KONSTRUKSI BANGUNAN
3.1 Data Proyek
3.1.1 Data Administrasi Proyek
Nama Program
: Pembukaan Keterisolasian Wilayah Sektor Jalan
dan Jembatan
Nama Kegiatan
: Pembangunan Jalan Batu Cermin L2
Tenggarong
Kontrak
- Nomor Kontrak
:602/330/KPA-BM/PEMB.JL/BC-L2-TGR/IV/2015
- Tanggal Kontrak
: 27 April 2015
Nilai Kontrak
: Rp 4,199,909,000,00
Sumber Dana
: APBD Provinsi
PPTK Fisik
Kontraktor
Alamat
:602/331/KPA-BM/PEMB.JL/BC-L2-TGR/IV/2015
: 27 April 2015
:602/332/KPA-BM/PEMB.JL/BC-L2-TGR/IV/2015
: 15 Agustus 2015
Masa Pelaksanaan
- Mulai Tanggal
- Selesai Tanggal
: 15 Agustus 2015
:-
29
Masa Pemeliharaan
: 22 November 2015
Panjang Fungsional
: 3.550 meter
Panjang Efektif
: 572 meter
Alamat
Nomor Kontrak
: 603/02-A.27/KONT/KPA/V/2015
Tanggal Kontrak
: 12 Mei 2015
30
Panjang Efektif
: 0,572 Km
Panjang Fungsional : 3, 550 Km
Lebar Badan Jalan
: 8,00 12,00 meter
Lebar Perkerasan
: 7,00 meter
Rencana pekerjaan Awal Kegiatan Pembangunan Jalan Batu
Cermin L2 Tenggarong adalah sebagai berikut :
1.
Perkerasan Beton Semen : STA 1+515 STA 1+815
STA 1+902 STA 2+172
2.
Daerah Galian
: STA 1+725 STA 3+550 (tersebar)
3.
Box Culvert
: STA 3+200
31
: 8000 meter
: 7 - 12 meter
Lebar Median
: - meter
: 3%
: - meter
Lebar Trotoar
Awal Proyek
: 0 + 650
Akhir Proyek
: 1 + 151
: 12 meter
Jenis Kegiatan
Jenis Pekerjaan
Tebal Perkerasan
32
Batching Plan
Head Office
Pekerjaan Galian
Pekerjaan ini
batu
3)
4)
33
5)
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran terdiri dari pengecoran lantai kerja
(Lean Concrete) dan pengecoran rigid pavement. Pengecoran lantai
kerja menggunakan mutu beton K-125 dengan tebal 10 cm,
pengecoran rigid pavement menggunakan mutu beton K-350 dengan
tebal 27 cm.
34
3.2
Gambar
35
36
37
38
39
40
41
3.3
Spesifikasi Teknis
Pada proyek pengawasan pembangunan Jalan Rigid Pavement Batu
Cermin L2 Tenggarong, persyaratan teknis atau spesifikasi teknis
merupakan bagian yang sangat penting. Hal tersebut menjadi pedoman
utama bagi pelaksanaan di lapangan dan untuk menyelesaikan proyek
hingga tujuan dari proyek dapat benar-benar tercapai sesuai dengan lingkup
pekerjaan yang diinginkan.
Spesifikasi Teknis pada Proyek Pengawasan Pembangunan Jalan
Batu Cermin L2 Tenggarong adalah persyaratan yang tercantum dalam
dokumen dokumen sebagai berikut :
-
Pekerjaan Galian
a) Uraian
Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penanganan,
pembuangan atau penumpukan tanah atau batu atau bahan lain dari
jalan atau sekitarnya yang diperlukan untuk penyelesaian dari
pekerjaan dalam Kontrak ini.
42
Perkerasan
Beton
mencakup
galian
pada
b) Toleransi Dimensi :
- Kelandaian akhir, garis dan formasi sesudah galian selain
galian perkerasan beraspal dan/atau perkerasan beton tidak
boleh berbeda lebih tinggi dari 2 cm atau lebih rendah 3 cm
-
43
44
ini
harus
meliputi
pemasokan,
pemrosesan,
45
+ 0 cm
- 2 cm
+ 0 cm
- 1 cm
Memenuhi
Pasal 4.2.1.3
Catatan :
Lapis Pondasi Agregat A dan B diuraikan dalam Pasal 5.1.2 dari Spesifikasi ini.
