Anda di halaman 1dari 9

PENGUKURAN KADAR GAS CO DAN CO2

KELOMPOK 2
Juli Sabarkah 20180301170
Suci Tali Styowati 20180301168
Metta Idellia 20180301204
Rudi Fajarudin
Erni

Universitas Esa Unggul


Fakultas Kesehatan Masyarkat
2019

1
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Gas adalah salah satu dari empat wujud dasar materi (lainnya
adalah padat, cairan, dan plasma). Gas murni dapat tersusun dari atom
(misalnya gas mulia seperti neon), molekul elemen yang tersusun dari satu
jenis atom (misalnya oksigen), atau molekul senyawa yang tersusun dari
berbagai macam atom (misalnya karbon dioksida). Campuran gas akan
mengandung beragam gas murni seperti udara. Hal yang membedakan gas dari
cairan dan padat adalah pemisahan partikel gas yang sangat besar. Pemisahan
ini biasanya membuat gas tak berwarna menjadi tak terlihat oleh pengamatan
manusia.
Karbon monoksida ( CO ) adalah gas yang tak berwarna, tak berbau, dan tak
berasa. Ia terdiri dari satu atom karbon yang secara kovalen berikatan dengan satu
atom oksigen. Dalam ikatan ini, terdapat dua ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen
koordinasi antara atom karbon dan oksigen.
Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran tak sempurna dari
senyawa karbon, sering terjadi pada mesin pembakaran dalam. Karbon
monoksida terbentuk apabila terdapat kekurangan oksigen dalam proses
pembakaran. Karbon monoksida mudah terbakar dan menghasilkan lidah api
berwarna biru, menghasilkan karbon dioksida. Walaupun ia bersifat racun, CO
memainkan peran yang penting dalam teknologi modern, yakni merupakan
prekursor banyak senyawa karbon.
Karbon dioksida (CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa
kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan
sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan
standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di
atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume, walaupun jumlah ini
bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas
rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan
kuat.
Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi,

2
dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada
proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen
penting dalam siklus karbon. Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil
samping pembakaran bahan bakar fosil.
Karbon dioksida anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan
proses geotermal lainnya seperti pada mata air panas. Karbon dioksida tidak
mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1 atm namun langsung
menjadi padat pada temperatur di bawah -78 °C. Dalam bentuk padat, karbon
dioksida umumnya disebut sebagai es kering. CO2 adalah oksida asam. Larutan
CO2 akan mengubah warna lakmus dari biru menjadi merah muda.
Karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2) tergolong gas yang
dapat mencemari udara. Keracunan gas karbon monoksida (CO) dapat
menyebabkan turunnya kapasitas transportasi oksigen dalam darah oleh
hemoglobin dan penggunaan oksigen di tingkat seluler. Gas CO2 sebenarnya
tidak beracun bagi organisme perairan, namun pada konsentrasi tertentu dapat
mengganggu sistem pernafasan pada manusia dan hewan yang dapat
mengakibatkan mati lemas karena kekurangan oksigen.

B. PENENTUAN TITIK SAMPEL KADAR GAS CO DAN CO2


Dalam hal ini yang menjadi contoh adalah rumah sakit dan yang yang di
ukur ada bermacam-macam. Parameter gas-gas polutan yang dipantau/diukur :
H2S, NH3, CO, SO2, HC, Ozon, Ether dan NO2. Ini terbatas pada gas-gas H2S,
NH3, SO2 dan NO2, sedangkan untuk gas-gas CO, Ozon, HC dan Ether tidak
dibahas karena metode yang digunakan adalah sistem kering dan dapat
dilakukan pembacaan langsung.
1. Lokasi pengambilan sampel
a. Ruang perawatan pasien
b. Ruang laboratorium
c. Instalasi Gizi/ dapur
d. UGD
e. Laundry

3
f. Ruang farmasi
2. Titik pengambilan sampel Jumlah titik sampel minimal 10 % dari jumlah
masing-masing ruangan
3. Waktu pengambilan sampel Pengambilan sampel gas polutan dilakukan
pada siang hari.
4. Cara pengambilan sampel
a. Nama alat :
1) Impinger Gas Sampler (untuk pengambilan sampel gas : H2S, NH3,
SO2, Ozone, NO2)
2) Plastic Bag (untuk pengambilan sampel gas : HC, CO, Ether)
b. Persiapan :
1) Impinger Gas Sampler
a) Lakukan uji fungsi alat dengan menggunakan aquades sebagai
pengganti absorbans.
b) Siapkan dan set alat pada lokasi pengambilan sampel
2) Plastik Bag
a) Siapkan plastik bag
b) Cek dari kemungkinan adanya kebocoran
c. Cara pengoperasian :
1) Impinger Gas Sampler
a) Letak alat Letakan alat pada titik pengambilan sampel yang sudah
ditentukan
b) Merangkai alat :
 5 tabung impinger yang telah diisi larutan absorbans (+ 10 ml)
masing-masing dihubungkan dengan tabung impinger yang
berisi silikagel menggunakan slang penghubung dari plastik.
 Masing-masing tabung diatur pada alat air gas sampler (Vacum
pump)
 5 tabung yang berisikan larutan absorbans masing masing
dihubungkan dengan pompa vacum pada inlet dengan
menggunakan slang penghubung dari plastik.

4
c) Cara pengambilan sampel :
 Kabel power dihubungkan dengan listrik, kemudian pompa
vacum dihidupkan dengan mengatur panel ke posisi ON.
 Masing-masing skala flow meter diatur debitnya dan dalam
posisi low atau high sesuai dengan aliran udara yang
dikehendaki.
 Jika pengambilan sampel telah selesai, matikan alat dengan
merubah panel vacum ke posisi OFF.
 Masing-masing tabung impinger yang berisi larutan absorbans
dilepas kemudian larutan absorbans dipindahkan ke dalam botol
sampel warna gelap/coklat dan diberi tanda, kemudian disimpan
dalam box pendingin tempat sampel.
 Selanjutnya pengujian sampel gas dapat diperiksa di
laboratorium.
d) Lama pengukuran
 NH3, SO2, dan NO2 dilakukan selama 1 jam
 H2S dilakukan pada siang hari selama 30 menit.
2) Plastic Bag
a) Sampel :
 Udara dihisap sejumlah volume tertentu dengan bantuan pompa
vacum, udara yang telah terhisap dimasukan ke dalam plastic
bag.
 Tutup mulut plastik bag dengan rapat
 Analisa di laboratorium.
b) Lama pengukuran : Pengukuran dilakukan secara sesaat
C. PRINSIP PENGUKURAN KADAR GAS CO DAN CO2
1. Ruang lingkup
Standar ini meliputi penentuan komposisi gas karbon monoksida (CO),
karbon dioksida (CO2), dan oksigen (O2) dari emisi gas buang sumber tidak
bergerak dengan peralatan analisis otomatik portabel.

5
2. Istilah dan Definisi
Emisi adalah zat, energi, dan atau komponen lain yang dihasilkan dari
kegiatan yang masuk atau dimasukkan ke udara ambien.
Kantong contoh uji (sampler bag) adalah kantong terbuat dari bahan karet atau
plastik inert yang digunakan sebagai tempat mengumpulkan contoh uji.
3. Prinsip
Pengambilan contoh uji dilakukan dengan cara menghisap gas
menggunakan bola penghisap ke dalam kantong contoh uji, yang kemudian
dianalisis menggunakan peralatan otomatik portabel.
4. Bahan
Gas standar dengan kemurnian tinggi dan bersertifikat untuk masing-masing
gas CO, CO2 dan O2.
5. Peralatan
a. Pipa pengambil contoh uji gas terbuat dari stainless steel;
b. Alat ukur komposisi gas co, co2 dan o2 otomatik portabel;
c. Bola hisap;
d. Kantong pengambil contoh uji.

Gbr. Diagram pengambilan uji gas


Keterangan gambar:
A adalah cerobong;
B adalah pipa pengambil contoh uji (stainless steel);
C adalah lubang pengambilan contoh uji;
D adalah elemen pemanas;

6
E adalah sumber listrik;
F adalah bola hisap contoh uji;
G adalah sambungan;
H adalah kantong contoh uji

Gbr. Pengukuran contoh uji

Keterangan gambar:

A adalah kantong contoh uji;

B adalah alat analisis otomatik;

C adalah sumber listrik;

D adalah tampilan hasil pengukuran gas.

5. Pengambilan contoh uji


a. Masukkan pipa pengambil contoh uji gas ke dalam lubang pengambilan
contoh uji.
b. Panaskan pipa pengambil contoh uji hingga temperatur 1200C
c. Pasang bola hisap yang telah dirangkai dengan kantong pengambil
contoh uji lainnya.
d. Lakukan pencucian bagian dalam kantong sebanyak 2 kali, isi kantong
pengambil contoh uji dengan cara memompa bola hisap sampai kantong
terisi penuh, kemudian isinya dikeluarkan.
e. Isi kantong pengambil contoh uji sampai kantong terisi penuh, lalu
kantong ditutup.

7
6. Pengukuran contoh uji
a. Nyalakan alat ukur komposisi gas otomatik sampai pembacaan stabil
b. Setelah stabil, hubungkan alat dengan kantong pengambil contoh uji, lalu
alirkan gas ke alat ukur.
c. Catat nilai konsentrasi CO (ppm), CO2 (%), dan O2 (%) yang terbaca.

8
DAFTAR PUSTAKA

SNI 19-7117.10-2005 : Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak –


Bagian 10: Cara uji konsentrasi CO, CO2, dan O2 dengan
peralatan analisis otomatik
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1335/Menkes/Sk/X/2002 Tentang Standar Operasional Pengambilan Dan
Pengukuran Sampel Kualitas Udara Ruangan Rumah Sakit Menteri
Kesehatan Republik Indonesia,

Anda mungkin juga menyukai