Anda di halaman 1dari 6

Tabel Referensi

Tabel 3.1 Nilai Slump yang Disarankan untuk Berbagai Jenis Pengerjaan
Kostruksi
Slump (mm)
Jenis Konstruksi
Maksimum Minimum
Dinding fondasi, footing, sumuran, 75 25
dinding basement
Dinding dan balok 100 25
Kolom 100 25
Perkerasan dan lantai 75 25
Beton dalam jumlah yang besar (seperti 50 25
dam)

Tabel 3.2 Kebutuhan Air Pencampuran dan Udara untuk


Berbagai Nilai Slump dan Ukuran Maksimum Agregat
Slump (mm) Air (kg/m3)
Jenis beton
10 mm 12.5 mm 20 mm 25 mm 40 mm 50 mm 75 mm
25-50 205 200 185 180 160 155 140
Tanpa 75-100 225 215 200 190 175 170 155
penambahan 150-175 240 230 210 200 185 175 170
udara Udara yang
3 2.5 2 1.5 1 0.5 0.3
tersekap (%)
25-50 180 175 165 160 150 140 135
75-100 200 190 180 175 160 155 150
Dengan
150-175 215 205 190 180 170 165 160
penambahan
Kandungan
udara
udara yang 8 7 6 5 4.5 4 3.5
disarankan (%)

Tabel 3.3 Klasifikasi Standar Deviasi untuk


Berbagai Kondisi Pengerjaan
Kondisi Pengerjaan Standar Deviasi (MPa)
Lapangan Laboratorium
Sempurna <3 <1,5
Sangat baik 3-3,5 1,5-1,75
Baik 3,5-4 1,75-2
Cukup 4-5 2-2,5
Kurang baik >5 >2,5

Tabel 3.4 Hubungan Rasio Air Semen dan Kuat tekan Beton
Kuat tekan beton Rasio Air Semen (dalam perbandingan berat)
umur 28 hari Tanpa penambahan Dengan penambahan
(MPa) udara udara
48 0,33 -
40 0,41 0,32
35 0,48 0,40
28 0,57 0,48
20 0,68 0,59
14 0,82 0,74

Tabel 3.5 Volume Agregat Kasar Per Satuan Volume Beton untuk Beton
dengan Slump 75-100 mm
Volume Agregat Kasar (Dry Rodded) Per
Ukuran Maksimum
Satuan Volume Beton untuk Berbagai
Agregat Kasar
Nilai Modulus Kehalusan Pasir
(mm)
2,40 2,60 2,80 3,00
10 0,50 0,48 0,46 0,44
12,5 0,59 0,57 0,55 0,53
20 0,66 0,64 0,62 0,60
25 0,71 0,69 0,67 0,65
40 0,75 0,73 0,71 0,69
50 0,78 0,76 0,74 0,72
75 0,82 0,80 0,78 0,76
150 0,87 0,85 0,83 0,81
Tabel 3.6 Faktor Koreksi Tabel 3.5 untuk
Nilai Slump yang Berbeda
Faktor Koreksi untuk Berbagai Ukuran Maksimum
Slump (mm) Agregat
10 mm 12,5 mm 20 mm 25 mm 40 mm
25-50 1,08 1,06 1,04 1,06 1,09
75-100 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
150-175 0,97 0,98 1,00 1,00 1,00

Tabel 3.7 Estimasi Awal untuk Berat Jenis Beton Segar


Estimasi Awal Berat Jenis Beton (kg/m3)
Ukuran Maksimum
Tanpa Penambahan Dengan Penambahan
Agregat (mm)
Udara Udara

