Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN DAN INVENTARISASI SUMBER DAYA HUTAN


ACARA II
PENYUSUNAN ALAT BANTU PENGUKURAN POTENSI KAYU

DISUSUN OLEH :
NAMA

: KHOIRRANI AMALIA

NIM

: 15/377824/KT/07942

SHIFT

: SENIN, 15.00 WIB

CO. ASS

: DYAH AYU PERMANA NINGRUM

LABORATORIUM PERENCANAAN PEMBANGUNAN HUTAN &


LABORATORIUM KOMPUTASI DAN BIOMETRIKA HUTAN
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
ACARA IV
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL DALAM INVENTARISASI HUTAN

I.

TUJUAN
1. Membuat rancangan teknik sampling pada unit populasi berupa petak.
2. Mengenal tanda-tanda/legenda yang terdapat pada petak perusahaan hutan
yang berkaitan dengan inventore hutan.

II.

DASAR TEORI
Sampel merupakan faktor penting dalam penelitian karena sangat diminimalkan untuk

menghasilkan sampel yang tingkat akurasi, validasi dan rehabilitasnya tinggi. Pemenuhan
kriteria sampel sangat dipengaruhi oleh pilihan teknik penentuan sampel yang
prosedurnya merujuk pada sampling frame, ukuran dan tipe sampel penelitian. Penentuan
sampel bisa menjadi masalah apabila peneliti tidak tepat dalam memahami aspek aspek
penting yang terkait dengan penentuan sampel yaitu tingkat kompleksitas permasalahan,
keragaman populasi penelitian, rumusan tujuan serta berbagai kendala dan batasan yang
ada (Simon,1983).
Inventarisasi hutan adalah suatu usaha untuk menguraikan kualitas dan kuantitas
pohon pohon serta berbagai karakteristik areal tempat tumbuhnya. Suatu inventarisasi
lengkap dipandang dari segi penaksiran kayu harus berisi deskripsi areal berhutan serta
pemiliknya, penaksiran pohon pohon yang masih berdiri, penaksiran tempat tumbuh dan
pengeluaran hasil (Durbani,2013).
Proses pengambilansampel merupakan cara cara kita dalam memilih sampel untuk
studi tertentu. Proses terdiri dari bebrapa tahapan berikut :
a. Tahap 1 : Memilih Populasi
Proses awal ialah menentukan populasi yang menarik untuk dipelajari. Suatu
populasi yang baik ialah mencakup rancangan eksplisit semua elemen yang
terlibat; biasanya meliputi empat komponen, yaitu : elemen, unit sampling,
keluaan skop, dan waktu.
b. Tahap 2 : Memilih Unit unit sampling
Unit unit sampling adalah unit analisa dari mana sample diambil atau berasal.
Karena kompleksitas penelitian dan banyaknya desain sample, maka pemilihan
unit unit sampling haru dilakukan dengan seksama.
c. Tahap 3 : Memilih Kerangka Sampling
Pemilihan kerangka sampling merupakan tahap yang penting karena jika kerangka
sampling yang dipilih secara memadai tidak mewakili populasi, maka generalisasi

hasil penelitian meragukan. Kerangka sampling dapat berupa daftar nama populasi
seperti buku telepon atau data base nama lainnya.
d. Tahap 4 : Memilih Desain Sample
Desain sample merupakan tipe metode atau pendekatan yang digunakan untuk
memilih unit unit analisa studi. Desain sample sebaiknya dipilih sesuai dengan
tujuan penelitian.
e. Tahap 5 : Memilih Ukuran Sample
Ukuran sample tergantung beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya
ialah :
Homogenitas unit-unit sample : secara umum semakin mirip unit unit
sampe ; dalam suatu populasi semakin kecil sampel yang dibutuhkan untuk

memperkirakan parameter parameter populasi.


Kepercayaan : kepercayaan mengacu pada suatu tingkatan tertentu dimana
peneliti ingin merasa yakin bahwa yang bersangkutan memperkirakan
secara nyata parameter populasi yang bener. Semakin tinggi tingkat
kepercayaan yang diinginkan, maka semakin besar ukuran sample yang

diperlukan.
Presisi : presisi mengacu pada ukuran kesalahan standar estimas. Untuk
mendapatkan presisi yang besar dibutuhkan ukuran sample yang besar

pula.
Kekuatan Statistik : istilah ini mengacu pada adanya kemampuan
mendeteksi

perbedaan

dalam

situasi

pengujian

hipotesis.

Untuk

mendapatkan kekuatan yang tinggi, peneliti memerlukan sample yang

besar.
Prosedur Analisa : tipe prosedur analisa yang dipilih untuk analisa data

dapat juga mempengaruhi seleksi ukuran sample.


