KELAS : PPG-3A
NIM : 4.11.19.0.13
B. Persyararan Kekuatan
Kekuatan tekan kubus 28 hari minimum yang ditentukan di dalam
peraturan I.S. adalah 40 N/mm2 untuk batang pratarik dan 30 N/mm2 untuk
batang pascatarik. Perbandingan standar kekuatan silinder terhadap kekuatan
kubus dianggap sebesar 0,8 bila tidak tersedia data percobaan yang relevan. Suatu
kadar semen minimum sebesar 300 sampai 360 kg/m telah ditetapkan terutama
untuk memenuhi persyaratan daya tahan. Pada campuran beton berkekuatan
tinggi, kadar air haruslah serendah mungkin dengan memperhatikan kemudahan
kerja yang cukup serta beton yang bersangkutan harus cocok untuk pemadatan
dengan perlengkapan yang tersedia di lapangan.
Untuk beton ringan yang mempunyai kerapatan antara 1400 kg/rn ' dan
2300 kg/rn? , nilai-nilai yang diberikan dalam Tabel 2.2 harus dikalikan dengan
(Dc/2300)2, di mana Dc adalah kerapatan beton dengan agregat ringan dalam
kg/m". Juga dianjurkan bahwa di bawah kondisi pembebanan tetap, kelonggaran-
kelonggaran yang cukup untuk susut dan rangkak harus disediakan. Tentukan
nilai rata-rata untuk modulus elastisitas dan rasio Poisson beton seperti yang
ditentukan oleh spesifikasi Jerman, DIN422714 yang diberikan dalam Tabel 2.3.
G. Desain Beton Berkekuatan Tinggi
Sifat-sifat campuran beton berkekuatan tinggi dengan kekuatan tekan di
atas 40 N/mm2 banyak dipengaruhi oleh sifat-sifat agregatnya di samping
pengaruh perbandingan air/ semen. Untuk mencapai kekuatan yang tinggi, perlu
digunakan perbandingan air/semen yang serendah mungkin yang selalu
berpengaruh terhadap mudahnya pengerjaan carnpuran yang bersangkutan dan
diperlukan pemakaian teknik vibrasi khusus untuk pemadatan yang baik. Dalam
"seni" pelaksanaan sekarang ini, beton yang mempunyai kekuatan tekan yang
diinginkan setelah 28 had sebesar sampai dengan 70 N/mm2 dapat dibuat dengan
memberikan perbandingan campuran bahan-bahannya yang tepat dengan
memakai teknik vibrasi normal untuk pemadatannya.
Desain Campuran
Kekuatan rata-rata = 50/8 = 63 N/mm²
Angka referensi (Gambar 2.1) = 25
Perbandingan air/semen = 0,35
Untuk ukuran agregat maksimum 10 mm dan tingkat kemudahan pengerjaan "sangat rendah",
perbandingan agregat/semen untuk tingkat kemudahan pengerjaan yang diinginkan (Tabel
2.4) = 3,2. Agregat dikombinasikan dengan metode grafis yang ditunjukkan dalam Gambar
2.6 sedemikian rupa sehingga 30 persen dari materialnya lolos melalui saringan I.S 4,75 mm.
Tegangan uji 0,2 persen untuk kawat baja bermutu tinggi dan batang baja
campuran untuk pekerjaan prategang tidak boleh kurang dad 80 persen kekuatan
tarik ultimit minimum. Suatu karakteristik yang penting dad baja yang dipakai di
dalam prategangan adalah plastisitas baja pada tegangan-tegangan yang
mendekati tegangan ultimit. Hal ini penting untuk mencapai keruntuhan progresif
pada batang beton prategang terse but dengan peringatan yang cukup sebelum
keruntuhan akhir. Untuk menghindari kemungkinan terjadinya keruntuhan getar
(brittle failure) yang biasa dilakukan ialah menentukan bahwa baja prategangan
akan mempunyai perpanjangan minimum pada waktu patah.
Tegangan tarik pada baja pada waktu penarikan di belakang angkur dan
setelah memperhitungkan semua kemungkinan kehilangan pada umumnya
dinyatakan sebagai suatu fraksi dari kekuatan tarik ultimit atau tegangan uji.
Rekornendasi dari berbagai peraturan masing-masing negara sedikit berbeda
berkenaan dengan tegangan-tegangan izin pada batang prategang pada tahap-
tahap yang berbeda. Nilai-nilai yang diperkenankan yang ditentukan dalarn
peraturan-peraturan India, Amerika, dan Inggris diperbandingkan dalarn Tabel
2.7.
E. Karat Tegangan
Karat Tegangan pada baja berbahaya karena akan menghasilkan patah
rapuh seketika. Retak diakibatkan aksi gabungn karat dan tegangan tarik statis.
Jenis serangan ini disebabkan oleh struktur metalurgi di dalam logam yang
dipengaruhi komposisi, pengolahan secara panas, dan proses mekanis. Penyebab
baja mutu tinggi mengalami karat tegangan adalah bermacam-macam. Kawat
yang dibentuk dengan proses panas mudah terjadi retak akibat karat tegangan bila
dibanding proses penarikan dingin. Karat umum yang sering dijumpai antara lain
seperti karat berlobang-lobang dan karat akibat khlorida. Beberapa cara
perlindungan untuk mencegah karat tegangan meliputi perlindungan terhadap
kontaminasi kimiawi, pemberian lapisa pelindung, dan pemberian adukan semen
pada saluran segera setelah pemberian prategang.