BAB VII
PENGUJIAN FILTRATION LOSS
42
43
F = F x 5 ,677
30 √t
t
Dimana :
F30 = Filtrat Pada 30 menit, ml
Ft = Filtrat Pada t menit, ml
t = Waktu Pengukuran, menit
47
5. Dihentikan penekanan udara atau gas N2, dibuang tekanan udara dalam
silinder dan dituangkan sisa suspensi semen yang di dalam silinder ke
dalam breaker.
7.6. Perhitungan
Dari data – data hasil percobaan di atas, dapat dilakukan perhitungan
sebagai berikut :
- Wair = WCR x W semen = 44% x 350 gram = 154 gram
- Vair = Wair / ρair = 154 gr / (1 gr/cc) = 154 cc
5,677 5,677
- F30 = F 10 x = 33,2 x = 59,603 ml
√t √10
100
90
86.20
80
75.09
70 70.96
64.1864.62
64.08 62.52
60 59.60
58.17
F(30), ml
55.69
50
40
30.52 34.00
30
20
10
0
1.3 1.8 2.3 2.8 3.3 3.8
Berat additive, gr
7.7. Pembahasan
Filtration loss adalah peristiwa hilangnya cairan dari suspensi semen
masuk ke dalam formasi permeabel yang dilaluinya. Dalam percobaan kali
ini, ditentukan filtrat dan mud cake dari suspensi semen menggunakan alat
filter press. Prinsip kerjanya yakni dengan memberi tekanan sebesar 1000
psi yang berasal dari gas nitrogen pada suspensi semen yang telah
ditambahkan additive (NACL) untuk mendapatkan filtrat dan mud cake,
dimana filtrat akan keluar melalui tub sedangkan mud cake akan tertahan
pada filter paper. Filtrat yang keluar melalui tub ditampung dalam gelas
ukur untuk diukur volumenya.
7.8. Kesimpulan
1. Filtration loss pada menit ke-30 diperoleh sebesar 59,603 mL.
2. Secara teori, penambahan additive NACL akan menurunkan jumlah
filtration loss.
3. Tebal mud cake yang terbentuk selama 30 menit yaitu 0,15 mm.
4. Filtration loss pada percobaan kali ini yaitu 59,603 mL merupakan
filtration loss yang diijinkan pada kategori squeeze cementing.