Oleh:
Kelompok III
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR……………………………………………………………i
DAFTAR ISI……..……………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kehilangan……………………………………………………………3
2.2 kematian………………………………………………………………17
2.3 Setelah Kematian……………………………………………………..17
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………
…19
3.2 Saran……………..
…………………………………………………….20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
2.1 Kehilangan
Kehilangan seseorang yang dicintai dan sangat bermakna atau orang yang
berarti adalah salah satu yang paling membuat stress dan mengganggu dari tipe-
tipe kehilangan, yang mana harus ditanggung oleh seseorang.
Bentuk lain dari kehilangan adalah kehilangan diri atau anggapan tentang
mental seseorang. Anggapan ini meliputi perasaan terhadap keatraktifan, diri
sendiri, kemampuan fisik dan mental, peran dalam kehidupan, dan dampaknya.
Kehilangan dari aspek diri mungkin sementara atau menetap, sebagian atau
komplit. Beberapa aspek lain yang dapat hilang dari seseorang misalnya
kehilangan pendengaran, ingatan, usia muda, fungsi tubuh.
Seseorang dapat mengalami mati baik secara perasaan, pikiran dan respon
pada kegiatan dan orang disekitarnya, sampai pada kematian yang sesungguhnya.
Sebagian orang berespon berbeda tentang kematian.
4. Fase depresi
Menunjukan sikap menarik diri, tidak mau bicara atau putus asa
Gejala;menolak makan, susah tidur, letih, dorongan libido menurun
Membuat pasien mengidentifikasi rasa bersalahnya dan takut dengan cara:
Dying dan death memiliki proses atau tahapan yang sama seperti pada tahap
kehilangan dan berduka sesuai dengan tahapan Kubler Ross, yaitu diawali dengan
penolakan, kemarahan, tawar-menawar, depresi dan penerimaan.
2.2.1 Tanda-tanda klinis menjelang kematian
o Berduka Normal, terdiri atas perasaan, perilaku dan reaksi yang normal
terhadap kehilangan, misalnya kesedihan, kemarahan, menangis dan
menarik diri dari aktifitas untuk sementara.
o Berduka antisipatif, yaitu proses melepaskan diri dari muncul sebelum
kehilangan atau kematian yang sesungguhnya terjadi. Misalnya ketika
menerima diagnosa terminal.
o Berduka yang rumit, dialami oleh individu yang sulit untuk maju ke tahap
berikutnya, yaitu tahap keduaan normal.
o Berduka tertutup, yaitu kedukaan dengan kehilangan yang tidak dapat
diakui secara terbuka. Misalnya, kehilangan pasangan karena AIDS, anak
mengalami kematian orang tua
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kehilangan adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang
dapat dialami individu ketika terjadi perubahan dalam hidup atau berpisah
dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik sebagian atau keseluruhan.
4.2 Saran
stikes.fortdekock.ac.id
Stuart and Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa, ed.3. Jakarta: ECG.