Kontraktor harus memberitahu laboratorium penguji dan Manajer Proyek
minimal 24 jam sebelum penempatan beton, untuk diperiksa dan pengujian
beton di lokasi pencampuran dan lokasi proyek, dan untuk pemeriksaan acuan
dan penulangan. Kontraktor harus menyediakan tempat terlindung dan kotak
berisolasi yang dapat dikunci dalam ukuran yang memadai untuk menyimpan
peralatan dan contoh benda uji di lokasi proyek, dan segala yang dibutuhkan
tenaga kerja dalam menyiapkan contoh benda uji.

5.5.4. Pengambilan, pembuatan, pengiriman, penyimpanan, perawatan,


pemeriksaan dan pengujian benda uji harus dilakukan hanya oleh staf
laboratorium penguji.

5.5.5. Pemeriksaan dan pengujian di tempat pembuatan campuran beton harus


mencakup ketentuan minimal berikut:

- Pengambilan contoh dan pengujian bahan-bahan campuran beton.


- Mempelajari dan memeriksa campuran desain usulan Kontraktor.
- Pemeriksaan instalasi dan peralatan untuk pengukuran, pencampuran dan
pengiriman beton.
- Pemeriksaan pengoperasian batching dan pencampuran.
- Pemeriksaan campuran beton

5.5.6. Pengujian dan pemeriksaan lapangan harus mencakup ketentuan minimal


sebagai berikut:

- Memeriksa nomor truk dan/atau bukti pengiriman dari tempat pembuat


campuran beton.
- Memeriksa jumlah air yang ditambahkan ke dalam campuran beton, jika
diijinkan, di lapangan.
- Membuat uji slump sesuai ASTM C143.
- Membuat contoh benda uji untuk uji kuat tekan di laboratorium.
- Mencatat temperatur beton saat dicampur, saat disimpan, dan pada saat
perawatan beton.
- Mencatat temperatur selama penempatan dan perawatan beton.
- Memeriksa prosedur penempatan dan perawatan beton.
3
Pengujian lapangan harus dilakukan untuk setiap 30m atau setiap kedatangan
truk.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERSYARATAN UMUM NO. SPEK : 01400


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-5
BITA

5.5.7. Pengujian laboratorium dan pemeriksaan harus termasuk ketentuan minimal


sebagai berikut:

- Pengujian kuat tekan sesuai ASTM C39:

· 3 (tiga) buah benda uji yang dirawat di laboratorium untuk kekuatan


umur 7 (tujuh) hari.
· 3 (tiga) buah benda uji yang dirawat di laboratorium untuk kekuatan
umur 28 (duapuluh delapan) hari.
· 3 (tiga) buah benda uji yang dirawat di lokasi untuk kekuatan umur 7
(tujuh) hari.
· 3 (tiga) buah benda uji yang dirawat di lokasi untuk kekuatan umur 28
(duapuluh delapan) hari.
· Uji kuat tekan lainnya sesuai kebutuhan.
· 3 (tiga) buah benda uji yang dirawat di laboratorium dan lapangan
untuk kekuatan 3 (tiga) hari dan kekuatan pada hari yang ditentukan di
mana kuat tekan telah mencapai kekuatan yang ditentukan, bila
menggunakan bahan tambahan percepatan pengerasan.

- Penimbangan semua contoh benda uji.

5.5.8. Pengujian inti pada beton yang telah keras harus dilakukan sebagai berikut:

- Pengujian inti beton harus dilakukan bila uji kuat beton laboratorium tidak
memuaskan atau bila diketahui adanya kesalahan pengecoran beton.
- Manajer Proyek berhak meminta/menentukan bahwa contoh diambil dari
bagian pekerjaan untuk tujuan pemeriksaan dan pengujian. Peralatan
pemotong dan metode pengambilan inti harus disetujui Manajer Proyek.
Contoh inti beton harus diambil dan diuji sesuai ketentuan ASTM C42.
Pengambilan inti beton dari suatu pekerjaan harus dibuat dengan baik dan
disetuji Manajer Proyek.
- Biaya pengujian inti beton yang dibutuhkan karena kesalahan pengujian
benda uji, atau karena kegagalan pengujian inti beton, menjadi tanggung
jawab Kontraktor.

5.5.9. Bila pengujian dan laporan mengindikasikan bahwa beton yang dibuat tidak
sesuai kuat tekannya, Manajer Proyek akan memberi peringatan tertulis
kepada Kontraktor. Manajer Proyek boleh meminta perawatan tambahan dan
modifikasi campuran desain beton untuk sisa pekerjaan beton yang belum
terlaksana; atau meminta pembuangan dan penggantian beton; dan semua
biaya yang ditimbulkannya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

5.6. Kondisi Lingkungan.

Pengecoran beton tidak boleh dilakukan selama hujan atau ketika diperkirakan akan
hujan kecuali bila pekerjaan dapat dilindungi dari hujan dan/atau aliran air permukaan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERSYARATAN UMUM NO. SPEK : 01400


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 5-5
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

01500

FASILITAS DAN PENGENDALIAN SEMENTARA

1.0. LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi hal-hal berikut tetapi tidak terbatas pada :

- Pembuatan bangunan sementara,


- Pembuatan drainase sementara,
- Pembuatan jalan masuk sementara,
- Pengamanan proyek dan daerah kerja,
- Perlengkapan keselamatan kerja,
- Pembuatan utilitas sementara,
- Pembuatan pagar batas sementara,
- Pembuatan papan nama proyek,
- Pembersihan,
- Dan fasilitas lainnya yang dibutuhkan agar pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar.

2.0. STANDAR/RUJUKAN.

Pekerjaan ini harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku dan sesuai petunjuk Manajer
Proyek.

3.0. PROSEDUR UMUM.

3.1. Alat-alat Kerja

Kontraktor harus mendatangkan alat-alat kerja yang dibutuhkan, sesuai dengan jenis
pekerjaan yang berkaitan.
Daftar alat-alat yang akan digunakan harus diberikan kepada Manajer Proyek untuk
disetujui terlebih dahulu.

3.2. Fasilitas Konstruksi.

Kontraktor harus membuat daftar fasilitas konstruksi dan pengendalian sementara


yang meliputi seluruh fasilitas yang diperlukan selama masa pelaksanaan, untuk
dipelajari dan disetujui Manajer Proyek.

4.0. BAHAN-BAHAN.

Bahan-bahan dan peralatan untuk pekerjaan ini harus disediakan oleh Kontraktor sesuai
ketentuan dalam butir 5.0. dari Spesifikasi Teknis ini.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERSYARATAN UMUM NO. SPEK : 01500


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-4
BITA

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Umum.

Pelaksanaan pekerjaan ini harus mengikuti ketentuan-ketentuan seperti ditunjukkan


dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Manajer Proyek.
Barang-barang bekas bongkaran yang masih bisa digunakan kembali harus disimpan
dan diserahkan kepada Pemilik Proyek melalui Manajer Proyek.

5.2. Pembuatan Bangunan Sementara.

5.2.1. Kontraktor wajib mendirikan bangunan sementara dalam ukuran yang


memadai.
Bangunan sementara ini berlantai papan tebal 25mm yang terletak
400-600mm dari permukaan tanah.
Bangunan berkonstruksi kayu, berdinding kayu lapis 6mm (dua muka),
berventilasi selebar 200mm pada sekeliling dinding atasnya dan beratapkan
seng gelombang ini, harus dilengkapi dengan pintu yang dapat dikunci.

5.2.2. Kecuali ditentukan lain, bangunan sementara harus terdiri dari dari:

- Gudang untuk penyimpanan dan mengamankan bahan-bahan bongkaran


maupun bahan-bahan yang baru datang dan akan dipasang, serta
peralatan kerja Kontraktor.
- Direksi Kit untuk Pengawas Harian yang dilengkapi dengan peralatan
berikut:

· 1 (satu) buah meja ukuran 600mm x 1200mm dari bahan kayu lapis
dan kayu.
· 2 (dua) buah kursi duduk dari bahan kayu.
· 1 (satu) buah white board ukuran 600mm x 1200mm lengkap dengan
spidol dan penghapusnya.

Ruang Direksi Kit harus dilengkapi dengan 1 (satu) buah jendela nako.
Letak dan arah hadapnya akan ditentukan oleh Manajer Proyek. Ruang ini
juga harus diberi langit-langit dari bahan kayu lapis tebal 4mm dengan
rangka kayu 50mm x 70mm.
- Los Kerja untuk pekerjaan fabrikasi.

5.2.3. Bangunan sementara ini harus dibongkar dan bekas bongkarannya


ditempatkan pada tempat yang ditentukan oleh Manajer Proyek, bila proyek
telah selesai dilaksanakan.

5.3. Pembuatan Drainase Sementara.

Jika dianggap perlu, Kontraktor harus membuat saluran drainase sementara selama
proyek berlangsung, baik untuk pengeringan air hujan, maupun air tanah sehingga
dapat menjamin terhindarnya proyek dari kemungkinan genangan air yang
mengganggu kelancaran pekerjaan maupun daerah kerja sekitarnya.

5.4. Pembuatan Jalan Masuk Sementara.

Kontraktor harus membuat jalan masuk sementara menuju lokasi pekerjaan.


Lokasi dan arah jalan masuk akan ditentukan kemudian oleh Manajer Proyek.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERSYARATAN UMUM NO. SPEK : 01500


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-4
BITA

5.5. Keamanan Proyek dan Pengamanan Daerah Kerja.

5.5.1. Kontraktor harus menjamin keamanan proyek, baik untuk barang-barang milik
kontraktor maupun barang-barang milik Pemilik Proyek.
Kontraktor harus menempatkan petugas-petugas keamanan selama 24 jam
setiap hari selama proyek berlangsung.

5.5.2. Kontraktor wajib memasang rambu-rambu peringatan pada tempat-tempat


yang mudah dilihat baik oleh pejalan kaki maupun pengemudi kendaraan
bermotor.

5.6. Perlengkapan Keselamatan Kerja.

Kontraktor harus menyediakan alat-alat P3K dan keselamatan kerja secukupnya


selama proyek berlangsung untuk kepentingan para pekerja dan semua yang terlibat
dalam pekerjaan tersebut.

5.7. Pembuatan Utilitas Sementara.

Kontraktor wajib membuat dan mengadakan utilitas sementara selama proyek


berlangsung, yang antara lain terdiri sebagai berikut :

- Pengadaan air kerja.


- Pembuatan fasilitas sanitasi (KM/WC).
- Fasilitas komunikasi.
- Pembuatan penerangan.
- Fasilitas daya listrik.
- Pemadam kebakaran.

5.8. Pembuatan Pagar Sementara.

Kontraktor wajib membuat pagar batas proyek untuk keamanan proyek. Pagar harus
dibuat dari bahan baja lembaran lapis seng yang diberi warna/cat seragam sebagai
tanda pengenal dan harus dipasang pada rangka dan pondasi yang kuat dan kokoh.
Bahan pagar dan cara pemasangannya harus disetujui Manajer Proyek.

5.9. Pembuatan Papan Nama.

Kontraktor wajib membuat papan nama proyek dalam ukuran yang memadai dan
dipasang kokoh pada tempatnya, dengan besar tulisan yang dapat terbaca pada jarak
yang cukup. Bahan papan nama dapat dibuat dari papan kayu atau baja pelat
lembaran lapis seng.

5.10. Pembersihan.

5.10.1. Selama proyek berlangsung, Kontraktor harus menjaga kebersihan dan


mengatur lokasi bahan bangunan dan alat kerja serta daerah kerja sehingga
kelancaran pelaksanaan pekerjaan tidak terhambat karenanya.

5.10.2. Pembersihan tumbuh-tumbuhan yang ada pada lokasi peruntukan kerja sesuai
petunjuk Gambar Kerja dan Manajer Proyek.

5.10.3. Kontraktor diwajibkan untuk melaksanakan pembersihan dari puing-puing hasil


bongkaran dan dengan segera mengangkutnya atau mengeluarkan dari
daerah kerja sejauh maksimal 2km, bila pekerjaan bongkaran dianggap
selesai menurut Manajer Proyek.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERSYARATAN UMUM NO. SPEK : 01500


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-4
BITA

5.10.4. Sesudah proyek selesai dan sebelum dilakukan penyerahan pekerjaan kepada
pemilik proyek, kontraktor harus membersihkan seluruh daerah kerja dari
segala macam peralatan tersebut, sisa-sisa bahan bangunan, bekas
bongkaran dan bangunan-bangunan sementara, termasuk pengangkutannya
ke suatu tempat di lingkungan Pemilik Proyek tanpa tambahan biaya.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERSYARATAN UMUM NO. SPEK : 01500


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-4
DIVISI 2
KONSTRUKSI LAHAN
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

02220

PEMBONGKARAN

1.0 LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi pembongkaran sebagian bentuk struktur atau lainnya yang berada
dalam batas lahan yang ditentukan, seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau sesuai
petunjuk Manajer Proyek.

2.0 STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Spesifikasi Teknis 01500 - Fasilitas Konstruksi dan Pengendalian Sementara.

2.2. Pekerjaan ini juga harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku dan sesuai
petunjuk Manajer Proyek.

3.0 PROSEDUR UMUM.

3.1. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus melakukan pemutusan semua jalur
utilitas dan layanan di dalam area pekerjaan pembongkaran. Koordinasikan pekerjaan
dengan penyedia layanan lokal yang sesuai atau agen pemerintahan sesuai
kebutuhan. Lakukan sesuai Undang-Undang, regulasi dan hukum dari pejabat lokal
dan berikan semua pemberitahuan yang diperlukan. Kontraktor harus
memperhitungkan semua biaya yang mungkin dibutuhkan oleh pejabat berwenang
suatu layanan untuk pelayanan pembongkaran atau modifikasi bila dibutuhkan.

3.2. Kontraktor bekerja-sama dengan penyedia layanan yang ada harus menetapkan dan
mencatat lokasi-lokasi semua utilitas di atas dan di bawah tanah yang ada di sekitar
pekerjaan yang harus diidentifikasi dan ditandai dengan jelas dengan tanda
“Berfungsi” atau “Tidak Berfungsi”.

3.3. Sebelum memulai pekerjaan, Pemilik Proyek akan memindahkan semua peralatan,
perlengkapan, bahan-bahan bangunan dan barang lainnya untuk diselamatkan dan
digunakan kembali. Semua peralatan, perlengkapan dan bahan-bahan lain yang
dianggap tidak bernilai oleh Pemilik Proyek atau Manajer Proyek harus menjadi
tanggung-jawab Kontraktor untuk segera menyingkirkannya dari lokasi Pemilik Proyek
agar tidak mengganggu kelancaran pekerjaan.

4.0 BAHAN-BAHAN.

Tidak ada.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02220


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN :1-3
BITA

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Umum.

5.1.1. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan


'Rencana Detail' pembongkaran kepada Manajer Proyek untuk disetujui.

5.1.2. Kontraktor bertanggung-jawab untuk pembongkaran dan operasi pemindahan


yang baik dan dapat diterima dan harus melaksanakan pembongkaran dengan
berhati-hati.

5.1.3. Tanggung-jawab keamanan struktur, properti yang berdekatan dan


penghuninya, karyawan kontraktor dan masyarakat umum, setiap waktu harus
berada pada Kontraktor. Kontraktor harus memastikan bahwa semua
pekerjaan dilaksanakan dengan penuh perhatian mengingat tanggung-
jawabnya. Setiap kerusakan oleh Kontraktor pada suatu struktur yang tidak
merupakan bagian yang dibongkar selama pekerjaan pembongkaran, harus
diperbaiki oleh Kontraktor atas biayanya.

5.1.4. Penentuan lokasi yang diijinkan untuk pembuangan puing-puing menjadi


tanggung-jawab Kontraktor. Lokasi daerah pembuangan harus disetujui secara
tertulis oleh Manajer Proyek sebelum memulai pekerjaan pembongkaran.
Seluruh puing-puing hasil pembongkaran harus dipindahkan dari lokasi proyek
ke lokasi pembuangan yang disetujui. Singkirkan puing-puing dari lokasi setiap
harinya atau sesuai petunjuk Manajer Proyek untuk memastikan tidak adanya
gangguan pada lalu lintas dan operasi lainnya. Selama pelaksanaan,
perhatian harus diberikan untuk menjaga agar tidak terjadi kerusakan yang
tidak perlu pada setiap struktur yang ada di lokasi pekerjaan.

5.1.5. Semua bahan atau barang yang diselamatkan harus dipindahkan dengan hati-
hati, dalam potongan atau bagian-bagian yang siap untuk diangkut oleh
Kontraktor, dan harus ditumpuk atau disimpan pada tempat yang telah dipilih
Manajer Proyek.

5.1.6. Semua bahan-bahan berbahaya yang ditemukan dari pembongkaran harus


dibuang pada tempat yang ditentukan dengan cara-cara sesuai Peraturan
Pemerintah No. 18/1999 and No. 85/1999 untuk pembuangan bahan-bahan
berbahaya. Menjadi tanggung-jawab Kontraktor untuk mengamankan tenaga
kerjanya dan tenaga kerja lokal untuk segala kemungkinan bahaya terhadap
kondisi yang tidak sehat, dan mengambil tindakan pencegahan yang
diperlukan untuk mencegah gangguan pada lingkungan sekitar lokasi proyek.

5.1.7. Kontraktor harus meratakan permukaan di area pekerjaan pembongkaran dan


menjadikan area tersebut dalam keadaan rapi dan dengan cara yang baik.

5.1.8. Kontraktor harus segera memperbaiki setiap barang, bahan atau bagian
pekerjaan yang rusak selama pekerjaan pembongkaran berlangsung,
termasuk setiap kerusakan pada perkerasan, lantai atau bagian bangunan di
sekitarnya yang diakibatkan oleh pengangkutan bahan-bahan dan peralatan.

5.1.9. Kontraktor harus menyediakan penangkal debu untuk mencegah


menyebarnya debu pada seluruh daerah pekerjaan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02220


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN :2-3
BITA

5.1.10. Kontraktor harus melindungi utilitas, jalur dan pelayanan yang ada yang
ditemukan selama pelaksanaan pekerjaan dan harus menutup dan/atau
memutus utilitas, jalur dan pelayanan ini pada struktur yang akan dibongkar.
Pemilik Proyek dan agen utilitas umum harus diberitahu oleh Kontraktor
sebelum memutus jalur pelayanan tersebut.

5.1.11. Menjadi tanggung-jawab Kontraktor untuk menjaga/memelihara utilitas dan


jalur yang ada yang dipindahkan ke tempat yang telah ditentukan, agar
semuanya tetap berjalan dengan normal seperti sebelumnya.

5.1.12. Kontraktor harus membuat dan memelihara jalan masuk sementara ke


bangunan yang diperlukan untuk lalu lintas normal kendaraan dan pejalan
kaki.

5.1.13. Kontraktor harus membuat dan memelihara jalan sementara di seluruh daerah
kerja sesuai permintaan Manajer Proyek.

5.2. Pembongkaran

Pembongkaran harus meliputi, tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:

- Bagian bangunan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.


- Dan pekerjaan lainnya sesuai kondisi di lapangan atau sesuai Gambar Kerja, dan
sesuai petunjuk Manajer Proyek.

Kontraktor bertanggung-jawab memilih batas-batas pekerjaan pembongkaran


berdasarkan Gambar Kerja yang menjelaskan fungsi ruang-ruang baru atau pekerjaan
baru lainnya, dibandingkan dengan kondisi yang ada.

5.3. Pengamanan Daerah Kerja.

Kontraktor wajib memasang pagar/dinding pembatas pada sekeliling daerah


bongkaran.
Bahan pagar dan kelengkapannya harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis
01500.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02220


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN :3-3
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

02230

PEMBERSIHAN LAHAN

1.0. LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi semua pengupasan tanah lapisan atas dan penumpukan sesuai dengan
lokasi, tinggi dan jarak seperti ditentukan Manajer Proyek.
Pekerjaan ini termasuk tetapi tidak dibatasi pada hal-hal berikut :

- Menyediakan peralatan yang dibutuhkan dan perlengkapannya.


- Menyediakan operator berpengalaman, tenaga kerja terlatih dan pekerja serta enjinir
dengan latar belakang pekerjaan tanah.
- Memuat, mengangkut dan membuang tumpukan tanah ke suatu tempat yang ditentukan
Manajer Proyek.

2.0. STANDAR/RUJUKAN.

Semua standar dan peraturan yang berlaku, yang terkuat yang berlaku.

3.0. PROSEDUR UMUM.

3.1. Tanah lapisan atas harus terdiri dari tanah organik yang bebas dari campuran tanah
bawah, sampah, bonggol, akar-akar, batu-batuan, kayu, alang-alang atau tumbuh-
tumbuhan.
Pengupasan tanah lapisan atas meliputi penggalian bahan yang sesuai dari
permukaan tanah asli pada bagian dari lokasi yang ditentukan dalam Gambar Kerja
atau sesuai petunjuk Manajer Proyek.
Tanah lapisan atas harus dipisah dan ditumpuk di lokasi tertentu untuk digunakan
dalam pekerjaan lansekap dan/atau reklamasi.

3.2. Manajer Proyek akan menentukan titik-titik lokasi yang akan dikerjakan, dan
Kontraktor harus memasang tonggak-tonggak acuan dari titik-titik ini.

3.3. Setelah pemasangan tonggak, daerah sesungguhnya harus diukur bersama Manajer
Proyek dan Kontraktor dan akan diterbitkan oleh Manajer Proyek untuk pelaksanaan.
Hasil pengukuran tersebut tidak berarti membebaskan Kontraktor dari tanggung-jawab
atas kesalahan dan kelalaian yang dibuatnya.

3.4. Kontraktor harus merencanakan dan menempatkan penumpukan pada setiap jarak
50meter dan ditempatkan pada sisi jalan untuk memudahkan pengangkutan.

3.5. Semua bahan galian yang harus dibuang harus diangkut ke daerah yang ditentukan
Manajer Proyek.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02230


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN :1-2
BITA

3.6. Kontraktor harus membiarkan tanah tidak dikupas sedalam 50 sampai 70mm sesuai
petunjuk Manajer Proyek untuk keperluan pemadatan dan keseimbangan harus selur-
uhnya atau sebagian dipotong seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Kelebihan
pemotongan harus diperbaiki.

3.7. Pada lokasi-lokasi khusus terjadinya tekanan rendah menurut anggapan Manajer
Proyek, harus diisi dengan tanah galian dan dipadatkan sampai kepadatan tanah
maksimal yang disyaratkan.

4.0. BAHAN-BAHAN.

Tidak ada.

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Kedalaman pengupasan tanah lapisan atas 200mm, kecuali bila ditentukan lain oleh
Manajer Proyek. Jarak/radius pengupasan minimal 50meter atau sesuai petunjuk
Manajer Proyek.

5.2. Bahan-bahan yang mengganggu seperti ranting, akar dan batuan besar tidak boleh
tercampur pada tempat penumpukan. Bahan-bahan yang tidak sesuai harus
dipisahkan dan dibuang ke tempat yang ditentukan Manajer Proyek.

5.3. Sistem drainase sementara yang berfungsi dengan baik harus disediakan di sekeliling
lokasi penumpukan.

5.4. Untuk pekerjaan pengupasan hanya dozer ringan atau motor scraper yang boleh
digunakan. Penggantian peralatan harus digunakan dengan persetujuan Manajer
Proyek.

5.5. Sebelum menghentikan pekerjaan, semua lubang dan tanah lepas harus diisi atau
ditutup, digilas dan diratakan dengan elevasi permukaan. Perataan sementara dan
drainase yang diperlukan harus dibuat dan dirawat oleh Kontraktor untuk menjaga
lokasi pekerjaan dari genangan air.

5.6. Tempat penumpukan tanah lapisan atas harus dilengkapi dengan pencegahan erosi
dan harus dibuat sesuai petunjuk Manajer Proyek.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02230


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN :2-2
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

02315

GALIAN, URUKAN KEMBALI DAN PEMADATAN

1.0. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:

- Menyediakan peralatan dan perlengkapan yang memadai, bahan-bahan, tenaga kerja


yang cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan termasuk pelat turap sementara jika
diperlukan.
- Penggalian, pengurukan kembali dan pemadatan semua pekerjaan yang membutuhkan
galian dan/atau urukan kembali seperti jalan, saluran terbuka, gorong-gorong, jalur utilitas,
pondasi dan lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
- Membuang semua bahan-bahan galian yang tidak memenuhi persyaratan ke suatu tempat
pembuangan yang telah ditentukan.
- Penggalian dan pengangkutan bahan timbunan dari suatu tempat galian.
- Melengkapi pekerjaan seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini.

2.0. STANDAR/RUJUKAN

3.4. American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO).

3.5. American Society for Testing and Materials (ASTM).

3.6. Semua peraturan dan standar lokal yang berlaku.

3.0. PROSEDUR UMUM

3.1. Penggalian

3.1.1. Penggalian harus dikerjakan sesuai garis dan kedalaman seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Manajer Proyek. Lebar galian harus
dibuat cukup lebar untuk memberikan ruang gerak dalam melaksanakan
pekerjaan.

3.1.2. Elevasi yang tercantum dalam Gambar Kerja merupakan perkiraan saja dan
Manajer Proyek dapat menginstruksikan perubahan-perubahan bila dianggap
perlu.

3.1.3. Setiap kali pekerjaan galian selesai, Kontraktor wajib melaporkannya kepada
Manajer Proyek untuk diperiksa sebelum melaksanakan pekerjaan
selanjutnya.

3.1.4. Semua lapisan keras atau permukaan keras lainnya yang digali harus bebas
dari bahan lepas, bersih dan dipotong mendatar atau miring sesuai Gambar
Kerja atau sesuai petunjuk Manajer Proyek sebelum menempatkan bahan
urukan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02315


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-6
BITA

3.1.5. Bila bahan yang tidak sesuai terlihat pada elevasi penggalian rencana,
Kontraktor harus melakukan penggalian tambahan sesuai petunjuk Manajer
Proyek, sampai kedalaman di mana daya dukung yang sesuai tercapai.

3.1.6. Untuk lapisan lunak, permukaan akhir galian tidak boleh diselesaikan sebelum
pekerjaan berikutnya siap dilaksanakan, sehingga air hujan atau air
permukaan lainnya tidak merusak permukaan galian.
Untuk menggali tanah lunak, Kontraktor harus memasang dinding penahan
tanah sementara untuk mencegah longsornya tanah ke dalam lubang galian.
Kontraktor harus melindungi galian dari genangan air atau air hujan dengan
menyediakan saluran pengeringan sementara atau pompa.

3.1.7. Galian di bawah elevasi rencana karena kesalahan dan kelalaian Kontraktor
harus diperbaiki sesuai petunjuk Manajer Proyek tanpa tambahan biaya dari
Pemilik Proyek.
Diasumsikan bahwa penggalian pada lokasi kerja dapat dilakukan dengan
peralatan standar seperti power shovel, bulldozer atau excavator.
Bila ditemukan batu-batuan, Kontraktor harus memberitahukannya kepada
Manajer Proyek yang akan mengambil keputusan, sebelum penggalian
dilanjutkan. Sesudah setiap pekerjaan penggalian selesai, Kontraktor harus
memberitahu Manajer Proyek, dan pekerjaan dapat dilanjutkan kembali
setelah Manajer Proyek menyetujui kedalaman penggalian dan sifat lapisan
tanah pada dasar penggalian tersebut.

3.2. Urukan dan Timbunan

3.2.1. Pekerjaan urukan atau timbunan hanya dapat dimulai bila bahan urukan dan
lokasi pengerjaan urukan/timbunan telah disetujui Manajer Proyek.

3.2.2. Kontraktor tidak diijinkan melanjutkan pekerjaan pengurukan sebelum peker-


jaan terdahulu disetujui Manajer Proyek.

3.2.3. Bahan galian yang sesuai untuk bahan urukan dan timbunan dapat disimpan
oleh Kontraktor di tempat penumpukan pada lokasi yang memudahkan
pengangkutan selama pekerjaan pengurukan dan penimbunan berlangsung.
Lokasi penumpukan harus disetujui Manajer Proyek.

3.2.4. Pengurukan pekerjaan beton hanya dapat dilakukan ketika umur beton
minimal 14 hari, dan ketika pekerjaan pasangan berumur minimal 7 hari, atau
setelah mendapat persetujuan dari Manajer Proyek.

3.3. Pemadatan

Kontraktor harus menyediakan peralatan pemadatan yang memadai untuk


memadatkan urukan maupun daerah galian. Untuk pemadatan tanah kohesif
digunakan self propelled tamping rollers atau towed sheep roller. Smooth steel wheel
vibratory roller digunakan untuk memadatkan bahan urukan berbutir. Pemadatan
dengan menyiram dan menyemprot tidak diijinkan.
Bila tingkat pemadatan tidak memenuhi, perbaikan harus dilakukan sampai tercapai
nilai pemadatan yang disyaratkan. Bahan yang ditempatkan di atas lapisan yang tidak
dipadatkan dengan baik harus disingkirkan dan harus dipadatkan kembali sesuai
petunjuk Manajer Proyek.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02315


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-6
BITA

4.0. BAHAN-BAHAN

Lihat butir 5.0. Pelaksanaan Pekerjaan dari Spesifikasi Teknis ini.

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Galian

5.1.1. Pekerjaan galian dapat dianggap selesai bila dasar galian telah mencapai
elevasi yang ditentukan dalam Gambar Kerja atau telah disetujui Manajer
Proyek.

5.1.2. Semua bahan galian harus dikumpulkan dan/atau ditumpuk pada tempat
tertentu sesuai petunjuk Manajer Proyek. Bila disetujui Manajer Proyek, bahan
galian tersebut dapat digunakan untuk bahan urukan atau dibuang dari lokasi
proyek.

5.1.3. Bila terjadi kelebihan penggalian di luar garis batas dan elevasi yang
ditentukan dalam Gambar Kerja atau petunjuk Manajer Proyek, yang
disebabkan karena kesalahan Kontraktor, kelebihan penggalian tersebut tidak
dapat dibayar dan Kontraktor harus memperbaiki daerah tersebut sesuai
Gambar Kerja atas biaya Kontraktor.

5.1.4. Penggalian harus dilakukan dengan cara sedemikian rupa agar tidak merusak
patok-patok pengukuran atau pekerjaan lain yang telah selesai. Semua
kerusakan yang disebabkan karena pekerjaan penggalian menjadi tanggung-
jawab Kontraktor dan harus diperbaiki oleh Kontraktor tanpa biaya tambahan
atau waktu.

5.1.5. Kontraktor harus menyingkirkan setiap batuan yang ditemukan pada daerah
elevasi akhir pada kedalaman minimal 150mm di bawah elevasi akhir
rencana. Batuan dapat berupa batu atau serpihan keras dalam batuan dasar
3
asli, dan batu besar dengan volume lebih dari 0,5cm atau berukuran lebih
besar dari 100cm, yang harus disingkirkan dengan alat khusus dan/atau
diledakkan.

5.2. Urukan dan Timbunan

5.2.1. Bahan Urukan

- Bahan urukan harus bebas dari bahan organik, gumpalan besar, kayu,
bahan-bahan lain yang mengganggu dan butiran batu lebih besar dari
100mm dan memiliki gradasi sedemikian rupa agar pemadatan berjalan
lancar.
- Bila menurut pendapat Manajer Proyek, suatu bahan tidak dapat
diperoleh, penggunaan batu-batuan atau kerikil yang dicampur dengan
tanah dapat diijinkan, dalam hal ini, bahan yang lebih besar dari 150mm
dan lebih kecil dari 50mm tidak diijinkan digunakan, dan persentase pasir
harus berjumlah cukup untuk mengisi celah dan membentuk kepadatan
tanah yang seragam dengan nilai kepadatan yang sesuai.
- Semua bahan galian kecuali tanah tidak dijinkan digunakan sebagai
bahan urukan kecuali disetujui oleh Manajer Proyek seperti disebutkan
dalam butir 5.1.2 dari Spesifikasi Teknis ini.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02315


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-6
BITA

- Bahan urukan yang disimpan di dekat tempat kerja untuk waktu lebih dari
12 jam harus dilindungi dengan lembaran plastik agar tidak terjadi
penyimpangan pada bahan urukan yang telah disetujui tersebut.
- Setiap lapisan bahan urukan, bila kering, harus dibasahi merata sampai
tercapai kadar air tertentu untuk mendapatkan kepadatan yang
disyaratkan.

5.2.2. Persiapan

Sebelum penempatan bahan urukan, pekerjaan-pekerjaan berikut harus sudah


dikerjakan sebelumnya :

- Pembersihan lokasi dan/atau penggalian sesuai petunjuk Gambar Kerja


dan Spesifikasi Teknis.
- Kontraktor harus memberitahu Manajer Proyek sebelum memulai
penempatan bahan urukan dan Manajer Proyek akan memeriksa kondisi
lokasi yang telah disiapkan untuk maksud tersebut.
- Lokasi yang akan diberi bahan urukan/timbunan harus dikeringkan dahulu
dari genangan air menggunakan pompa atau alat lain yang disetujui
Manajer Proyek.

5.2.3. Penempatan Bahan Urukan

- Bahan urukan tidak boleh dihampar atau dipadatkan pada waktu hujan.
- Bahan urukan di dalam atau di luar lokasi timbunan harus ditempatkan
lapis demi lapis dengan ketebalan maksimal 300mm (keadaan lepas) dan
harus dipadatkan dengan baik.
- Untuk timbunan di luar lokasi timbunan, urukan harus dipadatkan sampai
kepadatan yang sebanding dengan daerah sekitarnya atau sesuai
ketentuan dalam butir 5.3. dari Spesifikasi Teknis ini.
- Untuk timbunan di dalam lokasi timbunan, urukan harus dipadatkan sesuai
nilai kepadatan yang ditentukan dalam butir 5.3. dari Spesifikasi Teknis
ini.
- Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja atau syarat khusus, alat
pemadat tangan tidak diijinkan sebagai pengganti alat pemadat mekanis.
- Kontraktor tidak boleh menempatkan lapisan baru bahan urukan sebelum
pemadatan lapisan terdahulu disetujui Manajer Proyek.
- Pengurukan tidak boleh dikerjakan tanpa persetujuan dari Manajer
Proyek.

5.3. Pemadatan

5.3.1. Umum

- Jika diperlukan, setiap lapisan sebelum dipadatkan harus memiliki kadar


air yang sesuai dengan ketentuan agar dihasilkan pemadatan dengan nilai
kepadatan yang sesuai. Bahan harus memiliki kadar air yang seragam
pada seluruh lapisan bahan yang akan dipadatkan.
Setiap lapisan harus dipadatkan dengan merata menggunakan pneumatic
tire rollers, grid rollers, three-wheeled power rollers, vibratory, sheep foot
atau tamping rollers atau alat pemadatan lain yang disetujui.
- Penggilasan harus dilakukan pada arah memanjang sepanjang timbunan
dan biasanya dimulai dari sisi terluar dan menuju ke arah tengah dengan
cara sedemikian rupa agar setiap bagian menerima tingkat pemadatan
yang sama.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02315


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-6
BITA

- Minimal sebuah mesin gilas harus dioperasikan secara terus-menerus


3
untuk setiap 600m , atau penempatan bahan setiap jam. Bila beberapa
timbunan kecil berada di beberapa tempat sehingga sebuah mesin gilas
tidak dapat memadatkan dengan baik, harus disediakan mesin gilas
tambahan.
- Peralatan harus dioperasikan pada seluruh lebar setiap lapisan
sedemikian rupa agar efisien.

5.3.2. Kepadatan Kering Maksimal dan Kadar Air Optimal

Kepadatan kering maksimal dan kadar air optimal harus ditentukan


berdasarkan metoda ASTM D1557 atau AASHTO T180 yang umum dikenal
sebagai Modified Proctor Test.

5.3.3. Pengawasan Kelembaban

Pada saat pemadatan yang membutuhkan nilai kepadatan tinggi, bahan


urukan dan permukaan yang akan menerima bahan urukan harus memiliki
kadar air yang disyaratkan. Kontraktor tidak diijinkan melakukan pemadatan
sampai dicapai kadar air sesuai dengan yang disyaratkan. Kontraktor harus
melembabkan bahan urukan atau permukaan yang akan diuruk bila
kondisinya terlalu kering. Bahan urukan yang terlalu basah harus dikeringkan
sampai dicapai kadar air yang sesuai, bila perlu dengan bantuan peralatan
mekanis.

5.3.4. Penggilasan

- Kontraktor harus melakukan pekerjaan penggilasan daerah yang dikupas


atau dipotong sesuai petunjuk Manajer Proyek, untuk memastikan adanya
tanah lunak yang ada di lokasi tersebut. Kontraktor harus menggunakan
truk bermuatan, mesin gilas atau peralatan pemadatan lainnya yang
disetujui. Jenis ukuran dan berat peralatan harus sesuai petunjuk Manajer
Proyek.
- Kontraktor harus menempatkan dan memadatkan bahan urukan pada
tempat rendah. Bila ditemui tempat basah, Kontraktor harus
memberitahukannya kepada Manajer Proyek agar dapat ditentukan
perbaikannya. Lokasi yang mendukung struktur/konstruksi harus diawasi
selama pelaksanaan penggilasan dan harus disetujui Manajer Proyek
sebelum pekerjaan dilanjutkan.

5.3.5. Kepadatan Tanah Kohesif

Untuk tanah yang mengandung 30% atau lebih berat partikel yang melalui
saringan No. 200, yang membutuhkan pemadatan relatif, seperti ditentukan
ASTM D1557 atau AASHTO T180, dan dinyatakan dalam persentase
kepadatan kering maksimal dan kadar air, pada saat pemadatan harus
memenuhi ketentuan di halaman berikut.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02315


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 5-6
BITA

Daerah Pemadatan Kepadatan Relatif Kadar Air


% %*
Pemadatan Umum 90 -3 W o +3
Jalan Utama dan Daerah Parkir Kendaraan Berat (100cm
lapisan atas) 95 -4 W o +2
Jalan Penghubung dan Daerah Parkir Kendaraan Ringan
(50cm lapisan atas) 95 -4 W o +3
Lantai Gudang dan Bengkel (50cm lapisan atas) 95 -4 W o +2
Pemadatan Saluran (kecuali ditentukan lain) 90 -3 W o +3
* W o = Kadar Air Optimal

5.3.6. Kepadatan Tanah Tidak Kohesif.

Tanah yang mengandung kurang dari 30% berat partikel yang melalui
saringan No. 200, yang membutuhkan pemadatan relatif, seperti ditentukan
ASTM D1557 atau AASHTO T180, dan dinyatakan dalam persentase
kepadatan kering maksimal dan kadar air, pada saat pemadatan harus
memenuhi ketentuan berikut:

Daerah Pemadatan Kepadatan Relatif


(%)

Timbunan di bawah lapisan drainase Tidak ada persyaratan khusus. Cukup


digilas dengan bulldozer (misalnya D-6)
Timbunan pengisi di bawah pelat lantai 95
Bisa juga diperiksa dengan beberapa kali
lintasan roller sesuai petunjuk Manajer
Proyek
Dasar jalan 95
Pemadatan saluran 92
Saluran Tidak ada persyaratan khusus

5.4. Pembuangan Bahan Galian

Semua bahan galian yang memenuhi persyaratan harus digunakan untuk urukan.
Bahan yang tidak sesuai untuk pengurukan harus dibuang pada tempat yang
ditentukan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02315


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 6-6
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

02335

PERSIAPAN TANAH DASAR

1.0 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pengerjaan persiapan permukaan tanah untuk lapis
pondasi bawah seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

2.0 STANDAR/RUJUKAN

2.1. American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO).

2.2. Semua standar lokal yang berlaku, yang terkuat yang berlaku.

3.0 PROSEDUR UMUM

3.1. Perlindungan terhadap pekerjaan yang telah selesai.

3.2. Permukaan tanah yang telah disiapkan harus dilindungi terhadap pengeringan dan
retak.
Setiap kerusakan yang ditimbulkan karena keteledoran Kontraktor, harus diperbaiki
atas biaya Kontraktor sepenuhnya.

4.0 BAHAN-BAHAN

Lihat butir 5.0. dari Spesifikasi Teknis ini.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Umum

Daerah yang akan disiapkan permukaannya harus dibersihkan dari bahan-bahan yang
tidak diinginkan.
Permukaan tanah harus dibuat sesuai dengan elevasi dan kemiringan serta
dipadatkan sampai 90% - 95% kepadatan kering maksimal, sehingga lapisan pondasi
jalan ketika dipadatkan, akan memberikan formasi yang sama pada semua elevasi.
Semua bahan sampai kedalaman 150mm di bawah tanah permukaan pada galian dan
sampai kedalaman 300mm pada timbunan harus benar-benar dipadatkan sampai
minimal 90% - 95% persyaratan kepadatan kering AASHTO T99 dengan nilai CBR
sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02335


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN :1-2
BITA

5.2. Permukaan Tanah pada Galian Tanah

Bila permukaan tanah berada di daerah galian, maka permukaan tanah harus dibentuk
sesuai bentuk melintang dan memanjang, seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Tanah harus dipadatkan dengan alat yang disetujui. Sebelum pemadatan, kadar air
bahan timbunan harus diatur sedemikian rupa sampai mendekati Kadar Air Optimum
(W o), sehingga diperoleh tingkat kepadatan yang disyaratkan.
Bila keadaan tanah tidak memungkinkan untuk mencapai nilai minimal CBR, tanah
yang tidak sesuai tersebut harus dikeluarkan dari lokasi dan diganti dengan yang se-
suai, atau dengan cara stabilisasi tanah seperti yang disyaratkan.
Pembuangan tanah yang tidak sesuai tersebut akan digolongkan sebagai galian
umum. Pada elevasi permukaan tanah, Kontraktor harus mengisi lubang-lubang yang
disebabkan oleh pembongkaran akar-akar, bonggol tanaman dan batu-batu besar,
dengan bahan pengisi yang sesuai.

5.3. Permukaan Tanah pada Timbunan

Bila permukaan tanah berada pada daerah timbunan, persyaratan-persyaratan berikut


harus dipenuhi:

- Sebelum pelaksanaan penimbunan, daerah yang akan ditimbun harus dipadatkan


dan dilindas sesuai ketentuan dan/atau petunjuk Manajer Proyek.
- Bahan timbunan yang telah disetujui harus disebarkan secara merata sampai
ketebalan lepas maksimal 200mm setiap lapisnya dengan menggunakan alat
perata jalan/grader dan digilas secara terus-menerus.
Rata-rata kecepatan penggilas jalan adalah 5km/jam dan kecepatan ini harus
tetap terjaga sampai pekerjaan selesai.
Selama pemadatan dengan mesin gilas, kadar air bahan timbunan harus tetap
terjaga. Jumlah lintasan harus minimal 6 (enam) kali sampai maksimal 8
(delapan) kali, atau sesuai ketentuan Manajer Proyek.
- Pelaksanaan pemadatan harus dilanjutkan dengan prosedur yang sama dengan di
atas sampai pekerjaan urukan selesai dan disetujui Manajer Proyek.

5.4. Permukaan Subgrade pada Batu

Bila permukaan berada di atas potongan batu, batu tersebut harus dipotong sehingga
membentuk profil yang sesuai dengan yang diinginkan.
Kontraktor harus menyingkirkan semua bahan lepas dan membentuk permukaan
dengan menambah bahan pengisi, dipadatkan dan dibentuk sesuai ketentuan dalam
Gambar Kerja.
Tidak boleh ada batu yang menonjol pada permukaan tanah.

5.5. Perlindungan Pekerjaan

Setiap bagian permukaan yang telah selesai dan disetujui Manajer Proyek harus
dilindungi dari kekeringan/retak dan air.
Setiap kerusakan yang diakibatkan karena kelalaian Kontraktor, harus diperbaiki
sesuai petunjuk Manajer Proyek tanpa biaya tambahan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02335


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN :2-2
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

02365

PENGENDALIAN RAYAP

1.0 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini akan mencakup, tetapi tidak dibatasi pada hal-hal berikut:

- Pengendalian rayap bawah tanah.


- Pengendalian rayap untuk bahan kayu.

2.0 STANDAR/RUJUKAN

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI):

- SNI 03-2404-2000 - Tata Cara Pencegahan Serangan Rayap pada Bangunan


Rumah dan Gedung.
- SNI 03-2405-1991 - Tata Cara Penanggulangan Rayap pada Bangunan Rumah
dan Gedung dengan Termisida.
- SNI 03-3233-1992 - Panduan Pengawetan Kayu dengan Cara Pemulasan,
Pencelupan dan Perendaman.

2.2. Peraturan setempat yang diberlakukan.

3.0 PROSEDUR UMUM

3.1. Data Teknis

3.1.1. Kontraktor harus menyerahkan detail data teknis bahan-bahan dari pabrik
pembuat berikut petunjuk pelaksanaannya.

3.1.2. Setelah penyelesaian pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan sertifikat


pelaksana pekerjaan yang menyatakan bahwa pekerjaan telah dilaksanakan
sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuat dan ketentuan spesifikasi yang
ditetapkan.

3.2. Kualitas Pekerjaan

3.2.1. Pekerjaan harus dilaksanakan oleh Kontraktor yang berpengalaman dalam


melaksanakan pekerjaan bidang ini secara memuaskan, untuk tipe dan
skala/besaran yang sama.

3.2.2. Hanya pekerja yang berpengalaman dan yang benar-benar terbiasa dengan
persyaratan yang ditentukan yang boleh dipekerjakan. Kontraktor harus
menyediakan pengawas yang cakap/ahli yang akan selalu berada di lapangan
selama pekerjaan ini berlangsung.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02365


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-4
BITA

3.2.3. Data dan kualifikasi perusahaan harus sebagai berikut:

- Data perusahaan yang berlaku dan resmi.


- Ijin pemerintah yang berlaku untuk pelaksanaan pekerjaan pengendalian
rayap.
- Daftar referensi pengaplikasian anti rayap yang dikeluarkan oleh
Departemen Kesehatan dan Komisi Pestisida.
- Ijin yang berlaku untuk penggunaan obat anti rayap tertentu yang
dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan dan Komisi Pestisida.
- Referensi kemampuan pelaksanaan pengendalian rayap dan pengalaman
lapangan.
- Daftar referensi pendukung dari konsultan resmi pengendalian rayap.
- Nomor pajak perusahaan.

Perusahaan pelaksana pengendalian rayap yang terpilih harus disetujui


Manajer Proyek.

3.2.4. Perusahaan tersebut harus mampu menunjukkan rancangan berikut proposal


pengaplikasian dan biaya pengendalian rayap pada bangunan.
Diperlukan gambar-gambar yang memadai untuk maksud ini.

3.2.5. Tanah bangunan yang akan diberi anti rayap harus berada minimal 800cm
dari sumber air yang akan dibor.

3.2.6. Sekitar bangunan harus dilengkapi dengan sistem drainase yang memadai.

3.3. Kondisi Lingkungan

- Tidak diijinkan memberikan racun tanah bila terdapat air permukaan.


- Bila tanah terganggu setelah pengaplikasian, perbaiki bagian yang rusak tersebut.
- Lakukan tindakan pencegahan untuk melindungi orang-orang yang berada di
lokasi dari bahaya bahan-bahan beracun.

4.0 BAHAN-BAHAN.

4.1. Bahan Anti Rayap

4.1.1. Dari begitu banyak produk di pasaran, hanya ada beberapa kelompok bahan
anti rayap yang diijinkan oleh pemerintah untuk diaplikasikan, seperti:

- Premise 200 SL,


- Wazary 10 FL,
- Prevail EC 100,

atau yang setara dalam kualitas dan harga, dan disetujui Manajer Proyek.

4.1.2. Setiap bahan anti rayap memiliki kemampuan dan karakteristik masing-
masing, tingkat keracunan dan harga.
Bahan anti rayap yang terpilih untuk pekerjaan ini harus berada dalam
kemasan asli, dan dapat diperiksa.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02365


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-4
BITA

4.2. Peralatan.

Persyaratan minimal untuk peralatan pengendalian rayap terdiri dari:

- Penyemprot bertenaga, termasuk wadah air dan aksesori.


- Penyemprot dan alat penyuntik.
- Kompresor termasuk wadah dan aksesori.
- Peralatan keselamatan kerja untuk setiap pekerja.
- Kotak P3K.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Peraturan Pemerintah

Dalam proses aplikasi, peraturan/regulasi pemerintah harus ditaati, sesuai dengan


tersebut berikut:

- Peraturan keselamatan kerja pekerja yang diterbitkan oleh Departemen Tenaga


Kerja.
- Peraturan transportasi dan penggunaan pestisida dan pembuangan wadah kosong
bekas pestisida, yang diterbitkan Departemen Pertanian.
- Peraturan perlindungan lingkungan dari polusi, dikeluarkan oleh Departemen
Lingkungan Hidup.

5.2. Pengolahan Tanah

5.2.1. Selama persiapan, langkah-langkah berikut harus diambil:

- Bersihkan tanah dari akar-akar dan kayu-kayu yang tidak terpakai.


- Tanah landai harus dikerjakan dengan cara yang berbeda agar limpahan
cairan anti rayap tidak jatuh ke dalam tanah.

5.2.2. Pengaplikasian tidak diijinkan bila:

- Tanah tergenang air yang mengalir.


- Hujan lebat akan turun.
- Tanah sekitar tertutup untuk rencana sumur air atau bak penyimpan air,
atau sumur air dari bangunan sebelah-menyebelah.
- Tanah mudah pecah/retak selama musim kering.

5.2.3. Persiapan pemberian anti rayap, antara lain harus sebagai berikut:

- Wadah cairan anti rayap harus siap dan bersih, setelah penggunaan
regular.
- Air bersih harus diisikan ke dalam wadah dan dicampur dengan cairan anti
rayap yang dibutuhkan dalam perbandingan jumlah yang sesuai dengan
petunjuk penggunaan.

5.3. Metode Kimiawi-Mekanis

Metode ini diaplikasikan pada bangunan yang memiliki balok beton bertulang dan
lantai beton di atas struktur pondasi.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02365


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-4
BITA

Perlakuan terdiri sebagai berikut:

a. Tanah Pondasi.

- Setelah rongga sepanjang dua sisi pondasi telah diisi dengan tanah, tanah
pengisi tersebut disuntik dengan cairan anti rayap sebanyak 5liter/meter
panjang dan dengan kedalaman 300mm.
- Tempat-tempat atau titik-titik yang mudah ditembus rayap harus diolah
dengan cairan yang sama sebanyak 4 - 7,5liter per meter persegi, tergantung
pada kepadatan dan kondisi masing-masing tampat atau titik.
- Perlakuan yang sama harus dilakukan pada lubang masuk pipa dan kabel ke
dalam bangunan.

b. Tanah Lantai.

- Sebelum penebaran lapisan pasir pada pemasangan ubin untuk lantai, tanah
lantai harus disemprot secara merata dengan cairan anti rayap dalam jumlah
sebanyak 5liter/m².
- Pada jarak 100cm dari bagian luar dinding sekeliling bangunan, perlakuan
yang sama harus dilakukan.
- Waktu pelaksanaan harus disiapkan dan direncanakan dan dijadwalkan
sesuai dengan pelaksanaan konstruksi.

5.4. Perlakuan Tanah Pertamanan

Walaupun tanah pertamanan tidak termasuk dalam perlakuan struktur bangunan, bila
penempatan tanah berdekatan/bersisian dengan bangunan, perlakuan yang sama
harus dilaksanakan dengan cara yang sama dengan prosedur perlakuan tanah lantai.
Bagian lain tidak perlu diolah dengan anti rayap khusus.

5.5. Perlakuan Kayu

Struktur kayu harus secara kimiawi diperlakukan sesuai dengan SNI.03-3233-1992.


Metoda lain adalah aplikasi cairan anti rayap dengan penyemprot bertenaga ke
struktur kayu sesuai petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat sebelum kayu dicat.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02365


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-4
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

02721

LAPIS PONDASI BAWAH

1.0. LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pengangkutan, penempatan dan pemadatan bahan lapis
pondasi bawah pada tanah dasar yang telah disiapkan sesuai garis, kelas, dimensi dan
potongan melintang seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

2.0. STANDAR/RUJUKAN.

2.1. American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO).

2.2. American Society for Testing and Materials (ASTM).

2.3. Semua peraturan dan standar lokal yang berlaku, yang tertinggi atau terkuat yang
berlaku.

3.0. PROSEDUR UMUM

3.1. Kontruksi lapis pondasi bawah tidak dapat dikerjakan kecuali bila tanah dasar telah
disiapkan dengan baik sesuai dengan garis, kelas dan bentuk seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja.

3.2. Kepadatan bahan yang dipadatkan harus sesuai ketentuan AASHTO Test T191 atau
T181. Pengujian dilakukan pada kedalaman penuh lapisan pada lokasi yang
ditentukan Manajer Proyek, yang berjarak tidak lebih dari 200meter satu sama lain.
Lubang pengujian harus segera diuruk dan dipadatkan oleh Kontraktor.

4.0. BAHAN-BAHAN

4.1. Bahan untuk lapis pondasi bawah harus bahan alam atau campuran buatan dari
butiran keras agregat mineral yang diseleksi dari sumber pengambilan yang disetujui.
Bahan tersebut harus bebas dari gumpalan tanah liat, tumbuh-tumbuhan, tanah
organik dan tidak mudah hancur pada perubahan cuaca dan kelembaban.

4.2. Bila ketebalan lapis pondasi bawah yang dibutuhkan lebih dari 200mm, ketebalan
tersebut harus dibagi menjadi sebuah lapisan bagian atas tebal 150mm dan sebuah
lapisan bagian bawah tebal minimal 50mm.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02721


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-3
BITA

Gradasi bahan untuk lapisan bagian atas harus memenuhi ketentuan berikut:

Ukuran Saringan Persentasi Berat


yang Lolos
Standar (mm) Alternatif (inci)

50 2” 100
25 1” 60 – 100
9,5 3/8” 30 – 100
4,75 No. 4 15 – 100
2,00 No. 10 10 – 70
0,425 No. 40 5 – 40
0,075 No. 200 2 – 25

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Persiapan Lapis Pondasi Bawah

Tanah dasar dan semua pekerjaan drainase harus diselesaikan sesuai ketentuan
Spesifikasi ini minimal 50meter di muka lokasi penempatan bahan lapis pondasi
bawah. Lapisan pondasi bawah disebarkan dan dibentuk dengan cara yang disetujui
yang tidak akan menyebabkan terpisahnya batuan halus dan batuan kasar. Bahan
lapis pondasi bawah harus memiliki kadar air yang sesuai agar tercapai tingkat
kepadatan yang disyaratkan dengan cara menyemprot sejumlah air dan dicampur
merata dengan road grader sampai dicapai kadar air yang seragam.

5.2. Penggilasan dan Pemadatan

Segera setelah pencampuran dan pembentukan, setiap lapisan dengan tebal


maksimal 200mm harus dipadatkan dengan peralatan pemadatan yang sesuai yang
disetujui Manajer Proyek. Penggilasan harus dimulai sepanjang sisi atau tepi dan
berlanjut menuju ke arah tengah. Penggilasan harus dilanjutkan sampai bekas mesin
penggilas tidak terlihat dan dipadatkan merata sampai permukaan keras. Kecepatan
peralatan pemadatan harus tetap pada 5km/jam. Kepadatan kering harus 90-95%
seperti ditentukan dalam AASHTO Test T180 Method D dengan nilai CBR 50 atau
tidak kurang dari ketentuan yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

5.3. Toleransi Lapis Pondasi Bawah

Permukaan yang telah selesai dapat bervariasi maksimal 15mm di atas atau di bawah
permukaan rencana pada setiap titik, dan ketebalan minimal lapis pondasi bawah tidak
kurang dari 15mm di bawah ketebalan yang ditentukan pada setiap titik.
Lapis pondasi bawah yang tidak memenuhi toleransi ini harus diperbaiki dengan
melonggarkan, membentuk kembali dan memadatkan kembali sesuai petunjuk
Manajer Proyek.

5.4. Standar Pemadatan

Semua lapis pondasi bawah harus dipadatkan tidak kurang dari 93% dari kepadatan
kering maksimal seperti ditentukan oleh metode yang ditetapkan dalam Spesifikasi
Teknis 02315.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02721


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-3
BITA

5.5. Pasir Alas

Setelah landasan bangunan selesai dipadatkan dan disetujui oleh Manajer Proyek,
pasir alas seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja harus diaplikasikan dan disebarkan
dengan cara sedemikian rupa sehingga dihasilkan permukaan yang rata dan
membentuk pelat lantai tidak kurang dari yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Pasir alas harus terdiri dari butiran bersih dengan ukuran butir maksimal 6mm.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02721


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-3
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

02722

LAPIS PONDASI ATAS

1.0 LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini akan terdiri dari pengangkutan, penyebaran, penyiraman, penggilasan dan
pemadatan bahan batu bergradasi di atas permukaan tanah yang telah disiapkan untuk
membentuk jalan sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
Pekerjaan ini akan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada pengadaan tenaga kerja, peralatan,
bahan dan kelengkapan lainnya untuk menyelesaikan pekerjaan ini.

2.0 STANDAR/RUJUKAN.

2.1. American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO).

2.2. American Society for Testing and Materials (ASTM).

2.3. Semua standar dan peraturan nasional yang berlaku.

3.0 PROSEDUR UMUM.

Lihat butir 5.0. dari Spesifikasi Teknis ini.

4.0 BAHAN-BAHAN.

4.1. Bahan agregat harus diseleksi dari tempat yang disetujui. Agregat kasar yang
tertinggal di saringan berukuran 4,75mm harus terdiri dari bahan keras yang tahan
lama, atau bagian-bagian batu atau krikil. Batu harus memiliki gradasi yang seragam
dan harus disaring serta dicuci.
Batu yang hancur ketika dibasahkan atau dikeringkan harus dibuang.
Agregat halus yang melewati saringan berukuran 4,75mm harus terdiri dari bahan-
bahan alam yang halus.

4.2. Semua batu harus bebas dari lumpur, kotoran-kotoran dan harus memenuhi keten-
tuan-ketentuan seperti tersebut dalam tabel berikut:

Saringan Persentase Berat


Melalui Saringan
Standar (mm) Alternatif (mm)

50 2” 100
25 1” 65
9,50 3/8” 40 – 60
4,75 No. 4 25 – 45
2,00 No. 10 12 – 30
0,425 No. 40 6 – 16
0,075 No. 200 0–8

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02722


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN :1-3
BITA

Pecahan yang melalui saringan no. 200 tidak boleh lebih besar dari 2/3 dari pecahan
yang melalui saringan no. 40.
Setelah direndam 4 hari, ketika dipadatkan sampai 90-100% kepadatan kering maksi-
mal sesuai AASHTO T180, agregat harus memiliki nilai CBR tidak kurang dari 80.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Persiapan Permukaan.

5.1.1. Bila agregat akan ditempatkan di atas permukaan yang telah disiapkan
sebagai lapis pondasi jalan/base course atau konstruksi lainnya, permukaan
tersebut harus telah selesai paling sedikit sekitar 100meter panjang atau lebih
besar dari jumlah luas agregat yang akan ditempatkan.

5.1.2. Bila agregat akan ditempatkan langsung di atas permukaan tanah yang ada,
maka permukaan tanah tersebut harus dikasarkan secukupnya agar dapat
ditembus dan dipadatkan kembali.

5.1.3. Pemadatan kembali dilaksanakan setelah penambahan agregat, asalkan


ketebalan seluruh permukaan yang dikasarkan dan bahan agregat tambahan
tidak lebih dari ketebalan lapisan lepas yang diijinkan.

5.1.4. Gumpalan tanah yang lebih besar dari 50mm yang dihasilkan dari pengasaran
harus dibuang atau dipecahkan sebelum penambahan agregat dilaksanakan.
Pencampuran permukaan tanah yang dikasarkan dengan agregat baru tidak
diijinkan.

5.1.5. Tidak ada pembayaran tersendiri untuk pekerjaan pengasaran permukaan dan
pemadatan karena pekerjaan ini merupakan bagian dari pekerjaan persiapan
permukaan.

5.2. Penghamparan.

Agregat dihamparkan merata selebar badan jalan, lapis demi lapis sampai ketebalan
lepas maksimal 200mm, atau sesuai petunjuk Manajer Proyek.
Bila jumlah lapisan lebih dari satu, ketebalan masing-masing lapisan harus diusahakan
sama.
Bahan dapat disebarkan dan dibentuk dengan cara yang disetujui yang tidak akan
menyebabkan terpisahnya agregat halus dan agregat kasar. Setiap bagian agregat
kasar atau halus yang terpisah harus diperbaiki atau disingkirkan dan diganti dengan
bahan yang bergradasi. Bahan harus memiliki kadar air yang sesuai untuk
menghasilkan tingkat kepadatan dengan menyemprotkan sejumlah air yang tepat.
Pencampuran dilakukan dengan motor grader sampai tercapai kadar air yang seragam
dan merata.

5.3. Pemadatan.

5.3.1. Segera setelah pencampuran dan pembentukan selesai, setiap lapis dengan
tebal minimal 200mm harus dipadatkan dengan alat yang sesuai. Pemadatan
dimulai dari titik terendah menuju ke garis tengah jalan dalam kecepatan
teratur ± 5km/jam.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02722


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN :2-3
BITA

5.3.2. Arah pemadatan harus tumpang tindih ke arah longitudinal. Pada tikungan,
pemadatan dimulai dari sisi yang terendah menuju ke sisi yang lebih tinggi.
Pemadatan harus berjalan terus sampai permukaan padat, keras dan bekas-
bekas roda alat pemadat tidak terlihat lagi.

5.3.3. Bila agregat terlalu basah atau terlalu kering untuk dipadatkan pada nilai
kepadatan tertentu, maka agregat tersebut harus dikeringkan atau diperciki
air, sebelum memulai pemadatan. Tidak ada biaya tambahan untuk pekerjaan
ini.

5.3.4. Tidak ada pembayaran tambahan untuk pekerjaan penambahan air atau
pengeringan bahan.

5.3.5. Setiap penyimpangan permukaan yang terjadi setelah pelaksanaan, harus


diperbaiki dengan membuang beberapa bagian dan menggantinya dengan
bahan yang baik sesuai ketentuan yang ditetapkan.
Setiap lapisan agregat harus dipadatkan minimal 95% kepadatan kering
maksimal sesuai AASHTO T180.

5.4. Permukaan dan Toleransi Ketebalan.

Permukaan yang telah dipadatkan atau bentuk yang telah selesai dapat bervariasi
tidak lebih dari 10mm di atas atau di bawah elevasi rencana pada semua titik.
Setiap penyimpangan dari ketentuan di atas harus diperbaiki, dan menjadi tanggung
jawab Kontraktor untuk memperbaikinya tanpa ada tambahan biaya.
Bila agregat akan ditempatkan pada tempat dengan ketebalan permukaan yang
bervariasi, ketebalan tersebut harus dalam batas-batas yang diijinkan, seperti ditunjuk-
kan dalam Gambar Kerja.
Pengaturan ketebalan harus disetujui Manajer Proyek.

5.5. Pemeriksaan dan Pengujian.

Kepadatan bahan yang dipadatkan ditentukan berdasarkan ASTM D 1557 atau


AASHTO T180. Pengujian dilakukan pada kedalaman penuh dari seluruh lapisan,
pada lokasi atau titik-titik yang akan ditentukan oleh Manajer Proyek, yang satu sama
lain berjarak minimal 200meter. Lubang pengujian harus diisi/ditutup dengan bahan
yang sama dan segera dipadatkan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02722


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN :3-3
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

02780

PERKERASAN BLOK BETON

1.0 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, penyediaan bahan, tenaga, alat-alat bantu lainnya dan
pemasangan perkerasan blok beton pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.

2.0 STANDAR/RUJUKAN

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI):

- SNI 03-0691-1996 - Bata Beton (Paving Block).


- SNI 2442: 2008 - Spesifikasi Kereb Beton untuk Jalan.

2.3. Spesifikasi Teknis:

- 02315 - Galian, Urukan Kembali dan Pemadatan.


- 02335 - Persiapan Tanah Dasar.
- 02721 - Lapis Pondasi Bawah.
- 03300 - Beton Cor di Tempat.

3.0 PROSEDUR UMUM

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis.

3.1.1. Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan dan data teknis bahan yang
dibutuhkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui, sebelum pengadaan
bahan.
Data teknis harus meliputi deskripsi, karakteristik dan petunjuk pemasangan.

3.1.2. Biaya pengadaan contoh dan pengujian menjadi tanggung jawab Kontraktor.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan.

Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan kepada Manajer Proyek


sebelum memulai pekerjaan. Gambar Detail Pelaksanaan harus mengacu kepada
Gambar Kerja dalam bentuk, ukuran, dimensi dan mutu beton yang disyaratkan dalam
Spesifikasi Teknis ini.

3.3. Pemeriksaan dan Pengujian.

3.3.1. Semua pekerjaan perkerasan blok harus diperiksa dan diuji. Setiap
pemasangan yang dinilai tidak sesuai harus disingkirkan dan diganti dengan
yang baru tanpa tambahan dari Pemilik Proyek.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02780


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-3
BITA

3.3.2. Blok beton yang tidak memenuhi persyaratan Spesifikasi Teknis ini akan
ditolak dan Kontraktor harus mengganti dengan blok beton yang memenuhi
persyaratan tanpa tambahan biaya.

4.0 BAHAN-BAHAN

4.1. Blok Beton.

Blok beton harus dibuat campuran semen portland, air dan agregat yang dibentuk
sedemikian rupa sehingga memiliki kuat tekan minimal 200kg/cm², kecuali bila
ditentukan lain oleh Manajer Proyek dan harus memenuhi ketentuan SNI 03-0691-
1996, berasal dari produk Cisangkan..
Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, blok beton harus dari tipe/bentuk
Intepave dengan warna sesuai ketentuan Skema Warna, dan dengan ketebalan
80mm.

4.2. Grass Block.

Grass block harus memiliki kuat tekan minimal 200kg/cm², tebal 80mm dengan bentuk
sesuai Gambar Kerja, dan berasal dari produk Cisangkan.

4.3. Pinggiran/Kanstein.

Pinggiran perkerasan blok beton harus memenuhi ketentuan SNI 2442-2008, seperti
tipe K-04-1 dan K-04-3 produk Cisangkan.

4.4. Pasir.

Pasir untuk alas dan pengisi celah pasangan blok beton harus keras, bersih, bebas
dari tanah liat dan lumpur dan harus digradasi dengan baik serta disetujui Manajer
Proyek.
Gradasi pasir harus memenuhi ketentuan berikut:

Saringan Persentase Berat Melalui Saringan

Pasir Alas Pasir Pengisi

9,52mm 100 -
4,75mm 95 – 100 -
2,36mm 80 – 100 100
1,18mm 50 – 85 90 – 100
0,600mm 25 – 60 60 – 90
0,300mm 10 – 30 30 – 60
0,150mm 5 – 15 15 – 30
0,075mm 0 – 10 5 – 10

Kadar Air (%)  10  5

Kadar Lempung (%) 3  10

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02780


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-3
BITA

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Lapisan Pasir.

5.1.1. Tanah dasar, lapis pondasi bawah dan lapis pondasi atas harus disiapkan
sesuai bentuk melintang dan memanjang dan memiliki kemiringan ke arah
dua sisi sebesar 2%.
Tanah dasar harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 02335

5.1.2. Lapis pondasi bawah harus dihampar secara merata mengikuti kemiringan
permukaan yang telah disiapkan, dengan ketebalan sesuai petunjuk Gambar
Kerja dan mengikuti ketentuan dalam Spesifikasi Teknis 02721.

5.1.3. Lapisan pasir alas disebarkan di atas lapis pondasi bawah secara merata,
dengan ketebalan (setelah dipadatkan) 50mm, atau sesuai petunjuk Gambar
Kerja.

5.2. Pemasangan Blok Beton.

5.2.1. Blok beton harus diletakkan secara manual di atas lapisan pasir yang belum
dipadatkan, sesuai dengan pola yang ditentukan dalam Gambar Kerja.

5.2.2. Pemotongan blok beton di bagian tepi harus dilakukan dengan gergaji mesin
dengan ukuran yang tepat dengan daerah yang akan dipasang.

5.2.3. Setelah pemasangan, perkerasan blok beton harus dipadatkan untuk


mendapatkan lapisan pasir yang kuat pada elevasi dan bentuk permukaan
yang diinginkan, tidak kurang dari 3 (tiga) lintasan, dengan alat pemadatan
yang sesuai.

5.2.4. Pasir untuk pengisi celah harus disebarkan di atas perkerasan blok dan harus
disapu sedemikian rupa agar celah terisi.
Kelebihan pasir harus disingkirkan dari permukaan dan celah harus
dipadatkan dengan alat penggetar minimal 2 (dua) lintasan.

5.2.5. Grass block harus diisi dengan tanah sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.

5.3. Pemasangan Pinggiran Blok Beton.

Pinggiran blok beton berupa kanstein (curb) harus ditempatkan pada tepi pasangan
blok beton seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Galian untuk pondasi pinggiran beton harus dipadatkan, diberi lapisan beton mutu
K-175 sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 03300 dengan tebal minimal 30mm atau
sesuai petunjuk Gambar Kerja. Kedalaman pondasi harus dibuat sesuai petunjuk
Gambar Kerja.
Bahan-bahan asing yang mengganggu harus disingkirkan dari pondasi.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02780


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-3
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

02820

PAGAR DAN PINTU GERBANG

1.0 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan pagar sesuai dengan jenis/kelas, elevasi
dan kerataan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi Teknis ini dan/atau
sesuai petunjuk Manajer Proyek.

