ABSTRAK
Beton merupakan bahan kontruksi suatu bangunan yang paling sering digunakan oleh masyarakat saat
ini. Namun beton memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satu kekurangan yang dimiliki beton
adalah berat jenis yang besar. Penambahan Styrofoam dalam campuran beton akan membentuk rongga
sehingga mengurangi berat beton dan akan membentuk beton ringan den Beton merupakan bahan
kontruksi suatu bangunan yang paling sering digunakan oleh masyarakat saat ini. Namun beton
memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satu kekurangan yang dimiliki beton adalah berat jenis yang
besar. Penambahan Styrofoam dalam campuran beton akan membentuk rongga sehingga mengurangi
berat beton dan akan membentuk beton ringan dengan berat volume ≤1900 kg/m3 .
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan Styrofoam sebagai subsitusi
parsial agregat kasar terhadap kuat tekandan kuat tarik belah. Untuk menghitung komposisi campuran
menggunaan ACI.211.1-91. Penilitian ini menggunaka benda uji silinder dengan diameter 100 mm dan
tinggi 200 mm. Pengujian dilakukan pada umur beton 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Dengan variasi 0%,
60%, 70% dan 80%.
Hasil penelitian menunjukan bahwa setiap substitusi stytrofoam pada campuran beton mengakibatkan
penurunan kuat tekan dan kuat tarik belah beton, namun pada berat volume, subtitusi Styrofoam
sebanyak 60%,70% dan 80% dapat menjadikan berat volume mencapai spesifikasi beton ringan
dengan berat volume secara berturut-turut 1792,377 kg/m3, 1734,211 kg/m3, 1618,220 kg/m3.
Kata kunci: Beton Ringan, Styrofoam, Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah.
635
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.4 Juli 2020 (635-644) ISSN: 2337-6732
636
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.4 Juli 2020 (635-644) ISSN: 2337-6732
Kuat Tekan 2P
f’ct= (3)
Kekuatan tekan beton didefinisikan sebagai πLD
637
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.4 Juli 2020 (635-644) ISSN: 2337-6732
syarat slump, campuran beton dimasukan FAS ini didapat dari beberapa kali melakukan
kedalam cetakan silindir yang telah diberi oli. trial mix design) untuk beton normal, sedangkan
5. Beton segar lalu dituangkan kedalam cetakan komposisi campuran untuk beton ringan
lalu dirojok dengan menggunakan batangan Styrofoam, dilakukan dengan mengganti agregat
besi hingga penuh. kasar dengan Styrofoam sesuai dengan variasi
6. Setelah cetakan dibiarkan selama 24 jam, yang telah ditentuakan, sehingga dibutuhkan
dilepas lalu ditimbang untuk mengetahui komposisi campuran beton sebagai berikut:
berat volume beton.
7. Benda uji dicuring selama 7 hari, 14 hari, dan Tabel 1 Komposisi Campuran Beton untuk 1m3
28 hari. Beton
Beton Beton Beton
No Material Styrofoam Styrofoam Styrofoa
Normal
8. Setelah 7 hari, 14 hari, dan 28 hari, benda uji 60% 70% m 80%
Semen
diangkat, dikeringkan dan dilakukan caping 1
(kg)
436,17 436,17 436,17 436,17
pada benda uji kuat tekan pada permukaan 2 Air (kg) 197,18 209,89 216,25 222,61
Agregat
beton yang tidak rata. 3 Kasar 883,87 353,54 265,16 176,77
(kg)
9. Dilakukan pengujian kuat tekan dan tarik Agregat
belah. 4 Halus
(kg)
713,30 713,30 713,30 713,33
638
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.4 Juli 2020 (635-644) ISSN: 2337-6732
Tabel 4. Rata-rata Berat Volume Beton Dengan Tabel 6. Hasil Pengujian Rata-rata Kuat Tekan
Campuran Beton Umur 14 Hari
Rata-rata Rata-rata Kuat Tekan Rata-rata 14
Volume Presentasi Bahan Campuran
Bahan Berat Berat Hari (MPa)
No. Beton
Campuran Benda Uji Volume Tanpa Bahan Campuran
( m³) 25,27
(kg) (kg/m³) (0%)
Styrofoam Styrofoam 60% 15,85
1. 2,81 0,00157 1792,37
60% Styrofoam 70% 14,75
Styrofoam Styrofoam 80% 11,58
2 2,72 0,00157 1734,21
70%
Styrofoam
3 2,54 0,00157 1618,22
80% Kuat Tekan 14 Hari
Rata-rata (MPa)
Kuat Tekan
25.276
Berdasarkan tabel 3 dan tabel 4 dapat
disimpulkan bahwa semakin besar penambhan 15.854 14.758
11.584
Styrofoam pada campuran beton, maka berat
volume beton akan semakin ringan. Rata-rata 0% 60% 70% 80%
berat volume beton dengan bahan campuran Persentase Styrofoam
Styrofoam berkisar antara 1618,22-1792,37
kg/m3, maka dapat dikategorikan sebagai beton Gambar 6. Diagram Hasil Pemeriksaan Rata-
ringan karena berat massa volume beton tersebut rata Kuat Tekan Beton Umur 14 Hari
berada pada interval ≤ 1900 kg/m3. Berdasarkan tabel 6 dan gambar 6, dalam
penambahan Styrofoam sebesar 60% dapat
Pemeriksaan Kuat Tekan Beton terjadi penurunan nilai kuat tekan beton sebesar
Tabel 5. Hasil Pengujian Rata-rata Kuat Tekan 37,27%, dan untuk persentase penerunan nilai
Beton Umur 7 Hari: kuat tekan beton dari 0% ke 70% yaitu 41,61%,
Kuat Tekan Rata-rata 7 Hari
serta persentase penurunan nilai kuat tekan
Presentasi Bahan Campuran beton dari 0% ke 80% adalah 54,17%.
(MPa)
Tanpa Bahan Campuran
20,61 Penurunan nilai kuat tekan beton terjadi karena
(0%)
bobot Styrofoam yang sangat ringan, sehingga
Styrofoam 60% 13,25
Styrofoam dianggap sebagai rongga udara pada
Styrofoam 70% 13,16
beton.
Styrofoam 80% 8,55
Tabel 7. Hasil Pengujian Rata-rata Kuat Tekan
Beton Umur 28 Hari
Kuat Tekan 7 Hari Presentasi Bahan
Kuat Tekan Rata-rata 28 Hari (MPa)
Campuran
Rata-rata (MPa)
Tanpa Bahan
29,76
Kuat Tekan
639
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.4 Juli 2020 (635-644) ISSN: 2337-6732
Tabel 8. Persentase Kenaikan Kuat Tekan Tanpa Bahan Campuran (0%) 2,78
Beton Dari Umur 7 Hari ke 14 Hari Styrofoam 60% 1,38
Kuat Tekan Beton Penaikan Kuat Styrofoam 70% 1,29
Bahan Campuran (MPa) Tekan Rata-rata
Styrofoam 80% 0,92
7 hari 14 hari (%)
Tanpa Bahan
20,61 25,27 22,62
Campuran (0%)
Styrofoam 60% 13,15 25,85 19,65
Styrofoam 70% 12,83 14,75 14,97 Kuat Tarik Belah 7 Hari
Styrofoam 80% 8,55 11,58 35,42
Kuat Tarik Belah
Rata-rata (MPa)
2.78
Tabel 9. Persentase Kenaikan Kuat Tekan
