2017
Febriesa Tri Nugroho1, Muhammad Faisal Husaen2, Eko Wahyu Rully Prabowo3
Abstrak
Atap merupakan bagian bangunan yang sangat penting, karena berfungsi sebagai “dinding” kelima suatu bangunan.
“Dinding” kelima ini memiliki fungsi sebagai payung dan pelindung dari panasnya terik matahari. Bahan penutup atap sangat
beragam diantaranya genteng keramik, genteng beton, dan genteng tanah liat. Genteng beton memiliki kelemahan dalam sisi
bobot yang terlalu berat dan sering terjadi kebocoran (karena adanya retak pada genteng beton). Masalah lain yang timbul
adalah material-material yang dipakai dalam pembuatan genteng beton tidak selamanya tersedia, sehingga penulis berupaya
untuk mengatasi hal di atas dengan penggantian sebagian semen dengan abu sekam padi, dan mengganti sebagian pasir
dengan limbah polimer polyethylene terephthalate (PET). Dengan penggantian sebagian material dengan bahan di atas, maka
diharapkan genteng beton menjadi lebih ringan dan kedap air (tidak mudah bocor). Dikarenakan, iklim di Indonesia yang
tropis (2 musim) sehingga sangat cocok dengan inovasi ini. Selain itu penggantian sebagian material di atas bisa mengatasi
kelemahan genteng beton serta mengurangi jumlah limbah plastik PET, sehingga menjadikan beton suatu material eco-
friendly. Metode yang kami gunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah metode kajian pustaka, yaitu
menggunakan hasil-hasil penelitian atau pengujian pihak lain sebagai dasar pengembangan ide atau gagasan kami. Hasil dari
pengembangan ini didapatkan bahwa berdasarkan beberapa penelitian yang dijadikan bahan pengembangan penambahan abu
sekam padi bisa menambah kekuatan tekan beton dan Polyethylene Terephthalate (PET) bisa menambah daya tahan genteng
terhadap rembesan air dan menjadikan genteng beton lebih ringan.
Kata Kunci : Genteng Beton. Abu Sekam Padi, Limbah Polyethylene Terephthalate (PET), Eco-friendly
diantaranya genteng keramik, genteng beton, (pasir), agregat kasar (batu atau kerikil), air, semen
genteng kaca, genteng bambu. ( Kardiyono, 1995). dan penggunaan bahan tambahan untuk
Genteng beton adalah unsur bangunan yang memperoleh sifat-sifat beton sesuai keinginan.
dipergunakan untuk atap terbuat dari campuran Abu sekam padi merupakan sisa dari
merata antara semen Portland atau sejenisnya pembakaran sekam padi, Abu sekam padi
denagan agregat dan air atau tanpa menggunakan merupakan salah satu bahan yang berpotensial di
pigmen (SNI 0096-2007). Genteng ini tidak Indonesia karena produksi yang tinggi dan
memerlukan proses pembakaran seperti halnya penyebaran yang luas. Bila abu sekam padi dibakar
pada genteng keramik, dikarenakan adanya semen pada suhu terkontrol, abu sekam yang dihasilkan
yakni dengan sifatnya yang mengeras bila bereaksi sisa pembakaran mempunyai sifat pozzolan yang
dengan air. Dengan mengacu pada penjelasan tinggi karena mengandung silika.
tersebut dapat diartikan bahwa semen merupakan Selama proses perubahan sekam padi
bagian penting pada proses pembuatan genteng menjadi abu, pembakaran menghilangkan zat-zat
beton. organik dan meninggalkan sisa yang kaya akan
Beton merupakan suatu bahan komposit silika. Perlakuan panas pada sekam menghasilkan
(campuran) dari beberapa material, yang bahan perubahan struktur yang berpengaruh pada dua hal.
utamanya terdiri dari medium campuran antara Yaitu tingkat aktivitas pozzolan dan kehalusan
semen, agregat halus, agregat kasar, air serta bahan butiran abunya.
tambahan lain dengan perbandingan tertentu. Komposisi kimia abu sekam padi adalah sebagai
Karena beton merupakan komposit, maka kualitas berikut :
beton sangat tergantung dari kualitas masing-
Tabel 1 Komposisi kimia abu sekam padi
masing material pembentuk.