2.0 STANDAR/RUJUKAN

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI).

2.2. Spesifikasi Teknis:

- 02315 - Galian, Urukan Kembali dan Pemadatan.


- 03210 - Baja Tulangan.
- 03300 - Beton Cor di Tempat.
- 04210 - Bata Merah.
- 04400 - Batu Kali.
- 05500 - Berbagai Jenis Metal.
- 09910 - Cat.

3.0 PROSEDUR UMUM

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis

Contoh beserta data teknis bahan harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk
disetujui, sebelum pengadaan dan fabrikasi bahan.
Data teknis harus menunjukkan tipe, dimensi, petunjuk pemasangan dan semua
informasi penting lainnya untuk pemasangan.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan

Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan pagar, tiang pagar,


sambungan-sambungan, penopang, pelat penjepit dan hal-hal lainnya sesuai dengan
garis/jalur, elevasi yang ditetapkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini,
untuk disetujui Manajer Proyek.

3.3. Pengiriman dan Penyimpanan

Bahan-bahan harus didatangkan lengkap dengan sertifikat dari pabrik pembuat.


Semua bahan-bahan lepas atau barang-barang kecil harus diberi tanda.
Semua bahan harus disimpan di tempat yang aman dan terlindung dari kerusakan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02820


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-3
BITA

3.4. Pemeriksaan dan Pengujian

Kualitas tenaga kerja harus sesuai dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan ini.
Penyimpangan dari ketentuan Spesifikasi Teknis akan ditolak dan harus diganti
dengan yang sesuai tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.

4.0 BAHAN-BAHAN

4.1. Pagar Kawat Baja Las

4.1.1. Panel

Panel pagar dibuat dari susunan kawat baja yang dilas listrik dan dirangkai
secara otomatis di pabrik pembuat, dan dilapis seng/galbani celup panas
dengan tebal lapisan minimal 75mikron, diameter kawat 6mm untuk panel
pagar tinggi 1200mm, seperti buatan BRC, Union atau Lion.

4.1.2. Tiang dan Penopang Panel Pagar

Panel pagar harus dilengkapi dengan tiang pagar, mur, baut dan klem yang
berasal dari pabrik pembuat pagar. Semua harus dibuat dari bahan baja lapis
galbani/seng celup panas dengan tebal lapisan minimal 75mikron
Tinggi tiang pagar harus sesuai dengan tinggi pagar yang ditentukan.

4.2. Pintu Gerbang

Pintu gerbang tipe ayun dengan pengoperasian manual, yang memiliki model/desain dan
ukuran sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja, harus dibuat/difabrikasi dari susunan baja
kotak berongga yang memiliki dimensi dan spasi sesuai ketentuan dalam Gambar
Kerja.
Bahan baja kotak berongga harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 05500.

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Umum.

5.1.1. Pagar-pagar seperti dispesifikasikan di sini harus dipasang di sekitar lahan


seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

5.1.2. Pemasangan harus dilaksanakan sesuai Gambar Detail Pelaksanaan yang


telah disetujui, Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi Teknis ini.

5.2. Pondasi

5.2.1. Bahan pondasi pagar dari batu kali dan pemasangannya harus sesuai
ketentuan Spesifikasi Teknis 04400.

5.2.2. Bahan pondasi pagar dari beton cor di tempat dan pelaksanaannya harus
sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 03300.

5.2.3. Kedalaman penggalian harus sesuai petunjuk Gambar Kerja.


Penggalian dan pengurukan serta pemadatan harus sesuai Spesifikasi Teknis
02315.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02820


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-3
BITA

5.2.4. Bila ditunjukkan dalam Gambar Kerja pagar harus dapat diangkat atau
dipindahkan, maka harus disediakan lubang untuk menahan/tiang pagar pada
saat pagar dipasang pada tempatnya. Lubang harus dilapisi pipa baja yang
memiliki diameter lebih besar dari pada diameter tiang pagar dengan
kedalaman lubang yang cukup untuk menahan tiang pagar agar terpasang
kokoh pada tempatnya.

5.3. Pintu Gerbang

5.3.1. Konstruksi pintu gerbang dan dudukan atau pemegangnya harus dilaksanakan
sesuai Gambar Kerja, Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui
dan/atau petunjuk Manajer Proyek.

5.3.2. Fabrikasi pintu gerbang harus dilaksanakan sesuai ketentuan dalam


Spesifikasi Teknis 05500.

5.4. Lapisan Pelindung.

5.4.1. Kecuali panel dan tiang pagar yang telah memiliki lapis galbani/seng dari
pabrik pembuatnya, semua bagian pagar yang terbuat dari bahan baja harus
diberi lapisan pelindung cat anti karat.

5.4.2. Bahan cat dan cara pengerjaan pengecatan harus memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 09910.

5.4.3. Warna cat akhir yang harus diaplikasikan pada pintu gerbang harus sesuai
ketentuan dalam Skema Warna yang akan diterbitkan kemudian.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02820


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-3
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

02900

PEKERJAAN LANSEKAP

1.0 LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan ini guna mendapatkan hasil yang baik.
Pekerjaan lansekap yang dilaksanakan meliputi semua pekerjaan yang tertera dalam Gambar
Kerja dan sesuai petunjuk Manajer Proyek, tetapi tidak terbatas pada pekerjaan berikut:

- Pekerjaan persiapan pembentukan tanah.


- Pekerjaan penanaman pohon peneduh/pelindung, tanaman penutup dan rumput.
- Pekerjaan perawatan/pemeliharaan tanaman.

2.0 STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Balai Pengawasan dan Sertifikat Benih setempat.

2.2. Spesifikasi Teknis 02200 - Persiapan Permukaan Lahan.

3.0 PROSEDUR UMUM.

3.1. Gambar dan Data Lain yang Dibutuhkan.

Kontraktor harus menyiapkan gambar sketsa pekerjaan lansekap yang menunjukkan


garis/batas penanaman rumput, patok, garis ketinggian, baris penanaman dan detail
pemberian pupuk.
Daerah penanaman harus diberi tanda dan ukuran yang lengkap.

3.2. Persyaratan Lainnya.

3.2.1. Semua pekerjaan lansekap harus dilaksanakan dengan mengikuti semua


petunjuk Gambar Kerja, standar atau petunjuk dan syarat pekerjaan lansekap
yang berlaku, standar spesifikasi bahan yang dipergunakan dan sesuai
petunjuk yang diberikan Manajer Proyek.

3.2.2. Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan di lapangan, Kontraktor diminta


untuk memperhatikan koordinasi kerja dengan pekerjaan lain yang
menyangkut pekerjaan bidang lainnya, terutama dalam melakukan pekerjaan
pembentukan tanah dan penyelesaian tanah, agar tidak terjadi kesalahan
pembongkaran, pengurukan yang tidak diinginkan terhadap pekerjaan yang
lain yang telah selesai dilaksanakan maupun yang sedang dilaksanakan.

3.2.3. Jika ditemukan perbedaan antara Gambar Kerja dengan keadaan lapangan,
Kontraktor harus melaporkan kepada Manajer Proyek untuk diambil keputusan
pemecahannya.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02900


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-7
BITA

3.2.4. Semua letak tanaman di lapangan yang menyimpang dari ketentuan Gambar
Kerja yang disebabkan karena keadaan lapangan, harus mendapat
persetujuan Manajer Proyek.

3.3. Tenaga Ahli.

Kontraktor harus menyediakan tenaga ahli lansekap yang berpengalaman yang akan
melaksanakan persyaratan Spesifikasi Teknis ini, dan harus disetujui Manajer Proyek.

4.0 BAHAN-BAHAN.

4.1. Tanaman.

4.1.1. Semua jenis tanaman, baik tanaman hias, pohon peneduh, tanaman penutup,
maupun rumput yang akan ditanam harus disetujui oleh Manajer Proyek dan
sesuai petunjuk Gambar Kerja serta mengikuti semua persyaratan dalam
Spesifikasi Teknis ini.
Daftar tanaman dan jarak penanaman dapat dilihat dalam Gambar Kerja.

4.1.2. Tanaman rumput yang dipilih untuk ditanam harus sesuai dengan petunjuk
Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Manajer Proyek.
Penanaman dalam bentuk rumpun.

4.2. Pupuk.

4.2.1. Pupuk kandang yang berasal dari sapi atau kuda yang telah kering dan
matang digunakan untuk meningkatkan unsur mikro dan makro. Pupuk
kandang harus bersih dari gumpalan akar rumput dan tanaman liar serta
dalam keadaan sudah hancur (tidak terdapat bongkahan).

4.2.2. Pupuk buatan yang mengandung unsur-unsur NPK seperti Rustica Yellow (15 :
15 : 15) digunakan untuk mendorong pembentukan akar, bunga dan buah.

4.2.3. Pupuk buatan ZA atau Urea digunakan untuk pemupukan rumput.

4.3. Tanah Uruk.

Tanah uruk yang dipakai harus dari jenis tanah subur yang bersih dari bekas bahan
bangunan, batu-batuan rumput maupun tanaman.
Tanah subur ini terdiri dari campuran tanah baik dan pupuk kandang yang telah kering
dan matang, dengan perbandingan jumlah 1 : 1.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Umum.

5.1.1. Pelaksanaan pekerjaan persiapan, pembentukan dan pembersihan tanah


harus sudah dilaksanakan sesuai petunjuk Gambar Kerja dan ketentuan
Spesifikasi Teknis ini.

5.1.2. Pemasangan patok-patok berikut keterangan koordinat posisi perlu


dilaksanakan terutama untuk patokan penanaman awal setiap jenis tanaman.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02900


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-7
BITA

5.1.3. Setelah pembentukan dan penyelesaian tanah dengan bentuk/kemiringan/


garis ketinggian sesuai Gambar Kerja, pekerjaan lubang galian dapat
dilaksanakan untuk persiapan penanaman.

5.1.4. Semua penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari atau setelah pukul
15.30 agar tidak banyak terjadi penguapan dan kekeringan yang terlampau
cepat bagi tumbuh-tumbuhan tersebut kecuali penanaman yang dilakukan di
tempat yang terlindung dari matahari langsung dapat dilakukan setiap saat.

5.1.5. Semua tanaman yang disuplai harus dalam keadaan sehat dan utuh dalam
arti:

- Tanaman tidak terkena hama penyakit, serangga atau jamur.


- Cabang, akar dan daun tidak dalam keadaan patah atau sobek.
- Kondisi tanaman (tinggi dan diameter tajuk) harus sesuai permintaan.

5.1.6. Pemindahan tanaman harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

- Tanaman pohon yang akan dipindahkan, harus dipersiapkan dalam


keadaan digali minimal 1 minggu sebelum dipindahkan, dan daun dan
percabangan dipangkas secukupnya untuk kemudian dilanjutkan dengan
pembungkusan akar.
- Tanaman pohon yang telah berada dalam wadah, dapat langsung dibawa
ke lokasi penampungan tanaman pada masing-masing lokasi, dan
disimpan di sana sampai saat penanaman tiba.
- Tanaman semak/perdu dan penutup tanah (ground cover) disiapkan dalam
keadaan akar terbungkus.

5.2. Persiapan Lahan.

5.2.1. Pematokan.

Pematokan harus dilakukan untuk menentukan titik-titik penanaman. Kegiatan


dapat dilanjutkan setelah lokasi titik/patok disetujui oleh Manajer Proyek.

5.2.2. Penggalian Tanah.

- Persiapan lahan dengan cara penggalian harus dilakukan untuk


mengangkat dan memisahkan tanah dari puing-puing sisa bahan
bangunan berupa paku-paku, batu bata, kayu, dan sisa bahan kimia bila
ada.
- Penggalian harus dilakukan minimal sedalam 400mm untuk tanaman
perdu dan minimal 600mm untuk tanaman pohon, untuk memastikan
bahwa lapisan tanah yang mengandung puing telah terangkat semua.

5.2.3. Pemupukan.

Untuk meningkatkan unsur mikro dan makro yang dikandung tanah, pupuk
kandang yang telah matang harus dicampur dengan tanah yang telah dibuka
dan dibalik, dengan perbandingan 1 : 1 seperti disebutkan dalam butir 4.2.1.
dari Spesifikasi ini.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02900


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-7
BITA

5.3. Penanaman.

Tanaman harus didatangkan sesuai dengan jadwal kerja penanaman, untuk menghin-
darkan tanaman berada terlalu lama dalam penampungan, dan harus dilaksanakan
sebagai berikut:

- Tanaman yang akan ditanam harus berupa tanaman yang berasal dari tempat
penampungan atau yang telah mengalami masa persiapan dalam galian tempat
semula, dengan tinggi minimal yang telah ditetapkan.
- Pertama gali lubang yang besar, lebih besar dari ukuran wadah tanaman, dan
sisihkan di sekitar lubang galian.
Ke dalam lubang tersebut dimasukkan tanah subur seperti tersebut dalam butir
4.2.1, dan tinggalkan sejumlah tertentu untuk dicampurkan dengan tanah galian
tadi yang akan dikembalikan lagi ke dalam lubang galian semula.
- Dengan berhati-hati, keluarkan tanaman dari wadahnya dan tempatkan dalam
lubang galian.
- Kemudian kembalikan tanah galian ke sekitar akar, padatkan dengan hati-hati
agar tidak terdapat kantong udara.
- Ketika lubang telah terisi tanah 2/3 bagian, padatkan perlahan dengan kaki dan
siram dengan baik.
- Tanah di sekitar dasar tanaman harus diberi cekungan agar air dapat mengalir
dengan sendirinya ke arah batang tanaman.
- Tanaman harus ditahan dengan kayu ajir/stegger untuk menahan tanaman yang
belum seimbang.

5.4. Penanaman Rumput dan Tanaman Penutup.

5.4.1. Elevasi permukaan rumput dan tanaman penutup harus sesuai dengan
Gambar Kerja.

5.4.2. Tanah yang akan ditanami rumput dan tanaman penutup harus digali/dikupas
sedalam 200 – 300mm, dan kemudian diisi dengan tanah uruk tersebut dalam
butir 4.2.1. dari Spesifikasi Teknis ini.

5.4.3. Setiap kali selesai pelaksanaan penanaman rumput dan tanaman penutup,
harus segera dilakukan penyiraman dengan air yang bebas dari bahan/zat
yang dapat mematikan tanaman.

5.5. Pemeliharaan Tanaman.

5.5.1. Pekerjaan pemeliharaan meliputi penyiraman, penyiangan, penggantian


tanaman dan rumput yang rusak, pemangkasan, pemupukan, pemberantasan
hama.
Pekerjaan pemeliharaan tanaman dilaksanakan dengan memperhatikan
ketentuan berikut:

- Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk Gambar Kerja,


ketentuan Spesifikasi Teknis dan sesuai petunjuk Manajer Proyek.
- Pemeliharaan harus dilaksanakan Kontraktor segera setelah pekerjaan
penanaman selesai. Masa pemeliharaan sesuai ketentuan dalam Kontrak.
- Selama itu, Kontraktor diwajibkan secara teratur memelihara semua
tanaman dan mengganti setiap tanaman yang rusak atau mati.
Semua penggantian tanaman dengan yang baru menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
- Pemeliharaan tanaman harus disesuaikan dengan sifat dan jenis tanaman
yang ditanam.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02900


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-7
BITA

- Bahan dan peralatan yang dipergunakan dalam setiap jenis pekerjaan


pemeliharaan harus benar-benar baik, memenuhi standar pengerjaan yang
dibutuhkan dan tidak merusak tanaman.
- Pupuk dan obat anti hama yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan
dalam Spesifikasi Teknis ini.
- Penggantian tanaman harus sesuai dengan jenis/ bentuk/warna tanaman
yang di tanam dan disetujui Manajer Proyek.

5.5.2. Penyiraman.

- Penyiraman harus dengan air bersih yang bebas dari segala bahan
organik/zat kimia/bahan lain yang dapat merusak pertumbuhan tanaman.
Penyiraman dilakukan dengan cara:

· Memakai alat khusus untuk menyiram tanaman seperti emrat yang


memiliki lubang banyak pada ujung keluarnya air sehingga dapat
menyebar air secara merata ke seluruh permukaan tanah yang
disiram.
· Memakai slang air terbuat dari plastik yang dihubungkan dengan
kran/sumber air yang terdekat. Penyiraman dilakukan dengan cara
memancarkan air menggunakan nozzle atau sprinkler.
· Penyiraman dilakukan secara teratur terutama di musim kemarau bagi
tanaman dan rumput yang baru ditanam dan juga bagi tanaman dalam
tempat penampungan.

- Jadwal penyiraman adalah sebagai berikut:

· Dua kali sehari secara teratur bagi semua jenis tanaman dan rumput
yang baru ditanam dan semua tanaman dalam penampungan
sementara, sebelum pukul 10.00 pada pagi hari dan sesudah pukul
15.30 pada sore hari sampai tanaman tersebut tumbuh sehat dan
kuat.
· Semua jenis tanaman dan rumput yang sudah terlihat tumbuh baik
dan kuat harus disiram satu kali sehari pada sore hari setelah pukul
15.30.
· Penyiraman dilakukan sampai cukup membasahi bawah permukaan
tanah.
Tanaman yang masih terlihat cukup basah tanahnya pada sore hari,
tak perlu disiram lagi.
· Penyiraman yang berlebihan tidak diijinkan. Air harus dapat terserap
baik oleh tanah di sekitar tanaman.

5.5.3. Penyiangan.

- Penyiangan ini harus dilakukan secara teratur tiap satu bulan sekali bagi
tanaman pohon dan rumput.
- Penyiangan bagi tanaman rumput dilakukan untuk mencabut segala
tanaman liar dan jenis rumput yang berbeda dengan jenis rumput yang
ditanam. Alat yang dipakai adalah alat pancong atau cangkul garpu kecil.

5.5.4. Penggantian Tanaman.

- Kontraktor wajib melakukan penggantian setiap pohon, tanaman penutup


atau rumput yang ditemukan rusak atau mati.
Semua penggantian dengan tanaman baru menjadi tanggung jawab
Kontraktor sampai masa pemeliharaan yang ditentukan berakhir.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02900


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 5-7
BITA

- Penggantian tanaman harus sesuai dengan jenis/bentuk/ warna tanaman


yang ditanam dan disetujui Manajer Proyek.
- Penggantian tanaman harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak
merusak tanaman lain di sekitarnya pada saat mencabut dan menanam
yang baru.
- Penggantian tanaman dilaksanakan pada sore hari antara pukul 15.30 -
18.00, dan dilanjutkan dengan penyiraman.

5.5.5. Pemangkasan.

- Pemangkasan dilaksanakan untuk membuang cabang/ranting liar atau


untuk menjaga atau memperbaiki bentuk pertumbuhan yang dinginkan.
Cabang/ranting yang mati atau layu harus dibuang dengan memotong.
- Semua pekerjaan pemangkasan harus dilakukan dengan gunting pangkas
untuk memotong cabang dan ranting dari arah bawah membuat potongan
miring menjauh (30 - 40) dari tunas yang berada pada cabang/ranting
yang tersisa jika memungkinkan sehingga pertumbuhan baru dapat
muncul dari tunas tersebut.
Tidak dibenarkan melakukan pemangkasan cabang/ranting tanpa
menggunakan alat yang pemotong yang cukup tajam.
- Bekas pemotongan cabang/ranting harus ditutup dengan cat penutup luka
untuk mencegah infeksi yang disebabkan jamur pembusuk kayu atau
serangga yang dapat membunuh tanaman.
Pemangkasan dilakukan secara teratur tiap satu bulan sekali.

5.5.6. Pemupukan.

- Pupuk kandang yang matang digunakan untuk membuat tanah


sehat/subur yang terdiri dari campuran pupuk kandang dan tanah baik
dengan perbandingan 1 : 1, yang akan digunakan untuk pekerjaan
penimbunan.
- Pupuk buatan NPK diberikan kepada tanaman pohon peneduh setelah
tanaman tersebut melampaui masa tanam 3 (tiga) bulan.
Pupuk NPK diberikan sebanyak 25gram setiap tanaman untuk mendorong
pembentukan akar dan pembuahan.
Pemupukan dilakukan dengan menanamkannya di dalam tanah sedalam
minimal 100mm di sekeliling tajuk pohon, pada setiap jarak 600mm.
- Pemupukan harus diulang 3 (tiga) bulan kemudian.
- Pupuk buatan ZA atau Urea untuk rumput harus diberikan sebanyak
12gram/m². Pemupukan dilakukan sebulan sekali. Pupuk harus dilarutkan
dengan air kemudian disemprotkan dengan sprayer ke permukaan rumput.

5.5.7. Pemberantasan Hama Penyakit.

- Pemberantasan hama penyakit dilakukan sebelum tanaman terserang


penyakit.
- Pemberantasan untuk hama (serangga dan ulat) dilakukan dengan cara
penyemprotan keseluruh permukaan daun, batang dan cabang.
- Bahan yang dipakai adalah pestisida yang memenuhi ketentuan
Pemerintah Republik Indonesia.
- Untuk pemberantasan jamur dan sejenisnya digunakan fungisida Dithane
M-45 yang dicampur air (2gr/liter air). Pemberantasan dilakukan dengan
penyemprotan ke seluruh permukaan daun, batang dan cabang.
- Untuk memberantas penggerek batang, digunakan BHC dan untuk
memberantas siput darat digunakan Metdex yang disebarkan di sekitar
pohon.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02900


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 6-7
BITA

- Penyemprotan hama dan jamur :

· Untuk rumput, dilakukan 2 (dua) bulan sekali.


· Untuk tanaman dilakukan 1 (satu) bulan sekali.

Penyemprotan hama dan jamur dilakukan secara bergantian. Untuk


penyemprotan dari jenis obat yang berbeda jangan dilakukan sekaligus
tetapi beda waktu selang 2 minggu.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI LAHAN NO. SPEK : 02900


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 7-7
DIVISI 3
BETON
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

03210

BAJA TULANGAN

1.0 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini mencakup pengadaan bahan termasuk semua mesin, peralatan, tenaga kerja,
dan pemasangan bahan baja tulangan beton seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Spesifikasi ini akan lebih kuat dari pada Gambar Kerja bila ada perbedaan detail yang
mungkin terjadi.

2.0 STANDAR/RUJUKAN

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI):

- SNI 07-2052-2002 - Baja Tulangan Beton.


- SNI 03-6816-2002 - Tata Cara Pendetailan Penulangan Beton.

2.2. American Concrete Institute (ACI):

- ACI 318 - Building Code Requirements for Reinforced Concrete.

2.3. American Welding Society (AWS):

- AWS D1.4 - Structural Welding Code - Reinforcing Steel.

2.4. Spesifikasi Teknis 03300 - Beton Cor di Tempat.

3.0 PROSEDUR UMUM.

3.1. Contoh Bahan dan Sertifikat Pabrik

3.1.1. Kontraktor harus menyerahkan kepada Manajer Proyek, contoh bahan beserta
sertifikat pabrik bahan penulangan beton untuk disetujui.

3.1.2. Sebelum pengadaan bahan, semua daftar bahan dan daftar pemotongan
harus disiapkan oleh Kontraktor dan diserahkan kepada Manajer Proyek untuk
disetujui.
Persetujuan yang diberikan tidak berarti membebaskan Kontraktor dari
tanggung-jawabnya untuk memastikan kebenaran daftar pemesanan dan
daftar pemotongan.
Setiap penyimpangan dari daftar bahan dan daftar penulangan yang telah
disetujui menjadi tanggung jawab Kontraktor untuk menggantinya atas
biayanya.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BETON NO. SPEK : 03210


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-3
BITA

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan

3.2.1. Gambar Detail Pelaksanaan berikut harus diserahkan oleh Kontraktor kepada
Manajer Proyek untuk disetujui:

- Daftar penulangan yang menunjukkan pembengkokkan, ukuran kait,


lewatan, sambungan dan lainnya yang memenuhi ACI 315 dan/atau SNI
03-6816-2002.
- Gambar harus menunjukkan spasi tulangan, selimut dan jarak antara,
pasak besi dan penahan jarak/gelang-gelang.

3.2.2. Kontraktor diijinkan mengganti ukuran rencana penulangan beton yang


ditunjukkan dalam Gambar Kerja selama penggantian tersebut dianalisa
dengan teliti dan Kontraktor telah memeriksa bahwa kekuatan yang dinginkan
tetap terpenuhi. Penggantian harus disetujui Manajer Proyek sebelum
pelaksanaan pekerjaan.

3.3. Pengiriman dan Penyimpanan

Bahan-bahan untuk penulangan beton setiap waktu harus dilindungi dari kerusakan
dan harus ditempatkan di atas balok-balok untuk mencegah menempelnya lumpur
atau benda asing lainnya pada tulangan beton. Tempat penyimpanan harus dinaikkan
agar aman dari air permukaan.

4.0 BAHAN-BAHAN

4.1. Umum.

Semua bahan baja tulangan untuk penulangan beton harus dalam keadaan baru, tidak
berkarat atau memiliki cacat lainnya serta harus memenuhi ketentuan dalam
Spesifikasi Teknis ini.

4.2. Baja Tulangan Polos.

Kecuali ditentukan lain, baja tulangan polos dengan diameter < 10mm harus dari baja
mutu BjTP-24 dengan tegangan leleh minimal 2400kg/cm², dan memenuhi ketentuan
SNI 07-2052-2002.
Diameter yang digunakan harus sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.

4.3. Baja Tulangan Berulir.

Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, baja tulangan berulir dengan diameter
 10mm harus dari mutu BjTS-40 dengan tegangan leleh minimal 4000kg/cm², dan
memenuhi ketentuan SNI 07-2052-2002.
Diameter yang digunakan harus sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.

4.4. Aksesori.

Penahan jarak, gelang-gelang dan lainnya harus memiliki ukuran dan bentuk yang
memadai untuk menumpu penulangan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BETON NO. SPEK : 03210


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-3
BITA

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Kait dan Pembengkokkan

Penulangan harus dilengkapi dengan kait/bengkokan minimal sesuai ketentuan SNI


03-6816-2002, atau sesuai petunjuk Manajer Proyek dan/atau Gambar Kerja.

5.2. Pemotongan

Panjang baja tulangan beton yang melebihi ketentuan Gambar Kerja (kecuali lewatan)
harus dipotong dengan alat pemotong besi atau alat pemotong yang disetujui Manajer
Proyek.
Pada bagian yang membutuhkan bukaan untuk dudukan mesin, peralatan dan alat
utilitas lainnya, tulangan beton harus dipotong sesuai dengan besar atau ukuran
bukaan.

5.3. Pasak Besi/Dowel

Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, pasak besi harus digunakan untuk
meningkatkan kekuatan sambungan.
Untuk lantai beton dengan tebal sampai dengan 130mm digunakan pasak besi dari
baja tulangan diameter 12mm dan panjang 600mm pada setiap jarak 250mm, kecuali
bila ditunjukkan lain dalam Gambar Kerja.
Untuk lantai beton tebal 150mm sampai 200mm digunakan pasak besi dari baja
tulangan dengan diameter 12mm dan panjang 800mm pada setiap jarak 200mm,
kecuali bila ditunjukkan lain dalam Gambar Kerja.

5.4. Penempatan dan Pengencangan

5.4.1. Sebelum pemasangan, tulangan beton harus bebas dari debu, karat, kerak
lepas, oli, cat dan bahan asing lainnya.

5.4.2. Semua tulangan beton harus dipasang dengan baik, sesuai dengan mutu,
dimensi dan lokasi seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Penahan jarak
dengan bentuk balok persegi atau gelang-gelang harus dipasang pada setiap
m² atau sesuai petunjuk Manajer Proyek. Batu, bata atau kayu tidak diijinkan
digunakan sebagai penahan jarak atau sisipan.
Semua penahan jarak atau sisipan harus diikat dengan kawat no. AWG 16 (
1,62mm) atau yang setara. Las titik dapat dilakukan pada baja lunak pada
tempat-tempat yang disetujui Manajer Proyek.

5.5. Pengecoran Beton

Pengecoran beton harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 03300.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BETON NO. SPEK : 03210


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-3
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

03300

BETON COR DI TEMPAT

1.0 LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan ini meliputi struktur beton, yang dilaksanakan sesuai dengan garis, mutu
dan dimensi sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
Semua pekerjaan, bahan dan unjuk kerja yang berkaitan dengan beton cor di tempat harus
sesuai dengan Spesifikasi Teknis ini dan Spesifikasi Teknis dan standar terkait.
Pekerjaan ini termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut :

- Seluruh pekerjaan beton struktural seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.


- Beton tumbuk, lantai kerja dan beton ringan serta beton non-struktural lainnya seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

2.0 STANDAR/RUJUKAN

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI):

- SNI 15-2049-2004 - Semen Portland, Mutu dan Cara Uji Semen.


- SNI 03-2847-2002 - Tata Cara Penghitungan Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung.

2.2. American Concrete Institute (ACI):

- ACI 318 - Building Code Requirements for Reinforced Concrete


- ACI 347 - Formwork for Concrete.

2.3. American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO):

- AASHTO M6 - Standard Specification for Concrete Aggregates.


- AASHTO M153 - Preformed Sponge Rubber and Cork Expansion Joint Fillers for
Concrete Paving and Structural Construction.
- AASHTO T11 - Amount of Material Finer than 0.075mm (No. 200) Sieve in
Aggregate.
- AASHTO T27 - Sieve Analysis of Fine and Coarse Aggregate.
- AASHTO T112 - Clay Lumps and Friable Particles in Aggregate.
- AASHTO T113 - Lightweight Pieces in Aggregate.

2.4. American Society for Testing and Materials (ASTM):

- ASTM C33 - Specification for Concrete Aggregate.


- ASTM C 94 – Specification for Ready-Mixed Concrete.
- ASTM C150 - Specification for Portland Cement.
- ASTM C260 - Standard Specification for Air-Entraining Admixtures for Concrete.
- ASTM C494 - Standard Specification for Chemical Admixtures for Concrete.
- ASTM C685 - Specification for Concrete Made by Volumetric Batching and
Continuous Mixing.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BETON NO. SPEK : 03300


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1 - 12
BITA

2.5. Spesifikasi Teknis:

- 01400 - Uji Beton.


- 02315 - Galian, Urukan Kembali dan Pemadatan.
- 03210 - Baja Tulangan.

3.0 PROSEDUR UMUM

3.1. Gambar Detail Pelaksanaan.

Gambar Detail Pelaksanaan berikut harus diserahkan Kontraktor kepada Manajer


Proyek untuk disetujui, dan harus meliputi:

- Diagram penulangan yang menunjukkan pembengkokan, kait, lewatan,


sambungan dan lainnya sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 03210.
- Bentuk cetakan harus menunjukkan batang struktur, spasi, ukuran, sambungan,
sisipan dan pekerjaan lainnya yang terkait.
- Metoda pengecoran termasuk desain campuran, tenaga kerja, peralatan dan alat-
alat kerja.

3.2. Pemeriksaan, Pengambilan Contoh dan Pengujian.

3.2.1. Pemeriksaan Lapangan.

- Sebelum memulai pekerjaan beton, pengujian pendahuluan tersebut di


bawah akan dilakukan oleh Manajer Proyek dengan biaya Kontraktor.
Pengujian tambahan harus dilakukan bila diperlukan.
Kontraktor harus mengacu kepada hasil campuran percobaan dan
estimasi yang akan digunakan dalam pekerjaan ini.
- Kontraktor harus membantu Manajer Proyek dalam pelaksanaan
pengambilan contoh dan pengujian. Pengujian pendahuluan akan meliputi
penentuan hal-hal berikut:

· Keawetan.
· Karakteristik batu pecah.
· Tipe dan kualitas semen.
· Pemilihan dan dosis bahan tambahan.
· Perbandingan kelas batu pecah dalam campuran.
· Kekuatan semen.
· Faktor air semen.
· Pengujian slump.
· Karakteristik berbagai campuran beton segar.
· Kuat tekan.
· Kerapatan air.
· Ketahanan terhadap cuaca.
· Ketahanan terhadap reaksi bahan kimia.

Pengujian-pengujian ini harus dilakukan sampai diperoleh campuran yang


sesuai dengan ketentuan Spesifikasi Teknis ini.

3.2.2. Pengambilan Contoh dan Pengujian.

Semua pengambilan contoh dan pengujian harus dilakukan oleh Kontraktor


tanpa tambahan biaya. Pekerjaan ini akan berlangsung terus selama
pelaksanaan pekerjaan beton.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BETON NO. SPEK : 03300


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2 - 12
BITA

Pengambilan contoh dan pengujian harus ditentukan oleh Manajer Proyek,


seperti tersebut di bawah:

- Semen.

Semen harus memiliki sertifikat dari pabrik pembuat, yang menunjukkan


berat per zak, bahan alkali yang sesuai.

- Agregat.

Agregat harus sesuai dan diuji menurut standar ASTM C 33. Pengujian
dimulai 30 hari sebelum pelaksanaan pekerjaan beton.

- Beton.

Minimal 30 hari sebelum pekerjaan beton dimulai, Kontraktor harus


membuat percobaan campuran untuk pengujian, bahan-bahan yang akan
digunakan, dan metode yang akan digunakan untuk pekerjaan ini.
Percobaan campuran harus sesuai ketentuan dalam butir 3.3. dari
Spesifikasi Teknis ini.

- Bahan Tambahan.

Semua bahan tambahan untuk beton harus diuji sesuai standar ASTM C
260 dan ASTM C 494 minimal 30 hari sebelum pekerjaan beton dimulai.
Bahan tambahan tidak diijinkan digunakan tanpa persetujuan Manajer
Proyek.

3.3. Pengujian Campuran/Campuran Percobaan.

3.3.1. Kontraktor harus melakukan pengujian campuran beton, setiap tipe dan kuat
tekan yang diaplikasikan, sebelum pelaksanaan pengecoran beton.

3.3.2. Desain campuran harus mengindikasikan rasio air-semen, kadar air, kadar
bahan tambahan, kadar semen, kadar agregat, gradasi agregat, slump, kadar
udara dan kuat tekan. Untuk nilai slump minimal dan maksimal tertentu untuk
setiap tipe dan kuat tekan beton berat normal, harus dibuat 4 pengujian
campuran, dengan menggunakan rasio air-semen yang bervariasi.

3.3.3. Pengujian campuran dilakukan ketika contoh benda uji yang dirawat dan diuji
dalam kondisi lab, kuat tekannya akan melebihi kuat tekan yang diperlukan.
Untuk setiap pengujian campuran, buat 6 contoh benda uji untuk kuat tekan
umur 7 hari dan 28 hari. Kuat tekan umur 7 hari harus memiliki nilai minimal
65% dari kuat tekan umur 28 hari.
Pengujian beton harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
01400.

3.3.4. Laporan hasil pengujian harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk
disetujui, dan penempatan beton di lokasi tidak diijinkan tanpa hasil pengujian
yang memuaskan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BETON NO. SPEK : 03300


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3 - 12
BITA

4.0 BAHAN-BAHAN

4.1. Beton.

4.1.1. Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Manajer
Proyek, beton dikelompokkan dalam kelas yang berbeda yang terdiri dari :

- Mutu beton K-300 untuk beton struktural dan lainnya seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja.
- Mutu beton K-250 untuk kolom praktis dan lainnya seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja.
- Mutu beton K-175 untuk beton non-struktural.
- Mutu beton K-125 untuk beton pengisi dan lantai kerja pondasi.

4.1.2. Beton ready mixed harus memenuhi ketentuan ASTM C 94.

4.1.3. Komposisi beton, baik berat atau volume, harus ditentukan oleh Manajer
Proyek dan harus memenuhi kondisi berikut:

- Slump harus ditentukan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 01400.


- Campuran alternatif harus digunakan sebelum disetujui Manajer Proyek.
- Tanpa air yang berasal dari batu pecah.

4.2. Semen.

Semen harus dari tipe I dan memenuhi persyaratan SNI 15-2049-2004 atau ASTM C
150.
Semen harus berasal dari satu merek dagang, seperti Indocement, Holcim atau
Gresik.

4.3. Air.

Air untuk campuran, perawatan atau aplikasi lainnya harus bersih dan bebas dari
unsur-unsur yang merusak seperti alkali, asam, garam dan bahan anorganik lainnya.
Air dari kualitas yang dikenal dan untuk konsumsi manusia tidak perlu diuji.
Bagaimanapun, bila hal ini terjadi, semua air kecuali yang telah disebutkan di atas,
harus diuji dan memenuhi ketentuan AASHTO T26 dan/atau disetujui Manajer Proyek.

4.4. Agregat Halus.

4.4.1. Agregat halus untuk beton harus terdiri dari pasir keras dan harus disetujui
Manajer Proyek. Agregat halus harus memenuhi ketentuan berikut:

JENIS BAHAN METODA UJI BERAT %


AASHTO MAKSIMAL
Gumpalan tanah liat T 112 0.5%
Batubara dan bahan terbakar T 113 0.5&
Bahan lolos saringan no. 200 T 11 3%

4.4.2. Agregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan anorganik, asam, alkali
dan bahan lain yang merusak.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BETON NO. SPEK : 03300


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4 - 12
BITA

Agregat halus harus merata digradasi dan harus memenuhi ketentuan gradasi
berikut:

SARINGAN % BERAT YANG LOLOS (AASHTO T 27)


3/8” (9,5mm) 100
No. 4 (4,75mm) 95 – 100
No. 16 (1,18mm) 45 – 80
No. 50 (0,300mm) 10 – 30
No. 100 (0,150mm) 2 – 10

4.5. Agregat Kasar.

4.5.1. Agregat kasar untuk konstruksi harus terdiri dari batu butiran, batu pecah atau
bahan lainnya yang disetujui yang memiliki karakteristik serupa yang keras,
tahan lama dan bebas dari bahan-bahan yang tidak diinginkan.
Agregat kasar harus bebas dari bahan-bahan yang merusak dan harus
memenuhi ketentuan berikut:

BAHAN METODA UJI AASHTO BERAT % MAKSIMAL

Gumpalan tanah liat T 112 0,25%


Bahan lolos saringan no. 200 T 11 1%
Bahan tipis panjang lebih dari 5x ketebalan - 10%
maksimal

Bahan-bahan lain yang merusak harus tidak lebih dari batas persentase yang
ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini dan/atau disetujui Manajer Proyek.

4.5.2. Ketentuan gradasi batuan kasar harus memenuhi ketentuan ASTM A 33:

UKURAN PERSENTASE BERAT LOLOS SARINGAN %


MAKSIMAL
BATU PECAH UKURAN SARINGAN
(CM) 5,08 2,54 1,905 1,27 0,952 No. 4 No. 8 No. 16
3,81 95-100 - - - 10-30 0-5 - -
1,905 - 100 90-100 - 20-55 0-10 0-5 -
0,952 - - - 100 85-100 10-30 0-10 0-5

4.5.3. Agregat kasar dari ukuran yang berbeda harus digabung dengan ukuran lain
dengan perbandingan berat atau volume untuk menghasilkan batuan yang
memenuhi persyaratan gradasi yang ditentukan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BETON NO. SPEK : 03300


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 5 - 12
BITA

4.6. Bahan Perawatan.

Bahan untuk perawatan harus memenuhi ketentuan berikut:

DESKRIPSI METODA UJI

Tikar katun untuk perawatan beton AASHTO M 73


Lembaran kain dari serat/goni AASHTO M 182
Kertas kedap air untuk perawatan beton AASHTO M 139
(ASTM C 171)
Lapisan cairan untuk perawatan beton AASHTO M 148
Lembaran polyethylene putih untuk perawatan beton AASHTO M 171

Metoda lain untuk perawatan beton harus disetujui Manajer Proyek.

4.7. Bahan Tambahan.

4.7.1. Bahan tambahan untuk menahan gelembung udara untuk semua beton
ekspos harus memenuhi ketentuan ASTM C 260.

4.7.2. Bahan tambahan untuk mengurangi air dan memperlambat pengerasan beton,
bila dibutuhkan, harus memenuhi ketentuan ASTM C 494 tipe B dan D.

4.7.3. Bahan tambahan untuk mempercepat pengerasan beton, bila diperlukan,


harus memenuhi ketentuan ASTM C 494 tipe C.

4.7.4. Bahan tambahan untuk meningkatkan kekedapan air pada beton, jika
dibutuhkan dan diinstruksikan oleh Manajer Proyek, harus memenuhi BS
1881: Part 122 untuk penyerapan air atau ASTM C 494 tipe A.

4.7.5. Superplasticiser harus dari tipe-tipe berikut:

- Tipe non-retarding harus sesuai ASTM C494 tipe F,


- Tipe slump-retaining harus sesuai ASTM C494 tipe G,
- Tipe retarding harus sesuai ASTM C494 tipe G,

dari BASF, Cementaid, Fosroc atau Sika.


Tipe superplasticiser yang akan digunakan harus sesuai dengan rekomendasi
pabrik pembuat bahan tambahan dan disetujui Manajer Proyek.

4.8. Pengisi Sambungan (Joint Filler) dan Joint Sealant.

4.8.1. Joint filler harus memenuhi persyaratan AASHTO M 153 dan US Federal
Specification HH-F 34 1a type 1 class B, seperti Flexcell, Fiber-Pak, Tex-Lite
atau yang setara.

4.8.2. Joint sealant harus memenuhi persyaratan US Federal Specification SS-S-200


D/TT-S-00227 E type II, BS 4254, seperti Sikaflex T68 W, Thiolex 600 atau
yang setara.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BETON NO. SPEK : 03300


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 6 - 12
BITA

4.9. Waterstop.

4.9.1. Tipe Swellable

Water stop harus dari tipe/jenis blended natural & synthetic rubbers dan
unique hydroswelling polymer yang memenuhi ketentuan JIS K 6258, K 6350,
JIS K 6253 (A), JIS K 6251, JIS K 6251, seperti Masterflex 610 dari BASF,
SikaSwell S2 atau yang setara yang disetujui.

4.9.2. Tipe PVC

Water stop harus dibuat dari kompon PVC mutu tinggi yang telah diformulasi
untuk memberikan fleksibilitas yang baik dan tahan lama, dapat ditempatkan
di tengah atau di bagian luar dinding atau lantai beton, seperti Sika Waterbars
tipe V, dari ukuran yang disesuaikan dengan tebal dinding dan atau lantai
beton seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

4.10. Baja Tulangan dan Dowel Bar.

Baja tulangan dan dowel bar harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 03210.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Perancah dan Acuan.

5.1.1. Perancah harus dibuat di atas pondasi dengan kekuatan yang memadai untuk
menerima beban tanpa penurunan.

5.1.2. Perancah yang berdiri di atas tanah lembek harus didukung dan diperkuat
dengan perancah tambahan yang sesuai. Sebelum menempatkan perancah,
gambar rancangan pemasangan/penempatan perancah harus diserahkan
kepada Manajer Proyek untuk disetujui.

5.1.3. Acuan harus memenuhi ketentuan berikut :

- Semua acuan harus dilengkapi dengan lubang pembersihan yang


memadai untuk pemeriksaan dan pembersihan setelah pemasangan baja
tulangan.
- Bahan acuan harus dari papan kayu tebal minimal 20mm, kayu lapis tebal
minimal 12mm, baja pelat lembaran tebal minimal 0,6mm, atau bahan
lain yang disetujui.
Permukaan beton yang menghendaki penyelesaian halus dan di-ekspos
harus menggunakan acuan kayu lapis.
- Desain dan konstruksi acuan, penopang dan penguat menjadi tanggung-
jawab Kontraktor.
- Acuan harus rapat dan kaku agar tidak terjadi distorsi yang diakibatkan
oleh tekanan alat penggetar dan beban beton atau lainnya.
- Acuan harus dibuat dengan teliti dan diperiksa kemampuan konstruksinya
sebelum pengecoran.
- Semua sudut sambungan/pertemuan harus kaku untuk mencegah
terbukanya acuan selama pekerjaan pengecoran berlangsung. Kontraktor
bertanggung jawab untuk acuan dan penopangnya yang memadai.
- Ikatan metal, penunjang, baut dan batang harus disusun sedemikian rupa
sehingga ketika acuan dibuka, semua metal harus berada tidak kurang
dari 50mm dari permukaan beton ekspos.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BETON NO. SPEK : 03300


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 7 - 12
BITA

- Untuk permukaan beton ekspos, ikatan metal, bila diijinkan, harus


disingkirkan sampai kedalaman minimal 25mm dari permukaan beton
tanpa merusak.
- Kerucut yang sesuai harus disediakan. Cekungan-cekungan harus diisi
dengan adukan dan permukaan harus tetap halus, rata dan seragam
dalam warna.

5.1.4. Bila dasar acuan sukar dicapai, dinding bagian bawah acuan harus dibiarkan
terbuka, atau perlengkapan lain harus disediakan sehingga bahan-bahan asing
dapat disingkirkan dari acuan dengan mudah sebelum penempatan beton.

5.1.5. Semua dinding acuan harus diberi lapisan oli yang disetujui sebelum
penempatan baja tulangan, dan acuan dari kayu harus dibasahi dengan air
sebelum penempatan beton.
Bahan pelapis yang akan menyebabkan perubahan warna asli beton tidak
boleh digunakan.

5.2. Penempatan Pipa Drainase (Weep Hole), Konduit dan Talang Hujan.

5.2.1. Pipa-pipa drainase (weep hole), konduit kabel listrik dan/atau telekomunikasi
serta pipa drainase atau talang, harus dipasang sebelum pengecoran, dengan
tanpa mengurangi kekuatan beton. Pipa-pipa tersebut harus dilindungi
sehingga tidak akan terisi adukan beton sewaktu pengecoran.

5.2.2. Pipa drainase, konduit kabel listrik dan talang harus dari bahan pipa PVC yang
mempunyai tekanan kerja 8kg/cm² yang memenuhi ketentuan SNI 06-0084-
2002, seperti Wavinsafe buatan Wavin, Vinilon, Maspion atau Pralon.
Diameter pipa PVC harus sesuai ketentuan Gambar Kerja.

5.3. Toleransi.

Kontraktor harus menjaga dan menyetel acuan untuk memastikan, setelah


pembongkaran acuan dan sebelum pekerjaan akhir, bahwa tidak ada bagian beton
yang melebihi toleransi yang diijinkan dalam Gambar Kerja. Variasi ketinggian lantai
harus diukur sebelum pembongkaran pelindung dan penumpu.
Toleransi harus memenuhi ketentuan ACI 347 dan/atau disetujui Manajer Proyek.

5.4. Selimut Beton.

Bila tidak ditentukan, ukuran minimal selimut beton yang disesuaikan dengan
penggunaannya (tidak termasuk pelesteran), adalah sebagai berikut:

- Pondasi atau pekerjaan lainnya yang berhubungan langsung dengan tanah 75mm
atau sesuai petunjuk Gambar Kerja.
- Kolom dan balok-balok beton 30mm, atau sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.

5.5. Perbandingan dan Campuran Beton.

5.5.1. Perbandingan bahan ditentukan dengan penimbangan atau dengan metode


yang disetujui Manajer Proyek.
Perbandingan volume tidak diijinkan tanpa persetujuan Manajer Proyek.

5.5.2. Semua beton harus dicampur dengan mesin. Waktu pencampuran harus
sesuai dengan petunjuk kapasitas alat pencampur.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BETON NO. SPEK : 03300


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 8 - 12
BITA

5.5.3. Slump yang diijinkan hharus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 01400.
Pencampuran beton tidak boleh dimulai tanpa memastikan persediaan bahan
yang memadai, dalam batas yang aman, agar pengecoran beton dapat
dilaksanakan.

5.5.4. Bila pengecoran tidak dapat dihentikan, Kontraktor harus menyediakan


peralatan tambahan yang memadai yang disetujui Manajer Proyek.

5.5.5. Beton ready-mixed harus dicampur dan didatangkan sesuai ketentuan ASTM
C 685.

5.6. Sambungan Konstruksi.

Sambungan konstruksi harus ditempatkan pada tempat-tempat sesuai Gambar Kerja


atau sesuai petunjuk Manajer Proyek.
Sambungan konstruksi harus tegak lurus terhadap garis utama tekanan dan umumnya
ditempatkan pada titik-titik minimal gaya geser pada sambungan konstruksi horisontal.
Batang pasak, alat penyalur beban dan alat pengikat yang diperlukan harus
ditempatkan pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

5.7. Sambungan Terbuka.

Sambungan terbuka harus dibuat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dengan
menyisipkan dan kemudian mencabut kepingan kayu, pelat metal atau bahan lain
yang disetujui.
Penyisipan dan pencabutan cetakan harus dilakukan tanpa merusak pinggiran atau
sudut beton.
Penulangan tidak boleh melewati sambungan terbuka kecuali bila ditentukan lain.

5.8. Pengisi Sambungan.

5.8.1. Sambungan muai yang diisi harus dibuat serupa dengan sambungan terbuka.
Bila ditentukan pembentukan ulang sambungan muai, ketebalan pengisi yang
dipasang sesuai dengan ketentuan Gambar Kerja. Pengisi sambungan harus
dipotong dengan bentuk dan ukuran yang sama dengan permukaan yang akan
disambung.

5.8.2. Pengisi harus dipasang dengan kuat terhadap permukaan beton yang telah
ditempatkan dengan cara sedemikian rupa sehingga tidak bergeser bila
disampingnya ditempatkan beton.

5.8.3. Bila diperlukan penggunaan lebih dari 1 lembar pengisi untuk mengisi
sambungan, lembaran harus ditempatkan secara rapat dan celah di antaranya
diisi dengan aspal kelas 18kg, dan salah satu sisinya harus ditutup dengan
aspal panas agar tersimpan dengan baik.

5.8.4. Segera setelah pembongkaran acuan, sambungan muai harus diperiksa


dengan teliti.

5.8.5. Beton atau adukan yang menutup sambungan harus dipotong dengan rapih
dan dibuang. Bila, selama pelaksanaan, bukaan sebesar 3mm atau lebih
muncul pada sambungan yang akan dilalui lalu lintas, bukaan tersebut harus
ditutup dengan ter panas atau aspal sesuai petunjuk Manajer Proyek.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BETON NO. SPEK : 03300


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 9 - 12
BITA

5.9. Sambungan Besi dan Water Stop.

Sambungan besi harus ditempatkan pada semua sambungan konstruksi yang


berhubungan langsung dengan tanah atau air bawah tanah dan tempat-tempat lain
sesuai Gambar Kerja dan/atau sesuai petunjuk Manajer Proyek.
Waterstop harus ditempatkan secara menerus dan teliti, dan harus ditumpu dengan
aman untuk mencegah perubahan posisi. Sambungan harus dilakukan sesuai
rekomendasi dari pabrik pembuatnya.

5.10. Penempatan Beton.

Beton tidak boleh ditempatkan sampai semua acuan, penulangan, sisipan, block out
dan lainnya telah disetujui Manajer Proyek.
Acuan harus dibersihkan, bebas dari guncangan, celah, mata kayu, kotoran dan
bengkokan sebelum pengecoran.
Metoda dan urutan pengecoran harus sesuai dengan Spesifikasi Teknis. Bagian luar
permukaan beton harus dikerjakan dengan baik selama pengecoran.
Penggetaran terus-menerus pada jarak 380-500mm harus tetap terjaga untuk
mencegah kropos dan untuk mendapatkan permukaan yang halus.
Selama penggetaran beton, tangkai penggetar harus dipegang tegak lurus terhadap
permukaan horisontal beton segar.

5.11. Corong dan Saluran

5.11.1. Beton harus ditempatkan sedemikian rupa untuk mencegah terpisahnya


bahan-bahan dan bergesernya baja tulangan.
Bila dibutuhkan kemiringan yang tajam, corong harus dilengkapi dengan
papan-papan berukuran pendek yang mengubah arah gerakan. Semua
corong, saluran dan pipa harus dijaga agar bebas dari beton yang mengeras
dengan cara menyiram air setiap kali setelah penuangan. Siraman air harus
jauh dari beton yang baru saja selesai ditempatkan.

5.11.2. Beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1500mm kecuali
melalui corong tertutup atau pipa. Setelah ikatan awal beton, acuan tidak
boleh digetarkan dan tekanan tidak boleh dilakukan pada ujung pelindung
tulangan. Beton harus diangkat dari mesin pengaduk dan diangkut dalam
waktu 1 jam ke lokasi akhir yang disetujui Manajer Proyek.
Hal ini untuk memastikan bahwa beton sesuai dengan mutu yang disyaratkan
pada waktu penempatan dan Kontraktor harus menjaga pengangkutan beton
yang menerus/tidak terputus-putus.

5.11.3. Semua peralatan, mesin dan alat-alat yang digunakan untuk pekerjaan ini
harus bersih, dan bekerja dengan baik. Bila memungkinkan, sebuah unit
pengganti atau suku cadang harus disediakan di lokasi.

5.11.4. Bila digunakan, jalur pompa harus diletakkan sedemikian rupa sehingga aliran
beton tidak terganggu. Benda-benda tajam harus disingkirkan.

5.11.5. Kadar air dan ukuran partikel batuan harus diawasi dengan teliti ketika beton
dipompa untuk mencegah pemampatan.
Kemiringan saluran untuk mengalirkan beton segar harus dipilih dengan tepat
sehingga beton dengan kadar air rendah dapat mengalir dalam aliran seragam
tanpa pemisahan semen dan batuan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BETON NO. SPEK : 03300


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 10 - 12
BITA

5.11.6. Bila beton ditempatkan langsung di atas tanah, alas atau dasar harus bersih
dan padat, dan bebas dari air atau aliran air.
Permukaan lantai kerja yang akan diberi beton harus benar-benar bersih dari
lumpur, batu lepas, kotoran dan bahan lapisan lain yang mengganggu.
Untuk mencegah perembesan air ke beton, tempatkan lapisan kedap air
berupa bahan lembaran plastik polyethylene warna hitam tebal minimal
0,5mm pada permukaan lantai kerja, kecuali bila ditentukan dalam Gambar
Kerja harus menggunakan lapisan kedap air yang memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 07100.
Prosedur ini harus diketahui dan disetujui Manajer Proyek.

5.12. Pembongkaran Acuan.

Acuan dan perancah tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan Manajer Proyek.
Persetujuan Manajer Proyek tidak membebaskan Kontraktor dari keamanan pekerjaan
tersebut. Jadwal pembongkaran harus ditentukan oleh Manajer Proyek.

5.13. Perbaikan Beton.

5.13.1. Kontraktor harus meminta Manajer Proyek untuk memeriksa permukaan beton
segera setelah pembongkaran acuan.

5.13.2. Kontraktor, atas biayanya, harus mengganti beton yang tidak sesuai dengan
garis, detail atau elevasi yang telah ditentukan atau yang rusaknya berlebihan.
(Jangan menambal, mengisi, memulas, memperbaiki atau mengganti beton
ekspos kecuali atas petunjuk Manajer Proyek).

5.13.3. Semua beton yang membentuk permukaan harus memiliki penyelesaian cor di
tempat menggunakan acuan khusus.
Lubang pengikat harus ditutup. Permukaan ekspos dan permukaan yang akan
dicat harus bersih dari tambalan, memiliki sirip-sirip dan tetesan adukan yang
tersikat halus, dan memiliki permukaan yang bebas dari lapisan penutup dan
debu.

5.13.4. Keropos, lubang atau sambungan dingin harus diperbaiki segera setelah
pembongkaran acuan.
Bahan tambalan harus kohesif, tidak berkerut dan melebihi kekuatan beton.

5.13.5. Singkirkan cacat, karat, noda atau beton ekspos yang luntur warnanya atau
beton yang akan dicat dengan:

- Semprotan pasir ringan.


- Pembersihan dengan larutan lembut sabun deterjen dan air yang
diaplikasikan dengan menggosok secara keras dengan sikat lembut,
kemudian disiram dengan air.
Hilangkan noda karat dengan mengaplikasikan pasta asam oksalid,
biarkan sejenak, dan sikat dengan kikir yang disetujui.
- Pembersihan dengan larutan asam muriatik yang mengandung tidak
kurang dari 2% dan tidak lebih dari 5% asam dalam volume, yang
diaplikasikan pada permukaan yang sebelumnya telah dilembabkan
dengan air bersih.
- Hilangkan asam. Lindungi bahan metal atau lainnya yang dapat rusak
karena asam.
- Tambalan kapur.
- Mengikir dan menggerinda.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BETON NO. SPEK : 03300


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 11 - 12
BITA

5.14. Penyelesaian Beton.

Kecuali ditentukan lain, permukaan beton harus segera diselesaikan setelah


pembongkaran dan harus diselesaikan sesuai tingkat dan dimensi seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja.

5.15. Pengurukan

Bahan urukan ditempatkan lapis demi lapis setebal maksimal 200mm dan dipadatkan
secara menerus segera setelah uji beton menunjukkan kekuatan 28 hari. Semua
bahan urukan harus disetujui Manajer Proyek sebelum memulai pekerjaan
pengurukan, seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis 02315.

5.16. Perawatan dan Perlindungan.

Ketentuan-ketentuan berikut harus diperhatikan untuk melindungi beton segar yang


baru dicor terhadap matahari, angin dan hujan sampai beton mengeras dengan baik,
dan untuk mencegah pengeringan yang terlalu cepat:

- Semua acuan yang berisi beton harus dijaga tetap lembab sampai saat
pembongkaran.
- Semua permukaan beton ekspos harus dilembabkan secara terus-menerus
selama 14 hari setelah pengecoran.
- Perhatian khusus harus diberikan pada permukaan lantai atap yang akan ditutup
dengan karung lembab atau dilindungi terhadap kekeringan dengan bahan lain
yang sesuai.
- Tidak diijinkan menyimpan bahan-bahan di atas beton atau melintas di atas
konstruksi, yang menurut pendapat Manajer Proyek, belum cukup mengeras.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BETON NO. SPEK : 03300


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 12 - 12
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

03600

ADUKAN ENCER (GROUT)

1.0. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, alat-alat dan bahan serta pemasangan adukan
cair pada pekerjaan-pekerjaan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan/atau sesuai
petunjuk Manajer Proyek.
Pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak dibatasi pada hal-hal berikut:

- Adukan encer untuk pemasangan baut angkur dan pelat landasan.


- Adukan encer untuk pemasangan tiang dan kolom baja struktural.
- Adukan encer untuk pemasangan mesin dan peralatan.

2.0. STANDAR/RUJUKAN

2.1. American Society for Testing and Materials (ASTM).

2.2. British Standard (BS).

2.3. Standar Pabrik Pembuat.

2.4. Spesifikasi Teknis:

- 03300 - Beton Cor di Tempat.


- 05120 - Baja Struktur.
- 05500 - Berbagai Jenis Metal.

3.0. PROSEDUR UMUM

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis

Contoh, brosur dan/atau data teknis bahan yang akan digunakan harus diserahkan
kepada Manajer Proyek untuk disetujui terlebih dahulu sebelum didatangkan ke lokasi.

3.2. Pengiriman dan Penyimpanan

Kantong kemasan asli dari pabrik harus dalam keadaan tertutup rapat dan harus
disimpan dalam gudang yang cukup ventilasinya, tidak terkena air, tidak berubah
warna dan tidak berbongkah serta diletakkan pada tempat yang tingginya 300mm dari
lantai.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BETON NO. SPEK : 03600


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-3
BITA

4.0. BAHAN-BAHAN

4.1. Adukan Encer

Adukan encer harus dibuat dari bahan dasar semen, dan harus memiliki karakteristik
minimal sebagai berikut:

- Merupakan campuran siap pakai,


- Tahan terhadap pukulan dan getaran,
- Jenis non-shrinkage, non-metallic, dan tidak beracun,
- Memenuhi standar ASTM C-1107,
- Memiliki kuat tekan minimal 610kg/cm² pada umur 7 hari, sesuai ASTM C-109
atau 650kg/cm² sesuai BS 1881 part 116,

seperti Sika Grout 214-11, Conbextra GPXtra dari Fosroc, Masterflow 830 dari BASF
atau yang setara yang disetujui Manajer Proyek.

4.2. Air

Air sebagai bahan pencampur/pengencer harus air yang bersih seperti disyaratkan
dalam Spesifikasi Teknis 03300.

4.3. Cetakan/Acuan

Bahan cetakan/acuan dibuat dari bahan besi pelat atau kayu lapis dengan ketebalan
yang sesuai, yang dibentuk sedemikian rupa sesuai dengan ukuran dan bentuk yang
ditunjukan dalam Gambar Kerja.
Cetakan/acuan harus sama pada semua tempat yang menghendaki ukuran dan
bentuk yang sama.

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Persiapan

5.1.1. Cetakan/acuan harus dibuat sedemikian rupa sehingga adukan encer dapat
dialirkan seluruhnya selama pelaksanaan. Jalan masuk yang baik harus
disediakan.

5.1.2. Cetakan/acuan harus sudah disiapkan dan bagian yang akan menerima
adukan encer harus dibersihkan dari minyak, gemuk dan segala kotoran
lainnya yang akan mengurangi daya lekat. Debu harus ditiup keluar dari
cetakan.

5.1.3. Angkur-angkur, baut pengencang dan pelat landasan harus sudah tepat
elevasinya sebelum penuangan adukan encer.

5.2. Cuaca

Cuaca pada saat akan melaksanakan pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan
dari pabrik pembuat adukan encer bersangkutan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BETON NO. SPEK : 03600


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-3
BITA

5.3. Campuran Adukan Encer

Perbandingan campuran antara bahan adukan encer dengan air sesuai petunjuk dari
pabrik pembuat.
Pencampuran harus dilakukan dengan cara mekanis, dengan alat pencampur
bertenaga atau tangkai pengaduk yang sesuai yang dipasang pada mesin bor
kecepatan rendah.

5.4. Pelaksanaan

5.4.1. Adukan encer dapat dituangkan atau dipompakan ke dalam cetakan/acuan


atau sesuai petunjuk pabrik pembuat.
Penggetaran halus akan memperlancar aliran.

5.4.2. Penggunaan tali atau rantai akan memperlancar aliran pada bagian yang
berjarak lebih dari 100cm (gerakan menggergaji dari tali atau rantai
melancarkan aliran adukan encer - cara ini harus dilakukan sedemikian rupa
agar tidak terbentuk ruang kosong).

5.4.3. Aliran adukan encer harus tetap terjaga sampai adukan encer mengisi rongga
cetakan dan telah memenuhi seluruh panjang cetakan pada sisi lainnya.
Penempatan adukan encer harus dilakukan dari salah satu sisi saja.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BETON NO. SPEK : 03600


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-3
DIVISI 4
PASANGAN
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

04060

ADUKAN DAN PELESTERAN

1.0 LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan adukan dan pelesteran (kasar dan halus), seperti
dinyatakan dalam Gambar Kerja atau disyaratkan dalam Spesifikasi Teknis ini.

2.0 STANDAR/RUJUKAN.

2.1. American Society for Testing and Materials (ASTM).

2.2. American Concrete Institute (ACI).

2.3. Standar Nasional Indonesia (SNI).

2.4. American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO).

2.5. Spesifikasi Teknis:

- 03300 - Beton Cor di Tempat.


- 04210 - Bata Merah.

3.0 PROSEDUR UMUM

3.1. Contoh Bahan.

Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk
disetujui terlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasi proyek.

3.2. Pengiriman dan Penyimpanan

3.2.1. Pengiriman dan penyimpanan bahan semen dan bahan lainnya harus sesuai
ketentuan Spesifikasi Teknis 03300.

3.2.2. Pasir harus disimpan di atas tanah yang bersih, bebas dari aliran air, dengan
kata lain daerah sekitar penyimpanan dilengkapi saluran pembuangan yang
memadai, dan bebas dari benda-benda asing.
Tinggi penimbunan tidak lebih dari 1200mm agar tidak berhamburan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PASANGAN NO. SPEK : 04060


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-5
BITA

4.0 BAHAN-BAHAN.

4.1. Adukan dan Pelesteran Dibuat di Tempat.

4.1.1. Semen.

Semen tipe I harus memenuhi standar SNI 15-2049-2004 atau ASTM C 150
serta Spesifikasi Teknis 03300, seperti semen Indocement, Holcim atau
Gresik. Semen yang digunakan harus berasal dari satu merek dagang.

4.1.2. Pasir.

Pasir harus bersih, keras, padat dan tajam, tidak mengandung lumpur atau
kotoran lain yang merusak.
Perbandingan butir-butir harus seragam mulai dari yang kasar sampai pada
yang halus, sesuai dengan ketentuan ASTM C 33.

4.1.3. Bahan Tambahan.

Bahan tambahan untuk meningkatkan kekedapan terhadap air dan menambah


daya lekat harus berasal dari merek yang dikenal luas, seperti Febond SBR,
Barra Emulsion 57 atau yang setara.

4.2. Adukan Siap Pakai untuk Pemasangan dan Pelesteran.

4.2.1. Adukan untuk Pemasangan Bata Merah

Adukan siap pakai untuk pemasangan bata merah harus terdiri dari bahan
semen, pasir silika dengan besar butir maksimal 3mm, bahan pengisi untuk
meningkatkan kepadatan, dan bahan tambahan yang larut air, yang dicampur
rata dalam keadaan kering sehingga adukan siap pakai dengan hanya
menambahkan air dalam jumlah tertentu, seperti MU-301 buatan PT Cipta
Mortar Utama atau PM-210 buatan PT Prima Mortar Indonesia.

4.2.2. Adukan untuk Pelesteran Bata Merah

Adukan siap pakai untuk pelesteran bata merah harus terdiri dari semen, pasir
silikat diameter minimal 1,2mm dan maksimal 2,4mm, bahan tambahan larut
air, dicampur dalam keadaan kering, menjadi adukan siap pakai dengan
menambahkan sejumlah air, seperti MU-100 dari PT Cipta Mortar Utama atau
PM-200 dari PT Prima Mortar Indonesia.

4.2.3. Acian Siap Pakai.

Acian siap pakai untuk permukaan pasangan bata merah harus terdiri dari
semen, tepung batu kapur, bahan tambahan lainnya yang telah dicampur rata
dalam keadaan kering, sehingga adukan siap pakai dengan hanya
menambahkan sejumlah air, seperti MU-200 buatan PT Cipta Mortar Utama
atau PM-300 by PT Prima Mortar Indonesia

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PASANGAN NO. SPEK : 04060


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-5
BITA

4.2.4. Adukan untuk Perata Lantai.

Adukan untuk meratakan permukaan lantai yang akan dipasangi keramik


harus terdiri dari semen, pasir silika halus, tepung batu kapur dan bahan
tambahan larut air, yang dicampur rata dalam keadaan kering di pabrik
pembuatnya sehingga siap pakai hanya dengan menambahkan sejumlah air,
seperti MU-440 buatan PT Cipta Mortar Utama atau buatan PT Prima Mortar
Indonesia.

4.3. Air.

Air harus bersih, bebas dari asam, minyak, alkali dan zat-zat organik yang bersifat
merusak.
Air dengan kualitas yang diketahui dan dapat diminum tidak perlu diuji. Pada dasarnya
semua air, kecuali yang telah disebutkan di atas, harus diuji sesuai ketentuan
AASHTO T26 dan/atau disetujui Manajer Proyek.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Perbandingan Campuran Adukan dan/atau Pelesteran.

5.1.1. Campuran 1 semen dan 3 pasir digunakan untuk adukan kedap air pada
daerah basah, adukan kedap air 150mm di bawah permukaan tanah sampai
200mm di atas lantai, tergambar atau tidak tergambar dalam Gambar Kerja,
pelesteran permukaan beton yang terlihat dan tempat-tempat lain seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

5.1.2. Campuran 1 semen dan 5 pasir untuk semua pekerjaan adukan dan
pelesteran selain tersebut di atas.

5.1.3. Bahan tambahan untuk menambah daya lekat dan meningkatkan kekedapan
terhadap air harus digunakan dalam jumlah yang sesuai dengan petunjuk
penggunaan dari pabrik pembuat.

5.2. Pencampuran.

5.2.1. Umum.

Semua bahan kecuali air harus dicampur dalam kotak pencampur atau alat
pencampur yang disetujui sampai diperoleh campuran yang merata, untuk
kemudian ditambahkan sejumlah air dan pencampuran dilanjutkan kembali.
Adukan harus dibuat dalam jumlah tertentu dan waktu pencampuran minimal
1 sampai 2 menit sebelum pengaplikasian.
Adukan yang tidak digunakan dalam jangka waktu 45 menit setelah
pencampuran tidak diijinkan digunakan.

5.2.2. Adukan dan Pelesteran Siap Pakai.

Adukan dan pelesteran siap pakai untuk pasangan batu bata dan adukan siap
pakai untuk pemasangan ubin keramik harus dicampur sesuai petunjuk dan
rekomendasi dari pabrik pembuatnya.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PASANGAN NO. SPEK : 04060


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-5
BITA

5.3. Persiapan dan Pembersihan Permukaan.

5.3.1. Semua permukaan yang akan menerima adukan dan/atau pelesteran harus
bersih, bebas dari serpihan karbon lepas dan bahan lainnya yang
mengganggu.
5.3.2. Pekerjaan pelesteran hanya diperkenankan setelah selesainya pemasangan
instalasi listrik dan air dan seluruh bagian yang akan menerima pelesteran
telah terlindung di bawah atap.
Permukaan yang akan dipelester harus telah berusia tidak kurang dari dua
minggu. Bidang permukaan tersebut harus disiram air terlebih dahulu dengan
air hingga jenuh dan siar telah dikerok sedalam 10mm dan dibersihkan.

