Anda di halaman 1dari 17

PRAKTIK LAPANGAN KEPERAWATAN KELUARGA

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


“HIPOTENSI”

Disusun Oleh : Zahratul


Jannah
193110200
3B

Dosen Pengampu :
H. Sunardi, SKM., M. Kes

PRODI DIII KEPERAWATAN PADANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES PADANG
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Hipotensi


Sub Pokok Bahasan : Pendidikan kesehatan mengenai hipotensi
Sasaran : Keluarga Ny. E
Hari/Tanggal : Minggu/28 November 2021
Tempat : Rumah Ny. E
Waktu : Pukul 14.00 WIB s/d 14.30 WIB
Pemateri : Zahratul Jannah

A. Latar Belakang
Tekanan darah rendah/hipotensi adalah tekanan darah di bawah nilai normal,
biasanya tekanan darah sistolik <90 mmHg dan tekanan darah diastolik <60 mmHg.
Hipotensi dapat disebabkan oleh bangun setelah tidur atau duduk (orthostatic
hypotension), berdiri untuk jangka waktu yang lama, dehidrasi, hipertensi, penyakit
kelenjar tiroid, infeksi yang berat, perdarahan usus, keadaan terbakar (Medlineplus,
2011). Potensi gejala dari penurunan tekanan darah adalah pusing, pingsan, dan jatuh,
yang sering terjadi pada orang tua, dengan insiden yang lebih tinggi pada kelompok risiko
tertentu. Selain itu, Kelompok risiko lain seperti pasien diabetes melitus dengan disfungsi
otonom, pasien hipertensi, pasien alzeimer, dan pasien parkinson.
Menurut laporan penyakit di puskesmas Wirogunan angka terjadinya pasien
Hipotensi pada tahun 2019 sebanyak 52 orang dan pada tahun 2020 sebanyak 67 orang
secara menyeluruh (100%) di dapatkan data dengan rincian mengeluh nyeri kepala 27
orang, resiko jatuh 33 orang, dan sisanya 7 orang mengalami gejala pingsan.
Hal yang paling menonjol adalah bebasnya pola hidup masyarakat yang akhirnya
mengakibatkan masyarakat itu sendiri menjadi sakit. Penyakit yang tersebar di Negara
Indonesia mayoritasnya diakibatkan pola hidup mereka sendiri yang tidak sehat.
Seringkali masyarakat mengetahui dirinya sakit setelah tubuh mereka terjangkit dan
terasa gejalanya. Seperti halnya penyakit hipotensi, biasanya orang yang terkena hipotensi
tidak merasa dan tidak menyadari kalau dia terkena penyakit. Hal itu terjadi dikarenakan
kurangnya pengetahuan akan ruang lingkup penyakit itu.
B. Diagnosa Keperawatan
Kesiapan peningkatan pengetahuan.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit tentang pendidikan kesehatan
mengenai hipotensi, diharapkan Ny. E dan keluarga dapat memahami pendidikan
kesehatan mengenai hipotensi.
2. Tujuan Khusus
a. Memahami pengertian hipotensi.
b. Memahami penyebab hipotensi.
c. Memahami tanda/gejala hipotensi.
d. Memahami komplikasi hipotensi.
D. Manfaat
1. Meningkatkan pemahaman mengenai pengertian hipotensi.
2. Meningkatkan pemahaman mengenai penyebab hipotensi.
3. Meningkatkan pemahaman mengenai tanda/gejala hipotensi.
4. Meningkatkan pemahaman mengenai komplikasi hipotensi.
E. Materi
(Terlampir)
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab/diskusi
G. Media
1. Leaflet
2. Powepoint
H. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan :
a. Mengucapkan salam sebagai a. Peserta menjawab salam.
pembuka. b. Peserta mendengarkan.
b. Memperkenalkan diri. c. Peserta memperhatikan.
c. Menjelaskan tujuan dari
kegiatan penyuluhan.
2. 15 menit Pelaksanaan :
a. Menjelaskan tentang pengertian a. Keluarga mendengarkan dan
hipotensi. memerhatikan.
b. Menjelaskan tentang penyebab b. Keluarga mendengarkan dan
hipotensi. memerhatikan.
c. Menjelaskan tentang c. Keluarga mendengarkan dan
tanda/gejala hipotensi. memerhatikan.
d. Menjelaskan tentang d. Keluarga mendengarkan dan
komplikasi hipotensi. memerhatikan.
3. 5 menit Evaluasi :
Menanyakan dan meminta keluarga Menjawab dan menjelaskan
menjelaskan kembali mengenai tentang hipotensi.
hipotensi.
4. 5 menit Terminasi :
Mengucapkan salam penutup. Menjawab salam.

Setting Tempat

Ket :
P : Penyaji
K K : Keluarga
K

I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan satuan acara penyuluhan tentang pendidikan kesehatan mengenai
hipotensi.
b. Melakukan kontrak waktu kepada keluarga untuk dilakukan satuan acara
penyuluhan.
c. Menyiapkan tempat dan peralatan.
d. Setting tempat.
2. Evaluasi Proses
a. Penyaji datang tepat waktu sesuai dengan kontrak waktu yang telah disepakati.
b. Keluarga memperhatikan materi yang disampaikan oleh penyaji.
c. Keluarga mengikuti pendidikan kesehatan dari awal sampai selesai.
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga mampu menjelaskan pengertian hipotensi.
b. Keluarga mampu menjelaskan penyebab hipotensi.
c. Keluarga mampu menjelaskan tanda/gejala hipotensi.
d. Keluarga mampu menjelaskan komplikasi hipotensi.
MATERI

A. Pengertian
Hipotensi atau tekanan darah rendah adalah suatu keaadan di mana tekanan darah lebih rendah
dari nilai 90/60 mmHg atau tekanan darah cukup rendah. Sedangkan pada pengertian lain,
hipotensi adalah tekanan darah rendah, sehingga tidak cukup untuk perfusi dan oksigenasi
jaringan adekuat.
B. Faktor Risiko
1. Usia
2. Pengobatan
3. Cuaca : saat cuaca panas, tekanan akan lebih rendah.
4. Makan : setelah makan, tekanan darah cenderung turun sebab darah mengalir ke organ
pencernaan untuk membantu proses pencernaan dan penyerapan makanan.
5. Waktu : saat malam hari tekanan darah cenderung lebih rendah daripada siang hari.
C. Penyebab
1. Kehamilan
2. Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti : furosemide, atenolol, propranolol, levodopa,
dan sildenafil.
3. Ketidakseimbangan hormon, seperi : penyakit diabetes dan tiroid mengakibatkan
tekanan darah turun.
4. Dehidrasi
5. Infeksi
6. Penyakit jantung : terganggunya fungsi jantung menyebabkan jantung tidak dapat
memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh, sehingga tekanan darah akan
menurun.
7. Kekurangan nutrisi, seperti : kekurangan vitamin B12 dan asam folat.
8. Perdarahan
9. Reaksi alergi parah
D. Tanda/gejala
1. Pusing
2. Mual dan muntah
3. Lemas
4. Pandangan buram
5. Konsentrasi berkurang
6. Tubuh terasa tidak stabil
7. Pingsan
8. Sesak napas
E. Komplikasi
1. Serangan jantung
2. Gagal jantung
3. Fibrilasi atrium (jantung berdenyut tak beraturan dan cepat)
4. Stroke
5. Nyeri dada
6. Gagal ginjal kronis
7. Cedera
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Hipotensi


Sub Pokok Bahasan : Pengobatan hipotensi
Sasaran : Keluarga Ny. E
Hari/Tanggal : Minggu/28 November 2021
Tempat : Rumah Ny. E
Waktu : Pukul 14.30 WIB s/d 15.00 WIB
Pemateri : Zahratul Jannah

