Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM HIDRO-ELEKTROMETALURGI (MG3214)

Modul 5

Bottle Roll Test Bijih Emas dengan Larutan Sianida

Nama Praktikan : Fauzan Kamal


NIM : 12520046
Kelompok : 14
Nama Asisten : Farhan Dzikri Robbani (12519077)
Tanggal Praktikum : 28 Maret 2023
Tanggal Pengumpulan : 8 April 2023

LABORATORIUM HIDRO-ELEKTROMETALURGI
Program Studi Teknik Metalurgi
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Institut Teknologi Bandung
2023
1. Tujuan

Terdapat dua tujuan yang hendak dicapai pada percobaan praktikum modul ke-5 ini.
Berikut ini tujuan-tujuan tersebut.

1.1 Menentukan persen ekstraksi emas dari proses dianidasi dengan metode bottle roll
test
1.2 Menentukan konsumsi garam sianida (NaCN) untuk pelindian bijih emas pada
40% solid

2. Alat dan Bahan

Terdapat beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan praktikum modul ke-
5 ini. Berikut ini daftar alat dan bahan yang digunakan.

2.1 Alat

Tabel 2.1 Alat Percobaan


No. Alat
1. Gelas Kimia 1L
2. Timbangan
3. Bottle roll
4. Sendok
5. Mesin rolling
6. Pipet sedot
7. Labu ukur
8. Erlenmeyer
9. Corong kaca
10. Kertas saring
11. Mikropipet
12. AAS
13. Statif
14. Labu titrasi
15. pH meter
16. DO meter

2.2 Bahan

Tabel 2.2 Bahan Percobaan


No. Bahan
1. Bijih emas
2. NaOH
3. NaCN
4. Resin DIBK
5. H2 O2

1
6. rhodamine
7. Aquades

3. Prosedur Percobaan

Terdapat dua prosedur pada percobaan modul ke-5 ini yaitu prosedur untuk melakukan
bottle roll test dan prosedur untuk melakukan titrasi yang bertujuan menentukan sianida
yang bebas.

3.1 Prosedur Bottle Roll Test

Gambar 3.1 Prosedur Bottle Roll Test

2
3.2 Prosedur Titrasi Penentuan Sianida Bebas

Gambar 3.2 Prosedur Titrasi Penentuan Sianida Bebas

4. Data Percobaan dan Pengolahannya

Data percobaan yang diperoleh berupa data penambahan Ag(NO3 ) untuk menentukan
penambahan NaCN yang dilakukan setiap pengambilan sampel pada rentang waktu
tertentu. Berikut ini contoh perhitungan untuk mendapatkan data penambahan NaCN
pada sampel yang diambil di jam ke 1 percobaan. Untuk menentukan NaCN yang bebas
diperoleh dari Ag(NO3 ) saat melakukan titrasi pada sampel. Diketahui bahwa setiap
penambahan 1 mL Ag(NO3 ) sama dengan terdapat 100 ppm NaCN yang bebas. Dengan
begitu perhitunganya menjadi
𝐹𝑟𝑒𝑒 𝑁𝑎𝐶𝑁 = 𝑉 Ag(NO3 )𝑥 100 𝑝𝑝𝑚
= 7,4 𝑚𝐿 𝑥 100 = 740 𝑝𝑝𝑚 𝑁𝑎𝐶𝑁 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑠

Setelah diketahui nilai NaCN yang bebas, penambahan NaCN dapat dihitung dengan pesamaan
dan perhitungan berikut ini.
1000 (𝑝𝑝𝑚)
𝑃𝑒𝑛𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑁𝑎𝐶𝑁 𝑎𝑤𝑎𝑙 = 𝑥𝑉𝑎𝑖𝑟 (𝐿)
1000
0,75 𝐿
= 1000(𝑝𝑝𝑚) = 0,75 𝑔𝑟𝑎𝑚
1000
𝑁𝑎𝐶𝑁 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑠 (𝑉𝑎𝑖𝑟 − 𝑉𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 )
𝑃𝑒𝑛𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑁𝑎𝐶𝑁 = 𝑃𝑒𝑛𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑁𝑎𝐶𝑁 𝑎𝑤𝑎𝑙 − [ 𝑥 ]
1000 1000
740 (750 − 50)
= 0,75 − [ 𝑥 ] = 0,232 𝑔𝑟𝑎𝑚
1000 1000
Perhitungan yang sama dilakukan untuk data pada waktu pengambilan sampel yang
lainnya pada persen solid 40% dan 33,33%. Data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

3
Tabel 4.1. Data Percobaan Penambahan NaCN (40% Solid)
Free add
Ag(NO3)
t (jam) NaCN NaCN DO (ppm) pH
(mL)
(ppm) (gram)
0 - 1000 0,7500 8,9 10,86
1 7,4 740 0,2320 8,7 10,7
2 9,1 910 0,1130 8,1 10,67
4 9,1 910 0,1130 9 10,8
8 9,4 940 0,0920 7,8 11
12 9,4 940 0,0920 7,9 10,7
24 9 900 0,1200 7,4 10,8

Tabel 4.2. Data Percobaan Penambahan NaCN (33,33% Solid)


Free add
Ag(NO3)
t (jam) NaCN NaCN DO (ppm) pH
(mL)
(ppm) (gram)
0 - 1000 0,7500 8,6 11,04
1 7,8 780 0,204 8,4 10,8
2 9,5 950 0,085 7,9 10,77
4 9,1 910 0,113 7,7 10,6
8 9,3 930 0,099 8 10,71
12 9,5 950 0,085 8,1 10,74
24 9 900 0,12 7,2 10,78

Berdasarkan data pada tabel di atas. Dapat diketahui hubungan antara waktu pelindian
terhadap penambahan NaCN dalam sebuah plot grafik sebagai berikut.

Waktu Pelindian terhadap Penambahan NaCN


0,8000
0,7000
0,6000
add NaCN (gram)

0,5000
0,4000
0,3000
0,2000
0,1000
0,0000
0 5 10 15 20 25 30
t (jam)

40% solid 33,33% solid

Gambar 4.1.. Hubungan Antara Waktu Pelindian terhadap Penambahan NaCN

4
Untuk perhitungan selanjutnya dilakukan dalam mencari nilai persen ekstraksi di setiap
waktu pelindian. Berikut ini contoh perhitungan untuk waktu pelindian 2 jam pada data
percobaan persen solid 40%.

𝑉 𝐷𝑖𝐵𝐾 50 (𝑚𝐿)
• 𝐴𝑢 𝑖𝑛 50 𝑚𝐿 (𝑚𝑔) = 𝐴𝐴𝑆 (𝑝𝑝𝑚)𝑥 𝑉 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑓𝑜𝑟 𝐴𝐴𝑆 𝑥 1000

5 50 (𝑚𝐿)
= 0,9261𝑥 20 𝑥 = 0,0143 𝑚𝑔
1000

𝑉𝑎𝑖𝑟 (𝐿)𝑥1000
• 𝐴𝑢 𝑖𝑛 𝑠𝑜𝑙 (𝑚𝑔) = 𝐴𝑢 𝑖𝑛 50 𝑚𝐿 𝑥 50 (𝑚𝐿)

0,75𝑥1000
= 0,0143 𝑥 = 0,2151 𝑚𝑔
50 (𝑚𝐿)

• 𝐶𝑢𝑚 𝑒𝑥𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡𝑒𝑑 𝐴𝑢 = 𝐴𝑢 𝑖𝑛 𝑠𝑜𝑙 (𝑡) + 𝐴𝑢 𝑐𝑢𝑚 𝑖𝑛 50𝑚𝐿 (𝑡 − 1)

