BAB III
PENGUJIAN DENSITAS SUSPENSI SEMEN
Dimana :
SGS = Densitas suspensi semen
WS = Berat bubuk semen
Wadd = Berat additive
Wair = Berat air
VS = Volume bubuk semen
Vadd = Volume additive
Vair = Volume air
10
11
tinggi. Semen ini tersedia juga dalam jenis moderate and high sulfate
resistant.
6. Kelas F
Semen kelas F digunakan dari kedalaman 10000 ft sampai 16000 ft dan
untuk kondisi sumur yang mempunyai tekanan dan temperatur tinggi.
Semen ini tersedia dalam jenis high sulfate resistant.
7. Kelas G
Semen kelas G digunakan dari kedalaman 0 sampai 8000 ft dan
merupakan semen dasar. Bila ditambahkan retarder, semen ini dapat
dipakai untuk sumur yang dalam dan range temperatur yang cukup besar.
Semen ini tersedia dalam jenis moderate and high sulfate resistant.
8. Kelas H
Semen kelas H digunakan dari kedalaman 0 sampai 8000 ft dan
merupakan pula semen dasar. Dengan penambahan accelerator dan
retarder, semen ini dapat digunakan pada range kedalaman dan
temperatur yang besar. Semen ini hanya tersedia dalam jenis moderate
sulfate resistant.
3.6. Perhitungan
Dari data – data hasil percobaan di atas, dapat dilakukan perhitungan
sebagai berikut :
- Wair = 44% x 350 gram = 154 gram
- Vair = Wair / ρair = 154 gr / (1 gr/cc) = 154 cc
- ρsemen = 16,3 ppg (diperoleh dari pengukuran secara langsung)
15
Gambar
Berat Additives vs Densitas (Perhitungan)
3.2.
15.9
15.85 15.85
Grafik
15.83
15.8 Additive
15.75
vs
Densitas, ppg
15.7 15.69
15.67
15.65
15.63 15.63
15.6
15.57
15.55
15.5
15.45
15.4
1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Berat additive, gr
Barite Bentonite
Densitas (perhitungan)
17
Barite Bentonite
3.7. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, sebelum menguji densitas suspensi semen
akan dilakukan percobaan membuat suspensi semen terlebih dahulu.
Pembuatan suspensi semen ini dimulai dengan persiapan peralatan dan
material di antaranya semen, air dan additive. Semen yang digunakan adalah
18
3.8. Kesimpulan
1. Densitas semen dari hasil percobaan sebesar 16,4
ppg, sedangkan dari hasil perhitungan sebesar 15,64 ppg.
2. Kesalahan relatif dari pengujian densitas sebesar
3,562 %.
3. Penambahan additive bentonite akan menurunkan
densitas suspensi semen, Sedangkan penambahan additive barite akan
menaikkan densitas suspensi semen.
4. Densitas semen yang terlalu besar akan mengakibatkan formasi pecah
sehingga terjadi lost circulation, sedangkan densitas semen yang terlalu
kecil akan menyebabkan terjadinya “kick”.