NIM : P17333121511
MatKul : Penyehatan Udara
Jawaban
1. Jenis dan proses Industri
Pengujian emisi cerobong ini di lakukan di Industri Kimia daerah cilegon dengan
menggunakan metode pengujian di direct reading. Pada industri kimia terdapat proses
mengolah bahan baku / bahan mentah menjadi suatu hasil / produk dengan
memanfaatkan proses-proses kimia. Proses-proses kimia yang dilakukan dalam
industri proses kimia adalah reaksi kimia dan peristiwa kimia fisik.
Peristiwa kimia fisik antara lain :
a) Pencampuran molekuler bahan-bahan dengan rumus dan struktur molekul yang
berlainan.
b) Pengubahan fase, antara lain : penguapan, pengembunan, pengkristalan
c) Pemisahan campuran menjadi zat-zat penyusunnya yang lebih murni, contohnya
adalah: Pabrik ethylene. yang dibuat melalui serangkaian proses kimia. reaksi
kimia itu sendiri seperti reaksi reduksi, oksidasi, dll
Rangkaian seluruh peralatan pengambil contoh uji seperti pada Gambar diatas
Dimasukkan pipa pengambil contoh uji pada posisi titik-titik lintas catat pembacaan
awal V1 (L) pada gas meter/atau flowmeter.Dihidupkan pompa penghisap udara dan
atur laju alir dengan putaran pompa sesuai.Setelah kurang lebih 2 menit
(disesuaikan dengan jumlah titik pengukuran dan konsentrasi partikel), pindahkan
pipa pengambil contoh pada titik lintas pengukuran berikutnya. Dicatat tekanan (Pm)
dan temperatur (tm) pada gas meter atau alat sampling. Dicatat pembacaan akhir gas
meter V2 (L) atau flowmeter. Setelah dingin lepaskan filter dari tempat
pemegangnya lalu masukkan ke dalam kotak filter.Tandai botol penyimpan filter
dengan jelas. Filter contoh uji yang berada dalam wadah dipanaskan pada
temperatur 105°C selama 2 jam, kemudian biarkan sampai temperatur kamar dan
simpan di dalam desikator selama 24 jam.Ditimbang kembali filter contoh uji
sampai diperoleh berat yang konstan W2 (g).Kondisi total partikulat dalam gas
buang kering dihitung pada kondisi normal 25 oC dan 760 mmHg dengan rumusan
sebagai berikut :
(�2 − �1)
�� = � 1000
��
Keterangan :
Cn adalah konsentrasi partikel dalam gas buang kering (mg/Nm3 )
W1 adalah berat filter kosong (g)
W2 adalah berat filter setelah pengambilan contoh uji Vn adalah volum penghisapan
gas buang kering pada kondisi standar 25 oC, 760 mmHg(m3 )
c) Pengujian Opasitas Menggunakan Skala Ringelmann Untuk Asap Hitam Pada
Cerobong batubara.
Opasitas hitam yang keluar dari cerobong ditentukan dengan cara membandingkan
warna asap yang paling sesuai dengan warna skala ringelmann. Ukuran opasitas dari
suatu sumber bahan bakar atau proses dibandingkan dengan latar belakangnya
dengan satuan persen (%).
Beban Emisi maksimum yang dikeluarkan oleh boiler periode agustus 2013 pada boiler
dengan jumlan nilai beban emisi Nitrogen Dioksida pada bahan bakar batubara dan
bahan bakar gas sebesar 16769,59 Kg/6 bulan. Pada periode februari 2015 menunjukkan
bahwa hasil beban emisi pada Sulfur Dioksida sebesar 28452,58 Kg/6 bulan. Beban
emisi partikulat menunjukkan hasil tertinggi pada periode februari 2013 sebesar 3821,11
Kg/6 bulan. Beban Emisi yang dikeluarkan oleh sumber pencemar sangat
mempengaruhi keadaan lingkungan disekitar area kerja industri.Waktu operasi boiler
yang dijalankan oleh industri kimiadaerah Cilegon ini secara berlangsung tanpa di
istirahatkan kecuali sedang dalam perbaikan. Semakin lama waktu operasi boiler maka
akan semakin besar emisi yang dikeluarkan oleh cerobong tersebut. Jika beban emisi
semakin turun akan berdampak lebih baik pada lingkungan serta merupakan tanda
keberhasilan dalam pengelolangan lingkungan semakin baik
Hasil Pengujian Sampel Udara Ambien Setelah dilakukan pengujian emisi cerobong
boiler yang merupakan sumber pencemar udara, serta didapatkan beban emisi yang
dikerluarkan cerobong boiler maka data ini akan dijadikan untuk hasil pengujian udara
ambient sebagai pengaruh sumber pencemar terhadap udara ambien di area industri
kimia daerah cilegon. Titik pengambilan sampel udara ambient berdasarkan arah angin
dominan. Titik A adalah bagian barat industri (Up wind) dan Titik B adalah bagian
timur industri (Down wind) Hasil pengujian udara ambien dengan 2 titik pemantauan
yaitu titik A baian barat industri (Up wind) dan titik B bagian timur industri (Down
wind) dengan periode 5 pemantauan dapat dilihat di tabel berikut.
