Anda di halaman 1dari 3

1.

Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan lisan dan
terjadinya komunikasi verbal antara pengumpul data dan subjek yang diteliti. Pada
teknik wawancara ini data diperoleh dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan
secara lisan oleh pewawancara dan dijawab juga secara lisan oleh subjek yang
diteliti. Dengan menggunakan teknik wawancara maka pengumpul data akan dapat
memperoleh kesan langsung dari responden, menilai kebenaran yang dikatakan
responden, membaca air muka (mimik) responden, memberi penjelasan yang tidak
dimengerti responden dan memancing jawaban, bila jawaban macet. Alat pengumpul
data yang dapat digunakan pada teknik wawancara adalah pedoman wawancara
atau kuesioner.

Agar wawancara efektif, maka beberapa hal yang harus diperhatikan adalah :
a. Saling melihat, saling mendengar, saling memperhatikan dan saling mengerti.
b. Usahakan agar percakapan yang terjadi adalah percakapan biasa, bukan
percakapan formal atau percakapan yang kaku.
c. Sebelum wawancara terlebih dahulu harus ada persetujuan bahwa subjek setuju
untuk diwawancarai.
d. Pewawancara harus menyadari bahwa ada kepentingan yang berbeda antara
sipewawancara dengan subjek yang diamati.

Macam-macam wawancara:
a. Wawancara tidak terpimpin (Un-guided Interview)
Wawancara ini tidak mempunyai panduan wawancara, dan tidak dilakukan
secara sistematis. Pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan tidak sistematis,
sehingga topik wawancara bisa melompat-lompat dari topik satu ke topik lain, yang
kadang-kadang tidak berhubungan. Wawancara ini lebih menjurus kepada
wawancara bebas. Wawancara seperti ini cocok untuk penelitian kualitatif,
dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam, dimana
informasi-informasi tersebut sulit diperoleh dengan wawancara terpimpin.

Kelemahan teknik wawancara seperti ini adalah :


1) Tidak efesien karena memboroskan tenaga, waktu, pikiran dan biaya.
2) Kurang reliable, karena tidak ada pengecekan yang sistematis

b. Wawancara terpimpin (guided interview)


Wawancara terpimpin adalah teknik wawancara yang dilakukan dengan
berpedoman pada alat pengumpul data berupa kuesioner yang sudah dipersiapkan
sebelumnya. Pada saat kegiatan wawancara, pewawancara membacakan
pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner. Keuntungan menggunakan teknik
wawancara terpimpin adalah :
1) Pengumpulan data dapat dilakukan secara sistematis
2) Informasi yang diperoleh menjadi lebih lengkap, karena sudah direncanakan
sebelumnya yang disesuaikan dengan tujuan penelitian dan variabel-variabel
yang akan diteliti.
3) Data dapat diolah dan dianalisis dengan mudah, karena sudah tersusun dengan
baik.
4) Pewawancara bisa melibatkan beberapa orang, karena sudah mempunyai
panduan yang seragam
5) Lebih efektif dari segi, waktu, biaya dan tenaga.
6) Hasil dapat disajikan secara kualitatif maupun kuantitatif.

Namun demikian teknik wawancara terpimpin ini juga mempunyai beberapa


kelemahan yang antara lain:
1) Hubungan antara pewawancara dengan subjek yang diwawancarai menjadi
formal, sehingga subjek menjadi kurang rileks, sehingga pelaksanaan
wawancara menjadi kaku.
2) Pewawancara selalu dibayangi oleh pertanyaan-pertanyaan yang sudah
disusun

c. Wawancara bebas terpimpin


Merupakan kombinasi antara wawancara bebas dengan wawancara terpimpin.
Pada wawancara seperti ini pewawancara sudah dilengkapi dengan daftar
pertanyaan berupa pedoman wawancara. Namun demikian pewawancara
mempunyai kebebasan untuk melakukan wawancara yang lebih mendalam
sesuai dengan topik yang akan diteliti.

Kelebihan penggunaan teknik wawancara dalam pengumpulan data adalah :


a. Pewawancara dapat menyesuaikan bahasa dan cara wawancara sesuai dengan
latar belakang responden, sehingga dapat digunakan pada semua lapisan
masyarakat termasuk responden buta huruf.
b. Dapat untuk verifikasi data observasi
c. Dapat menilai perilaku pribadi
d. Efektif untuk menggali gejala psikis dibawah sadar
e. Cocok untuk pengumpulan data sosial

Disamping itu juga terdapat kekurangan dari teknik wawancara yaitu sebagai berikut:
a. Boros waktu, tenaga, pikiran dan biaya
b. Perlu penguasaan bahasa dan skill dari interviewer
c. Memungkinkan pewawancara tidak jujur, dengan memalsukan jawaban dalam
pencatatan.
d. Data kurang akurat, jika terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara
pewawancara dengan subjek.
e. Sangat dipengaruhi oleh kondisi dan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai