Anda di halaman 1dari 12

NAMA : DAVID L K SITOMPUL

NPM : 2018 – 22 – 201 -042


MATA KULIAH : STRUKTUR BETON 1
TUGAS : MERENCANAKAN CAMPURAN BETON
Metode ACI
(American Concrete Institute)
Proses perancangan mengikuti langkah-langkah berikut :

1. Hitung kuat tekan rata-rata yang ditargetkan, f’cr = f’c + k.S


2. Tetapkan nilai slump, nilai ukuran butir maksimum agregat.
3. Tentukan jumlah air yang dibutuhkan berdasarkan nilai slump dan ukuran butir maksimum agregat,
menurut Tabel 2.
4. Tentukan factor air-semen (FAS) menurut tabel 3.
5. Hitung jumlah semen yang diperlukan = jumlah air : FAS.
6. Tentukan volume agregat kasarberdasarkan ukuran butir maksimum agregat dan modulus kehalusan
agregat , menurut tabel 4.
7. Tentukan perkiraan berat beton segar menurut Tabel 5.
8. Hitung berat agregat halus = berat beton basah – berat (air + semen +kasar).
Catatan : Untuk hasil yang lebih teliti dapat dilakukan perhitungan volume absolut. Volume absolut
adalah berat bahan dibagi dengan kepadatan absolut. Kepadatan absolut = berat jenis x kepadatan air.
9. Tetapkan proporsi campuran hasil perhitungan.
10 Lakukan koreksi proporsi campuran berdasarkan kondisi agregat saat pelaksanaan.
Tabel 1. Deviasi standar sebagai ukuran mutu pelaksanaan
Isi pekerjaan Deviasi standar (Mpa)
Sebutan Volume beton (m3) Baik sekali Baik Dapat diterima
Kecil  1000 5. S  5.5 5.5  S  6.5 6.6  S  8.5
Sedang 1000 – 3000 6. S  4.5 4.5  S  5.5 6.5  S  7.5
Besar  3000 2.5  S  3.5 3.5  S  4.5 4.5  S  6.5

Tabel 2. Perkiraan air campuran dan persyaratan kandungan udara dalam beton

Kebutuhan air (lt/m3)


Slump (mm) Ukuran maksimum butir agregat (mm)
9.5 12.7 19.1 25.4 38.1 50.8 76.2 152.4

25 – 50 210 201 189 180 165 156 132 114


75 – 100 231 219 204 195 180 171 147 126
150 – 175 246 231 216 204 189 180 162 -
Kandungan udara dalam 3.0 2.5 2.0 1.5 1.0 0.5 0.3 0.2
beton (%)

25 – 50 183 177 168 162 150 144 123 108


75 – 100 204 195 183 177 165 159 135 120
150 – 175 219 207 195 186 174 168 156 1.0
Total kandungan udara (%) 4.5 4.0 3.5 3.0 2.5 2.0 1.5 3.0
untuk : 6.0 5.5 5.0 4.5 4.5 4.0 3.5 4.0
- Peningkatan workabilitas 7.5 7.0 6.0 6.0 5.5 5.0 4.5
- Terekspose sedang
- Terekspose ekstrim
Tabel 3. Nilai faktor air-semen menurut ACI
Kekuatan tekan pada 28 FAS
hari (MPa) Beton tanpa kandungan udara(non air- Beton dangan kandungan udara
entrained) (air – entrained)
41.4 0.41 -
34.5 0.48 0.40
27.6 0.57 0.48
20.7 0.68 0.59
13.8 0.62 0.74

Tabel 4. Volume agregat kasar /m3 beton


 
Ukuran agregat maksimum Volume agregat kasar kering/m3 untuk berbagai modulus halus butir
(mm) 2.40 2.60 2.80 3.00

9.5 0.50 0.48 0.46 0.44


12.7 0.59 0.57 0.55 0.53
19.1 0.66 0.64 0.62 0.60
25.4 0.71 0.69 0.67 0.65
38.1 0.75 0.73 0.71 0.69
50.8 0.78 0.76 0.74 0.72
76.2 0.82 0.80 0.78 0.76
152.4 0.87 0.85 0.83 0.81

Jika nilai modulus kehalusan berada di antara nilai-nilai yang ada, dapat dilakukan interpolasi. Berat agregat kasar
= % agregat kasar x berat kering agregat kasar.
Tabel 5. Perkiraan berat beton segar/m3 beton
 

Ukuran agregat maksimum (mm) beton air-entrained beton non air-entrained

9.5 2.304 2.214


12.7 2.334 2.256
19.1 2.376 2.304
25.4 2.406 2.340
38.1 2.442 2.376
50.8 2.472 2.400
76.2 2.496 2.424
152.4 2.538 2.472
Koreksi proporsi campuran rancangan metode ACI :

