Anda di halaman 1dari 11

Jurnal llmiuh Llniversitas Batanghari Jdmbi VoL I I No.

3 Tahun 201l

PENGARUH BAIIAN TAMBAH KIMIA TTR}IADAP MUTU KUAT LENTI]R BETON

Fakhrul Rod Yamatir


ABSTRACT
Compressive strength of concrete states the quality of a structure. Flexural compressive stength is
related to the bending of a beam element as a result ofthe transverse load. Flexural compressive shenglh
test was conducted at the Laboratory of the Faculfy of Engineering University of Batanghari. The test
method is to use two of loading points such &at the third of the middle stretch of only receiving bending
moment.
The use of chemical additive, Sikament-NN, varying aims to see its influence on the resulting flexural
stength
'Results
showed that the addition of Sikarnent-I.IN variation A.Sa/o, lYo and l.5To, is obtained that the
addition of Sikament-NN by lo/oto the value of compressive strenglh and flexural strength are optimal.
Keywords: corcrete, strong, pliable material added
PENDAIIULUAN normalnya.
Beton merupalan salah sdu bahan yang tlaksud dan Ttrjuan penetitian
baryak digunakan dalam struktur bangunan Maksud dad penelitian ird untuk
diantara bahan-bahan yang lalrt, seperti kayu' mengetahui efisiensi penggunam bahan
dan baja Permasalahan yang sering dijumpai tambahan dengan pengurangan air dan semen
dalam murcapai kemudahan dalam pengerja^ar terhadap Kuat Lentur beton dengan tujuan unhrk
adukan beton (workability), ydda pengecoran mengetahui bagaimana pengaruh bahan tambah
dan penompatan. Tingkat pengerjaan beton superplasticizer Sikament-NN terhadap Kuat
dapat ditingkatkan dengan cara menambah Lentur Beton.
faktor air semen? tetapi dengan cma tersebut KAJIAN PUSTAKA
tidak mengurangi mutu betonnya" Maka saat ini Menurut Tri Mulyono (2003), beton
banyak diciptakan bahan tarnbah dengan tujuan merupakan fungsi dari bahan penyrnunnyayang
mermrdahkan dalam pengerjaan beton, tanpa terdiri dari bahan semen hidrolik (Portland
mengwangi kekuatur mutu beton yang cemant), agregat kasar, agregat halus, air dan
diinginkan Pada saal ini telah banyak bahantan6ah.
ditemukan bahan tarnbahan r.urtuk mendukung Untuk mendapatkan beton yang bermutu
kondisi tersebut seperti penggunaan bahan secara baik tidaklah semudah seperti yang
tambahan kimia dan penggunaan bahan diperkirakan orang, banyak sekali faktor-faktor
bangunan non kimia. yang mempengaruhinya. Baik buruknya mutu
Salah satu bahan tambahan kimia yang beton tergantrmg pada metode pelaksanaannya
terdapat dipasaran yang bersifat sebagai antara lain :
pengurang air (water redueer) adalah Sikament- 1. Peran perbandingan campuran bahan-bahan
NN. Sikament-NN ini dapat meningkatkan beton.
workability lebih besar daripada water reducer 2. Mutu agr€gat yang dipakai.
biasa, memudahkan dalam pembuatan beton 3. Jenis arryang dipakai.
-_vang sangat cair misalnya memungkinkan 4. Caramengaduk campuran beton.
penuangan pada tulangan yang rapat, atau pada Bahan-bahan Dasar Pcnyusun Beton
bagian yang sukar dijangkau oleh pemadatan Sebagai bahan bangunan, beton lebih luas
.r'ang memadai. Berdasarkan hal tersebut diatas pemakaiannya. Adapun eara memperoleh beton
kaitan dengan takaran campuran beton, maka tersebut adalah dengan cara
perlu diadakan penelitian terhadap bahan mencampurkanbahan-bahan dasarpembentukan
tambahan tersebut mengenai penambahan dosis beton yaitu semen portlan air dan agregat serta
(takaran) yang tepat. bahan tambah (admirture) pada beton mutu
Penulis mencoba memvariasikan dosis (takaran) tinggi. Bahur-balun tersebut diaduk sampai
dengan pengurangan jumlah air yang homogen hingga menjadi beton segar yang siap
drbutuhkan untuk mendapatkan faktor air semen dimasukkan kedalam cetakan (bekisting), Ti
tetap, sehingga dapat diketahui kelecakan Mulyono (2003). Bahan-bahan dasm ini sangat
betorurya dan dapat diketahui Kuat Lentur beton mempengaruhi sifat-sifat dari mutu beton ,
\.ang menggunalian bahan tambah dan beton sehingga perlu dilakukan penelitian yang baik
serta memenuhi persyeratan yang distandarkan.
Semen Portland
' Dosen Fak. Teknik Universitas Batanghari

Pengaruh lJahan Tambcth Kmia Terlcadap Mutu Kuat Lentur Beton l8


Jurnal llmiah [Jniversitas Batanghari Jambi Vol. I I No.3 Tahun 201 ]

Semen Portland adalah bahan konstruksi Kuat Tekan Beton mengindentifikasikan


)-ang paling banyak digrurakan dalam mutu dari sebuah strukffi. Semakin tinggi
pengerjaan beton. Menurut ASTM C-150, 1985 tingkat kekuatan struktu yang dikehendaki,
semen Portland didefinisikan sebagai semen semakin tinggi pua mutu beton yang dihasilkan.
hidrolik vang dihasilkan dengan menggiling Kekuatan tekan beton dinotasikan sebagai
klinker 1,ang terdiri dari kalsium silikat hidrolik berikul (Tri Mulyono, 2003)
yang umumnya mengandung satu atau lebih f'c * Kekuatran tekan beton ymg disyaratkan
bentuk kalsium sulfat sebagai bahan tambahan (MPa).
yang digiling bersama-sama dengan trahan /ck = Kekuatan beton yang didapatkan dari
utamanya. hasil uji kubus 150 mm atau uji silinder
Agregat dengan diameter 100 mm dan tinggi 200
Agregat 5,ang digunakan untuk campuran mm(MPa).
beton terdiri dari 6OYo - 75% dari volume fc = Kekuatan tarik dari hasil uji belah siinder
totalnya" karena persentase yafig cukup besar beton (MPa).
tersebut maka sifat-sifatnva sangat ;flcr = Kekuatan tokan beton rata-rata yang
mempengaruhi hasil beton. dibutuhkan, sebagai dasar pemilihan
Agregat Halus perancangan camnpuran boton (MPa).
Agregat halus atau pasir mempuny'ai s = Deviasi standm G) {MPa).
ukuran lebih kecil. Sebagaimana terdapat dalam Untuk mendapatkan kuat tekan dari
standar spesifrkasi ASTM C33-90 .vaitu butiran masing-masing benda uji dtgrmakan rumus
agregal 1,ang lolos saringan no. 4 (4,8 mm) dal ASTM C 39:
tertahan saringan no.100 (150 pm)
Agregat Kasar
f'c=!A
Ukuran butiran agregat kasar menurut Dimaaa f'c = Kuat tekan beton (MPa)
ASTM C33-()0 tabel 2. raitu agregal vang P - Beban maksimum (Kl.{)
tertahan saringan no. 16 (1,18 mm) dan lolos A = Luas bidang barda uji 1cm2)
saringan 4,0 inci ( 100 mm) Kuat LenturBeton
Air Lentm adalah keadaan gaya kompleks yang
Air diperlukan pada pembuatan beton untuk berkaitan dengan melenturnya elemen (balok)
memicu proses krmiarvi semeq membasahi sebagai akibat adanya beban trarrsve,rsal. Aksi
agregat dan memberikan kemudahan dalam lentur menyebabkan serat-serat pada permukaan
pekerjaan beton. Air -yang dapat diminum elemen mema4jang mengalami tarik dan tekan.
umurmya dapat digunakan sebagai campuran Tegangan ini bek{a tegak lurus pada
beton. Air yang mengandung senl,awa-senyawa permukaan penampang stnrk-tur, Tri Mulyono
r ang berbahaya, yang tercemar garam. minl'ak, (2003)
gul4 atau bahan kimia larnn1,a, bila dipakai Dengan demikian kuat tekan lentrn dapat
dalam campuran beton atrian menurunkan didefinisikan kemampuan penampang struLtur
Luaiitas beton, bahlian dapat mengubah sifat- (balok beton) yang diletakkan ur$uk menahan
srfat beton -vang dihasilkan. gaya dengan arah tegak lurus dengan sumbu
Kuat Tekan Hancur Beton benda uji sampai bonda uji patah (gambar l)

Ll3 Ll3 Ll3


;-nbar 1 Letak beban yang bekerja pada benda uji

: . ::aruh Bahan Tambah Kimia Terhadap Mutu Kral Lentur Betcsn t9


Jqmbi Yol.ll No.3 {ahun 20t t

I 0.85fc I
K---H
H^
l=l
I
Sumbu Netral

l(d- 3_)

{a)
L*i (c)
z

Gambar '2
ditribusi bqlryl
dan regangan pada penampang baok: (a) Fnampang melintang balok; (b)
regangan; (c) blok regangan ekuivalen yang diasumsikan .(Perencanaan Beton bitulang)
Bahan Tambahan Kimia,(Admirture) fluiditas {Theodor dalam Elmawati ,1996)
Menurut Theodor dalam Elmawati (1996), METoDoLoGI TENELITTAN
Untuk memperoleh beton dengan spesifikasi ' Pemeriksaan Aggrcgat tlalus
khusus diperlukan bahan tambahan {admixrure} Pemerilsaan agg{egat halus yang
dalam pencarnprrran bahan-bahan dasar dilaksanakan datam penelitian ini adalah
pembentuk beton, Terutama beton mutu tinggi, meliputi pemeriksaan:
bahan tambahan ini hampir selalu digunakan, A. Analisa Saringan
karena dapat memberikan sifat-sifat tert€ntu B. Pemeriksam Berat Jenis
pada beton, sepsrti peilingkatan mutu beton, C. Pemerilsaan Berat Isi
memberikan kemudahan pembuatan betorl D. Pemeriksaan Kadar Air
maupnn pada saat pengerjaan (warlcability), Pemeriksaan Aggregat Kasar
dengan tidak mengurangi kekuatan beton A. Analisa Saringan
tersebut. B. Psneriksaan Berat Jenis dan poryerapan
Superylastirizer Air
Superplasticizer adalah bahan tambahel C. Pemeriksaan Berat Isi
kimia atau campuran kimia yang berupa cairan D. Pemeriksaan Keausan Aggregd Kasar
atau bubuk dan bila ditambahkan pada beton (Abrasi)
segar akan berfungsi sebagai pelumas, atau E. Pemeritsaan Kadar Air
pengurangan air dalam jumlah tinggi sampai Benda Uji
20%. Dalam proses pengadukan ketika t€rjadi Dimensi Benda Uji
kontak antara semen dengan air, butiran-butiran Untuk pelaksaan pemeriksaan ini
kecil pecah menjadi unsur yang saling tarik- menggunakan 36 (tiga puluh enam) buah Benda
maarik. Dengan adanya Superpla.rticizer uji (beton) berupa persegi panjang (balok)
menyebabkan butiran-butiran kecil
menjadi dergan ukuran lebar 150 mm tinggi 150 mm
tolak-menolak dan memisah sendiri-sendiri dan dan panjang 550 mm sebanyak 36 buah benda
menjadi unsur ymg lebih kecil, uji dan benda uji berbentuk silinder yang
Superplasticizer meresep pada permukaan mempuuyai dimensi tinggi 200 mrn, diarneter
butiran semen. Partiksl semen sangat kuat 100 rnm. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
diresapi dengqp ion negatif dan dengan dalam tabel berikut.
demikian menunjukkan pengaruh saling tolak- Tabel 1. Ukuran dan Dimensi Benda Uji.

Variasi Nama Dimensi


Junlah
No. Benda
\[akhr Keterangan
Campuran Benda Uji Benda Uji Pemerisaan
uii
1
Lebar = 150 mm 12 Buah 3, 7,14,28 hari Pemeriksaan
Normal Balok Tinggi = 150 mm Kuat Lentur
Paniane = 550 mm
2
Lebar = 150 mm 12 Buah 3,7,14,28 hari Pemeriksaan
0.5 % Sika Balok TineCt = 150 mm Kuat Lentur
Paniane = 550 mm

Pengaruh Bahan Tambah Kmia Terfuidap Mutu Kuat Lentur Beton 20


JambiYol.ll No.3 Tahun 2011

3.
Lebar - 150 mm 12 Buah 3.7^14- 28 hari Pemeriksaan
I %o Sika BaIok Tinggi = 150 mm Kuat Lentur
Panians = 550 mm
:
Lebar 150 mm 12 Buah 3.7.14.28 hari Pemeriksaan
4. 1.5 % Sika Balok Tinggi = 150 mm Kuat Lentur
Paniane:550 mm
).
0.5 % Sika Silinder
Dia = l00mm 8 Buah 3- 7 .14.28 hari Pemeriksaan
Tinggi = 200 mm Kuat Tekan
6.
I % Sika Silinder
Dia = I00 rnm 8 Buah 3, ?,14, ?8 haxi Pemeriksaan
Tinssl:200 mm Kuat Tekan
7.
1.5 % Sika Silinder
Dia = 100mm 8 Buah 3,7,14,28 haxi Pemeriksaan
Tingei = 200 mm Kuat Tekan
Sumbu : Ilasil Pemeriksaan di Laboratorium
Pembuatan Benda Uji 5. Jenis semen ),ang digunakan dalam
Pembualan benda uji yang mengacu pada penelitian ini menggunakan semen portland
SK SNI T-15-1990-03 tentang tata cara Tipe I
pembuatan beton normal. 6. Jenis agregat diketahui ukuran diameter
Langkah -
langkah perhitungan pembuatan maksimum aggregat kasar vang digunakan
rencana campuran beton normal adalah sebagai sesuai dengan ketentuan .

berikut: - Agregat halus (pasir) alami: ( pasir)


l. Kuat tekan yang disyaratkan sudah - Agregat kasar berupa batu pecah :
ditetapkan 22.5 % unhrk 28 hari (spilO
2. Devisiasi standar diketahui dari besanya 7. Faktor Air Semen Bebas 0,50
jumlah (volume) pembebanan yang akan tt. Faltor Air Sernen Malsimum ditetapkan
dibuat dalam hal ini dianggap rmtuk 0,60 .untuk perhitungan selanjutnya dipakai
pembuafan i.000 - 3.000 m3 beton harga falsor air semen yang terkecil.
sehingganilai S = 7N/mm3 9. Pemilihan Nilai Slump digunakan sebagai
3. Nilai tambah (margin) yaitu (k = 1,64) 1,64 ukuran kekontalan adukan beton,
x7=11,5N/mm2 menggunakan slump 3060 mm -
4. Kekuatan rata-rata yang ditargetkan yaitu 10 Ukuran Agregat disyantkan 40 mm
kuat tekan yang disyaratkan + 616i tarnbah 1t Kadar Air Bebas ditentukan tabel berikut :
(margrn)
Tab$l 2 Perkiraan Kadar air bebas ( kg/m3) yang dibutuhkan untuk beberapa tingkat kemudahan
adukan beton
SLUMP(mm)
T]KURAN BESAR BTITIRAN JENIS 0-10 10-30 30-60 60-1 00
AGREGATMAKSIMUM AGREGAT

l0 Batu tak dipecahkan ls0 180 205 22s


Batu pecah 180 205 230 25A
20
Batu tak dipecahkan l3s 160 180 195
Batu pecah i70 190 225
30 Batu tak dipecahkan 115 140 775
Batu pecah 155 775 190 205

Sumber : Tata cara pernbuatan Rencana lJeton Normal Sr( T- l5-l gg0-03
^\-N1
12. Kadar Semen
Kebutuhan semen unluk per meter kubik ( t3 Kadar Semen maksimum maksimum tidak
M3 ) dapat dihitung dengan perbandingan ditentuka4 jadi dapat diabaikan
antara kebutuhan air pencampur dengan t4 Kadar semen minimum, seandainya kadar
rasio air semen sebagai berikut : semen yang diperoleh dari perhitungan poin
Kadar air bebas yang ke 12 diatas belum mencapai syarat
S: minimum yang ditetapkan, maka harga
Fakor air semen minimurn ini harus dipakai dan factor air
semen ya[g baru perlu disesuaikan.

Pengarult Bahan Thmbah Kimia Terhadap Mtttu Kuat Lentur Beton 2l


Jurnal llmiah Universitas Batanghari Jasnbi Vol. I I No.3 Tahun 201 I

15. Faktor air semen yang disesuaikan dalam 17. Berat jenis relatip agxegat (kering
hal ini dapat diabaikan oleh karena syarat permukaan) ini adalah berat jenis a$egat
minimum kadar semen sudah dipenuhi. gabungan, artinya gabungan agregat halus
16. Susunan besar butir agregat halus halus &n agregat kasm. Oleh karena agregat
ditetapkan termasuk daerah susunan butir halm dalam hal ini merupakan gabungan
no.2 daerah flrsunan in diperoleh dengan pula dari dua macam agregat halus lainny4
mencampurkan pasir IV dan pasir V dalam maka berat jenis dihitung sebelum berat
perbandingan 36 o/a pasir IV terhadap 64 % jenis agregat gabungan antara pasir dan
pasir V dan ini didapat dengan cara coba- kerikil. Perhitungan berat jenis relative
coba. menjadi sebagai berikut :
- Beratjenis agregat halus dalam kondisi SSD: 2,519
- Beratjenis agregat kasar dalam kondisi SSD : 2,707
- BJ agregatgabunganhalus dan kasar : (0,35 x 2,519) + (0.65 x2.7A7)
= 2.642
18. Berat jenis beton diperoleh sesuai dengan dan bebas dari permukaan yang cacat
nilai berat jenis agregat gabungarq yaitu sewaktu pencarnpuran beton.
2,642. Tink potong grafik baru tadi dengan Prosedur Pelalaanaan Pengujian
tegak yang menunjukkan kadm iair bebas Sewaktu pelaksanaan penelitian prosedur
(dalam hal ini 210 kglm3), menunjukkan pemeriksaan sebaiknya harus dipenuhi
nilai berat jenis beton yang direncanakan. anlmalain:
Dalam peneltian ini didapat 2330 kg/m3 a- Pengujian kuat tekan segera
19. Kadar agregat gabungan berd joris beton dilaksanakan setelah benda qii
dil-urangi jumlah kadar semen dan kadar air dikeluarkan dmi tempat perawalailnya
233a - 466.67 - 210 : 1653,33 kg/m3 karena benda uji yang kering dapat
20. Kadar agegat halus didapat dari persen mengurangi kekuatan lentur beton.
agtegat halus dikali dengan kadar agregat b. Menempatkan benda uji pada mesin tes
gabungan 35 Yox1653,33 = 578,67 kgim3 dengan posisi yang benr diantara dua
21. kadar agregat kasar didapat dmi kadar titik per*akan dan rata
agregat gabungan dikurang dengan kadar c. Memberikan beban secara kontiniu dan
agregat halus 1653,33 - 578,67 = tanpa ada goncangan, beban pada
rc?4,67 kdtl,f benda ujiharus diberikan dengan
22. Bahan Tambahan kontiniu dan secara terus men€rus
Pemakaian srryerplasticizer berupa Sikamen hingga benda qii mengaami kegagalan
NN, variasi pemakaian Superplasticizer (patah).
yaitu: 3. Pengukuran
i. a,5 olo
Purgukuran untuk menentukan lebar rata-
2. 1,5 % rat4 kedalaman raterata pada patahan
3. 1,5% benda uji sebaiknya diambil tiga ukuran
Perhitungan banyak bahan tambahan yaitu pada pusat kegagalan dan 1 mm dari
digunakan rumus dibawah ini : pusat kegagalan kiri dan kanan benda uji.
Persen Superplasticizer X Jurnlah berat 4. Perhitungan
semen=,... ,....Kg Rumus mmus yang digunakan dalam
Pemeriksaan Krrat L*ntur Beton metode pangujuian tekan lentur beton
Pemeflksaan kuat lerfur (flexural dakn mega pascal (MPa) adalah sebagai
strenght) ini
menggunalcan metode pengujian berikut :

dengan dua titik pembebanan dari ASTM C 78 r Untuk pengujian dimana patahannya
- 94. sedangkan tujuannya adatah pengaruh dari berda uji ada di daerah pusat pada 1/3
peng$maan bahan tambah Superpaiticizer jarak titik perletakan pada bagian tarik
terhadap kuat lentur beton. dari betorL maka beton dihitung
l. Pengujian dengrm nrmus :

Dalam pelaksanaan pengujian harus benax-


benar sesuai dengan semua persyaratan PxL
darimetode tes ini. Sisi dari benda uji harus o8:
bxh?
memiiki sudut yang benar antara atas dan
bawah semua permukaan hendaklah haru

Pengaruh Bahan Thmbah Kimia Terhadap Mt*u Kuat Lentur Betorl 22


Jurnal llmiah Universitas Batanghari Jambi Vol. I I No.3 Tctttun Z0l I

r Untuk pengujian dimana patahanoya tempat pada sisi tarik


benda uji ada diluar pusat (diluar benda uji (mm)
daerah ll3 jarak titik pertetakan) r Untuk benda uji 1.ang patahanq;a
dibagian tarik beton, dan jarak antara diluar 1/3 lebar pusat pada bagian tarik
titik pusat dan titik paAh kurarg dari 5 beton dan jaral antara titik
% dart panjanC titik perl€takan meka pembebanan dan titik patah lebih dari 5
kuat lentur beton dapat dihitung o/o bentang maka hasil pengujian
dangan rumus : dinl,atakan batal dan diulang kembali
dengan benda uji yang baru.
3xPxa ANALISADAN PEMBAHASAN
o0: Pemeriksaan Aggregat Halus
bxh2 Analisa Saringan
Dari hasil pengujian Analisa Saringan
Dimana: didapat :

Ot Kuat lentur benda uji


(N) Modulus Kehalusan -247 '69 =2-477 o/o

P: Beban maksimum pada saat 100


pengujian (MPa) Pemeriksaan Berat Jenis
L: Jarak bentang antara dua garis Dari hasil penguiian Berat Jenis didapat :
perietakan (mm) Berat benda uji kering (Bk)
b= Lebar patah arah horizontal
: 490 (gram)
(mm) Berat piknometer dan air (Ba)
h: lebar patah vertikal (mm)
: 6'tB (gram)
jarak rata-rata antaru Berat piknometer berat benda uji dan air
tampang lintang
(Bt): 941 (gram)
patah dan tumpuan Beral benda uji dalam keadaan JPK / SSD
luar terdekat diukur 4 (Bj) : 5oo (gram)
Berat Jenis Kering
490
Berat Jenis Kering = = 2,487 grant
678+500-941
b. Berat jenis Jenuh Kering Permukaan (JKP)

500
Berat JEnis JKP = = 2,538 gram
Berat Jenis semu
678+500-981
494
Berat Jenis Semu =2,620 $alorr
Paryerapan air 678+490-981
500-490 x I00
Peresapan Air = =2,44t$am
490
Pemeriksaan Berat Isi
Dari hasil pengujian Berat Isi didapat :

- Berat Contoh : 4,447 Kgiliter


- Volume Tempal = 2,642liter
n all
Berat Isi : 1.683 ksiliter
2,642
Pemeriksaan Kadar Air
Dari hasil pengujian Kadar Air didapat
llffilJx
:

- 3:::1ffjj:t I li?1, flffi KadarA,Agregar= r00% =5.334 o/o

Pemeriksaan Aggregat Kasar

Pengaruh Bahan Tambah Kimia ll'erhadap hlutu Kuttt Lentur Beton 23


" '-. ;,ititLth {.lniversitas Bcttanghari Jambi Vo/.t } No.3 T,ahun 201 I

P rrne riksaan Aggrcgat Kasar


iemenksaan aggregat kasar yang dilaksanakan dalam penelitian
ini adalah meliputi pemeriksaan
r,:: ali-ia Saringan :

)a-a hasil pengr4ian Analisa Saringan didapat :

],lodulus Kehalusan -709'28 =7"09 (%


100
.- lneriksa.tr Berat Jenis dan penyerapan Air
l:n hasil pengujian Berat Jenis dan-penverapan Air didapat :

_ Seret benda uji dalam keadaan JpK / SSD (Bj) = 5000 (gram)
:-:' CcntohdalamAir(Ba) =:f5S (gramj
:.-.. Contoh kering (Bk) = a99Z {grffir)
. Berat Jenis Kering
Berat Jenis Kering =
" -500039?-:2,7a6
- 3155
gram
: Berat jenis jenuh kering permuliaaa

BeratJenis JpK = - *+q ' = 2.71a gram


: Berat jenis semu
5ooo -
4992

Berat Jenis Semu =,==199? = 2,717 grun


: Peresapan 4992 -3155
Berat Jenis Kering =
5000-4992x100
= 0,160 gram
4992
i:nreriksaan Berat Isi
f.n hasil pengujian Berar Isi didapat :
BerarContoh = lSltrl kg
lurlume tempat = ::4g2kg
l8l0 r
5crat Ist =13492- =1.342 kglliter
-;
'-:eriksaan Keausan Aggregat Kasar (Abrasi)
):.n hasil pengujian Berat Isi didapat :
:::at benda uji sebelum di uji (A) : 5000 kg
Serat benda uji setelah di uii (B) : 4328 kg

500q- 4328
reausan Agregat - 5000
x l0o o/o=13,5 o/o
1*eriksaan KadarAir
*:-
...:Jar Arr Aggregat = :- x 100 % : 5.334o/,
l4 t 5,5
:::rbuatan Benda Uji
, -: hal penelitian ini benda uji yang alian lqda uji tanpa adanya bahan rambahan, yang
_ : -- ida dua benfuk benda uji. antara lainnva
kedua benda uji adanya bahan tambalu;
: Sikamen NN. penunbahan bahan tarnbalmn
i erda Uji untuk pemeriksaan Kuat Lentur
3.:lok 15i15. panjang 55cm) $!Srk* aras 3 bagian, yakni : a,Syo, to/o,
1,5%.
- l:nda Uji untuk pemeriksaan Kuat Tekan
Adapun hasil perhitungan perelrcanaan
:rincur Beton (Silinder diameter silinder . carnpuran
propon
,mm. 200 mm) unruk masinq-masinp
campuran terdiri atas 12 buah UenOa riii eato[
Dari bentuk benda uji diatas dibedakan dan 8
-- ::es 2 perbedaan, dimana yang pertama
buah benda uji silinder yang didapat
menurut SNI T- 15 - 1990* 03 adalah:
' . '',
-: it Bahan Tambah Kimia .ferhadap Mutu Kuat Lentur
Beton 24
,hrnal llmieh Universitas Batanghari Jambi Lbl.] I Nrt.3 Tahun 201 l

- Agregat Kasar (Spiit) :


200.406 Kg
- Air = 33.e88 Kg
- Superplasticizer :0 Kg
2. Untuk Campuran Superplasticizer 0.5Yo terdiri atas 12 buah benda uji Balok dan 8 buah benda u1i
silinder didapat :

- Semen : 87,174 Kg
- Agregat halus (Pasir) : 111,990 Kg
- Agregat Kasar (Spilt) : 200,406 Kg
- Air : 32.289 Kg
- Superplasticizer : 0,43(t Kg
3. Untuk Campuran Superplasticizer 1% didapat :

- Semen = 87.174 Kg
- Agregat halus (Pasir) : 111.990 Kg
- Agregat Kasar (Spilt) : 200.406 Kg
- Air : 30,589 Kg
- Superplasticizer : 0,872 Kg
4. Untuk Campuran Superplasltcizer 1.5o/o terdiri atas 12 buah benda uii Balok dan 8 buah benda uii
silinder didapat :

- Semen = 87,174 Kg
- Agregat halus @asir) = 11 1,990 Kg
- Agregat Kasar (SPilo = 200,405 KB
- Air * 28,890 Kg
- Superplasticizer = 1,308 Kg
Pengujian Kuat Tekan dan Kuat Lrntur kuat lentur digunakan mesin yang sama.
Benda Uji Beton Pelaksanaan pengujian kuat tekan maupun kuat
Pengujian kuat tekan dilakukan dengan letur dilakukan pada benda uji adalah pada
menggunakan mesitr kuat tekan universql umu 3" 7, 14,28 hari.
testing ruachifie kuet tekan beton (silinder) Untuk menghitung kuat tekan hancur
diketahui dengan cara memberikan beban secara beton beban yang digunakan adalah beban
kontiniu pada benda uji sampai benda uji maksimum yang diberikan mesin test pada saat
mengalami kehancuran dan beban ini benda uji mengalami kehancuran. Unhlk
merupakan beban mal$imum yaflg ftmpu mendapatkan besamya kuat tekan pada benda
dipikul benda uji. Sedangkan untuk pengujian uji dihitung dengan rumus:
P
fc'
A
Sedanng untuk menghitung kuat lentur beton, treban yang digunakan adalah beban makimum y'ang
diberikan mesin test pada saat benda uji mengalami patahan pada balok. Untuk mendapatkan besam,va
kuat tekan pada benda uji dihitung dengan rumus:

PxL 3xPxa
Or:
bxh2 bxh2

Dimana: h: Lebar patah vertikal (mm)


01 = Kuat lentur benda uii ( N ) a: Jarak ruta-rata antara tampang lintang patah
P = Beban maksimum pada saat pengujian dan tumpum luar terdekat diukur 4
(lVIPa) tempat pada sisi tarik benda uji (mm)
L : Jarak bentang antara dua garis perletakan l. Kondisi Patahan didalam sepertiga bagian
(mm) tengah balok
b : Lebar patah arah horizontal (mm)

Pengaruh Bahan Tambah Kimia'[erhadap Mutu Kuat l-.entur Beton 25


Jurnal llmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.I I No.3 Tahun 201 l

I L=ll3l. L=li3 .,1 L=l& |

, L=l/3 , r, : ti1 t | = l/? |

, T, ,

Hasil perigujlan kuat tekan hancur dan kuat lenti"rr dibuat dalam bentuk tabel di banah ini :

Tabel Dosrs Pemakaran NN untuk kuat Tekan


Untuk tiap dosis Sikamen NN (MPa)
Umur (Hari) a% 0.5 % 1% l,s yo

J 17.197 ?5 l5A 27.389 19.108


7 19.745 30.573 29.299 23.248
t4 22.293 31.?t0 3 1.847 29.936
28 25.478 31.84? 36.943 32.484
Stmber : Hasil. Pengujian
Dari hasi pengujian kuat tekan dapat dibuat Dari grafik diatas dapat dilihat kuat tekan
grafik perlumbuhan kuat tekan benda uii bada uji tanpa bahan tambahan cenderung
terhadap umur yang telah ditentukan sebagai lebih rendah, bila dibuatkan perbandingan
berikut : anlara benda uji Normal dengan Benda uji
Gralik trfuat Tekan
memakai bahan tambahan Sikamen NN.
Sedangkan untuk pengujian kuat lentur
40.m0 pada benda uji balok dapat dilihat pada tebel
i=35 000 dibawah ini :
i -ro.ooo

: r5ooo
i 10.000

l5 000

Strtnber : Hasil Pembahasan

Pengaruh Bahan Tambah Kimia Terhadap ll[utu Kuat Lentur Beton 26


Jurytal llmiah Universitas Batanghari Jambi Vol. I I No. 3 Tahun 20I l

Tabel 4. Dosis Pemakaian Sikamen NN untuk kuat lentur Beton


Umur Dosis Sikamen NN (MPa)
(Hari) a% 0,5 % loA l,s%
3 1 111 4.444 4.222 3.556
7 ') ))) 4.889 4.667 A aaa

t4 3"289 5.11 I 5,11 I 4.889


28 3.778 s.333 6.000 { 11?
Sat*bq : Hasil Pengujian
Untuk dapat melihat perbendaan kuat lentur benda uji balok tanpa bahan tambahan lebih
te*ladap penambahan bahan Sikamen dapat rendah terhadap benda uji memakai bahan
dibuatkan grafik sebagai berikut: tambahan Sikamen NN, hal ini terjadi pula pada
Gmflk Ket Iantur harga kuat lentur. Pada hasil kuat tekan dan kuat
10m
lentur beton dilihat persentase penambahan
9W Sikamen NN terlihat pada I % harga yang
paling optimum. Apabilah digabungkan antara
E b.om kuat tekan dan kuat tarik beton pada umur 28
{ som
--G- *d.D N 0.J% hari akan terlihat perbandingan antaxa kuat
j :.om -,.-*@mNl,a
tekan dan kuat lentur terhadap penambahan
?0m
1.m sikamen NN. Hal ini dapat dilihat pada tabel
0.0m
dan grafik gabungan antara kuet tekan dan kuat
lentur benda uii.
Sumbe r : Hasil Pembahasan
Hasil pengujian harga kuat tekan beton
Tabel 5. Hubungan Kuat Tekan & Kuat Lentur Beton Umur 28 Hari untuk berbagai penambahan dosis
SikamenNN
Dosis
Sikamen I.IN (%)
Kuat Tekan (/c) Kuat Lentur (f) Fr - 0.7.[.fc
MPa MPa
0 25.478 3.778 3.533
0-5 31.847 5.333 5.395
I 36.943 6.000 5.811
1"5 32.484 5.333 5.449
Sumber : Hasil Pengulian Dilaboratorium
dari tabel diatas dapat dibuatkan suatu grafik penambahan Sikamen NN lebih tinggi dari kuat
hubungan atara Kuat Tekan (/'c) dan Kuat lentur berdasarkan nilai larat tekan yang
Lentur ( y'), guna mendapatkan pengaruh dihasilkan. Dengan Kuat Tekan (fc) =36,943
penambahan Sikamen NN terhadap nilai Kuat didapat besamya kua lentur (f) sebesar = 5,81
Tekan dan Kuat Lentur yang dihasilkan : MPa" sedang dengan pengujian langsung Kuat
Gnfk KEt lrnto Lentur yang didapal sebesar = 6,00 MPa" Maka
7 000
Urhlk Berhagal Dcis Sikrren NN Sikamen NN berpengaruh terhadry nilai l-uat
6.091
lentur yang dihasilkan. Psrarnbahan Sikamen
i.000 NN yang optimal dengan melihat hasil Kuat
4.000 Tekan dan Kuat Lentur dari Variasi penabahan
3 000
didapat To/a lang mampu meningkat nilai Kuat
2.000
tekan dan Kual Lentur Beton.
I.000 PENUTIIP
0.000
Kesimpulan
0 0.5 1 1. Berdasarkan hasil pengujian Kuat Tekan
Dosis Slkanrn NN (Yo) umur 28 hari sebesar 28,48 MPa tanpa
Sumber: Pembahasan penambahan Bahan Tambairan Sikamen
Dari graik diatas tergambar bahwa
NN, sedangkan dengan menanbahkan
Bahan Tambahan Sikamen NN pada dosis

