Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM ANALISA SEMEN PEMBORAN


PENGUJIAN FILTRATION LOSS SUSPENSI SEMEN

DISUSUN OLEH :
NAMA : ARIB HANANDRA TSANI
NIM : 113200110
PLUG : H

LABORATORIUM ANALISA SEMEN PEMBORAN


PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
YOGYAKARTA
2022
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM ANALISA SEMEN PEMBORAN
PENGUJIAN FREE WATER

Disusun untuk memenuhi persyaratan Praktikum Analisa Semen Pemboran Tahun


Akademik 2022/2023, Program Studi Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi
Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

DISUSUN OLEH:

NAMA : ARIB HANANDRA TSANI


NIM : 113200110
PLUG : H

Yogyakarta, 16 September 2022


Disetujui oleh:
Asisten Praktikum

ADRIANSYAH ANDRA KUSUMA


NIM.113180068
6.5. HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN
6.5.1. Hasil Percobaan
 Volume Kontaminan : 2 ml
 Waktu Pengujian : 17,5 menit
 Hasil Pengukuran : 25,7 cc/17,5 menit

Tabel VI-1
Tabulasi Pengujian Filtration Loss Suspensi Semen
Addtive/Konta
Filtration Loss
PL minan Waktu Pengujian
UG PAC Lumpur (t), menit Pengukuran Lab, Calculated,
-L , ml cc/t menit cc/30 menit
A 2 0 10,4 29,41
B 3 0 9,6 27,15
15
C 4 0 9,8 27,72
D 5 0 10,3 29,13
E 6 0 12,5 28,87
F 7 0 22,5 10,6 24,48
G 8 0 11 25,40
H 0 2 25,7 67,30
I 0 3 24,8 64,94
17,5
J 0 4 33,5 87,72
K 0 5 37 96,88
L 0 6 36,4 79,75
M 0 7 25 43 94,20
N 0 8 46,2 101,21
6.5.2. Perhitungan
Jumlah filtration loss selama 30 menit
5,477
F30 = 2 x Vt x
√𝑡
5,477
= 2 x 25,7 x
√17,5
= 67,3 cc/30 menit
6.5.3. Grafik
Additive vs. Filtration Loss
35,00

30,00
Filtration Loss, cc/30 menit

25,00

20,00

15,00

10,00

5,00

0,00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Addtive, gr

Grafik 6.1 Filtration Loss vs Additive (CaCO3)


Kontaminan vs. Filtration Loss
120,00

100,00
Filtration Loss, cc/ 30 menit

80,00

60,00

40,00

20,00

0,00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kontaminan, gr

Grafik 6.2 Filtration Loss vs Kontaminan (Lumpur)


6.6. PEMBAHASAN

Praktikum minggu kedua acara ke-2 yaitu Pengujian Filtration Loss Suspensi
Semen. Percobaan pengujian filtration loss ini bertujuan untuk menentukan besarnya
filtration loss pada suspensi semen serta untuk mengetahui efek penambahan adiktif
terhadap filtration loss. Filtartion loss adalah hilangnya sebagian kandungan cairan
yang masuk ke dalam formasi dan mengakibatkan semen kekurangan fasa cair karena
hilangnya sebagian fasa cair semen yang menyebabkan kualitas semen berkurang dan
menyebabkan friksi pada semen meningkat. Filtration loss dapat terjadi disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu permeabilitas formasi yang bagus, tekanan hidrostatik dan
tekanan pompa yang tinggi, serta waktu penyemenan yang lama.
Pada percobaan pengujian filtration loss ini digunakan alat filter press. Diawali
dengan membuat semen dengan komposisi 341 gram bubuk semen kelas A dan 161 cc
air pencampur serta kontaminan lumpur sebesar 2 ml. Lalu diaduk menggunakan mixer
hingga homogen, kemudian suspensi dimasukkan kedalam cell lalu ditutup dengan top
cap dan diberi tekanan sebesar 100 psia agar filtrat dari semen dapat keluar dan dicatat
volume filtrat yang tertampung didalam gelas ukur. Namun, pada praktikum kemarin
kami tidak menggunakan alat tersebut melainkan diberikan data, karena ada kendala
teknis. Dari hasil data untuk pengukuran laboratorium didapat hasil 25,7 cc/17,5 menit
dan dari hasil perhitungan didapat 67,3 cc/30 menit.
Pada kegiatan cementing terdapat batas maksimal filtration loss. Untuk primary
cementing memiliki batas maksimal sebesar 150-200 cc/30 menit, sedangkan untuk
secodary cementing memiliki batas maksimal sebesar 55-65 cc/30 menit. Jika melebihi
batas maksimal maka dapat terjadi problem Jika filtration loss terlalu besar akan
menyebabkan flash set pada suspensi semen dimana suspensi semen kekurangan cairan
sehingga semen cepat mengeras sebelum mencapai target sehingga dapat menyebabkan
free pipe. Free pipe dapat menyebabkan collapse karena tidak adanya fluida di dalam
annulus yang dapat menahan tekanan formasi. Jika terjadi free pipe dapat ditanggulangi
dengan multi stage cementing. Selain itu filtration loss terlalu besar juga dapat
menyebabkan permukaan yang kasar pada semen karena kekurangan air sehingga friksi
semen tinggi di annulus dan berakibat merusaknya hingga pecahnya formasi. Dan juga
dapat menyebabkan naiknya densitas karena turunnya volume semen sehingga kerja
pompa meningkat (lebih berat).
Penambahan aditif digunakan untuk mengurangi filtration loss, sedangkan
adanya kontaminan dapat menambah jumlah filtration loss. Additive yang digunakan
untuk mengurangi filtration loss ialah Fluid Loss Control Agent (FLCA) contohnya
PAC-L. Filtration loss pada penyemenan pasti terjadi, oleh karena itu jenis additive
yang berpengaruh terhadap filtration loss hanya satu jenis, yaitu Fluid Loss Control
Agent (FLCA) yang berfungsi untuk mengurangi filtration loss. Tidak ada additive
yang berfungsi untuk menambah filtration loss. Tetapi pada percobaan ini kami tidak
menambahkan zat additive apapun tetapi menggunakan kontaminan lumpur.
Kontaminasi lumpur akan meningkatkan filtration loss pada semen.
Dari Grafik 6.1 dan Grafik 6.2 dapat dilihat bahwa penambahan zat aditif
CaCO3 dapat menurunkan nilai filtration loss, sedangkan adanya kontaminan lumpur
akan menambah nilai dari filtration loss karena dalam kontaminan berupa lumpur juga
ada filtrat berupa air yang menambah nilai filtration loss.
Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah untuk mendesain semen dengan
baik dengan memperhitungkan filtration loss-nya dan mengontrol dengan penambahan
aditif berupa fluid loss control agent (FLCA). Dengan semen yang baik kegiatan
cementing akan berjalan lancar tanpa meimbulkan problem yang besar. Jika filtration
loss tidak dikontrol dan melebihi batas aman maka dapat terjadi flash set pada suspensi
semen dimana suspensi semen kekurangan cairan sehingga semen cepat mengeras
sebelum mencapai target sehingga dapat menyebabkan free pipe dan sebelum itu kerja
pompa akan semakin berat.
6.7. KESIMPULAN
1. Percobaan pengujian filtration loss ini bertujuan untuk menentukan
besarnya filtration loss pada suspensi semen serta untuk mengetahui efek
penambahan adiktif terhadap filtration loss.
2. Dari hasil data untuk pengukuran laboratorium didapat hasil 25,7 cc/17,5
menit dan dari hasil perhitungan didapat 67,3 cc/30 menit.
3. Pada kegiatan cementing terdapat batas maksimal filtration loss. Untuk
primary cementing memiliki batas maksimal sebesar 150-200 cc/30 menit,
sedangkan untuk secodary cementing memiliki batas maksimal sebesar 55-
65 cc/30 menit.
4. Problem yang mungkin terjadi jika filtration loss melebihi batas terjadi
friksi pada annulus karena kekurangan cairan dan dapat merusak formasi,
terjadi flash set dan berujung terjadinya free pipe.
5. Penambahan aditif dapat mengurangi filtration loss, sedangkan
kontaminan lumpur akan menambah jumlah filtration loss.
6. Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah untuk mendesain semen
dengan baik dengan memperhitungkan filtration loss-nya dan mengontrol
dengan penambahan aditif berupa fluid loss control agent (FLCA).

Anda mungkin juga menyukai