Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merancang talang tegak dan talang horizontal antara lain: 1. Talang tegak tidak boleh kurang dari 3” kecuali untuk atap serambi dan dak beton boleh 2”. 2. Jika jarak antar pipa tegak sejauh 50 ft (15 m) atau kurang maka diameter talang horizontal yang digunakan sama dengan diameter pipa tegak atau tidak boleh kurang dari 4”. 3. Untuk atap datar tambahkan 1” untuk diameter talang tegak setiap pertambahan 30 ft. Penentuan diameter dan kemiringan talang air sangat dipengaruhi oleh luas atap yang akan dilayani oleh setiap talang yang ada. Untuk perhitungan penentuan diameter dan kemiringan talang air mengacu pada SNI 8153-2015 dan atap menggunakan konstruksi beton. Tabel 4.17 Beban Maksimum yang Diizinkan Untuk Talang Atap (per m2 luas atap) Berdasarkan SNI Pipa Pipa datar pembuangan air hujan Talang atap datar terbuka Ukuran pipa Tegak Kemiringan Kemiringan mm inci (m2) 1% 2% 4% 1% 2% 4% 50 2 63 65 2½ 120 80 3 200 75 105 150 20 30 40 100 4 425 170 245 345 45 65 90 125 5 800 310 435 620 80 115 160 150 6 1290 490 700 990 125 175 250 200 8 2690 1065 1510 2135 260 365 520 250 10 1920 2710 3845 470 665 945 300 12 3090 4365 6185 Sumber: SNI 03-7065-2005
Contoh Perhitungan talang hujan:
Asumsi curah hujan pada Rumah sakit Universitas Andalas adalah 120 mm/jam, sehingga harus dilakukan pengkonversian luas atap (catchment area) untuk mendapatkan luas yang air hujannya akan ditampung oleh talang sesuai dengan SNI 03-7065-2005 yakni sebagai berikut: Luas catchment area x 10 Konversi luas = kelebihan curah hujan 75 x 10 Konversi luas = = 37,5 1 20-100 Tabel 4.18 Beban Maksimum yang Diizinkan Untuk Talang Atap (per m2 luas atap) Pipa Pipa datar pembuangan air hujan Talang atap datar terbuka Ukuran pipa Tegak Kemiringan Kemiringan mm inci (m2) 1% 2% 4% 1% 2% 4% 50 2 31,5 65 2½ 60 80 3 100 37,5 52,5 75 10 15 20 100 4 212,5 85 122,5 172,5 22,5 32,5 45 125 5 400 155 217,5 310 40 57,5 80 150 6 645 245 350 495 62,5 87,5 125 200 8 1.345 532,5 755 1.067,5 130 182,5 260 250 10 960 1.355 1.922,5 235 332,5 472,5 300 12 1.545 2.182,5 3.092,5 Sumber: Data Pengolahan Plambing dan Instrumentasi, 2016 Berdasarkan Tabel 4.18, dapat ditentukan ukuran talang atap datar terbuka dan pipa tegak air hujan untuk Rumah UNAND. Jika curah hujan di daerah tersebut adalah 120 mm/jam, ukuran pipa hujan horizontal dapat dilihat pada Tabel 4.20. Ukuran pipa tegak air hujan berdasarkan Tabel 4.17, dapat dilihat pada Tabel 4.19. Penempatan talang tegak maupun talang mendatar memeperhatikan daerah pengaliran dan luas atap yang dilayaninya. Tabel 4.19 Penentuan Diameter Talang Atap Datar Terbuka Kemiringan Luas Atap yang Ukuran Talang Ukuran Talang Sistem (%) Dilayani (m2) (inci) (mm) Atap Seng Talang 1 4 359,27 10 250 Talang 2 4 359,27 10 250 Talang 3 4 332,28 10 250 Talang 4 4 332,28 10 250 Atap Beton Talang 5 1 572,00 Talang 6 1 538,00 Talang 7 1 218,70 Talang 8 1 218,70 Talang 9 1 373,91 Talang 10 1 450,60 Talang 11 1 466,76 Talang 12 1 318,34 Talang 13 1 318,34 Talang 14 1 318,34 Talang 15 1 318,47 Talang 16 1 318,47 Talang 17 1 318,47 10 250 Tabel 4.20 Penentuan Diameter Pipa Tegak Air Hujan Luas Atap yang Dilayani Ukuran Pipa Ukuran Pipa Sistem (m2) (inci) (mm) Pipa 1 572,00 6 150 Pipa 2 538,00 6 150 Pipa 3 218,70 5 100 Pipa 4 218,70 5 100 Pipa 5 373,91 5 125 Pipa 6 506,00 5 125 Pipa 7 466,76 6 150 Pipa 8 318,34 5 125 Pipa 9 318,34 5 125 Pipa 10 318,34 5 125 Pipa 11 318,47 5 125 Pipa 12 318,47 5 125