Interpretasi :
Proporsi Pa
N n*p
kesalahan
(po)
0,01 40 0,4 0,9384
0,05 40 2 0,4060
0,1 40 4 0,0916
Kurva OC
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
Pa
0.4
0.3
0.2
0.1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
100 Po
Jika ada 100 lot, maka kemungkinan lot yang diterima adalah 100 lot
* 0,4060 = 40,60 41 lot
b. Kurva OC ( Sampel Ganda )
N= 0 n1=50 c1=2 r1=4
P’= 0,05 n2=100 c2=6
μ = n x p’ = 50 x 0.05 = 2.5
μ = n x p’ = 100 x 0,05 = 5
Pa 1= P(d1≤ C1) = P(d1≤ 2) = 0.5438
Pa 2= P(d2≤ C2) = P(d2≤ 6) = 0.7622
Probabilitas total penerimaan lot berdasarkan rencana sampling :
Pa total = Pa 1 + Pa 2
= 0.5438+ 0.7622
= 1.3068
100.P
Po n1 n1.Po n2 n2.Po Pa1 Pa2 Patotal
o
0,01 1 50 0,5 100 1 0,9856 0,999 1,9846
0,02 2 50 1 100 2 0,9197 0,9989 1,9186
0,03 3 50 1,5 100 3 0,8088 0,9665 1,7753
0,04 4 50 2 100 4 0,6767 0,8893 1,566
0,05 5 50 2,5 100 5 0,5438 0,7622 1,306
0,06 6 50 3 100 6 0,4232 0,6063 1,0295
0,07 7 50 3,5 100 7 0,3208 0,4497 0,7705
0,08 8 50 4 100 8 0,2381 0,3134 0,5515
0,09 9 50 4,5 100 9 0,1736 0,2068 0,3804
0,1 10 50 5 100 10 0,1247 0,1301 0,2548
1.5
0.5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Proporsi Pa AOQ%
N n*p
kesalahan
(po)
0,01 40 0,4 0,9384 0,9384
Kurva AOQ
2.5
1.5
AOQ %
0.5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
100 Po
AOQL ( Average Outgoing Quality Limit ) : harga max. dari AOQ sebagai
fungsi dari p‟AOQL = max AOQ = 2,099%
2. Study Kasus 2
Perhitungan kurva ASN dengan menggunakan software Win Qsb
a. Kurva ASN ( Sampel Tunggal )
Langkah-Langkah :
- Buka program winQsb > Acceptance sampling>File > New
problem
-
- Klik OK
- Solve and analyze>Analyze Current Plan
a.
- Klik OK
3. Study Kasus 3
Inspection = Ketat
AQL = 0,65%
Dari gambar diatas dengan Lot Size 40000 dan Inspection Level General II
diperoleh kode huruf N.
Setelah diketahui kode hurufnya, lihatlah tabel Single Sampling Plans (untuk
sampel tunggal) seperti gambar dibawah ini :
Gambar Tabel Singgle SamplingPlans
Dari gambar diatas dengan kode huruf N, AQL 0,65%, diperoleh jumlah
sampel (n) sebesar 500, lot diterima ( Ac) sebesar 5, dan lot ditolak ( Re)
sebesar 6.
Setelah di ketahui kode hurufnya, lihatlah tabel Double Sampling Plans (untuk
sampel ganda) seperti gambar dibawah ini :
Gambar Tabel Double SamplingPlans
Dari gambar diatas dengan kode huruf N, AQL 0,65%, diperoleh jumlah
sampel (n1) sebesar 315, jumlah sampel (n2) sebesar 315, kumulatif1 sebesar
315, kumulatif2 sebesar 630, lot diterima ( Ac1) sebesar 2, lot ragu – ragu
sebesar 5, lot diterima (Ac2) sebesar 6, dan lot ditolak ( Re) sebesar 7
b. Diketahui :
Inspection Level = Spesial – III
Inspection = Normal
AQL = 4,0%
Lot size = 4150
Langkah – langkahnya :
Lihatlah tabel Sample Size Code Letters seperti gambar dibawah ini :
Dari gambar diatas dengan Lot Size 4150 dan Inspection Level Spesial
III diperoleh kode huruf F.
Setelah diketahui kode hurufnya, lihatlah tabel Single Sampling Plans (untuk
sampel tunggal) seperti gambar dibawah ini :
Dari gambar diatas dengan kode huruf F, AQL 4,0%, diperoleh jumlah
sampel (n) sebesar 20, lot diterima ( Ac) sebesar 0, dan lot ditolak ( Re)
sebesar 1.
Setelah di ketahui kode hurufnya, lihatlah tabel Double Sampling Plans (untuk
sampel ganda) seperti gambar dibawah ini :
Gambar Tabel Double SamplingPlans
Dari gambar diatas dengan kode huruf F, AQL 4,0%, diperoleh jumlah
sampel (n1) sebesar 13, jumlah sampel (n2) sebesar 13, kumulatif1 sebesar 13,
kumulatif2 sebesar 26. Dengan daerah penolakan dan penerimaan tepat berada
pada tanda titik, maka untuk jumlah lot diterima dan ditolak harus sesuai
dengan rencana pada sampel tunggal .
c. Diketahui :
Inspection Level = General – III
Inspection = Ketat
AQL = 0,015%
Lot size = 40000
Langkah – langkahnya :
Lihatlah tabel Sample Size Code Letters seperti gambar dibawah ini :
Gambar Tabel Sample Size Code Letters
Dari gambar diatas dengan Lot Size 40000 dan Inspection Level General
III diperoleh kode huruf P.
