Anda di halaman 1dari 4

ArPUSAT PENDIDIKAN PENGMILUM

DEPARTEMEN PENGDIK

BUKU LATIHAN SERDIK (BLS)

NAMA : Arif Fitriyanto, S.T.

PENDIDIKAN : Pendidikan Perwira Litbang TNI AD

NOSIS : 22017

MATA PELAJARAN : Metode Penelitian Kuantitatif

PERTEMUAN : 3

1. Mengangkat permasalahan dalam sebuah penelitian ada pertimbangan yang harus


dijadikan dasar agar tidak asal-asalan dalam mengangkat sebuah permasalahan
penelitian. Menurut Nasution, (2006;16) ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
dalam bagi para calon peneliti dalam mengangkat permasalahan penelitian sebutkan dan
jelaskan!

Jawab:

Apakah masalah itu menarik atau sesuatu yang baru dan menimbulkan rasa ingin tahu
pada calon peneliti?

a. Apakah permasalahan itu sesuai dengan kemampuan dasar peneliti, latar


belakang dan jurusan pendidikan peneliti?
b. Apakah dengan menggunakan metode-metode tertentu, data yang
diperlukan dapat dikumpulkan?
c. Apakah pembiayaannya dapat ditanggung sendiri oleh peneliti?
d. Apakah ada bahaya yang terkandung dalam permasalahan yang akan
diangkat?
e. Apakah peneliti dapat menyelesaikan permasalahan yang diangkat sesuai
dengan waktu yang tersedia?

2. Bagaimana cara menemukan dan merumuskan masalah penelitian bagi orang


yang belum berpengalaman bukanlah sesuatu yang mudah. Oleh karena itu perlu kiat-kiat
tertentu dalam mencari, menemukan, dan merumuskan masalah. Sebutkan dan jelaskan
sumber masalah menurut Sugiyono!

Jawab:

a. adanya penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan;


b. penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan; dan
c. dari pengaduan; dan
d. dari kondisi yang muncul karena adanya kompetisi.
2

Masalah penelitian bisa juga diambil dari sumber lain yaitu:

a. bacaan terutama bacaan yang berisi laporan penelitian;


b. seminar, diskusi, dan lain-lain pertemuan ilmiah;
c. pernyataan pemegang otoritas;
d. pengamatan sepintas;
e. pengalaman pribadi; dan
f. kadang kala perasaan intuitif.

3. Sebutkan dan jelaskan kriteria masalah dalam sebuah penelitian!

Jawab:

Masalah penelitian harus menarik karena akan berdampak pada motivasi si


peneliti. Masalah yang menarik akan merangsang peneliti melakukan penelitian sebaik
mungkin, segala daya upaya akan ia lakukan untuk memecahkan masalah tersebut.
Masalah penelitian mesti feasible karena berkaitan dengan mungkin tidaknya penelitian
itu dilakukan. Aspek efisiensi merupakan salah satu dasar kriteria ini.

1) Ditinjau dari diri peneliti:

a) Peneliti mesti mempunyai kemampuan untuk meneliti masalah itu,


artinya menguasai materi yang melatarbelakangi masalah dan menguasai
metode untu memecahkannya.
b) Peneliti mempunyai waktu yang cukup sehingga tidak melakukannya
asal selesai.
c) Peneliti mempunyai tenaga untuk melaksanakannya.
d) Peneliti mempunyai dana yang mencukupi.

2) Ditinjau dari sisi tersedianya faktor pendukung:

a) Tersedia dana sehingga pertanyaan penelitian dapat dijawab.


b) Ada izin dari yang berwenang.

Sebuah masalah penelitian juga mesti jelas (clear) karena masalah


penelitian tidak hanya harus dipahami oleh si peneliti saja, tetapi juga oleh
masyarakat banyak.

