Anda di halaman 1dari 2

4.

4 Perhitungan Sistem Penyaluran Air Hujan


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merancang talang tegak dan talang horizontal antara
lain:
1. Talang tegak tidak boleh kurang dari 3” kecuali untuk atap serambi dan dak beton boleh
2”.
2. Jika jarak antar pipa tegak sejauh 50 ft (15 m) atau kurang maka diameter talang
horizontal yang digunakan sama dengan diameter pipa tegak atau tidak boleh kurang dari
4”.
3. Untuk atap datar tambahkan 1” untuk diameter talang tegak setiap pertambahan 30 ft.
Penentuan diameter dan kemiringan talang air sangat dipengaruhi oleh luas atap yang akan
dilayani oleh setiap talang yang ada. Untuk perhitungan penentuan diameter dan kemiringan
talang air mengacu pada SNI 8153-2015 dan atap menggunakan konstruksi beton.
Tabel 4.17 Beban Maksimum yang Diizinkan Untuk Talang Atap (per m2 luas atap)
Berdasarkan SNI
Pipa Pipa datar pembuangan air hujan Talang atap datar terbuka
Ukuran pipa
Tegak Kemiringan Kemiringan
mm inci (m2) 1% 2% 4% 1% 2% 4%
50 2 63            
65 2½ 120            
80 3 200 75 105 150 20 30 40
100 4 425 170 245 345 45 65 90
125 5 800 310 435 620 80 115 160
150 6 1290 490 700 990 125 175 250
200 8 2690 1065 1510 2135 260 365 520
250 10   1920 2710 3845 470 665 945
300 12   3090 4365 6185      
Sumber: SNI 03-7065-2005

Contoh Perhitungan talang hujan:


Asumsi curah hujan pada Rumah sakit Universitas Andalas adalah 120 mm/jam, sehingga
harus dilakukan pengkonversian luas atap (catchment area) untuk mendapatkan luas yang air
hujannya akan ditampung oleh talang sesuai dengan SNI 03-7065-2005 yakni sebagai berikut:
Luas catchment area x 10
Konversi luas =
kelebihan curah hujan
75 x 10
Konversi luas = = 37,5
1 20-100
Tabel 4.18 Beban Maksimum yang Diizinkan Untuk Talang Atap (per m2 luas atap)
Pipa Pipa datar pembuangan air hujan Talang atap datar terbuka
Ukuran pipa
Tegak Kemiringan Kemiringan
mm inci (m2) 1% 2% 4% 1% 2% 4%
50 2 31,5            
65 2½ 60            
80 3 100 37,5 52,5 75 10 15 20
100 4 212,5 85 122,5 172,5 22,5 32,5 45
125 5 400 155 217,5 310 40 57,5 80
150 6 645 245 350 495 62,5 87,5 125
200 8 1.345 532,5 755 1.067,5 130 182,5 260
250 10   960 1.355 1.922,5 235 332,5 472,5
300 12   1.545 2.182,5 3.092,5      
Sumber: Data Pengolahan Plambing dan Instrumentasi, 2016
Berdasarkan Tabel 4.18, dapat ditentukan ukuran talang atap datar terbuka dan pipa tegak air
hujan untuk Rumah UNAND. Jika curah hujan di daerah tersebut adalah 120 mm/jam, ukuran
pipa hujan horizontal dapat dilihat pada Tabel 4.20. Ukuran pipa tegak air hujan berdasarkan
Tabel 4.17, dapat dilihat pada Tabel 4.19. Penempatan talang tegak maupun talang mendatar
memeperhatikan daerah pengaliran dan luas atap yang dilayaninya.
Tabel 4.19 Penentuan Diameter Talang Atap Datar Terbuka
Kemiringan Luas Atap yang Ukuran Talang Ukuran Talang
Sistem
(%) Dilayani (m2) (inci) (mm)
Atap Seng
Talang 1 4 359,27 10 250
Talang 2 4 359,27 10 250
Talang 3 4 332,28 10 250
Talang 4 4 332,28 10 250
Atap Beton
Talang 5 1 572,00
Talang 6 1 538,00
Talang 7 1 218,70
Talang 8 1 218,70
Talang 9 1 373,91
Talang 10 1 450,60
Talang 11 1 466,76
Talang 12 1 318,34
Talang 13 1 318,34
Talang 14 1 318,34
Talang 15 1 318,47
Talang 16 1 318,47
Talang 17 1 318,47 10 250
Tabel 4.20 Penentuan Diameter Pipa Tegak Air Hujan
Luas Atap yang Dilayani Ukuran Pipa Ukuran Pipa
Sistem
(m2) (inci) (mm)
Pipa 1 572,00 6 150
Pipa 2 538,00 6 150
Pipa 3 218,70 5 100
Pipa 4 218,70 5 100
Pipa 5 373,91 5 125
Pipa 6 506,00 5 125
Pipa 7 466,76 6 150
Pipa 8 318,34 5 125
Pipa 9 318,34 5 125
Pipa 10 318,34 5 125
Pipa 11 318,47 5 125
Pipa 12 318,47 5 125

Anda mungkin juga menyukai