5.4. Pemasangan

5.4.1. Pemasangan Adukan Bata Merah

Lihat Spesifikasi Teknis 04210.

5.4.2. Pelesteran Bata Merah.

- Pekerjaan pelesteran dapat dimulai setelah pekerjaan persiapan dan


pembersihan selesai.
- Untuk memperoleh permukaan yang rapi dan sempurna, bidang
pelesteran dibagi-bagi dengan kepala pelesteran yang dipasangi kelos-
kelos sementara dari bambu.
- Kepala pelesteran dibuat pada setiap jarak 100cm, dipasang tegak
dengan menggunakan kepingan kayu lapis tebal 6mm untuk patokan
kerataan bidang.
- Setelah kepala pelesteran diperiksa kesikuannya dan kerataannya,
permukaan dinding baru dapat ditutup dengan pelesteran sampai rata dan
tidak ada kepingan-kepingan kayu yang tertinggal dalam pelesteran.
- Seluruh permukaan pelesteran harus rata dan rapi, kecuali bila pasangan
akan dilapis dengan bahan lain.
- Sisa-sisa pekerjaan yang telah selesai harus segera dibersihkan.
- Tali air (naad) selebar 4mm digunakan pada bagian-bagian pertemuan
dengan bukaan dinding atau bagian lain yang ditentukan dalam Gambar
Kerja, dibuat dengan menggunakan profil kayu khusus untuk itu yang telah
diserut rata, rapi dan siku. Tidak diperkenankan membuat tali air dengan
menggunakan baja tulangan.

5.4.3. Pelesteran Permukaan Beton.

- Permukaan beton yang akan diberi pelesteran harus dikasarkan,


dibersihkan dari bagian-bagian yang lepas dan dibasahi air, kemudian
dipelester.
- Permukaan beton harus bersih dari bahan-bahan cat, minyak, lemak,
lumut dan sebagainya sebelum pekerjaan pelesteran dimulai.
- Permukaan beton harus dibersihkan menggunakan kawat baja. Setelah
pelesteran selesai dan mulai mengeras, permukaan pelesteran dirawat
dengan penyiraman air.
- Pelesteran yang tidak sempurna, misalnya bergelombang, retak-retak,
tidak tegak lurus dan sebagainya harus diperbaiki.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PASANGAN NO. SPEK : 04060


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-5
BITA

5.5. Ketebalan Adukan dan Pelesteran.

5.5.1. Adukan dan Pelesteran Dibuat di Tempat

Tebal adukan dan/atau pelesteran minimal 10mm, kecuali bila dinyatakan lain
dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Manajer Proyek.

5.5.2. Adukan dan Pelesteran Siap Pakai.

Sesuai petunjuk dari pabrik pembuat.

5.6. Pengacian.

Pengacian dilakukan setelah pelesteran disiram air sampai jenuh sehingga pelesteran
menjadi rata, halus, tidak ada bagian yang bergelombang, tidak ada bagian yang retak
dan setelah pelesteran berumur 8 (delapan) hari atau sudah kering betul.
Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai dilakukan, Kontraktor harus selalu
menyiram bagian permukaan yang diaci dengan air sampai jenuh, sekurang-
kurangnya dua kali setiap harinya.

5.7. Pemeriksaan dan Pengujian.

Semua pekerjaan harus dengan mudah dapat diperiksa dan diuji. Kontraktor setiap
waktu harus memberi kemudahan kepada Manajer Proyek untuk dapat mengambil
contoh pada bagian yang telah diselesaikan.
Bagian yang ditemukan tidak memuaskan harus diperbaiki dan dikerjakan dengan
cara yang sama dengan sebelumnya tanpa biaya tambahan dari Pemilik Proyek.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PASANGAN NO. SPEK : 04060


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 5-5
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

04210

BATA MERAH

1.0 LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan, alat-alat bantu yang dibutuhkan,
bahan dan semua pasangan bata merah pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
Pekerjaan ini terdiri tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:

- pasangan bata merah,


- adukan,
- pengaplikasian bahan penutup celah antara dinding dengan kolom bangunan, dinding
dengan bukaan dinding dan dinding dengan peralatan,

sesuai dengan petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.

2.0 STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI):

- SNI 15-2094-2000 – Bata merah pejal untuk pasangan dinding

2.2. American Society for Testing and Materials (ASTM).

2.3. Spesifikasi Teknis:

- 03300 - Beton Cor di Tempat.


- 04060 - Adukan dan Pelesteran.
- 07920 - Penutup dan Pengisi Celah.

3.0 PROSEDUR UMUM.

3.1. Contoh Bahan.

Contoh bahan-bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Konsultan MK


untuk disetujui terlebih dahulu sebelum dikirimkan ke lokasi proyek. Contoh bahan
bata merah harus diserahkan sebanyak minimal 10 buah, untuk keperluan pengujian
kuat tekan yang disyaratkan. Biaya pengadaan contoh dan pengujian menjadi
tanggung jawab Kontraktor.

3.2. Pengiriman dan Penyimpanan.

Semua bahan harus disimpan dengan baik, terlindung dari kerusakan.


Bata harus disusun dengan baik dan teratur dengan tinggi maksimal 150cm.
Semen harus dikirim dalam kemasan aslinya yang tertutup rapat dimana tertera
nama pabrik serta merek dagangnya.
Penyimpanan semen harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 03300.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PASANGAN NO. SPEK : 04210


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-3
BITA

4.0 BAHAN-BAHAN.

4.1. Bata Merah.

4.1.1. Bata merah harus dari mutu yang terbaik dengan pembakaran sempurna dan
merata, produksi setempat dengan ukuran nominal 52mm x 100mm x
210mm, yang dibakar dengan baik dan bersudut runcing dan rata, tanpa cacat
atau mengandung kotoran.
Meskipun ukuran bata yang biasa diperoleh di suatu daerah mungkin berbeda
dengan ukuran tersebut di atas, harus diusahakan supaya tidak terlalu
menyimpang dari ukuran- ukuran tersebut.

4.1.2. Bata merah yang digunakan harus mempunyai kuat tekan minimal 25kg/cm²,
sesuai ketentuan SNI 15-2094-2000.

4.2. Adukan dan Pelesteran.

Adukan dan pelesteran untuk pasangan bata merah harus memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 04060.

4.3. Bahan Penutup dan Pengisi Celah.

Bahan penutup dan pengisi celah harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Teknis
07920.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Adukan.

Bahan adukan dan jumlah campuran adukan serta pengerjaannya harus memenuhi
ketentuan Spesifikasi Teknis 04060.

5.2. Pemasangan.

5.2.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor wajib memeriksa dengan


seksama Gambar Kerja dan melihat keadaan di tempat pekerjaan tersebut di
atas yang akan dilaksanakan. Sebelum digunakan, bata merah harus
direndam dalam air menggunakan bak air/drum hingga jenuh. Dinding harus
dipasang dan didirikan menurut masing-masing ukuran, ketebalan dan
ketinggian yang disyaratkan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

5.2.2. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari 5%
dan yang patah lebih dari dua.

5.2.3. Pasangan dinding bata merah yang luasnya lebih besar dari 12m² harus
ditambahkan kolom dan balok penguat dengan ukuran minimal
120mm x 120mm, sesuai dengan lebar bata, dengan tulangan pokok minimal
4  10mm, sengkang  8mm – 200mm atau sesuai dengan Gambar Kerja.

5.2.4. Kolom bangunan yang akan berhubungan dengan pasangan bata merah harus
diberi penguat/pengikat berupa stek-stek besi  8mm setiap jarak 500mm,
panjang 500mm dan dibengkokkan. Ujung yang satu ditanamkan ke dalam
kolom bangunan dan ujung lainnya yang panjangnya 250mm dibiarkan
menjorok untuk dimasukkan ke dalam pasangan bata merah.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PASANGAN NO. SPEK : 04210


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-3
BITA

5.2.5. Pasangan dinding bata dengan luas setiap 6m² yang terletak di luar bangunan
yang langsung mendapat beban angin harus diberi kolom praktis ukuran
minimal 120mm x 120mm dengan tulangan dan sengkang seperti di atas.

5.2.6. Pemasangan dinding bata merah dilaksanakan bertahap, setiap tahap terdiri
maksimal 24 lapis setiap hari, dan kemudian diikuti dengan pengcoran kolom
praktis.

5.2.7. Kecuali ditentukan lain, tebal adukan pengikat tidak kurang dari 10mm dan
adukan harus padat sedemikian rupa sehingga membentuk sambungan yang
lurus/menerus dan rata.

5.2.8. Setelah bata terpasang dengan adukan, siar-siar harus dikerok rapih sedalam
10mm dan dibersihkan dengan sapu lidi untuk kemudian disiram air.

5.2.9. Sebelum dipelester, pasangan bata merah harus dibasahi dengan air terlebih
dahulu sampai jenuh.

5.3. Perawatan dan Perlindungan.

5.3.1. Pasangan bata merah harus dibasahi terus menerus selama sedikitnya 7 hari
setelah didirikan.

5.3.2. Pasangan bata merah yang terkena udara terbuka, selama waktu-waktu hujan
lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok.

5.3.3. Siar atau celah antara dinding dengan kolom bangunan, dinding dengan
bukaan dinding atau dinding dengan peralatan, harus ditutup dengan bahan
pengisi celah seperti disebutkan dalam Spesifikasi Teknis 07920.

5.4. Pelesteran dan Pengacian.

Pelesteran dan pengacian harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis


04060.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PASANGAN NO. SPEK : 04210


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-3
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

04400

BATU KALI

1.0 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi konstruksi seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk
Manajer Proyek yang dibuat dari pasangan batu kali, seperti pondasi, saluran air, headwalls,
dan lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak terbatas pada pengadaan bahan, tenaga kerja dan semua
pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan pasangan batu kali, sesuai batas,
tingkat, bagian dan dimensi seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

2.0 STANDAR/RUJUKAN

Spesifikasi Teknis 04060 - Adukan dan Pelesteran.

3.0 PROSEDUR UMUM

3.1. Contoh Bahan

Contoh bahan batu seberat minimal 20kg harus diserahkan terlebih dahulu kepada
Manajer Proyek untuk disetujui.

3.2. Pemeriksaan dan Pengujian

Pemeriksaan dan pengujian harus dikerjakan pada setiap bagian pekerjaan seperti
tersebut berikut:

- Tata letak,
- Penggalian,
- Bahan di lokasi termasuk alat dan peralatan,
- Penempatan pasir alas,
- Setiap tinggi pemasangan 120cm.

Selama pengujian, Kontraktor harus menyediakan tenaga pengawas mutu dan fasilitas
untuk Manajer Proyek tanpa biaya tambahan kepada Pemilik Proyek.

4.0 BAHAN-BAHAN.

4.1. Batu Kali.

Batu kali harus memiliki sisi terpanjang maksimal 150mm, dan memiliki minimal 3
bidang kontak.
Batu kali harus keras, bersifat kekal dan tidak boleh mengandung bahan yang dapat
merusak.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PASANGAN NO. SPEK : 04400


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN :1-3
BITA

4.2. Adukan.

Adukan dan pelesteran harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 04060.

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Umum.

Semua peralatan seperti alat pencampur beton harus disetujui Manajer Proyek
sebelum pelaksanaan pekerjaan. Alat harus dalam keadaan baru, dengan mesin
cadangan atau suku cadang yang mudah diperoleh.
Semua peralatan pengoperasian, alat-alat dan lainnya, harus dalam keadaan baru dan
berkualitas baik. Semuanya harus disetujui Manajer Proyek.

5.2. Pemilihan dan Penempatan Bahan.

5.2.1. Bila pasangan batu kali akan ditempatkan di atas pondasi yang telah
disediakan, pondasi tersebut harus kokoh dan padat, normal terhadap dinding,
dan harus disetujui Manajer Proyek. Perhatian khusus harus diberikan untuk
mencegah rangkaian yang terdiri dari batu-batu kecil atau batu-batu berukuran
sama. Batu-batu besar digunakan untuk pasangan pada bagian daar dan batu-
batu besar yang terpilih digunakan pada bagian sudut.

5.2.2. Semua batu harus dibersihkan secara menyeluruh dan dibasahi sebelum
dipasang dan bagian yang akan menerima batu-batu tersebut harus
dibersihkan, bebas dari bahan-bahan anorganik, dan harus dilembabkan
terlebih dahulu sebelum diberi adukan. Batu-batu harus diletakkan dengan
bagian terpanjang menghadap arah horisontal dengan adukan penuh, dan
sambungan-sambungan harus ditutup dengan adukan.

5.2.3. Permukaan ekspos batu-batu individual harus dipasang paralel dengan


permukaan dinding di mana batu tersebut dipasang.

5.2.4. Selama konstruksi, batu-batu harus diperlakukan sedemikian rupa agar tidak
mengganggu atau merusak batu-batu yang telah terpasang. Peralatan yang
sesuai harus disediakan untuk memasang batu-batu berukuran lebih besar
dari 2 pasangan. Tidak diijinkan menggulingkan atau memutar batu-batu yang
telah terpasang. Bila sebuah batu terlepas setelah adukan mengeras, maka
harus segera disingkirkan, adukannya dibersihkan dan diganti dengan adukan
baru.

5.2.5. Toleransi elevasi akhir untuk saluran harus bervariasi tidak lebih dari 10mm di
atas atau di bawah elevasi desain pada setiap titik.

5.3. Alas/Landasan dan Sambungan.

Tebal alas/landasan untuk permukaan batu harus bervariasi dari 20mm sampai 50mm
dan tidak boleh lebih dari lima batu pada garis lurus.
Tebal sambungan dapat bervariasi dari 20mm sampai 50mm dan tidak boleh lebih
dari 2 batu pada garis lurus.
Semua harus membentuk sudut dengan bidang vertikal dari 0 sampai 45.
Permukaan batu harus mengikat minimal 150mm pada arah longitudinal dan 50mm
pada arah vertikal. Tidak boleh terjadi sudut dari 4 buah batu saling bersebelahan satu
sama lain.
Alas melintang untuk permukaan vertikal harus rata, dan untuk dinding miring, alas
bisa bervariasi dari rata sampai tegak lurus terhadap permukaan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PASANGAN NO. SPEK : 04400


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN :2-3
BITA

5.4. Perlindungan terhadap Cuaca.

Semua pasangan batu harus dilindungi terhadap cuaca pada bagian atasnya dengan
menambahkan lapisan adukan setebal 20mm sehingga diperoleh permukaan yang
rata seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dan diselesaikan dengan tepi berbentuk
miring.

5.5. Lubang Drainase.

Semua dinding penahan tanah harus dilengkapi dengan lubang drainase.


Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, lubang drainase harus dibuat dari pipa
PVC dan ditempatkan pada titik terendah pada bagian yang leluasa dan dipasang
pada setiap jarak tidak lebih dari 250cm dengan diameter maksimal 50mm.
Batu pecah yang sesuai untuk penyaring harus ditempatkan di belakang setiap lubang
drainase.

5.6. Pembersihan Permukaan.

Segera setelah adukan ditempatkan, semua permukaan pasangan batu kali yang terli-
hat harus dibersihkan secara menyeluruh dari cipratan adukan dan harus dijaga
sedemikian rupa sampai pekerjaan selesai.

5.7. Perawatan.

Pasangan batu kali harus dilindungi dari cahaya matahari dan secara terus-menerus
harus dibasahi dengan cara yang disetujui selama 3 (tiga) hari setelah pekerjaan
selesai.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PASANGAN NO. SPEK : 04400


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN :3-3
DIVISI 5
METAL
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

05120

BAJA STRUKTUR

1.0. LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, pengadaan, fabrikasi, pemeriksaan di pabrik atau


lapangan serta pemasangan baja struktur, seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan/atau
Spesifikasi Teknis ini.

2.0. STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI):

- SNI 03-1729-2002 - Tata Cara Perencanaan Bangunan Baja untuk Gedung.

2.2. American Institute of Steel Construction (AISC).

2.3. American Welding Society (AWS):

- D1.1 - Structural Welding Code- Steel (edisi terakhir).

2.4. American Society for Testing and Materials (ASTM):

- ASTM A36/A36M - Specification for Structural Steel.


- ASTM A307 - Specification for Carbon Steel Externally Threaded Standard
Fasteners.
- ASTM A123 - Specification for Zinc (Hot-Dip Galvanized) Coatings on Iron and
Steel Products.
- ASTM A325/A325M - Specification for High-Strength Bolts for Structural Steel
Joints.

2.5. Japanese Industrial Standard (JIS):

- JIS G 3101-87 Rolled Steel for General Structure (SS 400).

2.6. Spesifikasi Teknis :

- 05500 - Berbagai Jenis Metal.


- 09910 - Cat.

3.0. PROSEDUR UMUM.

3.1. Sertifikat Pabrik.

3.1.1. Sertifikat pabrik yang mencakup dimensi, unsur kimia, bahan, data pengujian
benturan, perlakuan panas dan dimensi semua jenis baja yang akan
digunakan, harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui sebelum
memulai fabrikasi.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : METAL NO. SPEK : 05120


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-8
BITA

3.1.2. Sebelum pengadaan bahan, semua daftar pemesanan harus dibuat oleh
Kontraktor dan diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui.

3.1.3. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan beberapa


dokumen di bawah ini kepada Manajer Proyek:

- Fasilitas yang dimiliki Fabrikator.


- Bahan-bahan yang akan digunakan dan bahan dari pabrik pembuat dan
pemasok
- Setifikat Pabrik dan sertifikat pengujian.
- Prosedur dan jadwal Gambar Detail Pelaksanaan.
- Pita pengukur yang akan digunakan.
- Metode dan prosedur pengawasan kualitas.
- Prosedur dan jadwal kerja seperti penandaan, pemotongan,
pembengkokan, pengeboran, pembuatan dan perlakuan permukaan geser
/gesek untuk sambungan baut, dan lainnya.
- Prosedur dan fasilitas perakitan di pabrik.
- Detail pengelasan yang diusulkan pabrik pembuat untuk:
· flux, gas, welding rod dan kawat bersamaan dengan rekomendasi dari
pabrik pembuat untuk penyimpanan.
· Pengelasan sementara, prosedur dan urutan pengelasan, pemanasan
awal, aksesori dan peralatan pengelasan, arcair gausing/chipping.
- Metode pemasangan baut angkur dan penyetelan pelat dasar/landasan.
- Prosedur pemasangan dan toleransi yang diijinkan untuk lokasi baut
angkur
- Pemeriksaan termasuk pemeriksaan gambar dalam ukuran penuh,
menandai pemeriksaan gambar, pemeriksaan perakitan, pemeriksaan
pengelasan, pemeriksaan bahan dan produk.
- Sebuah salinan catatan pemeriksaan Kontraktor harus diserahkan. Format
catatan pemeriksaan yang diajukan harus dilampirkan.
- Pengajuan metode perbaikan pekerjaan yang gagal.
- Metode pengecatan.
- Penyimapan di lapangan dan di lokasi.
- Fasilitas dan jalur pengangkutan dari pabrik menuju lokasi
- Kualifikasi tukang las dan ahli lainnya.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan.

3.2.1. Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan kepada Manajer


Proyek untuk disetujui, sebelum fabrikasi.
Data-data berikut harus tercakup dalam Gambar Detail Pelaksanaan:

- Spesifikasi bahan.
- Nomor penandaan.
- Daftar bagian bahan.
- Detail fabrikasi.
- Detail pengelasan.
- Pengecatan.
- Detail dan lokasi penyambungan.

3.2.2. Persetujuan Gambar Detail Pelaksanaan oleh Manajer Proyek tidak


membebaskan Kontraktor dari tanggung jawab memperbaiki kesalahan.

3.2.3. Perubahan terhadap Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui tidak
diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari Manajer Proyek.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : METAL NO. SPEK : 05120


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-8
BITA

3.2.4. Perubahan yang dilakukan Kontraktor untuk kemudahan harus dengan


persetujuan Manajer Proyek dan atas biaya Kontraktor.

3.3. Pemeriksaan dan Pengujian.

3.3.1. Bahan-bahan, sambungan dan cara pengerjaan secara umum harus dapat
diuji atau diperiksa di pabrik, bengkel dan lapangan.

3.3.2. Pengujian dan pemeriksaan harus dilakukan oleh orang yang ahli atau
laboratorium penguji yang disewa Kontraktor dan disetujui Manajer Proyek.
Kontraktor harus menyediakan semua bahan untuk pengujian dan jalan masuk
ke tempat pengujian, atau menangani bahan-bahan yang dibutuhkan untuk
melakukan pengujian bahan.

3.3.3. Periksa perakitan dan pengelasan di bengkel untuk kesesuaian terhadap


persyaratan.

3.3.4. Bersihkan, gerinda dan siapkan semua area sesuai kebutuhan untuk pengujian
ultrasonik dan radiografi.

3.3.5. Manajer Proyek setiap saat berhak memerintahkan pengujian dan


pemeriksaan. Manajer Proyek berhak, pada waktu yang memungkinkan,
memasuki bengkel fabrikasi milik Kontraktor untuk pengujian dan
pemeriksaan pekerjaan. Semua pekerja dan alat-alat yang dibutuhkan untuk
pengujian dan pemeriksaan di bengkel fabrikasi harus disediakan oleh
Kontraktor.

3.3.6. Manajer Proyek berhak menolak bahan-bahan dan/atau pengerjaan yang tidak
sesuai dengan Gambar Kerja setiap saat sebelum penyerahan terakhir.
Persetujuan Manajer Proyek atas bahan-bahan dan pengerjaan tidak
mencegah penolakan berikutnya bila kemudian ditemukan cacat-cacat.
Kontraktor harus menyingkirkan bahan-bahan terpasang yang ditolak Manajer
Proyek dan menggantinya tanpa biaya tambahan kepada Pemilik Proyek.

3.3.7. Semua tukang las harus memiliki ijin yang masih berlaku. Jika dibutuhkan
oleh Manajer Proyek, Kontraktor harus melakukan pengujian keahlian tukang
las.
Pengujian, jika dibutuhkan, harus dilakukan tanpa biaya tambahan ke Pemilik
Proyek.

3.4. Cuaca.

Pekerjaan tidak diijinkan dilanjutkan , bila menurut pendapat Manajer Proyek, cuaca
tidak akan membantu menghasilkan pekerjaan yang baik, atau kondisi tidak memung-
kinkan dilakukannya pemeriksaan.

3.5. Pengiriman dan Penyimpanan.

3.5.1. Semua bahan baja yang didatangkan harus dilengkapi dengan sertifikat pabrik
asli.

3.5.2. Semua bahan baja harus diangkut dengan hati-hati sedemikian rupa sehingga
tidak menimbulkan goresan atau tekukan, seperti ditentukan Manajer Proyek.

3.5.3. Bahan-bahan harus disimpan tanpa bersentuhan dengan tanah dan pada
lokasi yang mencegah timbulnya karat.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : METAL NO. SPEK : 05120


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-8
BITA

4.0. BAHAN-BAHAN.

4.1. Umum.

Semua bahan baja harus memenuhi standar yang ditetapkan dalam Spesifikasi Teknis
ini, kecuali bila ditentukan lain.

4.2. Bahan Baja.

4.2.1. Semua bahan baja harus baru dan bebas dari cacat yang mempengaruhi
kekuatan, keawetan atau penampilan dan harus dari kualitas terbaik, dan
harus memenuhi standar yang berlaku.

4.2.2. Bahan baja profil, baja pelat setrip atau lembaran, tali atau kawat dan lainnya
harus dari baja mutu Bj.37 dengan kekuatan leleh minimal 2400 kg/cm², dan
memenuhi ketentuan SNI 03-1729-2002.

4.3. Angkur, Baut, Mur dan Pengencang.

Angkur, baut, mur dan pengencang lainnya harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
05500.
Baut dan mur tegangan tinggi harus dari mutu ASTM A-325 atau ISO 8.8.
Tipe dan ukuran harus sesuai dengan Gambar Kerja dan Gambar Detail
Pelaksanaan yang telah disetujui.

4.4. Kawat Las.

Semua bahan pekerjaan pengelasan harus memenuhi standar AWS D1.1, dan kawat
las harus memenuhi ketentuan berikut:

Kekuatan leleh Jenis las Bahan pengisi Metal pengisi


bahan dasar dengan
hidrogen
rendah
Sama atau kurang Fillet weld dan penetrasi
dari 25,4kg/mm² penuh groove weld E 70XX -
Lebih dari Fillet weld dan penetrasi
25,4kg/mm² penuh - E 70XX

Bila bahan dasar metal dari kekuatan leleh yang berbeda dilas bersama, metal pengisi
harus dipilih berdasarkan bahan dasar metal yang memiliki kekuatan leleh lebih tinggi.

4.5. Adukan Encer.

Adukan encer untuk pengisi lubang angker, landasan pelat dasar dan lainnya seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 03600.

4.6. Cat Dasar dan Cat Akhir.

Cat dasar dan cat akhir untuk seluruh permukaan baja struktur harus memenuhi
ketentuan Spesifikasi Teknis 09910.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : METAL NO. SPEK : 05120


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-8
BITA

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Fabrikasi.

5.1.1. Umum.

- Kontraktor harus memberitahukan kepada Manajer Proyek 1 (satu)


minggu sebelum memulai pekerjaan fabrikasi.
- Bahan baja harus dari ukuran, bentuk dan konstruksi seperti ditunjukkan
atau ditentukan.
- Sebelum fabrikasi, semua pengukuran yang diperlukan harus dilakukan
dan diperiksa sesuai prosedur pengedalian kualitas yang ditetapkan AISC.
- Kecuali ditentukan lain, bahan-bahan harus difabrikasi sesuai metoda
yang efisien.
- Kontraktor bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan dan
kelalaian dalam pembuatan detail, tata letak dan fabrikasi atas biaya
Kontraktor.

5.1.2. Lokasi Fabrikasi.

Baja struktur harus difabrikasi dan dirakit di bengkel Kontraktor atau di lokasi
yang disetujui Manajer Proyek.

5.1.3. Pengelasan.

- Pengelasan harus dilaksanakan oleh yang ahli las yang ditetapkan dalam
AWS D1.1 edisi terakhir. Catatan hasil pengujian dan serifikat ahli las
harus diberikan kepada Manajer Proyek atas permintaannya.
- Keahlian khusus diperlukan untuk pengelasan satu sisi dari las tabung
penetrasi sambungan penuh tanpa alas bagian belakang.
- Setiap ahli las dan operator pengelasan harus dilengkapi dengan kapur
warna atau nomor untuk menandai hasil kerjanya pada setiap jarak tidak
lebih dari 100cm.
- Semua bagian yang tidak diberi tanda dengan jelas akan ditolak oleh
Manajer Proyek.
- Sebelum memulai pekerjaan pengelasan, Kontraktor harus membuat
prosedur pengelasan barbagai bagian struktur dengan jelas seperti detail
sambungan dalam Gambar Kerja, sesuai dengan standar AWS D1.1 edisi
terakhir.
- Spesifikasi prosedur pengelasan harus diserahkan Kontraktor kepada
Manajer Proyek untuk diperiksa dan disetujui sebelum memulai pekerjaan
pengelasan setiap sambungan yang akan digunakan.
- Prosedur pengelasan termasuk pemanasan pendahuluan dan metoda
pengawasan lainnya yang direncanakan.
- Hanya prosedur yang disetujui yang boleh digunakan.
- Manajer Proyek berhak meminta dilakukannya radiography test/x-ray test
pada bagian-bagian tetentu dari baja struktur.
- Semua biaya radiography test/x-ray test menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : METAL NO. SPEK : 05120


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 5-8
BITA

5.1.4. Sambungan Baut.

a. Diameter Lubang.

Semua lubang untuk sambungan baut harus memiliki diameter 1,5875


mm lebih besar dari diameter baut yang akan digunakan, kecuali bila
ditentukan lain.

b. Baut.

Lubang baut harus rata sehingga baut dapat dipasang tanpa merusak ulir.
Kepala baut dan mur harus berada tepat terhadap baja.
Baut tak berulir yang akan meneruskan gaya harus diberi ulir sampai
panjang sedemikian rupa sehingga tidak lebih dari satu ulir masih berada
dalam batang struktur.
Panjang baut harus sedemikian rupa sehingga ujung baut muncul tidak
lebih dari 6,35mm di luar mur. Kepala baut dan mur harus diputar kuat
terhadap permukaan bidang dengan alat pengencang tidak kurang dari
38,1mm.
Kepala baut harus dipukul dengan palu ketika mur dikencangkan. Setelah
pengencangan, mur harus disikat dan dicat.

c. Pembuatan Lubang.

Semua lubang harus dibor pada sudut tegak lurus dengan permukaan baja
dan tidak boleh dilebarkan dengan pembakaran. Pelebaran lubang
dilakukan dengan kikir dengan persetujuan Manajer Proyek.
Lubang harus dibersihkan tanpa mengkasarkan pinggiran. Sisa-sisa
pengeboran harus disingkirkan dengan alat pembuat kemiringan sebesar
1,5875mm. Semua lubang harus dibor dan dikikir seperlunya sebelum
pemberian lapisan pelindung.

d. Perkuatan Lubang.

Bila lubang disediakan untuk sambungan dengan peralatan atau untuk


kabel dan pemipaan, dan akan mempengaruhi batang struktur, batang
dimaksud harus diberi perkuatan yang memadai sesuai petunjuk Manajer
Proyek.

5.1.5. Pemotongan, Pelurusan dan Pengguntingan.

Pelurusan, pemotongan dengan pembakaran dan pengguntingan harus


dilakukan dengan berhati-hati menggunakan alat mekanis. Semua pinggiran
harus bersih dari kerak. Setiap pinggiran lereng yang rusak harus diperbaiki
sesuai toleransi minimal.

5.1.6. Toleransi Fabrikasi.

Lokasi setiap batang sangat penting dalam desain struktur. Setiap batang
harus ditempatkan dengan tepat sesuai petunjuk Gambar Kerja, dalam batas
toleransi fabrikasi standar AISC.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : METAL NO. SPEK : 05120


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 6-8
BITA

5.1.7. Ikatan Angin Sementara.

Kontraktor dapat menggunakan ikatan angin sementara, atas biayanya,


selama masa pelaksanaan pekerjaan.

5.1.8. Lapisan Pelindung.

Semua bagian baja struktur yang telah selesai difabrikasi harus diberi lapisan
pelindung anti karat berupa cat dasar yang memenuhi ketentuan Spesifikasi
Teknis 09910.

5.2. Pemasangan.

5.2.1. Pengangkatan/Pick Up.

- Kontraktor bertanggung jawab atas kekuatan dari struktur atau bagian dari
struktur bila struktur tersebut diangkat atau dipindahkan.
- Kontraktor harus melaksanakan analisa struktur untuk menjamin bahwa
pekerjaan dapat dilaksanakan tanpa merusak kekuatan ataupun bentuk
struktur tersebut.
- Kontraktor harus menyerahkan metoda pengangkatan untuk disetujui
Manajer Proyek. Bahan tambahan dan biaya fabrikasi yang diperlukan
untuk menahan beban yang diakibatkan oleh alternatif metoda
pengangkatan harus disediakan oleh Kontraktor tanpa tambahan biaya
kepada Manajer Proyek/Pemilik Proyek.

5.2.2. Toleransi Pemasangan.

- Kontraktor harus mendirikan bangunan pada lokasi yang telah ditentukan


dengan terlebih dahulu melihat dan memperhitungkan lokasi serta kondisi
lapangan yang ada, dan membuat laporan tertulis yang ditujukan kepada
Manajer Proyek, yang mencakup segala kondisi yang akan menghalangi
pelaksanaan baja struktur, dengan tetap memperhatikan toleransi-
toleransi yang disyaratkan dalam AISC.
- Semua baja struktur harus didirikan dengan toleransi yang sesuai dengan
Spesifikasi Teknis ini dan AISC, kecuali bila disebutkan lain.
- Semua batang-batang yang dipasang harus ditopang dengan penyangga
selama pemasangan baja struktur dilaksanakan.
- Semua penyangga sementara yang diperlukan dalam pekerjaan ini harus
diperhitungkan dengan kondisi pembebanan yang ada selama
pemasangan.

5.2.3. Pengencangan Baut.

- Sebelum pekerjaan pemasangan dimulai, semua pekerjaan yang


berhubungan dengan baut, hubungan-hubungan, penjajaran, harus sudah
selesai. Bahan-bahan dan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk
pekerjaan ini harus pula telah disiapkan pada tempat yang semestinya.
- Baut harus dikencangkan dengan calibrated torque wrench sampai baut
tersebut mampu memikul gaya-gaya yang diperhitungkan padanya.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : METAL NO. SPEK : 05120


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 7-8
BITA

5.2.4. Pemasangan Adukan Encer.

Pemasangan adukan encer harus sesuai dengan Spesifikasi Teknis 03600,


pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan/atau sesuai
petunjuk Manajer Proyek.

5.3. Perlindungan Baja.

Semua baja struktur yang telah diberi cat dasar dan telah terpasang dengan baik
harus diberi cat akhir sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 09910.
Setiap lapisan pada permukaan baja yang tergores, hilang atau rusak selama pen-
gangkutan/pemasangan dan lainnya, harus diperbaiki dengan cara sesuai ketentuan
dalam Spesifikasi Teknis 09910.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : METAL NO. SPEK : 05120


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 8-8
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

05500

BERBAGAI JENIS METAL

1.0. LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, pengadaan tenaga kerja, bahan, peralatan kerja dan
pemasangan bahan-bahan metal yang berhubungan dengan pekerjaan non-struktural, seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Pekerjaan ini meliputi tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut :

- Susuran tangan dan tangga,


- Kisi-kisi,
- Angkur,
- Baut, mur dan cincin,
- Dan lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

2.0. STANDAR/RUJUKAN.

2.1. American Society for Testing and Materials (ASTM).

2.2. American Welding Society (AWS).

2.3. American Institute of Steel Construction (AISC).

2.4. American National Standard Institute (ANSI).

2.5. Standar Nasional Indonesia (SNI):

- SNI 03-1729-2002 - Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan


Gedung.

2.6. Spesifikasi Teknis:

- 03600 - Adukan Encer (Grout).


- 09910 - Cat.

3.0. PROSEDUR UMUM.

3.1. Contoh Bahan dan Sertifikat Pabrik.

Contoh bahan-bahan metal beserta Sertifikat Pabrik yang mencakup sifat mekanik,
data teknis/brosur bahan metal bersangkutan, harus diserahkan kepada Manajer
Proyek untuk disetujui terlebih dahulu sebelum pengadaan bahan ke lokasi proyek.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : METAL NO. SPEK : 05500


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-5
BITA

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan.

Sebulan sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus membuat dan menyerahkan


Gambar Detail Pelaksanaan dan daftar bahan untuk disetujui oleh Manajer Proyek.
Daftar berikut harus tercakup dalam Gambar Detail Pelaksanaan:

- Spesifikasi teknis bahan.


- Dimensi bahan.
- Detail fabrikasi.
- Detail penyambungan dan pengelasan.
- Detail pemasangan.
- Data jumlah setiap bahan.

3.3. Pengiriman dan Penyimpanan.

Semua bahan metal yang didatangkan harus dilengkapi dengan sertifikat pabrik yang
menyatakan bahwa bahan metal tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Semua bahan metal harus disimpan di tempat yang terlindung dan aman sehingga
terhindar dari segala jenis kerusakan, baik sebelum dan selama pelaksanaan.

3.4. Ketidaksesuaian.

3.4.1. Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, jumlah maupun
pemasangan dan lainnya.

3.4.2. Manajer Proyek berhak menolak bahan maupun pekerjaan fabrikasi yang tidak
sesuai dengan Spesifikasi Teknis maupun Gambar Kerja.

3.4.3. Kontraktor wajib menggantinya dengan yang sesuai dan beban yang
diakibatkan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor, tanpa adanya
tambahan biaya dan waktu.

4.0. BAHAN-BAHAN.

4.1. Umum.

4.1.1. Semua bahan metal harus baru, bebas dari karat, cacat dan kerusakan
lainnya serta dari kualitas baik dan memiliki dimensi, tebal dan berat yang
memenuhi toleransi yang diijinkan untuk masing-masing bahan metal, sesuai
standar yang berlaku.

4.1.2. Bahan baja seperti baja siku, baja berongga, baja pelat setrip maupun
lembaran, baja tulangan dan lainnya harus dari baja mutu Bj.37 serta memiliki
tegangan leleh minimal 2400kg/cm² yang memenuhi ketentuan SNI 03-1729-
2002.

4.2. Pipa Baja.

4.2.1. Pipa baja untuk tonggak pelindung (bollard), susuran tangan dan tangga, dan
lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja harus dari pipa baja hitam
kelas medium yang memenuhi SNI 07-0039-2010, seperti produk Bakrie,
Spindo atau yang setara, dengan diameter sesuai petunjuk Gambar Kerja.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : METAL NO. SPEK : 05500


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-5
BITA

4.2.2. Pipa baja anti karat (stainless steel) untuk susuran tangan dan susuran tangga
harus dari AISI 304, dengan tebal minimal 2mm dan memenuhi JIS G 3459,
seperti produk Spindo atau Prana. Diameter sesuai petunjuk Gambar Kerja.

4.3. Kisi-Kisi.

4.3.1. Pipa persegi (hollow steel) untuk kisi-kisi dan pekerjaan lainnya seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dengan mutu baja memenuhi ketentuan SNI
03-1729-2002, harus memiliki ukuran sebagai berikut:

– 40mm x 40mm x 1,2mm,


– 40mm x 20mm x 1,2mm,
– Dan ukuran lainnya yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

4.3.2. Grating sebagai kisi-kisi untuk penutup saluran harus berupa produk
prefabrikasi dari susunan baja tulangan polos atau baja tulangan sirip dan/atau
baja pelat dan baja profil lainnya sesuai standar pabrik pembuat dengan
ukuran dan tipe yang sesuai dengan petunjuk dalam Gambar Kerja, dan diberi
lapisan seng celup panas di pabrik pembuatnya, seperti buatan Webforge atau
yang setara yang disetujui.

4.4. Kawat Anyam

Kawat anyam halus untuk perkuatan bagian dalam dinding gipsum ruang khasanah harus
dibuat dari kawat baja bundar lapis seng celup panas yang memiliki diameter 1.20mm,
dilas titik pada setiap titik pertemuannya dengan spasi anyaman 12.5mm x 12.5mm,
seperti Finemesh 5518 dari UD Mutiara atau yang setara yang disetujui Manajer Proyek.

4.5. Pelat Kembang.

4.5.1. Pelat kembang untuk penutup saluran harus terbuat dari baja lembaran
bercorak berlapis seng celup panas dengan tebal minimal 6mm dalam ukuran
sesuai petunjuk Gambar Kerja.

4.5.2. Pelat kembang untuk injakan tangga harus terbuat dari baja lembaran
bercorak berlapis seng celup panas dengan tebal minimal 4,5mm dalam
ukuran sesuai Gambar Kerja.

4.6. Pelat Landasan dan Angkur

4.6.1. Pelat landasan dan angkur harus dibuat dari bahan baja dengan tegangan
leleh minimal 2400kg/cm², sesuai ketentuan SNI 03-1729-2002 dengan ukuran
sesuai Gambar Kerja.

4.6.2. Angkur kimia (chemical anchor) dan atau angkur ekspansi (expansion anchor
bolt) harus sesuai atau setara dengan produk Hilti atau Ramset atau Fischer,
dengan tipe sesuai petunjuk Manajer Proyek. Diameter dan panjang masing-
masing angkur harus sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja dan sesuai
rekomendasi pabrik pembuat.

4.7. Baut, Mur dan Cincin.

4.7.1. Baut dan mur harus memenuhi ASTM A-307, dan harus berlapis kadmium,
kecuali bila ditentukan menggunakan baut jenis kelas tinggi seperti disebutkan
dalam Spesifikasi Teknis 05120.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : METAL NO. SPEK : 05500


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-5
BITA

4.7.2. Cincin pelat dan cincin per selain yang berhubungan dengan baut kelas tinggi
harus sesuai ANSI B 18.22.1.
Semua cincin harus berlapis seng.

4.8. Bahan Metal Lainnya.

Bahan metal yang diperlukan sebagai penumpu, penggantung atau lainnya yang tidak
disebutkan secara khusus dalam Spesifikasi Teknis ini, harus memenuhi standar yang
berlaku untuk masing-masing bahan metal, dengan bentuk dan dimensi sesuai keten-
tuan Gambar Kerja.

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Umum

5.1.1. Berbagai jenis metal harus berukuran, berbentuk dan dibentuk dari bahan-
bahan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Kecuali ditentukan lain, semua bahan harus berasal dari produk yang dikenal,
dan difabrikasi sesuai standar.
Sebelum fabrikasi, semua pengukuran yang diperlukan harus diperiksa sesuai
persyaratan AISC.

5.1.2. Desain dan jumlah sambungan setiap bagian struktur yang tidak diperlihatkan
dalam Gambar Kerja harus dilengkapi dalam Gambar Detail Pelaksanaan.

5.1.3. Kontraktor bertanggung jawab memperbaiki segala kesalahan dalam


penggambaran, tata letak dan fabrikasi atas biaya Kontraktor.

5.2. Fabrikasi dan Pemasangan

5.2.1. Umum

- Fabrikasi bahan-bahan metal harus dilaksanakan sesuai ketentuan dalam


Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
Pekerjaan fabrikasi dengan pengelasan harus memenuhi standar AWS
D1.1 edisi terakhir.
- Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, ketebalan las minimal 3mm
menggunakan kawat las E70XX.
- Untuk fabrikasi pekerjaan ekspos, gunakan bahan-bahan yang halus dan
permukaannya bebas cacat termasuk lubang, tanda sambungan, tanda
pengerolan, cap, dan kekasaran. Bersihkan cacat dengan menggerinda,
atau dengan las dan gerinda sebelum pembersihan, perawatan dan
aplikasi penyelesaian permukaan.
- Pemasangan bahan metal dengan jenis, ukuran dan jarak seperti terlihat
dalam Gambar Kerja, harus dilaksanakan sesuai petunjuk dalam Gambar
Kerja dan Spesifikasi Teknis pekerjaan terkait, serta sesuai dengan
Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui Manajer Proyek.
- Baut angkur, perakitan baut angkur dan baut kait harus disediakan dan
dipasang sesuai dengan Gambar Kerja dan sesuai petunjuk Manajer
Proyek. Semua angkur baja yang ditanam dalam beton harus benar-benar
bersih dari karat, kerak-kerak lepas, oli dan bahan lain yang mengganggu
agar diperoleh ikatan yang kuat ke beton.
Adukan encer untuk pemasangan angkur harus sesuai dengan ketentuan
Spesifikasi Teknis 03600.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : METAL NO. SPEK : 05500


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-5
BITA

- Sediakan angkur yang sesuai dengan tipe yang ditentukan dengan struktur
penumpu. Fabrikasi dan berikan jarak perlengkapan angkur agar diperoleh
penumpu yang memadai untuk pekerjaan dimaksud.
- Hubungan ekspos dengan sambungan rapat yang rata harus dibentuk
menggunakan pengencang terbenam bila memungkinkan. Gunakan
pengencang ekspos dari tipe yang ditentukan atau, bila tidak diperlihatkan
dalam Gambar Kerja, gunakan sekrup atau baut countersunk.

5.2.2. Susuran Tangan dan Susuran Tangga

- Atur susuran tangan dan tangga sebelum memasang di tempatnya untuk


memastikan posisi yang tepat pada sambungan dan atur kerataan
sepanjang susuran.
- Tiang susuran harus tegak lurus pada setiap arah. Pasang tiang dan akhir
susuran tangan dan tangga pada konstruksi bangunan.
- Tiang penumpu susuran tangan dan tangga harus dilas ke pelat dasar
dengan flensa, tipe siku atau tipe lantai, sesuai dengan kondisi yang
dibutuhkan atau sesuai petunjuk Gambar Kerja. Kemudian tiang berikut
alasnya harus dibaut ke bagian penumpu seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.

5.2.3. Tonggak Pelindung (Bollard)

Setelah tonggak pelindung yang dibuat dari pipa baja ditanam pada tempat
yang ditentukan, isi tonggak tersebut dengan adukan beton dan dibentuk
cembung pada bagian atasnya. Setelah beton mengeras, permukaan tonggak
pelindung harus diberi cat dalam warna kuning-hitam atau warna lain yang
ditentukan.
Tinggi dan diameter tiang harus sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.

5.2.4. Kisi-Kisi.

Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, kisi-kisi untuk penutup saluran
dan kisi-kisi pada tempat lainnya harus difabrikasi dan dipasang dengan detail
fabrikasi dan pemasangan yang sesuai dengan yang digambarkan dalam
Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui.

5.2.5. Kawat Anyam

Kawat anyam harus dipasang pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam


Gambar Kerja, dan dipasang dengan cara pemasangan seperti ditunjukkan dalam
Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui atau sesuai petunjuk Manajer
Proyek.

5.3. Pengecatan

5.3.1. Semua bahan metal harus diberi cat anti karat dan cat akhir dalam warna
sesuai Skema Warna yang akan diberikan terpisah, kecuali permukaan metal
yang sudah memiliki lapisan pelindung seng celup panas dari pabrik
pembuatnya dan bila ditentukan lain oleh Manajer Proyek.

5.3.2. Bahan cat dan pengerjaan pengecatan harus sesuai petunjuk dari pabrik
pembuat cat serta harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 09910.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : METAL NO. SPEK : 05500


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 5-5
DIVISI 6
KAYU DAN PLASTIK
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

06200

PEKERJAAN KAYU HALUS

1.0. LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan secara lengkap tenaga, alat-alat dan bahan-bahan, serta
pembuatan dan pemasangan pekerjaan kayu arsitektural yang terdiri sebagai berikut tetapi
tidak terbatas pada:

- Lis profil kayu untuk langit-langit.


- Hiasan.
- Dan pekerjaan lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

2.0. STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (NI-5, 1961).

2.2. Standar Nasional Indonesia (SNI):

- SNI 03-3233-1998 - Tata Cara Pengawetan Kayu untuk Bangunan Rumah dan
Gedung.
- SNI 01-5008.2-2000 - Kayu Lapis Penggunaan Umum.

2.3. Spesifikasi Teknis 09930 - Lapisan Transparan.

3.0. PROSEDUR UMUM

3.1. Contoh Bahan

3.1.1. Contoh bahan harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui
terlebih dahulu sebelum pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan.

3.1.2. Semua kayu dan kayu lapis dan papan harus berasal dari pemasok yang
dikenal yang dapat menjamin kualitas dan kadar air yang diminta.

3.2. Pengiriman dan Penyimpanan

3.2.1. Pekerjaan kayu harus didatangkan ke lokasi dalam kondisi terbaik, disimpan
dalam gudang tertutup yang memiliki ventilasi, terlindung dari perubahan
cuaca dan kelembaban atau hujan.

3.2.2. Bahan penyelesaian interior harus disimpan di lokasi tertutup yang disetujui
dan dibawa ke dalam bangunan setelah semua pekerjaan pelesteran selesai
dan dalam keadaan kering.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KAYU DAN PLASTIK NO. SPEK : 06200
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-4
BITA

4.0. BAHAN-BAHAN

4.1. Kayu

4.1.1. Mutu dan Jenis Kayu

Mutu kayu dan jenis kayu yang ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini harus
dari kualitas terbaik, dengan kelas awet dan kelas kuat II yang memenuhi
ketentuan PKKI (NI-5, 1961) dan untuk semua jenis pekerjaan kayu halus
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dan terdiri dari kayu Kamper
Samarinda, Sungkai, kecuali bila ditunjukkan lain dalam Gambar Kerja.
Kayu harus bebas dari susut, getah, celah, mata kayu besar yang lepas atau
mati, retakan melingkar dan kantung kulit kayu.
Bahan-bahan yang mengandung mata kayu/buhul mati yang besar dan lepas,
dan yang membusuk atau diserang serangga tidak boleh digunakan.
Kayu yang akan menerima lapisan transparan harus bersih dan berkualitas
terbaik. Kayu yang akan diberi cat bukan transparan harus memiliki
permukaan yang sesuai untuk penyelesaian cat berkualitas.

4.1.2. Kadar Air

Kecuali ditentukan lain dalam Spesifikasi Teknis ini, semua kayu untuk
pekerjaan kayu halus harus dalam keadaan kering, di-oven di pabrik, dan
ketika didatangkan ke lokasi kadar air harus dalam batas-batas 6 - 11%.
Harus diperhatikan agar kadar air dimaksud tidak berubah selama
pengangkutan, penyimpanan, pemasangan.

4.2. Kayu Lapis.

4.2.1. Semua kayu lapis interior untuk penyelesaian transparan harus mempunyai
warna dan serat kayu yang seragam, bebas dari goresan, retakan dan
noda-noda dan kedua permukaannya teramplas rata.

4.2.2. Kayu lapis yang telah diawetkan di pabrik, harus memiliki kekuatan rekat yang
tahan terhadap air dan cuaca.
Mutu keawetan kayu lapis tidak boleh kurang dari yang telah ditetapkan.
Kayu lapis harus memiliki venir muka dan belakang berkualitas sama, dari
mutu yang memenuhi standar SNI 01-5008.2-2000, dan berasal dari merek
dagang yang dikenal baik serta terdiri dari jenis tersebut berikut:
- Kayu lapis biasa,
- Kayu lapis dari Jati (teakwood) atau Sungkai.
- Kayu lapis dengan lembaran/lapisan anti air di salah satu sisinya
(melaminto).

Kayu lapis yang terdiri dari pecahan-pecahan atau bahan-bahan sisa pada bagian
tengahnya tidak boleh digunakan.

4.2.3. Jumlah minimal lapisan untuk kayu lapis harus terdiri 3 lapis untuk tebal 4
sampai dengan 6mm, 4 lapis untuk tebal 9 sampai dengan 15mm dan 7 lapis
untuk tebal 18 sampai dengan 25mm, sesuai ketentuan SNI 01-5008.2-2000.

4.2.4. Kayu lapis yang akan digunakan harus memiliki ketebalan sesuai petunjuk
Gambar Kerja dan digunakan pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KAYU DAN PLASTIK NO. SPEK : 06200
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-4
BITA

4.3. Hiasan.

Bahan untuk hiasan atau penyelesaian harus dari jenis kayu yang ditentukan atau
yang disetujui, yang didesain sesuai untuk kebutuhan-kebutuhan seperti lis
langit-langit, plin, corak yang sesuai dengan mutu kayu untuk pintu, papan dasar yang
dapat dirakit dan diamplas di pabrik dengan panjang maksimal yang praktis, dan
dengan tipe sambungan yang diijinkan untuk permukaan yang akan dilapis dengan cat
transparan.
Contoh produk harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui sebelum
memulai produksi masal.

4.4. Alat Pengencang.

Semua alat pengencang yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini, seperti paku, sekrup,
baut, angkur dan lainnya harus dari baja lapis galbani/seng dalam ukuran sesuai
petunjuk Gambar Kerja atau sesuai kebutuhan standar yang berlaku.

4.5. Perekat.

Semua lem dan perekat yang digunakan harus dari jenis kedap air, seperti produk
berbahan neoprene based/synthetic resin based.

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Ukuran dan Pola.

Kayu harus diselesaikan/diratakan pada empat sisinya. Ukuran kayu harus sesuai
persyaratan PKKI (NI-5, 1961).
Kayu harus dikerjakan sesuai dengan pola/desain yang ditentukan dalam Gambar
Kerja.

5.2. Pengawetan.

Semua jenis kayu dan kayu lapis yang dipasang tetap dalam bangunan atau struktur
harus sudah diberi bahan pengawet.
Bila kayu yang telah diawetkan dipotong, maka bagian permukaan yang dipotong
tersebut harus diulas dengan bahan pengawet yang sama.

5.3. Pengerjaan.

Pekerjaan kayu yang telah selesai harus diamplas, bebas dari bekas mesin dan alat,
kikisan, serat kayu yang timbul atau cacat lain di permukaan yang terlihat.
Sambungan harus rapat sedemikian rupa untuk mencegah penyusutan. Sambungan
pasak harus disetel dengan lem dan diberi baji dan untuk pekerjaan interior harus
disemat.

5.4. Lapisan Transparan

Penyelesaian transparan untuk semua permukaan kayu harus sesuai dengan corak
dan warna kayu di sekitarnya.
Jenis lapisan transparan dan pengerjaannya harus memenuhi ketentuan Spesifikasi
Teknis 09930.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KAYU DAN PLASTIK NO. SPEK : 06200
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-4
BITA

5.5. Perbaikan Pekerjaan yang Tidak Sempurna.

Bila diketahui pekerjaan-pekerjaan kayu tersebut menjadi mengkerut atau bengkok,


atau kelihatan ada cacat-cacat lainnya pada pekerjaan kayu halus sebelum masa
pemeliharaan berakhir maka pekerjaan yang cacat tersebut harus dibongkar dan
diganti hingga Manajer Proyek merasa puas dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang
terganggu akibat pembongkaran tersebut harus dibetulkan atas biaya Kontraktor.

5.6. Susut (Mengkerut).

Persiapan, penyambungan dan pemasangan semua pekerjaan kayu halus sedemikian


rupa, hingga susut dibagian mana saja dan ke arah manapun tidak akan
mengurangi/mempengaruhi kekuatan dan bentuk dari pekerjaan kayu yang sudah jadi,
juga tidak menyebabkan rusaknya bahan-bahan yang bersentuhan.

5.7. Pembersihan.

Semua tatal, puntung kayu dan kayu bekas harus dibersihkan secara teratur dan pada
waktu penyelesaian pekerjaan.
Semua bekas yang sudah tidak dapat digunakan lagi dan sampah-sampah harus
disingkirkan dan dimusnahkan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KAYU DAN PLASTIK NO. SPEK : 06200
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-4
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

06410

KABINET

1.0 LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan secara lengkap tenaga, alat-alat dan bahan-bahan, serta
pembuatan dan pemasangan semua kabinet (yang dipasang menempel pada dinding) seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dan yang terdiri sebagai berikut tetapi tidak terbatas pada :

- Lemari,
- Dan kabinet lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

2.0 STANDAR/RUJUKAN

Spesifikasi Teknis:

- 06200 - Pekerjaan Kayu Halus.


- 08800 - Kaca dan Aksesori.
- 09930 - Lapisan Transparan.

3.0 PROSEDUR UMUM

3.1. Contoh Bahan

3.1.1. Contoh bahan harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui
terlebih dahulu sebelum pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan.

3.1.2. Semua kayu, kayu lapis dan papan harus berasal dari pemasok yang dikenal
yang dapat menjamin kualitas dan kadar air yang diminta.

3.2. Pengiriman dan Penyimpanan

3.2.1. Pekerjaan kabinet harus didatangkan ke lokasi dalam kondisi terbaik,


dibungkus dengan bahan pelindung untuk mencegah kerusakan, disimpan
dalam gudang tertutup yang memiliki ventilasi, serta terlindung dari perubahan
cuaca dan kelembaban.

3.2.2. Pekerjaan kabinet dengan permukaan cacat, retak, rusak dan cacat lainnya
tidak boleh dipasang dan harus diganti dengan yang sesuai ketentuan.

3.2.3. Bagian belakang semua pekerjaan kabinet harus segera diberi cat dasar
pelindung pada saat setelah didatangkan ke lokasi.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KAYU DAN PLASTIK NO. SPEK : 06410
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-5
BITA

3.3. Kualitas Pekerjaan.

3.3.1. Semua pekerjaan kabinet harus dikerjakan oleh Perusahaan yang memiliki
spesialisasi dalam pekerjaan ini selama minimal 10 tahun, dan dengan hasil
yang memuaskan.

3.3.2. Hanya pekerja yang benar-benar ahli untuk pekerjaan ini yang boleh
dipekerjakan, dan yang benar-benar mengenal dengan baik semua
ketentuan-ketentuan yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini.

4.0 BAHAN-BAHAN

4.1. Umum

4.1.1. Daftar pekerjaan kabinet berikut jenis kayu yang digunakan harus sesuai
dengan ketentuan dalam Gambar Kerja.

4.1.2. Bahan penyelesaian dan bahan yang dibuat di pabrik harus memiliki
permukaan yang rata dann halus.

4.1.3. Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, semua kayu halus untuk
pekerjaan kabinet harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 06200.

4.2. Kayu dan Kayu Lapis

Kayu dan kayu lapis untuk pekerjaan kabinet harus memenuhi ketentuan Spesifikasi
Teknis 06200.

4.3. Penumpu dan Alas/Dasar

Penumpu dan alas/dasar untuk panel harus dari kayu yang telah diawetkan dan
memiliki ukuran sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.

4.4. Alat Pengencang

4.4.1. Semua alat pengencang seperti paku, sekrup, baut, angkur dan lainnya harus
dari baja lapis galbani dalam ukuran sesuai petunjuk Gambar Kerja, atau
standar pabrik pembuat kabinet.

4.4.2. Sambungan kayu harus dari tipe dan corak sesuai ketentuan dan dipasang
sesuai petunjuk pabrik pembuat.

4.5. Perekat.

Semua lem dan perekat yang digunakan harus dari jenis kedap air, seperti produk
neoprene based/synthetic resin based atau yang setara.

4.6. Kaca dan Aksesori

Kaca dan aksesori untuk pintu, jendela dan partisi harus memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 08800.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KAYU DAN PLASTIK NO. SPEK : 06410
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-5
BITA

4.7. Alat Penggantung dan Pengunci

Alat penggantung dan pengunci untuk kabinet, seperti engsel, kunci, luncuran laci,
pegangan dan lainnya, harus sesuai rekomendasi pabrik pembuat kabinet dan minimal
harus memenuhi ketentuan-ketentuan berikut:

- Engsel terbenam harus dari tipe clip-on dengan blok pemasangan 3 arah yang
bisa diatur untuk pemasangan sekrup. Jarak jangkauan umumnya 110 dan 180
ke sudut pintu dan tempat lain yang membutuhkannya.
- Engsel piano harus menerus sepanjang tinggi penuh masing-masing pintu.
- Luncuran laci harus dari baja dengan penyelesaian cat bakar warna putih dengan
full extension roller bearing action. Kecuali ditentukan lain, luncuran laci harus
memiliki kapasitas 45kg. Kapasitas 90kg untuk laci dengan tinggi lebih dari
200mm atau lebih lebar dari 600mm.
- Laci, pegangan pintu dan kunci harus sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat
kabinet.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Fabrikasi

5.1.1. Umum

- Semua pekerjaan kabinet harus dibuat dan difabrikasi sesuai spesifikasi


pabrik pembuat dan Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui.
Pekerjaan kayu halus harus dikerjakan di pabrik. Pekerjaan harus
dikerjakan sesuai dengan ukuran yang ada di lokasi proyek dengan
memperhitungkan toleransi untuk pemotongan atau penyambungan.
Bagian pekerjaan kabinet yang akan dikirim ke lokasi proyek harus dalam
ukuran yang memadai untuk memudahkan pengiriman dan untuk
memudahkan masuk melalui bukaan bangunan.
- Bagian ujung-ujung yang akan disambung di lokasi proyek dan metoda
penyambungan harus sesuai dengan Gambar Detail Pelaksanaan yang
telah disetujui.
- Cocokkan dan ratakan/sejajarkan bagian-bagian terpisah suatu konstruksi.
Sediakan alat pengencang agar pekerjaan mendapatkan posisi yang kaku
dan terpasang dengan aman pada tempatnya.
- Sambungan tersembunyi dan hubungan di mana memungkinkan harus
tanpa sambungan antara di antara penumpu.
- Sediakan bahan tambahan secukupnya untuk kebutuhan penyambungan
ke dinding, lantai atau pekerjaan terkait.

5.1.2. Rangka dan Sambungan

- Pasang dengan hubungan sekrup dan baut, kencangkan ke rangka


belakang dengan angkur, sekrup mengembang (expansion screw) atau
toggle bolt.
- Semua kusen/bingkai harus menggunakan sambungan pasak yang lurus
dan rapi, buat sambungan tumpul yang rata dan halus, dan selesaikan
sambungan tetap dengan perekat tahan air.
- Pasang perlengkapan tanpa sekrup atau paku, kecuali bila diperlukan.
Benamkan paku dan sekrup dan tutup dengan bahan pengisi yang
disetujui Manajer Proyek.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KAYU DAN PLASTIK NO. SPEK : 06410
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-5
BITA

5.1.3. Kabinet

a. Umum.

Kabinet dapat dibuat menggunakan rangka kayu padat atau rangka kayu
lapis berongga di mana kayu lapis digunakan untuk penyelesaian dengan
kayu keras yang dilapisi laminasi.

b. Rak dan Kabinet

Konstruksi dengan ekor burung yang direkat dengan baik. Panel bagian
depan harus dari kayu padat, atau kayu lapis tebal minimal 18mm berlapis
venir dengan bagian pinggirannya ditutup dengan venir bercorak kayu
yang sama dengan bagian depan.
Sediakan perpanjangan luncuran pada semua rak, kecuali bila ditentukan
lain.
Bagian dasar harus memiliki tebal minimal 1,25mm, ditanam ke sisi-sisi,
bagian belakang dan depan.

c. Pintu Kabinet

Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, untuk desain yang rata,
dibuat dari kayu lapis berlapis venir yang bagian sisinya ditutup dengan
venir bercorak kayu yang sesuai dengan bagian depan.
Untuk pintu yang dilapisi laminasi, tutup bagian sisinya dengan bahan
laminasi yang sama, dan lengkapi dengan garis kabinet pada bagian yang
terlihat untuk mendapatkan konstruksi yang seimbang.
Sediakan karet penyetop pada bagian akhir dan belakang pintu. Pasang
dan atur sedemikian rupa sehingga pintu bergerak dengan halus dan
tanpa suara.

5.1.4. Persiapan Permukaan

Siapkan permukaan sehingga alat penggantung dan pengunci dapat dipasang


dengan baik dan kuat dengan cara sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat.
Perhatian perlu diberikan agar permukaan alat penggantung dan pengunci
tidak tergores ataupun cacat. Atur perlengkapan sehingga menghasilkan
pengoperasian yang lancar dan halus.
Lepaskan perlengkapan (kecuali engsel) sebelum pekerjaan penyelesaian.
Pasang kembali dan atur setelah pekerjaan penyelesaian lengkap.

5.1.5. Persiapan Penyelesaian

- Sambungan terbuka, retak-retak dan lubang paku harus diisi penuh


dengan dempul, haluskan dan ratakan dengan permukaan sekitarnya.
Gunakan dempul yang berwarna sama dengan warna kayu.
- Tutup kantung celah dan buhul.
- Pada urat kayu yang terbuka, bubuhkan bubuk pengisi kayu (wood filler)
sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya.
Bubuhkan sebanyak 2 lapis bila perlu. Amplas secara menyeluruh setiap
kali setelah pemberian bubuk pengisi kayu.
- Amplas pekerjaan sehingga lembut dan permukaan siap untuk pekerjaan
penyelesaian sesuai ketentuan.
Permukaan harus bebas dari bekas-bekas alat atau mesin, lekukan,
puntiran, retak-retak, tanda-tanda, kotoran dan noda-noda.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KAYU DAN PLASTIK NO. SPEK : 06410
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-5
BITA

5.1.6. Pengawetan

Pemberian bahan tahan api dan bahan pengawet harus dilakukan di pabrik.
Barang-barang harus didatangkan ke lokasi dalam ukuran yang praktis dan
sesuai ketentuan agar mengurangi pemotongan di lokasi pekerjaan.

5.2. Pemasangan

5.2.1. Pasang pekerjaan kabinet sesuai dengan Gambar Detail Pelaksanaan yang
telah disetujui.

5.2.2. Pastikan bahwa semua bagian mekanikal dan elektrikal yang berhubungan
dengan pekerjaan ini telah terpasang dengan lengkap dan baik, dan telah diuji
dan disetujui Manajer Proyek, sebelum memulai pemasangan.

5.2.3. Pasang semua pekerjaan di bawah pengawasan langsung seorang pengawas


yang berpengalaman dalam pekerjaan ini.

5.2.4. Pasang semua pekerjaan dengan rata dan tegak lurus terhadap garis yang
ada.

5.2.5. Pasang pekerjaan kabinet dengan kuat dan aman ke bagian bangunan sesuai
dengan Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui. Gunakan alat
pengencang yang sesuai dengan kondisi pemasangan dan penggunaan.

5.2.6. Potong dan pasang perlengkapan sesuai kebutuhan untuk menampung


pekerjaan elektrikal.

5.2.7. Pasang semua pekerjaan kayu halus untuk kabinet dengan menggunakan alat
pengencang yang tidak terlihat dengan panjang yang memungkinkan. Bila
penggunaan paku permukaan tidak terhindarkan, pasang kepala paku kira-kira
2mm di bawah permukaan.

5.2.8. Potong sambungan dengan tepat sehingga menghasilkan garis halus dan tipis.

5.2.9. Semua permukaan pekerjaan harus bebas dari sambungan terbuka,


bekas-bekas palu dan mesin dann cacat-cacat lainnya.

5.2.10. Sediakan jalan masuk sesuai kebutuhan untuk sambungan dan pemeliharaan
utilitas. Pemasangan elektrikal harus didesain sedemikian rupa sehingga
berhenti di junction box yang berdekatan dengan junction box bangunan.

5.2.11. Atur semua alat penggantung dan pengunci agar terpasang dengan baik dan
beroperasi sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya.
Kunci-kunci harus diberi tanda dan diserahkan kepada Manajer Proyek.

5.2.12. Berikan cat dasar pada permukaan kayu yang berhubungan dengan bahan
semen.

5.2.13. Bersihkan semua permukaan. Buang debu, noda-noda dan kotoran.


Permukaan yang rusak, bernoda, berubah atau tidak sesuai, harus diperbaiki,
diselesaikan atau diganti sehingga sesuai dengan hasil akhir yang telah
ditentukan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KAYU DAN PLASTIK NO. SPEK : 06410
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 5-5
DIVISI 7
PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

07100

LAPISAN KEDAP AIR (WATERPROOFING)

1.0 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, alat-alat bantu, peralatan dan
pemasangan lapisan kedap air pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Pekerjaan ini akan mencakup hal-hal berikut, tetapi tidak terbatas pada :

- Lapisan kedap air pada bagian ekterior dan interior seperti ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.
- Mengisi celah dan memberi lembaran lapisan lindung (flashing).
- Penyelesaian penembusan lapisan kedap air oleh struktur dan lainnya seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja.

2.0 STANDAR/RUJUKAN.

2.1. American Society for Testing and Materials (ASTM).

2.2. Spesifikasi Teknis:

- 03300 - Beton Cor di Tempat.


- 04060 - Adukan dan Pelesteran.

3.0 PROSEDUR UMUM.

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis

Sebelum pengadaan bahan, contoh berikut data teknis bahan-bahan yang akan
digunakan harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk diperiksa dan disetujui.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan

3.2.1. Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan


untuk persetujuan Manajer Proyek. Semua Gambar Detail Pelaksanaan harus
segera diserahkan sebelum pengadaan bahan agar diperoleh waktu yang
cukup untuk memeriksa.
Semua Gambar Detail Pelaksanaan harus lengkap dan berisi semua informasi
detail yang diperlukan.

3.2.2. Bila ada perbedaan antara antara Gambar Kerja yang satu dengan yang lain
atau antara Gambar Kerja dengan Spesifikasi Teknis ini, Kontraktor harus
memberitahukan perbedaan ini kepada Manajer Proyek untuk dicari
pemecahannya.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07100
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-6
BITA

3.3. Pengiriman dan Penyimpanan

3.3.1. Semua bahan yang didatangkan harus dalam keadaan baik, bebas dari segala
cacat, dan harus dilengkapi label, data teknis dan data lain yang diminta
dalam Spesifikasi ini.

3.3.2. Semua bahan harus tetap berada dalam kemasannya dan disimpan pada
tempat yang aman, bebas dari kerusakan.

4.0 BAHAN-BAHAN

4.1. Umum

Semua bahan untuk pekerjaan lapisan kedap air harus berasal dari produk yang
dikenal dan disetujui Manajer Proyek.

4.2. Lapisan Kedap Air Tipe Lembaran

4.2.1. Lapisan Kedap Air

- Lapisan kedap air harus merupakan lembaran berperekat yang memiliki


ketebalan minimal 1,5mm, terdiri atas komposisi polyethylene kepadatan
tinggi dan bahan campuran aspal/karet berperekat.
Lapisan kedap air harus melekat kuat dan tetap pada tempatnya sehingga
membentuk lapisan penahan air yang menerus tanpa pemberian perekat,
bahan panas, pengencang mekanis atau peralatan khusus.
- Lembaran lapisan kedap air harus memiliki karakteristik sebagai berikut:

· Mampu menahan hydrostatic head saat dibebani penuh.