Biaya, Waktu, dan Personil : pemilihan ukuran sample juga harus
mempertimbangkan biaya, waktu dan personil. Sample besar akan

menuntuk biaya besar, waktu banyak dan personil besar juga.


f. Memilih Rancangan Sampling : rancangan sampling menentukan prosedur
operasional dan metode untuk mendapatkan sample yang diinginkan. Jika
dirancang dengan baik, rancangan sampling akan menuntun peneliti dalam
memilih sample yang digunakan dalam studi, sehingga kesalahan yang akan
muncul dapat ditekan sekecil mungkin.
g. Memilih Sample : tahapan terakhir dalam proses ini ialah penentuan sample untuk
digunakan pada proses penelitian berikutnya, yaitu koreksi data. (Setyarso,1989).
1. Pengambilan Sample Secara Random Sederhana (Simple Random Sampling)

Cara pengambilan sampel dengan teknik ini ialah dengan memberikan suatu
nomor yang berbeda kepada setiap anggota populasi, kemudian memilih sample
dengan menggunakan angka angka random. Keuntungan menggunakan teknik ini
ialah peneliti tidak membutuhkan pengetahuan tentang populasi sebelumnya; dan
dengan mudah data dianalisa serta kesalahan kesalahan dapat dihitung. Kelemahan
dalam teknik ini ialah : peneliti tidak dapat memanfaatkan penegtahuan yang
dipunyaianya tentang populai dan tingkat kesalahan dalam penentuan ukuran sample
lebih besar.
2. Pengambilan sample secara random sistematis (Systemtic Random Sampling)
Teknik ini merupakan pengembangan teknik sebelumnya hanya bedanya
teknik ini menggunakan urutan urutan alami. Caranya ialah pilih secara random
dimulai dari angka satu dan integer yang terdekat terhadap ratio sampling (N/n);
kemudian pilih item item dengan interval dari integer yang terdekat terhadap ratio
sampling. Keuntungan menggunakan sample ini ialah peneliti menyederhanakan
proses penarikan sample dan mudah dicek; dan menekan keanekaragaman sample.
Kerugiannya ialah apabila interval berhubungan dengan pengurutan periodic suatu
populasi, maka akan terjadi keanekaragaman sampel (Hitam,1980).
III.

ALAT DAN BAHAN


Tabel random da kalkulator
Peta kawasan hutan
Kertas kalkir
Milimeterblok

IV.

CARA KERJA

Pelajarilah secara cermat peta kawasan hutan : judul, legenda, simbol simbol, dan
keteranga keterangan lain dalam peta. Catat dalam lembar kerja.

Gambarlah petak sebagai unit populasi yang akan dirancang teknik samplingnya.
1. Gambarlah 6 petak yang berlainan pada kertas kalkir dan guntinglah sesuai
bentuknya.
Metode
Metode
2. Tempelkan gambarMetode
tersebut pada sistem
sumbu xy kertas milimeterblok

Metode
continuous
strip sampling.

uniform
uniform
uniform
Metode line
systematic
systematic
systematic
plot samplingteknik sampling
sampling
IS
Rencanakanlah
pada
masing

masing
unit
populasi
(petak)
sampling IS
sampling IS
IS
2,5
%
2,5%
1%
tersebut sebagai berikut : 0,5%

Metode
sampling
random
sampling

Pelajarilah secara cermat pada kawasan hutan : judul, legenda, simbol simbol dan
keterangan keterangan lain dalam peta. Catat dalam lembar kerja. Gambarlah petak sebagai
unit populasi yang akan di rancang teknik samplingnya. Gambarlah 6 petak yang berlainan
pada kertas kalkir dan guntinglah sesuai bentuknta. Tempelkan gambar tersebut pada sistem
sumbu xy kertas milimeterblok. Rencanakanlah teknik sampling pada masing masing unit
populasi (petak) tersebut sebagai berikut : Metode Continuous strip sampling danfan IS 10%
lebar jalur 20m. Metode line plot sampling IS 2,5% jarak antar jalur 100m luas petak ukur 0,1
ha. Metode uniform systematic sampling IS 0,5% dan luas petak ukur 0,02 ha. Metode
uniform systematic sampling IS 1% dan luas petak ukur 0,04 ha. Metode unifirm systematic
sampling IS 2,5% dan luas petak ukur 0,1 ha. Metode sampel random sampling dengan
jumlah petak ukur 5 dan luas petak ukur 0,02 ha.

Anda mungkin juga menyukai