Anda di halaman 1dari 7

Nama : St.

Patimah

Nim : 210002301040

Metodologi Penelitian

1.  Jelaskan isi materi tentang kuesioner/angkaet (pengertian, jenis, isi, karakteristik, dll,
lengkapi kelebihan dan kekurangan)
2. Uraikan isi materi wawancara pengertian, tujuan, jenis, pedoman dll, perkuat
kelebihan dan kekurangan
3. Deskripsikan isi dokumentasi, pengertian, tujuan, fungsi dll  lengkapi contoh dan
kelebihan serta kekurangan

Jawaban :

1. Materi tentang Kuesioner

Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan


atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan
respon dan daftar pertanyaan tersebut. Daftar pertanyaan dapat bersifat terbuka, yaitu
jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya oleh peneliti dan dapat bersifat tertutup
yaitu alternatif jawaban telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Adapun instrumen
daftar pertanyaan dapat berupa pertanyaan (berupa isian yang akan diisi oleh
responden), cheklist (berupa pilihan dengan cara memberi tanda pada kolom yang
disediakan), dan skala (berupa pilihan dengan memberi tanda pada kolomo
berdasarkan tingkatan tertentu).

Terdapat empat komponen inti dari sebuah kuesioner, yaitu: (1) adanya
subjek, yaitu individu atau lembaga yang melaksanakan penelitian; (2) adanya ajakan,
yaitu permohonan dari peneliti kepada responden untuk turut serta mengisi atau
menjawab pertanyaan secara aktif dan objektif; (3) adanya petunjuk pengisian
kuesioner, yaitu petunjuk yang tersedia harus mudah dimengerti dan tidak bias
(mempuyai persepsi yang macam-macam); dan (4) adanya pertanyaan atau
pernyataan beserta tempat untuk mengisi jawaban, baik secara tertutup maupun
terbuka. Dalam membuat kuesioner harus ada identitas responden (nama responden
dapat tidak dicantumkan).
Merumuskan pertanyaan merupakan aspek penting dalam polling, yakni
membuat pertanyaan yang tepat yang dapat dipersepsi sama oleh semua responden.
Peneliti polling harus mengingat kata kata ini: pendapat responden kemungkinan
bukan gambara dari sikap responden, tetapi hanya jawaban dari pertanyaan yang
diajukan oleh peneliti. Berikut ini merupaka prinsip penyusunan pertanyaan dalam
kuosioner.

a. Pertanyaan harus tepat untuk untuk menangkap variabel yang diteliti


b. Bahasa dan kata-kata dalam kuosioner seharusnya disesuaikan dengan tingkat
pemahaman responden.
c. Bentuk dan jenis pertanyaan seharusnya dipilih yang dapat meminimumkan
bias responden.
d. Pengurutan pertanyaan seharusnya mengalirkan tahapan respons secara
lembut.
e. Data pribadi seharusnya dikumpulkan dengan memerhatikan sensitivitas
perusahaan dan privasi responden.

Jenis-jenis Kuesioner

Ada beberapa jenis kuesioner yang dapat digunakan dalam proses


pengumpulan data, yaitu:

a. Kuesioner Tertutup
Yaitu pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada responden sudah dalam
bentuk pilihan ganda. Jadi kuesioner jenis ini responden tidak diberi kesempatan
untuk mengeluarkan pendapat.
b. Kuesioner Terbuka
Merupakan angket atau pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada responden
yang memberikan keleluasaan kepada responden untuk memberikan pendapat
sesuai dengan keinginan mereka.

Kelebihan dan Kekurangan Teknik Kuesioner

Metode pengumpulan data melalui teknik pengumpulan kuesioner ini


memiliki kelebihan dan kekurangan seperti halnya pada metode pengumpulan data
yang lain.

Kelebihan tekhnik kuesioner, antara lain :


1. Jumlah responden dapat dalam jumlah yang besar dan cakupannya cukup luas,
karena kuesioner dapat dikirim melalui pos.
2. Biaya yang dibutuhkan dengan tekhnik ini relatif murah.
3. Responden tidak perlu orang yang mempunyai keahlian dan wawasan yang luas,
cukup orang yang terkait dengan permasalahan dalam penelitian.

Kekurangan Teknik kuesioner, antara lain :


1. Tingkat pengembalian kueosioner rendah, jika dikirim melalui pos.
2. Teknik kuesioner ini hanya dapat diberikan kepada responden yang dapat
membaca.
3. Bila pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner ditafsirkan salah responden, maka
hasil penelitian tidak akurat.

Pedoman dalam Teknik Kuesioner

Petunjuk-petunjuk yang harus diikuti saat memilih bahasa dalam proses


pembuatan kuesioner sebagai berikut:

1. Gunakan bahasa atau kata-kata yang sederhana agar mudah dipahami oleh
responden
2. Hindari menggunakan pertanyaan-pertanyaan spesifik.
3. Pertanyaan harus singkat.
4. Dalam pemilihan kata-kata, hindari pemilihan kata-kata yang bermakna ganda.
5. Berikan pertanyaan kepada responden yang tepat (maksudnya orang-orang yang
mampu merespons). Jangan berasumsi mereka tahu banyak.
6. Pastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut secara teknis cukup akurat
sebelum menggunakannya.