Berdasarkan data yang dilihat dari Tabel 2 Secara umum hasil pengujian kadar gas
Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2), Partikulat/Debu, Karbon Monoksida
(CO) dan Oksidan (O3) di udara ambien wilayah industri kimia daerah Cilegon dalam
batas aman atau dibawah baku mutu yang telah ditentukan berdasarkan Peraturan
Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara
Garibaldi
Dibawah bimbingan Dr. Sutanto M.Si dan Dra. Ani Iryani M.Si
Abstrak
Cerobong asap merupakan struktur/bangunan untuk ventilasi panas gas buang atau asap
dari boiler, kompor, tungku atau perapian ke luar atmosfer. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat cemaran SO2, NO2, Partikulat/debu dan Opasitas yang dihasilkan oleh aktifitas
industri kimia. Pencemaran udara dari cerobong asapdapat ditentukan dengan menghitung indeks
status mutu udara ambien dengan nilai maksimum 0.1. Indeks ini digunakan untuk menilai status
mutu udara dengan mengacupada lima parameter, yaitu CO, TSP (Total Suspended
Particulate),NO2, SO2 dan O3. Hasil pengujian udara ambien yang meliputi gas zat pencemar NO2,
SO2, O3, CO dan Partikulat dinyatakan bagus/masih dibawah baku mutu udara ambien yang
mengacu pada peraturan PPRI no.41 tahun 1999, namun tidak berpengaruh terhadap status mutu
udara karena setiap parameter mempuyai nilai bobot yang berbeda-beda yang hasilnya
menunjukkan bahwa status mutu udara ambient daerah sekitar industri kimia daerah Cilegon
tercemar. Nilai tertinggi pada periode agustus 2014 sebesar 0,1873 bahkan sampai periode februari
2015 dinyatakan tercemar dengan nilai indeks status mutu udara sebesar 0,1687 yang melebihi
standar dari indeks status mutu udara sebesar 0,1.
PENDAHULUAN
Masalah lingkungan semakin lama cemaran. Di daerah perkotaan, gas pencemar
semakin berkembang, semakin besar dan berasal dari asap kendaraan, asap buangan
serius.Persoalnya bukan saja bersifat lokal, pabrik, pembangkit tenaga listrik, asap
tetapi sudah menjadi permasalahan global. rokok, dan sebagainya yang berhubungan
Dampak yang terjadi terhadap lingkungan erat dengan aktivitas manusia (Nugroho,
tidak hanya terkait pada satu atau dua segi 2009).
saja, namun saling terkait dan saling Berubahnya kualitas udara akan
mempengaruhi satu sama lain. Apabila salah menyebabkan timbulnya beberapa dampak
satu sistem lingkungan terkena masalah, lanjutan, baik terhadap kesehatan manusia
maka berbagai subsistem lainya akan dan makhluk hidup lainnya, aspek estetika
mengalami dampak pula. udara, keutuhan bangunan, dan
Pencemaran udara merupakan lainnya(Hermien 2007).
masuknya atau tercampurnya unsur-unsur Pengolahan lingkungan menjadi
berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat bahasan yang menarik bila dikaitkan dengan
mengakibatkan terjadinya kerusakan dampak yang muncul dari aktifitas industri
lingkungan sehingga menurunkan kualitas tersebut. Salah satu yang perlu diperhatikan
lingkungan.Kegiatan industri dengan adalah bagaimana proses produksi tetap
cerobongnya menghasilkan emisi yang berjalan tanpa mempengaruhi keadaan
sangat tinggi dengan sekian banyaknya jenis lingkungan.Oleh karena itu perlu dilakukan
kegiatan industri maka emisi cerobong yang pemantauan yang berkelanjutan supaya
dihasilkan semakin besar, terutama untuk masyarakat bisa mengetahui status mutu
kegiatan industri yang menghasilkan bahan udara di daerah industri.