Setelah diketahui kode hurufnya, lihatlah tabel Single Sampling Plans (untuk
sampel tunggal) seperti gambar dibawah ini :
Gambar Tabel Singgle SamplingPlans
Dari gambar diatas dengan kode huruf P, AQL 0,015%, diperoleh jumlah
sampel (n) sebesar 800, lot diterima ( Ac) sebesar 0, dan lot ditolak ( Re)
sebesar 1.
Setelah di ketahui kode hurufnya, lihatlah tabel Double Sampling Plans (untuk
sampel ganda) seperti gambar dibawah ini :
Dari gambar diatas dengan kode huruf P, AQL 0,015%, diperoleh jumlah
sampel (n1) sebesar 500, jumlah sampel (n2) sebesar 500, kumulatif1 sebesar
500, kumulatif2 sebesar 1000. Dengan daerah penolakan dan penerimaan tepat
berada pada tanda titik, maka untuk jumlah lot diterima dan ditolak harus
sesuai dengan rencana pada sampel tunggal .
d. Diketahui :
Inspection Level = Special – II
Inspection = Normal
AQL = 0,1%
Lot size = 4000
Langkah – langkahnya :
Lihatlah tabel Sample Size Code Letters seperti gambar dibawah ini :
Dari gambar diatas dengan Lot Size 4000 dan Inspection Level SpecialII
diperoleh kode huruf D.
Setelah diketahui kode hurufnya, lihatlah tabel Single Sampling Plans (untuk
sampel tunggal) seperti gambar dibawah ini :
Gambar Tabel Singgle SamplingPlans
Dari gambar diatas dengan kode huruf D, AQL 0,1%, diperoleh jumlah
sampel (n) sebesar 8, lot diterima ( Ac) sebesar 0, dan lot ditolak ( Re) sebesar
1.
Setelah di ketahui kode hurufnya, lihatlah tabel Double Sampling Plans (untuk
sampel ganda) seperti gambar dibawah ini :
e. Diketahui :
Inspection Level = General – I
Inspection = Ketat
AQL = 1,5%
Lot size = 400
Langkah – langkahnya :
Lihatlah tabel Sample Size Code Letters seperti gambar dibawah ini :
Dari gambar diatas dengan Lot Size 400 dan Inspection Level General I
diperoleh kode huruf F.
Setelah diketahui kode hurufnya, lihatlah tabel Single Sampling Plans (untuk
sampel tunggal) seperti gambar dibawah ini :
Dari gambar diatas dengan kode huruf F, AQL 1,5%, diperoleh jumlah
sampel (n) sebesar 8, lot diterima ( Ac) sebesar 1, dan lot ditolak ( Re) sebesar
2.
Setelah di ketahui kode hurufnya, lihatlah tabel Double Sampling Plans (untuk
sampel ganda) seperti gambar dibawah ini :
Gambar Tabel Double SamplingPlans
Dari gambar diatas dengan kode huruf F, AQL 1,5%, diperoleh jumlah
sampel (n1) sebesar 5, jumlah sampel (n2) sebesar 5, kumulatif1 sebesar 5,
kumulatif2 sebesar 10, lot diterima ( Ac1) sebesar 0, lot ragu – ragu sebesar 2, lot
diterima (Ac2) sebesar 0, dan lot ditolak ( Re) sebesar 2.
f. Diketahui :
Inspection Level = General – II
Inspection = Normal
AQL = 0,040%
Lot size = 400000
Langkah – langkahnya :
Lihatlah tabel Sample Size Code Letters seperti gambar dibawah ini :
Gambar Tabel Sample Size Code Letters
Dari gambar diatas dengan Lot Size 400000 dan Inspection Level
General II diperoleh kode huruf P.
Setelah diketahui kode hurufnya, lihatlah tabel Single Sampling Plans (untuk
sampel tunggal) seperti gambar dibawah ini :
Gambar Tabel Singgle SamplingPlans
Dari gambar diatas dengan kode huruf P, AQL 0,040%, diperoleh jumlah
sampel (n) sebesar 800, lot diterima ( Ac) sebesar 1, dan lot ditolak ( Re)
sebesar 2.
Setelah di ketahui kode hurufnya, lihatlah tabel Double Sampling Plans (untuk
sampel ganda) seperti gambar dibawah ini :
Dari gambar diatas dengan kode huruf P, AQL 0,040%, diperoleh jumlah
sampel (n1) sebesar 500, jumlah sampel (n2) sebesar 500, kumulatif1 sebesar
500, kumulatif2 sebesar 1000, lot diterima (Ac 2) sebesar 0, dan lot ditolak ( Re)
sebesar 2.
4. Study Kasus 4
a. Melakukan perencanaan sampling tunggal penolakan dan penerimaan lot
dengan menggunakan metode MIL STD 105 E serta melakukan switching
rule menggunakan minimal 10 lot jika diperlukan.
Diketahui :
- N= 100
- AQL = 0.4
- Inspection level : General=II
Dari gambar diatas dengan Lot Size 100 dan Inspection Level General
II diperoleh kode huruf F.
Setelah diketahui kode hurufnya, lihatlah tabel Single Sampling Plans (untuk
sampel tunggal) seperti gambar dibawah ini :
Gambar Tabel Singgle SamplingPlans
Dari gambar diatas dengan kode huruf F, AQL 0.4%, diperoleh jumlah
sampel (n) sebesar 20, lot diterima ( Ac) sebesar 0, dan lot ditolak ( Re)
sebesar 1.
d. Study Kasus 7
- Melakukan perencanaan sampling Dodge Romig tunggal dan
ganda
Diketahui
N=2000
LTPD = 1%
p’= 0.4 %
Langkah-Langkah
c. - Lihatlah tabel Dogde-Romig Single Sampling seperti gambar
dibawah ini :