Anda di halaman 1dari 5

Laporan praktikum 1 Aerasi

Senin, 9 Januari 2017

Praktikum 1 Aerasi
A. Tujuan
1. Menentukan Koefisien Transfer Gas total/keseluruhan k2.
2. Menentukan kemampuan pemberian oksigen (oxygenation capacity (O.C)) oleh
aerator gelembung.
B. DasarTeori
Aerasi merupakan salah satu bagian yang penting dalam unit pengolahan air minum
dan air buangan. Tujuan aerasi dalam proses pengolahan air adalah mengoksidasi besi
dan mangan terlarut dalam air (terutama air tanah) pengurang rasa ,baudan substansi
volatile (organik) serta pengaturan kesetimbangan karbon atmeladarlui pengurangan
kandungan CO2. Dalam pengolahan air buangan, aerasi digunakan untuk menyediakan
oksigen bagi mikroba dalam tangki aerasi.
Transfer oksigen dari udara ke air terjadi melalui interface udaraair, beberapa teknik
aerator telah dikembangkan untuk menciptakan dan memaksimalkan area kontak
(interfacial), dalam rangka untuk meningkatkan laju transfer oksigen. Terdapat
perbedaan antara aerator yang menyebarkan air keudara dan aerator yang menyebarkan
udara kedalam air. Aerator dapat diklasifikasikan menjadi, aerator gravitasi, aerator
spray, aerator gelembung dan aerator mekanis.
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Penentuan nilai koefisien transfer gas total (k2)
Aerator gelembung
Gelas beaker 1000 ml
(5 buah)
PH meter
(1 buah)
Termometer
(1buah)
b. Penentuan oksigen terlarut
Botol BOD
(5 buah)
Peralatan titrasi :
buret 50 ml
(1 buah)
double camp. Statip
(1 buah)
Pipet 2 ml
(2buah)
Labu erlenmayer
(5 buah)
Gelas Ukur 100 ml
Botol Semprot
2. Bahan
a. Penentuan nilai koefisian transfer gas total (k2)
Air Sampel
b. Penentuan oksigen terlarut
Mangan Sulfat
Alkali Iodida
Page | 1

Laporan praktikum 1 Aerasi


Senin, 9 Januari 2017

Amylum (starch)
Sodium Tiosulfat
Asam Sulfat
Aquadest

D. Prosedur Percobaan
1. Prosedur penentuan nilai koefisien transfer gas total/keseluruhan (k2).
a. Lakukan analisa oksigen terlarut (DO), PH dan suhu awal dari air yang sudah
dibuat dalam kondisi anaerobik. Untuk analisa DO dilihat prosedur percobaan
II.
b. Buatlah air bersih/aquadest menjadi dalam kondisi anaerobic (air olahan)
dengan menambahkan sejumlah Na2SO3.xH2O, tambahkan 8 mg/l Na2SO3
untuk setiap 1 mg/l O2.
c. Siapkan reaktor aerasi (gelas beaker 1000 ml) dan aerator gelembungnya.
d. Tentukan waktu aerasi (0; 60; 120; 180; 240 detik).
e. Masukan air olahan kemasing-masing gelas beaker sampai 1000 ml.
f. Lakukan aerasi untuk setiap gelas beaker dengan waktu-waktu yang telah di
tentukan.
g. Setelah waktu yang di tentukan, lakukan analisa DO, pH dan suhu lagi (untuk
setiap air yang sudah di aerasi).
2. Prosedur analisa oksigen terlarut DO dengan menggunakan metode winkler.
a. Sediakan botol BOD (volume 300 ml ) yang bersih catat nomor dan volume
botol.
b. Isi botol dengan sampel sampai penuh, usahakan selama pengisian tidak ada
gelembung udara di dalam botol. Untuk hal ini ada cara khusus jika sampel
diambil di badan air seperti sungai yaitu menggunakan DO sampel.
c. Tutup botol jika sudah tidak ada gelembung udara di dalam botol, buang sisa air
yang tertinggal di dalam botol.
d. Buka tutup botol segera tambahkan 2 ml larutan MnSO4 dan 2 ml larutan alkali
iodida, melalui mulut botol (ujung pipet menyentuh mulut botol).
e. Tutup botol, bolak balikkan botol, jika timbul endapan coklat berarti ada oksigen
terlarut (DO) dalam air. Jika timbul endapan putih - menunjukan DO = 0 jika
timbul endapan coklat lakukan langkah berikut :
Diamkan endapan mengendap sampai kira-kira 1cm diatas dasar botol.
Larutkan endapan dengan menambahkan 2 ml asam sulfat pekat
(penambahan melalui mulut botol).
Tutup botol,kemudian bolak-balikan botol sampai endapan larut sempurna.
Siapkan alat titrasi, masukan larutan Na-tiosulfat kedalam buret, tetapkan
miniskus pada nol (0).
Pindahkan larutan secara kuantitatif dan hati-hati (jangan menimbulkan
gelembung udara) kedalam labu erlenmayer 500 ml. bilas botol dengan
sedikit aquadest, masukan air bilasan kedalam labu erlenmayer.
Titrasi sampai warna kuning muda, tambahkan 2-3 ml larutan amylum =
timbul warna biru tua.
Page | 2

Laporan praktikum 1 Aerasi


Senin, 9 Januari 2017

Lanjutkan titrasi sampai warna biru tua tepat hilang (larutan menjadi
bening, jika di diamkan beberapa saat akan biru kembali) catat pemakaian
Na-tiosulfat (ml titran), masukkan kedalam perhitungan.

E. Data Pengamatan
t (detik)

60

120

180

240

7,01

6,96

7,02

6,92

6,85

T (Suhu C)

26

26

26

26

26

Pemakaian Natiosulfat (ml


titran)

2,7

2,9

2,9

3,4

3,3

pH

F. Perhitungan
Suhu

= 26 C Cs, mg/L O2 = 8,2

Tekanan ATM

= 760 mmHg Faktor Koreksi = 1,00

D.O awal

= 1,82 mg/L

pH awal

= 7,01

Cs = 8,2 x 1,00 = 8,2 mg/L


Oksigen terlarut (DO), mg/L O2 =
a

: ml titran (Na-thiosulfat)

: normalitas Na-thiosulfat

t (detik)
Oksigen terlarut (DO),mg/L
O2

Log

60

120

180

240

1,82

1,92

1,94

2,26

2,33

0,98

0,97

0,92

0,90

= -o,4343.K2 t

Page | 3

Laporan praktikum 1 Aerasi


Senin, 9 Januari 2017

Grafik 1. Semi Log Curve

Axis Title

K2

0.9
0

50

100

150

200

250

300

t (Detik)

Diambil data dititik x(240), y(0,908)


Jadi perhitungan k2 :
0,4343 k2 =
k2 =
k2 = 0,00871

G. Pembahasan Data
Dari kegiatan praktikum yang sudah dilakukan didapat beberapa hal :
1) Kurangnya ketilitian kelompok kami dalam melakukan praktikum sehingga hasil
praktikum kurang optimal.
2) Dari data grafik didapat nilai k2 sebesar 0,00871/detik, yang berarti koefisien
transfer gas yang ada pada air sampel sebesar 0,00871/detik.
3) Dalam praktikum aerasi pH, suhu dan tekanan diukur, karena hal tersebut dapat
mempengaruhi masuknya oksigen kedalam air.
4) pH sebelum diaerasi lebih besar dibanding pH pada sampel yang telah di aerasi.

Page | 4

Laporan praktikum 1 Aerasi


Senin, 9 Januari 2017

H. Kesimpulan
Dari percobaan aerasi yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan :
1) Dalam melakukan kegiatan praktikum sangat diperlukan ketelitian yang tinggi, agar
hasilnya optimal.
2) Kami dapat mengetahui dan memahami prosedur dalam melakukan kegiatan aerasi
dan pengolahan datanya.
3) Dalam praktik dilapangan kegiatan ini bisa diterapkan dalam bidang pengolahan air
minum, sebagai pengolahan air baku.

I. Referensi
1. Modul Praktikum Aerasi 2016/2017
2. Data pratikum pada tanggal 9 Januari 2017.

Page | 5

Anda mungkin juga menyukai