Nim : 204110357
Kelas :3B
Matkul : Metodologi Penelitian Dan Statistik Dasar
Dosen : Alsri Windra Doni, M.CIO
Tugas :
Membuat langkah-langkah penumpulan data
1. Metode Observasi
2. Metode Wawancara
3. Metode Kuesioner
1) Menentukan tujuan
2) Menemukan sasaran
3) Menemukan ruang lingkup
4) Menemukan tempat dan waktu
5) Mempersiapkan perlengkapan yag dibutuhkan
6) Mulai mengadakan observasi
7) Mengadakan pencatatan data
8) Menyusun laporan
2. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah sebuah metode pengumpulan data yang digunakan
untuk memperoleh informasi melalui komunikasi secara langsung serta melibatkan
interaksi resiprokal.
Secara umum, langkah-langkah melakukan metode wawancara adalah sebagai
berikut:
1) Menentukan objek dan subjek wawancara. Objek yang dimaksud adalah tema
atau topik yang akan dibahas saat wawancara. Subjek yang dimaksud adalah satu
orang atau lebih (kelompok) yang akan menjadi responden dalam pengumpulan
data wawancara.
2) Mempersiapkan dan mempelajari tema atau topik yang akan diangkat saat
wawancara. Dengan memahami tema atau topik tersebut, maka kita dapat
menyusun garis besar dan rincian pertanyaan yang akan diajukan ke responden.
Hal-hal dasar yang wajib ditanyakan harus mencakup 5W+1H (What, Who,
Where, When, Why, dan How).
3) Menghubungi dan menyusun jadwal dengan responden terkait kapan dan di mana
proses wawancara akan dilangsungkan. Disarankan untuk memilih latar dan
tempat yang sunyi dan tenang, agar dalam proses pelaksanaannya tidak banyak
gangguan dari luar. Waktu pelaksanaan juga perlu disusun sedemikian rupa agar
tidak tergesa-gesa/terburu-buru dalam melakukan wawancara.
4) Mempersiapkan berbagai macam alat bantu dalam wawancara. Jika diperlukan,
isiapkan alat perekam (Atau bisa menggunakan handphone) untuk merekam
pembicaraan. Termasuk alat tulis (Notes atau buku dan bolpoin) untuk mencatat
hal-hal penting terkait hasil wawancara. Jangan lupa untuk meminta izin terlebih
dahulu pada responden jika ingin merekam atau mendokumentasi proses
wawancara.
5) Setelah wawancara selesai, simpan hasil wawancara (Baik dalam bentuk catatan,
rekaman, dan lain sebagainya) dengan baik. Nantinya, dokumen dan hasil
wawancara tersebut akan digunakan sebagai sumber utama untuk menyusun
laporan hasil wawancara. Jenis dan format laporan dapat berbeda-beda,
tergantung tujuan awal dari wawancara itu sendiri. Apakah untuk tugas kuliah,
penelitian, asesmen, rekrutmen/seleksi, dan lain-lain.
6) Pada umumnya, langkah utama dalam mengolah hasil rekaman wawancara
adalah dengan melakukan verbatim dan koding. Verbatim adalah proses
menuliskan kata-kata dan kalimat yang diucapkan secara verbal oleh
pewawancara dan responden wawancara. Sementara itu, koding adalah proses
mengkategorisasikan poin-poin tertentu yang dinilai penting dari hasil verbatim
wawancara.
3. Metode Kuesioner
Kuesioner adalah serangkaian pertanyaan (kumpulan pertanyaan tertulis)
untuk mengumpulkan informasi dari tiap-tiap individu.
Langkah-langkahnya :
a. Menentukan tujuan pengumpulan data
Bagian terpenting dalam mengembangkan kuisioner adalah dengan menentukan
tujuan dari pengumpulan data yaitu menentukan hasil yang diinginkan dan bagaimana
kamu nantinya menggunakan informasi tersebut untuk menjawab pertanyaan evaluasi
organisasi nirlaba.
b. Menentukan jumlah dan jenis responden untuk kuesioner.
Hal ini penting karena jumlah dan jenis responden adalah bagian dari menentukan
tujuan pengumpulan data. Misalnya, jika organisasi nirlaba memelukan informasi
mengenai pendidik kesehatan yang mengikuti pelatihan dari organisasi nirlaba, maka
responden kuisioner adalah guru yang berpartisipasi dalam pelatihan. Dalam hal ini,
kamu juga harus memutuskan apakah harus menyertakan semua responden yang atau
cukup sampel saja yang dijadikan bahan pengumpulan data. Hal ini tergantung pada
jumlah responden yang mungkin dan sumber daya yang Anda miliki.
c. Mengembangkan pertanyaan secara jelas dan komunikasikan dengan baik.
Caranya dengan menggunakan berbagai cara seperti
d. Menentukan kapan pertanyaan bersifat tertutup dan terbuka.
Pertanyaan tertutup dimaksudkan sebagai daftar jawaban yang ditentukan
sebelumnya dan dipilih oleh responden, sedangkan pertanyaan terbuka
memungkinkan responden menjawab pertanyaan dengan kata-kata mereka sendiri
(subjektif). Dalam hal ini, pertanyaan tertutup lebih mudah dianalisis sedangkan
pertanyaan terbuka dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi yang lebih
mendalam atau jawaban yang tidak terduga. Kekurangannya, pertanyaan terbuka lebih
sulit dan memerlukan waktu untuk dianalisis karena harus mengkategorikan dan
meringkas jawaban pertanyaan.
e. Tambahkan pertanyaan demografis.
Kuisioner biasanya mencangkup pertanyaan demografis seperti jenis kelamin,
ras, usia, pendidikan dan sebagainya. Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk
mendeskripsikan subkelompok responden. Cara yang mudah dilakukan adalah dengan
membatasi pertanyaan demografis hanya untuk pertanyaan yang penting bagi analisis
pertanyaan organisasi. Contohnya, jika pengumpulan data tidak berencana untuk
membandingkan data berdasarkan usia, maka usia pada kuisioner tidak perlu
disertakan.
f. Tempatkan pertanyaan dalam urutan logis dan mengalir dengan baik.
Cara ini dilakukan untuk memudahkan reponden memberikan repson dengan
baik. Mulailah dengan pertanyaan yang kurang sensitif dan akhiri pertanyaan yang
lebih sensitif.