· Stabil dalam dimensi, tahan tarikan tinggi, tekanan dan bantingan.
· Lentur dan tahan bahan kimia,
· Tahan terhadap perbedaan cuaca yang besar,
· Ketebalan yang seragam pada seluruh lembaran,
· Pemasangan yang cepat,
· Memenuhi ketentuan ASTM D146, D 412 dan D 570, ASTM E 96 dan
E 154,

seperti Blue Chip 300, Proofex GP, Masterpren 1000, atau Bituthene
3000.

4.2.2. Cat Dasar

Cat dasar untuk semua permukaan beton atau permukaan pasangan harus
berasal dari pembuat lapisan kedap air yang disetujui.

4.2.3. Mastic

Bahan mastic harus dipasang pada semua titik kritis seperti terminasi, lubang
pembuangan, penembusan pipa, dan harus berasal dari pabrik pembuat yang
sama dengan lapisan kedap air.

4.3. Lapisan Kedap Air Tipe Laburan

4.3.1. Bahan kedap air harus jernih, tidak berwarna, cairan yang tidak berbau ketika
diaplikasikan, dan tidak akan mengubah tampilan pada beton.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07100
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-6
BITA

4.3.2. Cairan lapisan kedap air harus memiliki karakteristik minimal sebagai berikut :

- Melindungi beton dari kerusakan,


- Tahan terhadap perubahan cuaca,
- Mencegah masuknya oli ke dalam beton,
- Pemasangan yang cepat dan menghemat biaya pemeliharaan,
- Tidak licin,
- Mencegah kebocoran air dan karat pada tulangan,
- Memenuhi ketentuan ASTM dan AASHTO,

seperti Radcon #7, Elastoflex, atau yang setara yang disetujui.

4.4. Lapisan Kedap Air Berbahan Dasar Semen.

Lapisan kedap air berbahan dasar semen harus terdiri dari dua komponen, yang sudah
ditakar di pabrik pembuat sehingga siap digunakan, dan memiliki karasteristik sebagai
berikut:

- Berupa takaran siap pakai,


- Mudah dicampur dan digunakan,
- Memiliki daya lekat yang baik,
- Dapat diaplikasikan dengan menggunakan kuas atau trowel,
- Fleksibel,
- Kedap air,
- Tahan terhadap gesekan dan keausan,
- Tahan terhadap perubahan cuaca,
- Tidak berkarat dan tidak terbakar,
- Pemasangan yang cepat dan menghemat biaya pemeliharaan,
- Tidak beracun,
- Tidak menyusut atau retak bila diaplikasikan sesuai instruksi,

seperti SikaTop 107 Seal, Brushbond dari Fosroc, atau Barra Lastic dari BASF.

4.5. Adukan dan/atau Pelesteran.

Adukan dan/atau pelesteran untuk melengkapi lapisan kedap air, jika diperlukan, harus
memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 03300 dan 04060.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Umum

5.1.1. Semua pekerjaan lapisan kedap air harus dilaksanakan sesuai rekomendasi
dan petunjuk pemasangan pabrik pembuat dan di bawah pengawasan ahli
yang ditunjuk oleh pabrik pembuat.

5.1.2. Untuk permukaan dengan lubang buangan, permukaan harus dibuat dengan
kemiringan ± 1% ke arah lubang buangan.
Sebelum pemasangan lapisan kedap air, lubang buangan harus sudah
terpasang dengan baik.

5.1.3. Pemasangan lapisan kedap air harus dimulai dari titik terendah.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07100
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-6
BITA

5.2. Persiapan Permukaan.

- Permukaan yang halus dan padat diperlukan untuk pelekatan lapisan kedap air
yang baik/sempurna.
- Permukaan harus bebas dari celah, lubang-lubang, kropos, batuan lepas dan
benda-benda tajam.
- Bersihkan permukaan dari debu, oli dan kotoran dengan menggunakan sapu,
pengisap debu atau kompresor udara.
- Permukaan harus bebas dari bagian-bagian yang basah.
- Beton harus sudah matang dan kering sebelum pemasangan lapisan kedap air.

5.3. Pemasangan Lapisan Kedap Air Tipe Lembaran

5.3.1. Cat Dasar

Laburkan cat dasar pada permukaan beton atau pasangan dengan rol wol
domba sampai mencapai ketebalan yang direkomendasikan oleh pabrik
pembuat lapisan kedap air.
Biarkan cat dasar menjadi kering atau sampai kering sentuh.
Beri cat dasar hanya pada tempat-tempat yang akan diberi lapisan kedap air
pada hari yang sama.
Bahan metal atau permukaan lain yang tidak memerlukan cat dasar, harus
dalam keadaan bersih, kering, bebas dari cat-cat lepas, karat atau bahan lain
yang dapat merusak.
Bagian permukaan yang tidak sempat diberi lapisan kedap air pada hari yang
sama harus diberi cat dasar ulang.

5.3.2. Temperatur

Pemasangan lapisan kedap air dilakukan hanya pada cuaca cerah ketika
udara dan temperatur permukaan di atas 5C.

5.3.3. Penutup Tepi/Pinggiran

Pada pemasangan vertikal, lapisan kedap air harus dipasang melewati tepi
bagian lantai permukaan atau melampaui puncak pondasi atau dinding. Bila
lembaran berhenti pada permukaan vertikal, maka harus dilengkapi dengan
lembaran lapis pelindung atau lembaran dapat dihentikan pada beton dengan
menekan kuat-kuat pada dinding.
Tekan tepi-tepi dengan alat metal atau kayu keras seperti palu atau pegangan
pisau.
Kegagalan menggunakan tekanan kuat pada perhentian akan mengakibatkan
penutupan yang jelek.
Memaku lembaran biasanya tidak dibutuhkan.
Berikan bahan penutup celah yang direkomendasikan, pada semua perhentian
vertikal maupun horisontal.

5.3.4. Penutup Celah.

Semua tepi harus diberi lewatan minimal 75mm dan sambungan akhir harus
diberi lewatan minimal 150mm, atau sesuai rekomendasi pabrik pembuat
lapisan kedap air.
Untuk pekerjaan ini, sebuah garis penunjuk harus dibubuhkan pada lembaran.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07100
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-6
BITA

5.3.5. Detail Sudut.

Tutup semua sudut dalam dan luar dengan strip awal selebar minimal 300mm
yang ditempatkan di tengah-tengah sudut, diikuti pemasangan lapisan kedap
air dalam lebar penuh.
Sudut luar harus bebas dari tepi-tepi yang tajam. Periksa permukaan yang
bersebelahan dengan semua sudut dan perbaiki jika perlu agar diperoleh
permukaan yang rata dan halus. Sudut dalam harus diberi lapisan tipis yang
dibentuk dari adukan modifikasi lateks dan kemudian ditutup lapisan kedap air
sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat.

5.3.6. Perlindungan.

- Lembaran lapisan kedap air harus dilindungi untuk mencegah kerusakan


karena pekerjaan lain, bahan-bahan konstruksi atau tanah uruk.
- Perlindungan harus diberikan pada dinding pondasi dan permukaan
horisontal dengan lalu lintas ringan.
- Lindungi dek horisontal dengan lalu lintas konstruksi berat dengan papan
partikel berkandungan aspal tebal 3mm, atau sesuai petunjuk dari pabrik
pembuat lapisan kedap air.
- Lapisan kedap air yang akan berada di bawah lantai beton bertulang harus
ditempatkan di atas lapisan pasir tebal 25mm dan adukan tebal minimal
300mm, atau sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat lapisan kedap air.
- Bahan adukan harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 04060.
- Perlindungan harus diberikan pada hari yang sama dengan pemasangan
lembaran lapisan kedap air atau segera setelah pengujian 24 jam tanpa
kebocoran.

5.4. Pemasangan Lapisan Kedap Air Tipe Laburan

- Aplikasikan lapisan kedap air hanya pada cuaca cerah ketika udara dan
temperatur sekitar di atas 5C dan di bawah 45C.
- Aplikasikan lapisan kedap air dengan menyemprotkannya pada permukaan yang
telah bersih (bila akan diaplikasikan pada permukaan beton, maka beton harus
sudah berumur minimal 28 hari), dengan jumlah aplikasi rata-rata 5m²/liter, atau
sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat, dan tergantung pada porositas
permukaan.
- Aplikasi juga dapat dilakukan dengan menuangkan cairan kedap air pada
permukaan dan meratakannya dengan kuas atau rol.

5.5. Pemasangan Lapisan Kedap Air Berbahan Dasar Semen

5.5.1. Pencampuran

Pencampuran 2 komponen bahan lapisan kedap air harus dilaksanakan sesuai


dengan petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat.

5.5.2. Pengaplikasian

- Aplikasikan lapisan kedap air hanya pada cuaca cerah ketika udara dan
temperatur sekitar di atas 5C dan di bawah 45C.
- Aplikasikan lapisan kedap air dengan kuas berbulu sintetis pada
permukaan vertikal. Gunakan rubber slide atau push-broom untuk
permukaan horisontal.
- Bila menggunakan sekop, untuk lapisan pertama gunakan sekop bergigi
3mm, dan untuk lapisan kedua gunakan sekop biasa.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07100
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 5-6
BITA

- Jumlah lapisan minimal harus 2 lapis, lapisan pertama diaplikasikan pada


saat permukaan masih basah, lapisan kedua diaplikasikan setelah lapisan
pertama mulai mengeras dan mampu menopang lapisan berikutnya,
biasanya setelah 2 – 6 jam, tergantung pada cuaca.
- Penyelesaian dilakukan dengan menyikat permukaan dengan
menggunakan busa kering pada saat lapisan kedua mulai mengeras.
- Permukaan yang telah diberi lapisan kedap air harus dilindungi terhadap
cahaya matahari langsung dan angin yang kuat. Gunakan karung goni
basah atau lembaran plastik. Lindungi lapisan kedap air dari hujan dan
cipratan air sampai benar-benar mengeras (± 6 jam).
- Jumlah penggunaan lapisan kedap air maksimal 2kg/m² untuk setiap lapis,
sesuai rekomendasi pabrik pembuatnya.
- Untuk atap atau bagian struktur lainnya yang berhubungan langsung
dengan matahari, lapisan kedap air harus dilindungi dengan 20 – 30mm
adukan.
Adukan harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 04060.

5.6. Instalasi Lain.

Bila daerah yang akan dilapisi kedap air memiliki penembusan utilitas (pipa, kabel dan
lain-lain) atau saluran buangan, maka pelapisan kedap air dilakukan setelah lembar
pelindung/flashing di sekeliling peralatan tadi selesai dipasang. Lembar pelindung ini
harus dilewatkan dan dilipatkan pada lapisan kedap air sehingga dapat dijamin suatu
sambungan yang kedap air pula.
Lembaran pelindung yang akan digunakan harus disetujui Manajer Proyek.

5.7. Perbaikan.

Semua permukaan yang rusak harus diperbaiki kembali menurut rekomendasi pabrik
pembuat bahan sehingga menghasilkan permukaan yang rata dan tidak akan
mengganggu pemasangan lapisan permukaan akhir/finishing.

5.8. Pengujian dan Jaminan.

5.8.1. Kontraktor harus melakukan percobaan dengan cara memberi air di atas
permukaan yang diberi lapisan kedap air minimal selama 24jam, dan
percobaan tersebut harus dilakukan dengan persetujuan Manajer Proyek.

5.8.2. Pada waktu penyerahan, Kontraktor harus memberikan jaminan atas hasil
pekerjaannya terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya selama
masa pemeliharaan, dan memperbaiki serta mengganti segala jenis
kerusakan yang terjadi.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07100
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 6-6
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

07405

PENUTUP ATAP BITUMEN

1.0 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi penutup atap bitumen, termasuk penyambung, jepit, sekrup, baut, mur,
cincin, lembaran pelindung dan lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

2.0 STANDAR/RUJUKAN

2.1. British Standard (BS):

- BS EN 534:2006 - Corrugated bitumen sheets. Product specification and test


methods.

2.2. Standar Pabrik Pembuat.

2.3. Spesifikasi Teknis:

- 05120 - Berbagai Jenis Metal.


- 07920 - Penutup dan Pengisi Celah.

3.0 PROSEDUR UMUM

3.1. Data Teknis

Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan penutup atap yang dilengkapi dengan
data teknis dan/atau brosur, dan contoh warna, untuk disetujui terlebih dahulu oleh
Pengawas Lapangan, sebelum melakukan pemesanan dan pembelian atau
mendatangkannya ke lokasi.
Data teknis harus menunjukkan tipe, dimensi, sertifikat pabrik, petunjuk pemasangan
dari pabrik pembuat dan semua informasi yang diperlukan untuk pembuatan detail dan
pemasangan.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan

Sebelum pelaksanaan konstruksi, Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail


Pelaksanaan yang harus mencakup detail metode pengencangan, pemasangan,
dimensi dan detail penting lainnya kepada Manajer Proyek untuk disetujui.
Namun demikian, menjadi tanggung-jawab Kontraktor untuk memastikan keakuratan
dan kelengkapan peralihan dengan atau pemasangan ke bahan lain yang ada untuk
setiap kasus, dan sesuai dengan kebutuhan

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07405
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-4
BITA

3.3. Pengiriman dan Penyimpanan

Pengiriman dan penyimpanan lembaran serat selulosa aspal harus dilakukan dengan cara-
cara yang sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuatnya.

4.0 BAHAN-BAHAN

4.1. Lembaran Bitumen

4.1.1. Lembaran bitumen tipe gelombang harus diproduksi dari serat selulosa yang
dilapisi aspal, dengan permukaan berpigmen, dan dilapisi thermosetting resin,
seperti Onduline Classic, atau Guttal atau yang setara, dalam warna yang akan
ditentukan kemudian.

4.1.2. Lembaran bitumen ini harus memiliki 10 lekukan/gelombang dan memenuhi


ketentuan berikut:

- Panjang : 2000mm (-3 to +10)


- Lebar : 950mm (±5)
- Lebar penutup : 855mm (±5)
- Ketebalan : 3mm (±0.2)
- Ukuran gelombang : 95mm (±2) x 38mm (±2)
- Berat : 3.3kg/m² (±0.3)
- Berat per lembar : 6.4kg (±0.5)

4.2. Nok/Bubungan

Nok atau bubungan dengan dua (2) sayap harus diproduksi dari bahan yang sama dengan
lembaran atap dengan dimensi sebagai berikut:

- Ukuran : 900mm x 500mm


- Ketebalan : 3mm
- Berat per lembar : 1.2kg

4.3. Pinggiran

Unit pinggiran harus diproduksi dari bahan yang sama dengan lembaran atap dengan
dimensi sebagai berikut:

- Ukuran : 900mm x 500mm


- Ketebalan : 3mm
- Berat per lembar : 1.2kg

4.4. Lembaran Pelindung (Flashing)

Lembaran pelindung (flashing) harus sesuai dengan atap di dekatnya dan harus dibuat dari
bahan yang sama dengan bahan atap, diproduksi oleh pabrik pembuat yang sama dengan
bahan atap.

4.5. Alat Pengencang

Alat pengencang harus berupa paku atau sekrup baja lapis seng celup panas atau baja
tahan karat dengan kepala hexagon, panjang 65mm x diameter 3,55mm, dilengkapi
dengan penutup PVC untuk kekedapan terhadap cuaca.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07405
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-4
BITA

4.6. Bahan Penutup dan Pengisi Celah

Bahan penutup dan pengisi celah harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 07920.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Pemeriksaan

Periksa kondisi lapangan sebelum pemasangan. Pastikan semua rangka atap telah
terpasang dengan baik.
Pastikan semua pengiriman dan pemasangan tidak terpengaruh oleh kondisi di
lapangan pada saat pengieiman.

5.2. Persiapan

Semua rangka dan permukaan harus sudah siap untuk pemasangan. Semua rangka dari
bahan baja harus sudah difabrikasi dan dipasang sesuai dengan Gambar Detail
Pelaksanaan yang telah disetujui dan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 05120.

5.3. Pemasangan

5.3.1. Pasang semua lembaran atap sesuai dengan petunjuk pemasangan dari pabrik
pembuatnya.
Lembaran harus dalam panjang maksimal.

5.3.2. Kecuali ditunjukkan lain dalam Gambar Kerja, lembaran pencegah uap air atau
kondensasi harus diletakkan/dibentangkan di atas gording dan dipasang ke rangka
atap dengan kuat.

5.3.3. Lembaran atap harus diletakkan di atas gording, disusun dan dilewatkan 200mm
untuk kemiringan atap di bawah 15º dan 170mm untuk kemiringan atap 15º dan
lebih. Bagian sisi harus dilewatkan satu gelombang untuk kondisi normal, atau dua
gelombang untuk lingkungan terbuka. Pengencangan adalah dengan paku/sekrup
pada setiap gelombang pada akhir gording dan pada gelombang lainnya untuk
gording antara, menggunakan rata-rata 20 paku/sekrup per lembar atau sesuai
rekomendasi pabrik pembuat.

5.3.4. Gording harus berjarak 450mm untuk kemiringan atap di bawah 15º dan 610mm
untuk kemiringan atap 15º dan lebih.

5.3.5. Lembaran penutup dinding harus dilewatkan sebesar 170mm dan lewatan
samping sebanyak satu gelombang.

5.3.6. Lewatan samping harus diletakkan pada arah berlawanan dengan arah angin pada
umumnya.

5.3.7. Lewatan sebesar 125mm harus dilakukan antara lembaran atap miring dan atap
tegak (ridge).

5.3.8. Lembaran sebaiknya dipotong sesuai ukuran dengan menggunakan gergaji tangan
yang diberi minyak untuk mencegah penekukan, dan potongan kecil dapat
dilakukan dengan menggunakan pisau tajam.

5.3.9. Aksesori harus dipotong, dibentuk dan dipasang sesuai kebutuhan untuk
melengkapi pemasangan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07405
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-4
BITA

5.3.10. Bila sambungan harus tertutup, gunakan sekrup atau rivet dan penutup celah
sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 07920.

5.4. Lembaran Pelindung (Flashing)

5.4.1. Lembaran pelindung harus dibuat dari bahan yang sama dengan bahan atap,
kecuali bila ditunjukkan lain dalam Gambar Kerja. Lengkapi semua pekerjaan
dengan suatu pemasangan yang kedap air.

5.4.2. Cara pemasangan dan besar lewatan lembaran pelindung harus sesuai dengan
petunjuk pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.

5.4.3. Pasang semua lembaran pelindung dan bubungan untuk memberi kekedapan
terhadap air pada atap, dan semua perlakuan yang perlu untuk mencegah
masuknya serangga dan burung dan selesaikan pemasangan dengan rapi.

5.5. Pembersihan

Pada akhir pekerjaan setiap harinya dan segera sebelum turun hujan, bersihkan
permukaan secara menyeluruh untuk membuang sisa-sisa bahan, sisa-sisa potongan,
debu dan bahan-bahan lainnya.
Buang paku, rivet, sekkrup, baut dan pengencang serupa pada saat akhir pekerjaan setiap
harinya dan pada saat penyelesaian pemasangan atap.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07405
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-4
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

07420

PANEL PLASTIK TRANSPARAN

1.0 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi seluruh penyediaan tenaga kerja, bahan dan pembuatan detail serta
pemasangan seluruh pekerjaan panel plastik transparan berikut alat pengencang dan
perlengkapan lainnya. Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan Gambar Kerja dan Spesifikasi
Teknis ini, dan/atau sesuai dengan petunjuk Manajer Proyek.

2.0 STANDAR/RUJUKAN

2.1. Standar dari Pabrik Pembuat.

2.2. Spesifikasi Teknis:

- 05210 - Baja Struktur.


- 07410 - Penutup Atap dan Dinding Metal.
- 09910 - Cat.

3.0 PROSEDUR UMUM

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis

Contoh bahan yang akan dipakai harus dilengkapi dengan data teknis dari pabrik
pembuatnya, dan harus diserahkan kepada Manajer Proyek terlebih dahulu untuk
disetujui, sebelum dikirim ke lokasi proyek.
Biaya pengadaan contoh bahan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan

Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan yang dibuat berdasarkan


Gambar Kerja. Gambar Detail Pelaksanaan tersebut harus lengkap, menunjukkan
ketebalan, tipe, gradasi dan kelas panel plastik transparan yang digunakan. Juga
harus lengkap menunjukkan detail-detail konstruksi rangka penguat, ukuran dan cara
pemasangannya.
Sebelum melakukan fabrikasi, Kontraktor harus memeriksa kebenaran semua ukuran
dan bila perlu mengadakan pengukuran di lapangan.

3.3. Pengangkutan dan Penyimpanan

Bahan harus diangkut dan disimpan secara hati-hati pada tempat yang terlindung dan
dihindarkan dari kerusakan atau keretakan sebelum pemasangan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07420
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-3
BITA

3.4. Petunjuk Pemasangan

Data teknis dari pabrik yang berisi petunjuk pemasangan harus mencakup seluruh
bahan yang akan dipakai, dan harus tertulis secara mendetail sehingga bahan bisa
dipasang dengan benar, terutama pada sambungan-sambungannya meskipun oleh
tukang yang tidak ahli.

4.0 BAHAN-BAHAN

4.1. Panel Plastik Transparan

4.1.1. Panel plastik transparan harus dari tipe bergelombang yang dibuat dari bahan
polycarbonate dengan tebal minimal 0,8mm. Bahan dan tingkat
penerangannya harus sesuai dengan iklim tropis dan tembus cahaya alami
minimal sesuai standar pabrik pembuat.

4.1.2. Panel plastic transparan harus seragam dalam:

- Warna, sehingga tidak terlihat ada bercak-bercak.


- Warna sesuai Skema Warna.
- Tinggi gelombang 18mm,
- Ketebalan yang seragam untuk menjamin daya ikat yang baik,
- Kuat tarik 65Mpa sesuai AS 1145,
- Lebar tutup nominal 760mm,
- Berat 1,10 - 1,13 kg/m²,

Seperti produk Solartuff dari PT Impack Pratama.

4.2. Alat Pengencang.

Alat pengencang untuk pemasangan panel plastik transparan ke gording/penumpu


menggunakan kait dari bahan baja lapis seng. Panjang kait disesuaikan dengan tinggi
gording/penumpu berikut tinggi gelombang panel plastik transparan, seperti
ditunjukkan dalam Gambar kerja.
Kepala kait harus dilengkapi penutup berkaret untuk mencegah kebocoran.

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Umum

Bila Kontraktor memulai pekerjaan pemasangan panel plastik transparan dengan


tanpa melaporkan pada Manajer Proyek tentang kekurangan-kekurangan pekerjaan
yang sebelumnya, maka dapat dianggap Kontraktor sudah menerima hasil pekerjaan
dan permukaan yang sudah ada tersebut.
Dan bila kemudian karenanya harus terjadi perbaikan, penggantian ataupun peminda-
han kerja yang disebabkan oleh pekerjaan-pekerjaan sebelumnya maka semuanya
akan menjadi tanggungan Kontraktor tanpa adanya biaya tambahan dari Pemilik
Proyek.

5.2. Pemasangan

5.2.1. Sebelum pemasangan, rangka baja di mana panel akan diletakkan, harus
sudah selesai dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 05120 dan
telah diberi lapisan cat anti karat sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 09910.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07420
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-3
BITA

5.2.2. Pemasangan panel plastik transparan dan aksesorinya harus dilaksanakan


sesuai dengan petunjuk pemasangan dari pabrik pembuatnya.

5.2.3. Lembaran penutup panel plastik transparan harus memiliki label yang jelas
yang menunjukan permukaan ultra violet yang terlindung. Selalu pastikan
bahwa permukaan dengan ultra violet ditempatkan menghadap ke matahari.

5.2.4. Bila panel plastik transparan akan dipasang bersebelahan dengan penutup
atap/dinding dari bahan metal, maka pemasangannya harus
memperhitungkan jumlah lewatan terhadap panel metal tersebut agar tidak
terjadi tempias yang disebabkan oleh hujan.

5.3. Pembersihan

5.3.1. Panel plastik transparan bukan bahan tahan goresan dan perhatian harus
dilakukan untuk tidak menggores permukaan. Selalu bersihkan lebaran
dengan cara mencucinya dengan sabun hangat dan air menggunakan kain
lembut atau busa. Bilas dengan air dingin.
Komponen yang rusak/cacat atau terpasang tidak sebagaimana semestinya
harus dilepas dan diganti.

5.3.2. Untuk membuang cat, gemuk dan lainnya, gunakan isopropyl alcohol, butyl
cellusolve atau ethyl alcohol dan cuci serta bilas seperti cara di atas.

5.3.3. Jangan gunakan pelarut atau pembersih yang bersifat merusak.

5.4. Pemeliharaan

Perhatian harus dilakukan untuk memastikan bahwa panel plastik transparan harus
tetap terjaga mutunya.
Petunjuk pembersihan yang disarankan harus diikuti dengan baik untuk menjaga
penampilan, kekilapan dan penerusan cahaya,

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07420
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-3
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

07430

PANEL KOMPOSIT ALUMINIUM

1.0 LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, alat-alat dan bahan serta pengangkutan dan
pemasangan panel komposit aluminium berikut perlengkapannya untuk pembungkus kolom
pada daerah masuk utama dan lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan
Spesifikasi Teknis ini.

2.0 STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Standar Pabrik Pembuat.

2.2. Spesifikasi Teknis:

- 05500 - Berbagai Jenis Metal.


- 07920 - Penutup dan Pengisi Celah.
- 09910 - Cat.

3.0 PROSEDUR UMUM.

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis

Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan yang dilengkapi dengan data teknis
dan/atau brosur, dan contoh warna, untuk disetujui terlebih dahulu oleh Manajer
Proyek, sebelum melakukan pemesanan dan pembelian atau mendatangkannya ke
lokasi.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan

Sebulan sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor harus menyerahkan Gambar


Detail Pelaksanaan yang dilengkapi dengan data-data seperti tersebut berikut:

- Spesifikasi bahan,
- Dimensi bahan,
- Detail pemasangan dan pengencangan,
- Detail-detail lain yang diperlukan,

untuk disetujui terlebih dahulu oleh Manajer Proyek.

3.3. Penyimpanan

Bahan panel komposit aluminium harus disimpan dalam keadaan tetap kering, tidak
boleh berhubungan dengan tanah/lantai dan ditempatkan dalam tempat beratap, dan
sesuai ketentuan dari pabrik pembuatnya.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07430
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-3
BITA

4.0 BAHAN-BAHAN

4.1. Panel Komposit Aluminium

Panel komposit aluminium harus dibuat dari inti polyetylene yang ditempatkan di
antara dua permukaan pelat aluminium, sesuai dengan standar dari pabrik
pembuatnya, dan antara lain memiliki karakteristik sebagai berikut:

- Tahan terhadap benturan, tidak mudah pecah dan tahan terhadap tekanan serta
memiliki ketahanan lentur, ketahanan lekuk serta ketahanan pecah yang tinggi,
- Mudah dipotong, ditekuk dan disambung,
- Memiliki daya tahan terhadap temperatur -50C sampai +80C,
- Mudah perawatannya,
- Tebal lembar pelat aluminium 2 x 0,5mm, dengan tebal total panel komposit
4mm,
- Memiliki lapisan cat dengan proses coil-coating yang dilaksanakan di pabrik
pembuatnya,
- Memiliki lapisan plastik pelindung permukaan dari pabrik pembuatnya,

seperti Architecks, Alucopan, Alucobond, Alcopanel, Alpolic, Alcotex.


Warna panel harus sesuai Skema Warna yang akan ditentukan kemudian, atau sesuai
petunjuk Manajer Proyek.

4.2. Rangka Penumpu

Rangka penumpu untuk pemasangan panel komposit aluminium harus dibuat dari
bahan baja dengan bentuk dan dimensi sesuai Gambar Kerja dan dengan mutu baja
yang memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 05500.
Rangka pemegang panel komposit aluminium harus terdiri dari profil aluminium sesuai
rekomendasi pabrik pembuat panel komposit aluminium.

4.3. Alat Pengencang

Alat pengencang untuk panel komposit aluminium dapat menggunakan sekrup kayu
atau baut, semuanya harus memiliki lapisan seng atau terbuat dari bahan baja anti
karat, dengan bentuk dan ukuran sesuai rekomendasi pabrik pembuat panel komposit.
Untuk beban berat harus digunakan cincin pelat yang terbuat dari baja anti karat atau
aluminium.

4.4. Bahan Penutup dan Pengisi Celah.

Untuk mencegah kebocoran atau tempias yang diakibatkan oleh hujan, celah
pertemuan antara lembaran panel komposit aluminium harus ditutup dengan bahan
penutup dan pengisi celah yang memenuhi persyaratan-persyaratan berikut:

- tidak berkarat,
- lentur,
- kedap air,
- tahan panas dan dingin,

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07430
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-3
BITA

- tahan sinar ultra violet,

sesuai ketentuan dalam Spesifikasi Teknis 07920.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Persyaratan Umum

5.1.1. Sebelum pelaksanaan dimulai, Gambar Detail Pelaksanaan harus telah


disetujui oleh Manajer Proyek.

5.1.2. Gambar Detail Pelaksanaan harus dibuat dengan memperhatikan petunjuk


dari pabrik pembuatnya dan persyaratan-persyaratan berikut:

- Lembaran panel komposit harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat


menahan beban angin sesuai dengan jarak rangka penumpu yang
direkomendasikan pabrik pembuat panel.
- Jarak penumpu lembaran panel komposit harus sesuai persyaratan dari
pabrik pembuat panel.

5.2. Persiapan

5.2.1. Sebelum memulai pemasangan lembaran panel komposit, semua rangka


penumpu harus telah terpasang dengan baik sesuai ketentuan dalam Gambar
Kerja dan Spesifikasi Teknis 05500 serta telah disetujui Manajer Proyek.

5.2.2. Sebelum pemasangan lembaran panel komposit dimulai, semua permukaan


bahan baja yang berhubungan langsung dengan lembaran panel tersebut
harus sudah diberi lapisan cat anti karat sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
09910.

5.3. Pemasangan.

5.3.1. Semua lembaran panel komposit harus dipasang mengikuti persyaratan


pemasangan dari pabrik pembuat dan sesuai petunjuk Gambar Kerja dan
Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui Manajer Proyek.

5.3.2. Persetujuan yang telah diberikan tidak membebaskan Kontraktor dari


tanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.

5.4. Pengaplikasian Bahan Penutup dan Pengisi Celah.

Sebelum pengaplikasian bahan penutup dan pengisi celah, semua permukaan


lembaran harus dibersihkan dari segala kotoran dan dalam keadaan kering.
Bahan penutup dan pengisi celah harus diaplikasikan pada hari yang sama dengan
persiapan permukaan lembaran.
Pengaplikasian bahan penutup dan pengisi celah harus sesuai rekomendasi pabrik
pembuatnya dan pabrik pembuat panel komposit.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07430
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-3
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

07465

PANEL KALSIUM SILIKAT

1.0. LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini akan meliputi pengadaan dan pemasangan panel kalsium silikat untuk
pekerjaan-pekerjaan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.

2.0. STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Australian Standard (AS):

- AS/NZS 4801 - Occupational health and safety management systems-


Specification with guidance for use.

2.2. Spesifikasi Teknis:

- 05500 - Berbagai Jenis Metal.


- 07920 - Penutup dan Pengisi Celah.
- 08120 - Pintu dan Jendela Aluminium.
- 09910 - Cat.

3.0. PROSEDUR UMUM.

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis

3.1.1. Sebelum memulai pekerjaan di lapangan, Kontraktor harus menyerahkan


contoh bahan, data teknis dan detail pemasangan pekerjaan ini kepada
Manajer Proyek untuk disetujui.

3.1.2. Bahan-bahan di sini diindentifikasikan dengan nama suatu produk/merek.


Bahan-bahan dengan merek lain yang dikenal dan setara dapat digunakan
selama bahan pengganti tersebut memiliki karakteristik dan kemampuan yang
sama dengan produk yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis ini dan
disetujui Manajer Proyek.

3.2. Pengiriman dan Penyimpanan.

Semua panel kalsium silikat harus disimpan di atas lantai kering yang rata, dan harus
ditutup dengan dengan papan pelindung yang bertulis yang berasal dari pabrik
pembuat panel.
Tumpukan panel harus ditutup dengan terpal yang longgar agar udara dapat bersirku-
lasi dengan bebas di sekitar tumpukan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07465
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-4
BITA

3.3. Ketidaksesuaian.

Manajer Proyek berhak menolak setiap pekerjaan yang dilaksanakan tidak sesuai
ketentuan yang disyaratkan atau tidak sesuai dengan ketentuan Spesifikasi Teknis ini.
Semua biaya yang ditimbulkan karena perbaikan atau penolakan pekerjaan menjadi
beban Kontraktor.
Penolakan dapat disebabkan antara lain kesalahan Kontraktor dalam pemasangan
bahan yang tidak sesuai, atau pengaplikasian yang tidak sesuai dengan ketentuan
Gambar Kerja atau Spesifikasi Teknis ini.

4.0. BAHAN-BAHAN.

4.1. Panel Kalsium Silikat.

Panel kalsium silikat harus dibuat dari bahan baku semen dan tepung pasir alam yang
diperkuat dengan serat selulosa sebagai penulangan, dan dengan proses pengeringan
autoclave, dan memiliki sifat dan karakteristik sebagai berikut:

- Tidak mengandung asbes,


- Stabil dan tidak mudah mengalami muai-susut,
- Tahan air,
- Tidak mudah terbakar dan tidak menyebarkan nyala api,
- Tidak mudah lapuk dan membusuk,
- Mudah dipotong, dipaku atau disekrup,
- Tahan rayap dan binatang kecil lainnya,
- Memiliki permukaan yang rata sehingga tidak memerlukan dempul atau meni,
- Memenuhi AS/NZS 4801,

produk Kalsiboard buatan Eternit Gresik.


Ketebalan dan ukuran harus sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.

4.2. Rangka.

Rangka metal untuk pemasangan dan penumpu panel kalsium silikat harus berupa
produk jadi (prefabrikasi) yang dibuat dari bahan baja ringan lapis paduan seng dan
aluminium seperti Zincalume atau Galvalum dalam bentuk dan ukuran yang dibuat
khusus untuk pemasangan panel kalsium silikat dan sesuai standar pabrik pembuat,
seperti buatan Jayaboard, Knauf, Jof Metal, Buman.

4.3. Bahan Penutup dan Pengisi Celah.

Bahan penutup dan pengisi celah untuk setiap sambungan dan celah antara panel
semen berserat harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 07920.

4.4. Pengecatan.

Pengecatan untuk penyelesaian permukaan panel harus sesuai dengan rekomendasi


dari pabrik pembuat panel dan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 09910.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07465
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-4
BITA

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Umum

5.1.1. Panel kalsium silikat digunakan untuk pemasangan interior maupun eksterior
pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

5.1.2. Panel kalsium silikat harus diolah dan dikerjakan sesuai dengan petunjuk dari
pabrik pembuatnya.

5.2. Persiapan

5.2.1. Panel kalsium silikat memiliki permukaan yang halus yang membutuhkan
persiapan minimal sebelum penyelesaian.

5.2.2. Panel kalsium silikat harus dipotong dengan alat pemotong yang
direkomendasikan pabrik pembuat panel sehingga akan dihasilkan potongan
yang rata dan licin.

5.2.3. Pengebor elektris dapat digunakan untuk melubangi panel untuk penempatan
peralatan, seperti armatur lampu, kisi-kisi udara dan lainnya seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

5.3. Pengencangan

5.3.1. Semua bahan pengencang harus memiliki lapisan anti karat, seperti lapis
galbani/seng atau lapis kadmium.
Bahan pengencang dapat berupa paku yang tersedia di pasaran.

5.3.2. Penempatan paku harus sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat panel.
Paku harus terbenam sampai rata dengan permukaan panel.
Kepala paku kemudian ditutup dengan dempul agar diperoleh permukaan
panel yang halus.

5.4. Sambungan

5.4.1. Setiap sambungan panel, baik sambungan terbuka/bercelah ataupun


berbentuk garis, harus diisi dengan bahan penutup dan pengisi yang bersifat
lentur dan tahan cuaca seperti direkomendasikan pabrik pembuat panel, atau
sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 07920.

5.4.2. Bahan pengisi sambungan harus diaplikasikan di atas batang penumpu yang
memilikii ukuran yang sesuai, seperti direkomendasikan oleh pabrik pembuat
bahan pengisi.

5.4.3. Agar diperoleh permukaan yang halus dan menerus tanpa sambungan,
sambungan harus ditutup dengan semen penyambung yang
direkomendasikan pabrik pembuat panel.

5.5. Aplikasi

5.5.1. Untuk aplikasi langit-langit dan lainnya, pemasangan antara lain harus sebagai
berikut:

- Panel harus dipotong dalam ukuran sesuai Gambar Kerja dan ukuran di
lokasi pekerjaan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07465
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-4
BITA

- Panel dipasang pada rangka baja yang sudah diberi lapisan anti karat
dengan menggunakan alat pengencang dalam ukuran yang sesuai.
- Sambungan antara panel harus ditutup/diisi dengan pita penyambung dan
semen penutup sesuai rekomendasi pabrik pembuat panel.
- Sudut pertemuan langit-langit dan dinding harus ditutup dengan
aluminium bentuk siku yang memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis
08120, dengan ukuran sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.

5.5.2. Untuk aplikasi panel pada pintu aluminium, tebal panel dan ukuran harus
sesuai dengan ketentuan dalam Gambar Kerja dan tipe profil aluminium yang
disetujui untuk digunakan.

5.6. Penyelesaian

5.6.1. Untuk mendapatkan penyelesaian yang baik, permukaan harus diamplas


ringan dengan amplas halus dan setiap debu harus disingkirkan dari
permukaan dengan kain kasar yang bersih.
Butir-butir lepas yang menempel pada permukaan harus dihilangkan dengan
pengikis besi.

5.6.2. Panel kemudian dilapisi dengan 2 (dua) lapis cat acrylic emulsion seperti
ditentukan dalam Spesifikasi Teknis 09910.

5.6.3. Warna-warna cat harus sesuai Skema Warna yang akan ditentukan kemudian.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07465
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-4
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

07600

LEMBARAN PELINDUNG DAN METAL LEMBARAN

1.0. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi penyediaan alat, bahan serta pemasangan lembaran pelindung dan
metal lembaran untuk talang air hujan, lapisan anti bocor dan perlengkapan atap lainnya pada
seluruh bangunan sesuai petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.

2.0. STANDAR/RUJUKAN

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI).

2.2. Spesifikasi Teknis:

- 05500 - Berbagai Jenis Metal.


- 07100 - Lapisan Kedap Air (Waterproofing).
- 09910 - Cat.

3.0. PROSEDUR UMUM

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis.

Contoh dan data teknis/brosur bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada
Manajer Proyek untuk mendapatkan persetujuan.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan.

Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Gambar


Detail Pelaksanaan untuk diperiksa dan disetujui Manajer Proyek.
Gambar Detail Pelaksanaan harus mencantumkan ukuran-ukuran, bentuk, cara
pemasangan dan detail lain yang diperlukan.

3.3. Pengiriman dan Penyimpanan.

Semua bahan yang didatangkan harus segera disimpan di tempat yang kering dan
terlindung dari kerusakan, baik sebelum dan selama pemasangan.

4.0. BAHAN-BAHAN.

4.1. Saringan Talang.

Saringan talang/pembuangan tipe dome grate dari bahan besi tuang, ukuran dan
bentuk lubang yang sesuai dengan talang tegak, atau sesuai Gambar Kerja, seperti
buatan Batur Artha Yulis atau Sanwell Austindo.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07600
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-4
BITA

4.2. Talang Air Hujan.

4.2.1. Talang tegak harus dibuat dari pipa PVC dengan kelas tekanan kerja 8kg/cm²
yang memenuhi ketentuan SNI 06-0084-2002, seperti Wavinsafe buatan
Wavin, atau Vinilon, atau Maspion, atau Pralon. Pipa harus dari jenis
sambungan solvent cement. Perekat untuk PVC harus sesuai rekomendasi
dari pabrik pembuat pipa PVC.
Diameter dan panjang pipa PVC yang dibutuhkan harus sesuai ketentuan
dalam Gambar Kerja.

4.2.2. Talang datar harus dibuat dari bahan baja lembaran berlapis seng campur
aluminium, seperti Zincalume atau Galvalum, dengan tebal lembaran sesuai
petunjuk dalam Gambar Kerja.
Dimensi dan bentuk talang datar sesuai ketentuan Gambar Kerja.

4.2.3. Penumpu talang datar terdiri dari baja pelat setrip dan baja profil yang dibuat
sedemikian rupa dengan dimensi dan bentuk sesuai Gambar Kerja.
Bahan baja pelat setrip dan baja profil harus memenuhi ketentuan Spesifikasi
Teknis 05500.

4.2.4. Talang datar dari bahan beton yang dicor bersatu dengan struktur bangunan
harus memiliki dimensi sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
Bahan beton untuk pekerjaan talang datar harus memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 03300.

4.3. Lembaran Pelindung (Flashing).

4.3.1. Lembaran pelindung dari metal untuk menutup sambungan atap vertikal ke
horisontal atau sebaliknya, lembah pertemuan atap dan lainnya seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja, harus terdiri dari bahan baja lembaran
berlapis seng campur aluminium, seperti Zincalume atau Galvalum untuk
panel metal tanpa lapisan warna, dan Zincalume dengan lapisan Clear
Colorbond untuk panel metal dengan lapisan warna.
Tebal lembaran dan ukuran yang digunakan harus sesuai petunjuk dalam
Gambar Kerja.

4.3.2. Lembaran pelindung lentur harus dibuat dari aspal kilang dengan perekat,
ditutup lembaran aluminium untuk menahan UV dan pertukaran cuaca, dapat
menempel pada semua jenis permukaan seperti beton, fibreglass, metal,
plastik, kayu, kaca, keramik dan lain-lain, seperti Ritoband atau Evo-Stik.

4.4. Lapisan Pelindung.

Lapisan pelindung untuk penumpu talang yang dibuat dari bahan baja harus terdiri dari
cat dasar anti karat dan cat akhir yang memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 09910.

4.5. Lapisan Kedap Air.

Lapisan kedap air pada permukaan bagian dalam talang datar bahan beton harus
berbentuk cairan anti bocor yang tahan terhadap sinar matahari, kedap air, anti karat,
tidak beracun, kenyal dan elastis, seperti ditetapkan dalam Spesifikasi Teknis 07100.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07600
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-4
BITA

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Umum.

5.1.1. Pekerjaan fabrikasi dan pemasangan talang harus dilaksanakan sesuai


ketentuan dalam Gambar Kerja dan harus dikerjakan oleh tukang yang ahli
dalam bidangnya.

5.1.2. Pekerjaan fabrikasi dan pemasangan talang dari bahan baja harus sesuai
Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui dan memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 05500.

5.1.3. Pekerjaan fabrikasi dan pemasangan talang tegak dari bahan PVC harus
sesuai petunjuk dari pabrik pembuat pipa PVC.

5.2. Pemasangan Talang.

5.2.1. Hubungan antara talang datar dan talang tegak harus dikerjakan dengan cara
yang sesuai dan disetujui sehingga rapi, kuat dan tidak bocor.

5.2.2. Talang datar harus dibuat sedemikian rupa sehingga terjadi kemiringan ke
arah lubang talang tegak dan air dapat mengalir dengan lancar ke talang
tegak tanpa menimbulkan genangan air.

5.2.3. Talang datar harus ditumpu pada setiap jarak tertentu seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja.

5.2.4. Pembuatan talang datar dari bahan beton dengan bentuk dan dimensi seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja harus dilaksanakan sesuai ketentuan
Spesifikasi Teknis 03300.

5.2.5. Setiap lubang menuju talang tegak harus dilengkapi dengan saringan talang
yang ditanam dengan baik ke dalam lubang talang tegak dan setiap belokan
talang tegak harus dilengkapi elbow dari bahan yang sama dengan bahan
talang tegak.

5.2.6. Pemasangan dan penempatan talang tegak harus sesuai ketentuan Gambar
Kerja dan harus diikatkan ke struktur bangunan dengan cara yang disetujui
seperti ditunjukkan dalam Gambar Detail Pelaksanaan.

5.3. Pemasangan Lembaran Pelindung.

Lembaran pelindung pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja,


harus dibuat, dibentuk dan dipasang sesuai dengan petunjuk dalam Gambar Kerja dan
disesuaikan dengan keadaan di lapangan.

5.4. Lapisan Pelindung.

Penumpu talang datar yang dibuat dari bahan baja harus diberi lapisan cat dasar anti
karat dan cat akhir dalam warna sesuai ketentuan Skema Warna.
Bahan cat dan cara pengecatan harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 09910.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07600
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-4
BITA

5.5. Lapisan Kedap Air.

Talang datar dari beton harus diberi lapisan kedap air. Cara pemasangan lapisan
kedap air harus sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja dan petunjuk pemasangan dari
pabrik pembuat lapisan kedap air.
Bahan lapisan kedap air harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 07100.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07600
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-4
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

07920

PENUTUP DAN PENGISI CELAH

1.0. LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan bahan penutup dan pengisi celah
termasuk di antaranya, tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:

- celah antara kusen pintu/jendela dengan dinding,


- celah antara dinding dengan kolom bangunan,
- celah antara peralatan dengan dinding, lantai atau langit-langit,
- celah antara langit-langit dan dinding,
- dan celah-celah lainnya yang memerlukannya, seperti disebutkan dalam Spesifikasi
Teknis terkait.

2.0. STANDAR/RUJUKAN.

2.1. American Society for Testing and Materials (ASTM).

2.2. Spesifikasi Teknis:

- 04210 - Bata Merah.


- 07410 - Penutyup Atap Metal.
- 07430 - Panel Aluminium Komposit.
- 07920 - Penutup dan Pengisi Celah.
- 08110 - Pintu Baja dan Kusen.
- 08120 - Pintu dan Jendela Aluminium.
- 08210 - Pintu dan Jendela Kayu.

3.0. PROSEDUR UMUM.

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis

Contoh bahan beserta data teknis dan/atau brosur bahan harus diserahkan kepada
Manajer Proyek untuk disetujui sebelum pengadaan bahan ke lokasi proyek.

3.2. Pengiriman dan Penyimpanan

Semua bahan yang didatangkan harus dalam keadaan baru, utuh/masih disegel,
bermerek jelas dan harus disimpan di tempat yang kering, bersih dan aman, dan
dilindungi dari kerusakan yang diakibatkan oleh kondisi udara.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07920
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-3
BITA

4.0. BAHAN-BAHAN.

4.1. Tipe Umum

Bahan penutup dan pengisi celah untuk bagian-bagian bangunan yang sifatnya non-
struktural harus merupakan produk yang dibuat dari bahan silikon, yang sesuai untuk
daerah tropis dengan kelembaban tinggi dan dapat diaplikasikan pada berbagai jenis
bahan, seperti produk Dow Corning 795 Silicone Building Sealant, GE Silglaze N 10,
IKA Glazing Netral.
Untuk permukaan yang berpori harus digunakan pelapis dasar yang direkomendasikan
oleh pabrik pembuat bahan penutup dan pengisi celah.

4.2. Tipe Akrilik

Bahan penutup dan pengisi celah untuk bagian-bagian bangunan yang akan akan
dicat harus dari tipe akrilik yang dapat dicat setelah 2 jam pengeringan, tahan
terhadap air, jamur dan lumut, memiliki daya rekat yang baik pada segala jenis bahan,
seperti IKA Glazing Acrylic atau yang setara yang disetujui Manajer Proyek.

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Persiapan.

Semua permukaan yang akan menerima bahan penutup dan pengisi celah harus
bebas dari debu, air, minyak dan segala kotoran.
Bahan metal atau kaca yang berhubungan dengan dinding harus dibersihkan dengan
bahan pembersih yang tidak mengandung minyak seperti methyl.

5.2. Desain Pertemuan.

Desain pertemuan pada lokasi bahan penutup celah akan ditempatkan tidak lebih
lebar dari 12,7mm dan tidak lebih sempit dari 4mm, dengan kedalaman tidak lebih
besar dari 6,4mm dan tidak lebih kecil dari 4mm.

5.3. Cara Pengaplikasian.

5.3.1. Batang penyangga dari bahan polyethylene closed cell foam dipasang pada
dasar celah/tempat yang akan diberi bahan penutup atau pengisi celah untuk
mendapatkan kedalaman celah yang tepat.

5.3.2. Daerah di sekitar tempat yang akan diberi bahan penutup celah harus
dilindungi dengan lembaran pelindung.
Lembaran pelindung ini tidak boleh menyentuh bagian permukaan yang akan
diberi bahan penutup celah.
Lembaran pelindung harus segera dibuka setelah bahan penutup celah selesai
diaplikasikan.

5.3.3. Pelapis dasar harus diaplikasikan terlebih dahulu pada permukaan yang
berpori, agar bahan penutup dan pengisi celah dapat melekat dengan baik.

5.3.4. Bahan penutup celah harus diaplikasikan secara menerus (tidak terputus-
putus).

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07920
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-3
BITA

5.3.5. Lembaran pelindung harus segera dibuka setelah bahan penutup celah selesai
diaplikasikan.

5.3.6. Bahan penutup celah yang baru saja terpasang tidak boleh diganggu paling
sedikit selama 48 (empat puluh delapan) jam.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07920
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-3
DIVISI 8
PINTU DAN JENDELA
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

08110

PINTU BAJA DAN KUSEN

1.0 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga, bahan, dan fabrikasi serta pemasangan pintu baja
berikut kusen, seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.

2.0 STANDAR/RUJUKAN

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI):

- SNI 03-1729-2002 - Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan


Gedung.

2.2. American Welding Society (AWS).

2.3. Standar Pabrik Pembuat.

2.4. Spesifikasi Teknis:

- 07920 - Penutup dan Pengisi Celah.


- 08700 - Alat Penggantung dan Pengunci.
- 08800 - Kaca dan Aksesori.

3.0 PROSEDUR UMUM

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis

Contoh bahan dasar untuk pembuatan pintu baja berikut data teknis dan daftar alat
penggantung dan pengunci harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui
lebih dahulu sebelum pengadaan bahan dan pelaksanaan.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan

Sebelum pelaksanaan, Kontraktor wajib membuat dan menyerahkan Gambar Detail


Pelaksanaan untuk diperiksa dan disetujui Manajer Proyek.
Gambar Detail Pelaksanaan harus mencakup jenis bahan dan perlengkapannya,
dimensi, bentuk, detail-detail penyambungan dan pemasangan serta detail lain yang
diperlukan dalam pekerjaan ini.

3.3. Penanganan dan Penyimpanan Bahan

Bahan-bahan rangka dan pintu baja harus disimpan dengan baik dan dilindungi
terhadap kerusakan akibat cuaca.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08110
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-4
BITA

4.0 BAHAN-BAHAN

4.1. Pintu Baja dan Kusen

4.1.1. Umum

Pintu baja dan kusen harus dikonstruksi dan difabrikasi dari bahan baja yang
memenuhi ketentuan SNI 03-1729-2002 atau ASTM A36/36M, dan sesuai
dengan standar pabrik pembuat, seperti Doralux buatan Bostinco, Lion,
Binasteel Profindo, Merdi Mahayana, dan terdiri sebagai berikut:

- Lembaran baja untuk panel pintu dalam ketebalan dan ukuran yang
ditentukan.
- Profil baja untuk kusen pintu dalam bentuk dan ukuran yang ditentukan
- Polyurethane atau isolasi mineral untuk pengisi bagian dalam daun pintu.
- Panel intip dari kaca berkawat bila ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
- Jalusi baja seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

4.1.2. Panel Pintu.

– Kerangka pintu baja terdiri dari susunan baja galbani dalam bentuk profil
sesuai Gambar Kerja atau sesuai standar pabrik pembuat, harus dirangkai
dengan cara yang disetujui, sedemikian rupa sehingga terbentuk rangka
yang kokoh dan kuat dalam ukuran sesuai ketentuan.
– Panel pintu baja harus dibuat dari pelat baja dengan mutu baja yang
memenuhi SNI 03-1729-2002 atau ASTM A36/36M, dengan tebal minimal
0,8mm dan ukuran panjang serta lebar sesuai Gambar Kerja

4.1.3. Kusen Pintu.

Kusen pintu harus dibuat dari bahan pelat baja dengan mutu baja yang
memenuhi SNI 03-1729-2002 atau ASTM A36/36M, dengan tebal minimal
2mm dan dalam bentuk dan dimensi sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja
atau sesuai standar pabrik pembuat.

4.2. Pintu Teralis (Kisi-Kisi) Baja

4.2.1. Panel Pintu

Panel pintu terdiri dari susunan baja kotak berongga yang disusun sedemikian
rupa sehingga membentuk teralis atau kisi-kisi dengan jarak seragam sesuai
ketentuan dalam Gambar Kerja.
Bahan baja kotak berongga harus memiliki ukuran sesuai Gambar Kerja dan
atau ketentuan dalam Spesifikasi Teknis 05500.

4.2.2. Kusen Pintu

Kusen pintu harus dibuat dari bahan pelat baja dengan mutu baja yang
memenuhi SNI 03-1729-2002 atau ASTM A36/36M, dengan tebal minimal
2mm dan dalam bentuk dan dimensi sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.

4.1. Alat Penggantung dan Pengunci.

Alat penggantung dan pengunci pintu baja seperti pegangan pintu, kunci, engsel dan
lainnya harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 08700.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08110
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-4
BITA

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Umum.

5.1.1. Sebelum memulai pekerjaan, Gambar Detail Pelaksanaan harus telah


disetujui Manajer Proyek.

5.1.2. Semua ukuran harus sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja dengan tetap
memperhatikan ukuran-ukuran yang ada di lokasi.

5.1.3. Semua pengerjaan fabrikasi harus dilaksanakan sesuai standar yang berlaku
seperti AWS.

5.2. Fabrikasi Pintu Baja

5.2.1. Panel Pintu

– Kerangka pintu baja dibuat dan dirangkai dengan cara las sedemikian
rupa sesuai Gambar Kerja, standar pabrik pembuat dan Gambar Detail
Pelaksanaan yang telah disetujui.
– Kerangka harus dilengkapi perkuatan untuk engsel, kunci dan hendel.
– Lembaran baja pelat (utuh/tanpa sambungan) kemudian ditutupkan ke
kerangka pada kedua bidangnya dengan cara las menerus, sehingga tebal
nominal pintu 40mm.
– Hasil akhir fabrikasi daun pintu baja ini harus bersih dan bebas dari
kerak-kerak las.

5.2.2. Kusen

– Kusen pintu harus dibuat dan difabrikasi sesuai dengan ukuran standar
pabrik pembuat dengan tetap mengacu pada Gambar Kerja, dan
dilaksanakan di pabrik pembuat pintu baja.
– Kusen pintu ini harus dilengkapi dengan angkur pada jarak-jarak tertentu
untuk pengikatan dengan dinding bangunan sehingga kusen dapat berdiri
kokoh.
– Sekeliling kusen pintu harus dilengkapi pula dengan profil penahan pintu
agar pintu tidak bergerak ke arah yang berlawanan dengan arah bukaan
pintu yang seharusnya.

5.3. Fabrikasi Pintu Teralis Baja

5.3.1. Panel Pintu

– Pintu teralis baja dibuat dan dirangkai dengan cara las sedemikian rupa
sesuai Gambar Kerja dan Gambar Detail Pelaksanaan yang telah
disetujui.
– Fabrikasi pintu teralis baja harus sesuai dengan ketentuan Spesifikasi
Teknis 05500.

5.3.2. Kusen

– Kusen pintu teralis baja harus difabrikasi sesuai dengan Gambar Detail
Pelaksanaan yang telah disetujui, dan difabrikasi dengan cara pengerjaan
yang memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 05500.
– Kusen pintu ini harus dilengkapi dengan angkur pada jarak-jarak tertentu
untuk pengikatan dengan dinding bangunan sehingga kusen dapat berdiri
kokoh.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08110
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-4
BITA

5.4. Pemasangan.

5.4.1. Pintu beserta alat penggantung dan pengunci harus terpasang sedemikian
rupa sehingga pintu dan perlengkapannya berfungsi dengan baik.

5.4.2. Kecuali kusen dan pintu teralis, kusen beserta pintu baja harus diberi cat
powder coating dalam warna sesuai Skema Warna yang akan ditentukan
kemudian.
Pengecatan dilakukan di pabrik pembuat dengan sistem oven.

5.4.3. Kusen dan pintu teralis baja harus diberi lapisan cat dasar anti karat dan cat
akhir. Bahan cat dan pengecatan harus memenuhi ketentuan Spesifikasi
Teknis 09910.

5.4.4. Celah-celah antara kusen pintu dengan dinding harus ditutup/diisi dengan
bahan penutup dan pengisi celah sesuai ketentuan dalam Spesifikasi Teknis
07920.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08110
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-4
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

08115

PINTU BAJA TAHAN API DAN KUSEN

1.0 LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi pengadaan, fabrikasi dan pemasangan pintu baja tahan api dan kusen
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau Spesifikasi Teknis ini.

2.0 STANDAR/RUJUKAN.

2.1. American Society for Testing and Materials.

2.2. Peraturan Kebakaran Pemerintah Daerah Setempat.

2.3. American National Standards Institute/Underwriters Laboratories (ANSI/UL):

- ANSI/UL 10B-1988 - Fire Tests of Door Assemblies.


- ANSI/UL 155-1989 - Fire Resistance for Vault and File Room Doors.

2.4. Standar Nasional Indonesia (SNI).

2.5. Standar Pabrik Pembuat.

3.0 PROSEDUR UMUM.

3.1. Data Teknis

Data teknis bahan yang akan digunakan berikut komponen dan perlengkapan yang
dispesifikasikan di sini, harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui,
sebelum pengadaan bahan.
Data teknis/brosur harus mencakup nama pabrik pembuat, nomor katalog (bila ada),
desain atau pola, jenis bahan dan penyelesaiannya.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan

Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan yang menunjukkan


berbagai jenis detail, rangka penopang dan detail lain yang diperlukan untuk disetujui
Manajer Proyek.

3.3. Penanganan dan Penyimpanan

Daun pintu berikut kusen harus dikirim dalam kemasan untuk mencegah kerusakan
karena pengangkutan atau cuaca.
Segera setelah tiba di lokasi, daun pintu dan kusen harus disimpan dalam gudang dan
terlindung dari hujan dan cuaca.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08115
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN :1-3
BITA

4.0 BAHAN-BAHAN.

4.1. Pintu Baja Tahan Api.

4.1.1. Pintu baja tahan api dengan bibir pintu selebar 24mm pada sekeliling daun
pintu dengan bentuk sesuai standar pabrik pembuat harus difabrikasi dari
bahan baja dengan tebal minimal sesuai standar pabrik pembuat, dan lulus uji
sesuai standar ASTM, DIN dan/atau BS di Underwriters Laboratories (UL)
untuk ketahanan terhadap api selama 1,5 dan 3 jam atau sesuai petunjuk
dalam Gambar Kerja, seperti produk Bostinco atau Chubb.

4.1.2. Daun pintu harus diberi perkuatan dan bagian dalamnya harus diberi bahan
isolasi untuk menahan perambatan panas yang sesuai dengan standar dari
pabrik pembuat pintu baja tahan api.

4.1.3. Kusen dengan alur harus dibuat dari bahan baja pelat tebal 3mm dan dibentuk
dalam bentuk Z dengan dimensi 18mm x 50mm x 53,5mm x 23mm atau
sesuai standar pabrik pembuat.

4.1.4. Perkuatan harus disediakan untuk alat pengunci, engsel dan perlengkapan
lainnya. Perkuatan harus terbuat dari baja tebal 2mm, atau sesuai standar
pabrik pembuat.

4.1.5. Daun pintu, kusen dan perlengkapannya harus memiliki daya tahan terhadap
api selama 1,5 dan 3 jam.

4.1.6. Pintu baja tahan api harus dibuat dengan tebal 55mm dengan ukuran sesuai
standar pabrik pembuat, kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja.

4.2. Perlengkapan

Semua kunci dan perlengkapan harus dari bahan anti karat dan harus memiliki daya
tahan terhadap api selama 1,5 dan 3 jam sesuai rekomendasi pabrik pembuat pintu
dan memenuhi standar yang ditetapkan dalam butir 2.0. dari Spesifikasi Teknis ini,
serta memungkinkan untuk pengaplikasian sistem master key.
Kunci dan perlengkapannya harus terdiri sebagai berikut:

- Alat pengunci dengan kunci tipe silinder.


- Hendel dan pelat.
- 2 (dua) buah engsel untuk setiap pintu, atau sesuai standar pabrik pembuat pintu..
- Overhead closer dari tipe regular arm.
- Panic hardware.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Fabrikasi.

5.1.1. Pintu baja tahan api dan kusen harus difabrikasi oleh pabrik pembuatnya
sesuai standar yang berlaku dan dalam ukuran yang sesuai standar pabrik
pembuat.

5.1.2. Daun pintu beserta kusen harus dibersihkan, diberi lapisan cat powder coating
dengan sistem oven dalam warna merah di pabrik pembuatnya, kecuali bila
ditentukan lain dalam Skema Warna yang akan diterbitkan terpisah.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08115
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN :2-3
BITA

5.2. Pemasangan.

5.2.1. Kusen harus dipasang sejajar dengan dinding, tegak lurus dalam 2 (dua) arah
dan bagian horisontal harus waterpas.
Angkur kusen dipasangkan pada kusen dan ditanamkan ke dalam dinding
dengan kuat.

5.2.2. Pintu harus dengan mudah dapat dibuka dan ditutup setelah pemasangan,
dan pintu harus dilengkapi dengan alat penggantung dan pengunci yang
sesuai, seperti kunci, hendel, pelat, overhead closer dan panic hardware,
kecuali bila ditentukan lain.

5.2.3. Semua pemasangan harus tetap mengikuti rekomendasi dari pabrik pembuat.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08115
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN :3-3
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

08120

PINTU DAN JENDELA ALUMINIUM

1.0. LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pembuatan dan pemasangan kusen pintu dan jendela, daun
pintu dan daun jendela serta pekerjaan lainnya yang menggunakan bahan profil aluminium,
sesuai petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.

2.0. STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI).

- SNI 07-0603-1989 - Produk Aluminium Ekstrusi untuk Arsitektur.

2.2. American Society for Testing and Materials (ASTM).

- ASTM B221M - Specification for Aluminium-Alloy Extruded Bars, Rods, Wire,


Shapes and Tubes.

2.3. Spesifikasi Teknis:

- 07920 - Penutup dan Pengisi Celah.


- 08210 - Pintu dan Jendela Kayu.
- 08700 - Alat Penggantung dan Pengunci.
- 08800 - Kaca dan Aksesori.

3.0. PROSEDUR UMUM.

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis.

3.1.1. Contoh profil dan penyelesaian permukaan yang harus meliputi tipe aluminium
ekstrusi, pelapisan, warna dan penyelesaian, harus diserahkan kepada
Manajer Proyek untuk disetujui sebelum pengadaan bahan ke lokasi
pekerjaan.

3.1.2. Contoh bahan produk aluminium harus diuji di laboratorium yang ditunjuk
Manajer Proyek atau harus dilengkapi dengan data-data pengujian.
Data-data ini harus meliputi pengujian untuk:

- Ketebalan lapisan,
- Keseragaman warna,
- Berat,
- Karat,
- Ketahanan terhadap air dan angin minimal 100kg/m² untuk masing-
masing tipe,

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08120
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-4
BITA

- Ketahanan terhadap udara minimal 15m3/jam,


- Ketahanan terhadap tekanan air minimal 15kg/m².

3.1.3. Biaya pengadaan contoh bahan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan.

3.2.1. Gambar Detail Pelaksanaan yang harus meliputi detail-detail, pemasangan


rangka dan bingkai, pengencangan dan sistem pengangkuran seluruh
pekerjaan, harus disiapkan oleh Kontraktor dan diserahkan kepada Manajer
Proyek untuk disetujui sebelum pelaksanaan pekerjaan.

3.2.2. Semua dimensi harus diukur di lokasi pekerjaan dan ditunjukkan dalam
Gambar Detail Pelaksanaan.

3.2.3. Kontraktor bertanggung-jawab atas setiap perbedaan dimensi dan akhir


penyetelan semua bagian pekerjaan, koordinasi dengan pekerjaan lain dan
semua pekerjaan lain yang diperlukan untuk menyempurnakan pekerjaan
yang tercakup dalam Spesifikasi Teknis ini, sehingga sesuai dengan ketentuan
Gambar Kerja.

3.3. Pengiriman dan Penyimpanan.

3.3.1. Pekerjaan aluminium dan kelengkapannya harus diadakan sesuai dengan


ketentuan Gambar Kerja, bebas dari bentuk puntiran, lekukan dan cacat.

3.3.2. Segera setelah didatangkan, pekerjaan aluminium dan kelengkapannya harus


ditumpuk dengan baik di tempat yang bersih dan kering dan dilindungi
terhadap kerusakan atau gesekan, sebelum dan setelah pemasangan.
Semua bagian harus dijaga tetap bersih dan bebas dari ceceran adukan,
pelesteran, cat dan lainnya.

3.4. Garansi.

Kontraktor harus memberikan kepada Pemilik Proyek, garansi tertulis yang meliputi
kesempurnaan pemasangan, pengoperasian dan kondisi semua pintu, jendela dan
lainnya seperti ditentukan dalam Spesifikasi ini untuk periode selama 1 tahun setelah
tanggal penerimaan. Selama periode ini, Kontraktor wajib memperbaiki dan mengganti
pekerjaan yang rusak dengan biaya Kontraktor.

4.0. BAHAN-BAHAN.

4.1. Aluminium.

4.1.1. Aluminium untuk kusen pintu/jendela dan untuk daun pintu/jendela adalah dari
jenis aluminium alloy 6063-T5 yang memenuhi ketentuan SNI 07-0603-1989
dan ASTM B 221 M, dalam bentuk profil jadi yang dikerjakan di pabrik,
dengan lapisan clear anodized tebal minimal 10mikron yang diberi lapisan
warna akhir di pabrik pembuat dalam warna sesuai ketentuan Skema Warna.
Tebal profil minimal 1,35mm, seperti merek YKK, Alakasa atau yang setara
dengan ukuran dan bentuk sesuai Gambar Kerja.
Dimensi profil dapat berubah tergantung jenis profil yang nanti disetujui.

4.1.2. Kecuali ditentukan lain, semua pintu dan jendela harus dilengkapi dengan
perlengkapan standar dari pabrik pembuatnya.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08120
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-4
BITA

4.2. Alat Pengencang dan Aksesori.

Alat pengencang dan aksesori untuk melengkapi pemasangan adalah sebagai berikut:

- Alat pengencang harus terdiri dari sekrup baja anti karat AISI seri 300 dengan
pemasangan kepala tertanam untuk mencegah reaksi elektrolitik antara alat
pengencang dan komponen yang dikencangkan.
- Angkur harus dari baja anti karat AISI seri 300 dengan tebal minimal 2mm.
- Penahan udara dari bahan vinyl.
- Bahan penutup sekrup agar tidak terlihat yang memenuhi ketentuan Spesifikasi
Teknis 07920.

4.3. Kaca dan Neoprene/Gasket.

4.3.1. Kaca untuk pintu dan jendela aluminium harus memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 08800.

4.3.2. Neoprene/gasket untuk pelindung cuaca pada pemasangan kaca pekerjaan


aluminium harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 08800.

4.4. Perlengkapan Pintu dan Jendela

Perlengkapan pintu dan jendela seperti kunci, engsel dan lainnya sesuai ketentuan
Spesifikasi Teknis 08700.

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Fabrikasi

5.1.1. Pekerjaan fabrikasi atau pemasangan tidak boleh dilaksanakan sebelum


Gambar Detail Pelaksanaan yang diserahkan Kontraktor disetujui Manajer
Proyek.

5.1.2. Semua komponen harus difabrikasi dan dirakit secara tepat sesuai bentuk dan
ukuran dalam Gambar Kerja dan ukuran aktual di lokasi serta dipasang pada
lokasi yang telah ditentukan.

5.2. Pemasangan

5.2.1. Bagian pertama yang terpasang harus disetujui Manajer Proyek sebagai
acuan dan contoh untuk pemasangan berikutnya.

5.2.2. Kontraktor bertanggung-jawab atas kualitas konstruksi komponen-komponen.


Bila suatu sambungan tidak digambarkan dalam Gambar Kerja, sambungan
tersebut harus ditempatkan dan dibuat sedemikian rupa sehingga
sambungan-sambungan tersebut dapat meneruskan beban dan menahan
tekanan yang harus diterimanya.
Semua komponen harus sesuai dengan pola yang ditentukan.

5.2.3. Bila dipasang langsung ke dinding atau beton, kusen atau bingkai harus
dilengkapi dengan angkur pada jarak setiap 500mm.

5.2.4. Semua bagian aluminium yang berhubungan dengan semen atau adukan
harus dilindungi dengan cat transparan atau lembaran plastik.
Semua bagian aluminium yang berhubungan dengan elemen baja harus
dilapisi dengan cat khusus yang direkomendasikan pabrik pembuat, untuk
mencegah kerusakan komposisi aluminium.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08120
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-4
BITA

5.2.5. Berbagai perlengkapan bukan aluminium yang akan dipasang pada bagian
aluminium harus terdiri dari bahan yang tidak menimbulkan reaksi elektrolitik,
seperti baja anti karat, nilon, neoprene dan lainnya.