46
c) Standar Rujukan
SNI 03-1744-1980 : Metode Pengujian CBR Laboratorium
SNI 03-4141-1996 : Metode Pengujian Gumpalan Lempung dan
SNI 1743 : 2008
SNI 1967 : 2008
SNI 1966 : 2008
SNI 2417 : 2008
2) Bahan
Tercantum pada Lampiran Spesifikasi
3) Penghamparan dan Pemadatan Agregat
- Penyiapan Formasi untuk Lapis Pondasi Agregat
Lokasi yang telah disediakan untuk pekerjaan Lapisan Pondasi
Agregat harus disiapkan dan mendapatkan persetujuan terlebih
dahulu dari Direksi Pekerjaan paling sedikit 100 meter ke depan
dari rencana akhir lokasi penghamparan Lapis Pondasi pada
setiap saat. Untuk perbaikan tempat tempat yang kurang dari
100 meter panjangnya, seluruh formasi itu harus disiapkan dan
-
47
Pekerjaan.
Pemadatan
Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, setiap
lapis harus dipadatkan menyeluruh dengan alat pemadat yang
cocok dan memadai dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan,
hingga kepadatan paling sedikit 100 % dari kepadatan kering
maksimum modifikasi (modified) seperti yang ditentukan
48
49
digunakan.
c) Standar Rujukan
Ketentuan yang disyaratkan dalam Pasal 7.1.1.6 dari Spesifikasi
ini harus digunakan.
Standar Nasional Indonesia (SNI)
SNI 1966 : 2008
: Cara Uji Penentuan Batas Plastis dari
SNI 1969 : 2008
Agregat Kasar
Cara Uji Berat Jenis Penyerapan Air
:
:
Agregat Halus
Cara Uji Slump Beton
Cara Uji Keausan Agregat dengan
:
:
sebagai
Beton
Metode Pengujian Kuat Lentur Beton
Normal
SNI 03-4432-1997
dengan
Dua
Titik
Pembebanan
Spesifikasi Karet Spon sebagai Bahan
Pengisi Siar Muai Pada Perkerasan
SNI 03-4433-1997
SNI 03-4804-1998
SNI 03-4810-1998
:
:
50
SNI 03-4814-1998
Spesifikasi
Bahan
Penutup
Panas
Spesifikasi Pengisi Siar Muai Siap
Pakai Untuk Perkerasan Bangunan
SNI 03-6820-2002
Beton
Spesifikasi Agregat
Pekerjaan
SNI 03-6969-2003
Adukan
Halus Untuk
dan
Plesteran
AASHTO
AASHTO M33-99 (2003)
: Standart
Specification
Preformed
AASHTO M80-87 (2003)
Expansion
for
Joint
for
Cement Concrete
: Standart
Specification
Liquid
Membrane
Compounds
AASHTO M194-06
Concrete
: Standart
Chemical
Concrete
: Standart
Preformed
for
Forming
for
Curing
Specification
for
Admixture
for
Specification
for
Polychloroprene
51
Standart
Test
Method
for
Flat
Aggregate
Standart Test Method for Detemining
The Percentage of Fractured Particles
in Coarse Aggregate.
2) Bahan
Penjelasan terlampir pada Lampiran Spesifikasi
3) Peralatan
Peralatan harus memenuhi ketentuan dalam Seksi 7.1 dari
Spesifikasi ini. Penghamparan dapat dilakukan baik dengan
menggunakan acuan bergerak (slip form) maupun acuan tetap (fix
form). Peralatan yang digunakan meliputi Mesin Penghampar dan
Pembentuk (Spreading and Finishing Machines), Kendaraan
Pengangkut, Pencampuran Beton, Vibrator (Penggetar), Gergaji
Beton, dan Acuan.
4) Sambungan
Penjelasan terlampir pada Lampiran Spesifikasi
5) Pelaksanaan
Bilamana beton dicor bersambungan dengan lajur perkerasan
yang telah selesai terlebih dahulu, dan peralatan mekanik harus
dioperasikan di atas lajur tersebut, kekuatan beton lajur itu
harus sudah mencapai sekurang-kurangnya 90 % dari kekuatan
yang ditentukan untuk beton 28 hari. Bilamana hanya peralatan
52
penyelesaian
yang
akan
melewati
lajur
yang
ada,
53
54
penyimpangan
penampang
55
terhadap
lokasi
yang
kurang
sempurna
ini
yang ditentukan
- Perlengkapan atau alat-alat yang cukup dan dalam kondisi yang baik
- Tenaga kerja yang cukup terampil dan berpengalaman
- Menggunakan bahan dan peralatan yang baik sesuai dengan SNI (Standar
56