DOSEN PENGASUH:
ENCIK WELIYADI, S.Pi., M.Sc
A. Pendahuluan
Produktifitas Perairan adalah gambaran atau kondisi tingkat kesuburan dari suatu
perairan. Untuk mengukur seberapa besar tingkat kesuburan di perairan tertentu
adalah dengan menghitung Produktifitas Primer di perairan tersebut. Produktifitas
primer adalah jumlah energi cahaya yang diserap dan disimpan oleh jasad produser
“fitoplankton” sebagai makanan (bahan organik), melalui proses fotosintesa dan
kemosintesa dalam periode waktu tertentu.
Nilai produktivitas primer yang dihasilkan oleh organisme-organisme eutotrof
tersebut dapat diduga dari kemampuannya melakukan fotosintesa. (Anonim, 1992).
Dalam penggunaan metode oksigen, didasarkan atas terbentuknya oksigen selama
berlangsungnya proses fotosintesis. Diasumsikan bahwa dalam proses fotosintesis,
jumlah oksigen setara dengan jumlah karbondioksida (CO2) yang terpakai. Meskipun
asumsi ini tidak terlalu tepat, tetapi cara peritungan karbon yang terbentuk dari evolusi
oksigen masih dapat di gunakan.
Secara sederhana reaksi kimia sederhana dari proses fotosintesa dapat dinyatakan sbb :
Energi cahaya
6 CO2 + 6 H2O -----------------------> C6H12O6 + O2
Suplai nutrien
Dari reaksi di atas, memperlihatkan bahwa untuk membentuk 6 molekul O2
membutuhkan 6 molekul CO2. Jadi untuk mengubah nilai mg O2 yang terbentuk
(selama fotosintesa) ke dalam unit mg C adalah :
6 atom C 6 x 12
0.375
12 atom O 12 x 16
B. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui nilai produktifitas primer di perairan laut
yang berlokasi di perairan Pantai Amal, dengan menggunakan metode oksigen atau
winkler.
2. Alat
a. Botol winkler
b. Pipet ukur volume 5 ml, 10 ml, dan 50 ml
c. Pipet tetes
d. Erlenmeyer 125 ml
e. Gelas piala 400 ml
D. Lokasi Praktikum
Praktikum mata kuliah Planktonologi akan dilaksanakan di Kepulauan Derawan,
Kabupaten Berau, propinsi Kalimantan Timur.
Dasar Tanah
Nilai oksigen terlarut hasil pengukuran di atas kemudian dikonversi ke satuan mg
C/l/jam dengan formula Vollenweider (1969) dalam Kaswaji (1993) yaitu :
Ket:
0.375 = Koefisien konversi oksigen menjadi karbon
KF = Koefisien Fotosintesis : 1,2
Selain itu, produksi primer juga dapat dikonversi ke satuan mg C/m3/jam dengan
menggunakan rumus berikut (Umaly dan Cuvin, 1988) yaitu:
Ket:
0.375 = Koefisien konversi oksigen menjadi karbon
KF = Koefisien Fotosintesis : 1,2
1000 = konversi dari Liter ke M3.
1. Ambil contoh air yang sudah disiapkan dan masukkan ke dalam botol winkler
2. Tambahkan 1 ml MnSO4 dan 1 ml Alkali iodida azida dengan ujung pipet tepat diatas
permukaan sampel.
3. Tutup segera sampel dalam botol winkler tersebut, dan homogenkan hingga terbentuk
gumpalan sempurna.
4. Biarkan gumpalan mengendap selama 5 – 10 menit
5. Tambahkan 1 ml larutan H2SO4 pekat, tutup dan homogenkan hingga endapan larut
dengan sempurna.
6. Pipet 50 ml dan masukkan ke dalam erlenmeyer 150 ml.
7. Titrasi dengan natrium thiosulfat hingga membentuk warna kuning muda, dan
tambahkan amilum/kanji sebanyak 3 tetes.
8. Lanjutkan titrasi dengan natrium thiosulfat sampai warna biru tepat hilang.
9. Perhitungannya nilai O2 dalam mg/L adalah sbb;
O2 terlarut (mg/l) = V x N x 8000 x F
50
FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM PLANKTONOLOGI
A. Ketentuan Penulisan
Laporan praktikum ini ditulis pada kertas ukuran A4 70 gram, dengan margin berukuran
4,3,3,3 cm. Format huruf adalah Times New Roman dan ukuran spasi yaitu 1,5.
Sistematika penulisan laporan adalah sebagai berikut :
Sampul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud Dan Tujuan
II. TINJAUAN PUSTAKA
III. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
3.2 Alat dan Bahan
3.3 Prosedur Kerja
3.4 Analisa Data
IV. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Praktikum
4.2 Pembahasan
V. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN