Anda di halaman 1dari 13

BIOSTATISTIK DAN EPIDEMIOLOGI

“Pengumpulan Data dan Pengolahan Data”

Dosen Pengampu :
Efitra, S.Kp., M.Kep.

Oleh :
Zahratul Jannah
193110200
2B

D-III KEPERAWATAN PADANG


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
2019/2020
TUGAS

1. Cara pengumpulan data


a. Wawancara
Wawancara yaitu pertemuan yang langsung direncanakan antara pewawancara
dan yang diwawancarai untuk memberikan/menerima informasi tertentu. Menurut
Moleong (1988:148) wawancara adalah kegiatan percakapan dengan maksud tertentu
yang dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai.
Wawancara biasanya bermaksud untuk memperoleh keterangan, pendirian, pendapat
secara lisan dari seseorang yang biasanya disebut responden dengan berbicara langsung
dengan orang tersebut. (lihat Mamik, 2015:109)
Wawancara merupakan pertanyaan yang dilakukan secara verbal kepada orang-
orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang
dipandang perlu. Adapaun tiga teknik wawancara yaitu : 1) wawancara baku dan
terjadwal; 2) wawancara baku dan tidak terjadwal; 3) wawancara tidak baku. (lihat
Mamik, 2015:109)
Mengutip dari Bagong Suyanto yang mengutip dari Warwick dalam bukunya
The Sample Survey : Theory and Practice menyebutkan ada empat faktor dalam proses
wawancara, yaitu (lihat Mamik, 2015:111) :
1) Situasi wawancara, misal : tentang waktu, tempat, hadirnya orang lain, sikap
masyarakat.
2) Responden yang berkaitan dengan karakteristik sosial, kemampuan menangkap
dan menjawab pertanyaan.
3) Isi pertanyaan : tingkat kepekaan, sulit ditanyakan, tingkat minat, sumber
kekhawatiran.
4) Pewawancara : motivasi, rasa aman, keterampilan, karakteristik sosial.

Bentuk wawancara dan pertanyaan yang perlu diperhatikan menurut Payne


dalam bukunya The Art of Asking Questions, adalah sebagai berikut (lihat
Mamik,2015:113-114) :
1) Mengajukan pertanyaan dihindari kata-kata bermakna ganda.
2) Hindari menggunakan pertanyaan-pertanyaan panjang.
3) Diusahakan menyusun pertanyaan yang konkret dan terbatas lokasi jelas.
4) Isi pertanyaan diusahakan dikaitkan pengalaman konkret responden.
5) Jika pertanyaan terdiri beberapa alternatif maka disebutkan semua alternatif.
6) Saat bertanya sebaiknya menggunakan bahasa yang halus agar responden tidak
malu dan canggung.
7) Hindari pertanyaan yang menyinggung, mengungkit pengalaman pahit responden.
8) Jika pertanyaan sekiranya bakal menyinggung sebaiknya digunakan teknik
proyektif.
9) Pertanyaan menghendaki jawaban yang tegas.
10) Apabila pertanyaan bermaksud menilai orang ketiga, sebaiknya tidak hanya
menunjukkan ciri-ciri positif saja melainkan juga negatifnya.

Ada beberapa bentuk wawancara (lihat Mamik, 2015:115) :


1) Wawancara terstruktur yaitu apabila pewawancara sudah mempersiapkan bahan
wawancara terlebih dahulu.
2) Wawancara tidak terstruktur yaitu apabila prakarsa pemilihan topik bahasan
diambil oleh orang yang diwawancarai.
3) Wawancara semi terstruktur yaitu bentuk wawancara yang sudah dipersiapkan,
akan tetapi memberikan keleluasaan kepada responden untuk menerangkan agak
panjang mungkin tidak langsung ke fokus bahasan/pertanyaan, atau mungkin
mengajukan topik bahasan sendiri selama wawancara berlangsung.

b. Observasi
Observasi merupakan tindakan atau proses pengambilan informasi melalui
media pengamatan. Observasi yaitu teknik pengumpulan yang mengharuskan peneliti
turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku,
kegiatan, waktu, peristiwa, tujuan dan perasaan. (lihat Mamik, 2015:104)

Metode observasi dibedakan menjadi (lihat Mamik, 2015:105) :


1) Observasi baisa. Menurut prof. Parsudi suparlan dalam observasi biasa si peneliti
tidak boleh terlibat dalam hubungan emosi pelaku yang menjadi sasaran
penelitian.
2) Observasi terkendali. Menurut prof. Parsudi suparlan, para pelaku yang akan
diamati dan dikondisi-kondisi yang ada dalam tempat kegiatana. Pelaku diamati
dan dikendalikan si peneliti.
3) Observasi terlibat. Menurut prof. Parsudi suparlan, observasi terlibat merupakan
teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti melibatkan diri dalam
kehidupan dari masyarakat yang diteliti untuk dapat melihat dan memahami
gejala yang ada, sesuai nmaknanya dengan yang diberikan dipahami oleh para
warga yang ditelitinya. Kegiatan observasi terlibat bukan hanya mengamati gejala
yang ada dalam masyarakat yang diteliti, tetapi juga melakukan wawancara,
mendengarkan, memahami dan dalam batas-batas tertentu mengikuti kegiatan
yang dilakukan oleh masyarakat yang diteliti.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan observasi (lihat Mamik,


2015:106) :
1) Memperhatikan fokus penelitian, kegiatan apa yang harus diamati apakah yang
umum atau yang khusus.
2) Menentukan kriteria yang diobservasi, dengan terlebih dahulu mendiskusikan
ukuran-ukuran apa yang akan digunakan.

Fase-fase dalam observasi (lihat Mamik, 2015:106) :


1) Pertemuan perencanaan
2) Observasi kelas
3) Diskusi balikan

c. Angket (Kusioner)
Angket adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah
pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden. Dari bukunya Moh.
Pabundu mengutip Winarno Surachmat, angket bersifat kooperatif dalam arti responden
diharapkan bekerja sama untuk penyisihan waktu dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
peneliti secara tertulis, sesuai dengan petunjuk yang diberikan. (lihat Mamik, 2015:119-
120)
Tujuan pokok pembuatan kusioner adalah (a) untuk memperoleh informasi yang
relevan dengan masalah dan tujuan penelitian, dan (b) untuk memperoleh informasi
dengan reliabel dan validitas yang tinggi. Hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti
dalam menyusun kusioner, pertanyaan-pertanyaan yang disusun harus sesuai dengan
hipotesa dan tujuan penelitian.
Berdasarkan bentuk pertanyaan, angket dibedakan menjadi (lihat Mamik,
2015:120) :
1) Angket tertutup, angket yang pertanyaan-pertanyaan dan alternatif jawabannya
telah ditentukan sehingga responden tinggal memilih jawaban yang diinginkan.
2) Angket terbuka, responden diberikan kesempatan jawaban secara bebas sesuai
dengan pendapatnya sendiri.
3) Kombinasi angket, setelah peneliti memberikan pertanyaan serta alternatif
jawaban untuk dipilih oleh responden dan disusul dengan pertanyaan terbuka.

Adapun bentuk-bentuk pertanyaan dalam angket, yaitu (lihat Mamik, 2015:121)


:
1) Daftar cek, pertanyaan dibuat dalam bentuk daftar. Responden hanya memberi
tanda tertentu (silang) sesuai petunjuk.
2) Bentuk benar salah. Sifat pertanyaan yang diajukan dijawab benar, salah, ragu-
ragu.
3) Skala, pertanyaan diberi jawaban berdasarkan skala atau urutan tertentu.
4) Pilihan berganda, pertanyaan disertai jawaban yang telah ditentukan. Responden
tinggal memilih salah satu atau beberapa jawaban yang telah ditentukan.
5) Bentuk terbuka, pertanyaan dibuat lengkap tetapi responden diberi kesempatan
untuk menjawab sesuai keinginannya.

d. Pengukuran
1) Tes
Tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar
penetapan skor angka. Jenis tes antara lain : a) tes lisan; dan b) tes tertulis seperti
esai, objektif-benar salah, pilihan ganda, menjodohkan, melengkapi, jawaban
singkat). Alat ukur yang digunakan adalah prosedur sistematik di mana individual
yang dites direpresentasikan ke dalam angka. Tes dapat berupa :
a) Tes Psikologi
Instrumen yang dirancang untuk mengukut aspek-aspek tertentu dari tingkah
laku manusia.
b) Tes Prestasi
Mengukur penguasaan dan kemampuan para peserta didik setelah menerima
proses belajar-mengajar dari guru selama kurun waktu tertentu, dapat
dibedakan menjadi :
i. Tes standar : tes yang sudah dipublikasikan keberadaannya dalam
jurnal/media formal lainnya.
ii. Tes buatan guru : tes yang belum distandarisasi.
c) Tes Intelegensi
Tes intelegensi untuk mengukur cakupan khusus yaitu kemampuan seseorang
dalam kaitannya dengan penggunaan pengetahuan yang ada ke dalam konteks
bervariasi. Tidak mengukur intelegensi/bakat yang ada pada seseorang secara
murni, tetapi kemampuan seorang peserta tes dalam memecahkan
permasalahan yang sudah direncanakan si pembuat tes. Tes intelegensi banyak
digunakan untuk tujuan memprediksi prospek keberhasilan seorang siswa
dalam menyelesaikan program pendidikannya.

2) Daftar Inventori Kepribadian


Daftar inventori kepribadian dimaksudkan untuk mendapat ukuran kepribadian
dari objek penelitian. Para subjek diberi bermacam-macam pernyataan yang
menggambarkan pola tingkah laku, diminta untuk menunjukkan apakah tiap
pernyataan merupakan ciri tingkah laku mereka dengan cara memberi tanda cek
pada jawaban.

3) Teknik Proyektif
Teknik proyektif merupakan ukuran yang dilakukan dengan meminta seseorang
memberikan respon kepada suatu stimulus yang bermakna ganda atau yang tak
tersusun. Disebut proteksi, karena seseorang diharapkan memproyeksikan
kebutuhan, keinginan, ketakutan, kecemasannya sendiri dalam stimulus tersebut.
Teknik proyektif banyak digunakan oleh ahli ilmu jiwa klinis untuk mempelajari
dan menetapkan diagnosis orang yang mendapat gangguan emosional.
4) Skala
Merupakan seperangkat nilai angka yang ditetapkan kepada subjek, objek/tingkah
laku dengan tujuan mengukur sifat. Skala biasa digunakan untuk mengukur sifat
nilai dan minat.

2. Langkah pengolahan data


Pengolahan data (data processing) adalah suatu rangkaian kegiatan yang sudah
dimulai sejak data dikumpulkan sampai siap untuk dianalisis. Pengolahan data pada
dasarnya merupakan suatu proses untuk memperoleh data atau data ringkasan berdasarkan
suatu kelompok data mentah dengan menggunkaan rumus tertentu sehingga menghasilkan
informasi yang diperlukan. Langkah-langkah pengolahan data :

a. Editing
Editing adalah kegiatan yang bertujuan memeriksa/meneliti kembali mengenai
kelengkapan dari form/kusioner sehingga data sudah cukup baik dan dapat segera
diproses lebih lanjut. Dalam penelitian, proses editing data dapat dilakukan oleh tenaga
pengumpul data atau oleh supervisor. Hal yang perlu diperhatikan :
1) Kelengkapan jawaban, apakah tiap pertanyaan sudah ada jawabanya, meskipun
jawaban hanya berupa tidak tahu atau tidak mau menjawab.
2) Keterbacaan tulisan, tulisan yang tidak terbaca akan mempersulit pengolahan data
atau berakibat pengolah data salah membaca.
3) Konsistensi.
4) Kesamaan satuan ukur.

b. Coding
Coding adalah usaha mengkonversi data menjadi angka atau simbol (kode),
membuat data manageable dan quantiable. Coding dilakukan dengan jalan menandai
masing-masing jawaban dengan kode tertentu, biasanya berupa angka. Ada dua cara
pengkodean, yaitu :
1) Pengkodean frekuensi, digunakan bila jawaban pada poin ttt memiliki bobot atau
arti frekuensi ttt.
2) Pengkodean lambang, digunakan pada poin yang tidak memiliki bobot.
c. Tabulating/Entry
Tabulating merupakan upaya menyusun data ke dalam bentuk tabel, mengatur
angka-angka dan menghitungnya. Langkah-langkah tabulating adalah sebagai berikut :
1) Memberi skor atau menjumlahkan terhadap butir-butir pertanyaan yang
memerlukan skor atau penjumlahan skor.
2) Mengubah jenis data, dimodifikasi atau disesuaikan dengan teknik analisis yang
akan digunakan.
a) Data ordinal diubah menjadi data interval.
b) Data interval diubah menjadi data ordinal dengan membuat tingkatan.
3) Menghitung frekuensi dan dimasukkan ke dalam tabel.

Tabulating terbagi dua, yaitu :


1) Tabulating sederhana : proses pemasukan atau penyusunan data dan frekuensi ke
dalam tabel dalam satu kolom tunggal.
2) Tabulating silang : proses pemasukan atau penyusunan data dan frekuensi ke
dalam tabel dengan memecah satu kategori yang ada ke dalam beberapa sub
kategori yang dibutuhkan.

d. Cleaning
Cleaning merupakan proses untuk menguji kebenaran data atau sering disebut
sebagai tahap pembersihan data. Langkah validasi/pembersihan :
1) Memeriksa kisaran jawaban melalui distribusi frekuensi.
2) Memeriksa konsistensi jawaban melalui cross 2 variabel.
LATIHAN

1. a. Variabel : berat badan balita di RT 3 RW 3 Kel. Tanjung Pauh


b. Skala ukur : ratio
c. Cara pengumpulan data : pengukuran
d. Alat : timbangan, alat tulis (buku dan pena)

Data Berat Badan Balita di RT 3 RW 3 Kel. Tanjung Pauh

Nama BB (kg) Nama BB (kg) Nama BB (kg)


Asraf 16 Sakil 12 Azka 14
Alisa 14 Gibran 13 Arjuna 12
Fabian 13 Rafan 13 Foiren 15
Farel 17 Imam 15 Alfian 12
Intan 14 Ibnu 11 Fahira 11
Mizan 11 Hafis 13 Arkan 15
Ikhsan 14 Faris 16 Attari 12
Cantika 11 Kanzia 12 Attallah 11
Yasil 14 Amel 12 Annisa 13
Akila 11 Tsamara 15 Raihan 12

a. Editing
Semua data yang masuk lengkap.
b. Coding
-
c. Tabulating

Kategori Turus Frekuensi


11 |||| | 6 balita
12 |||| || 7 balita
13 |||| 5 balita
14 |||| 5 balita
15 |||| 4 balita
16 || 2 balita
17 | 1 balita

d. Cleaning
Untuk variabel yang diuji tidak ditemukan data yang hilang.

2. a. Variabel : tinggi badan siswa-siswi SD Gatot Subroto


b. Skala ukur : ratio
c. Cara pengumpulan data : pengukuran
d. Alat : stature meter

Data Tinggi Badan Siswa-Siswi SD Gatot Subroto


Nama TB (cm) Nama TB (cm) Nama TB (cm)
Aisyah 138 Abdul 138 Ibnu 140
Fabian 142 Amar 140 Hafis 144
Zakia 142 Arumi 143 Kanzia 136
Alif 145 Kenzo 142 Lutfi 137
Ibrahim 137 Akila 140 Amel 135
Mizan 139 Sakil 136 Nurul 136
Ikhsan 144 Gibran 135 Latif 138
Cantika 140 Rafan 135 Arwa 136
Mutiara 135 Hazel 132 Fatir 139
Yasil 144 Imam 145 Alexi 138

a. Editing
Semua data yang masuk lengkap.
b. Coding
-
c. Tabulating

Kategori Turus Frekuensi


132 | 1 anak
135 |||| 4 anak
136 |||| 4 anak
137 || 2 anak
138 |||| 4 anak
139 || 2 anak
140 |||| 4 anak
142 ||| 3 anak
143 | 1 anak
144 ||| 3 anak
145 || 2 anak

d. Cleaning
Untuk variabel yang diuji tidak ditemukan data yang hilang.
3. a. Variabel : pendapatan keluarga di Desa Tanjung
b. Skala ukur : ordinal
c. Cara pengumpulan data : wawancara
d. Alat : catatan dan pena

Data Pendapatan Tiap Keluarga di Desa Tanjung

KK Pendapatan Nur < 1000000 Rizal = 1000000


Yus = 1000000 Zainal > 1000000
Akmal = 1000000 Wardi = 1000000
Asnil = 1000000 KK Pendapatan Anis = 1000000
Tasar < 1000000 Pino < 1000000
Harmen < 1000000 Rafi > 1000000
Ismael < 1000000 Riko < 1000000 KK Pendapatan
Syahril = 1000000 Safril = 1000000 Isral < 1000000
Ardi < 1000000 Agus > 1000000 Nasri = 1000000
Syarif > 1000000 Zulkar > 1000000 Hendri > 1000000
Isnan < 1000000 Efri > 1000000 Doni > 1000000
Juni < 1000000 Ridwan > 1000000 Yono > 1000000
Zul > 1000000

a. Editing
Semua data yang masuk lengkap.
b. Coding
< 1000000 : 1, = 1000000 : 2, > 1000000 : 3
c. Tabulating

Kategori Turus Frekuensi


1 |||| |||| 10 Kepala Keluarga
2 |||| |||| 9 Kepala Keluarga
3 ||||| ||||| | 11 Kepala Keluarga

d. Cleaning
Untuk variabel yang diuji tidak ditemukan data yang hilang.

Anda mungkin juga menyukai