berbahaya dan beracun (KLH, 2008 dalam
Puspitasari, 2011). Tujuan Penelitian
Kualitas udara ambient merupakan Tujuan dari penelitian ini adalah :
tahap awal untuk memahami dampak negatif 1. Mengetahui tingkat cemaran emisi
cemaran udara terhadap lingkungan.Salah NO2, SO2, debu dan opasitas yang
satu kualitas udara ambien ditentukan oleh dihasilkan oleh aktifitas boiler
kuantitas emisi cemaran dari sumber
daerah Cilegon selama 5 periode Rancangan Penelitian
pemantauan. Penelitian dilakukan dengan
2. Mengamati pengaruh beban emisi beberapa tahap diantaranya sampling,
yang di keluarkan oleh boiler analisis laboratorium, analisis data dan
batubara dan boiler gas terhadap evaluasi.Pengambilan data dilakukan untuk
udara ambien mendapatkan data awal dan informasi emisi
3. Menentukan indeks status mutu gas buang.Analisis laboratorium dilakukan
udara di area lingkungan kerja untuk mengetahui nilai emisi cerobong
industri kimia daerah Cilegon. boiler dan kadar udara ambient. Evaluasi
kadarpencemar yang ada digunakan untuk
Manfaat Penelitian menyimpulkan semua aspek yang terjadi
Manfaat dari penelitian ini adalah pada permasalahan kadar gas buang yang di
memberikan informasipencemaran aktifitas ikuti dengan pemantauan udara ambien.
boiler, kualitas udara ambien di sekitar area Hasil pegujian emisi boiler dan udara
industri serta sebagai bahan evaluasi polusi ambien ini akan di evaluasi untuk
udara ambien yang dihasilkan oleh aktifitas menentukan indeks status mutu udara
boiler. selama 5 periode pemantauan. Pada
pengambilan sample udara ambien
METODA PENELITIAN dilakukan di Industi Kimia daerah cilegon
Penelitian ini dilakukan di dan dilakukan pengujian udara ambien
laboratorium PT. Unilab Perdana yang dilakukan di PT. Unilab Perdana.
berlokasi di Jl. Cipulir Raya No. 10 Padapengujian emisi cerobong
Kebayoran Lama Jakarta Selatan dan boiler dilakukan di Industri Kimia daerah
industri kimia daerah cilegon.Penelitian ini cilegon dengan menggunakan metode
dilakukan pada bulan Februari sampai April pengujian di direct reading.Pemantauan zat
2015. pencemar cerobong boiler dan udara ambien
2 periode awal dilakukan oleh PT. Unilab
Alat dan Bahan Perdana.Titik pengambilan sampel udara
Peralatan yang digunakan dalam ambient berdasarkan arah angin
penelitian ini diantaranyaTeropong Opasitas, dominan.Titik A adalah bagian barat pabrik
botol impinger, Wet Gas Meter / Gas yang merupakan titik awal sebelum ada
Sampler, Gas Analyzer E-4400, Detektor percemar cerobong (Up wind).Titik B adalah
NDIR, barometer, air sampler, dust sampler, bagian timur industri titik yang merupakan
peralatan gelas di laboratorium seperti pipet, titik pengambilan sampel udara ambient
labu ukur dan gelas piala serta alat ukur setelah pencemar cerobong boiler terbawa
spektrofotometer DR 2008 Hach dan neaca angin (Down wind).Titik C adalah titik
analitik danbahan-bahan yang digunakan pencemar boiler batubara dan boiler gas.Peta
untuk penelitian ini diantaranya adalah lokasi pengambilan sampel udara ambient
standar SO2, NO2dan O3, penjerap SO2, dan pengambilan sampel pencemar cerobong
NO2dan O3 sertakertas saring sebagai boiler batubara dan boiler gas sebagai
penjerap debu. berikut.
900
800 Nitrogen Dioksida
Konsentrasi mg/Nm3
700
600 Sulfur Dioksida
500
400 Partikulat/Debu
300
200 Baku Mutu Nitrogen dioksida
100
Baku Mutu Sulfur Dioksida
0
Feb-13 Agust-13 Feb-14 Agust-14 Feb-15
Baku Mutu Partikulat/Debu
Waktu Pengukuran
800
700 Nitrogen Dioksida
Konsentrasi mg/Nm3
600
500 Sulfur Dioksida
400
300 Baku Mutu Nitrogen
200 Dioksida
100
Baku Mutu Sulfur Dioksida
0
Feb-13 Agust-13 Feb-14 Agust-14 Feb-15
Waktu Pengukuran
Hasil Perhitungan Beban Emisi Cerobong besarnya konsentrasi zat terukur yang
Boiler dikeluarkan cerobong yag dikalikan dengan
Beban emisi (BE) yang dihasilkan laju alir emisi dengan lama waktu operasi
oleh cerobong boiler batubara dan boiler gas pembngkit. hasil beban emisi dapat dilihat
dalam pemantauan per enam bulan pada Tabel berikut.
