(KELOMPOK 4 KELAS B )
Disusun Oleh:
Gadis Faradipa Putri (18231096)
Aulia Faradina Hawa (18231097)
Adinda Olivia (18231100)
Annisa Dian ( 18231101)
Leyla Ayu Rindiani ( 18231102)
M. Naufal Aldy ( 18231103)
Galih Noviar Pratama (18231109)
1. Dasar Teori
Campuran gas pada lapisan atmosfir dan mengelili bumi disebut dengan udara.
udara juga memiliki fungsi penting bagi makhluk hidup seperti hewan dan
tumbuhan. Penyokong utama keberlangsungan hidup makhluk hidup di muka bumi
ini yaitu udara.
Campuran gas dalam udara terkandung 78% nitrogen, 21% oksigen, 1% uap
air, karbon dioksida dan gas lainnya(Wikipedia 2013). Udara yang ada dibumi
mengandung bermacam-macam zat. Zat yang paling penting untuk makhluk hidup
di bumi yaitu O2 atau oksigen digunakan untuuk bernafaas dan CO2 atau karbon
dioksida yang digunakan untuk tumbuhan berfotosintesis sedangkan ozon berfungsi
sebagai penahan radiasi sinar UV.
Salah satu jenis senyawa yang sebagai pencemar udara yaitu gas nitrogen
dioksida atau NO2. Gas nitrogen dioksida adalah gas beracun bagi manusia. Gas ini
dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernafasan manusia. Gas nitrogen
dioksida jika masuk ke dalam paru-paru akan membentuk senyawa asam nitrit
(HNO2) dan asam nitrat (HNO3) yang akan merusak jaringan mukosa tubuh.
Menurut WHO setiap tahun terdapat sekitar 200 ribu kematian yang
dikarenakan outdoor polution yang terjadi di perkotaan, dimana 93% terjadi di
negara-negara berkembang (WHO, 1991). Gas nitrogen dioksida yang berwarna
kuning pucat dan menimbulkan bau dapat menyebabkan iritasi pada saluran
pernafasan pada konsentrasi 1,5-2,0 ppm ( Klaesen dkk, 1999). Sumber emisi gas
nitrogen dioksida pada umumnya (73%) berasal dari kendaraan bermotor (Rax R,
1995).
𝐿 𝐿
1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 + 1,2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 745 𝑚𝑚 𝐻𝑔 298 𝐾
𝑉=( ) × 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 × × = 63,42 𝐿
2 304 𝐾 760 𝑚𝑚 𝐻𝑔
15,2328 𝜇𝑔 10
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑁𝑂2 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 1 = × × 1000 = 96,0757 𝜇𝑔/𝑁𝑚3
63,42 𝐿 25
15,2328 𝜇𝑔 10
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑁𝑂2 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 2 = × × 1000 = 96,0757 𝜇𝑔/𝑁𝑚3
63,42 𝐿 25
𝜇𝑔 𝜇𝑔
96,0757 3 + 96,0757 𝑁𝑚 3
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑁𝑂2 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝑁𝑚 = 96,0757 𝜇𝑔/𝑁𝑚3
2
Kurva Kalibrasi
1,0000
0,8000
Absorbansi
0,6000
0,4000
y = 0,8247x + 0,0075
0,2000 R² = 0,9996
0,0000
0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,2
Konsentrasi (mg/L)
5. Penentuan Presisi
6. Penentuan Akurasi
Tabel 6.5. Penentuan Ctarget
Keterangan V Standar (mL) C Standar (ppm) V Total (mL)
C target 0,25 0,6 25
c. Ketidakpastian Presisi
𝑆𝐷 0
𝜇𝑝 = = =0
√𝑛 √3
d. Ketidakpastian Gabungan dan Diperluas
Tabel 6.2. Penentuan Ketidakpastian Gabungan dan Diperluas
Sumber ketidakpastian Satuan Nilai μ μrelatif
Volume contoh mL 10 0.0137 1.87E-06
Kurva kalibrasi µg/mL 0.6093 0.0057 8.67E-05
Pesisi % 0.00 0 0
Jumlah 8.85E-05
μg 0.0001
μk 0.0002