5.2.6. Semua pengencang harus tidak terlihat, kecuali ditentukan lain.


Semua sambungan harus rata dengan pemotongan dan pengeboran yang
dikerjakan sebelum pelaksanaan anodisasi.

5.2.7. Pemasangan kaca pada profil aluminium harus dilengkapi dengan gasket
sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 08800.

5.2.8. Kunci, engsel dan perlengkapan lainnya harus dipasang sesuai ketentuan
dalam Gambar Kerja dan memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 08700.

5.2.9. Penutup celah harus digunakan sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat dan
memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 07920.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08120
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-4
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

08210

PINTU DAN JENDELA KAYU

1.0. LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan pintu dan jendela kayu berikut kusen untuk
pintu, jendela dan jalusi, seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau Spesifikasi Teknis ini,
termasuk tenaga kerja, pengawas, bahan-bahan, peralatan yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan ini.

2.0. STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI):

- SNI 01-5008.2-2000 - Kayu Lapis Penggunaan Umum.

2.2. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI NI-5, 1961).

2.3. Spesifikasi Teknis:

- 06200 - Pekerjaan Kayu Halus.


- 08120 - Pintu dan Jendela Aluminium.
- 08700 - Alat Penggantung dan Pengunci.
- 08800 - Kaca dan Aksesori.
- 09930 - Lapisan Transparan.

3.0. PROSEDUR UMUM

3.1. Contoh

Contoh bahan suatu bagian dan penyelesaian yang termasuk tipe yang diusulkan untuk
pintu dan kusen, harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk diperiksa dan disetujui
sebelum pengadaan.
Biaya contoh menjadi tanggung-jawab Kontraktor sepenuhnya.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan

Sebelum mendatangkan bahan ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus menyiapkan dan


menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan yang menunjukkan dimensi, detail sambungan,
bukaan untuk kaca, dan catatan bahan dan penyelesaian, untuk disetujui Manajer Proyek.

3.3. Pengiriman dan Penyimpanan

3.3.1. Pekerjaan kayu dan kelengkapannya harus didatangkan dalam kemasan asli yang
tertutup rapat dari pabrik pembuat, dengan tanda pengenal yang jelas.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08210
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-4
BITA

3.3.2. Segera setelah didatangkan, pekerjaan kayu dan kelengkapannya harus ditumpuk
dengan baik di tempat yang bersih dan kering yang memiliki temperatur dan
kelembaban yang bervariasi tidak terlalu besar, dan harus diperlakukan dengan
hati-hati untuk mencegah kerusakan pada permukaan dan sudut-sudutnya.

4.0. BAHAN-BAHAN

4.1. Umum

4.1.1. Kecuali ditentukan lain, semua kayu yang digunakan dalam pekerjaan ini harus
memenuhi ketentuan Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI NI-5, 1961) dan
Spesifikasi Teknis 06200.

4.1.2. Semua daun pintu, daun jendela dan bilah jalusi serta pekerjaan kayu terkait harus
diukur, dikerjakan dengan mesin dan diselesaikan di pabrik pembuat.
Berikan pabrik pembuat salah satu contoh untuk difabrikasi.

4.2. Pintu/Jendela Kayu dan Kusen.

4.2.1. Kusen Pintu dan Jendela

- Kusen untuk pintu dalam harus dari kayu Kamper Samarinda atau kayu
Sungkai yang telah melalui proses pengeringan.
Kayu di atas harus memiliki kelas awet II dan kelas kuat II yang
memenuhi ketentuan PKKI (NI-5, 1961), seperti disebutkan dalam
Spesifikasi Teknis 06200.
- Kusen pintu luar dan jendela harus dari aluminium ekstrusi dengan
dimensi sesuai Gambar Kerja harus memenuhi ketentuan Spesifikasi
Teknis 08120.

4.2.2. Konstruksi Pintu Panel.

a. Rangka Dalam.

- Rangka dalam (ambang atas dan bawah, rangka vertikal, ambang


kunci) untuk pintu dalam dan luar harus dari kayu Meranti atau Kapur
yang telah melalui proses pengeringan, dengan kelas awet II dan
kelas kuat II yang memenuhi PKKI (NI-5, 1961).
- Rangka dalam pada konstruksi berongga dan padat harus memiliki
ukuran nominal 100mm lebar x 30mm tebal sehingga menghasilkan
ketebalan total daun pintu nominal 42mm.

b. Konstruksi Inti.

- Konstruksi inti untuk pintu dalam harus inti berongga yang terdiri dari
anyaman kawat atau spiral atau isolasi atau sesuai dengan standar
dari pabrik pembuat yang disetujui.
- Konstruksi inti untuk pintu luar harus terdiri dari inti padat yang dibuat
dari papan partikel atau komposisi mineral atau serpihan kayu atau
sesuai standar dari pabrik pembuat yang disetujui.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08210
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-4
BITA

c. Panel Pintu Bagian Muka

Panel pintu harus dari kayu lapis tebal 6mm dengan lapisan transparan yang
memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 09930.
Kecuali ditentukan lain, kayu lapis harus memenuhi ketentuan seperti
disebutkan dalam Spesifikasi Teknis 06200.

d. Pintu Berkaca.

Harus berongga atau berinti padat dengan rangka bagian dalam pada
sekeliling bukaan untuk kaca.
Lengkapi rangka berprofil untuk kaca dan lainnya.

4.2.3. Konstruksi Bingkai

a. Bingkai.

 Bingkai tipe enjiniring untuk pintu dalam umumnya harus dikonstruksi


dari kayu berlapis atau inti Meranti, dan bibir kayu, dilapis/dilaminasi
dengan pelapis dari kayu Sungkai tebal 2mm.
 Bingkai tipe padat untuk ruang-ruang seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja harus dikonstruksi dari Meranti padat, dilapis dengan
pelapis dari kayu Sungkai tebal 2mm.

b. Panel.

 Panel tipe enjiniring harus dikonstruksi dari kayu berlapis atau papan
partikel yang ditutup dengan pelapis kayu Sungkai tebal 0,5mm.
 Panel tipe padat harus dikonstruksi dari kayu padat Meranti yang telah
melalui proses pengeringan, ditutup dengan pelapis kayu Sungkai
tebal 0,5mm.

4.3. Kaca dan Aksesori

Kaca dan aksesori harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 08800 dan petunjuk dalam
Gambar Kerja.

4.4. Bilah Jalusi Kayu.

Bilah jalusi harus dari kayu Sungkai yang telah dikeringkan. Ukuran bilah jalusi harus
sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.

4.5. Alat Penggantung dan Pengunci.

Semua kunci dan kelengkapannya harus sesuai dengan ketentuan Spesifikasi Teknis
08700.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08210
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-4
BITA

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Umum.

5.1.1. Lokasi pintu, jendela dan jalusi harus sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.

5.1.2. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus memeriksa Gambar Kerja dan
keadaan lokasi dan menyiapkan Gambar Detail Pelaksanaan yang didasarkan
pada dimensi dan keadaan di lokasi.
Fabrikasi dan pemasangan dapat dilakukan setelah Gambar Detail Pelaksanaan
diserahkan dan disetujui Manajer Proyek.

5.2. Pemasangan.

5.2.1. Semua pekerjaan kayu yang dipasang harus sudah diseleksi dengan seksama,
memiliki warna, dimensi dan kerataan yang seragam, dan bebas dari segala cacat.

5.2.2. Semua pintu dan jendela kayu harus didatangkan ke lokasi pekerjaan lengkap
dengan engsel, alat pengunci, kusen dan kelengkapan lain yang diperlukan.
Semua engsel dan alat pengunci harus sesuai ketentuan Gambar Kerja dan
Spesifikasi Teknis 08700.

5.2.3. Semua pintu dan jendela kayu harus difabrikasi dan dirakit dengan tepat sesuai
bentuk dan ukuran yang ditetapkan dalam Gambar Kerja dan Gambar Detail
Pelaksanaan yang telah disetujui, dan dipasang pada lokasi yang ditunjukkan.
Kusen pintu harus dengan sambungan sudut.

5.2.4. Panel pintu KM/WC yang selalu terkena percikan air harus dibuat dari kayu lapis
melaminto yang memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 06200, kecuali bila
ditunjukkan lain dalam Gambar Kerja.

5.2.5. Kusen aluminium untuk pintu kayu harus diberi perkuatan batang kayu yang
disisipkan ke dalam rongga kusen yang memegang engsel pintu. Ukuran kayu
harus disesuaikan dengan rongga kusen.

5.2.6. Setelah pemasangan, permukaan pintu harus rata, lurus dan baik dengan
warna yang seragam dan harus tidak ada perbedaan warna dan cacat pada
setiap bagian.

5.2.7. Semua pemasangan kaca pada pintu harus dilaksanakan dengan peralatan
standar pabrik pembuat lengkap dengan penutup celah serta lembaran pelindung,
jika ditunjukkan diperlukan.

5.3. Lapisan Pelindung

Semua pintu dan jendela kayu berikut kusen dari kayu harus diberi pelindung berupa
lapisan transparan dalam warna sesuai petunjuk Manajer Proyek
Bahan dan cara penerjaan lapisan transparan harus memenuhi ketentuan Spesifikasi
Teknis 09930.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08210
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-4
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

08260

PINTU GESER KAYU

1.0 LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, pengadaan bahan dan tenaga kerja serta pemasangan
pintu geser metal dan aksesori, seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

2.0 STANDAR/RUJUKAN.

2.1. American Society for Testing and Materials (ASTM).

2.2. Standar Nasional Indonesia (SNI).

2.3. Spesifikasi Teknis:

- 05500 - Berbagai Jenis Metal.


- 06200 - Pekerjaan Kayu Halus.
- 08210 - Pintu dan Jendela Kayu.
- 09930 - Lapisan Transparan.

3.0 PROSEDUR UMUM.

3.1. Data Teknis.

Sebelum pengadaan bahan, Kontraktor harus menyerahkan data teknis semua bahan
yang akan digunakan, kepada Manajer Proyek untuk disetujui.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan

Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan yang


mencakup semua detail, cara fabrikasi dan pemasangan, dimensi dan lain-lain,
kepada Manajer Proyek untuk disetujui.

3.3. Ketidaksesuaian

3.3.1. Manajer Proyek berhak menolak bahan maupun pekerjaan yang tidak
memenuhi persyaratan dan Kontraktor harus menggantinya dengan yang
sesuai.

3.3.2. Segala hal yang diakibatkan karena hal di atas menjadi tanggung jawab
Kontraktor sepenuhnya.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08260
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-3
BITA

4.0 BAHAN-BAHAN.

4.1. Umum.

Semua bahan yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis ini harus baru dan berasal
dari kualitas baik, dari pemasok/produsen yang dikenal dan bereputasi baik.

4.2. Pintu Geser.

Pintu geser kayu harus dibuat dari bahan kayu Sungkai sesuai Spesifikasi Teknis
06200 dan 08210.
Model dan ukuran daun pintu harus sesuai dengan ketentuan dalam Gambar Kerja
dan ukuran aktual di lokasi.

4.3. Aksesori

Pintu geser kayu harus dilengkapi dengan aksesori berikut, buatan Hillaldam,
Henderson atau yang setara:

- Roda penggantung/roda atas pada bagian atas daun pintu. Roda pelor harus telah
diberi pelumas dan dilengkapi penyetelan vertikal dan horisontal.
- Roda penopang/roda bawah pada bagian bawah daun pintu.
- Rel atas untuk roda atas, lengkap dengan penggantungnya.
- Rel bawah untuk roda bawah.
- Hendel/pegangan pintu.
- Karet penyetop.
- Dan lainnya seperti direkomendasikan oleh pabrik pembuatnya.

Semua aksesori di atas harus terbuat dari baja lapis seng.

4.4. Kusen/Bingkai Pintu.

Kusen/bingkai pintu harus sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja dan ketentuan
Spesifikasi Teknis 08210.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Umum

5.1.1. Sebelum pelaksanaan fabrikasi, Gambar Detail Pelaksanaan harus sudah


disetujui Manajer Proyek.

5.1.2. Fabrikasi daun pintu dan kusen/bingkai kayu harus memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 08210.

5.2. Fabrikasi

5.2.1. Panel pintu dibuat dari papan kayu yang dipasangkan ke bingkai/rangka pintu
sedemikian rupa sehingga membentuk bidang yang yang betul-betul rata dan
memenuhi ketentuan yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis 08210.

5.2.2. Roda atas dan roda bawah harus dipasangkan ke daun pintu dengan baut
yang bersatu pada masing-masing roda.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08260
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-3
BITA

5.3. Pemasangan

5.3.1. Penggantung rel dipasangkan ke kusen dengan cara yang direkomendasikan


oleh pabrik pembuatnya dan sesuai petunjuk Manajer Proyek, dengan tetap
memperhitungkan jarak bebas antara daun pintu dan dinding bangunan
sedemikian rupa sehingga pintu dapat bergerak bebas dan lancar.

5.3.2. Rel bawah dipasang dalam lantai sepanjang bukaan daun pintu dan
ditempatkan pada garis tengah yang sama dengan rel atas, seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Gambar Detail Pelaksanaan yang telah
disetujui.

5.3.3. Pegangan pintu dipasangkan ke daun pintu dengan cara sesuai rekomendasi
dari pabrik pembuatnya atau cara lain yang disetujui Manajer Proyek, pada
ketinggian yang sesuai.

5.3.4. Aksesori lainnya harus dipasang sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik
pembuat atau sesuai petunjuk Manajer Proyek.

5.4. Pengecatan

5.4.1. Semua bagian pintu geser kayu harus diberi lapisan cat transparan dalam
warna sesuai Skema Warna.

5.4.2. Bahan cat transparan dan cara pengerjaannya harus memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 09930.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08260
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-3
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

08450

PINTU KACA

1.0 LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, pengadaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta
pemasangan pintu kaca seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

2.0 STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI):

- SNI 15-6353-2000 - Kaca Diperkuat Secara Panas untuk Produk Mebelair dan
Bangunan.

2.2. Spesifikasi Teknis:

- 08700 - Alat Penggantung dan Pengunci.


- 08800 - Kaca dan Aksesori.

3.0 PROSEDUR UMUM.

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis.

Contoh dan/atau data teknis bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada
Manajer Proyek untuk disetujui terlebih dahulu.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan.

Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan kepada


Manajer Proyek untuk diperiksa dan disetujui.
Gambar Detail Pelaksanaan harus dibuat berdasarkan ukuran yang ada di lokasi
pekerjaan (pada tempat kaca tersebut akan dipasang) dan disesuaikan dengan
ketentuan dalam Gambar Kerja, dilengkapi dengan letak lubang untuk kunci, engsel
dan lainnya.

3.3. Pengiriman dan Penyimpanan.

Semua bahan kaca yang didatangkan harus dilengkapi dengan merek pabrik dan data
teknisnya.
Bahan kaca tersebut harus disimpan di tempat yang aman dan terlindung sehingga
terhindar dari keretakan, pecah, cacat atau kerusakan lainnya yang tidak diinginkan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08450
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-2
BITA

4.0 BAHAN-BAHAN.

4.1. Daun Pintu.

Daun pintu terbuat dari kaca berkekuatan tinggi/tempered glass tebal 12 mm, yang
dibuat dari lembaran kaca bening jenis rata dari kualitas terbaik, memenuhi SNI 15-
6353-2000, seperti buatan Asahimas atau yang setara, sesuai ketentuan Spesifikasi
Teknis 08800.
Ukuran daun pintu sesuai petunjuk Gambar Kerja.

4.2. Bingkai

Kecuali bila ditunjukkan lain dalam Gambar Kerja, bingkai di sekeliling pintu kaca
harus dibuat dari baja anti karat (stainless steel) dengan ukuran dan ketebalan baja
anti karat minimal 1,2mm.

4.3. Alat Penggantung dan Pengunci Pintu Kaca.

Alat penggantung dan pengunci pintu kaca tipe patch fittings yang terdiri dari
pemegang bagian atas dan bawah, dan hendel serta kunci, harus sesuai dengan
ketentuan seperti disebutkan dalam Spesifikasi Teknis 08700.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Umum

5.1.1. Semua bahan harus dipasang sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat kaca.

5.1.2. Tidak diijinkan adanya pemotongan maupun pembuatan lubang-lubang di


lokasi pekerjaan. Semua pekerjaan pemotongan, pembuatan lubang untuk
penempatan alat penggantung dan pengunci tersebut harus dikerjakan di
pabrik pembuat kaca, sebelum kaca diproses menjadi kaca berkekuatan tinggi
(tempered).

5.2. Pemasangan

5.2.1. Pemasangan harus dilaksanakan oleh tukang-tukang yang ahli dalam bidang
pekerjaannya.

5.2.2. Setiap kaca harus tetap menerakan merek pabrik, yang akan dilepas setelah
mendapat persetujuan dari Manajer Proyek.

5.3. Alat Penggantung dan Pengunci.

Alat penggantung dan pengunci harus dipasang sesuai petunjuk dari pabrik
pembuatnya dan harus sesuai dengan tempat pemasangan atau lubang yang telah
disediakan untuk itu.

5.4. Penggantian dan Pembersihan.

Pada waktu penyerahan pekerjaan, semua daun pintu kaca harus sudah dalam
keadaan bersih, tidak ada lagi merek pabrik pembuat dan kotoran dalam bentuk
apapun.
Semua kaca yang retak, pecah atau kurang baik harus diganti oleh Kontraktor tanpa
tambahan biaya dari Pemilik Proyek.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08450
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-2
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

08700

ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

1.0. LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangan semua alat penggantung dan
pengunci pada semua daun pintu dan jendela sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja dan/atau
Spesifikasi Teknis.

2.0. STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Standar dari Pabrik Pembuat.

2.2. Spesifikasi Teknis:

- 08110 - Pintu Baja dan Kusen.


- 08120 - Pintu dan Jendela Aluminium.
- 08210 - Pintu dan Jendela Kayu.
- 08450 - Pintu Kaca.

3.0. PROSEDUR UMUM.

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis.

Contoh bahan beserta data teknis/brosur bahan alat penggantung dan pengunci yang
akan dipakai harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui, sebelum
dibawa ke lokasi proyek.

3.2. Pengiriman dan Penyimpanan.

Alat penggantung dan pengunci harus dikirimkan ke lokasi proyek dalam kemasan asli
dari pabrik pembuatnya, tiap alat harus dibungkus rapi dan masing-masing dikemas
dalam kotak yang masih utuh lengkap dengan nama pabrik dan mereknya.
Semua alat harus disimpan dalam tempat yang kering dan terlindung dari kerusakan.

3.3. Ketidaksesuaian.

Manajer Proyek berhak menolak bahan maupun pekerjaan yang tidak memenuhi
persyaratan dan Kontraktor harus menggantinya dengan yang sesuai. Segala hal yang
diakibatkan karena hal di atas menjadi tanggung jawab Kontraktor.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08700
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-5
BITA

4.0. BAHAN-BAHAN.

4.1. Umum.

Semua bahan/alat yang tertulis di bawah ini harus seluruhnya baru, kualitas baik,
buatan pabrik yang dikenal dan disetujui.
Semua bahan harus anti karat untuk semua tempat yang memiliki nilai kelembaban
lebih dari 70%.
Sistem pengunci harus cukup luas cakupan dan tipenya untuk penggunaan sistem
kunci induk (master key)
Kecuali ditentukan lain, semua alat penggantung dan pengunci yang didatangkan
harus sesuai dengan tipe-tipe tersebut di bawah.

4.2. Alat Penggantung dan Pengunci.

4.2.1. Set Kunci

Kecuali ditentukan lain dalam Spesifikasi Teknis ini, set kunci untuk semua
pintu luar dan dalam (kecuali pintu KM/WC) harus sama atau setara dengan
merek Fino atau Dekkson.
Semua kunci harus terdiri dari:

- Rumah kunci atau badan kunci tipe tanam (mortice lock) yang terbuat dari
bahan baja lapis seng dengan tipe yang sesuai dengan tipe pintu dan
lebar rangka tepi pintu (besi, kayu atau aluminium), yang dilengkapi
dengan lidah siang (latch bolt), lidah malam (dead bolt), lubang silinder,
face plate dari stainless steel atau kuningan atau besi lapis seng, lubang
untuk pegangan pintu dan dilengkapi strike plate dari bahan baja anti karat
atau kuningan, semuanya harus memenuhi ketentuan standar pembuat.
- Kunci tipe silinder rangkap dari bahan kuningan, dengan 3 (tiga) buah
anak kunci

4.2.2. Pegangan Pintu

Pegangan pintu atau hendel di atas pelat, atau hendel tarik di atas pelat, atau
tombol di atas pelat atau hendel di atas piringan lengkap dengan escutcheon,
kecuali ditentukan lain oleh Manajer Proyek, semua hendel harus sesuai
dengan jenis pintu.

4.2.3. Perlengkapan Pintu Kaca.

Perlengkapan pintu kaca dari Kend atau yang setara yang disetujui adalah
sebagai berikut:

- Patch fitting bawah tipe PT 2210/C


- Patch fitting atas tipe PT 2220 lengkap dengan top pin PT 2224.
- Bottom patch lock fitting tipe US 2210.
- Kunci silinder yang sesuai dari Kend atau Dekkson.
- Floor closer.
- Hendel dengan bentuk seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja harus
berasal dari kualitas terbaik yang disetujui Manajer Proyek.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08700
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-5
BITA

4.2.4. Kunci dan Pegangan Pintu KM/WC.

Kunci pintu KM/WC harus terdiri dari:

- Selot pengunci di atas pelat di bagian sisi dalam pintu, dengan indikator
merah/putih di bagian sisi luar pintu.
- Hendel bentuk gagang di atas pelat.
- Badan kunci yang dilengkapi lidah pengunci (latch bolt), lubang untuk selot
pengunci dan hendel, face plate dan strike plate.

4.2.5. Engsel.

- Kecuali ditentukan lain, engsel tipe kupu-kupu untuk pintu kayu dan
aluminium tipe ayun dengan bukaan satu arah, harus dibuat dari baja lapis
stainless steel dengan ukuran 102 mm x 76mm x 2mm.
- Kecuali ditentukan lain, engsel untuk pintu baja tipe ayun dengan bukaan
satu arah harus sesuai atau setara dengan Kend 497, atau sesuai standar
pabrik pembuat pintu baja.
- Engsel jendela tipe friction stay harus dari ukuran yang sesuai dengan
ukuran dan berat jendela.

4.2.6. Pengunci Jendela.

Pengunci jendela untuk jendela dengan engsel tipe friction stay harus dari
jenis spring knip seperti tipe Kend 317 atau yang setara.

4.2.7. Gerendel Tanam.

Semua pintu ganda harus dilengkapi dengan gerendel tanam yang sesuai atau
setara dengan produk Kend, seperti Kend 306.

4.2.8. Gembok

Gembok harus dibuat dari kuningan padat dengan belenggu dari baja yang
diperkeras berlapis nikel, dari Kend atau Dekkson atau yang setara yang
disetujui.

4.2.9. Closer

- Kecuali ditentukan lain, semua pintu pada ruang-ruang yang dikondisikan


harus dilengkapi dengan alat penutup pintu otomatis (overhead closer)
tipe 'hold-open arm' dengan lengan paralel, mekanisme per dan piston,
ukuran sesuai lebar dan berat daun pintu, dari Kend, Dekkson, Geze atau
Dorma.
- Semua pintu yang membuka ke dua arah harus dilengkapi floor closer tipe
hold-open dengan ukuran sesuai dengan lebar dan berat pintu, seperti dari
Kend, Dekkson, Geze atau Dorma.

4.2.10. Penahan Pintu (Door Stop)

Penahan pintu dari bahan karet yang diperkuat dengan tulangan baja untuk
mencegah benturan daun pintu dengan dinding harus dari tipe pemasangan di
dinding dan/atau di lantai, sesuai atau setara dengan Kend 9916.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08700
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-5
BITA

4.2.11. Door Seal

Kecuali ditunjukkan lain dalam Gambar Kerja, semua bagian bawah pintu di
ruang-ruang yang dikondisikan harus dilengkapi dengan door seal dari tipe
brush strip seal yang dibuat dari bahan nilon dan dilengkapi pemegang dari
bahan aluminium, seperti tipe RP2 A buatan Raven.

4.3. Warna/Lapisan.

Semua alat penggantung dan pengunci harus berwarna polished stainless steel/US 32,
kecuali bila ditentukan lain.

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Umum

5.1.1. Pemasangan semua alat penggantung dan pengunci harus sesuai dengan
persyaratan serta sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya.
Semua peralatan tersebut harus terpasang dengan kokoh dan rapih pada
tempatnya, untuk menjamin kekuatan serta kesempurnaan fungsinya.

5.1.2. Setiap daun jendela dipasangkan ke kusen dengan menggunakan 2 (dua)


buah engsel tipe friction stay dilengkapi dengan 1 (satu) buah alat pengunci
yang memiliki pegangan.

5.1.3. Semua pintu dipasangkan ke kusen dengan menggunakan 3 (tiga) buah


engsel, kecuali pintu yang membuka ke dua arah.

5.1.4. Semua pintu memakai kunci tanam lengkap dengan badan kunci, silinder,
hendel/pelat, kecuali untuk pintu KM/WC yang tanpa kunci silinder.

5.1.5. Pintu kaca dipasangkan ke bingkai atau kusen dengan menggunakan pin pada
bagian atas dan bagian bawah pintu.

5.2. Pemasangan Pintu

5.2.1. Kunci pintu dipasang pada ketinggian 1000mm dari lantai.

5.2.2. Pemasangan engsel atas berjarak maksimal 120mm dari tepi atas daun pintu
dan engsel bawah berjarak maksimal 250mm dari tepi bawah daun pintu,
sedang engsel tengah dipasang di antara kedua engsel tersebut.

5.2.3. Semua pintu (kecuali pintu kaca) memakai kunci tanam lengkap dengan
pegangan (hendel), pelat penutup muka dan pelat kunci.

5.2.4. Pada pintu yang terdiri dari dua daun pintu, salah satu daunnya harus
dipasang slot tanam sebagaimana mestinya, kecuali bila ditentukan lain dalam
Gambar Kerja.

5.2.5. Pemasangan overhead closer harus sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya
dan setiap 1 (satu) buah overhead closer untuk 1 (satu) daun pintu.

5.2.6. Engsel bagian atas untuk pintu kaca menggunakan pin yang dipasang pada
bingkai atas pemegang pintu kaca dan engsel bagian bawah menggunakan
pin yang bersatu dengan floor closer yang dipasang pada bingkai bawah
pemegang pintu kaca.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08700
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-5
BITA

5.2.7. Pemasangan floor closer harus sesuai dengan petunjuk pemasangan dari
pabrik pembuatnya, dan 1 (satu) buah floor closer untuk 1 (satu) buah daun
pintu.

5.2.8. Penahan pintu (door stop) harus dipasang di lantai atau dinding pada jarak
sedemikian rupa agar pegangan pintu tidak membentur dinding, dengan cara
pemasangan sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya.

5.2.9. Pemasangan door seal harus sesuai dengan petunjuk pemasangan dari pabrik
pembuatnya.

5.3. Pemasangan Jendela.

5.3.1. Daun jendela dipasangkan ke kusen dengan menggunakan friction stay yang
merangkap sebagai hak angin, dengan cara pemasangan sesuai petunjuk dari
pabrik pembuatnya.

5.3.2. Penempatan engsel harus sesuai dengan arah bukaan jendela yang diinginkan
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dan setiap jendela harus dilengkapi
dengan sebuah pengunci.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08700
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 5-5
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

08800

KACA DAN AKSESORI

1.0. LINGKUP PEKERJAAN.

Lingkup pekerjaan ini meliputi pengangkutan, penyediaan tenaga kerja, alat-alat dan
bahan-bahan serta pemasangan kaca dan cermin beserta aksesorinya, pada tempat-tempat
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

2.0. STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI):

- SNI 15-0047-2005 - Kaca Lembaran.


- SNI 15-4756-1998 - Kaca Cermin Lembaran untuk Penggunaan Umum.
- SNI 15-6353-2000 - Kaca Diperkuat Secara Panas untuk Produk Mebelair dan
Bangunan.

2.2. Spesifikasi Teknis:

- 08120 - Pintu dan Jendela Aluminium.


- 08210 - Pintu dan Jendela Kayu.
- 10810 - Aksesori Daerah Basah.

3.0. PROSEDUR UMUM.

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis.

Contoh bahan berikut data teknis bahan yang akan digunakan harus diserahkan
kepada Manajer Proyek dalam ukuran dan detail yang dianggap memadai, untuk
dapat diuji kebenarannya terhadap standar atau ketentuan yang disyaratkan.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan

Sebelum pemasangan, Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan


yang mencakup dimensi, detail tata letak, cara pemasangan dan pengencangan dan
detail lain yang diperlukan, kepada Manajer Proyek untuk diperiksa dan disetujui.

3.3. Pengiriman dan Penyimpanan.

Semua bahan kaca yang didatangkan harus dilengkapi dengan merek pabrik dan data
teknisnya.
Bahan kaca tersebut harus disimpan di tempat yang aman dan terlindung sehingga
terhindar dari keretakan, pecah, cacat atau kerusakan lainnya yang tidak diinginkan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08800
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-4
BITA

4.0. BAHAN-BAHAN

4.1. Kaca Polos.

Kaca polos harus merupakan lembaran kaca bening jenis clear float glass yang datar
dan ketebalannya merata, tanpa cacat dan dari kualitas yang baik yang memenuhi
ketentuan SNI 15-0047-2005 seperti tipe Indoflot buatan Asahimas, Mulia atau yang
setara.
Ukuran dan ketebalan kaca sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.

4.2. Kaca Berkekuatan Tinggi/Tempered Glass.

Kaca berkekuatan tinggi harus dibuat dari float glass yang diperkeras dengan cara
dipanaskan sampai temperatur sekitar 700C dan kemudian didinginkan secara
mendadak dengan semprotan udara secara merata pada kedua permukaannya,
memenuhi ketentuan SNI 15-6353-2000, seperti tipe Temperlite dari Asahimas atau
yang setara.
Ukuran, ketebalan nominal dan warna kaca harus sesuai petunjuk Gambar Kerja.

4.3. Cermin.

Cermin harus merupakan jenis clear mirror dengan ketebalan merata, tanpa cacat dan
dari kualitas baik yang memenuhi ketentuan SNI 15-4756-1998, seperti Miralux dari
Asahimas atau yang setara.
Pinngiran cermin harus dibentuk miring (beveled) selebar minimal 15mm, kecuali bila
ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
Ukuran dan ketebalan cermin harus sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.

4.4. Sandblast Sticker

Sanblast sticker harus dibuat dari lembaran film artistik tipe polos warna es yang diberi
corak cetak digital sesuai dengan desain yang telah ditentukan. Kaca film harus
berasal dari merek yang dikenal seperti Kikey, Oracal, V-kool, 3M, Solar Screen
Armorcoat.

4.5. Neoprene/Gasket.

Neoprene/gasket atau bahan sintetis lainnya yang setara untuk perlengkapan


pemasangan kaca pada rangka aluminium.
Dimensi neoprene/gasket yang dibutuhkan disesuaikan dengan ketebalan kaca dan
jenis profil aluminium yang digunakan.

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Umum.

5.1.1. Ukuran-ukuran kaca dan cermin yang tertera dalam Gambar Kerja adalah
ukuran yang mendekati sesungguhnya. Ukuran kaca yang sebenarnya dan
besarnya toleransi harus diukur di tempat oleh Kontraktor berdasarkan ukuran
di tempat kaca atau cermin tersebut akan dipasang, atau sesuai petunjuk
Manajer Proyek.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08800
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-4
BITA

5.1.2. Setiap kaca harus tetap ditempeli merek pabrik yang menyatakan tipe kaca,
ketebalan kaca dan kualitas kaca.
Merek-merek tersebut baru boleh dilepas setelah mendapat persetujuan dari
Manajer Proyek.

5.1.3. Semua bahan harus dipasang sesuai dengan rekomendasi dari pabrik.
Pemasangan harus dilaksanakan oleh tukang-tukang yang ahli dalam bidang
pekerjaannya.

5.2. Pemasangan Kaca.

5.2.1. Sela dan Tolerannsi Pemotongan

Sela dan toleransi pemotongan sesuai ketentuan berikut:

- Sela bagian muka antara kaca dan rangka nominal 3mm.


- Sela bagian tepi antara kaca dan rangka nominal 6mm.
- Kedalaman celah minimal 16mm.
- Toleransi pemotongan maksimal untuk seluruh kaca adalah +3mm atau
-1.5mm.
- Sela untuk gasket harus ditambahkan sesuai dengan jenis gasket yang
digunakan.

5.2.2. Persiapan Permukaan.

- Sebelum kaca-kaca dipasang, daun pintu, daun jendela, bingkai partisi


dan bagian-bagian lain yang akan diberi kaca harus diperiksa bahwa
mereka dapat bergerak dengan baik.
- Daun pintu dan daun jendela harus diamankan atau dalam keadaan
terkunci atau tertutup sampai pekerjaan pemolesan dan pemasangan kaca
selesai.
- Permukaan semua celah harus bersih dan kering dan dikerjakan sesuai
petunjuk pabrik.
- Kaca berkekuatan tinggi (tempered glass) harus didatangkan dalam
keadaan siap pasang lengkap dengan semua lubang untuk alat
penggantung dan pengunci. Tidak diijinkan adanya pemotongan maupun
pembuatan lubang-lubang di lokasi pekerjaan.
- Sebelum pelaksanaan, permukaan kaca harus bebas dari debu, lembab
dan lapisan bahan kimia yang berasal dari pabrik.

5.2.3. Neoprene/Gasket dan Seal.

Setiap pemasangan kaca pada daun pintu dan jendela harus dilengkapi
dengan neoprene/gasket yang sesuai.
Neoprene/gasket juga dipasang pada bidang antara kusen dengan daun pintu
dan jendela, yang berfungsi sebagai seal pada ruang yang dikondisikan.

5.3. Pemasangan Sandblast Sticker

Sandblast sticker dengan panjang dan lebar yang sesuai dengan ketentuan harus
dipasang pada dinding dan pintu kaca yang terdiri dari kaca berkekuatan tinggi
(tempered) seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dan dengan cara pemasangan
sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat sandblast sticker.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08800
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-4
BITA

5.4. Pemasangan Cermin.

Cermin harus dipasang lengkap dengan sekrup-sekrup kaca yang memiliki dop
penutup stainless steel.
Penempatan sekrup-sekrup harus sedemikian rupa sehingga cermin terpasang rata
dan kokoh pada tempatnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

5.5. Penggantian dan Pembersihan.

Pada waktu penyerahan pekerjaan, semua kaca harus sudah dalam keadaan bersih,
tidak ada lagi merek-merek perusahaan, kotoran-kotoran dalam bentuk apapun.
Semua kaca yang retak, pecah atau kurang baik harus diganti oleh Kontraktor tanpa
tambahan biaya dari Pemilik Proyek.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08800
REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-4
DIVISI 9
PENYELESAIAN
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

09250

PAPAN GIPSUM

1.0. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan, tenaga kerja, peralatan bantu dan pemasangan
papan gipsum dan aksesori untuk dinding partisi atau langit-langit pada tempat-tempat seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.

2.0. STANDAR/RUJUKAN

2.1. Australian Standard (AS).

2.2. American Standard for Testing and Materials (ASTM).

2.3. Standar Nasional Indonesia (SNI):

- SNI 03-6384-2000 – Spesifikasi Panel atau Papan Gipsum.

2.4. Spesifikasi Teknis:

- 05500 - Berbagai Jenis Metal.


- 09910 - Cat.
- 10600 - Partisi.

3.0. PROSEDUR UMUM

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis Bahan

Contoh dan data teknis/brosur bahan yang akan digunakan harus diserahkan terlebih
dahulu kepada Manajer Proyek untuk disetujui sebelum dikirimkan ke lokasi proyek.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan

Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan sebelum pekerjaan


dimulai, untuk disetujui oleh Manajer Proyek.
Gambar Detail Pelaksanaan harus mencakup penjelasan mengenai jenis/data bahan,
dimensi bahan, ukuran-ukuran, jumlah bahan, cara penyambungan, cara fabrikasi,
cara pemasangan dan detail lain yang diperlukan.

3.3. Pengiriman dan Penyimpanan

3.3.1. Papan gipsum dan aksesori harus didatangkan ke lokasi sesaat sebelum
pemasangan untuk mengurangi resiko kerusakan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PENYELESAIAN NO. SPEK : 09250


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-4
BITA

3.3.2. Papan gipsum harus ditumpuk dengan rapi dan kuat di atas penumpu yang
ditempatkan pada setiap jarak 450mm, dengan penumpu bagian ujung
berjarak tidak lebih dari 150mm terhadap ujung tumpukan.

3.3.3. Papan gipsum dan aksesori harus disimpan di tempat terlindung, lepas dari
muka tanah, di atas permukaan yang rata dan dihindarkan dari pengaruh
cuaca.

3.4. Ketidaksesuaian

3.4.1. Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, jumlah maupun
pemasangan dan lainnya.

3.4.2. Bila bahan-bahan yang didatangkan atau difabrikasi ternyata menyimpang


atau tidak sesuai dengan yang telah disetujui, maka akan ditolak dan
Kontraktor wajib menggantinya dengan yang sesuai.

3.4.3. Biaya yang ditimbulkan karena hal di atas menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya dan tanpa tambahan waktu.

4.0. BAHAN-BAHAN

4.1. Papan Gipsum

4.1.1. Papan gipsum dalam panjang maksimal yang diijinkan, potongan tepi yang
persegi atau tepi miring untuk penyambungan, dan sesuai untuk iklim tropis,
seperti produk Jayaboard, Knauf atau Siam

4.1.2. Papan gipsum harus dari tipe standar yang memenuhi ketentuan SNI 03-6384-
2000, AS 2588, BS 1230 atau ASTM C 1396.

4.1.3. Papan gipsum harus tidak merambatkan api (non-combustible) sesuai ASTM
E 136.

4.2. Semen Penyambung.

Semen penyambung papan gipsum harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pembuat papan gipsum.

4.3. Rangka.

Rangka metal untuk pemasangan dan penumpu papan gipsum harus berupa produk
jadi (prefabrikasi) yang dibuat dari bahan baja ringan lapis paduan seng dan
aluminium seperti Zincalume atau Galvalum dalam bentuk dan ukuran yang dibuat
khusus untuk pemasangan papan gipsum dan sesuai standar pabrik pembuat, seperti
Jayaboard, Knauf, Jof Metal, Buman.

4.4. Alat Pengencang.

Alat pengencang berupa sekrup dengan tipe sesuai jenis pemasangan harus sesuai
rekomendasi dari pabrik pembuat papan gipsum yang memenuhi ketentuan AS 2589.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PENYELESAIAN NO. SPEK : 09250


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-4
BITA

4.5. Perlengkapan Lainnya.

Perlengkapan lainnya untuk pemasangan papan gipsum, antara lain seperti tersebut
berikut, harus sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat papan gipsum:

- Corner beads dari bahan metal untuk pelindung sudut luar pada sistem partisi,
- Metal lapis galbani/seng untuk expansion trim.
- Pita kertas ber-perforasi (joint tape),
- Pita kertas dengan setrip metal di bagian tengah untuk perkuatan sambungan
eksternal pada pada sistem langit-langit dan partisi,
- Semen/kompon penyambung untuk papan gipsum,
- Perekat serba guna sesuai rekomendasi pabrik pembuat,
- Dan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan agar panel gipsum terpasang dengan
baik.

4.6. Bahan Isolasi Bangunan

Bahan isolasi bangunan sebagai peredam suara yang dimasukkan ke dalam rongga
yang terbentuk di antara dinding panel gipsum harus dari glasswool yang dibuat dari
serat-serat kaca dan thermosetting resin, yang antara lain harus memiliki karakteristik
sebagai berikut:

- Ringan,
- Nilai penghantar panas maksimal 0,033W/mK pada 10C,
3
- Kepadatan minimal 24kg/m ,
- Ketebalan 50mm atau sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja,

seperti buatan AB Wool, ACI Insulation atau yang setara.

4.7. Bahan Perkuatan

Bahan perkuatan untuk dinding ruang khasanah harus dibuat dari bahan kawat anyam
yang memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 05500.

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Umum

5.1.1. Sebelum papan gipsum dipasang, Kontraktor harus memeriksa kesesuaian


tinggi/kerataan permukaan, pembagian bidang, ukuran dan konstruksi
pemasangan terhadap ketentuan Gambar Kerja, serta lurus dan waterpas
pada tempat yang sama.

5.1.2. Pemasangan papan gipsum dan kelengkapannya harus sesuai dengan


petunjuk pemasangan dari pabrik pembuatnya.

5.1.3. Jenis/bentuk tepi papan gipsum harus dipilih berdasarkan jenis pemasangan
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PENYELESAIAN NO. SPEK : 09250


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-4
BITA

5.2. Pemasangan

5.2.1. Rangka papan gipsum untuk pemasangan di langit-langit, partisi atau


tempat-tempat lainnya, yang terdiri dari bahan baja ringan harus memiliki
bentuk dan ukuran yang sesuai dengan standar dari pabrik pembuatnya yang
dibuat khusus untuk tipe pemasangan papan gipsum seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.

5.2.2. Papan gipsum dipasangkan ke rangkanya dengan sekrup atau dengan alat
pengencang yang direkomendasikan, dan dengan diameter dan panjang yang
sesuai.

5.2.3. Rongga yang terbentuk di antara dinding papan gipsum harus diisi dengan
bahan isolasi bangunan sebagai peredam suara. Tebal isolasi bangunan harus
dipilih sedemikian rupa agar mengisi seluruh rongga dinding papan gipsum,
atau sesuai dengan Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui.

5.2.4. Dinding ruang khasanah dari papan gipsum harus diberi perkuatan dari kawat
anyam, dan pemasangannya harus dilakukan sesuai Gambar Detail
Pelaksanaan yang telah disetujui.

5.2.5. Sambungan antara papan gipsum harus menggunakan pita penyambung dan
perekat serta dikerjakan sesuai petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat
papan gipsum.

5.3. Pengecatan

5.3.1. Permukaan papan gipsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan
permukaan yang cacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai.

5.3.2. Kemudian permukaan papan gipsum tersebut harus dilapisi dengan cat dasar
khusus untuk papan gipsum untuk menutup permukaannya yang berpori.

5.3.3. Setelah cat dasar papan gipsum kering kemudian dilanjutkan dengan
pengaplikasian cat dasar dan/atau cat akhir sesuai ketentuan Spesifikasi
Teknis 09910 dalam warna akhir sesuai ketentuan Skema Warna yang akan
diterbitkan kemudian.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PENYELESAIAN NO. SPEK : 09250


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-4
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

09310

UBIN KERAMIK

1.0. LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan dan pemasangan ubin keramik pada
tempat-tempat sesuai petunjuk Gambar Kerja serta Spesifikasi Teknis ini.

2.0. STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI):

- SNI 03-4062-1996 - Ubin Lantai Keramik Berglasir.


- SNI 03-4061-1996 - Ubin Granito.

2.2. Australian Standard (AS).

2.3. British Standard (BS).

2.4. American National Standards Institute (ANSI).

2.5. Spesifikasi Teknis 04060 - Adukan dan Pelesteran.

3.0. PROSEDUR UMUM.

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis.

Contoh bahan dan data teknis/brosur bahan yang akan digunakan harus diserahkan
kepada Manajer Proyek untuk disetujui terlebih dahulu sebelum dikirimkan ke lokasi
proyek.
Contoh bahan ubin harus diserahkan sebanyak 3 (tiga) set masing-masing dengan 4
(empat) gradasi warna untuk setiap set.
Biaya pengadaan contoh bahan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

3.2. Pengiriman dan Penyimpanan.

Pengiriman ubin ke lokasi proyek harus terbungkus dalam kemasan pabrik yang
belum dibuka dan dilindungi dengan label/merek dagang yang utuh dan jelas.
Kontraktor wajib mennyediakan cadangan sebanyak 2,5% dari keseluruhan bahan
terpasang untuk diserahkan kepada Pemilik Proyek.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PENYELESAIAN NO. SPEK : 09310


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-4
BITA

4.0. BAHAN-BAHAN.

4.1. Umum.

Ubin keramik berglasur harus dari kualitas yang baik dan dari merek yang dikenal
yang memenuhi ketentuan SNI 03-4062-1996, antara lain sebagai berikut:

- Ketebalan min. 8mm dengan toleransi ± 5%


- Penyerapan air maksimal 5%
- Kekerasan minimal 6 skala Mohs
- Kekuatan lentur minimal 200kg/cm²
- Daya tekuk minimal 350kg/cm²
- Mutu I

Ubin keramik yang tidak rata permukaan dan warnanya, sisinya tidak lurus,
sudut-sudutnya tidak siku, retak atau cacat-cacat lainnya, tidak boleh dipasang.

4.2. Ubin Keramik Berglasir.

4.2.1. Ubin keramik berglasir merek Roman terdiri dari beberapa jenis seperti
tersebut berikut:

- Ubin keramik berglasir tipe non-slip ukuran 300mm x 300mm untuk lantai
KM/WC.
- Ubin keramik berglasir tipe non-glossy/matt ukuran 300mm x 300mm dan
400mm x 400mm untuk lantai pada tempat-tempat lainnya seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
- Ubin keramik berglasir ukuran 300mm x 300mm untuk dinding KM/WC.
- Ubin keramik berglasir ukuran 100mm x 300mm dan 100mm x 400mm
digunakan untuk plin pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.
- Step nosing dari keramik berglasir tipe non-slip dengan ukuran sesuai
standar dari pabrik pembuat.

4.2.2. Tipe dan/atau warna masing-masing ubin keramik harus sesuai Skema Warna
yang ditentukan kemudian.

4.3. Ubin Keramik Homogen

4.3.1. Ubin keramik homogen dari jenis polished atau unpolished harus memenuhi
persyaratan SNI 03-4061-1996, dengan ukuran 600mm x 600mm, seperti dari
Granito, Essenza atau Niro Granite.
Warna ubin homogen harus sesuai dengan Skema Warna yang ditentukan
kemudian.

4.3.2. Kecuali ditentukan lain, ubin keramik homogen dengan tinggi 100mm x
400mm dan 100mm x 600mm digunakan untuk plin pada tempat-tempat
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

4.3.3. Step/stair nosing dari keramik homogen harus dari tipe non-slip dengan
ukuran sesuai standar dari pabrik pembuat atau sesuai ketentuan dalam
Gambar Kerja.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PENYELESAIAN NO. SPEK : 09310


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-4
BITA

4.4. Siku Tepi dan Setrip Peralihan

Bagian ubin keramik yang bertemu dengan bahan penyelesaian lantai lainnya harus
dilengkapi dengan siku tepi kuningan, baja anti karat atau aluminium.

4.5. Adukan.

4.5.1. Adukan terdiri dari campuran semen dan pasir yang diberi bahan tambahan
penguat dalam jumlah penggunaan sesuai petunjuk dari pabrik pembuat.
Bahan-bahan adukan dan bahan tambahan harus memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 04060.

4.5.2. Adukan siap pakai/perekat adukan tipis sampai dengan 3mm untuk
memasang ubin, jika ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk
Manajer Proyek, harus memenuhi ketentuan AS 2358, ANSI 118.1, 118.4 dan
BS 5385, seperti Lemkra FK 101 dan Lemkra FK 103 (khusus daerah basah),
AM 30 Mortarflex atau ASA Fixall, atau MU-400 untuk pemasangan ubin
keramik pada dinding, dan MU-450 untuk pemasangan ubin keramik pada
lantai, buatan PT Cipta Mortar Utama.

4.6. Adukan Pengisi Celah.

Adukan pengisi celah harus merupakan produk campuran semen siap pakai, yang
diberi warna di pabrik pembuat, seperti Lemkra FS Nat Flexible, AM 50 Coloured
Ceramic Grout, ASA Coloured Grout.

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Persiapan

5.1.1. Pekerjaan pasangan ubin baru boleh dilakukan setelah pekerjaan lainnya
benar-benar selesai.

5.1.2. Pemasangan ubin harus menunggu sampai semua pekerjaan pemipaan air
bersih/air kotor atau pekerjaan lainnya yang terletak di belakang atau di bawah
pasangan ubin ini telah diselesaikan terlebih dahulu.

5.2. Pemasangan

5.2.1. Sebelum pemasangan ubin pada dinding dimulai, pelesteran harus dalam
keadaan kering, padat, rata dan bersih.
Adukan untuk pasangan ubin pada lantai, dinding luar dan bagian lain yang
harus kedap air harus terdiri dari campuran 1 semen, 3 pasir dan sejumlah
bahan tambahan, kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
Adukan untuk pasangan ubin pada tempat-tempat lainnya menggunakan
campuran 1 semen dan 5 pasir.
Tebal adukan untuk semua pasangan tidak kurang dari 25mm, kecuali bila
ditentukan lain dalam Gambar Kerja atau petunjuk Manajer Proyek harus
menggunakan adukan siap pakai seperti disebutkan dalam Spesifikasi Teknis
ini.

5.2.2. Adukan untuk pasangan ubin pada dinding harus diberikan pada permukaan
pelesteran dan permukaan belakang ubin, kemudian dilekatkan pada tempat
yang sesuai dengan yang direncanakan atau sesuai petunjuk Gambar Kerja.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PENYELESAIAN NO. SPEK : 09310


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-4
BITA

5.2.3. Adukan untuk pasangan ubin pada lantai harus ditempatkan di atas lapisan
pasir dengan ketebalan sesuai Gambar Kerja.

5.2.4. Ubin harus kokoh menempel pada alasnya dan tidak boleh berongga. Harus
dilakukan pemeriksaan untuk menjaga agar bidang ubin yang terpasang tetap
lurus dan rata.
Ubin yang salah letaknya, cacat atau pecah, harus dibongkar dan diganti.

5.2.5. Ubin mulai dipasang dari salah satu sisi agar pola simetri yang dikehendaki
dapat terbentuk dengan baik.

5.2.6. Sambungan atau celah-celah antara ubin harus lurus, rata dan seragam,
saling tegak lurus. Lebar celah tidak boleh lebih dari 1,6mm, kecuali bila
ditentukan lain.
Adukan harus rapi, tidak keluar dari celah sambungan.

5.2.7. Pemotongan ubin harus dikerjakan dengan keahlian dan dilakukan hanya
pada satu sisi, bila tidak terhindarkan.
Pada pemasangan khusus seperti pada sudut-sudut pertemuan, pengakhiran
dan bentuk-bentuk yang lainnya harus dikerjakan serapi dan sesempurna
mungkin.

5.2.8. Siar antara ubin dicor dengan semen pengisi/grout yang berwarna sama
dengan warna keramiknya dan disetujui Manajer Proyek.
Pengecoran dilakukan sedemikian rupa sehingga mengisi penuh garis-garis
siar.
Setelah semen pengisi cukup mengeras, bekas-bekas pengecoran segera
dibersihkan dengan kain lunak yang baru dan bersih.

5.2.9. Setiap pemasangan ubin keramik seluas 8m² harus diberi celah muai yang
terdiri dari penutup celah yang ditumpu dengan batang penyangga berupa
polystyrene atau polyethylene. Lebar celah muai harus sesuai petunjuk dalam
Gambar Kerja atau sesuai pengarahan dari Manajer Proyek.
Bahan berikut cara pemasangan penutup celah dan penyangganya harus
sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 07920.

5.3. Pembersihan dan Perlindungan.

Setelah pemasangan selesai, permukaan ubin harus benar-benar bersih, tidak ada
yang cacat, bila dianggap perlu permukaan ubin harus diberi perlindungan misalnya
dengan sabun anti karat atau cara lain yang diperbolehkan, tanpa merusak permukaan
ubin.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PENYELESAIAN NO. SPEK : 09310


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-4
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

09500

LANGIT-LANGIT

1.0 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan, tenaga, peralatan bantu dan pemasangan panel
untuk langit-langit pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan
Spesifikasi Teknis ini.

2.0 STANDAR/RUJUKAN

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI).

2.2. Standar Pabrik Pembuat.

2.3. Spesifikasi Teknis:

- 05500 - Berbagai Jenis Metal.


- 07465 - Panel Kalsium Silikat.
- 09250 - Papan Gipsum.

3.0 PROSEDUR UMUM

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis Bahan

Contoh dan data teknis/brosur bahan yang akan digunakan harus diserahkan terlebih
dahulu kepada Manajer Proyek untuk disetujui sebelum dikirimkan ke lokasi proyek.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan

Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan sebelum pekerjaan


dimulai, untuk disetujui oleh Manajer Proyek.
Gambar Detail Pelaksanaan harus mencakup penjelasan mengenai jenis/data bahan,
dimensi bahan, ukuran-ukuran, jumlah bahan, cara penyambungan, cara fabrikasi,
cara pemasangan dan detail lain yang diperlukan.

3.3. Pengiriman dan Penyimpanan

Bahan-bahan yang didatangkan harus menerakan merek yang jelas, dan harus
disimpan di tempat yang bersih dan kering, serta dilindungi dari kerusakan.

3.4. Ketidaksesuaian

3.4.1. Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, jumlah maupun
pemasangan dan lainnya.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PENYELESAIAN NO. SPEK : 09500


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-4
BITA

3.4.1. Bila bahan-bahan yang didatangkan atau difabrikasi ternyata menyimpang


atau tidak sesuai dengan yang telah disetujui, maka akan ditolak dan
Kontraktor wajib menggantinya dengan yang sesuai.

3.4.2. Biaya yang ditimbulkan karena hal di atas menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya dan tanpa tambahan waktu.

4.0 BAHAN-BAHAN.

4.1. Panel Gipsum.

Panel gipsum harus berupa desain khusus yang memiliki corak/motif unik dan mampu
menyerap suara pada frekwensi suara rendah hingga menengah, ukuran 600mm x
600mm atau 600mm x 1200mm, seperti Byhua atau Star dari Jayaboard, atau Star
dari Knauf atau yang setara yang disetujui Manajer Proyek.
Setiap panel harus memiliki sudut/tepi persegi untuk pemasangan exposed lay-in atau
sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
Tebal nominal sesuai standar dari pabrik.

4.2. Papan Gipsum.

Papan gipsum untuk langit-langit dengan pemasangan flush joint harus memenuhi
ketentuan Spesifikasi Teknis 09250.
Tebal papan harus sesuai dengan ketentuan dalam Gambar Kerja.

4.3. Panel Kalsium Silikat

Panel kalsium silikat untuk langit-langit dengan pemasangan flush joint harus
memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 07465 dengan tebal panel sesuai ketentuan
dalam Gambar Kerja.

4.4. Sistem Pemasangan dengan Rangka Terlihat

4.4.1. Rangka Langit-langit

Rangka langit-langit dengan perletakan exposed lay-in harus terbuat dari


bahan baja lapis galani dengan cat bakar warna putih, seperti dari Amstrong,
Jayaboard atau Knauf, dan terdiri sebagai berikut:

- Rangka utama (main tee) berukuran lebar 24mm dengan tinggi sesuai
standar pabrik pembuat.
- Rangka pembagi (cross tee) berukuran lebar 24mm dengan tinggi sesuai
standar pabrik pembuat.
- Rangka siku (side angle) berukuran lebar 22mm, tinggi 22mm.

4.4.2. Adjustable Rod

Adjustable rod harus terbuat dari kawat baja lapis galbani diameter 4mm
seperti direkomendasikan pabrik pembuat rangka langit-langit atau terbuat
dari kawat baja lapis galbani diameter minimal 2mm yang dipilin sedemikian
rupa seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, digunakan untuk menggantung
rangka langit-langit panel akustik maupun gipsum.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PENYELESAIAN NO. SPEK : 09500


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-4
BITA

4.4.3. Klip Penahan

Klip penahan harus terbuat dari bahan baja dengan ukuran dan bentuk sesuai
rekomendasi dari pabrik pembuat rangka langit-langit panel gipsum.

4.5. Sistem Pemasangan dengan Rangka tidak Terlihat

4.5.1. Rangka Langit-langit dari Metal

Rangka metal sistem ceiling batten untuk pemasangan dan penumpu panel
semen berserat dan papan gipsum harus berupa produk jadi (prefabrikasi)
yang dibuat dari bahan baja ringan lapis paduan seng dan aluminium seperti
Zincalume atau Galvalum dalam bentuk dan ukuran yang dibuat khusus untuk
pemasangan panel semen berserat dan papan gipsum, dengan dimensi sesuai
standar pabrik pembuat, seperti buatan Jayaboard, Knauf, Jof Metal, Buman.

4.5.2. Alat Pengencang.

Alat pengencang berupa sekrup dengan tipe sesuai jenis pemasangan harus
sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat rangka metal dan memenuhi
ketentuan AS 2589.

4.6. Batang Penggantung.

Batang penggantung untuk menahan/menggantung rangka langit-langit, armatur


penerangan dan lainnya, harus terbuat dari baja profil atau baja tulangan dengan
dimensi dan bentuk sesuai Gambar Kerja.
Bahan batang penggantung ini harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 05500.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Umum

5.1.1. Sebelum bahan panel langit-langit dipasang, Kontraktor harus memeriksa


kesesuaian tinggi permukaan, pembagian bidang, ukuran dan konstruksi
rangka langit-langit terhadap ketentuan Gambar Kerja, serta lurus dan
waterpas pada ketinggian yang sama.

5.1.2. Permukaan langit-langit terpasang harus rata, lurus, waterpas dan tidak
bergelombang pada seluruh permukaannya.

5.1.3. Bidang bukaan harus disediakan di langit-langit berupa panel yang dapat
dibuka yang berukuran minimal 300mm x 600mm, dengan jenis penyelesaian
yang sama dengan panel di sekitarnya.

5.2. Pemasangan Papan Langit-Langit dengan Rangka tidak Terlihat

5.2.1. Sebelum papan gipsum atau semen berserat dipasang, rangka langit-langit
dari bahan metal harus sudah terpasang lurus, rata dan rapi pada elevasi yang
ditentukan.

5.2.2. Lembar papan langit-langit harus dipasang mengikuti acuan garis tengah
ruangan kecuali bila disyaratkan lain dalam Gambar Kerja atau Manajer
Proyek.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PENYELESAIAN NO. SPEK : 09500


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-4
BITA

5.2.3. Lembar papan langit-langit dipasangkan pada rangka langit-langit dengan


sekrup sedemikian rupa sehingga papan tersebut terpasang dengan kuat dan
rapi. Kepala sekrup harus terbenam ke dalam panel, untuk kemudian ditutup
dengan dempul yang sesuai.

5.2.4. Pertemuan dengan dinding atau penembusan langit-langit oleh pekerjaan


lain harus diselesaikan dengan rapi dan dibuat serapat mungkin.

5.3. Pemasangan Panel Langit-Langit dengan Rangka Terlihat

5.3.1. Semua panel langit-langit berikut rangka langit-langit dan aksesorinya harus
dipasang sesuai dengan petunjuk pemasangan dari pabrik pembuatnya dan
atau Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui.

5.3.2. Semua rangka langit-langit harus lurus dan rata. Lis langit-langit harus
dipasang pada setiap penembusan langit-langit dan dinding.

5.3.3. Kawat penggantung rangka langit-langit atau adjustable rod harus ditempatkan
pada jarak-jarak tertentu sedemikian rupa sehingga tegak lurus dan digantung
ke batang penggantung di atasnya.
Sistem pemasangan harus mempertimbangkan adanya pemuaian untuk
mencegah rusaknya panel gipsum.

5.3.4. Pemasangan rangka langit-langit dimulai dari tengah-tengah ruangan, kecuali


bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
Pertemuan dengan dinding atau penembusan langit-langit harus diselesaikan
dengan rapi dan dibuat serapat mungkin.

5.4. Batang Penggantung

Batang penggantung harus diadakan dan dipasang untuk menggantung rangka langit-
langit, bukaan untuk armatur lampu dan kisi-kisi udara ke struktur bangunan.
Ukuran batang penggantung harus disesuaikan dengan berat beban yang akan
digantungnya, kecuali bila ditunjukkan lain dalam Gambar Kerja.

5.5. Pengecatan.

5.5.1. Batang penggantung yang terbuat dari bahan baja profil harus diberi lapisan
cat anti karat berupa cat dasar sebanyak 2 lapis.
Bahan dan cara pelaksanaannya harus memenuhi ketentuan Spesifikasi
Teknis 09910.

5.5.2. Kecuali langit-langit dengan panel gipsum, langit-langit dari papan gipsum dan
panel kalsium silikat harus diberi lapisan cat dalam warna sesuai ketentuan
dalam Skema Warna, dan dengan cara yang sesuai dengan ketentuan
Spesifikasi Teknis 09910.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PENYELESAIAN NO. SPEK : 09500


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-4
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

09910

CAT

1.0 LINGKUP PEKERJAAN.

Lingkup pekerjaan ini mencakup pengangkutan dan pengadaan semua peralatan, tenaga
kerja dan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan pengecatan selengkapnya,
sesuai dengan Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
Kecuali ditentukan lain, semua permukaan eksterior dan interior harus dicat dengan standar
pengecatan minimal 1 (satu) kali cat dasar dan 2 (dua) kali cat akhir.

2.0 STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Steel Structures Painting Council (SSPC).

2.2. Swedish Standard Institution (SIS).

2.3. Petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat.

3.0 PROSEDUR UMUM.

3.1. Data Teknis dan Kartu Warna.

Kontraktor harus menyerahkan data teknis/brosur dan kartu warna dari cat yang akan
digunakan, untuk disetujui terlebih dahulu oleh Manajer Proyek.
Semua warna ditentukan oleh Manajer Proyek dan akan diterbitkan secara terpisah
dalam suatu Skema Warna.

3.2. Contoh dan Pengujian.

3.2.1. Cat yang telah disetujui untuk digunakan harus disimpan di lokasi proyek
dalam kemasan tertutup, bertanda merek dagang dan mencantumkan
indentitas cat yang ada di dalamnya, serta harus diserahkan tidak kurang 2
(dua) bulan sebelum pekerjaan pengecatan, sehingga cukup dini untuk
memungkinkan waktu pengujian selama 30 (tiga puluh) hari.

3.2.2. Pada saat bahan cat tiba di lokasi, Kontraktor dan Manajer Proyek mengambil
1 liter contoh dari setiap takaran yang ada dan diambil secara acak dari
kaleng/kemasan yang masih tertutup. Isi dari kaleng/kemasan contoh harus
diaduk dengan sempurna untuk memperoleh contoh yang benar-benar dapat
mewakili.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PENYELESAIAN NO. SPEK : 09910


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-6
BITA

3.2.3. Untuk pengujian, Kontraktor harus membuat contoh warna dari cat-cat
tersebut di atas 2 (dua) potongan kayu lapis atau panel semen berserat
berukuran 300mm x 300mm untuk masing-masing warna. 1 (satu) contoh
disimpan Kontraktor dan 1 (satu) contoh lagi disimpan Manajer Proyek guna
memberikan kemungkinan untuk pengujian di masa mendatang bila bahan
tersebut ternyata tidak memenuhi syarat setelah dikerjakan.

3.2.4. Biaya pengadaan contoh bahan dan pembuatan contoh warna cat menjadi
tanggung jawab Kontraktor.

4.0 BAHAN-BAHAN

4.1. Umum.

4.1.1. Cat harus mengandung bahan-bahan yang tidak beracun dan aman bagi
kesehatan manusia, harus ramah lingkungan, tidak berbau dan mengandung
kadar VOC (Volatile Organic Compound) yang rendah.

4.1.2. Cat harus dalam kaleng/kemasan yang masih tertutup patri/segel, dan masih
jelas menunjukkan nama/merek dagang, nomor formula atau spesifikasi cat,
nomor takaran pabrik, warna, tanggal pembuatan pabrik, petunjuk dari pabrik
dan nama pabrik pembuat, yang kesemuanya harus masih absah pada saat
pemakaiannya. Semua bahan harus sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan pada daftar cat.

4.1.3. Cat dasar yang dipakai dalam pekerjaan ini harus berasal dari satu
pabrik/merek dagang dengan cat akhir yang akan digunakan.
Untuk menetapkan suatu standar kualitas, disyaratkan bahwa semua cat yang
dipakai harus berdasarkan/mengambil acuan pada cat-cat hasil produksi
Dulux, Mowilex, Jotun.

4.2. Cat Dasar.

4.2.1. Water-based sealer untuk permukaan interior dan eksterior pelesteran, beton,
panel semen berserat adalah seperti berikut:

- Nippon Vinilex 5180 Wall Sealer


- Dulux Alkali Resisting Primer.
- Mowilex Undercoat.

4.2.2. Solvent-based anti corrosive zinc phosphate untuk permukaan baja dan
berbagai jenis metal adalah seperti berikut:

- Dulux Quick-Drying Universal Primer Green.


- Mowilex Zinc Phosphate Primer.

4.3. Undercoat.

Undercoat untuk permukaan baja dan berbagai jenis metal adalah seperti berikut:

- Dulux Undercoat.
- Mowilex Undercoat.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PENYELESAIAN NO. SPEK : 09910


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-6
BITA

4.4. Cat Akhir.

4.4.1. High durable dan washable emulsion (acrylic copolymer emulsion) dengan
tampilan semi kilap untuk permukaan interior pelesteran, beton, papan
gipsum, panel semen berserat adalah seperti berikut:

- Nippon Super Vinilex 5000.


- Dulux Pentalite Emulsion.
- Mowilex Vinyl Silk.

4.4.2. Premium quality, 100% acrylic based emulsion paint untuk permukaan
eksterior pelesteran, beton, panel semen berserat adalah seperti berikut:

- Dulux Weathershield.
- Mowilex Weathercoat.

4.4.3. High quality solvent-based high quality gloss finish untuk permukaan baja dan
berbagai jenis metal adalah seperti berikut:

- Dulux Synthetic Supergloss.


- Mowilex Synthetic Alkyd Gloss Enamel.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Pembersihan, Persiapan dan Perawatan Awal Permukaan

5.1.1. Umum

- Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan lainnya,


permukaan polesan mesin, pelat, instalasi lampu dan benda-benda
sejenisnya yang berhubungan langsung dengan permukaan yang akan
dicat, harus dilepas, ditutupi atau dilindungi, sebelum pelaksanaan
persiapan permukaan dan pengecatan dimulai.
- Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dalam
bidang tersebut.
- Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukan persiapan
permukaan atau pelaksanaan pengecatan. Minyak dan lemak harus
dihilangkan dengan memakai kain bersih dan zat pelarut/pembersih yang
berkadar racun rendah dan mempunyai titik nyala di atas 38C.
- Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur sedemikian rupa
sehingga debu dan pencemar lain yang berasal dari proses pembersihan
tersebut tidak jatuh di atas permukaan cat yang baru dan basah.

5.1.2. Permukaan Pelesteran dan Beton.

Permukaan pelesteran dan beton umumnya hanya boleh dicat sesudah


sedikitnya selang waktu 4 (empat) minggu untuk mengering di udara terbuka.
Semua pekerjaan pelesteran atau beton yang cacat harus dipotong dengan
tepi-tepinya dan ditambal dengan pelesteran baru hingga tepi-tepinya
bersambung menjadi rata dengan pelesteran sekelilingnya.
Permukaan pelesteran dan beton yang akan dicat harus dipersiapkan dengan
menghilangkan bunga garam kering, bubuk besi, kapur, debu, lumpur, lemak,
minyak, aspal, adukan yang berlebihan dan tetesan-tetesan adukan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PENYELESAIAN NO. SPEK : 09910


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-6
BITA

Sesaat sebelum pelapisan cat dasar dilakukan, permukaan pelesteran


dibasahi secara meneyeluruh dan seragam dengan tidak meninggalkan
genangan air. Hal ini dapat dicapai dengan menyemprotkan air dalam bentuk
kabut dengan memberikan selang waktu dari saat penyemprotan hingga air
dapat diserap.

5.1.3. Permukaan Gipsum.

Permukaan gipsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan
permukaan yang cacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai.
Kemudian permukaan gipsum tersebut harus dilapisi dengan cat dasar khusus
untuk gipsum, untuk menutup permukaannya yang berpori, seperti ditentukan
dalam Spesifikasi Teknis 09250.
Setelah cat dasar ini mengering dilanjutkan dengan pengecatan sesuai
ketentuan Spesifikasi ini.

5.1.4. Permukaan Barang Besi/Baja.

a. Besi/Baja Baru.

Permukaan besi/baja yang terkena karat lepas dan benda-benda asing


lainnya harus dibersihkan secara mekanis dengan sikat kawat atau
penyemprotan pasir/sand blasting sesuai standar Sa 2½.
Semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan sebagainya harus dibersihkan
dengan zat pelarut yang sesuai dan kemudian dilap dengan kain bersih.
Sesudah pembersihan selesai, pelapisan cat dasar pada semua
permukaan barang besi/baja dapat dilakukan sampai mencapai ketebalan
yang disyaratkan.

b. Besi/Baja Dilapis Dasar di Pabrik/Bengkel.

Bahan cat dasar yang diaplikasikan di pabrik/bengkel harus dari merek


yang sama dengan cat akhir yang akan diaplikasikan di lokasi proyek dan
memenuhi ketentuan dalam butir 4.2. dari Spesifikasi Teknis ini.
Barang besi/baja yang telah dilapis dasar di pabrik/bengkel harus
dilindungi terhadap karat, baik sebelum maupun sesudah pemasangan
dengan cara segera merawat permukaan karat yang terdeteksi.
Permukaan harus dibersihkan dengan zat pelarut untuk menghilangkan
debu, kotoran, minyak, gemuk.
Bagian-bagian permukaan yang tergores atau berkarat harus dibersihkan
dengan sikat kawat sampai bersih, sesuai standar St 2/SP-2, dan
kemudian dicat kembali (touch-up) dengan bahan cat yang sama dengan
yang telah disetujui, sampai mencapai ketebalan yang disyaratkan.

c. Besi/Baja Lapis Seng/Galbani.

Permukaan besi/baja berlapis seng/galbani yang akan dilapisi cat warna


harus dikasarkan terlebih dahulu dengan bahan kimia khusus yang
diproduksi untuk maksud tersebut, atau disikat dengan sikat kawat.
Bersihkan permukaan dari kotoran-kotoran, debu dan sisa-sisa
pengasaran, sebelum pengaplikasian cat dasar.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PENYELESAIAN NO. SPEK : 09910


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-6
BITA

5.2. Selang Waktu Antara Persiapan Permukaan dan Pengecatan

Permukaan yang sudah dibersihkan, dirawat dan/atau disiapkan untuk dicat harus
mendapatkan lapisan pertama atau cat dasar seperti yang disyaratkan, secepat
mungkin setelah persiapan-persiapan di atas selesai. Harus diperhatikan bahwa hal ini
harus dilakukan sebelum terjadi kerusakan pada permukaan yang sudah disiapkan di
atas.

5.3. Pelaksanaan Pengecatan

5.3.1. Umum

- Permukaan yang sudah dirapihkan harus bebas dari aliran punggung cat,
tetesan cat, penonjolan, gelombang, bekas olesan kuas, perbedaan warna
dan tekstur.
- Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harus sudah sempurna
dan semua lapisan harus diusahakan membentuk lapisan dengan
ketebalan yang sama.
- Perhatian khusus harus diberikan pada keseluruhan permukaan, termasuk
bagian tepi, sudut dan ceruk/lekukan, agar bisa memperoleh ketebalan
lapisan yang sama dengan permukaan-permukaan di sekitarnya.
- Permukaan besi/baja atau kayu yang terletak bersebelahan dengan
permukaan yang akan menerima cat dengan bahan dasar air, harus telah
diberi lapisan cat dasar terlebih dahulu.

5.3.2. Proses Pengecatan.

- Harus diberi selang waktu yang cukup di antara pengecatan yang


berikutnya untuk memberikan kesempatan pengeringan yang sempurna,
disesuaikan dengan keadaan cuaca dan ketentuan dari pabrik pembuat
cat dimaksud, dan sesuai ketentuan berikut:

a. Permukaan Interior Pelesteran dan Beton.

Cat dasar : 1 (satu) lapis water-based sealer.


Cat akhir : 2 (dua) lapis acrylic copolymer emulsion.

b. Permukaan Interior Papan Gipsum.

Cat akhir : 2 (dua) lapis acrylic copolymer emulsion

c. Permukaan Eksterior Pelesteran dan Beton

Cat dasar : 1 (satu) lapis water-based sealer.


Cat akhir : 2 (dua) lapis akrilik emulsi murni khusus eksterior.

d. Permukaan Besi/Baja.

Cat dasar : 1 (dua) lapis solvent-based anti-corrosive zinc


phosphate primer.
Undercoat : 1 (satu) lapis undercoat.
Cat akhir : 2 (dua) lapis high quality solvent-based high quality
gloss finish.

- Ketebalan setiap lapisan cat (dalam keadaan kering) harus sesuai dengan
ketentuan dan/atau standar dari pabrik pembuat cat yang telah disetujui
untuk digunakan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PENYELESAIAN NO. SPEK : 09910


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 5-6
BITA

5.3.3. Penyimpanan, Pencampuran dan Pengenceran.

- Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukkan tanda-tanda


mengeras, membentuk selaput yang berlebihan dan tanda-tanda
kerusakan lainnya.
- Cat harus diaduk, disaring secara menyeluruh dan juga agar seragam
konsistensinya selama pengecatan.
- Bila disyaratkan oleh keadaan permukaan, suhu, cuaca dan metoda
pengecatan, maka cat boleh diencerkan sesaat sebelum dilakukan
pengecatan dengan mentaati petunjuk yang diberikan oleh pabrik
pembuat cat dan tidak melebihi jumlah 0,5liter zat pengencer yang baik
untuk 4 liter cat.
- Pemakaian zat pengencer tidak berarti lepasnya tanggung jawab
Kontraktor untuk memperoleh daya tahan cat yang tinggi (mampu
menutup warna lapis di bawahnya).

5.3.4. Metode Pengecatan.

- Cat dasar untuk permukaan pelesteran dan beton diberikan dengan kuas
dan lapisan berikutnya boleh dengan kuas atau rol.
- Cat dasar untuk permukaan barang besi/baja diberikan dengan kuas atau
disemprotkan dan lapisan berikutnya boleh menggunakan semprotan.

5.4. Pemasangan Kembali Barang-barang yang Dilepas.

Sesudah selesainya pekerjaan pengecatan, maka barang-barang yang dilepas harus


dipasang kembali oleh pekerja yang ahli dalam bidangnya.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PENYELESAIAN NO. SPEK : 09910


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 6-6
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

09930

LAPISAN TRANSPARAN

1.0 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi penyediaan secara lengkap tenaga kerja, alat-alat, bahan-bahan dan
pelaksanaan pekerjaan lapisan transparan pada seluruh permukaan kayu halus sesuai
petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.

2.0 STANDAR/RUJUKAN

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI).

2.2. Standar dan/atau petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat.

2.3. Spesifikasi Teknis 08210 - Pintu dan Jendela Kayu.

3.0 PROSEDUR UMUM

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis

3.1.1. Contoh bahan lapisan transparan yang dilengkapi dengan data teknis/brosur
harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui terlebih dahulu
sebelum digunakan.

3.1.2. Sebelum pengerjaan lapisan transparan dilaksanakan, Kontraktor harus


menyerahkan contoh pengerjaannya sesuai prosedur pengecatan dari pabrik
pembuat, kepada Manajer Proyek untuk disetujui.

3.1.3. Biaya pengadaan contoh dan pembuatan contoh pengerjaan menjadi


tanggung jawab Kontraktor.

3.2. Penyimpanan

Bahan lapisan transparan harus disimpan dalam ruang yang kering dengan ventilasi
yang cukup, terlindung dari cuaca, air dan api. Penyimpanan tidak boleh langsung di
atas tanah.

4.0 BAHAN-BAHAN

4.1. Umum.

Bahan-bahan untuk pekerjaan lapisan transparan harus dalam kaleng/kemasan yang


masih tertutup (disegel) dan jelas menunjukkan merek dagang, nomor formula atau
spesifikasi nomor pabrik, warna, petunjuk dari pabrik dan nama pabrik yang
seluruhnya masih absah pada saat pemakaiannya.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PENYELESAIAN NO. SPEK : 09930


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-4
BITA

Cat-cat yang digunakan harus berasal dari satu merek dagang, seperti buatan PT
Propan Raya.

4.2. Lapisan Transparan Tipe Politur untuk Kayu Interior dan Eksterior.

4.2.1. Dempul.

Dempul (wood filler) harus dari WF-115 Impra, digunakan sebagai penutup
dan pengisi pori-pori kayu.

4.2.2. Warna Transparan.

Warna transparan dalam warna sesuai Skema Warna yang diterbitkan


kemudian, harus dari jenis berbahan dasar uretan seperti Ultran Politur P-01
untuk pekerjaan kayu interior dan Ultran Politur P-03 UV untuk pekerjaan kayu
eksterior, atau yang setara yang disetujui.

4.2.3. Warna Natural

Warna natural jenis kilap atau dof (sesuai Petunjuk Manajer Proyek atau
Skema Warna) dari Ultran P-01 untuk interior atau Ultran Politur P-03 UV
untuk pekerjaan kayu eksterior, atau yang setara yang disetujui.

4.3. Lapisan Transparan Tipe NC (Nitrocellulose Base).

4.3.1. Dempul.

Dempul tipe Impra SH-113, digunakan untuk mengisi dan menutup pori-pori
permukaan kayu.

4.3.2. Bubuk Pewarna (Wood Stain).

Bubuk pewarna Impra WS-162 atau warna lainnya digunakan untuk memberi
warna pada permukaan kayu.

4.3.3. Penutup Pori-Pori.

Penutup pori-pori Impra SS-121, digunakan sebagai cat dasar.

4.3.4. Cat Akhir (Top Coat).

Cat akhir Impra Meuble Lack NC-141, digunakan sebagai cat akhir, dalam
penyelesaian kilap, semi kilap/satin atau dof.

4.4. Amplas.

Jenis amplas sesuai dengan ketentuan dalam butir 5.0 dari Spesifikasi Teknis.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PENYELESAIAN NO. SPEK : 09930


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-4
BITA

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Umum

5.1.1. Pekerjaan lapisan transparan dilaksanakan pada seluruh permukaan kayu


halus seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, kecuali bila ditentukan lain.

5.1.2. Pekerjaan lapisan transparan dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan kayu


halus dipasang sesuai Gambar Kerja.

5.1.3. Pelaksanaan pekerjaan lapisan transparan harus mengikuti petunjuk dari


pabrik pembuatnya.

5.2. Persiapan Permukaan

Permukaan kayu yang akan diberi lapisan transparan harus diamplas dengan kertas
amplas no. 180 dengan gerakan searah urat kayu.

5.3. Pengerjaan Lapisan Transparan Tipe Politur

5.3.1. Kayu Interior

a. Lapisan I

Lapisan I berupa 1 lapis dempul diberikan secara merata pada seluruh


permukaan kayu untuk menutup dan mengisi pori-pori dan lubang kayu,
dan setelah dempul kering (dalam waktu ± 30 menit) dilakukan
pengamplasan dengan amplas no. 240.

b. Lapisan II

Lapisan II berupa warna transparan sebanyak 2 lapis. Setiap kali akan


mengulaskan lapisan berikutnya, lapisan sebelumnya yang telah kering
(dalam selang waktu minimal 3 jam) harus diamplas lebih dahulu dengan
amplas halus no. 400. Gerakan pengamplasan harus searah urat kayu.
Setelah sisa-sisa pengamplasan tersebut dibersihkan, lapis berikutnya
dapat diulaskan.

c. Lapisan III

Lapisan III berupa warna natural jenis kilap (gloss) atau dof sebanyak 1
lapis.

5.3.2. Kayu Eksterior

a. Lapisan I

Lapisan I berupa warna transparan sebanyak 2 lapis. Setiap kali akan


mengulaskan lapisan berikutnya, lapisan sebelumnya yang telah kering
(dalam selang waktu minimal 3 jam) harus diamplas lebih dahulu dengan
amplas halus no. 400. Gerakan pengamplasan harus searah urat kayu.
Setelah sisa-sisa pengamplasan tersebut dibersihkan, lapis berikutnya
dapat diulaskan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PENYELESAIAN NO. SPEK : 09930


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-4
BITA

b. Lapisan II

Lapisan II berupa warna natural jenis kilap (gloss) atau dof sebanyak 1
lapis.

5.4. Pengerjaan Lapisan Transparan Tipe NC (Nitrocellulose Base)

5.4.1. Lapisan I.

1 lapis dempul untuk mengisi dan menutup semua pori-pori kayu dan
menggosok semua permukaan kayu dengan menggunakan amplas no. 240,
dilakukan setelah dempul kering.
Aplikasi dempul harus dengan kuas atau gulungan kapas seperti
direkomendasikan oleh pabrik pembuat.

5.4.2. Lapisan II

1 lapis bubuk pewarna dalam warna sesuai ketentuan Skema Warna yang
diterbitkan terpisah. Ketika masih basah, sapu bubuk pewarna dengan bola
kapas untuk menyebarkan bubuk pewarna agar diperoleh warna yang merata.
Sebelum mengaplikasikan lapisan berikutnya, lapisan sebelumnya yang akan
mengering dalam waktu minimal 3 jam, harus diamplas dengan kertas amplas
halus dan setelah bubuk pewarna kering, permukaan kayu dibersihkan dengan
kain kering untuk menyingkirkan bubuk pewarna yang berlebih.
Aplikasi bubuk pewarna harus dengan alat penyemprot sesuai rekomendasi
pabrik pembuat.

5.4.3. Lapisan III

1 atau 2 lapis penutup pori-pori sebagai cat dasar. Biarkan lapisan mengering
dalam waktu minimal 3 jam, dan kemudian amplas dengan kertas amplas no.
400, dan bersihkan premukaan dari sisa-sisa kotoran. Ulangi proses ini sekali
lagi untuk memperoleh permukaan yang rata dan halus.
Aplikasi penutup pori-pori harus dengan alat yang direkomendasikan oleh
pabrik pembuat.

5.4.4. Lapisan IV

1 atau 2 lapis lapisan cat akhir (top coat) dalam tipe/jenis penyelesaian sesuai
ketentuan Skema Warna yang diterbitkan kemudian atau sesuai petunjuk
Manajer Proyek.
Aplikasi cat akhir harus dengan alat penyemprot sesuai rekomendasi pabrik
pembuat.

5.5. Metoda Pengaplikasian.

Pengerjaan lapisan transparan dilaksanakan dengan menggunakan alat-alat yang


sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PENYELESAIAN NO. SPEK : 09930


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-4
DIVISI 10
BIDANG KHUSUS
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

10150

KUBIKAL

1.0 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini akan meliputi pengadaan dan pemasangan kubikal untuk WC, termasuk rangka,
panel dan aksesori lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi ini.

2.0 STANDAR/RUJUKAN.

Standar Pabrik Pembuat

3.0 PROSEDUR UMUM.

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis.

Contoh bahan dan data teknis harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk
dipelajari dan disetujui.
Contoh bahan terdiri dari:

- Rangka dari bagian ukuran penuh suatu unit sebanyak 2 buah, masing-masing
panjang 300mm, yang menunjukkan jenis bahan yang akan digunakan termasuk
jenis penyelesaian, alat pengencang dan sistem penumpunya.
- 2 buah panel dari bagian ukuran penuh suatu unit, berukuran 300mm x 300mm
untuk setiap jenis bahan yang diusulkan untuk digunakan, termasuk penyelesaian,
alat pengencang dan sistem penumpu. Contoh harus menunjukkan variasi warna,
tekstur dan tampilan akhir yang diharapkan pada pekerjaan yang telah selesai.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan

3.2.1. Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan untuk semua


komponen termasuk tata letak lengkap, elevasi, detail-detail untuk setiap
lokasi yang menunjukkan hubungan semua komponen, angkur dan alat
pengencang. Gambar Detail Pelaksanaan harus menunjukkan hubungan ke
konstruksi di sebelahnya/di dekatnya.

3.2.2. Bila Gambar Detail Pelaksanaan menyimpang dari Gambar Kerja atau
persyaratan Spesifikasi, Kontraktor harus membuat catatan mengenai
penyimpangan tersebut di dalam Gambar Detail Pelaksanaan dilengkapi
dengan penjelasan.tertulis.

3.2.3. Gambar Detail Pelaksanaan harus berisi jumlah lengkap bahan-bahan untuk
semua bagian, sekrup dan alat pengencang yang dibutuhkan agar kubikal
dapat terpasang dengan lengkap dan baik.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BIDANG KHUSUS NO. SPEK : 10150


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-4
BITA

3.3. Pengiriman dan Penyimpanan

3.3.1. Bahan-bahan harus didatangkan dan disimpan dengan cara sedemikian rupa
untuk mencegah kerusakan mekanikal atau kerusakan oleh elemen-elemen.

3.3.2. Bahan-bahan harus didatangkan ke lokasi dalam waktu yang cukup untuk
mencegah keterlambatan kemajuan pekerjaan dan juga untuk memungkinkan
koordinasi yang baik dengan bagian pekerjaan lainnya.

3.4. Kendali Mutu

3.4.1. Kontraktor Pemasang.

Kontraktor pemasang harus merupakan suatu perusahaan yang memiliki


minimal 5 tahun pengalaman dalam pemasangan sistem yang serupa dengan
yang dibutuhkan dalam proyek ini dan diterima serta telah terdaftar oleh
pemasuk/pabrik pembuat bahan untuk pekerjaan ini.

3.4.2. Mock-Up.

Kontraktor harus membuat mock-up di lokasi proyek atau lokasi lain yang
disetujui Manajer Proyek, termasuk semua komponen yang diperlukan. Mock-
up harus dibuat dan disetujui sebelum memulai pembelian, kecuali bila mock-
up tersebut tidak merupakan bagian dari pemasangan. Bila mock-up ditolak,
perbaikan harus dilakukan dan harus disetujui Manajer Proyek sebelum
pengadaan bahan-bahan.

3.5. Koordinasi.

Pekerjaan ini harus benar-benar berkoordinasi dengan bagian pekerjaan lainnya.


Periksa dimensi dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan bahan-bahan dalam
pekerjaan ini sebelum pemasangan dilakukan.

4.0 BAHAN-BAHAN

4.1. Panel.

Panel untuk kubikal dengan tebal 20mm, harus dibuat dari bahan phenolic kualitas
terbaik, seperti produk ProCubic, Bescube, atau X-Cube
Ukuran kubikal harus sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.

4.2. Kubikal

Kubikal dengan ukuran dan bentuk sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja, harus
terdiri dari susunan bagian-bagian berikut:

- Panel pembagi yang dipasang ke dinding dan panel muka menggunakan kanal
aluminium berlapis clear anodized.
- Panel muka yang dipasang ke dinding samping dan bagian atas dengan
menggunakan kanal aluminium berlapis anodized dan ke lantai dengan kaki
pedestal/pasak kuningan diameter 6mm. Sisi-sisi yang terlihat harus diselesaikan
dengan rapi.
- Kanal pengisi ke bukaan pintu yang harus memiliki potongan yang rapi dan terdiri
dari satu bagian di antara panel-panel muka.
- Pintu tahan air dan lembab yang difabrikasi dari bahan yang sama dengan panel.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BIDANG KHUSUS NO. SPEK : 10150


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-4
BITA

4.3. Alat Penggantung dan Pengunci

Setiap pintu harus dilengkapi dengan 2 buah engsel, 1 selot yang memiliki indikator,
dan satu penggantung baju/handuk, semuanya dibuat dari bahan stainless steel
bermutu tinggi, dan harus berasal dari pabrik pembuat kubikal yang disetujui.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Inspeksi.

5.1.1. Pemeriksaan Permukaan.

Kontraktor Pemasang harus memeriksa kondisi di mana kubikal akan


dipasang dan harus memberitahu Kontraktor secara tertulis bila kondisi tidak
memuaskan. Kontraktor Pemasang tidak diijinkan melaksanakan pekerjaan
jika kondisi tersebut belum diperbaiki.

5.1.2. Pengukuran

Lakukan pengukuran sebelum pemasangan agar diperoleh pemasangan yang


membentuk sudut sempurna dan batas yang baik.

5.2. Pemasangan

5.2.1. Pemasangan harus sesuai dengan instruksi pemasangan dari pabrik pembuat
dan sesuai dengan Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui.
Potong unit-unit sesuai kebutuhan agar memiliki tampilan seragam dan pas
pada batas yang telah ditentukan. Pekerjaan interior dilakukan setelah bukaan
luar ditutup, pekerjaan basah telah mengering, dan temperatur dalam
bangunan seragam, minimal 15°C.

5.2.2. Panel pembagi, penumpu akhir dan batang pengaku yang dibutuhkan harus
dirakit dan dipasang dengan rapi dan baik dengan cara sedemikian rupa
sehingga hanya sedikit dibutuhkan pengeboran dan pemotongan dinding atau
kolom.

5.2.3. Pertemuan antara unit dan sub-unit harus dikerjakan sedemikian rupa
sehingga membentuk sambungan yang rapi. Batang kanal dinding untuk
pengangkuran dan akhir dari panel pembagi yang menuju dinding dan panel-
panel pembagi harus terkunci ke penumpu struktural dengan jenis baut yang
direkomendasi untuk beton dan dengan alat yang disetujui.

5.2.4. Dengan persetujuan, alat pengencang jenis power cartridge driven dapat
digunakan. Sesuaikan detail kepala kubikal dengan detail langit-langit.

5.2.5. Setiap komponen yang digunakan dalam pemasangan harus yang berasal dari
pabrik pembuatnya dan merupakan sistem yang lengkap, dan penggantian
salah satu komponen dari merek lain yang setara tidak diijinkan.

5.3. Perbaikan dan Pengujian.

5.3.1. Setelah pemasangan kubikal selesai dan lengkap, setiap lubang atau retak
yang timbul di permukaan panel harus diperbaiki dan dicat ulang dengan jenis
cat dan warna yang sama dengan warna yang ada.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BIDANG KHUSUS NO. SPEK : 10150


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-4
BITA

5.3.2. Setiap goresan pada permukaan panel yang telah selesai dipasang atau
setiap bagian bangunan yang rusak karena pekerjaan ini harus diperbaiki dan
diselesaikan dengan rapi sehingga sama dengan sekitarnya.

5.3.3. Setelah pekerjaan selesai, bahan-bahan terbuang dan kotoran-kotoran harus


disingkirkan dan dibuang pada tempat yang telah ditentukan.

5.4. Perlindungan

5.4.1. Pekerjaan yang telah selesai harus dilindungi terhadap kerusakan selama sisa
masa konstruksi.

5.4.2. Kerusakan pada pekerjaan yang berdekatan harus diperbaiki sampai disetujui
Manajer Proyek dan tanpa biaya tambahan dari Pemilik Proyek.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BIDANG KHUSUS NO. SPEK : 10150


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-4
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

10350

TIANG BENDERA

1.0. LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini akan meliputi pengadaan dan pemasangan tiang bendera dan kelengkapannya
seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini dan Gambar Kerja.

2.0. STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI).

2.2. Japanese Industrial Standard (JIS).

2.3. Spesifikasi Teknis :

- 03300 - Beton Cor di Tempat.


- 05500 - Berbagai Jenis Metal.
- 09910 - Cat.

3.0. PROSEDUR UMUM.

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis

3.1.1. Data teknis bahan-bahan untuk pekerjaan tiang bendera harus diserahkan
kepada Manajer Proyek untuk diperiksa dan disetujui.

3.1.2. Contoh bahan penyelesaian tiang bendera dan aksesori, masing-masing


sebanyak 3 (tiga) buah, harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk
diperiksa dan disetujui.

3.1.3. Biaya pengadaan contoh bahan menjadi tanggung-jawab Kontraktor.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan

Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan yang lengkap yang


meliputi cara fabrikasi, cara pemasangan, ukuran dan detail lainnya untuk diperiksa
dan disetujui Manajer Proyek.

3.3. Pengiriman dan Penyimpanan

Bila bahan tiang bendera akan disimpan di lokasi untuk waktu yang panjang, semua
bahan pembungkus tidak boleh dibuka dan bila disimpan tanpa pembungkus harus
ditempatkan di tempat yang kering, lepas dari lantai.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BIDANG KHUSUS NO. SPEK : 10350


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-3
BITA

4.0. BAHAN-BAHAN.

4.1. Tiang Bendera.

Tiang bendera dibuat dari bahan baja berbentuk kerucut, tanpa sambungan yang
terlihat, dilapisi seng celup panas, dan memiliki karakteristik sesuai standar dari pabrik
pembuatnya, antara lain sebagai berikut:

- Bahan baja dari mutu JIS G3444 STK41,


- Ketebalan bahan baja 3,2mm,
- Kekuatan tiang 400kg/cm²,
- Dilengkapi bola diameter 50mm pada bagian atas tiang,
- Dilengkapi roda pengerek,
- Dilengkapi kait untuk tali tiang bendera,

seperti tipe Taper Flag Pole buatan PPI atau yang setara.
Tinggi tiang, diameter bagian atas dan bawah harus sesuai standar dari pabrik
pembuatnya, seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

4.2. Beton.

Beton untuk pondasi atau pemasangan tiang bendera harus memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 03300.

4.3. Aksesori.

Aksesori tiang bendera, seperti tali dan lainnya harus berasal dari produk berkualitas
dan disetujui Manajer Proyek.

4.4. Bahan Metal.

Bahan metal yang diperlukan untuk melengkapi pemasangan tiang bendera, dalam
bentuk dan dimensi sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja, harus memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 05500.

4.5. Pengecatan.

Kecuali ditentukan lain, bahan cat untuk seluruh permukaan tiang bendera harus
memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 09910.

4.6. Hiasan.

Hiasan pada tiang bendera harus sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Pemeriksaan.

Sebelum memulai pekerjaan, periksa lokasi pemasangan, pastikan pekerjaan tanah


telah selesai, dan permukaan tanah telah dipadatkan dan memiliki elevasi sesuai
ketentuan dalam Gambar Kerja.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BIDANG KHUSUS NO. SPEK : 10350


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-3
BITA

5.2. Pemasangan.

5.2.1. Tiang bendera harus dipasang oleh tenaga yang berpengalaman untuk jenis
pemasangan seperti ditentukan oleh pabrik pembuatnya atau sesuai ketentuan
dalam Gambar Kerja.

5.2.2. Pada saat akan dipasang, semua bungkus pelindung harus dibuka dan tiang
bendera harus diberi lapisan cat dasar anti karat yang memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 09910.

5.2.3. Tiang ditanam ke dalam tanah sampai kedalaman sesuai rekomendasi


pemasangan dari pabrik pembuatnya, dan harus disetel sedemikian rupa
sehingga tegak lurus, dan ketinggian kait 100cm dari landasan tiang.
Landasan tiang dibuat dari beton dengan bentuk dan ukuran sesuai petunjuk
Gambar Kerja.
Pekerjaan beton harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 03300.

5.2.4. Bahan metal yang diperlukan untuk melengkapi pemasangan tiang bendera
harus difabrikasi sesuai ketentuan dalam Spesifikasi Teknis 05500.

5.3. Pembersihan

Bersihkan tiang bendera dan aksesorinya dari segala kotoran yang mengganggu
dengan bahan pembersih yang direkomendasikan oleh pabrik pembuatnya.

5.4. Lapisan Pelindung

Lapisan cat dasar yang telah diaplikasikan pada tiang harus diperiksa terhadap
kemungkinan cacat sewaktu pemasangan.
Cat dasar yang cacat harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum pengaplikasian cat
akhir.
Cara pengerjaan perbaikan cat dasar dan pengaplikasian cat akhir harus memenuhi
ketentuan Spesifikasi Teknis 09910.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BIDANG KHUSUS NO. SPEK : 10350


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-3
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

10400

PAPAN NAMA

1.0 LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini mencakup pengangkutan, pengadaan bahan, tenaga kerja dan alat kerja serta
pemasangan papan nama, sesuai petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
Pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak dibatasi pada hal-hal berikut :

- Pelat nama dan nomor ruang,


- Tanda kamar kecil dan petunjuk lantai,
- Direktori bangunan,
- Papan nama eksterior,
- Dan tanda-tanda lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk
Pemilik Proyek.

2.0 STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI).

2.2. SpesifikasiTeknis:

– 07430 - Panel Aluminium Komposit.


– 16400 - Distribusi Tegangan Rendah.
– 16500 - Penerangan.

3.0 PROSEDUR UMUM.

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis.

Sebelum pengadaan bahan, Kontraktor harus menyerahkan contoh dan/atau data


teknis/brosur bahan yang akan digunakan, untuk disetujui Manajer Proyek.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan.

Sebelum pelaksanaan, Kontraktor wajib membuat dan menyerahkan Gambar Detail


Pelaksanaan kepada Manajer Proyek untuk diperiksa dan disetujui.
Gambar Detail Pelaksanaan harus memperlihatkan dimensi, tata letak, cara
pengencangan, cara pemasangan dan penyelesaian, dan detail penyelesaian lainnya.

3.3. Pengiriman dan Penyimpanan.

Semua bahan yang didatangkan harus disimpan di tempat yang terlindung sehingga
terhindar dari kerusakan, baik sebelum dan selama pemasangan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BIDANG KHUSUS NO. SPEK : 10400


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-4
BITA

4.0 BAHAN-BAHAN

4.1. Nomor Ruang, Pelat Nama, Tanda Kamar Kecil dan Petunjuk Lantai

4.1.1. Aluminium Ekstrusi

Aluminium ekstrusi dengan tebal minimal 2mm, harus memenuhi ketentuan


standar SNI 07-0603-1989.

4.1.2. Penyelesaian Aluminium

Permukaan aluminium ekspos harus dilakukan di pabrik dengan lapisan


sebagai berikut:

- Lapisan anodise yang bersih.


- Lapisan organik yang terdiri dari lapisan enamel sistem bakar. Warna
harus sesuai dengan Skema Warna yang ditentukan kemudian.

4.1.3. Angkur dan Pengencang

Bahan angkur dan pengencang ekspos harus sesuai dengan bahan metal
yang akan dikencangkan dalam warna dan lapisan yang sesuai. Sediakan
bahan-bahan yang sesuai dengan bahan identifikasi. Lindungi angkur dan
pengencang terhadap reaksi galvanis atau interaksi kimia dari bahan perekat.

4.2. Direktori Bangunan

Rangka dan garis hiasan dari bahan aluminium ekstrusi harus sesuai dengan SNI
07-0603-1989 dan dengan penyelesaian lapisan organik.

4.3. Papan Nama Eksterior.

4.3.1. Bahan stainless steel untuk papan nama eksterior harus memenuhi ketentuan
AISI 304, dengan bentuk dan dimensi serta ketebalan pelat sesuai ketentuan
dalam Gambar Kerja.

4.3.2. Bahan panel aluminium komposit untuk papan nama yang dilengkapi
penerangan harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 07430.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Persiapan

Periksa keadaan lokasi dan permukaan bidang di mana papan nama akan dipasang.
Pemasangan baru dapat dilakukan setelah semua cacat atau kesalahan pada
permukaan bidang tersebut telah diperbaiki dan telah disetujui Manajer Proyek.

5.2. Fabrikasi Papan Nama Metal

5.2.1. Pasang bingkai dan garis hiasan dengan membentuk sudut dan lurus agar pas
dengan alat pengencang yang tidak terlihat.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BIDANG KHUSUS NO. SPEK : 10400


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-4
BITA

5.2.2. Lubang untuk baut dan sekrup dapat dibuat dengan bor atau pukulan. Hasil
bor dan pukulan harus bersih, lurus dan rata. Pemboran dan pelubangan harus
menghasilkan permukaan yang lurus dan bersih. Permukaan ekspos harus
memiliki penyelesaian yang halus dan pengencang ekspos harus rata dengan
permukaan bidang. Sembunyikan alat pengencang jika memungkinkan.
Bentuk sambungan ekspos terhadap cuaca untuk mengeluarkan/membuang
air. Lengkapi dengan saluran air dan lubang drainase (weep holes) untuk
mencegah pembentukan kondensasi.

5.3. Aplikasi Grafis

5.3.1. Aplikasikan tulisan pada panel dengan proses cetak saring. Cetakan harus
dibuat dari saringan foto yang disiapkan dari karya asli. Cetak saring yang
dibuat dengan potongan tangan/manual tidak diperkenankan.

5.3.2. Karya asli harus ditetapkan sebagai pekerjaan seni yang merupakan
reproduksi generasi pertama pekerjaan tersebut.
Sisi-sisi dan sudut-sudut harus bersih. Sudut-sudut membulat, potongan atau
sisi-sisi yang kasar/tidak rata, permukaan yang tidak rata atau cacat tidak
akan diterima.

5.4. Pemasangan

5.4.1. Pasang papan nama pada lokasi-lokasi seperti ditentukan kemudian.


Pastikan semua papan nama terpasang lurus dan benar, pada ketinggian dan
dengan cara sesuai ketentuan.
Jangan memasang papan naman di atas pintu atau permukaan lainnya
sebelum pekerjaan pada bagian-bagian tersebut diselesaikan dengan baik.

5.4.2. Pasang direktori pada struktur penumpu dengan alat pengencang yang tidak
terlihat sesuai dengan petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat.

5.4.3. Papan nama eksterior harus ditempatkan pada pagar depan di antara pintu
gerbang masuk dan pintu gerbang keluar, kecuali bila ditunjukkan lain dalam
Gambar Kerja.

5.4.4. Pengerjaan papan nama dengan bahan panel aluminium komposit harus
memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 07430 dan sesuai dengan Gambar
Detail Pelaksanaan yang telah disetujui.

5.4.5. Pengerjaan sistem elektrikal dan penerangan pada papan nama dengan
penerangan harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 16400 dan 16500.

5.5. Perlindungan

Lindungi pekerjaan dan pekerjaan di sekitarnya serta bahan-bahan dari kerusakan


selama pekerjaan berlangsung sampai selesai. Bungkus pekerjaan yang telah selesai
dengan kertas, lembaran plastik atau pita kedap air untuk pengiriman dan penyimpa-
nan dan lindungi dari kerusakan selama pemasangan.

5.6. Bahan Berbeda

Bila ada bahan metal tidak sejenis bertemu, atau bahan aluminium yang bersebelahan
dengan beton, pelesteran, pasangan, kayu yang diawetkan atau bahan-bahan yang
mudah basah, lindungi permukaannya dengan lapisan vernis aspal atau lapisan cat
dasar zinc phosphate untuk mencegah karat.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BIDANG KHUSUS NO. SPEK : 10400


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-4
BITA

5.7. Perbaikan dan Pembersihan

Setiap kerusakan yang terjadi selama pemasangan harus diperbaiki. Papan nama
yang tidak dapat diperbaiki harus diganti dengan yang baru.
Bersihkan bingkai dan permukaan papan nama agar diperoleh hasil yang baik.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BIDANG KHUSUS NO. SPEK : 10400


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-4
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

10520

ALAT PEMADAM API RINGAN

1.0. LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua alat pemadam api ringan termasuk
penumpu dan aksesori yang disebutkan di sini atau sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.

2.0. STANDAR/RUJUKAN.

2.1. National Fire Protection Association (NFPA) :

- NFPA 10 - Portable Fire Extinguishers.

2.2. Underwriters Laboratories (UL).

2.3. Standar Nasional Indonesia (SNI):

- SNI 03-3987-1995 - Tata cara perencanaan, pemasangan pemadam api ringan


untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung

2.4. Spesifikasi Teknis:

- 05500 - Berbagai Jenis Metal.


- 09910 - Cat.

3.0. PROSEDUR UMUM.

3.1. Data Teknis.

3.1.1. Data teknis semua peralatan penangkal kebakaran seperti disebutkan di sini harus
diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui sebelum pengadaan.

3.1.2. Data teknis harus mencakup semua informasi detail tipe/model, kapasitas,
petunjuk pemasangan, dimensi dan karakteristik lainnya yang dibutuhkan.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan.

3.2.1. Kontraktor harus memeriksa semua dimensi dalam Gambar Kerja dengan
keadaan di lokasi. Tidak diijinkan adanya tuntutan yang diakibatkan adanya
perbedaan antara Gambar Kerja disiplin lain dan/atau pengukuran yang dilakukan
di lokasi pekerjaan.
Kontraktor harus mendapatkan penjelasan mengenai hal ini dari Manajer Proyek
sebelum membuat Gambar Detail Pelaksanaan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BIDANG KHUSUS NO. SPEK : 10520


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-3
BITA

3.2.2. Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk
disetujui sebelum memulai pemasangan.
Gambar Detail Pelaksanaan harus mencakup tipe/model, dimensi, ukuran, tata
letak dan informasi detail lainnya yang diperlukan.
Semua dokumen harus digambar sesuai dengan model yang telah disetujui
Manajer Proyek.

4.0. BAHAN-BAHAN

4.1. Umum.

Seluruh bahan dan peralatan yang diadakan harus baru, bebas dari segala cacat dan
berasal dari kualitas yang dapat diterima.

4.2. Alat Pemadam Api Ringan

4.2.1. Alat pemadam api ringan tipe gas AF 11E (kelas api A,B dan C) dengan berat isi
sesuai petunjuk Gambar Kerja atau sesuai standar pabrik pembuat, harus dari
buatan Hartindo.

4.2.2. Racun api tipe serbuk kimia kering (kelas api A, B dan C) dengan berat isi sesuai
petunjuk Gambar Kerja atau sesuai standar pabrik pembuat, harus dari buatan
Gunnebo.

4.2.3. Semua alat pemadam api ringan harus memenuhi ketentuan NFPA 10, dan
terdaftar di UL.
.
4.3. Penumpu.

Penumpu alat pemadam api ringan harus dibaut dari bahan baja dalam bentuk dan ukuran
sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja atau Gambar Detail Pelaksanaan yang telah
disetujui.
Bahan baja harus memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi Teknis 05500.

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Umum.

Semua peralatan dan sistem harus dipasang dengan kualitas pengerjaan yang baik oleh
pekerja ahli di bawah pengawasan pengawas yang berpengalaman untuk pekerjaan ini.

5.2. Pemasangan.

5.2.1. Alat pemadam api ringan harus dipasang pada tempat-tempat sesuai petunjuk
Gambar Kerja dan sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat.

5.2.2. Jenis penggantung/penumpu dapat terdiri dari gabungan atau salah satu bentuk
baja, baik pelat, siku, pipa atau baja profil lainnya sesuai Gambar Kerja.
Penggantung/penumpu harus difabrikasi sesuai dengan Gambar Detail
Pelaksanaan yang telah disetujui dan dengan cara sesuai ketentuan Spesifikasi
Teknis 05500.

5.2.3. Semua alat pemadam api ringan harus diuji dan mendapatkan sertifikat dari
Dinas Kebakaran setempat.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BIDANG KHUSUS NO. SPEK : 10520


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-3
BITA

5.3. Pengecatan.

5.3.1. Semua penumpu harus dicat dalam warna sesuai Skema Warna yang akan
diterbitkan kemudian.
Bahan cat dan pekerjaan pengecatan harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
09910.

5.3.2. Alat pemadam api ringan harus diberi cat bubuk sistem oven dalam warna merah
atau warna standar pabrik pembuat oleh pabrik pembuatnya.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BIDANG KHUSUS NO. SPEK : 10520


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-3
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

10600

PARTISI

1.0 LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini mencakup pengangkutan, pengadaan bahan, tenaga kerja dan alat kerja serta
pemasangan partisi dan perlengkapannya, sesuai petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi
Teknis ini.

2.0 STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Standar Nasioanl Indonesia (SNI).

2.2. Spesifikasi Teknis:

- 09250 - Papan Gipsum.


- 09910 - Cat.

3.0 PROSEDUR UMUM.

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis.

Sebelum pengadaan bahan, Kontraktor harus menyerahkan contoh dan data


teknis/brosur bahan yang akan digunakan, untuk disetujui Manajer Proyek.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan

Sebelum pelaksanaan, Kontraktor wajib membuat dan menyerahkan Gambar Detail


Pelaksanaan kepada Manajer Proyek untuk diperiksa dan disetujui.
Gambar Detail Pelaksanaan harus memperlihatkan dimensi, tata letak, detail-detail
pertemuan, cara pengencangan, cara pemasangan dan penyelesaian, dan detail
penyelesaian lainnya.

3.3. Pengiriman dan Penyimpanan

3.3.1. Semua bahan yang didatangkan harus disimpan di tempat yang terlindung
sehingga terhindar dari kerusakan, baik sebelum dan selama pemasangan.

3.3.2. Bahan yang didatangkan harus dilengkapi dengan label, data teknis dari
pabrik pembuat untuk menjamin bahwa bahan yang didatangkan tersebut
sesuai dengan yang telah disetujui.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BIDANG KHUSUS NO. SPEK : 10600


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-3
BITA

4.0 BAHAN-BAHAN

4.1. Umum.

Semua bahan yang akan digunakan untuk pekerjaan partisi harus berasal dari produk
yang dikenal seperti disebutkan dalam Spesifikasi ini dan sesuai dengan persetujuan
Manajer Proyek.

4.2. Rangka Metal.

Rangka metal untuk pemasangan dan penumpu panel partisi harus dibuat dari bahan
baja ringan lapis seng atau baja ringan lapis seng dan aluminium seperti Zincalume
atau Galvalum, dalam bentuk dan ukuran yang dibuat khusus untuk pemasangan
panel semen berserat sebagai panel partisi, seperti buatan Knauf, Jof Metal, Buman,
Jayaboard atau yang setara.

4.3. Papan Gipsum

Papan gipsum untuk panel partisi harus dari tipe standar yang memiliki ketebalan
minimal sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja dan memenuhi ketentuan Spesifikasi
Teknis 09250.

4.4. Bahan Isolasi Bangunan

Bahan isolasi bangunan sebagai peredam suara yang dimasukkan ke dalam rongga
dinding partisi harus dari glasswool yang dibuat dari serat-serat kaca dan
thermosetting resin, yang antara lain harus memiliki karakteristik sebagai berikut:

- Ringan,
- Nilai penghantar panas maksimal 0,033W/mK pada 10C,
3
- Kepadatan minimal 24kg/m ,
- Ketebalan 50mm atau sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja,

seperti buatan AB Wool, ACI Insulation atau yang setara.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Umum.

5.1.1. Fabrikasi partisi harus dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Gambar Kerja,
Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui, serta sesuai petunjuk
Manajer Proyek.

5.1.2. Setiap kesalahan yang disebabkan karena kesalahan pengukuran dimensi


harus menjadi tanggung-jawab Kontraktor, tanpa biaya tambahan dari Pemilik
Proyek.

5.1.3. Partisi pertama yang dibuat harus disetujui Manajer Proyek sebelum memulai
produksi masal.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BIDANG KHUSUS NO. SPEK : 10600


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-3
BITA

5.2. Pemasangan.

5.2.1. Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, semua dinding partisi dari papan
gipsum akan terdiri dari:

- Rangka metal:

· Batang tegak,
· Batang tepi atas, bawah dan tengah/pembagi,

dengan bentuk, dimensi dan ketebalan sesuai standar pabrik pembuat.

- Isolasi bangunan sebagai peredam suara.


- Alat pengencang.
- Panel dari papan gipsum.

5.2.2. Panel partisi harus dipasang dengan cara sedemikian rupa untuk mengurangi
jumlah sambungan sebanyak mungkin.

5.2.3. Setiap pertemuan papan gipsum harus dikerjakan sesuai dengan ketentuan
dalam Spesifikasi Teknis 09250.

5.2.4. Panel partisi kemudian dipasangkan ke rangka metal dan dikencangkan


dengan sekrup.
Metode pemasangan dan pengencangan harus sesuai dengan rekomendasi
dari pabrik pembuat panel untuk panel partisi dan sesuai dengan Gambar
Detail Pelaksanaan yang telah disetujui.

5.2.5. Rongga yang terbentuk di antara dua panel partisi harus diisi dengan bahan
isolasi bangunan sebagai peredam suara. Tebal isolasi bangunan harus dipilih
sedemikian rupa agar mengisi seluruh rongga dinding partisi, atau sesuai
dengan Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui.

5.2.6. Pertemuan dengan atap, lantai dan dinding atau kolom bangunan harus
diselesaikan dengan hati-hati dan rapi sesuai petunjuk pelaksanaan dari pabrik
pembuat.
Bahan pengisi celah harus diaplikasikan dengan cara yang rapi pada setiap
pertemuan.

5.3. Perlindungan dan Pembersihan.

Panel partisi, bingkai atau rangka partisi dan bagian yang bersebelahan harus
dilindungi dari kerusakan setiap saat. Setelah selesainya pekerjaan, semua daerah
kerja harus dibersihkan dan ditinggalkan dalam keadaan bersih tanpa bekas.

5.4. Penyelesaian.

Kecuali ditentukan lain, semua permukaan panel partisi harus diberi lapisan cat dalam
warna yang sesuai ketentuan Skema Warna yang diterbitkan kemudian, atau sesuai
petunjuk Manajer Proyek.
Bahan cat dan cara pelaksanaannya harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 09910.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BIDANG KHUSUS NO. SPEK : 10600


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-3
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

10810

AKSESORI DAERAH BASAH

1.0. LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini mencakup pengangkutan, pengadaan dan pemasangan aksesori daerah basah
pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi Teknis ini.

2.0. STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Standar dari Pabrik Pembuat.

2.2. Spesifikasi Teknis:

- 08800 - Kaca dan Aksesori.


- 15410 - Perlengkapan Plambing.

3.0. PROSEDUR UMUM.

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis.

Contoh dan/atau data teknis/brosur aksesori daerah basah yang akan digunakan harus
diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui terlebih dahulu sebelum dikirimkan
ke lokasi proyek.
Data teknis harus mencantumkan tipe, dimensi, warna dan data lain yang diperlukan
untuk pemasangan.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan.

Sebelum pemasangan, Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan


yang mencakup dimensi, detail tata letak, cara pemasangan dan pengencangan dan
detail lain yang diperlukan, kepada Manajer Proyek untuk diperiksa dan disetujui.

3.3. Penyimpanan.

Semua bahan-bahan harus disimpan dalam tempat yang bersih dan kering serta
terlindung dari kerusakan, sebelum dan sesudah pemasangan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BIDANG KHUSUS NO. SPEK : 10810


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-2
BITA

4.0. BAHAN-BAHAN.

4.1. Aksesori.

Kecuali ditentukan lain, aksesori untuk daerah basah, seperti kamar mandi, harus
sesuai atau setara dengan produk Toto dan terdiri dari:

- Tempat sabun padat.


- Pemegang kertas tisu.

4.2. Susuran Tangan

Susuran tangan (grab bar tubing) untuk di kamar mandi atau daerah basah lain yang
memerlukannya harus dibuat dari bahan stainless steel 304 dengan penyelesaian
satin, seperti buatan Tubular Specialties MFG., Inc. atau yang setara. Flensa untuk
melengkapi pemasangan susuran tangan juga harus dari bahan stainless steel 304.
Bentuk dan ukuran susuran tangan harus sesuai dengan petunjuk dalam Gambar
Kerja.

4.3. Cermin.

Kecuali ditentukan lain, cermin harus memiliki tebal minimal 6mm dengan ukuran
sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja dan memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis
08800.

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Semua aksesori daerah basah harus dipasang menurut petunjuk pabrik pembuat dan
Gambar Kerja, kecuali bila dinyatakan lain secara tertulis.
Letak/posisi pemasangan dan jumlah setiap jenis aksesori harus sesuai dengan
petunjuk dalam Gambar Kerja.

5.2. Kontraktor bertanggung jawab melengkapi semua aksesori daerah basah yang
diperlukan sehingga pemasangan terlaksana dengan baik.

5.3. Cermin berupa produk jadi harus dipsang sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik
pembuatnya, sedang cermin selain produk jadi harus dipasang sesuai petunjuk dalam
Gambar Kerja dan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 08800.

5.4. Perlengkapan plambing seperti kloset, wastafel dan lainnya dapat dilihat dalam
Spesifikasi Teknis 15410.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : BIDANG KHUSUS NO. SPEK : 10810


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-2
DIVISI 11
PERALATAN
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

11390

UNIT PENGOLAH LIMBAH

1.0. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini mencakup semua pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan pemasangan
unit pengolah limbah yang lengkap seperti ditentukan dan/atau ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.

2.0. STANDAR/RUJUKAN

2.1. American Society for Testing and Materials (ASTM).

2.2. Standar Nasional Indonesia (SNI).

2.3. Standar dari Pabrik Pembuat

3.0. PROSEDUR UMUM

3.1. Data Teknis dan Daftar Bahan

3.1.1. Kontraktor harus menyerahkan data teknis/brosur bahan-bahan yang akan


dipergunakan untuk disetujui Manajer Proyek terlebih dahulu, sebelum
mendatangkannya ke lokasi.

3.1.2. Kontraktor juga harus membuat dan menyerahkan daftar bahan/peralatan


yang akan digunakan untuk disetujui Manajer Proyek.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan

3.2.1. Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan


pekerjaan unit pengolah limbah kepada Manajer Proyek untuk disetujui.
Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan sesegera mungkin sebelum
pengadaan bahan sehingga diperoleh waktu yang cukup untuk memeriksa, dan
tidak ada tambahan waktu bagi Kontraktor bila mengabaikan hal ini.

3.2.2. Gambar Detail Pelaksanaan harus meliputi tipe, merek, kapasitas, dimensi,
tata letak, detail penyambungan, detail pemasangan dan detail lain yang
diperlukan.

3.3. Pengiriman dan Penyimpanan

3.3.1. Setiap bahan dan peralatan yang didatangkan dan akan digunakan dalam
pekerjaan ini harus mempunyai tanda/merek yang jelas dari pabrik
pembuatnya.

3.3.2. Semua bahan dan peralatan harus disimpan di tempat yang aman dan
terlindung dari segala jenis kerusakan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERALATAN NO. SPEK : 11390


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1 4
BITA

3.4. Ketidaksesuaian

3.4.1. Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, kapasitas, jumlah maupun
pemasangan dan lainlain.

3.4.2. Bila bahan dan perlengkapan yang didatangkan atau dipasang ternyata tidak
sesuai dengan yang telah disetujui, Manajer Proyek berhak menolaknya.
Semua perbaikan atau penggantian yang diakibatkan karena hal di atas
menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.

3.5. Jaminan

Kontraktor harus memberikan kepada Pemilik Proyek surat jaminan yang menyatakan
bahwa seluruh peralatan dan sistem telah bekerja dengan baik untuk jangka waktu 1
(satu) tahun sejak tanggal penyerahan terakhir. Selama periode tersebut Kontraktor
harus memperbaiki atau mengganti kerusakan dan membayar biaya setiap perbaikan
atau penggantian.

4.0. BAHANBAHAN

4.1. Umum

Semua bahan dan peralatan yang akan dipasang harus dalam kondisi baik, baru, bebas
dari segala cacat dan kerusakan dan harus berasal dari produk atau distributor yang
dikenal luas, seperti produk Bio Master dari PT Bio Primatech Indolestari atau Biotech
dari PT Fibertech Internusa atau yang setara.

4.2. Unit Pengolah Limbah

Unit pengolah limbah dengan kapasitas:

- Total waste flow


- Influent BOD
- Total BOD loading
- Effluent BOD

sesuai kebutuhan yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja, harus terdiri dari:

- Tangki pengolah (badan dan penutup) dibuat dari bahan fiberglass reinforced plastic
(FRP) dalam ukuran dan kapasitas sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
- Ruang-ruang untuk aerobic, anaerobic, sedimentasi dan disinfektan.
- Biomedia yang dibuat dari bahan high density polyethylene (HDPE), terdiri dari tipe L
dan M.
- Lubang transfer dan tabung klorin dan aerasi.
- Air blower.
- Panel kontrol lengkap dengan microprocessor water, dengan kapasitas komponen
sesuai rekomendasi pabrik pembuat unit pengolah limbah.
- Pipa exhaust.
- Penutup lubang periksa dari bahan fiberglass reinforced plastic (FRP).
- Pemipaan untuk aliran masuk dan keluar.

seperti tipe BCR dari Bio Master atau tipe RC Series dari Biotech.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERALATAN NO. SPEK : 11390


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2 4
BITA

4.3. Pipa dan Sambungan.

Kecuali ditentukan lain, pipa dan sambungan yang dibuat dari PVC dengan sambungan
tipe solvent cement harus memenuhi ketentuan standar SNI seperti ditetapkan dalam
Spesifikasi Teknis 15100.

4.4. Tali Kawat.

Tali kawat untuk mengikat unit pengolah limbah pada alasnya harus dibuat dari kawat
baja lapis seng dalam diameter sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat unit pengolah
limbah.
Mutu baja harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 05500.

4.5. Alas.

Alas untuk unit pengolah limbah harus dibuat dari beton cor di tempat dalam dimensi dan
mutu beton sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja. Bahan beton harus memenuhi
ketentuan Spesifikasi Teknis 03300.

4.6. Angkur.

Angkur harus memenuhi ketentuan SNI 03-1729-2002 seperti disebutkan dalam


Spesifikasi Teknis 05500 dan dalam diameter dan panjang sesuai rekomendasi pabrik
pembuat unit pengolah limbah.

4.7. Bahan Elektrikal

Bahan elektrikal yang diperlukan dalam pekerjaan ini, seperti kabel daya, konduit dan
lainnya harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 16400.

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Umum

5.1.1. Semua tenaga kerja harus ahli dan mampu serta berpengalaman dan disetujui
Manajer Proyek.

5.1.2. Semua bahan, baik yang disebutkan maupun yang tidak disebutkan atau
ditunjukkan dalam Gambar Kerja, harus disediakan dan dipasang untuk
melengkapi sistem dengan mutu pemasangan terbaik dan disetujui Manajer
Proyek.

5.1.3. Lokasi pemasangan sesuai ketentuan Gambar Kerja atau sesuai petunjuk
Manajer Proyek.

5.2. Pemasangan

5.2.1. Unit pengolah limbah dengan bentuk dan dimesi serta kelengkapan yang
sesuai dengan Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui, harus
ditempatkan pada lokasi sesuai petunjuk Gambar Kerja atau sesuai petunjuk
Manajer Proyek.

5.2.2. Kontraktor bertanggung jawab mengadakan bagian sambungan yang


diperlukan sehingga terbentuk pemasangan yang lengkap. Semua bagian
harus diperiksa dengan teliti untuk memastikan bahwa semua bagian yang
harus disediakan sudah lengkap.

5.2.3. Pekerjaan elektrikal harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang


disebutkan dalam Spesifikasi Teknis 16400.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERALATAN NO. SPEK : 11390


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3 4
BITA

5.3. Pengujian

5.3.1. Kontraktor harus melakukan pengujian terhadap sistem unit pengolah limbah
dan hasil pengujian tersebut harus diperiksa di laboratorium yang ditunjuk
sehingga diperoleh BOD sesuai dengan yang direncanakan.

5.3.2. Semua biaya pengujian menjadi tanggung jawab Kontraktor.

5.4. Pelatihan.

Kontraktor harus mengadakan program pelatihan pengoperasian dan pemeliharan


untuk 2 (dua) orang yang ditunjuk oleh Pemilik Proyek,
Segala biaya yang dibutuhkan untuk pelatihan tersebut menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : PERALATAN NO. SPEK : 11390


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4 4
DIVISI 13
KONSTRUKSI KHUSUS
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

13100

SISTEM PENYALUR PETIR DAN PEMBUMIAN

1.0. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan ini meliputi pengangkutan, pengadaan dan pemasangan peralatan sistem
penyalur petir dan pembumian seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi
Teknis ini.
Pekerjaan ini akan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada hal-hal berikut :

- Kepala penyalur petir.


- Alas dan penumpu.
- Kabel penghantar.
- Kotak pembumian.
- Batang pembumian.
- Konduit.

2.0. STANDAR/RUJUKAN

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI):

- SNI 04-0225-2000 - Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL - 2000).


- SNI 03-7015-2004 – Sistem Proteksi Petir pada Bangunan Gedung.

2.2. Spesifikasi Teknis 03300 - Beton Cor di Tempat.

3.0. PROSEDUR UMUM

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis

3.1.1. Contoh bahan yang dilengkapi data teknis/brosur dari bahan-bahan untuk
pekerjaan ini harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui terlebih
dahulu, sebelum bahan-bahan dimaksud didatangkan ke lokasi.

3.1.2. Biaya pengadaan contoh bahan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

3.1.3. Bila contoh bahan yang diserahkan berbeda dari yang disyaratkan, Kontraktor
harus membuat penjelasan khusus mengenai perbedaan ini dalam sebuah
surat lengkap dengan permohonan penggantian yang disertai alasannya,
sehingga bila usulan penggantian tersebut diterima, tindak lanjut dapat segera
diambil untuk penyesuaian.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI KHUSUS NO. SPEK : 13100


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-5
BITA

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan.

3.2.1. Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan


untuk disetujui Manajer Proyek.
Semua Gambar Detail Pelaksanaan harus segera diserahkan sebelum
pengadaan bahan agar diperoleh waktu yang cukup untuk memeriksa.
Semua Gambar Detail Pelaksanaan harus lengkap dan harus berisi semua
informasi yang mendetail dan dibutuhkan.

3.2.2. Bila terdapat perbedaan antara Gambar Kerja yang satu dengan lainnya atau
Gambar Kerja dengan Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus menyampaikan hal
ini kepada Manajer Proyek untuk pemecahannya.

3.2.3. Gambar Kerja umumnya menunjukkan lokasi bahan dan peralatan, jalur kabel
dan sambungan.
Gambar-gambar Kerja ini harus diikuti se-seksama mungkin.
Dalam menyiapkan Gambar Detail Pelaksanaan, Gambar Arsitektural,
Struktural dan Gambar lain yang berhubungan, serta semua elemen harus
diperiksa dimensi dan ruang bebasnya.

3.3. Pengiriman dan Penyimpanan.

3.3.1. Semua bahan yang didatangkan harus dalam kondisi baik, baru, bebas dari
segala cacat, dan harus dilengkapi dengan label, data teknis dan data lainnya
yang diperlukan.

3.3.2. Semua bahan harus tetap berada dalam kemasan masing-masing dan harus
dibebaskan dari kerusakan dan kelembaban.

3.4. Ketidaksesuaian.

Manajer Proyek berhak menolak setiap bahan yang didatangkan atau dipasang yang
tidak memenuhi ketentuan Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi Teknis.
Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengganti setiap pekerjaan yang
dinilai oleh Manajer Proyek tidak sesuai, tanpa biaya dari Pemilik Proyek.

4.0. BAHAN-BAHAN

Lihat butir 5.0. Pelaksanaan Pekerjaan dari Spesifikasi Teknis ini.

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Sistem.

5.1.1. Sistem penyalur petir harus dari tipe ‘early streamer emission’ yang
menghasilkan elektron bebas atau emisi secara dini untuk menangkap
serangan petir dari suatu daerah yang telah ditentukan dan membawa arus ke
bumi tanpa elektrifikasi langsung ke bangunan yang dilindungi.

5.1.2. Sistem yang lengkap harus terdiri dari kepala penyalur petir, penumpu
mekanis, kabel penghantar ke bawah dan sistem pembumian sesuai
Spesifikasi Teknis ini.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI KHUSUS NO. SPEK : 13100


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-5
BITA

5.1.3. Kontraktor harus melengkapi semua peralatan dan perlengkapan yang


penting, agar diperoleh sistem yang lengkap dan terbaik.

5.2. Kepala Penyalur Petir.

5.2.1. Kepala penyalur petir harus memiliki karakteritik sebagai berikut:

- Berat minimal 1,8kg,


- Dibuat dari bahan bermutu tinggi yang tidak menghantar listrik sehingga
se-segera petir menyambar ujung kepala penyalur petir, aliran tersebut
masuk menuju ke bumi,
- Puncak dibuat dari bahan kuningan lapis krom,
- Tidak mengandung radio aktif,
- Tidak menggunakan radio elemen, baterai, kapasitor, dioda maupun
tahanan elektris,
- Mampu menerima sambaran petir hingga 150kA,
- Memberikan efek radius proteksi cukup luas yang tergantung pada
ketinggian pemasangan dan intensitas sambaran,

seperti Stormaster ESE-50 buatan Lightning Protection International Pty Ltd


(LPI), atau EF atau yang setara yang disetujui Manajer Proyek.

5.2.2. Kepala penyalur petir yang ditempatkan sesuai Gambar Kerja harus
dibumikan ke tanah dengan kabel penghantar kabel koaksial 70mm² dan
dibumikan di kotak pembumian.

5.2.3. Kepala penyalur petir harus diisolasi dari bangunan yang dilindungi dan tidak
memiliki bagian yang bergerak.

5.3. Penumpu Kepala Penyalur Petir.

5.3.1. Struktur penumpu harus dari pipa fiberglass dengan bagian atas berbentuk
sedemikian rupa sehingga dapat memuat kepala penyalur petir dengan rapih.

5.3.2. Struktur penumpu harus mampu untuk pemasangan kantilever dan mampu
menahan angin topan bila dipasang 300cm di atas struktur.

5.3.3. Struktur penumpu juga harus mampu diberi kabel penumpu untuk menahan
kondisi angin topan jika dipasang pada 400, 500 atau 600cm di atas struktur.

5.4. Kabel Penghantar.

5.4.1. Penghantar bawah harus terdiri dari dua (2) penghantar yang diisolasi satu
sama lain dan lepas dari bangunan.

5.4.2. Susunan penghantar harus sedemikian rupa sehingga yang satu secara
koaksial ditempatkan di sekeliling yang lain.

5.4.3. Setiap penghantar harus memiliki luas penampang minimal 50mm² dari bahan
tembaga double shielded down conductor.

5.4.4. Sambungan antara penghantar tembaga harus dari tipe las, dan memiliki
ketahanan minimal.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI KHUSUS NO. SPEK : 13100


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-5
BITA

5.4.5. Media isolasi antara penghantar tembaga dan penghantar bagian luar harus
memiliki reaksi 1/50 mikrodetik menahan tidak kurang dari 209kV.

5.4.6. Bagian dalam penghantar harus mampu dipres langsung ke dasar kepala
penyalur petir.

5.4.7. Penghantar ke bawah harus dipasang sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik
pembuat dan tidak boleh ditekuk dengan radius kurang dari 600mm.

5.4.8. Sepanjang 300cm menuju tanah dan pada bagian ekspos yang berhubungan
dengan manusia, kabel penghantar harus ditempatkan dalam pipa konduit/
pelindung dari PVC dengan ketebalan dinding minimal 3mm agar tidak terjadi
kerusakan mekanikal dan menjamin keamanan.

5.4.9. Dasar penghantar bawah harus dilebihkan dan dihubungkan dengan erat ke
ikatan pembumian di luar bangunan.

5.5. Pembumian dan Pengikatan.

5.5.1. Batang pembumian diameter 20mm (minimal) dengan panjang sesuai


ketentuan Gambar Kerja, harus terbuat dari konduit/pipa baja lapis seng kelas
medium standar SNI.07-0039-1987 atau pipa PVC standar SNI 06-0084-2002
dengan kelas tekanan kerja 8kg/cm², dan harus dilengkapi elektroda
pembumian dari bahan tembaga atau baja berlapis tembaga setebal 2,5mm.
Batang pembumian berikut elektroda pembumian harus ditanamkan ke dalam
tanah, seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

5.5.2. Sambungan pembumian harus terletak dalam kotak untuk memudahkan


pemeriksaan.

5.5.3. Pada setiap titik pembumian harus dibuat bak pemeriksaan untuk keperluan
pengukuran seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

5.5.4. Bak pemeriksaan dibuat dari beton dengan penutup pelat beton dan berukuran
sesuai petunjuk Gambar Kerja.
Pada dasar bak diberi lapisan pasir setebal minimal 150mm seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Bahan beton dan pengerjaan beton harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
03300.

5.5.5. Konstruksi bangunan yang terdiri dari baja dan sistem elektrikal harus
dihubungkan dengan pembumian seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

5.5.6. Sambungan kabel pembumian harus dibuat secara lengkap baik elektrikal
maupun mekanikal.

5.5.7. Penghantar yang menuju ke bawah harus diklem seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.

5.5.8. Semua bahan metal yang tidak meneruskan arus, seperti pipa, peralatan
pengkondisian udara, pompa dan lainnya harus dihubungkan dan
diketanahkan ke ikatan di tanah atau ke tempat pembumian terdekat di ruang
peralatan, atau sesuai ketentuan Gambar Kerja dan petunjuk Manajer Proyek.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI KHUSUS NO. SPEK : 13100


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-5
BITA

5.6. Pengujian dan Pemeriksaan.

5.6.1. Seluruh instalasi harus diperiksa secara mekanis dan elektris.

5.6.2. Tahanan pada setiap kotak pembumian harus berukuran 2ohm yang diukur
pada keadaan tanah kering atau setelah 2 (dua) hari berturut-turut tanpa
hujan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI KHUSUS NO. SPEK : 13100


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 5-5
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

13850

SISTEM TANDA KEBAKARAN

1.0 LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, alat-alat dan bahan serta pemasangan
peralatan sistem tanda kebakaran seperti ketentuan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi
Teknis ini.
Pekerjaan ini termasuk pengadaan dan pemasangan alat pendeteksi api otomatis, panel
kontrol tanda kebakaran, stasiun manual dan alat lainnya yang dibutuhkan, seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.

2.0 STANDAR/RUJUKAN.

2.1. National Fire Protection Association (NFPA).

2.2. National Electrical Manufacturers Association (NEMA).

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI):

- SNI 04-0225-2000 - Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL - 2000).


- SNI 03-7015-2004 – Sistem Proteksi Petir pada Bangunan Gedung.

2.3. Spesifikasi Teknis:

- 13100 - Sistem Penyalur Petir dan Pembumian.


- 16400 - Distribusi Tegangan Rendah.

3.0 PROSEDUR UMUM.

3.1. Data Teknis dan Daftar Bahan.

Sebelum pengadaan bahan, semua data teknis/brosur bahan-bahan dan peralatan


untuk pekerjaan ini harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui.
Kontraktor juga harus membuat daftar bahan dan peralatan yang akan digunakan dan
menyerahkannya kepada Manajer Proyek untuk disetujui.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan

3.2.1. Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan


kepada Manajer Proyek untuk disetujui.
Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan sebelum pengadaan bahan
sehingga diperoleh cukup waktu untuk memeriksa dan tidak ada tambahan
waktu bagi Kontraktor bila mengabaikan hal ini. Gambar Detail Pelaksanaan
harus lengkap dan berisi detail-detail yang diperlukan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI KHUSUS NO. SPEK : 13850


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-6
BITA

3.2.2. Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja yang satu dengan Gambar Kerja
yang lain atau antara Gambar Kerja dengan Spesifikasi Teknis, Kontraktor
harus menyampaikannya kepada Manajer Proyek untuk dicarikan jalan ke
luarnya.

3.2.3. Gambar Kerja Elektrikal hanya menunjukkan tata letak bahan dan peralatan,
jalur kabel dan sambungan-sambungan.
Gambar Kerja ini harus diikuti dengan seseksama mungkin.
Dalam mempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan, dimensi dan ruang gerak
yang digambarkan dalam Gambar Kerja Arsitektur, Struktur dan Gambar Kerja
lainnya yang berkaitan, harus diperiksa.
Kontraktor harus dengan teliti memeriksa kebutuhan ruangan dengan
Kontraktor lain yang mungkin bekerja pada lokasi yang sama untuk
memastikan bahwa semua peralatan dapat dipasang pada tempat yang telah
ditentukan.

3.3. Pengiriman dan Penyimpanan

3.3.1. Semua bahan dan peralatan yang didatangkan harus dalam keadaan baik,
baru, bebas dari segala cacat, dan dilengkapi dengan label, data teknis dan
data lain yang diperlukan.

3.3.2. Semua bahan dan peralatan harus disimpan dalam kemasannya pada tempat
yang aman dan terlindung dari kerusakan.

3.4. Ketidaksesuaian

3.4.1. Manajer Proyek berhak menolak setiap bahan yang didatangkan atau
dipasang yang tidak memenuhi ketentuan Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi
Teknis.
Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengganti setiap pekerjaan
yang dinilai tidak sesuai, tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.

3.4.2. Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau berbeda dari
yang ditentukan, Kontraktor harus membuat pernyataan tertulis yang
menjelaskan usulan penggantian berikut alasan penggantian, dengan maksud
bila diterima, akan segera diadakan penyesuaian. Bila Kontraktor
mengabaikan hal di atas, Kontraktor bertanggung jawab melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan Gambar Kerja.

3.5. Pengujian Pabrik

3.5.1. Semua peralatan sistem tanda kebakaran berikut aksesorinya harus sudah
diuji di pabrik pembuatnya sebelum didatangkan ke lokasi pekerjaan.

3.5.2. Hasil pengujian harus digabungkan ke dalam laporan pengujian dan sertifikat
pengujian yang diterbitkan oleh lembaga yang berwenang.

3.6. Garansi.

Kontraktor harus menyerahkan kepada Manajer Proyek, garansi tertulis yang


mencakup bahan dan kelancaran pengoperasian peralatan selama 1 (satu) tahun,
dimulai dari saat penerimaan pengujian pengoperasian. Selama periode ini, Kontraktor
atau pabrik pembuat/pemasok harus memperbaiki atau mengganti dan menanggung
biaya setiap bahan/pekerjaan yang rusak atau cacat.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI KHUSUS NO. SPEK : 13850


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-6
BITA

4.0 BAHAN-BAHAN

4.1. Umum

4.1.1. Panel

Panel harus memiliki kapasitas untuk mengakomodasikan modul panel


kontrol, modul masukan dan keluaran, modul sumber daya dan peralatan
penting lainnya untuk melengkapi sistem tanda kebakaran dengan jumlah
zona sesuai ketentuan Gambar Kerja, dan berasal dari merek yang cukup
dikenal secara luas, seperti buatan Nohmi.

4.1.2. Sistem

Sistem akan meliputi, tetapi tidak terbatas pada peralatan berikut:

- Lampu uji di bagian dalam.


- Suplai AC atau DC tambahan.
- Tanda peringatan dan tanda bahaya tambahan.