= 0,2151 + 0,0116 = 0,2267 𝑚𝑔


𝐶𝑢𝑚 𝑒𝑥𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡𝑒𝑑 𝐴𝑢/1000
• 𝐸𝑥𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡𝑒𝑑 𝐴𝑢 = 𝑊𝑏𝑖𝑗𝑖ℎ /1000000

0,2267/1000
= 500/1000000 = 0,4534 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑡𝑜𝑛

• 𝐴𝑢 𝑖𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢𝑒 = 𝐴𝑢 𝑖𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢𝑒 (𝑡 + 1) + 𝐸𝑥𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡𝑒𝑑 𝐴𝑢 (𝑡)

= 2,7441 + 0,4534 = 3,1975 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑡𝑜𝑛


𝐸𝑥𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡𝑒𝑑 𝐴𝑢
• %𝐸𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 = 𝐸𝑥𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡𝑒𝑑 𝐴𝑢+𝐴𝑢 𝑖𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢𝑒

0,4534
= 0,4534+3,1975 = 12,42%

Perhitungan yang sama dilakukan untuk data pada waktu pengambilan sampel yang
lainnya pada persen solid 40% dan 33,33%. Data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.3. Data Percobaan Penentuan Persen ektraksi (40% Solid)

5
Tabel 4.4. Data Percobaan Penentuan Persen ektraksi (33,33% Solid)

Berdasarkan data pada tabel di atas. Dapat diketahui hubungan antara waktu pelindian
terhadap persen ekstraksi dalam sebuah plot grafik sebagai berikut.

Waktu Pelindian terhadap Persen ekstraksi


120,00%

100,00%
Persen Ekstraksi (%)

80,00%

60,00%

40,00%

20,00%

0,00%
0 5 10 15 20 25 30
t (jam)
40% solid 33,33% solid
Gambar 4.2.. Hubungan Antara Waktu Pelindian terhadap Persen Ekstraksi

6
5. Pembahasan

7
8
6. Kesimpulan dan Saran

6.1 Kesimpulan

Terdapat dua kesimpulan yang dapat menjawab dua tujuan percobaan pada
praktikum hidro-elektro metalurgi modul ke-5 ini, yaitu.

6.1.1 Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, diketahui nilai persen


ektraksi pada percobaan bottle roll test berdasarkan hasil perhitungan pada
pembahasan yang disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 4.2
hubungan antara waktu pelindian terhadap persen ektraksi yang
didapatkan.
6.1.2 Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, diketahui jumlah dari garam
NaCN yang ditambahkan selama proses pelindian berlangsung. Nilai
tersebut tercantum pada tabel 4.1 dan 4.2 yang berisikan data terkait
jumlah garam NaCN yang ditambahkan setiap dilakukan pengambilan
sampel pada rentang waktu yang telah ditentukan.

6.2 Saran

Pada percobaan modul ke-5 ini diperlukan ketellitian yang tinggi karena pada
saat penambahan Ca(OH)2 perlu ditambahkan secara perlahan agar pH yang
didapatkan tidak terlalu naik secara signifikan melebihi rentang pH optimum
proses berlangsung.

7. Daftar Pustaka

Mubarok, Zaki Mohammad, 2023, Slide Kuliah MG3214 – Hidroelektrometalurgi Bab


3 : Teknik-Teknik Pelindian. Bandung: Institut Teknologi Bandung

Mubarok, Zaki Mohammad, 2023, Slide Kuliah MG3214 – Hidroelektrometalurgi Bab


5 : Proses Ekstraksi Emas. Bandung: Institut Teknologi Bandung

9
8. Lampiran

Gambar 8.1 Penimbangan Bijih Emas dengan Timbangan

Gambar 8.2 Pengukuran Air sebanyak 375mL

10
Gambar 8.3 Penuangan Bahan ke dalam Botol

Gambar 8.4 Bottle Roll yang telah Tercampur

11

Anda mungkin juga menyukai