Kriteria lain yang tidak kalah pentingnya adalah significant. Kriteria ini
mengacu pada keharusan bahwa sebuah penelitian mesti berkontribusi terhadap
pengetahuan penting bagi manusia. Penelitian idealnya menjawab pertanyaan
yang memajukan pengetahuan dalam bidang yang diteliti, juga secara praktis
penelitian itu meningkatkan kualitas kehidupan manusia.

Kriteria selainnjutnya adalah etis (Ethical). Masalah penelitian mesti etis,


pantas, layak dan beradab untuk diteliti. Intinya, penelitian itu tidak menyebabkan
kerusakan bagi manusia, alam, dan sosial.
3

4. Kapan kita harus melaksanakan study literatur jelaskan!

Jawab:

Dalam kasus-kasus tertentu studi literature lintas disiplin ilmu juga sering dilakukan,
apabila penelitian yang dilakukan oleh periset memiliki irisan dan mengkaji sebahagian
dari disiplin ilmu yang lainnya, untuk semakin mendukung bahan penelitiannya. Dengan
melakukan komparasi lintas ilmu seperti ini, maka hasil riset akan semakin baik dan valid.

5. Sebutkan dan jelaskan Teknik pengumpulan data sangat ditentukan oleh


metodologi penelitian, dan untuk penelitian kuantitatif dikenal teknik pengumpulan data!

Jawab:

Teknik pengumpulan data sangat ditentukan oleh metodologi penelitian, dan untuk
penelitian kuantitatif dikenal teknik pengumpulan data: angket (questionnaire),
wawancara, dan dokumentasi, yaitu:

1) Interview (Wawancara). Wawancara digunakan sebagai teknik


pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit/kecil. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan
teknik interview dan juga kuesioner adalah sebagai berikut:

a) Bahwa subjek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang


dirinya sendiri.
b) Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah
benar dan dapat dipercaya.
c) Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan
oleh si peneliti.
d) Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak
terstruktur, dan dapat dilakukan dengan tatap muka maupun lewat telepon.

2) Wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik


pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan
pasti informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan
wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun sudah disiapkan.
Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama,
dan pengumpul data mencatatnya. Sedangkan untuk wawancara tidak terstruktur
adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan.

3) Kuesioner. Kuesioner (angket) merupakan alat teknik pengumpulan


data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan
4

teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan
diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. beberapa prinsip
penulisan angket yaitu sebagai berikut:

a) Prinsip penulisan angket. Isi dan tujuan pertanyaan, yang dimaksud


disini adalah isi pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau
bukan. Kalau berbentuk pengukuran, maka dalam membuat pertanyaan
harus teliti, setiap pertanyaan harus ada skala pengukuran dan jumlah
itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti.
b) Bahasa yang digunakan, bahasa yang digunakan dalam penulisan
angket harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden.
c) Tipe dan bentuk pertanyaan, tipe pertanyaan dalam angket dapat
berupa terbuka atau tertutup, (dalam wawancara bisa terstruktur dan tidak
terstruktur), dan bentuknya dapat menggunakan kalimat positif dan negatif.
d) Pertanyaan tidak mendua.
e) Tidak menanyakan yang sudah lupa.
f) Pertanyaan tidak menggiring, artinya usahakan pertanyaan tidak
menggiring pada jawaban yang baik saja atau yang jelek saja.
g) Panjang pertanyaan, pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu
panjang, sehingga akan membuat jenuh responden dalam mengisi.
h) Urutan pertanyaan, urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari
yang umum menuju ke hal yang spesifik, atau dari yang mudah menuju hal yang
sulit.

4) Observasi. Dalam menggunakan observasi cara yang paling efektif adalah


melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen
pertimbangan kemudian format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang digambarkan. Dari peneliti berpengalaman diperoleh suatu
petunjuk bahwa mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga
mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian kepada skala
bertingkat. Misalanya memperhatikan reaksi penonton televisi, bukan hanya
mencatat rekasi tersebut, tetapi juga menilai reaksi tersebut apakah sangat kurang,
atau tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki.

PARAF
CATATAN GADIK NILAI
PASIS GADIK
1 2 3 4

Anda mungkin juga menyukai