selamalima periode dapat diperoleh dari
Beban Emisi maksimum yang 16769,59 Kg/6 bulan. Pada periode februari
dikeluarkan oleh boiler periode agustus 2013 2015 menunjukkan bahwa hasil beban emisi
pada boiler dengan jumlan nilai beban emisi pada Sulfur Dioksida sebesar 28452,58 Kg/6
Nitrogen Dioksida pada bahan bakar bulan. Beban emisi partikulat menunjukkan
batubara dan bahan bakar gas sebesar
hasil tertinggi pada periode februari 2013 pencemar udara, serta didapatkan beban
sebesar 3821,11 Kg/6 bulan. emisi yang dikerluarkan cerobong boiler
Beban Emisi yang dikeluarkan oleh maka data ini akan dijadikan untuk hasil
sumber pencemar sangat mempengaruhi pengujian udara ambient sebagai pengaruh
keadaan lingkungan disekitar area kerja sumber pencemar terhadap udara ambien di
industri.Waktu operasi boiler yang area industri kimia daerah cilegon.
dijalankan oleh industri kimiadaerah Cilegon Titik pengambilan sampel udara
ini secara berlangsung tanpa di istirahatkan ambient berdasarkan arah angin dominan.
kecuali sedang dalam perbaikan. Semakin Titik A adalah bagian barat industri (Up
lama waktu operasi boiler maka akan wind) dan Titik B adalah bagian timur
semakin besar emisi yang dikeluarkan oleh industri (Down wind)
cerobong tersebut. Jika beban emisi semakin Hasil pengujian udara ambien
turun akan berdampak lebih baik pada dengan 2 titik pemantauan yaitu titik A
lingkungan serta merupakan tanda baian barat industri (Up wind) dan titik B
keberhasilan dalam pengelolangan bagian timur industri (Down wind) dengan
lingkungan semakin baik. periode 5 pemantauan dapat dilihat di tabel
Hasil Pengujian Sampel Udara Ambien berikut.
Setelah dilakukan pengujian emisi
cerobong boiler yang merupakan sumber
Berdasarkan data yang dilihat dari Tabel 2 pengujian titik 2 (Down wind) berada di titik
Secara umum hasil pengujian kadar gas bagian timur industri kimia. Pada Tabel 2,
Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Dioksida hasil pengujian dari titik A dan titik B tidak
(SO2), Partikulat/Debu, Karbon Monoksida menunjukkan perubahan yang besar,
(CO) dan Oksidan (O3) di udara ambien kenaikkan kadar pencemar yang kecil
wilayah industri kimia daerah Cilegon dalam menyatakan bahwa beban emisi yang
batas aman atau dibawah baku mutu yang dikeluarkan dari emisi cerobong boiler
telah ditentukan berdasarkan Peraturan masih dapat di tampung oleh udara ambient
Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 tentang karena masih di bawah baku mutu PPRI No.
pengendalian pencemaran udara. 41 Tahun 1999. Nilai Beban Emisi (BE)
Dari Hasil pengujian pada yang dilepaskan cerobong boiler masih
pemantauan lokasi titik A (Up wind) dapat ditampung oleh udara ambien di area
merupakan udara yang belum terkena industri kimia. semakin tinggi beban emisi
dampak emisi dari cerobong boiler yang yang dikeluarkan oleh sumber pencemar
ditunjukkan dengan arah angin maka akan terjadi kenaikan pencemar di area
yangmengarah dari barat ke timur, sehingga industri kimia.
Dari titik A pemantauan bagian barat dan
Hasil Penentuan Indeks Status Mutu titik B bagian timur industriyang merupakan
Udara (ISMU) titik pemantauan udara ambien. Dari ke dua
Nilai indeks status mutu udara titik pemantauan tersebut dapat diperoleh
dapat diketahui melalui pengujian udara nilai indeks status mutu udara di kawasan
ambien. Pada penelitian ini terdapat 2 lokasi industri kimia yang berada di daerah Cilegon
pengujian ambien yang di uji kualitasnya. yangdi sajikan pada Gambar6.
0,2000
Indeks Status Mutu Udara
0,1500
0,1000
0,0500
0,0000
Feb-13 Agust-13 Feb-14 Agust-14 Feb-15