𝜇𝑣𝑐 2 𝜇𝑐𝑥 2 𝜇𝑝 2
𝜇𝑐 (𝑘𝑒𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘𝑝𝑎𝑠𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛) = ±𝐶√( ) +( ) +( )
𝑉𝑐 𝐶𝑥 𝑃
2 2
1,87 × 10−6 8,67 × 10−5 0 2
= 0,6093 √( ) +( ) + ( ) = 0,0001
10 0,6093 0
𝜇 (𝑘𝑒𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘𝑝𝑎𝑠𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢𝑎𝑠) = 𝜇𝑐 × 2
= 0,0001 × 2 = 0,0002
VII. Pembahasan
Penentuan kandungan gas NO2 diudara menggunakan spektrofotometri UV-
Vis. Prinsip didasarkan gas NO2 yang dijerap dalam larutan griess saltzman, sehingga
membentuk suatu senyawa azo dye berwarna merah muda yang stabil setelah 15
menit. Konsentrasi larutan ditentukan secara spektrofotometri UV-Vis pada Panjang
gelombang 550 nm. Cara pengambilan sampel udara dengan menggunakan alat
sampling udara (impinger). Sampling gas NO2 diudara ambien dilakukan dengan cara
memasukkan larutan penjerap (pereaksi griess saltzman) 10 mL kedalam impinger,
lalu hidupkan alat dan atur laju alir 0,5-1 L/menit. Setalah stabil catat laju alir dan
hidupkan stopwatch. Sampling dilakukan 1 jam, catat temperatur dan tekanan udara.
Setelah 1 jam catat laju alir akhir dan matikan alat.
Penentuan gas NO2 diudara dengan menggunakan parameter linieritas, batas
deteksi, akurasi persen temu balik dan estimasi ketidakpastian. Parameter yang
pertama yaitu linieritas, dimana linieritas adalah kemampuan suatu metode analisis
untuk menunjukan hasil pengujian yang sesuai dengan konsentrasi analit yang
terdapat pada sampel pada konsentrasi tertentu.
Pengujian linieritan pada pengujian gas NO2 diudara ambien menggunakan
deret satandar nitrit dengan konsentrasi 0,0; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1,0 µg/L. Hasil
penentuan linieritas didapatkan persamaan garis linier y=0,8247x+0,0075 dengan
nilai koefisien kolerasi (r) sebesar 0,9997, yang artinya persamaan linieritas
memenuhi syarata keberterimaan yaitu nilai r>0,995 jadi bisa dikatakan metode ini
baik digunakan untuk penentuan kandungan gas NO2 diudara ambien.
Penentuan LOD dan LOQ, dimana batas deteksi (LOD) adalah jumlah
terkecil analit terendah dalam contoh yang dapat dideteksi namun tidak dapat
dikuantitasi secara tepat, sedangkan batas kuantitasi (LOQ) adalah kosentrasi
terendah analit dalam sampel yang dapat ditentukan dengan presisi dan akurasi yang
dapat diterima dibawah kondisi yang disepakati. Pecobaan kali ini didapatkan nilai
LOD sebesar 0,0237 µg/mL dan LOQ sebesar 0,0789 µg/mL, bisa dikatakan nilai
LOD dan LOQ baik karena kadar yang didapat tidak melebihi kadar sampel yaitu
0,6093 µg/mL.
Presisi merupakan kedekatan hasil pengukuran yang dilakukan secara
berulang
dalam suatu kondisi yang sama dengan menggunakan alat yang sama. Presisi pada
percobaan kali ini dinyatakan sebagai presentase Relative Percent Different (%
RPD). Penentuan %RPD pada percobaan kali ini dilakukan dengan mengukur
absorbansi sebanyak 2 kali pengulangan. Hasil %RPD yang didapat sebesar 0%, yang
mana nilai presisi memenuhi syarat keberterimaan yaitu %RSD<2%. Jadi bisa
diartikan pada percobaan kali ini memiliki hasil pengulangan pengujian yang baik.
Akurasi adalah tingkat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang
sebenarnya. Akurasi pada percobaan kali ini dinyatakan sebagai
presentase %Recovery. Penentuan nilai akurasi dengan cara mengukur absorbansi
sampel yang telah ditambahkan dengan larutan spike. Hasil akurasi yang didapat pada
percobaan kali ini sebesar 10155,21 %, yang artinya akurasi
pada pengujian kali ini kurang baik karena %Recovery tidak memenuhi syarat
keberterimaan
yaitu 85-115%.
VIII. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengambilan sampel udara dengan parameter NO2 dengan menggunakan alat sampling
udara (impinger). Sampling NO2 dalam udara ambien dilakukan dengan cara
memasukkan larutan penjerap (pereaksi griess saltzman) 10 mL kedalam impinger, lalu
hidupkan alat dan atur laju alir 0,5-1 L/menit. Setalah stabil catat laju alir dan hidupkan
stopwatch. Sampling dilakukan 1 jam, catat temperatur dan tekanan udara. Setelah 1
jam catat laju alir akhir dan matikan alat.
2. Penentuan kandungan gas NO2 di udara menggunakan spektrofotometri UV-Vis.
Prinsip didasarkan gas NO2 yang dijerap dalam larutan griess saltzman, sehingga
membentuk suatu senyawa azo dye berwarna merah muda yang stabil setelah 15 menit.
Konsentrasi larutan ditentukan secara spektrofotometri UV-Vis pada Panjang
gelombang 550 nm. Hasil konsentrasi gas NO2 di udara didapatkan rata-rata sebesar
96,0757 𝜇𝑔/𝑁𝑚3 , sedangkan hasil konsentrasi gas NO2 dengan menggunakan kurva
kalibrasi didapatkan rata-rata sebesar 0,6093 µg/mL.
3. Penentuan kandungan gas NO2 di udara didapatkan persamaan garis linier yaitu
y=0,8247x+0,0075. Nilai r yang didaptkan dari persamaan linier yaitu 0,9997 yang
artinya persamaan linieritas memenuhi syarata keberterimaan yaitu nilai r>0,995. Nilai
LOD adalah sebesar 0,0237 µg/mL sedangkan nilai LOQ sebesar 0,0789 µg/mL, bisa
dikatakan nilai LOD dan LOQ baik karena kadar yang didapat tidak melebihi kadar
sampel yaitu 0,6093 µg/mL. Nilai presisi dari %RSD didapatkan hasil sebesar 0% yang
artinya nilai presisi memenuhi syarat keberterimaan yaitu %RSD<2%. Nilai
%Recovery 10155,21 % yang artinya akurasi pada pengujian kali ini kurang baik
karena %Recovery tidak memenuhi syarat keberterimaan yaitu 85-115%. Nilai
estimasi ketidakpastian volume contoh uji didapat sebesar 0,0137 mL. Nilai estimasi
ketidakpastian kurva kalibrasi yang didapat sebesar 0,0057. Nilai estimasi
ketidakpastian presisi didapat sebesar 0. Nilai estimasi ketidakpastian gabungan
didapatkan sebesar 0,0001 dan nilai estimasi ketidakpastian diperluas didapatkan hasil
sebesar 0,0002. Nilai estimasi ketidakpastian semakin mendekati nilai nol maka bisa
dikatakan pengujiannya baik karena kesalahan yang dihasilkan saat pengujian hanya
sedikit.
DAFTAR PUSTAKA
Jusuf, Anwar dan Wahyu Aniwidianingsih, Pengaruh Polusi Udara Terhadap Kesehatan,
Makalah disampaikan pada Lokakarya Strategi Penurunan Emisi Kendaraan
Terintegrasi, Jakarta, 16-1 8 Oktober 2001.
Klaasen, Curtis D. & Watkin, John B, Casarett & Doull's Toxicology, The basic Science of
Poison, Fifth edition, Companion Handbook, McGraw-Hill, The USA, 1999.
Rax, R., Pemantauan kualitas udara dan tingkat kebisingan DKI Jakarta 1994-1995. Lokakarya
Baku Mutu Udara Ambient dan Tingkat Kebisingan di Wilayah DKI Jakarta. KP2LDKI,
24 Agustus 1995, Jakarta. 1995.
World Health Organization, Health and Environment in Sustainable Development, Five Year
After the Earth Summit, Geneva, Switzerland, 1991 (ha1.87)