Modul 5
LABORATORIUM HIDRO-ELEKTROMETALURGI
Program Studi Teknik Metalurgi
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Institut Teknologi Bandung
2023
1. Tujuan
Terdapat dua tujuan yang hendak dicapai pada percobaan praktikum modul ke-5 ini.
Berikut ini tujuan-tujuan tersebut.
1.1 Menentukan persen ekstraksi emas dari proses dianidasi dengan metode bottle roll
test
1.2 Menentukan konsumsi garam sianida (NaCN) untuk pelindian bijih emas pada
40% solid
Terdapat beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan praktikum modul ke-
5 ini. Berikut ini daftar alat dan bahan yang digunakan.
2.1 Alat
2.2 Bahan
1
6. rhodamine
7. Aquades
3. Prosedur Percobaan
Terdapat dua prosedur pada percobaan modul ke-5 ini yaitu prosedur untuk melakukan
bottle roll test dan prosedur untuk melakukan titrasi yang bertujuan menentukan sianida
yang bebas.
2
3.2 Prosedur Titrasi Penentuan Sianida Bebas
Data percobaan yang diperoleh berupa data penambahan Ag(NO3 ) untuk menentukan
penambahan NaCN yang dilakukan setiap pengambilan sampel pada rentang waktu
tertentu. Berikut ini contoh perhitungan untuk mendapatkan data penambahan NaCN
pada sampel yang diambil di jam ke 1 percobaan. Untuk menentukan NaCN yang bebas
diperoleh dari Ag(NO3 ) saat melakukan titrasi pada sampel. Diketahui bahwa setiap
penambahan 1 mL Ag(NO3 ) sama dengan terdapat 100 ppm NaCN yang bebas. Dengan
begitu perhitunganya menjadi
𝐹𝑟𝑒𝑒 𝑁𝑎𝐶𝑁 = 𝑉 Ag(NO3 )𝑥 100 𝑝𝑝𝑚
= 7,4 𝑚𝐿 𝑥 100 = 740 𝑝𝑝𝑚 𝑁𝑎𝐶𝑁 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑠
Setelah diketahui nilai NaCN yang bebas, penambahan NaCN dapat dihitung dengan pesamaan
dan perhitungan berikut ini.
1000 (𝑝𝑝𝑚)
𝑃𝑒𝑛𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑁𝑎𝐶𝑁 𝑎𝑤𝑎𝑙 = 𝑥𝑉𝑎𝑖𝑟 (𝐿)
1000
0,75 𝐿
= 1000(𝑝𝑝𝑚) = 0,75 𝑔𝑟𝑎𝑚
1000
𝑁𝑎𝐶𝑁 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑠 (𝑉𝑎𝑖𝑟 − 𝑉𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 )
𝑃𝑒𝑛𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑁𝑎𝐶𝑁 = 𝑃𝑒𝑛𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑁𝑎𝐶𝑁 𝑎𝑤𝑎𝑙 − [ 𝑥 ]
1000 1000
740 (750 − 50)
= 0,75 − [ 𝑥 ] = 0,232 𝑔𝑟𝑎𝑚
1000 1000
Perhitungan yang sama dilakukan untuk data pada waktu pengambilan sampel yang
lainnya pada persen solid 40% dan 33,33%. Data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
3
Tabel 4.1. Data Percobaan Penambahan NaCN (40% Solid)
Free add
Ag(NO3)
t (jam) NaCN NaCN DO (ppm) pH
(mL)
(ppm) (gram)
0 - 1000 0,7500 8,9 10,86
1 7,4 740 0,2320 8,7 10,7
2 9,1 910 0,1130 8,1 10,67
4 9,1 910 0,1130 9 10,8
8 9,4 940 0,0920 7,8 11
12 9,4 940 0,0920 7,9 10,7
24 9 900 0,1200 7,4 10,8
Berdasarkan data pada tabel di atas. Dapat diketahui hubungan antara waktu pelindian
terhadap penambahan NaCN dalam sebuah plot grafik sebagai berikut.
0,5000
0,4000
0,3000
0,2000
0,1000
0,0000
0 5 10 15 20 25 30
t (jam)
4
Untuk perhitungan selanjutnya dilakukan dalam mencari nilai persen ekstraksi di setiap
waktu pelindian. Berikut ini contoh perhitungan untuk waktu pelindian 2 jam pada data
percobaan persen solid 40%.
𝑉 𝐷𝑖𝐵𝐾 50 (𝑚𝐿)
• 𝐴𝑢 𝑖𝑛 50 𝑚𝐿 (𝑚𝑔) = 𝐴𝐴𝑆 (𝑝𝑝𝑚)𝑥 𝑉 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑓𝑜𝑟 𝐴𝐴𝑆 𝑥 1000
5 50 (𝑚𝐿)
= 0,9261𝑥 20 𝑥 = 0,0143 𝑚𝑔
1000
𝑉𝑎𝑖𝑟 (𝐿)𝑥1000
• 𝐴𝑢 𝑖𝑛 𝑠𝑜𝑙 (𝑚𝑔) = 𝐴𝑢 𝑖𝑛 50 𝑚𝐿 𝑥 50 (𝑚𝐿)
0,75𝑥1000
= 0,0143 𝑥 = 0,2151 𝑚𝑔
50 (𝑚𝐿)
0,2267/1000
= 500/1000000 = 0,4534 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑡𝑜𝑛
0,4534
= 0,4534+3,1975 = 12,42%
Perhitungan yang sama dilakukan untuk data pada waktu pengambilan sampel yang
lainnya pada persen solid 40% dan 33,33%. Data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
5
Tabel 4.4. Data Percobaan Penentuan Persen ektraksi (33,33% Solid)
Berdasarkan data pada tabel di atas. Dapat diketahui hubungan antara waktu pelindian
terhadap persen ekstraksi dalam sebuah plot grafik sebagai berikut.
100,00%
Persen Ekstraksi (%)
80,00%
60,00%
40,00%
20,00%
0,00%
0 5 10 15 20 25 30
t (jam)
40% solid 33,33% solid
Gambar 4.2.. Hubungan Antara Waktu Pelindian terhadap Persen Ekstraksi
6
5. Pembahasan
7
8
6. Kesimpulan dan Saran
6.1 Kesimpulan
Terdapat dua kesimpulan yang dapat menjawab dua tujuan percobaan pada
praktikum hidro-elektro metalurgi modul ke-5 ini, yaitu.
6.2 Saran
Pada percobaan modul ke-5 ini diperlukan ketellitian yang tinggi karena pada
saat penambahan Ca(OH)2 perlu ditambahkan secara perlahan agar pH yang
didapatkan tidak terlalu naik secara signifikan melebihi rentang pH optimum
proses berlangsung.
7. Daftar Pustaka
9
8. Lampiran
10
Gambar 8.3 Penuangan Bahan ke dalam Botol
11