Anda di halaman 1dari 12

Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.10, No.

bidang
REKAYASA

STUDI EKSPERIMENTAL PERMEABILITAS DAN KUAT TEKAN BETON K-450


MENGGUNAKAN ZAT ADIKTIF Conplast WP421
MOHAMAD DONIE AULIA
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Komputer Indonesia

Penggunaan bahan tambahan zat adiktif untuk beton diperlukan untuk


meningkatkan performa beton. Pada bangunan yang mempunyai ruang bawah/
basement beton untuk lantai perlu ditambahkan bahan adiktif yang mampu
menahan tekanan air dari tanah. Salah satu bahan adiktif yang biasa
digunakan adalah Conplast WP421. Bahan ini dalam pengujian kuat tekannya
mampu meningkatkan kuat tekan beton hingga 33% dan mempunyai daya
tembus/permeabilitas yang disyaratkan.
Kata Kunci : beton, kuat tekan, permeabilitas

PENDAHULUAN Untuk mendapatkan beton yang berkualitas


baik, maka banyak pula faktor yang
Pemakaian beton sekarang ini lebih disukai berpengaruh. Di antaranya jumlah pasta
daripada bahan yang lain karena (semen dan air) dan jenis agregat kasarnya.
mempunyai beberapa kelebihanb antara Penambahan pasta semen akan
lain mudah didapat, mudah dibentuk sesuai meningkatkan kuat tekan beton, tetapi
keinginan dan lainnya. Tetapi terdapat juga sampai pada batas tertentu akan
kelemahan yang perlu diperhatikan mengurangi kuat tekannya (Tjokrodimuljo,
diantaranya adalah beton sulit untuk dapat 1996)
kedap air secara sempurna, sehingga selalu
dapat dimasuki oleh air. Permebilitas beton adalah tingkat derajat
kerapatan konstruksi beton untuk dapat
Masuknya air pada beton bisa terjadi pada ditembus oleh zat cair (air misalnya).
bagian-bagian struktur bangunan yang Permeabilitas beton ini sangat penting
langsung berhubungan dengan air, untuk konstruksi dan kekuatan serta
misalnya plat beton untuk atap, bak lamanya beton dapat bertahan, terutama
penampung air, dinding basement dan bisa pada konstruksi - konstruksi yang dibangun
juga oleh adanya perbedaan kelembaban di dekat dandi dalam air (misalnya
kedua belah sisi beton. Jika air mencapai konstruksi jembatan). Semakin kecil
tulangan dapat menyebabkan korosi, permeabilitas beton, maka akan semakin
sehingga volume baja tulangan pada sedikit air yang dapat masuk ke dalam
konstruksi tersebut meningkat dan bisa konstruksi beton. Itu artinya beton akan
menyebabkan pecahnya kulit beton. Beton lebih awet dan umur pemakaiannya juga
yang mudah jenuh oleh air (permeabilitas akan lebih panjang (http://
besar) akan mudah pula terkena serangan id.answers.yahoo.com)
cuaca. (Rina RL,2010)
Faktor-faktor yang mempengaruhi

H a l a ma n 211
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.10, No. 2 Mohamad Donie Aulia

permeabilitas beton antara lain :


1). Faktor air semen.
2). Agregat yang digunakan. ....………………………………… (1)
3). Pemadatan adukan beton.
4). Perawatan beton. Dimana :
5). Umur beton. K : koefisien permeabilitas (cm/dtk)
6) Bahan Aditif R : massa jenis air (kg/cm3)
G : percepatan gravitasi (cm/det2)
Permeabilitas Beton Ringan L : panjang atau tinggi sampel (cm)
Q : debit aliran air (cm3/dtk)
Permeabilitas merupakan kemampuan P : tekanan air (kg cm/det2/cm2)
pori-pori beton ringan dilalui oleh air. A : luas penampang sampel (cm2)
Pasta semen yang telah mengeras
tersusun atas banyak pertikel, Pengujian permeabilitas beton untuk
dihubungkan antar permukaan yang mengetahui pengaruh variasi semen dan
jumlahnya relatif lebih kecil dari total agregat atau pengaruh banyaknya ragam
permukaan partikel yang ada. Air memiliki operasi pencampuran beton, pencetakan
viskositas yang tinggi namun demikian dan perawatan, memperhitungkan
dapat bergerak dan merupakan bagian informasi dasar pada bagian dalam
dari aliran yang terjadi (Neville, 1995). porositas beton yang relatif berhubungan
langsung dengan penyerapan, saluran
Permeabilitas kapiler, ketahanan terhadap pembekuan,
penyusunan, daya angkat dan lain-lain.
Permeabilitas beton adalah kemudahan Faktor yang mempengaruhi kekedapan
beton untuk dapat dilalui air. Kata adalah kualitas material, metode
permeable berarti dapat dilalui air, persiapan beton, dan perawatan beton
sedangkan impermeable berarti (Brook K.M, Murdock L.J, 1991).
sebaliknya.
Permeabilitas benda uji beton dihitung
Untuk mengetahui dan mengukur dengan rumus:
permeabilitas beton perlu dilakukan Pr=(Aaw–Aak)/ 30 menit…………………….....(2)
pengujian. Uji permeabilitas ini terdiri dari Dimana :
dua macam :  Pr = Nilai Permeabilitas ( gr/menit)
 uji aliran (flow test) yaitu pengujian  Aaw = Massa awal (gr)
untuk mengukur permeabilitas beton  Aak = Massa akhir (gr)
terhadap air bila air dapat mengalir
melalui sampel beton. dan Pengujian penetrasi permeabilitas beton
 uji penetrasi (penetration test) yaitu sesuai SNI untuk beton kedap air
pengujian permeabilitas beton tidak disyaratkan bila air merembes ke dalam
ada air mengalir terhadap sampel. beton kurang dari 5 cm (syarat standar
DIN 1045).
Dari data pengujian permeabilitas ini
dapat ditentukan koefisien permeabilitas Beton Ringan
yang menunjukkan suatu angka
kecepatan rembesan fluida dalam suatu Beton ringan didapat dari pencampuran
zat. bahan-bahan agregat halus dan kasar
yaitu pasir, batu kerikil (batu apung) atau
Koefisien permeabilitas untuk uji aliran bahan semacam lainnya, dengan
dihitung dengan rumus Darcy [1], menambahkan secukupnya bahan
perekat semen, dan air sebagai bahan

H a l a m a n 212
Mohamad Donie Aulia Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.10, No. 2

Gambar 1. Alat Uji Permeabilitas

pembantu, guna keperluan reaksi kimia Menurut( Mulyono.T, 2004) secara umum
selama proses pengerasan dan beton dapat dibedakan atas 2 kelompok
perawatan beton berlangsung. Agregat yaitu :
halus dan kasar disebut sebagai bahan
susun kasar campuran merupakan 1. Beton berdasarkan kelas dan mutu
komponen utama beton. Nilai kekuatan beton.
serta daya tahan (durability) beton Beton berdasarkan klasifikasi ini dapat
merupakan fungsi dari banyak faktor, dibagi 3 seperti yang tercantum dalam
diantaranya ialah nilai banding campuran table 1. dibawah ini:
dan mutu bahan susun,metode
pelaksanaan pengecoran, pelaksanaan a. Beton kelas I adalah beton untuk
finishing, temperature, dan kondisi pekerjaan-pekerjaan non strukturil.
perawatan pengerasannya. Nilai kuat Untuk pelaksanaannya tidak
tariknya hanya berkisar 9%-15% saja dari diperlukan keahlian khusus.
kuat tekannya (Dipohusodo, Istimawan Pengawasan mutu hanya dibatasi
1994).Menurut SNI.T-08-1991-03 kuat pada pengawasan ringan terhadap
tekan beton minimal adalah 17,5 MPa. mutu bahan-bahan, sedangkan
terhadap kekuatan tekan tidak
disyaratkan pemeriksaan. Mutu

Tabel 1. Klasifikasi Beton Menurut Kelas dan Mutu (Mulyono.T, 2004)


Pengawasan
Kelas Mutu Bk Bm Tujuan terhadap
kg/cm2 kg/cm2 Mutu Kekuatan
Agregat Tekan
I Bo - - nonstruktural sedang tanpa
II B1 - - struktural sedang tanpa
K 125 200 200 struktural ketat kontinu
K 175 175 250 struktural ketat kontinu
K 225 225 300 struktural ketat kontinu
III K > 225 > 225 > 300 struktural ketat kontinu

H a l a ma n 213
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.10, No. 2 Mohamad Donie Aulia

kelas I dinyatakan dengan Bo. 17,2 MPa.


b. Beton kelas II adalah Beton untuk b. Beton Normal
pekerjaan-pekerjaan strukturil Beton normal adalah beton yang
secara umum. Pelaksanaannya menggunakan agregat pasir
memerlukan keahlian yang cukup sebagai agregat halus dan kerikil
dan harus dilakukan di bawah sebagai agregat kasar dan
pimpinan tenaga-tenaga ahli. Beton mempunyai berat jenis beton
kelas II dibagi dalam mutu-mutu antara 2200kg/m3-2400kg/m3
standar B1, K 125, K175, dan dengan kuat tekan sekitar 15-40
K225. Pada mutu B1, pengawasan MPa.
mutu hanya dibatasi pada c. Beton Berat
pengawasan terhadap mutu Beton berat adalah beton yang
bahanbahan sedangkan terhadap dihasilkan dari agregat yang
kekuatan tekan tidak disyaratkan mempunyai berat isi lebih besar
pemeriksaan. Pada mutu-mutu dari beton normal atau lebih dari
K125, K175 dengan keharusan 2400kg/m3. Untuk menghasilkan
untuk memeriksa kekuatan tekan beton berat digunakan agregat
beton secara kontinu dari hasil- yang mempunyai berat jenis yang
hasil pemeriksaan benda uji. besar.
c. Beton kelas III adalah beton untuk d. Beton Massa (Mass Concrete)
pekerjaan-pekerjaan strukturil yang Dinamakan beton massa karena
lebih tinggi dari K225. digunakan untuk pekerjaan beton
Pelaksanaannya memerlukan yang besar dan masif misalnya
keahlian khusus dan harus untuk bendungan, kanal, pondasi,
dilakukan dibawah pimpinan jembatan.
tenaga-tenaga ahli. Disyaratkan e. Ferro-Cement
adanya laboratorium beton dengan Ferro-Cement adalah suatu bahan
peralatan yang lengkap yang gabungan yang diperoleh dengan
dilayani oleh tenaga-tenaga ahli cara memberikan suatu tulangan
yang dapat melakukan pengawasan yang berupa anyaman kawat baja
mutu beton secara kontinu. sebagai pemberi kekuatan tarik dan
daktil pada mortar semen
2. Berdasarkan jenisnya beton dapat f. Beton Serat (Fibre Concrete)
dibagi atas 6 jenis yaitu: Beton Serat (Fibre Concrete) adalah
bahan komposit yang terdiri dari
a. Beton Ringan beton dan bahan lain berupa serat.
Agregat yang digunakan untuk Serat dalam beton ini berfungsi
memproduksi beton ringan mencegah retakretak sehingga
merupakan agregat ringan juga. menjadikan beton lebih daktil
Agregat yang digunakan umumnya daripada beton normal.
merupakan hasil pembakaran
shale, lempung, slates, residu slag, Kelebihan dan kekurangan beton
residu batu bara dan banyak lagi
hasil pembakaran vulkanik. Berat Kelebihan:
jenis agregat ringan sekitar  Dapat dengan mudah dibentuk sesuai
1900kg/m3 atau berdasarkan dengan kebutuhan konstruksi
kepentingan penggunaan  Mampu memikul beban yang berat
strukturnya berkisar antara 1440-  Tahan terhadap temperatur tinggi
1850kg/m3 , dengan kekuatan
 Biaya pemeliharaan yang kecil.
tekan umur 28 hari lebih besar dari

H a l a m a n 214
Mohamad Donie Aulia Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.10, No. 2

