Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat
dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-
tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru,
perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari
pesaing mereka. Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk
menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-
perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di
bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan
kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital
intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori
perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi,
khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga
ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang
mengatur mengenai kartel.
Oligopsoni adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai
penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam
suatu pasar komoditas.
Monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk
pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada
pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis". Sebagai
penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi
harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit
barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya.
Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan
harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian
atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut
atau lebih buruk lagi mencarinya di pasar gelap (black market).
a. Bisnis Ekstratif : bisnis yang bergerak dalam jenis kegiatan pertambangan / menggalii
bahan – bahan tambang yang terkandung dalam perut bumi.
b. Bisnis Agraris adalah bisnis yang bergerak di bidang pertanian (termasuk pula
pertanian, peternakan dan perunggasan), perkebunan serta kehutanan.
c. Bisnis Industri adalah bisnis yang bergerak di bidang industri manufacturing,
misalnya indutri tekstil garmen, mesin-mesin, mebel, pesawat terbang, mobil, sepeda
motor, kapal laut maupun pabrik kertas, tapioca dan sebagainya.
d. Bisnis Jasa adalah bisnis yang bergerak dalam bidang jasa yang menghasilkan
produk-produk yang tidak berujud seperti jasa pendidikan, kecantikan, perbankan,
kesehatan, penanggungan risiko, jasa pariwisata dan sebagainya.
Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi.
Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula yang tidak. Bagi perusahaan yang
terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha untuk perusahaannya. Badan usaha ini
adalah status dari perusahaan tersebut yang terdaftar di pemerintah secara resmi
Perusahaan negara adalah perusahaan yang didirikan dan dimodali oleh negara
Perusahaan koperasi adalah perusahaan yang didirikan dan dimodali oleh anggotanya
Perusahaan swasta adalah perusahaan yang didirikan dan dimodali oleh sekelompok orang
dari luar perusahaan
Unsur-unsur Perusahaan:
Badan Usaha, yaitu: perusahaan mempunyai bentuk yang jelas dan tetap, terlepas ia badan
hukum maupun bukan badan hukum. Di antara bentuk-bentuk badan usaha adalah Firma,
Perseroan Terbatas atau PT, Perusahaan Dagang, Perusahaan Perseroan, Persekutuan
Komanditer atau CV, Koperasi dan Perusahaan Umum.
Kegiatan Ekonomi, didalamnya yang mencakup perdagangan, perindustrian, pembiayaan
dan jasa.
Dilakukan terus menerus, Perusahaan meliputi kegiatan usaha sebagai mata pencarian
utama bukan kerja sambilan dan bukan sesuatu yang incidental.
Sifatnya tetap, kegiatan usaha yang dilakukan tidak berubah-ubah dan di kerjakan untuk
jangka waktu yang lama.
Dilakukan secara terang-terangan dan terbuka, kegiatan usaha ditujukan kepada dan
diketahui oleh umum, berkenan dengan pihak lain dan diakui oleh pemerintah berdasarkan
hukum yang berlaku.
Terdapat keuntungan atau laba, Tujuan dari kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan
tentu untuk mengejar keuntungan atau laba.
Memiliki pembukuan, setiap perusahaan yang berdiri pasti punya pembukuan yang berisi
catatan mengenai kewajiban dan hak yang berkenaan dengan kegiatan usahanya.
Unsur-unsur perusahaan dan dasar hukumnya serta istilah perusahaan termaksud dalam Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dan Pasal 6 KUH Dagang
Ciri-cici Perusahaan
Operatif
Adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan produksi, penyedia / distribusi barang
dan jasa.
Koordinatif
Diperlukan koordinasi semua pihak agar saling mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan.
Regular
Dinamis
Lingkungan selalu berubah oleh karena itu mampu mengikuti dan menyesuaikan diri terhadap
perubahan.
Formal
Lokasi
Perusahaan didirikan pada suatu tempat tertentu dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.
Pelayanan Bersyarat
Keberhasilan perusahaan tersebut terhadap visi dan misi dalam suatu kawasan yang secara geografis
jelas.
Fungsi Perusahaan:
1. Fungsi Operasi
2. Fungsi Manajemen
Perencanaan
Pengorganisasian
Pengarahan
Pengendalian
Terikat sejarah
Perusahaan yang didirikan atas dasar pertimbangan, keamanan, politik dan kesehatan.
Contoh : Perusahaan kimia, limbah dampaknya dapat ditekan serendah mungkin.
Yang bersifat industri adalah : ketersediaan bahan mentah, tenaga air, tenaga kerja, modal,
transportasi, kedekatan dengan pasar, dan kesesuaian iklim.
Lingkungan Perusahaan
Keseluruhan dari factor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun
kegiatannya.
Pada dasarnya lingkungan perusahaan dibedakan menjadi :
1. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusaan.
Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
A) Lingkungan eksternal makro
Adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha. Contoh :
Keadaan alam => SDA, lingkungan.
Politik dan hankam => kehidupan operasional perusahaan sangat terpengaruh oleh politik
dan hankam Negara dimana perusahaan berada => menciptakan.
Hukum
Perekonomian
Pendidikan dan kebudayaan
Social dan budaya
Kependudukan
Hubungan internasional.
2. Lingkungan Internal
Adalah factor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil
produksi.
Contoh :
Tenaga kerja
Peralatan dan mesin
Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
System informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.