Anda di halaman 1dari 25

1

Statistical Process Control (SPC)


• SPC berdasarkan atribut.
Model ini digunakan apabila produk yang akan
dievaluasi mutunya dapat dibedakan atas kategori baik
atau jelek.
1. p-Chart
Contoh:
Seorang inspektur mud pada sebuah Pabrik Genteng X
memutuskan menarik sampel selama 20 kali, dengan
sampel @ 200 unit. Hasil tabulasi dari sampel yang
digunakan seperti tabel berikut;
2
3
4
Proses dipandang baik, apabila keluaran yang
dihasilkan memiliki cacat yang berada dalam
interval
0,018306 ≤ p ≤ 0,129194
Atau dalam persen
1,83% ≤ p ≤ 12,92%

5
2. c-Chart
Model ini dipakai untuk melakukan
pengendalian atribut dalam bentuk cacat
permukaan. Misalnya: a) tenunan jarang atau
benang ganda pada pabrik tekstil, b) lubang dan
permukaan tipis pada produk kerta, c) goresan
dan /atau cetyang tidak rata pada duco mobil, d)
goresan dan/atau cat tidak merata pada
kegiatan pengecatan bangunan dsbnya.
Contoh: Pengendalian mutu duco sebuah bengkel,
dengan menarik sampel 10 buah mobil.

6
7
8
• SPC berdasarkan Variabel
X - R Chart

9
10
11
12
13
Selamat Belajar
Semoga Sukses

14
Harga-Harga A2 Untuk diagram Kontrol X
n A2 n A2 n A2
2 1,880 15 0,223 40
3 1,023 16 0,212 45
4 0,729 17 0,203 50
5 0,577 18 55
6 0,483 19 60
7 0,419 20 65
8 0,373 21 70
9 0,337 22 75
10 0,308 23 80
11 0,285 24 85
12 0,266 25 90
13 0,249 30 95
14 0,235 35 100

15
Harga-Harga D3 dan D4 untuk diagram
Kontrol Rentang R
n D3 D4 n D3 D4
2 0 14
3 0 15
4 0 16
5 0 17
6 0 18
7 0,076 19
8 0,136 20
9 0,184 21
10 0,223 22
11 0,256 23
12 0,284 24
13 0,308 25

16
P-Chart
Dianggap pabrik Batako dalam kasus memiliki kapasitas
produksi 100.000 unit perhari. Untuk keprluan uji mutu,
inspeksi mutu meminta agar menarik sampel selama 10 hari
kerja, yang waktu penarikannya disebar secara bersesuaian
sehingga sampel yang ditarik representatif.
Sampel yang ditarik perhari 500 unit dan kategori cacat yaitu
pemasakan produk yang tidak matang, permukaan produk
tidak rata atau tidak halus, tidak simetris, terjadi keretakan
pada keluaran dan sumbing. Jumlah cacat dalam sampel
ialah akumulasi dari semua tipe cacat tersebut. Misalnya
dari sampel tersebut diperoleh hasil seperti pada tabel
berikut: 17
Proporsi cacat dalam sampel Batako yang ditarik
No Sampel yg ditarik (n) Unit Cacat (X) Proporsi (p) Proporsi (%)
1 500 20 0,04 4
2 500 10 0,02 2
3 500 15 0,03 3
4 500 25 0,05 5
5 500 20 0,04 4
6 500 30 0,06 6
7 500 15 0,03 3
8 500 10 0,02 2
9 500 10 0,02 2
10 500 15 0,03 3
Total 5.000 170 0,34 34

Tentukan batas kotrol dengan toleransi 3 sigma

18
P-Chart
Suatu perusahaan melakukan
pemeriksaan terhadap barang hasil
produksinya secara sampel, barang
yang diperiksa dikelompokkan dalam
12 sampel, sedangkan setiap sampel
terdiri dari 2.500 observasi.

19
Dari Sampel tersebut diperoleh hasil sbb:
No Sampel yang ditarik (n) Jumlah salah (X) Proporsi (p) Proporsi (%)
1 2.500 15 0,0060 0,60
2 2.500 12 0,0048 0,48
3 2.500 19 0,0076 0,76
4 2.500 2 0,0008 0,08
5 2.500 19 0,0076 0,76
6 2.500 4 0,0016 0,16
7 2.500 24 0,0096 0,96
8 2.500 7 0,0028 0,28
9 2.500 10 0,0040 0,40
10 2.500 17 0,0068 0,68
11 2.500 15 0,0060 0,060
12 2.500 3 0,0012 0,12
Total 30.000 147 0,0588 5,88

Tentukan batas kontrol dengan 3 sigma 20


C-Chart
Pemeriksaan terhadap 10 buah barang menghasilkan banyak cacat tiap
unit barang sbb:
Banyaknya cacat yang terdapat dalam 10 unit barang:
No. Barang Banyak cacat
1 15
2 13
3 15
4 14
5 8
6 9
7 14
8 5
9 12
10 10
Total 115

Tentukan UCL dan LCL dengan batas toleransi 3 sigma 21


X-R Chart
Hasil pengamatan dari daya tahan hasil produksi
bola lampu dalam satuan jam. Untuk keperluan
ini diambil 20 kelompok (sampel) dimana setiap
sampel terdiri atas 4 buah bola lampu. Hasil
pemeriksaan tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut:

22
Daya tahan bola lampu
Nomor
sampel
Daya tahan (jam) Rata-rata
(X)
Rentang
(R)

1 21 31 39 25 29,00 18
2 17 44 54 13 32,00 41
3 36 48 19 41 36,00 29
4 25 31 38 30 31,00 13
5 35 21 20 34 27,50 15
6 21 22 44 19 26,50 25
7 39 22 24 29 28,50 17
8 40 44 24 18 31,50 26
9 23 25 46 29 30,75 23
10 23 37 44 34 34,50 21

23
Nomor
sampel
Daya tahan (jam) Rata-rata
(X)
Rentang
(R)

11 36 52 30 28 36,50 18
12 35 23 11 5 18,50 41
13 33 15 40 29 29,25 29
14 18 30 22 25 23,75 13
15 23 30 20 19 23,00 15
16 7 32 36 38 28,28 25
17 29 30 39 31 32,25 17
18 36 12 34 25 26,75 24
19 36 37 39 32 36,00 7
20 38 9 25 39 27,25 30
Jumlah 589,25 432
Rata-rata 29,4625 21,6

Buat batas kontrol dengan toleransi 3 sigma


24
Selamat Belajar
Semoga Sukses

25

Anda mungkin juga menyukai