No Senyawa Kimia Persentase
(Tjokrodimulyo,1992).
komposisi (%)
Beton banyak digunakan sebagai salah satu
1 SiO2 93,4408
jenis bahan bangunan karena bahan baku beton
2 Al2O3 0,1031
mudah diperoleh, tahan lama, mudah dikerjakan
dan dapat menggunakan berbagai bahan tambah 3 Fe2O3 0,6800
Dari tabel di atas, terlihat bahwa abu sekam botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat
padi mempunyai kandungan silika hingga 94%. karsinogenik yang bisa menyebabkan kanker dalam
Komposisi silika uang cukup besar pada abu sekam jangka panjang. Bahan PETE ini berbahaya bagi
padi, membuat abu sekam padi menjadi bersifat pekerja yang berhubungan dengan pengolahan
pozzolan yang bila dicampur dengan semen maupun botol daur ulang botol PETE.
menghasilkan kekuatan yang lebih tinggi. Pembuatan PETE menggunakan senyawa
Polyethylene terephtalate yang sering antimoni trioksida. Senyawa ini bisa masuk ke
disebut PET dibuat dari glikol (EG) dan terephtalic dalam tubuh melalui sistem pernapasan dengan
acid (TPA) atau dimetyl ester atau asam terepthalat menghirup udara. Seringnya menghirup senyawa
(DMT). ini bisa mengakibatkan iritasi kulit dan saluran
Sifat-sifat PET : pernapasan. Bagi wanita, senyawa ini
PET merupakan keluarga polyester seperti meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran.
halnya PC. Polimer PET dapat diberi penguat fiber Bila melahirkan, anak kemungkinan besar akan
glass, atau filler mineral. Jaringan PET bersifat mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia
jernih, kuat, liat, dimensinya stabil, tahan nyala api, 12 bulan.
tidak beracun, permeabilitas terhadap gas, aroma Eco-Friendly secara harfiah berarti ramah
maupun air rendah. lingkungan atau tidak berbahaya bagi lingkungan.
PET engineer resin mempunyai kombinasi Istilah yang serin merujuk pada produk yang
sifat-sifat: kekuatan (strength)-nya tinggi, kaku berkontribusi terhadap gaya hidup "green living"
(stiffness), dimensinya stabil, tahan bahan kimia atau gaya hidup hemat energi dan air. Selain itu,
dan panas, serta mempunyai sifat elektrikal yang produk ramah lingkungan juga dapat mencegah
baik. PET memiliki daya serap uap air yang rendah, kontribusi untuk polusi udara, air dan tanah.
demikian juga daya serap terhadap air. PET dapat Dengan demikian, maka kita dapat berkontribusi
diproses dengan proses ekstrusi pada suhu tinggi dengan cara membiasakan diri melakukan kegiatan
o
518-608 F, selain itu juga dapat diproses dengan ramah lingkungan agar bisa menjadi lebih sadar
tehnik cetak injeksi maupun cetak tiup. tentang bagaimana seharusnya menggunakan
Sebelum dicetak sebaiknya resin PET sumber daya.
dikeringkan lebih dahulu (maksimum kandungan Kualifikasi produk membuat sebuah produk
uap air 0,02 %) untuk mencegah terjadinya proses yang ramah lingkungan dan baik untuk keselamatan
hidrolisa selama pencetakan. Penggunaan PET manusia masih terus dipikirkan. Produk yang
sangat luas antara lain : botol-botol untuk air dianggap ramah lingkungan adalah produk yang
mineral, soft drink, kemasan sirup, saus, selai, minimal tidak beracun, baik bagi manusia maupun
minyak makan. bagi lingkungannya.
PETE / PET (Polyethylene Terephthalate) Beberapa penelitian kuat tekan dan kuat
botol jenis PETE/PET ini disarankan hanya untuk tarik yang telah dilakaukan oleh para peneliti
sekali pakai. Bila terlalu sering dipakai, dan terdahulu :
digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi 1. Penelitian yang dilakukan oleh Loly Siti
panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada Khadijah Lubis (2004) tentang Pengaruh
penggunaan abu sekam padi sebagai material c) Nilai kuat lentur rerata beton dengan agregat
pengganti semen terhadap kuat tekan dan kuat limbah plastik PET dan abu sekam padi
tarik beton. Penelitian ini menghasilkan : sebesar 1,703 Mpa.
a) Pemakaian ASP sebagai bahan pengganti Dalam karya tulis ini kami sebagai tim telah
semen sebanyak 20% menghasilkan kuat memutuskan untuk mencoba mengembangkan ide
tekan dan kuat tarik optimum. Kuat tekan dengan membuat bahan yang berkonsep eco-
optimum 292.635 kg/cm2, lebih besar dari friendly yang bisa digunakan sebagai penutup atap.
beton normal yaitu 246,251 kg/cm2 atau Penutup atap ini berupa genteng beton yang
meningkat 18.836% dari beton normal. Kuat menggunakan bahan tambah yaitu abu sekam padi
tarik optimum sebesar 35.329 kg/cm2 lebih sebagai bahan tambah semen, dan limbah plastik
besar dari beton normal yaitu 29.396 kg/cm2 PET sebagai bahan tambah pada genteng beton.
atau mengalami peningkatan sebesar 20.830%. Pemilihan abu sekam padi dan limbah plastik PET
b) Kuat tekan dan tarik maksimum diperoleh sebagai bahan tambah dikarenakan berusaha untuk
pada kadar ASP 20% dari berat semen. Kuat mengembangkan genteng beton yang ringan dan
tekan maksimum diperoleh sebesar300.139 tahan air (kedap air). Hal ini didasari dengan
2
kg/cm dan kuat tarik maksimum sebesar kondisi iklim di Indonesia yang terbagai menjadi 2
36,801 kg/cm2. Kuat tekan dan kuat tarik musim yaitu musim kemarau dan musim
minimum diperoleh pada kadar ASP 50%. penghujan. Maka dengan pengembangan ide ini
2
Kuat tekan minimum sebesar 88.667 kg/cm diharapkan saat musim penghujan maka walaupun
dan kuat tarik minimum sebesar 9.908 kg/cm2. curah hujan yang tinggi bisa ditahan dengan
2. Penelitian yang dilakukan oleh Adi Purwoko genteng beton ini. Sedangkan abu sekam padi akan
Wicaksono (2014) tentang Kajian Kuat Tekan, berefek pada lebih ringannya genteng beton.
Kuat Tarik, Kuat Lentur, dan redaman Suara Selain itu dengan menggunakan abu sekam
Pada Panel Dinding Beton Ringan Dengan padi diharapkan harga pembuatannya akan lebih
Agregat Limbah Plastik PET dan Limbah murah dibandingkan menggunakan semen. Dan
Sekam Padi. Penelitian ini menghasilkan dengan penggunaan limbah plastik PET bisa
kesimpulan : mengurangi jumlah limbah plastik.
a) Nilai kuat tekan rerata beton dengan agregat
limbah PET dan limbah abu sekam padi 2. Metode
sebesar 6,19 Mpa. Kuat tekan rencana 15
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
Mpa. Sesuai dengan kuat tekan rencana panel
dengan pendekatan ekperimen yang dilaksanakan di
dinding beton ringan ini belum memenuhi
laboratorium dengan kondisi dan perlengkapan
syarat.
yang di sesuaikan dengan kebutuhan untuk
b) Nilai kuat tarik rerata beton dengan agregat
mendapatkan data tentang beban lentur, rembesan
limbah plastik PET dan limbah sekam padi
air (permeabilitas), dan penyerapan air (Porositas).
sebesar 1,01 Mpa.
Dengan abu sekam padi sebagai pengganti sebagian
semen dan limbah polimer polyethylene
terephthalate (PET) sebagai baham tambah.
Genteng beton ini menggunakan komposisi normal abu sekam dan menambahkan PET sebagai bahan
yaitu 1 semen : 4 pasir dan air secukupnya tambah. Setelah itu benda uji dilakukan pengujian
berdasarkan Roadnote No. 4 (Rezha Arif L. N, setelah berumur 28 hari, karena pada umur tersebut
Faqih Maarif,Slamet widodo : 2013 dan Susandi. I, memiliki puncak kekuatan dan setelah umur 28 hari
Suhendro, T.N, &Henry, H :2013 ) dengan peningkatan kekuatan sedikit.
porsentase abu sekam 0%, 10%, 20%, dan 30% dan Tahapan pelaksanaan penelitian yang
porsentase polimer polyethylene terephthalate dilakukan dapat dilihat pada gambar:
(PET) 0%, 5%, 10%, dan 15%.
Dalam penelitian ini benda uji yang di buat
dengan menganti sebagian agregrat halus dengan
Mulai
Persiapan Material
Pencampuran Bahan
Hasil pencampuran
Genteng beton dengan Penggatian Sebagian Agregrat halus berupa Variasi abu
sekam padi dan dengan variasi PET
Analisis data
Kesimpulan selesai
3.2 Impermeabilitas Genteng Beton peningkatan nilai yang terjadi dikarenakan tidak
Impermeabilitas adalah kemampuan bahan adanya nilai standar impermeabilitas di SNI
(genteng beton) dalam menahan air atau benda cair 0096:2007 tentang genteng beton. Penelitian yang
lainnya menembus melewatinya. Untuk genteng kami ambil sebagai acuan hanya menyatakan
beton karena difungsikan sebagai material atau bahwa genteng beton yang ditambahi limbah plastik
bahan penutup atap maka syarat mutu genteng PET terbukti mampu menahan rembesan air
beton menurut SNI 0096:2007 bahwa ketahanan (impermeabilitas tinggi).
terhadap air (impermeabilitas) untuk genteng beton Dampak yang paling signifikan adalah
saat diuji adalah tidak boleh ada air dibawah dengan adanya pengurangan jumlah limbah plastik
permukaan genteng beton dalam waktu 20 jam ± 5 PET. Karena limbah plastik ini sering dibuang
menit. Untuk itu kami menggunakan limbah plastik percuma dan tidak didaur ulang lagi menimbulkan
PET dengan prosentase bahan tambah sebesar 0% masalah yang krusial bagi pemerintah. Secara kasat
(sampel 1), 5% (sampel 2), 10% (sampel 3), dan mata dapat kita lihat bahwa jumlah limbah plastik
15% (sampel 4). Dengan adanya bahan tambah yang ada telah semakin bertambah dan semakin
maka bisa mengurangi berat jenis genteng dan bisa banyak. Oleh karena itu kami menggunakan
menambah nilai impermeabilitas genteng beton. llimbah plastik PET ini menjadi bahan tambah
Penggunaan abu sekam padi yang dapat genteng beton agar mengurangi jumlah limbah
mengurangi nilai berat jenis genteng beton biasa plastik PET.
3
yaitu 2,2 g/cm menjadi lebih kecil. Dapat dilihat
dengan penggantian sebagian semen dengan abu 4. Kesimpulan
sekam padi maka bisa mengurangi berat jenis beton
4.1 Kesimpulan
mortar. Berikut ini nilai-nilai berat jenis genteng
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari
beton sebelum dan setelah ditambahi abu sekam
pengembangan ide atau gagasan ini adalah:
padi.
a. Dikarenakan karya tulis ini hanya berdasarkan
Dengan mengganti sebagian semen dengan
gagasan atau ide semata dan tidak didasarkan
abu sekam seperti dilihat di tabel 2 maka dapat
pada hasil peneltian atau pengujian sehingga
diambil kesimpulan bahwa penggantian sebagian
tidak nilai pasti yang bisa digunakan sebagai
semen dengan abu sekam padi bisa mengurangi
acuan. Kami hanya menggunakan penelitian
nilai berat jenis genteng beton sehingga lebih
orang lain untuk bahan acuan.
ringan.
b. Terbukti ada pengaruh pada berat jenis
Limbah plastik PET yang digunakan sebagai
genteng beton berdasarkan penelitian.
bahan pengganti sebagian pasir terbukti bisa
c. Impermeabilitas genteng beton tidak bisa
menjadikan genteng beton bersifat impermeabel
terbukti secara nyata karena tidak ada nilai
atau kedap air. Beberapa penelitian yang relevan
acuan untuk menghitung impermeabilitas
dengan topik yang kami angkat telah membuktikan
sehingga tidak bisa dipastikan apakah terjadi
bahwa dengan penambahan limbah plastik PET bisa
peningkatan nilai impermeabilitas atau tidak
membantu genteng beton menjadi kedap air.
dengan penmabahan limbah plastik PET.
Namun tidak bisa diukur secara pasti berapa
Namun genteng beton tetap tidak rembes air 3. Serta semua pihak yang telah membantu
atau kedap air. penulis hingga terselesaikannya karya tulis ini.
d. Tidak terbukti secara nyata adanya pengaruh
terhadap jumlah limbah plastik PET di Daftar Pustaka
Indonesia dengan digunakannya limbah
Lakum. C, K (2008). Pemanfaatan abu sekam padi
plastik PET pada genteng beton dikarenakan
sebagai campuran untuk peningkatan
tidak dilakukannya penelitian secara nyata.
kekuatan beton.
Namun, bila dilihat jumlah limbah di sekitar
Lubis, L.S.K (2004). Pengaruh penggunaan abu
tempat penelitian dipastikan sedikit berkurang
sekam padi sebagai material pengganti
karena digunakan sebagai bahan tambah
semen terhadap kuat tekan dan kuat tarik
genteng beton.
beton.
Rofiqi, M.A (2015). Penggunaan abu sekam padi
4.2 Saran
sebagai material Pengganti semen dan
Saran yang dapat kami sampaikan agar karya tulis
limbah serbuk marmer Sebagai pengisi pada
kami lebih baik lagi dimasa yang akan datang,
campuran beton.
antara lain:
SNI 0096-2007 Genteng Beton
a. Lebih baik jika memiliki gagasan atau ide
Suprasman. Errniyati (2006). Kuat tekan mortar
yang akan digunakan untuk penulisan karya
dengan penambahan abu sekam padi
tulis untuk tetap melakukan penelitian dan
sebagai pengganti sebagian semen.
pengujian supaya mendapatkan hasil konkret
Wicaksono, A.P(2014). kajian kuat tekan, kuat
(nyata) dan tidak berdasarkan kajian pustaka
tarik, kuat lentur, dan redaman bunyi pada
saja.
panel dinding beton ringan dengan agregat
b. Perlu penelitian lebih jauh tentang abu sekam
limbah plastik pet dan limbah sekam padi.
yang paling baik. Sehingga bisa menghasilkan
Zacoeb, A. (2013). Pemanfaatan Limbah bottom
nilai berat jenis yang rendah namun tetap kuat.
ash sebagai pengganti semen pada genteng
c. Perlu penelitian lebih lanjut tentang
beton ditinjau dari segi kuat lentur dan
penggunaan limbah plastik PET yang
perembesan air. JTS Universitas Brawijaya.
digunakan agar menghasilkan impermeabilitas
air yang baik.