4.2. Panel Kontrol

4.2.1. Panel kontrol pusat harus dari tipe analog addressable yang sesuai untuk
bangunan komersial, dari tipe pemasangan yang sesuai dengan ketentuan
dalam Gambar Kerja, dan dibuat dari bahan metal lembaran dengan
ketebalan sesuai standar pabrik pembuat, harus memiliki kelebihan-kelebihan
berikut:

- Fungsi alarm delay,


- Fungsi alarm delay override,
- Pengaktifan kembali panel kontrol (control panel re-activation),
- System self-diagnosis yang meliputi:

· Disconnection of detector line,


· Circuit fault indicator,
· Fuse fault indicator,
· Battery fault indicator,

- Pemeliharaan yang mudah yang meliputi :

· Pengoperasian sederhana fungsi pengujian kebakaran,


· Auto test reset,
· Alarm delay overriding untuk semua zona dalam suatu pengujian,

4.2.2. Panel kontrol pusat juga harus dilengkapi dengan peralatan tersebut berikut:

- 2 (dua) buah kawat rangkaian penggerak sinyal,


- Panel pengamat (annunciator panel), lampu sinyal dan bel peringatan.
Sebagai pemberitahuan, bila lampu sinyal tidak berkedip, bel peringatan
akan berhenti.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI KHUSUS NO. SPEK : 13850


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-6
BITA

4.3. Alat Pendeteksi

4.3.1. Umum

Alat pendeteksi panas untuk bangunan akan beroperasi pada temperatur


4,2C sampai 45C.
Alat pendeteksi harus dari tipe dua ruangan yang dapat beradaptasi pada
berbagai temperatur, kelembaban dan faktor lainnya. Kepekaan alat
pendeteksi harus dapat diatur.
Setiap alat pendeteksi harus berisi indikator visual integral yang menunjukkan
kondisi siap siaga.
Alat atau peralatan yang dibutuhkan untuk pengujian, penyetelan dan kalibrasi
harus disediakan oleh Kontraktor.

4.3.2. Alat Pendeteksi Panas

Alat pendeteksi panas dengan karakteristik sesuai standar pabrik pembuatnya,


harus terdiri dari tipe-tipe seperti tersebut berikut:

- Tipe rate-of-rise.
Alat ini didesain untuk mendeteksi kenaikan temperatur yang naik dengan
cepat atau tidak normal.
- Tipe fixed temperature.
Alat ini akan bekerja bila temperatur udara dalam ruang mencapai angka
tertinggi yang telah ditentukan.

4.3.3. Alat Pendeteksi Asap

Alat pendeteksi asap tipe photoelectric harus mampu bekerja pada


temperatur sekitar dari -10C sampai dengan 50C, dengan tingkat
kelembaban 98% pada temperatur 60°C, dilengkapi lampu indikator yang
akan menyala berkedip pada saat normal dan menyala terus pada saat kondisi
peringatan.

4.4. Manual Push Button

Manual push button harus memenuhi ketentuan berikut:

- Memiliki 2 (dua) jenis pengoperasian yang terdiri dari tombol tekan dan tangkai
penarik.
- Tombol tekan akan dioperasikan lebih dahulu untuk dapat menuju tangkai penarik
yang dikunci pada posisinya ketika saklar dibebaskan, untuk mengaktifkan arus
tanda bahaya.
- Pengujian perlengkapan harus termasuk pengujian arus tiap zona.

4.5. Bel Peringatan/Alarm Bell

Bel peringatan harus diadakan untuk menghasilkan tanda bahaya yang dapat
didengar. Bel harus dari baja berkualitas dengan lapisan cat warna merah, dan harus
memiliki karakteristik sebagai betikut:

- Tipe getar/vibrasi.
- Diameter 150mm.
- Tegangan 24V DC.
- Tingkat tekanan suara 90dB pada 300cm.
- Pemasangan tipe terbenam (recessed mounting).

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI KHUSUS NO. SPEK : 13850


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-6
BITA

4.6. Kabel

Sistem tanda kebakaran harus menggunakan kabel tipe STP 18 AWG, ITC, NYA
sesuai SPLN 42 - 1 : 1991 dan NYM sesuai SPLN 42 - 2 : 1992, masing-masing dalam
ukuran sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja, buatan Supreme, Kabelindo,
Kabelmetal atau Tranka

4.7. Konduit

Konduit harus memenuhi ketentuan yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis 16400.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Umum

5.1.1. Semua peralatan sistem tanda kebakaran harus dipasang sesuai petunjuk
pemasangan dari pabrik pembuatnya, pada tempat dan lokasi seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

5.1.2. Sitem tanda kebakaran harus memberikan pendeteksian api secara otomatis
pada setiap bagian bangunan. Rangkaian penggerak sinyal terdiri dari 2 (dua)
buah kawat yang dihubungkan dengan akhir jalur resistor.

5.1.3. Alat pendeteksi panas pada umumnya harus dari jenis pemasangan di
langit-langit dengan sinyal berkedip yang dihubungkan ke panel kontrol yang
ditempatkan pada tempat sesuai petunjuk Gambar Kerja.

5.1.4. Tanda peringatan untuk mengosongkan ruangan/bangunan harus tanda


peringatan yang dapat didengar yang disetujui Manajer Proyek dan dipasang
pada tempat-tempat sesuai petunjuk Gambar Kerja.

5.1.5. Panel kontrol harus dapat diperluas/ditambah sehingga mampu menampung


perlengkapan sinyal pendeteksi api pada tempat-tempat yang ditentukan.
Persyaratan ini harus dikoordinasikan dengan Manajer Proyek sebelum
pengadaan peralatan.
Sumber daya dan/atau tegangan kerja ke panel kontrol adalah
220V/50Hz/1fasa.

5.2. Pemasangan

5.2.1. Pemasangan ekspos harus diklem ke langit-langit beton pada setiap jarak
100cm. Kabel harus ditempatkan dalam konduit.

5.2.2. Untuk ruangan dengan langit-langit, pemasangan harus ditumpu/ditopang


penggantung dan klem pada setiap jarak 100cm.
Pemasangan di dinding harus ditanam dalam dinding, dan kabel harus
ditempatkan di dalam konduit.

5.2.3. Setiap pemasangan konduit harus diberi tanda dengan warna khusus sesuai
petunjuk Manajer Proyek, setiap jarak 10meter.
5.2.4. Panel, alat pendeteksi dan peralatan penting lainnya harus dipasang dengan
cara sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik pembuatnya dan Gambar Detail
Pelaksanaan yang telah disetujui.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI KHUSUS NO. SPEK : 13850


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 5-6
BITA

5.2.5. Panel tanda kebakaran harus dipasang pada tempat atau ruangan dan dengan
cara penempatan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

5.2.6. Manual push button harus dipasang pada ketinggian 1600mm dari permukaan
lantai, dengan tipe pemasangan surface mounted.

5.2.7. Bel peringatan (alarm bell) untuk peringatan evakuasi harus ditempatkan pada
lokasi-lokasi seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dan harus dipasang
pada ketinggian 260mm di atas lantai.

5.2.8. Pembumian harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 13100


dan sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.

5.3. Pengujian dan Pemeriksaan

Pengujian dan pemeriksaan harus meliputi hal-hal berikut:

- Sebelum dipasang, semua kabel harus diuji dan menunjukkan unjuk kerja sesuai
standar pabrik.
- Kabel yang terpaang harus diuji lebih dahulu sebelum ditutup.
- Semua sambungan dan pengkabelan harus diperiksa.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : KONSTRUKSI KHUSUS NO. SPEK : 13850


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 6-6
DIVISI 15
MEKANIKAL
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

15100

SISTEM PLAMBING

1.0 LINGKUP PEKERJAAN.

Lingkup pekerjaan ini mencakup semua pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan
pemasangan sistem plambing yang lengkap seperti ditentukan dan/atau ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.
Sistem plambing ini meliputi pemipaan distribusi air bersih menuju ke kran, pemipaan air
proses, pemipaan sanitasi berikut pengujian, penyeimbangan dan semua kebutuhan-
kebutuhan lain yang diperlukan agar sistem sempurna dalam segala hal dan siap untuk
dioperasikan.
Pekerjaan ini juga akan meliputi penyambungan ke pipa distribusi seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.

2.0 STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI).

2.2. Spesifikasi Teknis:

- 02315 - Galian, Urukan Kembali dan Pemadatan.


- 05500 - Berbagai Jenis Metal.
- 09910 - Cat.
- 15410 - Perlengkapan Plambing.

3.0 PROSEDUR UMUM

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis.

3.1.1. Kontraktor harus menyerahkan contoh dan data teknis/brosur dari bahan yang
akan dipergunakan untuk mendapatkan persetujuan Manajer Proyek terlebih
dahulu, sebelum mendatangkannya ke lokasi.

3.1.2. Semua biaya penyerahan dan pengadaan contoh bahan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.

3.1.3. Bila contoh yang diserahkan berbeda dari yang ditentukan, Kontraktor harus
menjelaskan perbedaan tersebut secara tertulis, dengan permohonan
penggantian, bersamaan dengan alasan penggantian, sehingga bila diterima,
tindakan yang sesuai dapat dilakukan untuk penyesuaian. Bila Kontraktor
mengabaikan hal ini maka Kontraktor tidak dibebaskan dari tanggung jawab
untuk menghasilkan pekerjaan sesuai dengan ketentuan Gambar Kerja.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : MEKANIKAL NO. SPEK : 15100


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-9
BITA

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan.

3.2.1. Kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan


pekerjaan pemipaan yang disebutkan di sini, atau yang membutuhkan
koordinasi dengan pekerjaan lain.

3.2.2. Gambar Kerja hanya berupa diagram pemipaan dan menunjukkan secara
garis besar tata letak bahan dan peralatan. Gambar Kerja harus diikuti se-
seksama mungkin. Gambar Arsitektural, Struktural dan lainnya yang terkait,
dan semua elemen yang akan dipasang harus diperiksa dimensi dan
kebutuhan ruang geraknya sebelum pemasangan dimulai.

3.2.3. Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan kepada Manajer Proyek se-
segera mungkin sebelum pengadaan bahan sehingga diperoleh cukup waktu
untuk memeriksa, dan tidak ada tambahan waktu bagi Kontraktor bila
mengabaikan hal ini.
Gambar Detail pelaksanaan harus lengkap dan berisi detail-detail yang
diperlukan.

3.2.4. Kontraktor harus membuat Gambar Kerja yang dibutuhkan untuk


mendapatkan, atas biayanya, ijin-ijin tertentu yang diperlukan yang
berhubungan dengan sistem plambing yang disebutkan dalam Spesifikasi
Teknis ini.

3.3. Pengiriman dan Penyimpanan.

3.3.1. Setiap bahan pipa (satu panjang utuh), sambungan dan perlengkapan lain
yang digunakan dalam sistem plambing harus harus mempunyai tanda/merek
yang jelas dari pabrik pembuatnya dan kelas produk bila ditentukan oleh
standar yang berlaku.

3.3.2. Semua bahan harus disimpan di tempat yang aman dan terlindung dari segala
jenis kerusakan.

3.4. Ketidaksesuaian.

3.4.1. Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, kapasitas, jumlah maupun
pemasangan dan lain-lain.

3.4.2. Semua bahan yang didatangkan atau dipasang ternyata tidak memiliki tanda-
tanda yang sesuai harus disingkirkan dan diganti dengan bahan yang
memenuhi persyaratan, tanpa tambahan biaya kepada Pemilik Proyek.

3.5. Jaminan.

Kontraktor harus memberikan kepada Pemilik Proyek surat jaminan yang menyatakan
bahwa sistem plambing telah bekerja dengan baik untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
sejak tanggal penyerahan terakhir. Selama periode tersebut Kontraktor harus mem-
perbaiki atau mengganti kerusakan dan membayar biaya setiap perbaikan atau
penggantian.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : MEKANIKAL NO. SPEK : 15100


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-9
BITA

4.0 BAHAN-BAHAN.

4.1. Umum.

Semua bahan, peralatan utama dan peralatan tambahan yang akan dipasang harus
dalam keadaan baru, tidak rusak/cacat dan berkualitas baik.

4.2. Pemipaan Air Bersih.

4.2.1. Pipa.

Pipa air bersih harus dari bahan PP-R (polypropylene random) tipe 3, kelas
PN 10 untuk air dingin, sesuai ketentuan DIN 8077 dan DIN 8078, seperti ATP
Toro 25, Tigris Green dari Wavin.

4.2.2. Sambungan

Sambungan yang dilengkapi ulir dari bahan nikel lapis kuningan harus dari
bahan PP-R (polypropylene random) untuk kelas PN 25 sesuai ketentuan DIN
16962 dan ISO 9002 dan berasal dari pabrik pembuat yang sama.
Sambungan harus sesuai untuk tekanan kerja maksimal 10kg/cm² pada
temperatur 60°C.

4.2.3. Sistem Sambungan

Sistem sambungan pipa terdiri dari compression fitting, butt-fussion welding,


electrofussion (sambungan panas) atau sesuai petunjuk dari pabrik pembuat
pipa PP-R.
Sistem sambungan yang dipilih harus disetujui Pengawas Lapangan.

4.2.4. Katup/Valve.

Katup bertekanan kerja minimal 10kg/cm² (150psi), kecuali bila ditentukan lain
dalam Gambar Kerja, dengan jenis katup dan diameter sesuai Gambar Kerja,
harus dibuat dari besi tuang (cast iron) atau bahan kuningan dan harus berasal
dari merek yang dikenal seperti Kitzatawa, Singer atau Showa.
Katup harus memiliki tanda tekanan kerja, diameter dan arah aliran yang
diterakan pada badan katup.
Katup dengan diameter sampai dengan 65mm harus memiliki ulir untuk
penyambungan dengan pipa, sedang katup dengan diameter lebih besar dari
65mm harus memiliki flens yang bersatu dengan badan katup.

4.3. Penyaring Pasir (Sand Filter).

Penyaring pasir (sand filter) harus memiliki kapasitas sesuai ketentuan Gambar Kerja,
dibuat dari bahan baja lunak dengan lapisan fiber glass pada bagian dalamnya dan
lapisan epoksi pada bagian luarnya, seperti model Serie F/S buatan Southern
Chemicals atau buatan PT Angkasa Jaya Maju.

4.4. Tangki Penyimpan Air

4.4.1. Di Bawah

Tangki penyimpan air di bawah harus dibuat dari beton cor di tempat yang
kedap air dengan kapasitas sesuai petunjuk Gambar Kerja. Bahan beton cor di
tempat harus sesuai dengan ketentuan Spesifikasi Teknis 03300.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : MEKANIKAL NO. SPEK : 15100


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-9
BITA

4.4.2. Di Atas

Tangki penyimpan air di atas harus dibuat dari bahan baja anti karat SUS 304
dengan kapasitas dan ukuran serta bentuk sesuai ketentuan dalam Gambar
Kerja.

4.5. Pompa.

4.5.1. Pompa harus dari tipe sentrifugal yang memiliki karakteristik sesuai standar
pabrik pembuat, dengan kapasitas sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja,
seperti buatan Ebara atau Grundfos.

4.5.2. Pompa harus dilengkapi dengan sambungan fleksibel, katup-katup dan


pengukur tekanan, seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

4.5.3. Pengkabelan dan sistem elektrikal harus sesuai ketentuan Spesifikasi 16400.

4.5.4. Setiap pompa harus dilengkapi pula dengan:

- Pelat identifikasi yang menyebutkan nomor kode setiap unit, yang sesuai
dengan nomor kode yang ditunjukkan pada skema sistem di dalam
Gambar Kerja.
- Pelat spesifikasi yang menunjukkan detail lengkap ukuran pompa,
kecepatan, amper, diameter impeller, lubrikasi, karakteristik pompa,
kapasitas, tegangan kerja dan keterangan penting lainnya yang diminta
Manajer Proyek.
- Pelat nama pabrik pembuat yang berisi nama pabrik pembuat, nomor seri
pompa, model pompa dan tanggal pembuatan.

Semua pelat di atas harus terpasang dengan kuat pada tempatnya.

4.6. Pemipaan Air Buangan

4.6.1. Pipa.

Pipa air buangan harus dari pipa PVC standar SNI 06-0084-2002 dengan
kelas tekanan kerja 8kg/cm², seperti Wavinsafe buatan Wavin, Vinilon,
Pralon, Maspion atau yang setara. Pipa harus dari jenis sambungan solvent
cement.
Diameter dan panjang pipa yang dibutuhkan harus sesuai ketentuan dalam
Gambar Kerja.

4.6.2. Sambungan Pipa.

Sambungan-sambungan pipa dengan jenis sambungan solvent cement seperti


elbow, reducer, knee, tee dan sebagainya, harus terbuat dari bahan dan kelas
yang sama dengan pipa PVC dan memenuhi standar SNI 06-0135-1989, dari
merek yang sama dengan merek pipa yang disetujui digunakan.

4.6.3. Perekat.

Perekat untuk penyambungan pipa PVC harus dari merek yang


direkomendasikan oleh pabrik pembuat pipa PVC.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : MEKANIKAL NO. SPEK : 15100


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-9
BITA

4.7. Penutup Buangan Lantai (Floor Drain)

Lubang buangan pada lantai ditutup dengan saringan yang dibuat dari baja tahan karat
(stainless steel) SUS 304 dengan bagian badan dari bahan ABS, seperti Smartdrain
dalam ukuran yang sesuai.

4.8. Penutup Lubang Pembersihan (Clean Out)

Lubang pembersihan pada lantai harus ditutup dengan penutup dari bahan kuningan
lapis krom dengan diameter sesuai Gambar Kerja, seperti tipe H58 merek San-Ei atau
yang setara.

4.9. Perlengkapan Plambing

Perlengkapan plambing seperti kloset, bak cuci tangan, kran dan lainnya, harus sesuai
ketentuan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis 15410.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Umum

5.1.1. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus mempelajari semua pekerjaan


lainnya yang terkait atau yang akan mempengaruhi pekerjaannya, sesuai yang
disyaratkan dalam Spesifikasi Teknis ini, dan harus melaporkannya kepada
Manajer Proyek semua keadaan yang akan menurunkan atau mengurangi
pekerjaannya.

5.1.2. Kontraktor harus memeriksa kebutuhan ruang untuk semua peralatan, pipa-
pipa dan sebagainya, untuk menjamin bahwa semuanya dapat dipasang pada
tempat yang direncanakan sesuai rencana.

5.1.3. Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan mutu kelas satu dan rapi oleh
teknisi-teknisi yang terlatih untuk pekerjaan tersebut dan teknisi-teknisi ini
harus disetujui Manajer Proyek.

5.2. Pemasangan

5.2.1. Pemipaan

- Semua bahan pemipaan yang akan dipasang harus dijaga tetap bersih,
dan tetap teratur serta bekerja dengan baik melalui pengujian berkala
yang dilakukan Kontraktor sampai pekerjaan diserahkan dan diterima
Pemilik Proyek.
- Semua pipa harus dipasang sesuai koordinat yang ditentukan.
- Kontraktor bertanggung-jawab mengadakan bagian sambungan yang
diperlukan untuk melengkapi pemasangan. Semua sambungan harus
diperiksa dengan teliti untuk memastikan bagian-bagian yang harus
disediakan untuk melengkapi pemasangan.
- Semua pemipaan yang disambung dan yang akan dihubungkan dengan
peralatan, harus dilengkapi dengan sambungan pipa atau flensa yang
sesuai seperti disebutkan dalam Spesifikasi ini.
- Pipa harus digunakan dalam panjang penuh jika memungkinkan.
- Perubahan ukuran pipa harus dilengkapi dengan alat sambungan reducer
atau increaser.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : MEKANIKAL NO. SPEK : 15100


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 5-9
BITA

- Katup yang disediakan untuk kesempurnaan sistem kontrol harus


ditempatkan pada lokasi yang mudah dicapai dengan ruang gerak yang
cukup untuk bukaan penuh, pembongkaran, penggantian dengan batang
pengoperasian ke arah horisontal atau vertikal.
- Pipa pembuangan air kotor harus dipasang menurun 10mm setiap 100cm
panjang pipa, kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja. Sebelum
pipa pembuangan air kotor dipasang, Kontraktor harus memeriksa di
lapangan semua pipa yang akan dipasang untuk memeriksa benar-
tidaknya sistem pemipaan sehingga pipa-pipa tersebut dapat dipasang
sesuai persyaratan.
- Setiap lubang buangan lantai harus dilengkapi dengan sistem perangkap
(trap) untuk mencegah masuknya serangga dan bau air buangan.
- Katup yang disediakan untuk kesempurnaan sistem kontrol harus
ditempatkan pada lokasi yang mudah dicapai dengan ruang gerak yang
cukup untuk bukaan penuh, pembongkaran, penggantian dengan batang
pengoperasian ke arah horisontal atau vertikal.
- Setiap peralatan harus dilengkapi dengan katup penutup air yang
ditempatkan sesuai Gambar Kerja, sehingga setiap peralatan dapat
diperiksa secara terpisah tanpa mengganggu peralatan lainnya.
- Semua sambungan-sambungan atau belokan dan aksesori peralatan
harus dilengkapi dengan adaptor yang dibuat khusus untuk maksud
tersebut.
- Pekerjaan pemipaan yang membutuhkan penggalian dan pengurukan
harus dilaksanakan sesuai ketentuan dalam Spesifikasi Teknis 02315.

5.2.2. Penumpu dan Alat Pengencang.

- Semua pipa, sambungan dan peralatan harus ditumpu dan diikat dengan
kuat dan aman.
- Penumpu pipa harus dipasang sedemikian rupa sehingga arah dan
kemiringan pipa tetap terjaga dan cukup kuat memegang pipa dan
pemuaian yang disebabkan karena perubahan panas.
- Penumpu pipa harus dipasang dengan jarak sebagai berikut :

Diameter Pipa Batas Maksimal Ruang


(mm) Jarak Mendatar (m) Jarak Tegak (m)
s.d. 20 1,8 2,0
25 s.d. 40 2,0 3,0
50 s.d. 80 3,0 4,0
100 s.d. 150 4,0 4,0

- Jenis penggantung/penumpu adalah sebagai berikut:

· Baja pelat.
· Baja siku.
· Atau baja profil lainnya sesuai Gambar Kerja.

- Penggantung dan penumpu harus ditempatkan pada lokasi berikut:

· Perubahan arah aliran.


· Titik percabangan.
· Beban terpusat karena adanya katup dan peralatan lain yang sejenis.

- Bahan penumpu/penggantung dan penumpu lain yang dibutuhkan harus


memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 05500.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : MEKANIKAL NO. SPEK : 15100


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 6-9
BITA

5.2.3. Roughing-In.

- Roughing-in untuk pipa dan sambungan harus dilakukan sepanjang


konstruksi, dan harus dikoordinasikan antara Manajer Proyek dan
Kontraktor.
- Lokasi bukaan dengan ukuran yang tepat untuk lewatnya pipa harus
disediakan bila diperlukan. Lokasi sesuai ketentuan Gambar Kerja, dan
koordinasi posisi terakhir harus dibicarakan dengan Manajer Proyek.
- Semua bahan seperti pengikat saluran dan perlengkapan lainnya yang
ditanam dalam beton harus bersih dari segala jenis karat, kerak dan cat.

5.2.4. Pemasangan Pompa

- Sebelum pemasangan pompa, setiap pompa harus sudah diuji di pabrik


pembuatnya sesuai dengan standar pengujian yang berlaku, dan ketika
didatangkan ke lokasi, setiap pompa harus dilengkapi sertifikat pengujian
pabrik dan kurva penampilan.
- Semua pompa harus dipasang sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik
pembuat dan Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui.
- Pengerjaan yang baik dan unjuk kerja pompa-pompa yang telah terpasang
dengan lengkap termasuk motor penggerak, komponen pelindung dan
aksesori lainnya menjadi tanggung-jawab pembuat/pemasok pompa.
- Pompa harus dipasang pada posisi dan lokasi sesuai petunjuk dalam
Gambar Kerja.
- Semua angkur dan alat pengencang harus disediakan oleh Kontraktor
untuk dipasang pada saat pelaksanaan pekerjaan beton di mana
dibutuhkan.
- Sistem pekerjaan elektrikal harus dikerjakan sesuai petunjuk dalam
Gambar Kerja dan ketentuan Spesifikasi Teknis 16400.

5.2.5. Tangki Penyimpan Air

a. Di Bawah

- Pengerjaan tangki penyimpan air di bawah dari bahan beton cor di


tempat harus mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam Spesifikasi
Teknis 03300 dan Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui,
dan pada tempat-tempat yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
- Penggalian, pengurukan dan pemadatan tanah untuk penanaman/
penempatan tangki penyimpan air harus dilaksanakan sesuai
ketentuan Spesifikasi Teknis 02315.

b. Di Atas

Tangki penyimpan air harus dipasang dengan cara yang sesuai dengan
petunjuk pemasangan dari pabrik pembuatnya.

5.2.6. Tangki Penyaring Pasir

Tangki penyaring pasir (sand filter) harus dipasang dengan cara yang sesuai
dengan petunjuk pemasangan dari pabrik pembuatnya.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : MEKANIKAL NO. SPEK : 15100


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 7-9
BITA

5.3. Pembersihan dan Penyesuaian.

5.3.1. Selama pelaksanaan, Kontraktor harus menutup semua saluran/pipa, untuk


mencegah masuknya pasir, kotoran dan lainnya. Setelah selesai pemasangan
setiap sistem pemipaan harus dihembus langsung dengan udara selama
mungkin untuk membersihkan seluruh sistem pemipaan.

5.3.2. Setelah seluruh sistem terpasang lengkap, Kontraktor harus menjalankan


peralatan pada kondisi normal untuk membuat semua penyesuaian penting
menyeimbangkan katup, kontrol tekanan otomatis dan lainnya, sampai semua
persyaratan tercapai.

5.4. Pengujian Sistem Tanpa Tekanan

5.4.1. Seluruh sistem saluran harus dilengkapi lubang-lubang yang dapat ditutup
dengan rapat sehingga seluruh sistem dapat diisi dengan air sampai elevasi
tertinggi saluran.

5.4.2. Sistem ini harus menahan air tersebut selama 30 menit dan dalam waktu
tersebut ketinggian air tidak berubah.

5.4.3. Bila menurut pendapat Manajer Proyek dibutuhkan pengujian tambahan,


seperti pengujian asap/udara pada sistem saluran pembuangan, Kontraktor
harus melaksanakan pengujian tersebut tanpa tambahan biaya kepada
Pemilik Proyek.

5.5. Pengujian Sistem Bertekanan

5.5.1. Setelah selesai pemasangan dan roughing-in, seluruh sistem pemipaan harus
diuji pada tekanan hidrostatis 1,5 (satu setengah) kali tekanan kerja nominal
dan dibiarkan pada tekanan tersebut selama minimal 8 jam. Tekanan kerja
nominal untuk air bersih adalah 8kg/cm², kecuali bila ditunjukkan lain dalam
Gambar Kerja.

5.5.2. Bila suatu bagian sistem pemipaan akan ditutup sebelum seluruh pemasangan
selesai, bagian tersebut harus diuji terpisah pada tekanan yang sama dengan
tekanan yang digunakan untuk seluruh sistem dan disaksikan oleh Manajer
Proyek.

5.6. Disinfektan Sistem Suplai Air Bersih

5.6.1. Pada akhir pemasangan seluruh suplai air bersih, Kontraktor harus menyapu,
mengelap dan membersihkan tangki air dan membilas bersih unit pompa, jaringan
pipa distribusi dan pusat pemompaan sesuai kebutuhan dengan berhati-hati dan
bukaan-bukaan yang berhubungan ke jaringan pipa ditutup rapat dan benda-benda
asing tidak dapat masuk ke dalamnya. Hanya air dari PDAM yang digunakan
untuk pembersihan tersebut.

5.6.2. Tangki penyimpan air kemudian harus diisi dengan air yang dicampur dengan
larutan kapur klorida dalam jumlah yang cukup untuk menghasilkan konsentrasi
40ppm klorin dalam air.

5.6.3. Air dengan kandungan klorin harus dibiarkan dalam tangki penyimpan dan
pemipaan semalaman dan dikuras bersih hari berikutnya. Sistem suplai air
kemudian dapat dioperasikan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : MEKANIKAL NO. SPEK : 15100


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 8-9
BITA

5.6.4. Pada akhir prosedur klorinasi, contoh air harus diambil oleh petugas laboratorium
yang berwenang untuk pengujian dan pembuatan sertifikasi bahwa air aman untuk
konsumsi manusia.

5.6.5. Kontraktor harus memastikan bahwa catatan peringatan yang sesuai disediakan
sampai sertifikat telah diterima oleh Manajer Proyek.

5.6.6. Tidak seorang pekerjapun diijinkan masuk ke dalam tangki setelah proses klorinasi
diterima, yang dengan kesesuaian tersebut menjadi tanggung-jawab Kontraktor
sepenuhnya. Bila menurut Manajer Proyek Kontraktor mengabaikan hal ini,
Kontraktor harus mengulangi proses disinfektan sampai diterima Manajer Proyek,
dan tidak ada baiya tambahan, ongkos, tagihan, dan lainnya pada Kontrak.

5.7. Lapisan Pelindung

5.7.1. Kecuali ditentukan lain, semua sambungan dan penumpu pipa dari bahan baja
harus dicat anti karat, dan yang terlihat harus dicat anti karat dengan cat akhir
dalam warna sesuai Skema Warna yang akan diterbitkan kemudian.
Semua pipa yang terlihat juga harus diberi tanda arah aliran.

5.7.2. Bahan cat dan pekerjaan pengecatan harus sesuai ketentuan Spesifikasi
Teknis 09910.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : MEKANIKAL NO. SPEK : 15100


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 9-9
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

15410

PERLENGKAPAN PLAMBING

1.0 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini mencakup pengangkutan, pengadaan dan pemasangan semua perlengkapan


plambing pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi
Teknis ini, termasuk pengawasan percobaan yang diperlukan agar keseluruhan sistem dapat
berjalan dengan baik.

2.0 STANDAR/RUJUKAN

2.1. Standar dari Pabrik Pembuat Perlengkapan Plambing.

2.2. Spesifikasi Teknis:

- 10810 - Aksesori Daerah Basah.


- 15100 - Sistem Plambing.

3.0 PROSEDUR UMUM

3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis

Contoh dan/atau data teknis/brosur perlengkapan plambing yang akan digunakan


harus diperlihatkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui terlebih dahulu sebelum
dikirimkan ke lokasi proyek.
Data teknis harus mencantumkan tipe, dimensi, warna dan data lain yang diperlukan
untuk pemasangan.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan

Sebelum pemasangan, Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan


yang mencakup dimensi, detail tata letak, cara pemasangan dan pengencangan dan
detail lain yang diperlukan, kepada Manajer Proyek untuk diperiksa dan disetujui.

3.3. Penyimpanan.

Semua perlengkapan plambing harus disimpan dalam tempat yang bersih dan kering
serta terlindung dari kerusakan, sebelum dan sesudah pemasangan.

3.4. Garansi.

Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemilik Proyek surat garansi untuk barang dan
pemasangan semua perlengkapan plambing selama 1 (satu) tahun, dimulai sejak
penyerahan terakhir/pemasangan dinyatakan berjalan dan berfungsi dengan baik.
Selama periode ini Kontraktor harus memperbaiki dan mengganti kerusakan yang ada
dan membayar semua biaya perbaikan atau penggantian.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : MEKANIKAL NO. SPEK : 15410


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-4
BITA

4.0 BAHAN-BAHAN.

4.1. Kloset

4.1.1. Kloset Duduk.

Kloset duduk duoblok (close-coupled) dengan sistem wash down dan dual
flush harus dari tipe CW 420 J/SW 516 JPT4, buatan Toto, dalam warna
putih.
Kloset duduk ini harus terdiri dari:

- Badan kloset.
- Tangki air.
- Dual flush tank trim,
- Stop valve.
- Alas duduk dan penutup.
- Seal gasket dan flensa.
- 1 set sekrup dan penutup.

4.1.2. Kloset Jongkok

Kloset jongkok tanpa keran tekan harus dari tipe CE 6 buatan Toto, dalam
warna putih.

4.2. Bak Cuci Tangan

4.2.1. Bak cuci tangan untuk pemasangan di dinding harus dari tipe L 529 V3 warna
putih, lengkap dengan aksesori standar untuk melengkapi pemasangan,
semuanya dari Toto atau yang setara, yang terdiri dari:

- Badan bak cuci tangan dengan 1 lubang.


- Kran.
- P-Trap tipe THX 1A-5N.
- Stop valve.
- Baut untuk pemasangan,

4.2.2. Bak cuci tangan untuk pemasangan di bawah meja (under counter) harus dari
tipe L 651 J, warna putih, lengkap dengan aksesori standar untuk melengkapi
pemasangan, semuanya dari Toto atau yang setara, yang terdiri dari:

- Badan bak cuci tangan dengan 1 lubang.


- Kran.
- P-Trap tipe THX 1A-5N.
- Waste fitting dengan P-Trap,
- Stop valve.
- Baut untuk pemasangan,

4.3. Bak Cuci Dapur

Bak cuci dapur dari bahan stainless steel harus memiliki jumlah mangkuk dan bidang
pengering sesuai petunjuk Gambar Kerja, seperti tipe Stylo buatan Teka, Ariston atau
Blanco.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : MEKANIKAL NO. SPEK : 15410


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-4
BITA

4.4. Urinoir

Urinoir harus dari jenis unit tunggal yang dipasang di dinding, dilengkapi dengan kran
wudlu, kran tekan/pembilas dan aksesori lainnya standar Toto untuk melengkapi
pemasangan, seperti tipe U57M atau yang setara, dalam warna putih.

4.5. Kran.

4.5.1. Kran dinding untuk taman harus tipe T26-13 buatan Toto.

4.5.2. Kran dinding untuk tempat wudlu dan janitor harus dari tipe T 23 B13 buatan
Toto.

4.5.3. Kran untuk bak cuci tangan tipe gantung harus dari tipe T 205 MC buatan
Toto.

4.5.4. Kran untuk bak cuci tangan tipe meja harus dari tipe TX 109 LD buatan Toto

4.5.5. Kran untuk bak cuci stainless steel harus sesuai atau setara dengan tipe TX
603 KCS, buatan Toto.

4.5.6. Shower spray lengkap dengan katup harus sesuai atau setara dengan tipe TB
19 CSNCR buatan Toto

4.6. Aksesori Daerah Basah.

Aksesori daerah basah seperti cermin, tempat sabun padat dan tempat sabun cair
harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 10810 dan petunjuk dalam Gambar Kerja.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Umum

5.1.1. Semua perlengkapan plambing harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari
pabrik pembuat dan ketentuan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis
ini, kecuali bila dinyatakan lain secara tertulis.
Ukuran vertikal dan horisontal serta jumlah setiap jenis perlengkapan harus
sesuai dengan petunjuk dalam Gambar Kerja.

5.1.2. Kecuali disyaratkan lain, maka semua perlengkapan pemasangan harus


sesuai dengan petunjuk dan detail dari pabrik pembuatnya.

5.1.3. Kontraktor bertanggung jawab melengkapi semua perlengkapan plambing


yang diperlukan sehingga pemasangan terlaksana dengan baik. Oleh
karenanya semua perlengkapan pekerjaan sanitasi harus diperiksa dengan
rinci.

5.2. Pemasangan

5.2.1. Semua sambungan harus kedap air dan udara. Bahan penutup sambungan
tidak diijinkan.
Cat, vernis, dempul dan lainnya tidak diijinkan dipasang pada bidang-bidang
pertemuan sambungan sampai semua sambungan dipasang kuat dan diuji.
Semua saluran ekspos ke perlengkapan sanitasi harus diselesaikan
sedemikian rupa sehingga tampak bersih dan rapih dan sesuai ketentuan
Gambar Kerja dan petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : MEKANIKAL NO. SPEK : 15410


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-4
BITA

5.2.2. Pemipaan dari perlengkapan sanitasi ke pipa distribusi utama harus


dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 15100.

5.2.3. Bak cuci tangan tipe pemasangan di meja harus dipasang sedemikian rupa
sehingga puncak bagian luar alat tersebut berada pada ketinggian 800mm di
atas lantai.

5.2.4. Bak cuci dari bahan stainless steel harus dipasang sedemikian rupa pada
meja seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

5.2.5. Sistem penumpu dan penopang harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pembuat perlengkapan sanitasi atau sesuai persetujuan Manajer Proyek.

5.2.6. Aksesori daerah basah harus dipilih sesuai dengan petunjuk dalam Gambar
Kerja dan memenuhi ketentuan yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis
10810.

5.3. Pengujian.

Pengujian seluruh perlengkapan plambing harus dilaksanakan bersamaan dengan


pengujian Sistem Plambing seperti disebutkan dalam Spesifikasi Teknis 15100,
kecuali bila ditentukan lain oleh Manajer Proyek.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : MEKANIKAL NO. SPEK : 15410


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-4
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

15700

SISTEM TATA UDARA

1.0 LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, pengadaan dan pemasangan peralatan sistem tata udara
beserta perlengkapannya seperti ditentukan dalam Spesifikasi dan/atau ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.
Pekerjaan ini akan termasuk saluran udara, grilles, peralatan pengkondisian udara, exhaust
fan, pemipaan sistem pendingin, pengujian, dan peralatan lain yang dibutuhkan agar semua
sistem bekerja dengan baik dan siap dioperasikan.

2.0 STANDAR/RUJUKAN.

2.1. American Society of Heating, Refrigerating and Air Conditioning Engineers (ASHRAE).

2.2. Sheet Metal and Air Conditioners Contractor National Association (SMACNA).

2.3. Japanese Industrial Standard (JIS).

2.4. American Society for Testing and Materials (ASTM).

2.5. Standar Nasional Indonesia (SNI).

2.6. Spesifikasi Teknis:

- 03300 - Beton Cor di Tempat.


- 05500 - Berbagai Jenis Metal.
- 09910 - Cat.
- 16400 - Distribusi Tegangan Rendah.

3.0 PROSEDUR UMUM.

3.1. Data Teknis.

Kontraktor harus menyerahkan semua data teknis bahan yang dibutuhkan kepada
Manajer Proyek untuk disetujui.
Data teknis harus meliputi deskripsi, karakteristik dan petunjuk pemasangan dan
pemeliharaan.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan.

3.2.1. Sebelum pemasangan, Kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan


Gambar Detail Pelaksanaan kepada Manajer Proyek untuk disetujui.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : MEKANIKAL NO. SPEK : 15700


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-9
BITA

3.2.2. Kontraktor harus memeriksa semua dimensi dari Gambar Kerja dengan
kondisi di lokasi. Tidak ada tuntutan yang dapat diajukan yang diakibatkan
karena adanya perbedaan antara Gambar Kerja disiplin lain dan/atau
pengukuran yang diambil di lokasi proyek.

3.2.3. Gambar Detail Pelaksanaan harus meliputi hal-hal berikut :

- Dimensi, ukuran dan tata letak.


- Metoda pemasangan.
- Diagram pengkabelan setiap instalasi.

Semua dokumen harus digambar sesuai dengan model yang telah disetujui
Manajer Proyek.

3.3. Pengujian Pabrik

3.3.1. Semua peralatan utama sistem tata udara harus sudah diuji di pabrik pem-
buatnya.

3.3.2. Pada saat didatangkan, semua peralatan harus dilengkapi dengan sertifikat
pengujian di pabrik.

3.4. Garansi.

Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemilik Proyek surat garansi yang menyatakan
bahwa seluruh instalasi sistem tata udara bekerja dengan baik, untuk jangka waktu 1
(satu) tahun berlaku sejak penyerahan terakhir. Selama periode ini Kontraktor wajib
memperbaiki dan mengganti kerusakan yang timbul dan membayar semua biaya
perbaikan dan/atau penggantian.

4.0 BAHAN-BAHAN.

4.1. Umum.

Semua peralatan sistem tata udara berikut aksesori harus berasal dari produk yang
telah dikenal luas, berkualitas terbaik dan dalam kondisi terbaik, serta memenuhi
standar yang berlaku.

4.2. Kontrol.

Kontraktor harus melengkapi dan memasang alat kontrol termostat kelembaban di


dalam ruang dan saklar on-out. Termostat harus dari jenis satu kutub, switch action.
Alat penyetop yang dapat diatur harus digabungkan dengan tombol kontrol untuk
memudahkan pemakai menyetel temperatur maksimal dan minimal. Ketepatan harus
2%.

4.3. Unit Pengkondisian Udara

4.3.1. Unit pengkondisian udara sistem split yang dilengkapi inverter, harus
merupakan peralatan yang dirakit di pabrik (dilengkapi dengan sertifikat
pabrik) dan harus terdiri dari selubung, kumparan, drainase, kipas dan motor,
penyaring yang dapat dibersihkan, alat kontrol, katup, kompresor, kondensor
pendingin, kondensor kipas dan motor, kontrol kapasitas dan tekanan.
Unit pengkondisian udara harus dari produk Panasonic.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : MEKANIKAL NO. SPEK : 15700


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-9
BITA

4.3.2. Refrigeran harus dari tipe R 407c atau R 410a, kecuali bila ditunjukkan lain
dari pabrik pembuat unit pengkondisian udara.

4.3.3. Tipe single split dari unit dengan tipe pemasangan dan kapasitas yang sesuai
dengan yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

4.4. Exhaust Fan

Exhaust fan harus dari tipe, lokasi pemasangan, kapasitas, tegangan kerja dan jumlah
sesuai petunjuk Gambar Kerja, dan harus memiliki karakteristik minimal sebagai
berikut:

- Berfungsi untuk membuang udara kotor,


- Hembusan udara harus tenang,
- Cara pemasangan yang sederhana dan mudah,
- Motor dilengkapi thermal fuse,
- Baling-baling dibuat dari bahan yang tahan terhadap panas,

berasal dari merek S&P, KDK, atau Panasonic.

4.5. Pemipaan.

4.5.1. Pipa Pembuangan.

Pipa drainase dibuat dari pipa PVC kelas tekanan kerja 8kg/cm² yang
memenuhi SNI 06-0084-2002, dengan dimensi sesuai Gambar Kerja atau
sesuai ketentuan pabrik pembuat unit pengkondisian udara.
Pipa harus diisolasi dengan fiberglass SPI dan dibungkus aluminium foil.

4.5.2. Pipa Refrigeran.

Pemipaan refrigeran, termasuk sambungan pipa dan aksesori lainnya yang


dibutuhkan untuk peralatan pengkondisian udara harus terbuat dari tembaga
dari tipe yang memenuhi ASTM B 280, seperti buatan Yorkshire Copper Tube,
Crane, Kembla atau yang setara, dengan dimensi sesuai rekomendasi pabrik
pembuat peralatan.

4.5.3. Isolasi Pipa Refrigeran

- Isolasi untuk pipa refrigeran harus memiliki ketentuan berikut:

 Dibuat dari bahan polyethylene foam kepadatan rendah dengan closed


cellular structure, dan bebas dari bahan CFC, seperti Thermaflex FRZ
atau dari bahan flexibel, warna hitam, closed cell, elastomeric nitrile
rubber dan bebas dari bahan CFC seperti Class 1 Armaflex, atau
Aeroflex.
 Ketebalan 32mm untuk pipa berdiameter sampai dengan 25mm, tebal
38mm untuk pipa berdiameter 32mm – 80mm, tebal 50mm untuk pipa
berdiameter minimal 100mm,

3
Kepadatan minimal 62kg/m ,
 Daya penghantar panas 0,035W/mK pada 10C,
 Tahan api kelas 1 sesuai BS 476 Part 7.

- Pita perekat harus memiliki ketebalan minimal 3mm, dan harus dari tipe
tahan api, seperti Thermatape atau Armaflex Tape, dengan lebar pita
sesuai standar dari masing-masing pabrik pembuatnya.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : MEKANIKAL NO. SPEK : 15700


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-9
BITA

4.6. Saluran Udara untuk Ventilasi

4.6.1. Saluran udara harus dibuat dari bahan lembaran baja lapis seng (BjLS) yang
memiliki lapisan seng minimal 200gr/m², memenuhi SNI 07-2053-1995,
seperti Sarana, Lokfom atau yang setara.

4.6.2. Saluran udara untuk exhaust fan di daerah basah harus menggunakan pipa
PVC kelas tekanan kerja 8kg/cm² yang memenuhi SNI 06-0084-2002, seperti
Wavinsafe buatan Wavin, Vinilon, Pralon, Maspion atau yang setara.

4.7. Kisi-Kisi/Grille

4.7.1. Kisi-kisi harus memiliki luas efektif yang disyaratkan, dan ketika terpasang
tidak meneruskan suara dan mampu menghisap udara dengan baik, merek
Modul atau yang setara yang disetujui.

4.7.2. Bingkai dan celah harus terbuat dari lembaran aluminium, dan harus mampu
mengatur volume udara balik dengan mudah. Ketebalan penutup harus lebih
besar dari 1,2mm atau lebih tebal dari 1mm bila terbuat dari lembaran baja
lapis galbani.

4.7.3. Penutup harus dipasang pada bagian belakang dimana kisi-kisi akan
ditempatkan. Udara tidak boleh bocor dari sekitar kisi-kisi.

4.8. Damper.

4.8.1. Semua volume damper harus dapat diatur dan dapat dikunci dari luar.

4.8.2. Damper harus dari tipe opposed dan terbuat dari lembaran baja lapis
seng/galbani dengan penyelesaian cat bubuk sistem oven.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Umum

5.1.1. Pada saat peralatan yang dipesan Kontraktor tiba di lokasi proyek, segera
lakukan pembongkaran peti atau kemasan dengan disaksikan bersama
Manajer Proyek, wakil Pemilik Proyek, petugas dari jasa pengiriman, lakukan
pemeriksaan visual terhadap kondisi peralatan.

5.1.2. Kontraktor harus membuat dan mengisi daftar periksa untuk pemeriksaan dan
harus diserahkan kepada Manajer Proyek. Ketentuan yang lebih detail tentang
hal ini akan diatur oleh Manajer Proyek.

5.1.3. Apabila dalam pemeriksaan visual di atas ditemukan kerusakan fisik pada
peralatan, maka segala penggantian/perbaikan dan lain-lainnya diatur
oleh Manajer Proyek.

5.1.4. Khusus untuk kerusakan pada lapisan cat, Kontraktor harus melakukan
perbaikan dengan melakukan cat ulang dengan kualitas pengecatan yang
paling tidak harus sama di mana sebelumnya harus dilakukan pembersihan
yang sempuma (dengan sikat kawat, degreasing liquid dan sebagainya), atau
sesuai ketentuan yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis 09910.

5.1.5. Segala sesuatu yang timbul sebagai akibat dari uraian di atas
menjadi tanggungan dan atas beban biaya Kontraktor yang bersangkutan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : MEKANIKAL NO. SPEK : 15700


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-9
BITA

5.1.6. Sebelum pemasangan, Kontraktor harus berkonsultasi dengan Manajer


Proyek atau mengacu pada Gambar Kerja dari disiplin lain untuk menentukan
lokasi pemasangan bahan-bahan seperti grilles, volume control dan lainnya
yang akan dipasang oleh Kontraktor.

5.1.7. Kontraktor harus mendapatkan informasi ini dari Manajer Proyek sebelum
memulai pemasangan.

5.1.8. Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis saling melengkapi satu sama lain, dan
tenaga kerja atau bahan yang disebut di sini, bila diperlukan untuk
keberhasilan bekerjanya peralatan khusus yang disebutkan dalam pekerjaan
ini, harus disediakan dan dipasang tanpa tambahan biaya kepada Pemilik
Proyek.

5.1.9. Kontraktor harus memeriksa dengan teliti besar ruang yang dibutuhkan
dengan Kontraktor lain untuk memastikan bahwa semua peralatan, pipa dan
lainnya dapat dipasang pada tempat yang telah ditentukan.

5.1.10. Penyambungan instalasi kabel daya, kabel kontrol dan pemipaan harus
disesuaikan dengan persyaratan pabrik. Bila terjadi ketidaksesuaian dengan
Dokumen Kontrak yang dapat mengakibatkan terganggunya operasi,
Kontraktor harus mengajukan Gambar Detail Pelaksanaan untuk disetujui oleh
Manajer Proyek.

5.1.11. Semua peralatan sistem tata udara dan kelengkapannya harus dipasang pada
tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Gambar Detail
Pelaksanaan yang telah disetujui, dan dengan cara pemasangan sesuai
petunjuk tertulis dari pabrik pembuatnya.

5.2. Pekerjaan Saluran Udara.

5.2.1. Lokasi, susunan dan ukuran saluran udara harus sesuai petunjuk Gambar
Kerja. Pekerjaan saluran udara harus dibuat dan dipasang sesuai petunjuk
Gambar Kerja.
Ketebalan lembaran sebagai berikut:

Ukuran Saluran Udara (Cerobong) Ketebalan (mm) BjLS


Terbesar (mm)
Sampai 300 0,60 60
300 – 750 0,70 70
751 - 1350 0,80 80
1351 – 2100 1,00 100
Lebih dari 2100 1,20 120

Variasi ukuran dan lokasi saluran udara dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan
disetujui Manajer Proyek, untuk menghindarkan gangguan pada pekerjaan
lain.

5.2.2. Bagian dalam saluran udara harus rata/halus dan bebas dari gangguan.
Tumpukan penyambungan seluruh saluran udara harus searah dengan aliran
udara.

5.2.3. Bila dibutuhkan perubahan lebar saluran udara, sudut perubahan maksimal
20 pada persimpangan aliran dan maksimal 30 pada pemendekan aliran.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : MEKANIKAL NO. SPEK : 15700


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 5-9
BITA

5.2.4. Radius luar pada belokan harus sama atau lebih besar dari lebar saluran
udara.

5.2.5. Sambungan flensa harus dilengkapi dengan sisipan untuk peralatan pengukur
udara pada lokasi yang dibutuhkan.

5.2.6. Semua saluran udara harus ditumpu dengan penggantung seperti berikut:

Ukuran Sisi Terbesar Penggantung Penggantung Jarak


Saluran Baja Bulat Baja Siku Terjauh
(mm) (mm) (mm) (mm)
Sampai 450 6 25 x 3 2500
451 – 750 6 25 x 3 2500
751 – 1050 6 40 x 3 2500
1051 – 1500 10 40 x 3 2500
1501 – 2100 10 50 x 3 2500
2101 – 2400 10 50 x 3 2500

5.2.7. Penggantung tambahan di luar ketentuan di atas harus dipasang pada


belokan, cabang, bukaan dan lainnya sesuai kebutuhan.

5.2.8. Bila keterbatasan ruang tidak memungkinkan penggunaan penggantung


tersebut di atas, pekerjaan saluran udara harus ditumpu dengan baja siku
yang dibentuk khusus untuk maksud tersebut.

5.2.9. Ke-empat sisi saluran udara yang berukuran 305mm atau lebih harus dibentuk
patah-patah.

5.2.10. Bagian saluran udara yang dapat menimbulkan suara harus diberi isolasi
dalam yang ditempatkan minimal 600cm dari sumber suara.

5.2.11. Penggantung saluran udara, bagian luar saluran dan lainnya harus dicat
dengan cat anti karat seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis 09910.

5.2.12. Tumpukan semua jenis kotoran dan debu harus disingkirkan dan dibersihkan
sebelum sistem dioperasikan.

5.3. Pekerjaan Pipa

5.3.1. Lokasi, susunan dan ukuran pipa harus sesuai dengan ketentuan pabrik
pembuat peralatan pengkondisian udara atau sesuai petunjuk Gambar Kerja.

5.3.2. Pekerjaan pipa harus dibuat dan dipasang sesuai petunjuk pemasangan dari
pabrik pembuat dan sesuai Gambar Kerja.

5.3.3. Isolasi pipa harus dipasang sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik
pembuatnya.

5.3.4. Variasi ukuran dan lokasi penempatan pipa tidak diijinkan tanpa persetujuan
dari Manajer Proyek.

5.3.5. Pemasangan pipa refrigeran harus mengikuti ketentuan dalam Safety Code
for Mechanical Refrigeration ASA-B9-.1-1965 dan Code for Refrigerant Piping
ASA-B3.5-1962

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : MEKANIKAL NO. SPEK : 15700


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 6-9
BITA

5.4. Penumpu Pipa

5.4.1. Sistem pemipaan di dalam bangunan yang berada di atas tanah harus
digantung dan ditumpu sesuai persyaratan yang berlaku.

5.4.2. Penggantung dan penumpu yang dibutuhkan, termasuk klem, batang, siku dan
pelat harus sesuai rekomendasi pabrik pembuat atau sesuai persetujuan
Manajer Proyek dengan mutu baja yang memenuhi ketentuan Spesifikasi
Teknis 05500, dan harus difabrikasi sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
05500.
.
5.4.3. Batang kayu tidak diijinkan digunakan sebagai penumpu.

5.4.4. Jarak penumpu pipa harus memenuhi ketentuan dalam tabel berikut:

Ukuran Nominal Pipa Posisi Horisontal Posisi Vertikal


(mm) (m) (m)
15 2 2,5
20 2,5 3
25 2,5 3
32 3 3
40 3 4
50 3 4
65 3 5
80 4 5
100 4 5
125 4 5
150 4,5 5

5.4.5. Bagian belokan dan cabang harus ditumpu sesuai ketentuan. Penumpu pipa
untuk pipa dalam bangunan harus terbuat dari batang baja dan/atau baja siku.
Pada langit-langit beton kait-kait harus ditanam sebelumnya dan pipa-pipa
yang letaknya berjajar/paralel harus ditumpu dengan baja siku yang memadai.

5.4.6. Pipa-pipa yang menembus dinding atau lantai harus ditumpu pada tempat-
tempat sebelum dan setelah penembusan dan tidak boleh ditumpu hanya
dengan bingkai lubang itu sendiri.

5.5. Anti Getar dan Isolasi Suara

5.5.1. Umum.

- Semua unit pengkondisian udara, exhaust fan dan peralatan lainnya yang
meneruskan getaran harus dilengkapi dengan isolasi getaran sesuai
rekomendasi dari pabrik pembuat.
- Karet isolasi getaran harus memenuhi JIS K 6385 dan JIS 6386 atau
menggunakan per isolasi getaran dengan peredam yang baik dengan
pengaplikasian beban kompresi. Bila berat peralatan tidak memadai,
tambahkan berat metoda pemasangan dengan bantalan besi kanal atau
metoda penambahan berat.
- Untuk bahan karet, sebaiknya digunakan neoprene.

5.5.2. Pemasangan di atas Lantai atau Lantai Dasar (Ground Floor)

- Karet isolasi getaran atau per isolasi getaran harus dipasang di antara
baja kanal dan lantai, atau sesuai petunjuk Gambar Kerja.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : MEKANIKAL NO. SPEK : 15700


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 7-9
BITA

- Anti getaran ini harus dipasang dengan teliti pada tempatnya dan tegak
lurus menggunakan mal. Setelah pemasangan isolasi getaran, atur
peralatan di atas bantalan baja kanal. Agar diperhatikan bahwa pipa dan
kabel dan penumpu lainnya tidak bersentuhan dengan sistem penumpu
anti getaran.

5.5.3. Penumpu di Langit-langit.

Karet isolasi getaran tipe gantung dan penggantung tipe turn-buckle harus
dipasang pada posisi di atas baut penggantung peralatan.
Karet isolasi getaran harus dipasang dengan kuat pada posisi yang ditentukan
sehingga beban akan menyebar merata pada karet isolasi getaran. Agar
diperhatikan, baut penggantung atau peralatan penggantung tidak boleh
bersentuhan dengan langit-langit, dinding dan penumpu lainnya.

5.5.4. Anti Getaran untuk Saluran Udara.

Saluran udara seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja harus ditumpu dan
ditopang dengan anti getaran. Sambungan anti getaran harus digunakan pada
bagian-bagian sambungan dengan setiap kipas.

5.6. Alas Penumpu.

Kontraktor harus menyediakan penumpu beton untuk semua peralatan utama jika
diperlukan.
Semua pekerjaan beton harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 03300.

5.7. Pekerjaan Elektrikal.

Semua sistem elektrikal seperti kabel, diagram pengkabelan dan lainnya yang dibu-
tuhkan dalam pekerjaan ini harus dipasang sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 16400.

5.8. Pengujian dan Balancing.

5.8.1. Pengujian di lokasi dan balancing peralatan harus dilaksanakan sesuai standar
terbaik yang disetujui Manajer Proyek.
Semua pengujian yang diminta harus dibuat atas biaya Kontraktor yang harus
melengkapi semua bahan dan peralatan pengujian yang diperlukan.

5.8.2. Setiap sistem harus diuji dan di-balance secara lengkap untuk pemeriksaan:

- Kapasitas mesin tiap unit.


- Aliran udara.
- Temperatur udara.
- Kelembaban.
- Tekanan.
- Tegangan kerja dan daya.
- Tingkat suara dan getaran.
- Komponen pelindung.
- Dan pemeriksaan lainnya sesuai petunjuk Manajer Proyek.

5.8.3. Pengujian harus dilakukan mencapai beban penuh rencana.

5.8.4. Semua peralatan harus diuji keamanan sistem listriknya.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : MEKANIKAL NO. SPEK : 15700


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 8-9
BITA

5.8.5. Setelah pengujian dan balancing dinyatakan berhasil, sistem harus dioperasi-
kan perlahan tanpa segala jenis kegagalan selama sebulan, sebelum Manajer
Proyek memberikan pernyataan selesainya pekerjaan.

5.9. Pemeliharaan

5.9.1. Setiap peralatan yang memerlukan perawatan atau pemeriksaan harus


dilengkapi dengan:

- Spesifikasi teknis detail yang dipersiapkan oleh pabrik pembuat yang


mencakup deskripsi dan karakteristik.
- Kartu pemeliharaan yang menyebutkan:

· Nama pabrik pembuat atau pemasok.


· Jenis pelaksanaan perawatan (elektrikal, mekanikal dan lainnya) dan
selang waktu (kalender atau sebagai fungsi waktu pengoperasian).
· Periode pemeriksaan yang direkomendasikan.
Referensi untuk regulasi kebutuhan pemeriksaan dan organisasi yang
berwenang melakukannya harus diberikan.

- Daftar alat-alat khusus yang dibutuhkan untuk perawatan harus


diserahkan, dengan penjelasan karakteristik setiap alat.

5.9.2. Dokumen yang harus diserahkan Kontraktor adalah:

- Deskripsi prinsip pengoperasian peralatan.


- Diagram setiap pemasangan.
- Petunjuk pengoperasian, petunjuk start-up dan shutdown setiap peralatan
berikut tindakan pencegahan yang harus dilakukan.

5.10. Perlindungan.

Semua penumpu pipa dan peralatan yang dibuat dari bahan baja harus diberi lapisan
anti karat dengan bahan cat dan dengan prosedur pengerjaan yang memenuhi
ketentuan Spesifikasi Teknis 09910, dalam warna sesuai Skema Warna atau sesuai
petunjuk Manajer Proyek.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : MEKANIKAL NO. SPEK : 15700


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 9-9
DIVISI 16
ELEKTRIKAL
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

16225

DISEL/UNIT PEMBANGKIT LISTRIK

1.0 LINGKUP PEKERJAAN.

Lingkup pekerjaan ini mencakup pengangkutan, pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan
serta pemasangan dan pengujian disel/unit pembangkit listrik, sehingga dapat berfungsi
dengan baik dan dengan hasil pengerjaan yang terbaik.

2.0 STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI):

- SNI 04-0225-2000 - Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL - 2000).


- SNI 03-7015-2004 - Sistem Proteksi Petir pada Bangunan Gedung.

2.2. International Electrotechnical Commision (IEC).

2.3. Verband Deutscher Electrotechniker (VDE).

2.4. Spesifikasi Teknis:

- 03300 - Beton Cor di Tempat.


- 07210 - Isolasi Bangunan.
- 07465 - Panel Kalsium Silikat.
- 16400 - Distribusi Tegangan Rendah.

3.0 PROSEDUR UMUM.

3.1. Daftar Bahan dan Data Teknis.

Kontraktor harus menyerahkan daftar bahan dan/atau peralatan yang akan dipasang
secara rinci.
Daftar bahan dan/atau peralatan tersebut harus menyebutkan nama pabrik, merek,
tipe, lengkap dengan data teknis yang meliputi tegangan kerja, konsumsi daya,
dimensi dan data lainnya, untuk mendapat persetujuan Manajer Proyek.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan.

3.2.1. Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail


Pelaksanaan kepada Manajer Proyek untuk disetujui terlebih dahulu.

3.2.2. Kontraktor harus memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidak-sesuaian, baik dari segi besaran maupun pemasangan dan
lain-lain.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16225


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-5
BITA

3.2.3. Kontraktor harus mengerjakan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
dalam Gambar Kerja maupun Spesifikasi Teknis.

3.3. Ketidaksesuaian.

3.3.1. Bahan dan/atau peralatan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan
dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis.

3.3.2. Bila terdapat ketidak-sesuaian antara bahan dan/atau peralatan yang dipasang
dengan Spesifikasi Teknis, merupakan kewajiban Kontraktor untuk mengganti
bahan dan/atau peralatan tersebut dengan yang sesuai, tanpa tambahan biaya
dan waktu.

3.4. Pengiriman dan Penyimpanan.

Bahan motor disel yang akan digunakan harus sudah diuji di pabrik pembuatnya, dan
saat didatangkan ke lokasi harus dilengkapi dengan sertifikat pengujian pabrik, yang
mencantumkan data-data berikut:

- Tipe disel.
- Nomor seri/nomor produksi.
- Daya.
- Tegangan kerja dan frekwensi.
- Putaran.
- Pengujian daya dan beban.
- Sistem pendinginan.
- Faktor daya dan kelas isolasi.
- Dimensi dan berat.

4.0 BAHAN-BAHAN.

4.1. Umum.

Disel yang terdiri dari mesin (engine) dan alternator, harus berkualitas baik, baru, tidak
rusak dan dari merek yang dikenal, dan didatangkan dalam bentuk CBU (Completely
Built Up), dari Perkins.

4.2. Mesin Disel.

4.2.1. Mesin disel dengan kapasitas sesuai Gambar Kerja harus memiliki data teknis
berikut :

- Putaran : sesuai standar pabrik pembuat.


- Tegangan Kerja : 380/220V 3 fasa.
- Frekwensi : 50 Hz.
- Sistem Pendinginan : Radiator.
- Faktor Daya : 0,8.
- Kelas Isolasi : H.
- Tipe : Stand-by.

4.2.2. Mesin disel harus dilengkapi dengan perlengkapan standar seperti berikut :

- Tangki bahan bakar harian dan harian, masing-masing dengan kapasitas


sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
- Radiator.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16225


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-5
BITA

- Air Filter.
- Electric Starter.
- Flensa Knalpot.
- Aki, kabel aki dan klem aki.
- Panel yang terdiri dari :
· water temperature meter,
· oil pressure meter,
· kunci kontak.

- Wall mounted switch board yang terdiri dari :


· 1 buah volt meter,
· 1 buah frekwensi meter,
· 1 buah selector switch volt,
· 1 buah auto breaker/MCCB,
· 3 buah ampere meter.

 Buku petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan.

4.2.3. Mesin disel ini juga harus dilengkapi dengan perlengkapan tambahan yang
sesuai, seperti tersebut berikut:

- Overspeed protection.
- Heated air outlet duct flange.

4.3. Alternator.

4.3.1. Alternator harus dari jenis synchronous, foot mounted, drip proof, self
ventilated, screen protected dan disambung langsung ke mesin dengan
fleksibel kopling. Aternator harus dilengkapi dengan damper cage, dan harus
memiliki karakteristik antara lain sebagai berikut:

- Tegangan beban penuh (nominal) harus 220/380V, 3 fasa, 4 kawat, 50Hz


dengan titik netral dibawa keluar melalui terminal terpisah. Frekuensi
harus dijaga pada ± 0,5Hz. setiap saat dalam kondisi berbagai nilai
pembebanan, termasuk beban lebih transien yang terjadi akibat start
motor. Alternator harus tersusun atas main alternator (armature dan field
pole), penguat tanpa sikat (pilot exciter), modul rotating racifier, yang
kesemuanya membentuk brushless alternator.
- Alternator harus dirancang untuk bekerja dengan baik dalam iklim tropis
pada temperatur 30°C dengan kelembaban 90%.
- Isolasi yang digunakan harus jenis non hycroscopis, kelas B untuk pilot
exciter, kelas F untuk stator main alternator dan kelas H untuk main
exciter. Pendingin alternator harus secara aksial oleh suatu kipas.

4.3.2. Reaksi subtransien alternator tidak boleh lebih besar dari 25%. Penggunaan
reaktor atau resistor untuk mendapatkan reaktansi ekivalen yang sama
dengan persyaratan-persyaratan di atas tidak diperkenankan.

4.3.3. Pembangkitan tegangan (voltage build up) harus terjadi secara otomatis
dengan memanfaatkan tegangan sisa dari remanensi magnit melalui pengatur
tegangan solid state (solid state static automatic voltage regulator/AVR).
AVR harus mampu mengatur tegangan +1% tidak tergantung dari faktor daya.
Response pada beban penuh dan pf (cos phi) = 0,8lag, tegangan output
mencapai steady dengan toleransi +2% dapat dipenuhi dalam waktu 0,25
detik. Tegangan keluaran harus dapat diatur + 5% dari besarnya tegangan
nominal.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16225


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-5
BITA

AVR harus mampu bekerja pada kondisi operasi terpisah maupun paralel.
Juga dalam kondisi beban lebih dan hubung-singkat simetris yang masih
dalam batas operasi alternator.
Fasa, dilengkapi radio frequency interference suppressor. AVR harus tidak
menggunakan kapasitor jenis elektrolit. Komponen semikonduktor yang
digunakan harus sesuai dengan standar pabrik dengan rating 1,5kali kondisi
kerja yang mungkin terjadi.

4.3.4. Modul rotating rectifier harus diimpregnasi dengan resin epoksi dan harus
mampu menahan, tanpa mengalami kerusakan, pengaruh panas dan gaya
sentrifugal atau tekanan-tekanan lainnya yang timbul akibat operasi normal
ataupun gangguan (short circuit).
Jenis penyearah yang digunakan harus silicon rectifier.

4.4. Kabel dan Aksesori.

Kabel dan aksesori seperti alat terminasi dan lainnya harus sesuai ketentuan
Spesifikasi Teknis 16400.

4.5. Peredam Suara.

Peredam suara untuk ruang disel/unit pembangkit listrik terdiri dari bahan rockwool
yang memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 07210 dengan bahan penutup dari panel
kalsium silikat yang memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 07465. Panel tersebut
harus memiliki perforasi dalam ukuran yang seragam. Hal ini harus ditunjukkan dalam
Gambar Detail Pelaksanaan yang akan disetujui Manajer Proyek.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Umum.

5.1.1. Peralatan yang dipasang harus sesuai dengan persetujuan yang telah diberi-
kan, serta sesuai dengan data-data dalam Sertifikat Pengujian Pabrik.
Peralatan tersebut harus dilengkapi dengan:

- daftar bagian bahan (spare part),


- buku petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan.

5.1.2. Pemasangan harus dilaksanakan sesuai Gambar Detail Pelaksanaan yang


telah disetujui dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam
Gambar Kerja, Spesifikasi Teknis ini serta petunjuk dari pabrik pembuat.

5.2. Pemasangan.

5.2.1. Disel harus dipasang sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik pembuatnya.

5.2.2. Pembuatan landasan/pondasi khusus untuk motor disel harus disesuaikan


dengan dimensi motor disel tersebut dan telah memperhitungkan jarak bersih
yang dibutuhkan untuk pengoperasian dan pemeliharaan.
Pembuatan landasan/pondasi beton harus sesuai ketentuan Spesifikasi
Teknis 03300.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16225


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-5
BITA

5.2.3. Saluran kabel harus dibuat dan dipasang terpisah dari saluran-saluran lainnya,
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Pembuatan saluran kabel, saluran pembuangan dan saluran lain yang
dibutuhkan, harus disesuaikan dengan tempat keluaran dari motor disel
bersangkutan.

5.2.4. Peredam suara harus dipasang dengan cara sesuai Gambar Detail
Pelaksanaan yang telah disetujui dengan mengacu pada petunjuk
pemasangan dari pabrik pembuat bahan-bahan yang digunakan, serta
ketentuan Spesifikasi Teknis 07210 untuk bahan rockwool dan 07465 untuk
panel kalsium silikat.

5.2.5. Pengkabelan harus dikerjakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 16400.

5.3. Pengujian dan Pengoperasian.

5.3.1. Bila pemasangan motor disel beserta kelengkapannya telah selesai,


Kontraktor harus melakukan semua pengujian dan pengukuran yang dianggap
perlu untuk mengetahui bahwa keseluruhan instalasi motor disel berfungsi
dengan baik dan memenuhi persyaratan/ketentuan pengujian yang telah
dilaksanakan di pabrik pembuat.
Pengujian harus disaksikan Manajer Proyek.

5.3.2. Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemilik Proyek melalui Manajer


Proyek, buku asli pengoperasian/ pemeliharaan peralatan berikut salinannya
dalam jumlah tertentu, sesuai persyaratan kontrak.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16225


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 5-5
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

16400

DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH

1.0. LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan dan bahan serta pemasangan
berikut penyerahan sistem elektrikal dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.
Pekerjaan ini mencakup tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut :

- Panel-panel pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.


- Jaringan kabel ke panel-panel seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
- Dan lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

2.0. STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI):

- SNI 04-0225-2000 - Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL-2000).


- SNI 03-7015-2004 – Sistem Proteksi Petir pada Bangunan Gedung.