2. Materi wawancara

Wawancara merupakan salah satu tekhnik pengumpulan data yang dilakukat


berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat juga diberikan
daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain. Wawancara
merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang
diperoleh sebelumnya. Tekhnik wawancara yang digunakan dalam penelitian
kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam adalah proses
memperoleh keterangan umntuk tujuan penelitian dan cara tanya jawab sambil
bertatap muka antar pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang
relatif lama.

Jenis-Jenis Wawancara
Walaupun wawancara merupakan percakapan tatap muka atau
wawanmuka, namun kalau ditinjau dari bentuk pertanyaan yang diajukan
maka wawancara dapat dikategorikan atas tiga bentuk yaitu;
a. Wawancara terencana-terstruktur
Wawancara terencana-terstruktur adalah suatu bentuk wawancara
dimana pewawancara dalam hal ini peneliti menyusun secara
terperinci dan sistematis rencana atau pedoman pertanyaan yang
menurut pola tertentu dengan menggunakan format yang baku.

b. Wawancara terencana-tidak terstuktur


Adalah apabila peneliti/pewawancara menyusun rencana (schedule)
wawancara yang mantap, tetapti tidak menggunakan format dan
urutan yang baku
c. Wawancara bebas
Adapun wawancara bebas berlangsung secara alami, tidak diikat atau
diatur oleh suatu pedoman atau oleh format yang baku
Pedoman Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan/data untuk


tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka anataea
pewawancara dengan responden dengan menggunakan alat yang
dinamakan paduan wawacara. Secara garis besar ada dua macam
pedoman wawancara.
a. Pedoman wawancara tidak terstruktur
Yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan
ditanyakan. Tetntu saja kreativitas pewawancara yang sangat
diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih
banyak tergantung pada pewawancara.
b. Pedoman wawancara terstruktur
Yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga
menyerupai chek list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda
(check) pada nomor yang sesuai.
3. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data melalui studi dokumentasi diartikan
sebagai upaya untuk memperoleh data dan informasi berupa catatan
tertulis/gambar yang tersimpan berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Dokumen merupakan fakta dan data tersimpan dalam berbagai bahan
yang berbentuk dokumentasi.
Pentingya studi dokumentasi antara lain membantu memahami
fenomena, interpretasi, menyusun teori, dan validasi data. Dengan
demikian, studi dokumentasi bukan semata mengumpulkan data,
kemudian disalin bagian tertentu yang dianggap penting, dan kemudian
dimunculkan dalam laporan, namun juga sebagai upaya peneliti untuk
memahami persoalan yang diteliti secara komprehensif untuk lahirnya
sebuah teori atau pendekatan baru.

Jenis-Jenis Dokumentasi
Jenis data yang dikumpulkan, berupa dokumentasi tertulis, bahan
audiovisual, dan elektronis.
a. Dokumen Tertulis
Dokumen tertulis bisa berbentu peraturan, data statistik, dokumen
perencanaan, deskripsi kerja, laporan keuangan, rapor siswa, catatan
medis, catatan kinerja, dlsb. Ada banyak cara dan pertimbangan untuk
pengumpulan dokumentasi tertulis antara lain.
1. Tentukan dan identifikasi jenis-jenis dokumen yang dapat
menjawab pertanyaan penelitian yang anda lakukan.
2. Pertimbangkan keabsahan dokumen yang digunakan.
3. Prioritaskan dokumen dari sumber resmi.
4. Catat dengan tepat sumber dokemen, dan pastikan mendapat izin
untuk menggunakannya.
5. Bila terdapat kekhawatiran terhadap akurasi data dokumen
sebaiknya melakukan klarifikasi dan cari data pembanding.
b. Bahan Audiovisual
Bentuk dokumen sudah berkembang sedemikian rupa seiring dengan
perkembangan teknologi. Saat ini dokumen tersimpan dalam bentuk
lain misalnya audiovisual, film, micro chip dan sejenisnya. Langkah
pengumpulan audivisual hampir sama dengan pengumpulan dokumen
tertulis, namun ada beberapa tambahan yaitu:
1. Pisahkan bahan visual apa yang menyediakan informasi untuk
menjawab pertanyaan penelitian, seperti wawancara dan observasi;
2. Identifikasi bahan visual yang ada dan izin untuk
menggunakannya.
3. Periksa keakrutan dan keotentikan bahan tersebut jika tidak
merekamnya.
4. Kumpulkan data dan susun dengan rapi.
c. Data Elektronis
Pengumpulan data elektronis dari situs (website) ataupun media
internet lainnya, membutuhkan keterampilan dan khati-hatian
tersendiri, terutama dalam menyeleksi kebenaran dan keakrutan data
yang ditampilkan. Perkembangan iptek yang menyebabkan setiap
orang bisa men-entry dan memublikasi data tanpa proses penelaah
yang memadai, sehingga mutu data kurang terjamin.

Daftar Referensi
DR. Juliansyah Noor,S.E.,M.M. Metodologi Penelitian: skripsi, Tesis,
Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: 2017
Ir. Sofyan Siregar, M.M. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan
Perbandingan Perhitungan Manual & Spss. Jakarta: 2017
Prof. Dr. Rully Indrawan, M.Si, Prof. Dr. R. Poppy Yaniawati, M.Pd.
Metodologi Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif, Dan Campuran Untuk
Manajemen, Pembangunan, Dan Pendidikan (Revisi). Bandung: 2017
Prof. Dr. A. Muri Yusuf, M.Pd. Metode Penelitian:Kuantitatif, Kualitatif Dan
Gabungan. Jakarta:2014

Anda mungkin juga menyukai