Kekurangan: tekanan tegangan untuk beton, SikaFume


 Bentuk yang dibuat sulit untuk diubah. dapat membuktikan karakteristik
 Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan mempengaruhi beton yang diikuti;
ketelitian yang tinggi.  Peningkatan waktu kerja dan jangka
 Berat. waktu lebih panjang.
 Daya pantul suara yang besar  Peningkatan kestabilan beton.
(Mulyono. T, 2004).  Peningkatan durability yang sangat
besar.
Zat aditif  Peningkatan permeabilitas air dalam
campuran beton.
 Sikament-NN  Peningkatan tegangan awal dan
kekuatan beton (Sika Indonesia,
Sikament-NN merupakan zat aditif yang 2003).
sangat efektif untuk memproduksi beton
encer dengan cairan super plasticizer yang Batu Apung
berfungsi ganda sebagai pengurangan
kadar air dan untuk membantu tegangan Batu apung adalah jenis batuan yang
awal. Bebas dari chlorida ( complies with berwarna terang, mengandung buih yang
A.S.T.M C 494 -92 Type F)Sikament-NN terbuat dari gelembung berdinding gelas,
adalah suatu campuran terpadu yang dan biasanya disebut juga sebagai batuan
dirancang untuk mengurangi tingkat gelas vulkanik silikat. Batuan ini terbentuk
transmisi moisture melalui beton. dari magma asam oleh aksi letusan
Sikament-NN tidak berisi reduktor air, gunung api yang mengeluarkan
akselarator, entraining udara atau bahan materialnya ke udara, kemudian
kimia surfactant yang dapat mengalami transportasi secara horizontal
menyebabkan efek samping yang tidak dan terakumulasi sebagai batuan
diinginkan ketika digunakan bersama piroklastik. Batu apung mempunyai sifat
dengan campuran secara normal yang vesikular yang tinggi, mengandung jumlah
digunakan pada beton ( Sika Indonesia, sel yang banyak (berstruktur selular)
2003). Sikament–NN dapat digunakan akibat ekspansi buih gas alam yang
untuk beton kedap air seperti dinding terkandung didalamnya, dan pada
landasan dan lantai, tangki, pipa, umumnya terdapat sebagai bahan lepas
terowongan, silo dan kolam, blok beton atau fragmen-fragmen dalam breksi
dan batu bata, panel bersemen tipis dan gunung api. Sedangkan mineral-mineral
cladding, dan dinding dan pondasi tangki yang terdapat dalam batu apung adalah
rendering ( Sika Indonesia, 2003). feldspar, kuarsa, obsidian, kristobalit, dan
tridimit. Jenis batuan lainnya yang
 SikaFume memiliki struktur fisika dan asal
tebentuknya sama dengan batu apung
SikaFume merupakan zat aditif generasi adalah pumicit, vulkanik, cinter dan
terbaru dari teknologi silica fume yang scoria. Didasarrkan pada cara
berbentuk tepung, SikaFume dapat pembentukan, distribusi ukuran partikel
digunakan dengan sangat amat efektif dan material asalnya, batu pung
untuk memproduksi beton yang diklasifikasikan menjadi beberapa jenis,
berkualitas tinggi. Terdapat lebih dari 95% yaitu: sub-areal, sub-aqueous, new
partikel SiO2 yang berukuran kurang dari ardante, dan hasil endapan ulang
satu micron (Sika Indonesia, 2003). (redeposit). Sifat kimia dan fisika batu
SikaFume berguna untuk meningkatkan apung antara lain yaitu: mengandung
kekedapan, kekekalan atau daya tahan oksida SiO2. Al2O3, Fe2O3, Na2O, K2O,

H a l a ma n 215
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.10, No. 2 Mohamad Donie Aulia

MgO, CaO, TiO2, SO3, dan Cl, hilang pijar Semen Portland dapat dibagi atas 5 tipe
(Los of Ignition) 6%, pH 5, bobot isi ruah yaitu:
480-960 kg/cm3, peresapan air (water  Tipe I, semen Portland yang dalam
absorbtion) 16,67%, berat jenis 0,8 gr/ penggunaannya tidak memerlukan
cm3, hantaran suara rendah (sound persyaratan khusus seperti jenis-jenis
transmission), rasio kuat tekan terhadap lainnya.
beban tinggi, konduktifitas panas rendah,  Tipe II, semen Portland yang dalam
dan tekanan terhadap api sampai dengan penggunaannya memerlukan
6 jam. Batu apung banyak dijumpai di ketahanan terhadap sulfat dan panas
Indonesia, misalnya : Pulau hidrasi sedang.
Sumatera dan Jawa. Sifatnya menyatu  Tipe III, semen Portland yang dalam
dengan semen. Kuat tekannya rendah. penggunaannya memerlukan kekuatan
awal yang tinggi dalam fase permulaan
Semen setelah pengikatan terjadi.
 Tipe IV, semen Portland yang dalam
Semen (cement) adalah hasil industri dari penggunaannya memerlukan panas
perpaduan bahan baku batu kapur/ hidrasi yang rendah.
gamping sebagai bahan utama dan  Tipe V, semen Portland yang dalam
lempunung/tanah liat atau bahan penggunaannya memerlukan
pengganti lainnya dengan hasil akhir
ketahanan yang tinggi terhadap sulfat.
berupa padatan berbentuk bubuk (bulk),
tanpa memandang proses Agregat
pembuatannya,yang mengeras atau
membantu pada pencampuran dengan Kandungan agregat dalam campuran
air. Batu kapur/gamping adalah bahan beton biasanya sangat tinggi. Komposisi
alam yang mengandung senyawa Calcium agregat tersebut berkisar 60% - 70% dari
Oksida (CaO), sedangkan lempung/tanah berat campuran beton. Walaupun
liat adalah bahan alam yang mengandung fungsinya hanya sebagai pengisi, tetapi
senyawa: Silika Oksida (SiO2), Aluminium karena komposisinya yang cukup besar,
Oksida (Al2O3), Besi Oksida (Fe2O3) dan agregat inipun menjadi penting. Sifat yang
Magnesium Oksida (MgO). Untuk paling penting dari suatu agregat (batu-
menghasilkan semen, bahan baku batuan, kerikil, pasir, dan lain-lain) ialah
tersebut dibakar sampai meleleh, kekuatan hancur dan ketahanan terhadap
sebagian untuk membentuk klinkernya benturan, yang dapat mempengaruhi
yang kemudian dihancurkan dan ikatannya dengan pasta semen, porositas
ditambah dengan gibs (gypsum) dalam dan karakteristik penyerapan air yang
jumlah yang sesuai (Mulyono. T, 2004). mempengaruhi daya tahan terhadap
proses pembekuan dan agresi kimia serta
a. Semen non-hidrolik, tidak dapat
ketahanan terhadap penyusutan (Brook
mengikat dan mengeras di dalam air
K.M, Murdock L.J, 1991).
akan tetapi dapat mengikat dan
mengeras di udara. Contoh : kapur
Jenis-jenis Agregat
b. Semen hidrolik, mempunyai
kemampuan untuk mengikat dan
Berdasarkan ukuran butiran nominal yang
mengeras di dalam air. Contoh : semen
diisyaratkan oleh SNI T-15-1991-03
Portland, semen Terak. (Shiroku Saito,
agregat dapat dibagi 2 yaitu :
1985)
 Agregat kasar
c. Hidrasi dari Semen
d. Jenis-jenis Semen Portland Agregat kasar adalah agregat yang
semua butirannya tertinggal di atas

H a l a m a n 216
Mohamad Donie Aulia Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.10, No. 2

ayakan 4,8 mm ( ASTM C33,1982).  Agregat halus untuk beton dapat


Agregat kasar yang baik dan berupa pasir alam sebagai hasil
memenuhi syarat untuk digunakan desintegrasi alami dari batuan-
sebagai campuran dalam pembuatan batuan atau berupa pasir buatan
aspal beton harus mempunyai yang dihasilkan oleh alat-alat
sifatsifat yaitu: pemecah batu.
Agregat kasar untuk beton dapat  Agregat halus harus terdiri dari butir
berupa kerikil sebagai hasil -butir yang tajam dan keras. Butir-
desintegrasi alami dari batuan-batuan butir agregat halus harus bersifat
atau berupa batu pecah yang kekal, artinya tidak pecah atau
diperoleh dari pecahan batu. Pada hancur oleh pengaruh-pengaruh
umumnya yang dimaksud dengan cuaca, seperti terik matahari dan
agregat kasar adalah hujan.
 Agregat dengan besar butir lebih  Agregat halus tidak boleh
dari 5 mm. mengandung lumpur lebih dari 5%
 Agregat kasar harus terdiri dari butir (ditentukan terhadap berat kering).
-butir yang keras dan tidak berpori. Yang artinya dengan lumpur adalah
 Agregat kasar mengandung butir- bagian-bagian yang dapat melalui
butir pipih hanya dapat dipakai, ayakan 0,063 mm. Apabila kadar
apabila jumlah butir-butir pipih lumpur melampaui 5% maka
tersebut tidak melampaui 20% dari agregat halus harus dicuci.
berat agregat seluruhnya.  Agregat halus tidak boleh
 Agregat kasar tidak boleh mengandung bahan-bahan organis
mengandung lumpur lebih dari 1% terlalu banyak yang harus
(ditentukan terhadap berat kering). dibuktikan dengan percobaan
Yang diartikan lumpur adalah warna dari Abrams-Harder (dengan
bagian-bagian yang dapat melalui larutan NaOH).
ayakan 0,063 mm. Apabila kadar  Pasir laut tidak boleh dipakai
lumpur melampaui 1%, maka sebagai agregat halus untuk
agregat kasar harus dicuci. semua mutu beton, kecuali dengan
 Agregat kasar tidak boleh petunjuk-petunjuk dari lembaga
mengandung zat-zat yang dapat pemeriksaan bahan-bahan yang
merusak beton, seperti zat-zat yang diakui.
reaktif alkali.
 Kekerasan dari butir-butir agregat Air
kasar diperiksa dengan bejana
penguji dari Rudeloff dengan beban Kekuatan dan mutu beton umumnya
penguji 20t. sangat dipengaruhi oleh jumlah air yang
 Agregat kasar harus terdiri dari butir dipergunakan. Air yang digunakan untuk
-butir yang beraneka ragam campuran beton memenuhi syarat-syarat
besarnya . sebagai berikut :
 Agregat Halus  Tidak boleh mengandung minyak,
Agregat halus adalah agregat yang asam alkali, bahan padat sulfat,
semua butirannya menembus ayakan klorida dan bahan lainnya, yang dapat
berlubang 4,8 mm (ASTM C33, 1982). merusak beton. Sebaiknya digunakan
Agregat halus yang baik dan memenuhi air yang dapat digunakan untuk
syarat untuk digunakan sebagai diminum.
campuran dalam pembuatan beton  Air yang keruh sebelum digunakan
harus mempunyai sifat-sifat yaitu : harus diendapkan minimal 24 jam

H a l a ma n 217
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.10, No. 2 Mohamad Donie Aulia

atau jika dapat disaring terlebih permeabilitas, densitas dan absorbs.


dahulu.
Kuat Tekan (Compressive Strength)
Perawatan (Curing ) Beton
Pemeriksaan kuat tekan beton dilakukan
Perawatan dilakukan setelah beton untuk mengetahui secara pasti akan
mencapai final setting, artinya beton telah kekuatan tekan beton ringan pada umur
mengeras. Perawatan ini dilakukan agar 28 hari yang sebenarnya apakah sesuai
proses hidrasi selanjutnya tidak dengan yang direncanakan atau tidak.
mengalami gangguan. Pada mesin uji tekan benda diletakkan
dan diberikan beban sampai benda
Jika hal ini terjadi, beton akan mengalami runtuh, yaitu pada saat beban maksimum
keretakan karena kehilangan air yang bekerja.
begitu cepat. Perawatan tidak hanya
dimaksud untuk mendapatkan kekuatan Kuat tekan beton dapat dihitung dengan
tekan beton yang tinggi tapi juga rumus :
dimaksud untuk memperbaiki mutu dari
keawetan beton, kekedapan terhadap air,
ketahanan terhadap aus, serta stabilitas
dari dimensi struktur. ………………………………… (3)

Dengan :
Perawatan beton ada 2 cara yaitu dengan F = gaya maksimum dari mesin tekan, N
cara penguapan dan pembasahan. A = luas penampang yang diberi tekanan,
 Perawatan beton dengan cara cm2
pembasahan yaitu: P = kuat tekan, N/cm2
 Menaruh beton dalam ruangan
lembab. Pada mesin uji tekan benda diletakkan
 Menaruh beton dalam genangan dan diberikan beban sampai benda
air. runtuh, yaitu pada saat beban maksimum
 Menaruh beton dalam air. bekerja seperti Gambar 2 berikut ini.
 Menyelimuti permukaan beton
dengan air. ANALISA DATA
 Menyelimuti permukaan beton
dengan karung basah. Mix Design Data
 Menyirami permukaan beton secara Conplast WP421
kontinu.
 Perawatan dengan uap yaitu Conplast wp421 adalah bahan tambahan
perawatan dengan tekanan rendah yang biasa digunakan untuk beton tahan
dan perawatan dengan tekanan tinggi air/waterproof concrete seperti bangunan
( Mulyono Tri, 2004). basement, kolam renang, beton atap,
reservoir, dan lain-lain.
Karakterisasi Beton Ringan
Keuntungan menggunakan Conplast
Beton dibuat dari campuran : semen, wp421 diantaranya :
pasir, zat aditif dan kerikil (batu apung).
 Watertight : meminimalkan penetrasi
Campuran beton kemudian dicetak dan
air ke dalam beton
dirawat (curing) selama 28 hari.
 Meningkatkan kekuatan tekan beton
Karakteristik beton yang diukur meliputi,
kuat tekan (compressive strength),  Meningkatkan plastisitas beton yaitu
memudahkan pekerjaan beton

H a l a m a n 218
Mohamad Donie Aulia Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.10, No. 2

Gambar 2 Sampel dan Alat Uji Kuat Tekan Beton

Material Perhitungan Disain

Agregat halus : pasir alam ex. Cimalaka Water cement ratio : 0,52
: SSD = 2,63 Free water required : 216 kg/m3 216 dm3
Agregat kasar : batu pecah ex. Purwakarta Cement : 351 kg/m3 111,4 dm3
: SSD = 2,61 Fly ash : 62 kg/cm 29,5 dm3
Semen : gresik, Portland cement tipe I Admixtures 1 : 1,05 lt/m3 1,05 dm3
: SP. Gravity = 3,15 Paste volume : 357,8 dm3
Fly ash : tipe F ex. PLTU suralaya Aggregate volume : 642,2 dm3
: SP. Gravity = 2,10 Fine aggregate-1 (SSD) : 0,47 x 642,2 x 2,63 =
Air : tidak mengandung > 0,1 % ion chloride 790 kg
: SP. Gravity = 1,0 Coarse aggregate (SSD) : 0,53 x 642,2 x 2,61 =
Admixtures-1 : tipe D TAM cem 6R, ex PT. TAM 891 kg
International Indonesia
: SP. Gravity = 1.18

 Mudah digunakan : cukup ditambah bahan adiktif dan 20 sampel


mencampurkan bahan ini ke campuran beton dengan menggunakan bahan
beton waterproofing ditunjukkan oleh tabel dan
gambar di berikut.
Komposisi campuran beton/mix design
adalah : Hasil uji kuat tekan didapat bahwa beton
 Semen : minimal 350 kg/m3 yang menggunakan bahan adiktif
 Water cement ratio : maksimal 0.45 waterproofing lebih besar daripada beton
 Nilai slump : 80 ± 20 mm normal.
 Conplast wp421 : dosis 1.5 – 2
Permeabilitas Beton
liter/m3
 Final slump : 140 – 200 mm Hasil rata-rata uji permeabilitas beton
K350 menggunakan bahan adiktif
HASIL PENGUJIAN conplast wp421 adalah 3,6 cm. Hasil ini
lebih kecil dari batas ambang
Kuat Tekan permeabilitas yaitu 5cm.
Hasil dari uji tekan beton K350 yang
terdiri dari 20 sampel beton normal (tidak

H a l a ma n 219
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.10, No. 2 Mohamad Donie Aulia

Tabel 2. Hasil Kuat Tekan Beton K350

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
kg/
Normal cm2 245.03 260.88 227.49 271.07 243.34 281.25 235.98 267.67 346.33
kg/
WP cm2 438.01 364.44 448.76 443.66 428.95 379.15 398.96 315.77 202.59

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

306.72 288.61 315.77 384.81 284.08 275.59 348.03 273.33 312.38 275.59 270.5

408.58 357.65 442.53 346.33 325.39 333.88 298.79 342.37 451.59 340.67 336.14

Gambar 3. Hasil Uji Kuat Tekan Beton K 350

TEKANAN Perembesan air ke dalam beton (ml) rata-rata syarat standar


(kg/cm2) 1 2 3 (ml) DIN 1045
1 48 60 57 55
3 250 65 28 114
7 302 70 60 144
penetrasi (cm) 3.4 4.2 3.3 3.6 < 5 cm

H a l a m a n 220
Mohamad Donie Aulia Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.10, No. 2

KESIMPULAN

1. Penggunaan bahan adiktif conplast


WP421 meningkatkan kuat tekan
beton K350 sebesar 33%.
2. Hasil uji permeabilitas bahan adiktif
conplast wp421 menunjukkan bahan
ini bisa digunakan sebagai bahan
tambahan untuk campuran beton
tahan air.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyono, Tri, Teknologi Beton, Jakarta:


Andi
Murdock, JL., Brook. MK (1999), Bahan
dan Praktek Beton, Jakarta : Erlangga
Sagel, R.,Kole, P.,& Gideon Kusuma
(1994), Pedoman Pengerjaan Beton,
Jakarta: Erlangga

H a l a ma n 221
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.10, No. 2

H a l a m a n 222

Anda mungkin juga menyukai