2.2. International Electrotechnical Commission (IEC).

2.3. Verband Deutscher Electrotechniker (VDE).

2.4. Japanese Industrial Standard (JIS).

2.5. British Standars (BS).

2.6. Spesifikasi Teknis 02315 - Galian, Urukan Kembali dan Pemadatan.

3.0. PROSEDUR UMUM.

3.1. Contoh Bahan, Data Teknis dan Daftar Bahan.

3.1.1. Sebelum diadakan ke lapangan, contoh dan/atau brosur/ data teknis


bahan/peralatan untuk pekerjaan sistem elektrikal tersebut harus diajukan
dahulu kepada Manajer Proyek untuk disetujui.

3.1.2. Kontraktor harus membuat daftar bahan/peralatan yang akan digunakan dan
menyerahkannya kepada Manajer Proyek untuk disetujui.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan.

3.2.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan sistem elektrikal dimulai, Kontraktor harus


membuat dahulu Gambar Detail Pelaksanaan serta diajukan kepada Manajer
Proyek untuk mendapatkan persetujuan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16400


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1 - 10
BITA

3.2.2. Dalam membuat Gambar Detail Pelaksanaan dan dalam pelaksanaan


pekerjaan, Kontraktor harus bekerja sama dengan Kontraktor lain yang
mungkin bekerja pada lokasi yang sama agar seluruh pekerjaan dapat
berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

3.2.3. Kontraktor harus membuat Gambar Kerja yang diperlukan untuk mendapatkan
ijin dari PLN.

3.2.4. Gambar Kerja Elektrial hanya menunjukkan secara garis besar letak dari
peralatan, instalasi, jalur kabel, titik penomoran pada sambungan-sambungan.
Pemasangan harus dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi setempat di
lapangan.

3.3. Pengiriman dan Penyimpanan.

3.3.1. Semua bahan dan peralatan yang didatangkan dan akan dipasang harus
dalam keadaan baru, tidak rusak, bukan barang bekas dan tidak bercacat dan
harus dilengkapi dengan data teknis yang jelas yang menyebutkan bahwa
bahan-bahan tersebut sesuai dengan yang telah disetujui.

3.3.2. Semua bahan dan peralatan harus disimpan dalam kemasannya pada tempat
yang aman dan terlindung dari kerusakan.

3.4. Ketidaksesuaian.

3.4.1. Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau tidak sesuai
dengan yang telah disetujui, maka Kontraktor wajib menggantinya dengan
bahan yang sesuai dan yang disetujui Manajer Proyek.

3.4.2. Biaya yang ditimbulkan karena hal di atas menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya dan tanpa tambahan waktu.

3.5. Persyaratan Lainnya.

3.5.1. Pekerjaan sistem elektrikal harus dilaksanakan oleh Kontraktor yang terdaftar
di PLN dan memiliki surat ijin dari PLN yang masih berlaku, minimal Pas PLN
kelas C, dan sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.

3.5.2. Kontraktor diwajibkan untuk mendidik petugas-petugas dari Pemilik Proyek


sehingga memahami seluruh sistem elektrikal ini dan dapat menjalankannya
dengan baik.

3.5.3. Dalam hal ada perbedaan antara satu pernyataan dengan pernyataan lain
atau antara Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini, maka Kontraktor harus
menginformasikan masalah tersebut kepada Manajer Proyek untuk
pemecahannya.

4.0. BAHAN-BAHAN.

4.1. Panel.

4.1.1. Panel dari tipe pemasangan di luar sesuai petunjuk Gambar Kerja, harus
terdiri dari unit–unit modular yang tertutup yang dilengkapi pintu depan,
bagian belakang dan samping panel yang dapat dibuka, yang memungkinkan
untuk penambahan modular panel pada saat pengembangan, dengan IP 65
untuk pemasangan di luar dan IP 31 untuk pemasangan di dalam, buatan
Simetri.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16400


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2 - 10
BITA

4.1.2. Kecuali ditentukan lain, badan dan pintu panel harus dibuat dari pelat baja
lapis seng tebal minimal 2mm, bagian atas badan panel yang akan dilalui
kabel masuk, harus dibuat dari bahan pelat aluminium, baik untuk panel daya
maupun panel penerangan dan lainnya, dengan dimensi sesuai petunjuk
dalam Gambar Kerja dan harus memenuhi BS 5486 Part 1 dan IEC 439.1.
Panel harus dibuat pada rangka yang kuat dengan pengaku dan penumpu
yang dibutuhkan.
Pemisah/separasi dalam panel harus dibuat minimal sesuai dengan standar
Form 2, kecuali bila ditentukan lain.

4.1.3. Kecuali ditentukan lain, setiap panel harus menggunakan cat powder coating
Dulux (auto colour) sistem oven, dengan tebal kering 100mikron dalam warna
sesuai ketentuan dari Pemilik Proyek.

4.1.4. Pintu panel dipasang ke badan panel menggunakan engsel sebanyak 2 buah,
dan pintu panel harus dilengkapi dengan kunci tipe lock handle, yang
semuanya harus berasal dari kualitas terbaik.

4.1.5. Sekeliling bidang bukaan/pintu panel harus dilengkapi dengan gasket untuk
mencegah masuknya debu dan air.

4.1.6. Bus bar harus dibungkus dengan isolasi tipe heat-shrink. Kapasitas bus bar
harus sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.

4.1.7. Kecuali ditentukan lain, seluruh komponen untuk semua panel harus buatan
Schneider, kecuali bila ditentukan lain.
Tipe dan besaran komponen panel yang akan dipasang harus sesuai dengan
ketentuan dalam Gambar Kerja atau disesuaikan dengan tipe paralatan yang
akan digunakan.

4.1.8. Komponen–komponen pengaman yang dapat dipakai adalah:

a. Air Circuit Breaker (ACB)


– Standar IEC 947–2
– Terdiri dari 3 atau 4 kutub
– Jenis adjustable, dilengkapi dengan:
· Over voltage relay
· Under voltage relay
· Earth fault relay
– Sistem unit trip terdiri dari:
· Fungsi switching
· Fungsi komunikasi
· Fungsi proteksi
– Kapasitas pemutusan 65kA - 150 kA pada 380/415V
– Arus nominal 800A s/d 6300A

b. Moulded Case Circuit Breaker (MCCB)


– MCCB yang dipakai untuk motor-motor harus dari motor protection
type.
– Keterangan untuk syarat-syarat dan simbol-simbol yang digunakan
dalam perincian berikut menggunakan Standard IEC 947 bagian 1 dan
2.
– Terdiri dari 3 kutub dan 4 kutub
– Kapasitas pemutusan 18 s/d 85kA pada tegangan 380/415V.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16400


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3 - 10
BITA

– Dilengkapi dengan pemutus shunt (MX), pelepas tegangan (MN),


Auxiliary contact, saklar alarm (SDE) serta mekanis motor.
– Sistem unit trip terdiri dari:
· Thermal Magnetic
· Solid State (Electronic)
– Dilengkapi dengan proteksi motor-motor listrik
– Dilengkapi dengan perlindungan terhadap manusia/ kebakaran (tipe
Vigirex)
– Jenis adjustable

c. Miniatur Circuit Breaker (MCB)


– Menurut standar IEC 947 - 2
– Terdiri dari 1 dan 3 kutub
– Breaking capacity antara 5 s/d 25 KA untuk tegangan 220/415 V.
– Kurva trip B & C
– Dilengkapi dengan saklar alarm, auxiliary contact dan pemutus shunt
(MX) / pelepas tegangan (MN).
– Jika digunakan untuk melindungi motor listrik maka yang digunakan
adalah MMCB (Magnetic Motor Circuit Breaker).

d. Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) (30 mili ampere)


– Rating arus 30mA untuk pengaman terhadap manusia (kontak
langsung)
– Menurut standar IEC 947 - 2
– Breaking capacity antara 4.5 s/d 6 KA untuk tegangan 220 V

e. Kontaktor
– Berdasarkan standar IEC 947,BS 4941, VDE 0660, BS 5424
– Terdiri dari kategori ACI - untuk Beban Murni > 0.95
– AC2 - untuk motor slipring, starting, pluging AC3-motor Squirrel cage,
switching ON/OFF selama dalam keadaan normal.

f. Overload
– Berdasarkan IEC 947, IEC 292
– Dapat mampu berfungsi sebagai pengaman motor listrik terhadap
beban lebih dan disesuaikan dengan arus nominal dari motor tersebut.
– Untuk star-delta dan Direct On Line dapat dikombinasikan dengan
Magnetic Motor Circuit Breaker.

g. Busbar Support
– Sesuai standard IEC 439, VDE 0100-520 dan BS 5486 Bus-bar
support terdiri dari unipolar/multi polar.
– Isolasi support harus sesuai dengan ukuran copper (tembaga).
– Kapasitas busbar harus sesuai dengan standar PUIL dan DIN 43671
– Terdiri dari 1,2,3, dan 4 kutub
– Spesifikasi:
· High Dielectric strength
· High Mechanical wisthstand
· Tahan terhadap temperatur sesuai dengan rekomendasi

h. Isolator Support
Bahan terdiri dari SMC/DMC, spesifikasi terdiri dari:
– High Dielectric Strength
– High Mechanical Withstand
– High Temperature.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16400


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4 - 10
BITA

i. Pilot Lamp, Push Button, Selector Switch


Sesuai standar IEC 529, IEC 947
– Jenis pilot lamp yang digunakan adalah tipe transformasi.
– Push Button menggunakan tipe flush dengan bahan chromium.
– Selector switch tingkat isolasinya harus 660 V dengan kapasitas
thermal 12 A adalah 20 A serta dilengkapi dengan pegangan isolasi
ganda.

j. Fuse dan Fuse Link


– Standar BS 88.
– Jenis Fuse yang digunakan adalah HRC class Q sedangkan Fuse
Carrier sebagai pengaman circuit control menggunakan tipe catridge &
holder.

k. Relay
– Tipe relay adalah electro mechanical dan static transistor.
– Over current relay adalah jenis IDMTL (Inverse Defenitive Minimum
time Lag) diset antara 50 %-200% dan waktu antara 1-0,3 second
Earth Fault Relay adalah jenis DTL (Definitive Time Lag) di set antara
0-1 second, Setting dari arus antara 5-40% dari 5% step.
– Kapasitor dari auxiliary contact relay tersebut harus disesuaikan
dengan kapasitas beban.

l. Current Transformator (CT) standar DIN 42600 / IEC 15

m. Metering
– Standar IECC 51
– Bahan Plastik ABS, kedap debu, disesuaikan dengan temperatur
tropis.
– Moving Iron
– Mempunyai Zero skala yang dapat diatur.
– Class 1.5 dari skala penuh.

n. Capasitor Bank
– Capasitor : dibungkus oleh pelapis baja
– rated capasitor : 525 V pada sistem 400 V
– Bagian – bagian logam : diberi pentanahan.
– Kelengkapan :
· tiap elemen harus mempunyai fuse sendiri
· sekitar elemen diisi bahan anti terbakar (vermiculate) yang dapat
menghambat oksigen.
– Pengaturan : dapat diatur oleh Automatic Reactive Power
Regulation
– Inrush current : 100 x Ic
– Batasan kapasitor : 1,3 x Ic
– Perlindungan : dilengkapi dengan shunt active filter
– Ketentuan data perhitungan agar dilampirkan:
· rated voltage of capasitor unit
 permissible over voltage : 1,06 x 400V continues
th
 permissible 5 harmonic : 6 % of fundamental
th
 permissible 7 harmonic : 5% of fundamental
 Thermal current of the reactor : 1,05 x Irms
· Fundamental current dari I 50Hz, I 250Hz dan I 350Hz
· Rated voltage of the capasitor unit

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16400


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 5 - 10
BITA

· Output of the capasitor unit at system voltage


· Total harmonic distortion

4.1.9. Komponen-komponen pengaman yang dipakai harus dari tipe mini circuit
breaker (MCB), moulded case circuit breaker (MCCB) dan air circuit breaker
(ACB), kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja. Untuk MCCB dan
ACB yang mempunyai kapasitas amper yang besar maka tipe komponen yang
digunakan harus menggunakan tipe draw out, seperti buatan Schneider.

4.1.10. Setiap pintu panel harus dilengkapi dengan lampu indikator petunjuk fasa
serta lampu pijar yang ditempatkan di dalam panel, yang semuanya harus
berasal dari kualitas terbaik. Kabel untuk lampu-lampu tersebut harus dari
jenis yang tahan terhadap hubung singkat.

4.2. Perangkat Catu Daya Kebal Gangguan (UPS).

Perangkat UPS buatan Vector harus mempunyai persyaratan minimal sebagai berikut:

– Kapasitas : 10kVA,
– Input voltage : 380V/3 phase/50Hz,
– Output voltage : 380V/3 phase/50Hz,
– Konfigurasi : Double on-line conversion,
– Battery back up : Minimal 10 menit,
– Tipe baterai : Sealed lead-acid,
– Tingkat kebisingan : di bawah 56dB,
– Mudah dipasang,
– Dilengkapi roda untuk memudahkan pergerakan,

4.3. Kabel.

4.3.1. Kabel-kabel feeder untuk penanaman langsung pada 600V/1kV atau lebih
rendah, harus dari tipe NYFGbY (SNI 04-2700-1999) buatan Voksel,
Kabelindo, Supreme, Tranka atau Kabelmetal, dengan ukuran yang sesuai
ketentuan Gambar Kerja.

4.3.2. Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, kabel daya dan penerangan
yang dipasang di dalam konduit untuk tegangan kerja 600V/1kV atau lebih
rendah, harus dari tipe NYY (SNI 04-2701-1999) atau NYM (SNI 04-2699-
1999), buatan Voksel, Kabelindo, Supreme, Tranka atau Kabelmetal

4.3.3. Kecuali ditentukan lain, standar warna kabel yang digunakan adalah sebagai
berikut:

- Netral : Biru.
- Ground : Hijau-Kuning.
- Fasa : Merah, Hitam, Kuning.

4.3.4. Alat penyambung kabel/mof harus dari merek yang dikenal seperti 3M atau
Raychem dan dari jenis yang sesuai dengan tipe kabel yang akan disambung.

4.3.5. Semua kabel yang masuk ke panel harus dilengkapi dengan cable gland yang
dibuat dari bahan kuningan, dengan diameter yang disesuaikan dengan
diameter kabel.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16400


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 6 - 10
BITA

4.4. Konduit.

4.4.1. Konduit untuk kabel-kabel yang menuju stop kontak, saklar, titik lampu dan
peralatan harus terbuat dari pipa baja lapis seng tanpa ulir yang memenuhi
standar JIS C8305 seperti Panasonic, Elpro atau yang setara, dan pipa uPVC
tipe high impact yang memenuhi standar BS 6099, seperti Ega, Clipsal atau
yang setara, dengan diameter sesuai petunjuk Gambar Kerja.

4.4.2. Kabel yang ditanam dalam tanah, di bawah atau melintang jalan dan
perkerasan harus ditempatkan dalam konduit yang terbuat dari pipa baja lapis
galbani kelas medium standar SNI 07-0039-2010 atau pipa PVC kelas
10kg/cm² yang memenuhi standar SNI 06-0084-2002, dengan diameter sesuai
Gambar Kerja.

4.4.3. Konduit fleksibel harus terbuat dari pipa lentur uPVC yang memenuhi standar
BS 4607, seperti Egaflex atau yang setara, digunakan pada tempat-tempat
tertentu sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja. Konduit fleksibel ini harus
tahan cuaca, panas, tidak mudah pecah, serta kedap air dan debu.

4.5. Rak dan Tangga Kabel.

Rak dan tangga kabel harus dibuat dari baja lembaran berlubang/perforasi lapis
seng/galbani, celup panas dengan tipe, bentuk dan dimensi sesuai Gambar Kerja serta
berasal dari produk yang dikenal, seperti Nobi atau Tri Abadi.
Rak dan tangga kabel harus dilengkapi penutup yang dibuat dari bahan baja lembaran
lapis seng/galbani yang berasal dari pabrik pembuat yang sama.

4.6. Kotak Kontak (Soket) dan Saklar.

4.6.1. Kotak kontak (stop kontak), baik tipe tunggal maupun ganda, dengan kontak
pembumian di sisi-sisinya, harus dari tipe pemasangan terbenam (lengkap
dengan kotak) dan harus memenuhi standar SNI 04-3892.1-2001 atau CEE7,
seperti Clipsal-Schneider, Merten-Schneider, MK, Legrand, ABB.
Kapasitas minimal stop kontak adalah 250V 16A, tipe tunggal dan ganda.

4.6.2. Saklar, baik tipe tunggal, rangkap maupun hotel, harus dari tipe pemasangan
terbenam (lengkap dengan kotak), dengan kapasitas minimal 10A dan harus
memenuhi standar SNI 04-6203.1-2001 dan BS3676, seperti Clipsal-
Schneider, Merten-Schneider, MK, Legrand, ABB.
Saklar dipasang 150cm di atas permukaan lantai, kecuali ditentukan lain
dalam Gambar Kerja.

4.6.3. Kecuali ditentukan lain, semua kotak kontak dan saklar harus berwarna putih.

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Umum.

5.1.1. Prinsip Suplai Listrik.

Suplai daya untuk penerangan dan lainnya akan ditentukan kemudian dan
harus terdiri dari 5 (lima) kawat (4 kawat dan 1 kawat pembumian), 3 fasa,
380/220/50 Hz.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16400


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 7 - 10
BITA

5.1.2. Prinsip Distribusi.

- Distribusi secara radial dari panel distribusi utama ke panel-panel.


- Distribusi daya untuk penerangan, dipisahkan dari distribusi daya untuk
peralatan lainnya.

5.1.3. Prinsip Proteksi.

- Sistim listrik harus dilengkapi dengan proteksi terhadap hubung singkat di


panel penerangan, proteksi terhadap beban berlebih dan hubung singkat
untuk panel distribusi utama dan panel daya, kecuali bila ditentukan lain
dalam Gambar Kerja.
- Semua bagian metal dari peralatan listrik harus dihubungkan ke kabel PE
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
- Termasuk dalam hal ini adalah, tetapi tidak terbatas pada kolom
bangunan, konduit, peralatan elektrikal, rangka motor dan lainnya.
- Sistim pembumian sesuai SNI 03-7015-2004.

5.2. Panel dan Komponen.

5.2.1. Sebelum fabrikasi dan pengadaan panel, Kontraktor harus menyerahkan


Gambar Detail Pelaksanaan kepada Manajer Proyek untuk disetujui.

5.2.2. Panel-panel harus difabrikasi dan dipasang sesuai ketentuan dalam Gambar
Kerja.

5.2.3. Semua komponen panel harus dipasang sesuai notasi dalam Gambar Kerja
atau sesuai instruksi Manajer Proyek.

5.2.4. Seluruh panel kontrol, panel daya, pemutus daya (CB), saklar pengaman dan
peralatan elektrikal lainnya, harus dibuatkan papan nama untuk identifikasi
dan petunjuk penggunaan alat tersebut.

5.2.5. Papan nama (direktori) harus dibuat dari pelat logam dengan huruf timbul.
Keseluruhan papan nama harus berukuran 1,5" (3,81cm) tinggi dengan lebar
seperlunya. Tinggi huruf 1,0" (2,54cm). Ketebalan pelat minimal 3mm.
Papan nama harus menempel dengan kokoh dengan cara dibaut atau dirivet.

5.2.6. Setiap daun pintu dari masing-masing panel harus disambungkan/


dipasangkan kawat pembumian ke badan panel.

5.2.7. Setiap panel harus dibumikan (grounded) dengan harga tahanan pembumian
maksimum 2ohm. Sistem pembumian sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.

5.2.8. Lubang penarik pada panel harus berukuran sesuai dengan ukuran dan jumlah
konduit, penghantar dan konfigurasi penghantar.

5.2.9. Pada semua jalur masuk ke panel, lubang penarik atau lubang ke luar tanpa
leher berulir, konduit harus diikat pada tempatnya dengan mur pengunci di
luar kotak dan dengan mur pengikat dan bantalan pada bagian dalam kotak.
Bantalan harus dari jenis penyekat.

5.2.10. Setiap panel harus dilengkapi dengan diagram pengkabelan/bagan aliran arus
dan kartu direktori yang ditempatkan di bagian dalam pintu panel.
Kartu direktori harus diisi lengkap oleh Kontraktor dengan mencantumkan
semua beban terhubung.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16400


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 8 - 10
BITA

5.2.11. Peralatan UPS harus dipasang dengan cara pemasangan yang sesuai dengan
rekomendasi pabrik pembuat UPS dengan tetap mengacu pada Gambar Kerja
dan Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui.

5.3. Pemasangan Kabel

5.3.1. Pembengkokan dan pengukuran harus seragam dan simetris tanpa


memipihkan atau merusak permukaan konduit. Pembengkokan harus dibuat
dengan alat dan perlengkapan standar yang dibuat khusus untuk maksud
tersebut. Jari-jari pembengkokan konduit minimal 15 (lima belas) kali diameter
konduit.

5.3.2. Sistem konduit harus diadakan dan dipasang sesuai ketentuan Gambar Kerja.
Sistem ini harus menghubungkan semua kotak keluaran (termasuk soket dan
saklar), kotak penghubung, perlengkapan penerangan, panel dan lainnya
seperti ditunjukkan dalam Gambar kerja.
Konduit harus memenuhi ketentuan butir 4.4. dari Spesifikasi Teknis ini.

5.3.3. Jalur konduit harus terpasang sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja. Konduit
harus vertikal, horisontal atau sejajar dengan garis struktur.
Semua konduit horisontal harus diarahkan ke arah konduit vertikal untuk
dihubungkan.

5.3.4. Semua konduit yang dipasang di bawah lantai harus terdiri dari pipa PVC
sepeti ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Tipe pipa PVC harus memenuhi
ketentuan butir 4.3. dari Spesifikasi Teknis ini.
Konduit yang dipasang di bawah lantai harus memiliki penutup minimal
50mm.

5.3.5. Penyambungan kabel harus diusahakan se-minimal mungkin.


Semua sambungan harus dibuat dengan junction box atau kotak terminal yang
disetujui.

5.3.6. Hubungan kabel pada terminal busbar panel harus menggunakan sepatu
kabel.

5.4. Pengujian dan Commissioning/Testing.

5.4.1. Kontraktor harus melakukan semua pengujian dan pengukuran yang dianggap
perlu oleh Manajer Proyek untuk memastikan bahwa seluruh instalasi dapat
berfungsi dengan baik dan memenuhi semua persyaratan.

5.4.2. Peralatan, fasilitas pengujian, pengawasan pengujian dan pemeliharaan


peralatan agar tetap dalam kondisi baik, harus diadakan oleh Kontraktor.

5.4.3. Catatan pengujian harus dibuat oleh Kontraktor dan diserahkan secara resmi
kepada Manajer Proyek sebelum serah terima pekerjaan.

5.4.4. Pengujian dan uji pengoperasian akan ditentukan oleh Manajer Proyek.

5.4.5. Seluruh peralatan harus lulus uji fungsional.

5.4.6. Kabel-kabel feeder sebelum dan sesudah dipasang harus lulus uji tahanan
isolasi. Tahanan isolasi dari semua bagian yang tidak diketanahkan baik
antara hantaran maupun antara hantaran dan tanah, sekurang-kurangnya
1000ohm untuk setiap satu volt tegangan nominal.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16400


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 9 - 10
BITA

5.4.7. Kabel-kabel feeder sebelum dan sesudah dipasang harus lulus uji kotinuitas.

5.4.8. Dalam masa pemeliharaan pekerjaan sistem elektrikal ini, Kontraktor wajib
mengatasi segala kerusakan dan kekurangan.

5.4.9. Kontraktor bertanggung-jawab mengganti setiap peralatan/perlengkapan yang


rusak sampai pada saat pemeriksaan terakhir dan penyerahan kepada
Manajer Proyek.

5.4.10. Kontraktor harus menyerahkan kepada Manajer Proyek semua buku asli
petunjuk/manual pemeliharaan dan cara pengoperasiannya dalam bahasa
Inggris dan Indonesia, yang selanjutnya akan diteruskan kepada Pemilik
Proyek.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16400


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 10 - 10
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

16500

PENERANGAN

1.0. LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan dan bahan serta pemasangan
berikut penyerahan seluruh sistem penerangan dalam keadaan baik dan siap untuk
dipergunakan pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

2.0. STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI):

- SNI 04-0225-2000 - Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL-2000).

2.2. International Electrotechnical Commision (IEC).

2.3. Spesifikasi Teknis:

- 09910 - Cat.
- 16400 - Distribusi Tegangan Rendah.

3.0. PROSEDUR UMUM.

3.1. Contoh Bahan, Data Teknis dan Daftar Bahan.

3.1.1. Sebelum diadakan ke lapangan, contoh dan/atau brosur/ data teknis


bahan/peralatan untuk pekerjaan ini harus diajukan dahulu kepada Manajer
Proyek untuk disetujui.

3.1.2. Kontraktor harus membuat daftar bahan/peralatan yang akan digunakan dan
menyerahkannya kepada Manajer Proyek untuk disetujui.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan.

3.2.1. Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan


kepada Manajer Proyek untuk disetujui.
Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan sebelum pengadaan bahan
sehingga diperoleh cukup waktu untuk memeriksa dan tidak ada tambahan
waktu bagi Kontraktor bila mengabaikan hal ini.
Gambar Detail Pelaksanaan harus lengkap dan berisi tata letak dan detail-
detail yang diperlukan.

3.2.2. Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja yang satu dengan Gambar Kerja
yang lain atau antara Gambar Kerja dengan Spesifikasi Teknis, Kontraktor
harus menyampaikannya kepada Manajer Proyek untuk dicarikan jalan
keluarnya.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16500


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-5
BITA

3.2.3. Gambar Kerja Elektrikal hanya menunjukkan tata letak bahan dan peralatan,
jalur kabel dan sambungan-sambungan.
Gambar Kerja ini harus diikuti dengan seseksama mungkin.
Dalam mempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan, dimensi dan ruang gerak
yang digambarkan dalam Gambar Kerja Arsitektur, Struktur dan Gambar Kerja
lainnya yang berkaitan, harus diperiksa.

3.2.4. Kontraktor harus dengan teliti memeriksa kebutuhan ruangan dengan


Kontraktor lain yang mungkin bekerja pada lokasi yang sama untuk
memastikan bahwa semua bahan dapat dipasang pada tempat yang telah
ditentukan.

3.3. Pengiriman dan Penyimpanan.

3.3.1. Semua bahan dan peralatan yang didatangkan harus dalam keadaan baik,
baru, bebas dari segala cacat, dan dilengkapi dengan label, data teknis dan
data lain yang diperlukan.

3.3.2. Semua bahan dan peralatan harus disimpan dalam kemasannya pada tempat
yang aman dan terlindung dari kerusakan.

3.4. Ketidaksesuaian.

3.4.1. Manajer Proyek berhak menolak setiap bahan yang didatangkan atau
dipasang yang tidak memenuhi ketentuan Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi
Teknis.
Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengganti setiap pekerjaan
yang dinilai tidak sesuai, tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.

3.4.2. Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau berbeda dari
yang ditentukan, Kontraktor harus membuat pernyataan tertulis yang
menjelaskan usulan penggantian berikut alasan penggantian, dengan maksud
bila diterima, akan segera diadakan penyesuaian. Bila Kontraktor
mengabaikan hal di atas, Kontraktor bertanggung jawab melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan Gambar Kerja.

4.0. BAHAN-BAHAN.

4.1. Umum.

Semua bahan penerangan harus berasal dari produk yang dikenal luas serta dalam
keadaan baru, bebas dari segala cacat dan disetujui Manajer Proyek.

4.2. Lampu Fluoresen.

4.2.1. Tipe TL'D.

Lampu TL'D Super 80 (cool daylight/840) yang dilengkapi dengan komponen


seperti balas elektronik, kapasitor yang menghasilkan faktor daya 0,95 dan
starter, atau dengan susunan komponen sesuai standar pabrik pembuat,
semuanya buatan Philips.
Armatur lampu harus terbuat dari baja pelat tebal dasar 0,5mm yang diberi
penyelesaian cat bubuk dengan sistem oven, dengan kapasitas lampu sesuai
ketentuan dalam Gambar Kerja dan dengan jenis armatur sebagai berikut:

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16500


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-5
BITA

- Tipe terbenam (recessed mounted) untuk pemasangan di langit-langit,


seperti tipe TBS 318 IC M2, semuanya buatan Philips.
- Penerangan cermin dengan tipe pemasangan permukaan (surface
mounted) dengan penutup prismatik, seperti tipe TMS012 I MKII dengan
aksesori GMS 012 P, buatan Philips.
- Tipe balok untuk permasangan permukaan (surface mounted) seperti tipe
TMS012 MK II atau New SiMbat buatan Philips.
- Penerangan dinding dengan tipe pemasangan permukaan (surface
mounted) dengan penutup, tipe TMS012 MK II dengan aksesori sesuai
standar pabrik pembuat, semuanya dari Philips.

Beberapa lampu ini harus dilengkapi dengan baterai NiCad untuk penerangan
darurat dengan durasi minimal 2jam, seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

4.2.2. Tipe TL’5

Lampu TL'5 (cool daylight/840) yang dilengkapi dengan komponen seperti


balas elektronik, kapasitor yang menghasilkan faktor daya 0,95 dan starter,
atau dengan susunan komponen sesuai standar pabrik pembuat, semuanya
buatan Philips.
Armatur lampu harus terbuat dari baja pelat tebal dasar 0,5mm yang diberi
penyelesaian cat bubuk dengan sistem oven, dengan kapasitas lampu sesuai
ketentuan dalam Gambar Kerja dan dengan jenis armatur TMS122 buatan
Philips.

4.2.3. Tipe TL'E.

Lampu TL'E standar warna putih (white/54) buatan Philips yang dilengkapi
dengan balas dan kapasitor yang menghasilkan faktor daya 0,85, digunakan
untuk armatur penerangan langit-langit tipe BCS2001 (Clean 22W) buatan
Philips.

4.3. Lampu Compact Fluorescent.

4.3.1. Lampu compact fluorescent tipe PL-C buatan Philips dengan kapasitas lampu
sesuai ketentuan Gambar Kerja digunakan untuk armatur lampu downlight tipe
FBH059 buatan Philips.
Beberapa lampu ini harus dilengkapi dengan baterai NiCad untuk penerangan
darurat dengan durasi minimal 2jam, seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

4.3.2. Lampu compact fluorescent tipe Essential Genie warna putih (cool daylight)
dengan dudukan E27, buatan Philips, dengan kapasitas lampu sesuai
ketentuan Gambar Kerja digunakan untuk armatur downlight tipe FBS
110/118, buatan Philips.

4.4. Lampu Tubular Metal Halide

Lampu tubular metal halide seperti Master HPI-T Plus dengan dudukan tipe E40,
lengkap dengan balas, ignitor, kapasitor yang menghasilkan faktor daya 0,55,
semuanya buatan Philips, digunakan untuk armatur lampu sorot tipe MMF 383/250
(Tango 3) dengan IP 65, buatan Philips, dengan kapasitas lampu sesuai ketentuan
dalam Gambar Kerja.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16500


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-5
BITA

4.5. Lampu Tanda Keluar

Lampu tanda keluar terdiri dari lampu fluoresen 8W yang dilengkapi baterai darurat
dengan durasi 3 jam, seperti tipe ELX M/3 produksi Samcom, Menvier, Legrand atau
PNE.
Lampu harus dilengkapi tulisan EXIT dalam warna hijau.

4.6. Penerangan Darurat

Beberapa armatur harus dilengkapi dengan baterai NiCad dengan durasi waktu seperti
ditentukan dalam Gambar Kerja untuk penerangan darurat.

4.7. Bahan Elektrikal

Bahan-bahan elektrikal seperti panel, kabel daya, konduit, kotak terminal dan lainnya
harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 16400.

4.8. Penumpu/Penopang

Semua penumpu/penopang yang dibutuhkan peralatan dalam Spesifikasi Teknis ini


harus disediakan.
Penumpu/penopang dapat terdiri dari rangka baja, pelat, rak dan bentuk lain dengan
ukuran yang memadai, dan harus dipasang dengan baut, sekrup atau las. Semua
penumpu/penopang baja dan/atau metal harus memenuhi ketentuan Gambar Kerja.

5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Pemasangan Penerangan.

5.1.1. Kontraktor harus melengkapi semua armatur, perlengkapan penerangan,


komponen, tenaga kerja dan bahan pemasangan yang diperlukan agar sistem
penerangan terpasang dengan lengkap seperti ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.

5.1.2. Semua armatur dan peralatan penerangan harus dipasang lengkap dengan
aksesori penggantung, rumah lampu, soket, pemegang, reflektor, penyebar
cahaya, balas, kapasitor dan komponen lain yang diperlukan serta seluruh
pengkabelan yang dibutuhkan.

5.1.3. Perlengkapan penerangan yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak diijinkan
dipasang.

5.1.4. Jika Kontraktor bermaksud menggunakan perlengkapan penerangan selain


dari yang telah ditentukan, perlengkapan pengganti berikut data fotometrik
harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui dengan mengacu
pada ketentuan dalam Spesifikasi Teknis ini.
Informasi tambahan seperti cara menggantung, penyelesaian dan/atau contoh
bahan perlengkapan harus diserahkan atas permintaan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16500


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-5
BITA

5.2. Pengujian dan Commissioning/Testing.

5.2.1. Setelah selesainya pekerjaan dan sebelum penyerahan, Kontraktor harus


melakukan pengujian lengkap dan pengukuran yang dianggap perlu dengan
dihadiri Manajer Proyek. Semua sistem dan peralatan harus dioperasikan agar
berfungsi sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.

5.2.2. Peralatan, fasilitas pengujian, pengawasan pengujian dan pemeliharaan


peralatan agar tetap dalam kondisi baik, harus diadakan oleh Kontraktor.

5.2.3. Catatan pengujian harus dibuat Kontraktor dan diserahkan secara resmi
kepada Manajer Proyek sebelum serah terima pekerjaan.

5.2.4. Pengujian dan uji pengoperasian harus ditentukan oleh Manajer Proyek.

5.2.5. Semua peralatan harus lulus uji fungsional.

5.2.6. Kontraktor bertanggung jawab untuk mengganti setiap peralatan/perlengkapan


yang rusak, termasuk kaca, plastik atau penyebar cahaya sampai pada saat
pemeriksaan terakhir dan penyerahan kepada Manajer Proyek.

5.3. Pembersihan.

Kontraktor dari waktu ke waktu harus menjaga agar tempat kerja dan sekitarnya bersih
dari segala bahan-bahan terbuang atau kotoran yang diakibatkan oleh pekerjaan.
Pada akhir pekerjaan, Kontraktor harus menyingkirkan semua kotoran, alat-alat,
perancah dan bahan sisa dari lokasi pekerjaan, sehingga pekerjaan terlihat bersih dan
siap untuk digunakan.

5.4. Lapisan Pelindung.

Kecuali ditentukan lain, semua bahan metal yang terlihat, seperti penopang/penumpu,
konduit, tiang lampu dan lainnya, harus diberi lapisan pelindung cat anti karat dalam
warna sesuai Skema Warna.
Bahan cat dan cara pengecatan harus memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi Teknis
09910.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16500


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 5-5
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

16700

SISTEM KOMUNIKASI

1.0 LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pemasangan semua peralatan serta bekerjanya semua
sistem komunikasi di seluruh bangunan pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja atau Spesifikasi Teknis ini.
Tercakup dalam lingkup pekerjaan sistem telekomunikasi ini meliputi tetapi tidak terbatas
pada:

- Pemasangan kembali PABX eksisting.


- Kabel telepon dan kotak kontak telepon.
- Kabel data dan kotak kontak data,
- Switch/hub dan router,
- Pengujian seluruh sistem komunikasi.

2.0 STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Standar PT Telkom.

2.2. Standar Nasional Indonesia (SNI).

2.3. Verband Deutscher Electrotechniker (VDE).

2.4. Standar Pabrik Pembuat Peralatan.

2.5. Spesifikasi Teknis:

- 02315 - Galian, Urukan Kembali dan Pemadatan.


- 09910 - Cat.
- 16400 - Distribusi Tegangan Rendah.

3.0 PROSEDUR UMUM.

3.1. Contoh Bahan, Data Teknis dan Daftar Bahan.

3.1.1. Contoh bahan berikut brosur/data teknis semua bahan sistem komunikasi dan
perlengkapannya harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui,
sebelum pengadaan bahan.

3.1.2. Kontraktor wajib menyerahkan daftar bahan yang akan digunakan, seperti
disebutkan dalam Spesifikasi Teknis ini, kepada Manajer Proyek untuk
diperiksa dan disetujui.
Daftar bahan meliputi tipe, model, nama pabrik pembuat, jumlah, ukuran dan
data lain yang diperlukan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16700


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-8
BITA

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan.

3.2.1. Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan


sistem komunikasi kepada Manajer Proyek untuk disetujui.
Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan sebelum pengadaan bahan
sehingga diperoleh cukup waktu untuk memeriksa dan tidak ada tambahan
waktu bagi Kontraktor bila mengabaikan hal ini.
Gambar Detail Pelaksanaan harus lengkap dan berisi detail-detail yang
diperlukan.

3.2.2. Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja yang satu dengan Gambar Kerja
yang lain atau antara Gambar Kerja dengan Spesifikasi Teknis, Kontraktor
harus menyampaikannya kepada Manajer Proyek untuk dicarikan jalan
keluarnya.

3.2.3. Gambar Kerja Elektrikal hanya menunjukkan tata letak bahan dan peralatan,
jalur kabel dan sambungan-sambungan.
Gambar Kerja ini harus diikuti dengan seseksama mungkin.
Dalam mempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan, dimensi dan ruang gerak
yang digambarkan dalam Gambar Kerja Arsitektur, Struktur dan Gambar Kerja
lainnya yang berkaitan, harus diperiksa.

3.2.4. Kontraktor harus dengan teliti memeriksa kebutuhan ruangan dengan


Kontraktor lain yang mungkin bekerja pada lokasi yang sama untuk
memastikan bahwa semua peralatan dapat dipasang pada tempat yang telah
ditentukan.

3.3. Pengiriman dan Penyimpanan.

3.3.1. Semua bahan dan peralatan yang didatangkan harus dalam keadaan baik,
baru, bebas dari segala cacat, dan dilengkapi dengan label, data teknis dan
data lain yang diperlukan serta dilengkapi dengan sertifikat lulus uji pabrik dari
pabrik pembuatnya.

3.3.2. Semua bahan dan peralatan harus disimpan dalam kemasannya pada tempat
yang aman dan terlindung dari kerusakan.

3.4. Ketidaksesuaian.

3.4.1. Manajer Proyek berhak menolak setiap bahan yang didatangkan atau
dipasang yang tidak memenuhi ketentuan Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi
Teknis.
Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengganti setiap pekerjaan
yang dinilai tidak sesuai, tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.

3.4.2. Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau berbeda dari
yang ditentukan, Kontraktor harus membuat pernyataan tertulis yang
menjelaskan usulan penggantian berikut alasan penggantian, dengan maksud
bila diterima, akan segera diadakan penyesuaian. Bila Kontraktor
mengabaikan hal di atas, Kontraktor bertanggung jawab melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan Gambar Kerja.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16700


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-8
BITA

4.0 BAHAN-BAHAN.

4.1. Umum.

Semua bahan yang didatangkan dan akan dipasang harus baru, bebas dari segala
cacat/kerusakan, kualitas terbaik dari produk yang dikenal dan sesuai untuk daerah
tropis.

4.2. Sistem Telekomunikasi

4.2.1. PABX.

- Unit PABX harus memiliki kapasitas sambungan langsung dan


sambungan perluasan sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja, dan harus
terdiri dari:

· Kabinet PABX,
· 1 unit operator console,
· 1 unit rectifier 24V/16A 230V tipe pemasangan di dinding,
· 1 unit PC untuk program dan pemeliharaan,
· 1 unit printer dot matrix,
.
- Tampilan minimal yang dibutuhkan adalah seperti berikut:

· Alternate routing
· Call back
· All call
· Call forwarding (busy line, no answer, override)
· Call hold
· Call pick-up (group)
· Call transfer
· Call waiting
· Direct in termination/special dial
· Direct outward dialing
· Music on hold
· Outward dial block
· Every hand set record (bill monitoring).

seperti produk LG, Panasonic, Siemes atau yang setara yang disetujui.

4.2.2. Sistem Baterai.

Sistem baterai harus terdiri dari:

- Baterai yang memiliki karakteristik sebagai berikut :

· Tegangan : 24V DC
· Tipe : Ni Cd
· Daya tahan : 8jam (sekitar 600AH)
· Rak baterai : metal dilapis/dicat anti karat

- Pengisi baterai otomatis yang mampu mengisi baterai dari keadaan


kosong menjadi penuh dalam waktu 6jam. Peralatan ini harus dilengkapi
dengan proteksi arus berlebih.
- Rectifier yang mampu mengkonversi 220V AC ke 24V DC dengan
kapasitas minimal 100A.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16700


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-8
BITA

- Unit proteksi gejolak arus dengan karakteritik sebagai berikut:

· Peak pulse current : 60KA


· Maximum line rated voltage : 275VAC
· Maximum DC Voltage : 369V
· Inductor : air core, nonsaturrable
· Arrestor :
* Strike Voltage : 90V
* Arc Voltage : kurang dari 20V
* Peak Current : 20KA
- Stabilizer yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

· Kapasitas : 5000W
· Tegangan : 220V
· Frekuensi : 50Hz
· Variasi tegangan : ± 15%.

4.2.3. Pesawat Telepon.

Pesawat telepon harus dari tipe desk top multifungsi dengan tombol tekan dan
sesuai dengan tipe PABX yang dipilih, seperti buatan LG, Panasonic, Siemens
atau yang setara.
Setiap unit harus dilengkapi dengan kabel sepanjang 10meter.

4.2.4. Kotak Kontak.

Kotak kontak telepon harus dari tipe rata permukaan (flush mounted) dengan
pelat muka tipe RJ11 lengkap dengan simbol telepon, dari Merten-Schneider ,
Clipsal-Schneider, MK atau Legrand.

4.2.5. Kabel Dalam Bangunan

Kabel yang keluar dari kotak telepon sampai ke pesawat harus dari jenis kabel
berisolasi PVC dengan pita pelindung statis, seperti tipe R-V (Pe) V, yang
memenuhi ketentuan SNI 04-2077-1990, produksi Voksel, Kabelindo,
Supreme, Kabelmetal, Tranka atau setara, dengan ukuran kabel sesuai
ketentuan Gambar Kerja.

4.2.6. Kotak Distribusi Utama (Main Distribution Frame – MDF).

Kotak dirtribusi utama harus dari tipe pemasangan di dalam ruang dengan
kapasitas sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja, dan harus memiliki
karakteristik minimal sebagai berikut:

- Rumah dibuat dari reinforced polyester,


- Dilengkapi dengan pintu yang dapat dilepas untuk terminasi kabel,
- Dilengkapi dengan ventilasi pada bagian atas dan bawah untuk sirkulasi
udara dan mencegah kelembaban,

seperti buatan PT Timur Agung Kencana (Taken) atau yang setara yang
disetujui.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16700


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-8
BITA

4.2.7. Kotak Terminal.

Kotak terminal dengan tipe dan kapasitas sesuai petunjuk dalam Gambar
Kerja, harus memiliki karakteristik minimal sebagai berikut:

- Dapat dipasang di tiang atau di dinding,


- Mudah dipasang,
- Ringan dan kuat,
- Kotak dibuat dari resin daur ulang,
- Bagian metal dibuat dari bahan baja anti karat AISI 304,
- Dapat dibuka sampai 90°,
- Tahan terhadap UV dengan proteksi indeks IP 53/54,
- Dapat dikunci,
- Disetujui oleh Telkom,

seperti buatan PT Timur Agung Kencana (Taken) atau yang setara yang
disetujui.

4.3. Sistem Komputer

4.3.1. Switch/Hub

Switch harus dari jenis 24 10/100 ports dengan 2 10/100/1000Base-T ports,


Enhanced image memenuhi standar IEEE 802.3i 10Base-T, IEEE 802.3u
100Base-T, dan masing-masing harus dilengkapi dengan outlet tipe RJ-45,
dari D-Link, Link Sys, Asus atau produk lain yang kualitasnya setara dan
disetujui.

4.3.2. Router

Router harus dari jenis 10/100 modular router dengan suara, 19in chassis,
32MB FL/96MI memenuhi IEEE 802.3 CSMA/CD, IEEE 802.3I 10Base-T,
IEEE 802.5 Token Ring, ISDN BRI, RS449/422, RS232, V.28, V.35, X.21,
seperti tipe 1760-V dari Cisco Systems, dilengkapi 1 port serial WAN Interface
Card, dari D-Link, Link Sys, Asus atau produk lain yang kualitasnya setara dan
disetujui.

4.3.3. Kotak Kontak (Outlet).

Kotak kontak (outlet) data harus dari tipe rata permukaan (flush mounted)
dengan pelat muka tipe RJ45 lengkap dengan simbol data, dari Merten-
Schneider, Clipsal-Schneider, MK atau Legrand.

4.3.4. Kabel Data.

- Kabel data pada sistem jaringan komputer harus dari tipe UTP cable 4
pairs category 5e dan 6e, buatan Belden, Clipsal Datacomms atau yang
setara.
- Kabel serat optic (optical fibre) harus dari tipe multimode (MM) dengan
jumlah serat 12, yang memiliki diameter luar 6.5mm dengan low smoke
zero halogen (LSZH) outer sheath, buatan Belden.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16700


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 5-8
BITA

4.4. Konduit.

Pipa konduit untuk kabel telepon dan kabel data harus sesuai ketentuan Spesifikasi
Teknis 16400.
Diameter pipa konduit harus sesuai dengan ketentuan dalam Gambar Kerja atau
disesuaikan dengan jumlah kabel yang akan ditempatkan di dalamnya.

4.5. Overvoltage Arresters.

Kecuali ditentukan lain, overvoltage arrester untuk sitem komunikasi harus diadakan
sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Umum.

5.1.1. Kontraktor harus memeriksa kebutuhan ruang dengan Kontraktor lain untuk
memastikan semua peralatan dan perlengkapannya dapat dipasang pada
tempat yang telah ditentukan.

5.1.2. Kontraktor harus segera memperbaiki setiap pekerjaan yang dinilai tidak
sesuai oleh Manajer Proyek.

5.1.3. Kontraktor secara teratur harus membuang kotoran dan bahn tak terpakai agar
dapat bekerja dengan aman.

5.1.4. Kontraktor harus menyediakan semua alat kerja, peralatan pemasangan,


peralatan pengujian dan melaksanakan pengujian serta mencatatnya.

5.2. Pemasangan Peralatan Sistem Komunikasi.

5.2.1. Peralatan sistem komunikasi harus dipasang dengan benar dan baik sesuai
dengan petunjuk pemasangan dari pabrik pembuatnya dan sesuai dengan
Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui.

5.2.2. Unit kotak distribusi utama (MDF) unit harus dipasang pada ruang PABX
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

5.2.3. Setiap kotak terminal harus memiliki cadangan sekurang-kurangnya 20%.

5.2.4. Kabel yang akan ditanam di dalam bagian bangunan (di lantai atau di dinding)
harus ditempatkan di dalam konduit tahan karat seperti disebutkan dalam
Spesifikasi Teknis 16400.

5.2.5. Untuk ruangan tanpa langit-langit, kabel harus ditempatkan di dalam konduit
atau rak kabel dan diklem ke beton pelat pada setiap jarak 100cm.

5.2.6. Untuk ruang dengan langit-langit, kabel harus ditempatkan di dalam konduit
atau rak kabel dan diklem dengan penggantung ke beton pelat pada setiap
jarak 100cm.

5.2.7. Seluruh kabel harus diberi tanda dengan tanda kabel.

5.2.8. Soket telepon harus ditempatkan pada lokasi yang ditunjukkan dalam Gambar
Kerja atau sesuai petunjuk dari Manajer Proyek.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16700


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 6-8
BITA

5.2.9. Kabel dengan 5 (lima) warna yang berbeda (misalnya kuning/putih,


putih/hitam, putih/hijau, putih/merah, putih/biru) harus digunakan untuk kode
warna pekerjaan marshalling.

5.2.10. Kabel data beserta kelengkapannya harus digunakan dan dipasang pada
tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dengan tetap
memperhatikan batasan jarak yang disyaratkan. Total panjang satu segmen
dibatasi sampai 90meter.

5.2.11. Kontraktor harus menyiapkan diagram pemasangan kotak terminal.

5.2.12. Semua kabel komunikasi harus ditempatkan di dalam konduit.

5.2.13. Tinggi maksimal pemasangan kotak terminal sambung ± 160cm dan tinggi
minimal ± 40cm.

5.3. Pemasangan Kabel Tanah

5.3.1. Kabel tanah harus ditanam pada kedalaman minimal 800mm dan diberi
penutup lapisan pasir halus (bebas batuan) tebal minimal 100mm, dan di
atasnya ditutup dengan batu bata.

5.3.2. Kabel-kabel yang ditanam melintang jalan harus ditempatkan dalam konduit.

5.3.3. Inti kabel harus disambung dengan cara las.

5.3.4. Semua penyambungan kabel tanah harus dilakukan dengan alat penyambung
yang disetujui seperti 3M, Raychem atau yang setara, dengan tipe dan ukuran
yang sesuai dengan jenis kabel yang akan disambung.

5.3.5. Kontraktor harus membuat diagram jalur kabel.

5.3.1. Setiap jalur kabel harus diberi tanda kabel yang jelas, sedang untuk setiap
sambungan harus diberi tanda khusus.

5.3.6. Pekerjaan galian dan urukan untuk penanaman kabel harus dilaksanakan
sesuai Spesifikasi Teknis 02315.

5.3.7. Sebelum dan setelah peletakan kabel, Kontraktor harus mengukur data
kualitas kabel yakni isolasi antar kawat, kawat pembumian, tahanan/loop,
atenuasi pada 800Hz, hubungan menerus dan tahanan pelindung kabel.

5.4. Lapisan Pelindung.

5.4.1. Semua bahan yang dipasang harus sudah memiliki lapisan pelindung.

5.4.2. Konduit kabel telekomunikasi dan data harus diberi cat dalam warna sesuai
Skema Warna yang akan diberikan kemudian.
Bahan cat dan cara pengerjaannya harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
09910.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16700


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 7-8
BITA

5.5. Pengujian dan Uji Penampilan.

5.5.1. Kontraktor harus melakukan semua pengujian dan pengukuran yang dianggap
perlu oleh Manajer Proyek untuk memeriksa bahwa seluruh instalasi dapat
berfungsi dengan baik dan memenuhi semua persyaratan.

5.5.2. Kontraktor harus menyediakan peralatan dan tenaga kerja untuk pengujian
dan perawatan peralatan pengujian dan perlengkapannya agar tetap dalam
kondisi baik selama waktu pengujian.

5.5.3. Hasil pengujian harus dicatat oleh Kontraktor dan diserahkan secara resmi
kepada Manajer Proyek sebelum serah terima pekerjaan.

5.5.4. Waktu pelaksanaan pengujian dan uji penampilan akan ditentukan oleh
Manajer Proyek.

5.6. Manual Pemasangan dan Pemeliharaan.

Kontraktor harus menyerahkan Manual Pemasangan dan Pemeliharaan Sistem


Komunikasi sejumlah 3 salinan termasuk aslinya untuk setiap bangunan pada saat
penyelesaian semua pekerjaan. Manual harus dijilid dengan rapi.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16700


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 8-8
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

16820

SISTEM TATA SUARA

1.0 LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, peralatan, tenaga kerja dan pemasangan sistem tata
suara pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
Pekerjaan ini akan meliputi, tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut :

- Public address,
- Pemanggilan kendaraan.
- Pengujian dan pengoperasian seluruh sistem.

2.0 STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI).

2.2. Standar dari Pabrik Pembuat.

2.3. Spesifikasi Teknis:

- 13100 - Sistem Penyalur Petir dan Pembumian.


- 16400 - Distribusi Tegangan Rendah.

3.0 PROSEDUR UMUM.

3.1. Data Teknis dan Daftar Bahan.

Sebelum diadakan ke lapangan, semua data teknis/brosur bahan-bahan dan peralatan


untuk pekerjaan ini harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk dipelajari dan
disetujui.
Kontraktor harus membuat daftar bahan dan peralatan yang akan digunakan dan
menyerahkannya kepada Manajer Proyek untuk disetujui.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan.

3.2.1. Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan


sistem tata suara kepada Manajer Proyek untuk disetujui.
Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan sebelum pengadaan bahan
sehingga diperoleh cukup waktu untuk memeriksa dan tidak ada tambahan
waktu bagi Kontraktor bila mengabaikan hal ini.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16820


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-6
BITA

Gambar Detail Pelaksanaan harus lengkap dan berisi detail-detail yang


diperlukan serta mencakup data-data berikut:

- Nama perangkat tata suara,


- Jumlah unit,
- Tata letak/susunan alat tata suara,
- Dimensi,
- Detail pemasangan dan detail lain yang diperlukan.

3.2.2. Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja yang satu dengan Gambar Kerja
yang lain atau antara Gambar Kerja dengan Spesifikasi Teknis, Kontraktor
harus menyampaikannya kepada Manajer Proyek untuk dicarikan jalan ke
luarnya.

3.2.3. Gambar Kerja Elektrikal hanya menunjukkan tata letak bahan dan peralatan,
jalur kabel dan sambungan-sambungan.
Gambar Kerja ini harus diikuti dengan seseksama mungkin.
Dalam mempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan, dimensi dan ruang gerak
yang digambarkan dalam Gambar Kerja Arsitektur, Struktur dan Gambar Kerja
lainnya yang berkaitan, harus diperiksa.

3.2.4. Kontraktor harus dengan teliti memeriksa kebutuhan ruangan dengan


Kontraktor lain yang mungkin bekerja pada lokasi yang sama untuk
memastikan bahwa semua peralatan dapat dipasang pada tempat yang telah
ditentukan.

3.3. Pengujian Pabrik.

3.3.1. Semua peralatan sistem tata suara berikut aksesorinya harus sudah diuji di
pabrik pembuatnya sebelum didatangkan ke lokasi pekerjaan.

3.3.2. Hasil pengujian harus digabungkan ke dalam laporan pengujian dan sertifikat
pengujian yang diterbitkan oleh lembaga yang berwenang.

3.4. Pengiriman dan Penyimpanan.

3.4.1. Semua bahan dan peralatan yang didatangkan harus dalam keadaan baik,
baru, bebas dari segala cacat, dan dilengkapi dengan label, data teknis dan
data lain yang diperlukan.

3.4.2. Semua bahan dan peralatan harus disimpan dalam kemasannya pada tempat
yang aman dan terlindung dari kerusakan.

3.5. Ketidaksesuaian.

3.5.1. Manajer Proyek berhak menolak setiap bahan yang didatangkan atau
dipasang yang tidak memenuhi ketentuan Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi
Teknis.
Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengganti setiap pekerjaan
yang dinilai tidak sesuai, tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.

3.5.2. Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau berbeda dari
yang ditentukan, Kontraktor harus membuat pernyataan tertulis yang
menjelaskan usulan penggantian berikut alasan penggantian, dengan maksud
bila diterima, akan segera diadakan penyesuaian.
Bila Kontraktor mengabaikan hal di atas, Kontraktor bertanggung jawab
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Gambar Kerja.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16820


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-6
BITA

3.6. Garansi.

Kontraktor harus menyerahkan kepada Manajer Proyek, garansi tertulis yang


mencakup bahan dan kelancaran pengoperasian peralatan selama 1 (satu) tahun,
dimulai dari saat penerimaan pengujian pengoperasian. Selama periode ini, Kontraktor
atau pabrik pembuat/pemasok harus memperbaiki atau mengganti dan menanggung
biaya setiap bahan/pekerjaan yang rusak atau cacat.

4.0 BAHAN-BAHAN.

4.1. Umum.

4.1.1. Semua perangkat sistem tata suara harus dalam keadaan baru, dilengkapi
sertifikat lulus uji pabrik dan petunjuk pemasangan serta penggunaan dari
pabrik pembuatnya, seperti disebutkan dalam Spesifikasi Teknis ini.

4.1.2. Semua perangkat sistem tata suara harus dilengkapi dengan data-data
berikut:

- Merek dan nama pabrik,


- Tipe,
- Tegangan kerja dan frekwensi,
- Konsumsi daya,
- Impedansi,
- Tanggapan frekwensi,
- Dimensi,
- Dan data lainnya yang diperlukan.

4.2. Public Address.

4.2.1. Public address harus terdiri dari serangkaian peralatan, minimal sebagai
berikut:

- System pre-amplifier dengan jumlah seketor zona sesuai petunjuk dalam


Gambar Kerja, dari Philips, TOA, Panasonic.
- Power amplifier dari Philips, TOA, Panasonic.
- Pengeras suara kolom dari Philips, TOA, Panasonic.
- Pengeras suara langi-langit dari Philips, TOA, Panasonic.
- Mikrofon pemanggil (paging microphon) 6 zona call selection dari Philips,
TOA, Panasonic.
- Rak perangkat dari Nirax.

4.2.2. Perangkat di atas harus memiliki karakteristik sesuai standar pabrik pembuat
yang disetujui dan memenuhi ketentuan yang ditetapkan dalam Gambar
Kerja.

4.3. Pemanggilan Kendaraan (Car Call).

Pemanggilan kendaraan (car call) harus terdiri dari serangkaian perangkat, minimal
sebagai berikut:

- Mixer amplifier dari Philips, TOA, Panasonic.


- Horn loudspeaker dari Philips, TOA, Panasonic.
- Paging microphon car call dari Philips, TOA, Panasonic.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16820


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-6
BITA

Perangkat di atas harus memiliki karakteristik sesuai standar pabrik pembuat yang
disetujui dan memenuhi ketentuan yang ditetapkan dalam Gambar Kerja.

4.4. Bahan Elektrikal.

Bahan-bahan elektrikal seperti kabel daya, kabel kontrol, kotak penyambung, konduit,
soket dan lainnya harus sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknis 16400.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Umum.

5.1.1. Semua perangkat sistem tata suara harus dipasang sesuai petunjuk
pemasangan dari pabrik pembuatnya dan Gambar Detail Pelaksanaan serta
diagram pengkabelan yang telah disetujui, dengan tetap memperhatikan
ketentuan-ketentuan dalam Spesifikasi Teknis ini.

5.1.2. Pengkabelan dan penempatan kabel harus memenuhi persyaratan Spesifikasi


Teknis 16400.

5.2. Public Address dan Pemanggilan Kendaraan.

5.2.1. Pengeras suara langit-langit, pengeras suara kolom, corong pengeras harus
dipasang menyebar pada seluruh bangunan seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.

5.2.2. Pengontrol volume suara harus dilengkapi saklar relay override selama
panggilan.

5.2.3. Sistem pemanggilan/paging system ditempatkan pada tempat-tempat seperti


ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dan pada posisi penyetelan volume
amplifier, dengan volume control bypass menggunakan relay override dan
saklar pada setiap kontrol volume.

5.2.4. Sistem pemanggilan digunakan untuk pengumuman atau selama keadaan


darurat tanda kebakaran.

5.3. Pemasangan.

5.3.1. Umum.

Semua perangkat utama yang yang saling berhubungan satu sama lain harus
ditempatkan pada ruang khusus seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

5.3.2. Rak Perangkat.

- Rak harus dipasang bersisian dan dibaut bersama atau terpisah.


Perangkat dengan fungsi yang sama harus dikelompokan bersama,
secara vertikal atau bersisian.
- Bagian kosong pada rak perangkat harus ditutup dengan panel kosong
sehingga seluruh bagian muka rak terisi penuh dengan panel.
- Masukan audio dan inter-koneksi harus dibuat dengan kabel terlindung
dan konektor tusuk kontak. Sambungan keluaran dapat dengan tipe
terminal sekrup.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16820


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 4-6
BITA

- Semua sambungan ke suplai daya harus menggunakan tusuk kontak dan


soket yang memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 16400.
- Masukan, sambungan keluaran, titik pengujian dan relay harus mudah
dicapai pada bagian belakang rak untuk kemudahan pemeliharaan dan
pengujian.
- Setiap perangkat harus dapat dengan mudah dikeluarkan dari rak tanpa
mengganggu sambungan-sambungan atau perangkat lainnya.

5.4. Pengkabelan.

Kabel harus dipasang dalam konduit atau rak kabel sesuai ketentuan dalam
Spesifikasi Teknis 16400.
Pengkabelan untuk mikrofon, pembumian, pengeras suara dan kabel daya harus
dipisahkan satu sama lain dengan isolasi dan pelindung metal.
Pelindung harus diterminasi hanya pada salah satu ujungnya.

5.5. Pembumian.

Semua pembumian harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 13100.


Antena harus dibumikan secara terpisah.

5.6. Pengujian dan Uji Penampilan.

5.6.1. Kontraktor harus melakukan semua pengujian dan pengukuran yang dianggap
perlu oleh Manajer Proyek untuk memeriksa bahwa seluruh instalasi dapat
berfungsi dengan baik dan memenuhi semua persyaratan dan seluruh
peralatan harus lulus uji fungsional.

5.6.2. Kontraktor harus menyediakan peralatan dan fasilitas untuk pengukuran,


pengujian dan uji penampilan.

5.6.3. Waktu pelaksanaan pengujian dan uji penampilan akan ditentukan oleh
Manajer Proyek.

5.6.4. Kabel-kabel feeder sebelum dan sesudah diinstalasikan harus lulus uji
kesinambungan.

5.6.5. Pengujian sistem tata suara harus menggunakan peralatan ukur yang sesuai
dengan kebutuhan, pengujian secara indera kasat mata dan telinga sama
sekali tidak diperkenankan.

5.7. Uji Penerimaan.

Setelah pemasangan selesai, Kontraktor harus mengadakan uji penerimaan/


acceptance test, dengan prosedur pengujian yang disetujui, untuk menunjukkan
bahwa semua perangkat bekerja dan beropeasi dengan baik sesuai ketentuan.
Kontraktor harus memberitahukan Pemilik Proyek 15 hari sebelum pelaksanaan uji
penampilan.
Uji penerimaan akan meliputi memperoleh dan menerima berita pada stasiun tertentu,
pada tingkat volume yang baik, tanpa campuran suara dari sumber lain atau unit lain.

5.8. Pemeliharaan dan Pengoperasian Peralatan.

5.8.1. Masa pemeliharaan pekerjaan sistem tata suara sesuai persyaratan dalam
Kontrak. Selama masa pemeliharaan ini, Kontraktor diwajibkan untuk
mengatasi segala kerusakan-kerusakan serta kekurangan-kekurangan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16820


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 5-6
BITA

5.8.2. Kontraktor wajib menyerahkan kepada Pemilik Proyek, 3 (tiga) bulan sebelum
serah terima, sebanyak 4 (empat) set manual pengoperasian dan
pemeliharaan semua peralatan.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16820


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 6-6
BITA

SPESIFIKASI TEKNIS

16850

SISTEM TELEVISI

1.0 LINGKUP PEKERJAAN.

Yang tercakup dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
dan pengujian pengoperasian semua sistem televisi seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja
dan Spesifikasi Teknis ini.

2.0 STANDAR/RUJUKAN.

2.1. Standar Pabrik Pembuat.

2.2. Spesifikasi Teknis 16400 - Distribusi Tegangan Rendah.

3.0 PROSEDUR UMUM.

3.1. Contoh, Data Teknis dan Daftar Bahan.

3.1.1. Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan, data teknis semua bahan
kepada Manajer Proyek untuk dipelajari dan disetujui, sebelum pengadaan
bahan.

3.1.2. Kontraktor harus membuat daftar bahan dan peralatan yang akan digunakan
dan menyerahkannya kepada Manajer Proyek untuk disetujui.

3.2. Gambar Detail Pelaksanaan.

3.2.1. Kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan


sistem televisi kepada Manajer Proyek untuk diperiksa dan disetujui sebelum
melakukan pemesanan barang.

3.2.2. Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan minimal 30 hari sebelum


pengadaan bahan sehingga diperoleh cukup waktu untuk memeriksa, dan
tidak ada tambahan waktu bagi Kontraktor bila mengabaikan hal ini.
Gambar Detail Pelaksanaan harus lengkap dan berisi detail-detail yang
diperlukan.

3.2.3. Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja yang satu dengan Gambar Kerja
yang lain atau antara Gambar Kerja dengan Spesifikasi Teknis, Kontraktor
harus menyampaikannya kepada Manajer Proyek untuk dicarikan jalan
keluarnya.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16850


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 1-3
BITA

3.2.4. Gambar Kerja Elektrikal hanya menunjukkan tata letak bahan dan peralatan,
jalur kabel dan sambungan-sambungan.
Gambar Kerja ini harus diikuti dengan seseksama mungkin.
Dalam mempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan, dimensi dan ruang gerak
yang digambarkan dalam Gambar Kerja Arsitektur, Struktur dan Gambar Kerja
lainnya yang berkaitan, harus diperiksa.

3.2.5. Kontraktor harus dengan teliti memeriksa kebutuhan ruangan dengan


Kontraktor lain yang mungkin bekerja pada lokasi yang sama untuk
memastikan bahwa semua peralatan dapat dipasang pada tempat yang telah
ditentukan.

3.3. Pengiriman dan Penyimpanan.

3.3.1. Semua bahan dan peralatan yang didatangkan harus dalam keadaan baik,
baru, bebas dari segala cacat, dan dilengkapi dengan label, data teknis dan
data lain yang diperlukan.

3.3.2. Semua bahan dan peralatan harus disimpan dalam kemasannya pada tempat
yang aman dan terlindung dari kerusakan.

3.4. Ketidaksesuaian.

3.4.1. Manajer Proyek berhak menolak setiap bahan yang didatangkan atau
dipasang yang tidak memenuhi ketentuan Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi
Teknis.
Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengganti setiap pekerjaan
yang dinilai tidak sesuai, tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.

3.4.2. Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau berbeda dari
yang ditentukan, Kontraktor harus membuat pernyataan tertulis yang
menjelaskan usulan penggantian berikut alasan penggantian, dengan maksud
bila diterima, akan segera diadakan penyesuaian. Bila Kontraktor
mengabaikan hal di atas, Kontraktor bertanggung jawab melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan Gambar Kerja.

4.0 BAHAN-BAHAN.

4.1. Umum.

4.1.1. Semua peralatan dan bahan-bahan harus berasal dari pabrik pembuat/produk
yang telah dikenal luas dan dari kualitas terbaik seperti disebutkan dalam
Spesifikasi Teknis ini.

4.1.2. Semua peralatan yang terpilih untuk digunakan harus sesuai untuk daerah
tropis dengan temperatur dan keadaan sekitarnya yang dapat mencapai 40°C
dengan tingkat kelembaban mencapai 100%.

4.2. Antena Tipe Yagi

Antena tipe Yagi untuk program lokal harus terdiri dari:

- Antena UHF buatan Fagor atau Erco seri FAN,

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16850


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 2-3
BITA

- Antena VHF buatan lokal,

lengkap dengan penumpu/penopang yang sesuai sehingga tetap kuat dalam segala
cuaca, harus sesuai rekomendasi pemasang sistem televisi.
Antena tipe Yagi harus didesain khusus untuk menerima program lokal TVRI, RCTI,
SCTV, Indosiar, ANTV, Trans 7, Global TV, Metro TV, Trans TV, MNC, dan TVOne.

4.3. Kabel

Kabel harus dari koaksial 7c tipe RG-11, buatan Hansen atau yang setara yang
disetujui.

4.4. Kotak Kontak TV

Semua kotak kontak TV harus sesuai untuk kabel koaksial tipe 75ohm dan dilengkapi
dengan tutup muka yang dapat dilepas.
Tutup muka soket dalam warna putih, harus dari Clipsal, MK, Merten, Fagor atau
Erco.

4.5. Kotak Kontak Daya

Kotak kontak kabel daya harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 16400.

4.6. Konduit.

Konduit untuk kabel-kabel yang menuju stop kontak dan peralatan harus terbuat dari
pipa baja lapis seng yang memenuhi standar JIS C8305 seperti National atau Elpro,
atau dari pipa uPVC tipe high impact yang memenuhi standar BS 6099, seperti Ega,
Clipsal atau yang setara, sesuai ketentuan dalam Spesifikasi Teknis 16400, dengan
diameter sesuai petunjuk Gambar Kerja.

5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN.

5.1. Umum.

5.1.1. Sistem harus didesain untuk beroperasi pada 220V±6%/50Hz, satu fasa,
suplai daya AC.

5.1.2. Semua pekerjaan elektrikal harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi


Teknis 16400.

5.1.3. Semua kabel harus dipasang di dalam konduit.

5.1.4. Semua perangkat sistem televisi harus dipasang sesuai dengan petunjuk
pemasangan dari pabrik pembuatnya.

5.2. Pemasangan.

Semua pekerjaan sistem elektrikal harus dilaksanakan sesuai ketentuan yang


ditetapkan dalam Spesifikasi Teknis 16400.

NO. PAKET : 11.2675 DIVISI : ELEKTRIKAL NO. SPEK : 16850


REVISI :A TANGGAL : Februari 2012 HALAMAN : 3-3

Anda mungkin juga menyukai