Beton Dari Umur 14 Hari ke 28 Hari
Kuat Tekan Beton Penaikan
Bahan Campuran (MPa) Kuat Tekan 1.386 1.29
14 hari 28 hari Rata-rata (%) 0.928
Tanpa Bahan
25,27 29,76 17,74
Campuran (0%)
Styrofoam 60% 25,85 17,06 7,63 0% 60% 70% 80%
Styrofoam 70% 14,75 16,03 8,61 Persentase Styrofoam
Styrofoam 80% 11,58 15,99 38,03 Gambar 10. Diagram Hasil Pemeriksaan Rata-
rata Kuat Tarik Belah Umur 7 Hari
35
Kuat Tekan Beton
30
25 Dari tabel 10 dan gambar 10 dapat
(MPa)
640
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.4 Juli 2020 (635-644) ISSN: 2337-6732
Tabel 11. Hasil Pengujian Rata-rata Kuat Tarik Dari tabel 12 dan gambar 12 dapat
Belah Beton Umur 14 Hari disimpulkan semakin banyak penambahan
Kuat Tarik Belah Rata-rata volume Styrofoam maka akan menurunkan nilai
Presentasi Bahan Campuran
14 Hari (MPa) kuata tarik belah beton. Maka persentase
Tanpa Bahan Campuran (0%) 3,03 penurunan nilai kuat tarik belah untuk beton
Styrofoam 60% 1,62 Styrofoam 60%, 70% dan 80% terhadap beton
normal pada umur 28 hari berturut-turut sebesar
Styrofoam 70% 1,55
45,86%, 47,76% dan 48,95%
Styrofoam 80% 1,41
2
Kuat Tarik Belah 28 Hari
1
Kuat Tarik Belah
Rata-rata (MPa)
3.362 0
0% 60% 70% 80%
Persentase Styrofoam (%)
1.82 1.756 1.716
Kuat Tarik Belah 7 Hari
Kuat Tarik Belah 14 Hari
0% 60% 70% 80% Kuat Tarik Belah 28 Hari
Persentase Styrofoam Gambar 14. Presentase Kenaikan Kuat Tarik
Gambar 12. Diagram Hasil Pemeriksaan Rata- Belah Beton
rata Kuat Tarik Belah Umur 28 Hari
641
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.4 Juli 2020 (635-644) ISSN: 2337-6732
Beton (MPa)
belah beton. Untuk perentase nilai kuat tarik 2.5
80% 70% 60%
belah beton tanpa bahan campuran pada umur 2
beton 7 hari ke14 hari yaitu sebesar 9,06% dan 1.5
pada umur 14 hari ke 28 hari memiliki 1
persentase kenaikan sebesar 10,88%. Sedangkan 0.5
untuk beton dengan bahan campuran Styrofoam 0
yang mengalami persentase penaikan nilai kuat 15.99 16.03 17.064 29.76
tarik belah yang paling optimum yaitu pada Kuat Tekan Beton (MPa)
varisai Styrofoam 80% yaitu umur 7 hari ke 14 Gambar 15. Grafik Hubungan Kuat Tarik Belah
hari sebesar 52,58% dan untuk 14 hari ke 28 hari dengan Kuat Tekan Beton
memiliki persentasi kenaikan sebesar 21,86%.
DAFTAR PUSTAKA
ACI 211.1-91. 2002. Standard Practice for Selecting Proportions for Normal, Heavyweight, and Mass
Concrete .
Departemen Pekerjaan Umum. 2002. Metode Pengujian Kuat Tarik Belah Beton SNI 03-2491-2002,
Badan Standarisasi Nasional
642
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.4 Juli 2020 (635-644) ISSN: 2337-6732
Departemen Pekerjaan Umum. 2011. Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder SNI 1974-
2011, Badan Standarisasi Nasional
Departemen Pekerjaan Umum, 2002. Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal (SK SNI
03-2847-2002). Jakarta, Indonesia
Departemen Pekerjaan Umum. 2013. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
dengan Standar (SK SNI 03-2847-2013), Badan Standarisasi Nasional
Nawy, Edward G. 1998. Beton Bertulang (Suatu Pendekatan Dasar). Penerbit PT. Rafika Aditama.
Bandung.
643
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.4 Juli 2020 (635-644) ISSN: 2337-6732
644