10 2285 2190

12.5 2315 2235

20 2355 2280

25 2375 2315

40 2420 2355

50 2445 2375

75 2465 2400

150 2502 2435

 Trial Mix

Tabel 3.8 Penetapan Variabel Perencanaan


1. Kategori Jenis Struktur (Tabel I) Kolom

2. Rencana SLUMP (Tabel III) 10 cm

3. Rencana kuat tekan beton: σ’bm = σ’bk + 1.64.s 278,671 kg/cm2


4. Modulus kehalusan agregat halus 4,183

5. Ukuran maksimum agregat kasar (Tabel IV) 2,5 cm

6. Specific gravity agregat kasar kondisi SSD 2,7182

7. Specific gravity agregat halus kondisi SSD 2, 5773

8. Berat volume/isi agregat kasar 1,3011 kg/ltr

Tabel 3.9 Perhitungan Komposisi Unsur Beton


9. Rencana air adukan untuk 1m3 beton (Tabel A) 190 kg

10. Presentase udara yang terperangkap (Tabel A) 1,5 %

11. W/C Ratio berdasarkan grafik 2 atau Tabel II 0,5795

12. W/C Ratio maksimum berdasarkan Tabel I

13. Berat semen yang diperlukan: [9] / [11] 327,8688 kg

14. Volume agregat kasar yang diperlukan per m3 beton (Tabel B) 0.5317

15. Berat agregat kasar yang diperlukan: [14] X [8] 691,79487 kg

16. Volume semen: 0,001 X [13] / 3,15 0.1041 m3

17. Volume air : 0,001 X [9] 0.19 m3

18. Volume agregat kasar: 0,001 X [15] / [6] 0.2545 m3

19. Volume udara [10] 0.015 m3

20. Volume agregat halus per m3 beton: 1m3 - 0.4364 m3


[(16)+(17)+(18)+(19)m3]

Tabel 3.10 Komposisi Berat Unsur Adukan /m3 Beton


21. Semen : [13] 327,8688 kg
22. Air : [9] 190 kg
23. Aggregat kasar kondisi SSD : [15] 691,79487 kg
24. Aggregat halus kondisi SSD : [20] X [7] X 1000 1124,73372 kg
25. Faktor semen : [21] / 40 (1 zak = 40 kg) 8,1967 zak

Tabel 3.11 Komposisi Jumlah Air dan Berat Unsur untuk


Perencanaan Lapangan
26. Kadar air asli / kelembapan aggregat kasar : mk 6,2482 %
27. Penyerapan air kondisi SSD aggregat kasar : ak 2,2158 %
28. Kadar air asli / kelembapan aggregat halus : mh 1,755 %
29. Penyerapan air kondisi SSD aggregat halus : ah 1,0101 %
Tambahan air adukan dari kondisi agg.kasar :
30. -27,2912 kg
[23]x([ak-mk]/[1-mk])
Tambahan agg.kasar untk kondisi lapangan :
31. 29,7551 kg
[23]x([mk-ak]/[1-mk])
Tambahan air adukan dari kondisi agg.halus :
32. -8,2336 kg
[24]x([ah-mh]/[1-mh])
Tambahan agg.halus untuk kondisi lapangan :
33. 8,5278 kg
[24]x([mh-ah]/[1-mh])

Tabel 3.12 Komposisi Akhir Unsur untuk Perancangan Lapangan /m3 Beton
34. Semen : [13] 327,8688 kg
35. Air : [22]+[30]+[32] 154,4751 kg
36. Aggregat kasar kondisi lapangan : [23]+[31] 721,5499 kg
37. Aggregat halus kondisi lapangan : [24]+[33] 1133,2615 kg

Tabel 3.13 Komposisi Unsur Campuran Beton/Kapasitas Mesin Molen : 0,036 M3


(6 silinder + 15%)
38. Semen 10,4262 kg
39. Air 4,9123 kg
40. Aggregat kasar kondisi lapangan 22,9453 kg
41. Aggrregat halus kondisi lapangan 36,0377 kg

Tabel 3.14 Data Setelah Pengadukan/Pelaksanaan


42. Sisa air campuran [jika ada] -
43. Tambahan air selama pengadukan [jika ada] 2,38 kg
44. Jumlah air sesungguhnya yang digunakan 7.29 kg
45. Nilai SLUMP hasil pengukuran 112 mm
46. Berat isi beton basah waktu pelaksanaan -

Anda mungkin juga menyukai