Pengaruh Bahan Tambah Kimia Terhadap Mutu Kuat Lentur lJetofi 27


Jurnal ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol. I I No.3 Ttrhun 201]

0,5% kuat tekan = 31,84 MP4 dosis l% SNI T-15-1991-03, Erlanggg Jakarta"
kuat tekan = 36,94 MPa, dosis l,5o/o kuat Tri Mulyono. ZACE. Telotologi Beton, Penerbit
tekan = 32,48lvlPa. Andi Offset, Yogyakarta.
2. Penambahan Sikamen NN yang paling Vis.\[r. C.,dkh 199'7, Dasw-dwar
optimal yalni sebesar 1%, dengan kuat Perenctnaan Beton Berfalang,
tekan yang dihasilkan sebesar 36,94 MP4 Edangg4 Jakarta.
dan Kuat lentur 6,00 MPa" Wang Chu Kia & Charles G Salmon, 1987,
3, Hubrngan anitra Kuat tekan dengan Kuat Dissin Beton Befiulang, Jilid I dan 2,
lentur berdasarkan SK SNI, didapat kuat Erlargg4 Jakaxta.
lentur 5,81 MPa dengan kuat tekan sebesar
.36,94 MPa, sedangkan kuat lentur yang
diuji langsung didapat sebesar 6,00 MPa
4. Peningkatan Kuat Tekan dan kuat Lentur
pada umur 14 hari pada benda benda uji
yang menggunakan bahfln Tambahan
Sikamen NN terjadi pada umur 14 hari.
5. Penambalr,an Bahan Tambahan Sikamen
NN mampu meningkatkan Kuat Tekan dan '
Kuat lenhr Benda Uji beton rurmun
pemakaian Sikamen NN yang berlebihan
dapat mengurangi mutu betorl dari hasil
penelitian dosis 1,5olo sudah memrnjukan
penurunan Mutu Betorr
Saran
1. Perlunya ketelitian pada saat pelaksanaan
pencampuran dalam pembuatan benda uji
beton dan pengujian di labor serta alat
pengujian yang mendukung.
2. Penelitian lebih lanjut Kuat Lentur dan
Kuat tekan dengan variatifbahan lainnya"
I}AFTANPUSTAKA
l94l, Tata Cata Rencana Pen baatan
Campuran Beton Notmol, Berdasrkan
SM T 15-1991-03, Departemen
Pekerjaan Umunr, Yayasan LPMB,
Bandung.
2002, Tdq Cara Pembuolan Rencana
Camparan Beton Narmal,
SNI 03-2834 -1993.
Berdasarkan
Departemen Pekerjaan
Umum,Balitbang Departemen
Kimprasrvil. Edisi Pertama, Desember
2402.
\STM,1995. Concrete antl Aggregates,
Annual Book 0f A,\TM Standard,
Vo. 04.02. 1995. Philadelphia.
ELma*'ati, 1996" Penelilian Beton Mulu Tittggi
menggunakan Fly Ash dan
Superplasticiler. Universitas Bung
Hatta" Padang.
\Iosle1' W.H. & J.H. Bunge-v, 1989,
Perencantnn Beton Bertulang,
Erlangga, Jakarta.
S:gel, R & P. Cole, 1995, Pedoman
Pengerjaan Beton Berdasarkan SK

-t:,;garuh llcthan T'arubah Kimia Terhadap Mutrl Kuctt Lentur Beton 28

Anda mungkin juga menyukai