Pembukaan wilayah hutan adalah usaha untuk membukan wilayah hutan untuk
membangun sarana dan prasarana, jaringan jalan yang diperlukan untuk membantu
kegiatan pelaksanaan pemanenan hasil hutan. Terdapat beberapa jenis jalan dalam
jalan hutan yaitu jalan akses, jalan utama, jalan cabang, jalan ranting, dan batas
kawasan hutan. Target dari acara ini adalah evaluasi kondisi jalan, sarana
pendukung jalan. Sarana dan prasarana yang dievaluasi adalah jalan hutan,
3.1. Tujuan
adalah
wilayah hutan
wilayah hutan
Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan praktik umum acara pembukaan
wilayah hutan ini meliputi kompas, rollmeter, clinometer, tallysheet, kamera, dan
kalkulator.
3.3. Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan praktik umum acara pembukaan wilayah hutan ini
adalah
azimuth dan kelerengan setiap 5 meter dari awal sampai akhir belokan
3.4. Hasil
Hasil yang diperoleh dari praktik umum acara pembukaan wilayah hutan adalah
A. Jalan
apakah masih ada bekas-bekas galian dan timbunan yang masih terlihat)
Lokasi yang perlu dihindari : areal lindung / konservasi, areal yang sering
kena banjir, areal yang curam dan tidak stabil (contoh : rawa, wetlands,
No Parameter Ruas Jalan I Ruas Jalan Ruas Jalan Ruas Ruas Ruas
II III Jalan Jalan V Jalan
IV VI
1 Kondisi Datar Miring Miring Miring Gelombang Miring
Landscape
2 Lebar 3,69% 3,39% 3,47% 3,62% 3,72% 4,77%
Badan
Jalan (m)
3 Jenis Aspal Aspal Aspal Aspal Aspal Aspal
Perkerasan
4 Tebal 5 cm 5 cm 5 cm 5 cm 5 cm 5 cm
Perkerasan
(cm)
5 Kondisi Gelombang Cembung Cembung Datar Datar Miring
Permukaan
Jalan
6 Lebar berm Ada Ada Ada Ada Ada Ada
(kiri dan (1,5 m) (1,5 m) (1,5 m) (1,5 m) (1,5 m) (1,5 m)
kanan)
7 Side Drain Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ada
(kiri dan
kanan)
8 Kondisi - - - - - -
side drain
*
800 m. jarak T1- T2 adalah 20 dan diukur titik azimuth dan kelerengannya
menggunakan clinometer.
Grafik 1. Azimut
Azimuth
300
200
100
0
0 200 400 600 800 1000 1200
Azimuth
Grafik 2. Healing
Healing
6
4
2
0
0 200 400 600 800 1000 1200
-2
-4
Healing
Grafik 3. BT
BT
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
0 200 400 600 800 1000 1200
BT
B. Jembatan
baik
d. Debit :0
11. Apakah jembatan yang diamati dapat dijamin kelancaran dan keselamatan
a. Mobil : 9
b. Motor : 62
C. Gorong-gorong
- Inlet
a. Panjang : 81 cm
b. Lebar : 70 cm
c. Tinggi : 13 cm
d. Kondisi inlet : tertimbun tanah, sudah retak, dan lubang lebih lebar dari
inlet
- Outlet
a. Panjang :2m
b. Lebar : 30 cm
c. Tinggi : 57 cm
d. Kondisi outlet : pondasi rusak, pecah, lubang lebih kecil dari inlet
14. Deskripsi lokasi gorong-gorong
air mengaalir
tidak kuat
d. Debit :0
16. Apakah gorong-gorong yang diamati dapat dijamin kelancaran aliran air?
Tidak, karena lubang inlet lebih besar daripada lubang outlet sehingga lebih
GORONG-GORONG 2
- Inlet
a. Panjang : 105 cm
b. Lebar : 30 cm
c. Tinggi : 50 cm
- Outlet
a. Panjang : 120 m
b. Lebar : 27 cm
c. Tinggi: 77 cm
air mengalir
kuat
g. Lebar parit : 90 cm
h. Debit : 0 (Kering)
5. Apakah gorong-gorong yang diamati dapat dijamin kelancaran aliran air? Ya,
karena kondisinya baik dan sesuai dengan arah arus aliran air.
3.5. Pembahasan
infrastruktur seperti jaringan jalan, log pond, base camp induk dan base camp
pembinaan hutan, inspeksi kerja, transportasi dan komukasi antar pusat kegiatan.
terpadu dalam perencanaannya agar dapat melayani kebutuhan masa kini dan
masa yang akan datang dalam pengelolaan hutan lestari. Pembukaan wilayah
Fasilitas dan berbagai sarana yang telah dibangun dalam PWH dievaluasi dan
dalam hal ini sarana yang dievaluasi adalah jalan, jembatan serta gorong-gorong.
Pelaksanaan evaluasi jalan utama dilakukan pada jalan dengan panjang 1000 m
dengan menganalisis kondisi jalan tersebut setiap 200 m. evaluasi dilakukan pada
standar jalan tersebut dengan kriteria jenis perkerasan, tebal perkerasan, side
slope dan batter slope, penampang melintang jalan. Jenis perkerasan pada jalan
tersebut adalah aspal dengan ketebalan rata-rata 4,5 cm. Side slope rata-rata 10,2
pengamatan. Deskripsi bagian gorong-gorong pada inlet adalah panjang 105 cm,
lebar 30 cm, tinggi 50 cm, kondisi inlet banyak tanah dan deskripsi outletnya
dengan panjang 120 cm, lebar 27 cm, tinggi 77 cm dan kondisi outletnya buruk.
Lokasi gorong-gorong dideskripsikan dengan vegetasi parit yaitu liana dan lebar
Evaluasi PWH yang lain adalah evaluasi kondisi jembatan yang terdapat pada
pondasi 9 m, pagar 1 m, tidak ada pilar, lantai 3,6 m dan 18 m dengan kondisi
baik. Deskripsi lokasi jembatan adalah sesuai dengan arus sungai, tidak mudah
Hasil E% yang telah dihitung adalah sebesar 32,46 % dan hsail ini termasuk tidak
menguntungkan luas sabuk sebesar 420, 2 ha, JP 1,01 cm, MSDt adalah 101,36
Kesimpulan yang diperoleh dari praktik umum acara pembukaan wilayah hutan
adalah
A. Sarana dan prasarana yang di evaluasi pada pembukaan wilayah hutan yaitu
kanan dan kiri bahu jalan sebaiknya diberi selokan atau siring, kondisi jalan
yang berlubang sebaiknya diperbaiki, gorong gorong yang sudah tidak layak
B. Jalan yang telah dibangun cukup baik karena pada stiap penelitian masih
3.8. Lampiran
3.8.1. Dokumentasi