Jika dengan kondisi agregat kering diperoleh proporsi,


G1 = berat semen/m3
G2 = berat air/m3
G3 = berat agregat halus/m3, kering
G4 = berat agregat kasar/m3, kering
Cm = kadar air agregat halus (%)
Ca = resapan agregat halus (%)
Dm = kadar air agregat kasar (%)
Da = resapan agregat kasar (%)

Proporsi campuran yang disesuaikan adalah :


Semen, tetap = G1
Air = G2 – x (Cm – Ca) G3/100 – (Dm – Da) x G4/100
Agregat halus = G3 + Cm x G3/100
Agregat kasar = G4 + Dm x G4/100
Contoh perhitungan rancangan campuran metode ACI

Soal :

Rencanakan campuran beton non air-entrained dengan data sebagai berikut :

→ Mutu beton, f’c = 25,42 Mpa, benda uji silinder, umur 28 hari.

→ Volume pekerjaan  1000 m3.

→ Lingkungan non korosif. Pengawasan pelaksanaan baik.

→ Ukuran butir agregat maksimum 40 mm.

→ Semen tipe I.

→ Agregat halus alami, agregat kasar batu pecah.

→ Slump 80 -100.

→ Berat kering agregat kasar = 1600 kg/m3.

→ Berat jenis agregat kasar = 2.60

→ berat jenis agregat halus = 2.55


Tabel A. Contoh data analisa saringan agregat

Butir tertahan Butir lolos


%
Saringan
tertahan % Syarat
(mm) Gram %
kumulatif Kumulatif
9.52 0 0 0 100 100
4.76 100 4.0 4.0 96.0 95 – 100
2.4 220 8.8 12.8 87.2 80 – 100
1.1 350 14.0 26.8 73.2 50 – 85
0.6 780 31.2 58.0 42.0 25 – 60
0.3 590 23.6 81.6 18.4 10 – 30
0.15 360 14.4 96.0 4.0 2 - 10
sisa 100 4.0
Jumlah 2500 279.2
Langkah – langkah penyelesaian :

1. Volume pekerjaan  1000 m3. Pengawasan pelaksanaan baik. Dari


Tabel 1, standar deviasi 5,5  S  6,5 Mpa, ambil S = 6,5 Mpa.
2. Kuat tekan target, f’cr = 25,42 + 1,64 x 6,5 = 36,08 Mpa.
3. Slump 80 – 100. ukuran butir agregat maksimum = 40 mm.
4. jumlah air yang dibutuhkan berdasarkan nilai slump dan ukuran butir
maksimum agrergat menurut Tabel 2 = 180 lt/m3
5. Dengan f’cr = 36,08 Mpa, factor air-semen (FAS) menurut Tabel 3
adalah 0,48
6. jumlah semen yang diperlukan = 180 : 0.48 = 375 kg
7. Modulus kehalusan agregat = 279,2/100 = 2,792 . Volume agregat
kasar berdasarkan ukuran butir maksimum agregat dan modulus
kkehalusan agregat , menurut tabel 4 = 0.75. berat agregat kasar =
0.75 x 1600 = 1200 Kg/m3.
8. Perkiraan berat beton segar menurut Tabel 5 = 2442 kg/m3.
8. Berat agregat halus.

Dengan perhitungan volume absolute :


Volume air = 180/1000 = 0.180 m3
Volume semen = 375/(3.15x1000) = 0.119 m3
Volume agregat kasar = 1200/(2.60x1000) = 0.461 m3
Volume udara (2%) = 0.020 m3
Jumlah = 0.780 m3

Volume agregat halus = 1.00 – 0.780 = 0.220 m3


Jadi berat agregat halus = 0.220 x 2.55 x 1000 = 561 kg/m3

9. Proporsi campuran beton/m3 hasil perhitungan :

Semen = 375 kg
Air = 180 liter
Agregat halus = 561 kg
Agregat kasar =1200 kg
10. Koreksi proporsi campuran berdasarkan kondisi agregat saat pelaksanaan.
Jika resapan agregat halus = 2%, resapan agregat kasar = 3.4%, kadar air
agregat halus = 6%, dan kadar air agregat kasar = 2%, maka :

 Semen tetap = 375 kg


 Agregat halus = 561 + 0.06(561) = 594 kg
 Agregat kasar = 1200+ 0.02(1200) = 1224 kg
 Air = 180 – (0.06 – 0.02)561 – (0.02 – 0.034)1200 = 174.36 liter

Anda mungkin juga menyukai