A. Latar Belakang
Tekanan darah rendah/hipotensi adalah tekanan darah di bawah nilai normal,
biasanya tekanan darah sistolik <90 mmHg dan tekanan darah diastolik <60 mmHg.
Hipotensi dapat disebabkan oleh bangun setelah tidur atau duduk (orthostatic
hypotension), berdiri untuk jangka waktu yang lama, dehidrasi, hipertensi, penyakit
kelenjar tiroid, infeksi yang berat, perdarahan usus, keadaan terbakar (Medlineplus,
2011). Potensi gejala dari penurunan tekanan darah adalah pusing, pingsan, dan jatuh,
yang sering terjadi pada orang tua, dengan insiden yang lebih tinggi pada kelompok risiko
tertentu. Selain itu, Kelompok risiko lain seperti pasien diabetes melitus dengan disfungsi
otonom, pasien hipertensi, pasien alzeimer, dan pasien parkinson.
Menurut laporan penyakit di puskesmas Wirogunan angka terjadinya pasien
Hipotensi pada tahun 2019 sebanyak 52 orang dan pada tahun 2020 sebanyak 67 orang
secara menyeluruh (100%) di dapatkan data dengan rincian mengeluh nyeri kepala 27
orang, resiko jatuh 33 orang, dan sisanya 7 orang mengalami gejala pingsan.
Hal yang paling menonjol adalah bebasnya pola hidup masyarakat yang akhirnya
mengakibatkan masyarakat itu sendiri menjadi sakit. Penyakit yang tersebar di Negara
Indonesia mayoritasnya diakibatkan pola hidup mereka sendiri yang tidak sehat.
Seringkali masyarakat mengetahui dirinya sakit setelah tubuh mereka terjangkit dan
terasa gejalanya. Seperti halnya penyakit hipotensi, biasanya orang yang terkena hipotensi
tidak merasa dan tidak menyadari kalau dia terkena penyakit. Hal itu terjadi dikarenakan
kurangnya pengetahuan akan ruang lingkup penyakit itu.
B. Diagnosa Keperawatan
Kesiapan peningkatan pengetahuan.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit mengenai pengobatan hipotensi,
diharapkan Ny. E dan keluarga dapat memahami pengobatan hipotensi.
2. Tujuan Khusus
a. Memahami pencegahan hipotensi.
b. Memahami perawatan hipotensi.
c. Memahami pengobatan hipotensi.
D. Manfaat
1. Meningkatkan pemahaman mengenai pencegahan hipotensi.
2. Meningkatkan pemahaman mengenai perawatan hipotensi.
3. Meningkatkan pemahaman mengenai pengobatan hipotensi.
E. Materi
(Terlampir)
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab/diskusi
G. Media
1. Leaflet
2. Powepoint
H. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan :
a. Mengucapkan salam sebagai a. Peserta menjawab salam.
pembuka. b. Peserta mendengarkan.
b. Memperkenalkan diri. c. Peserta memperhatikan.
c. Menjelaskan tujuan dari
kegiatan penyuluhan.
2. 15 menit Pelaksanaan :
a. Menjelaskan tentang a. Keluarga mendengarkan dan
pencegahan hipotensi. memerhatikan.
b. Menjelaskan tentang perawatan b. Keluarga mendengarkan dan
hipotensi. memerhatikan.
c. Menjelaskan tentang c. Keluarga mendengarkan dan
pengobatan hipotensi. memerhatikan.
3. 5 menit Evaluasi :
Menanyakan dan meminta keluarga Menjawab dan menjelaskan
menjelaskan kembali mengenai tentang pengobatan hipotensi.
pengobatan hipotensi.
4. 5 menit Terminasi :
Mengucapkan salam penutup. Menjawab salam.

Setting Tempat

Ket :
P : Penyaji
K K : Keluarga
K

I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan satuan acara penyuluhan tentang pengobatan hipotensi.
b. Melakukan kontrak waktu kepada keluarga untuk dilakukan satuan acara
penyuluhan.
c. Menyiapkan tempat dan peralatan.
d. Setting tempat.
2. Evaluasi Proses
a. Penyaji datang tepat waktu sesuai dengan kontrak waktu yang telah disepakati.
b. Keluarga memperhatikan materi yang disampaikan oleh penyaji.
c. Keluarga mengikuti pendidikan kesehatan dari awal sampai selesai.
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga mampu menjelaskan pencegahan hipotensi.
b. Keluarga mampu menjelaskan perawatan hipotensi.
c. Keluarga mampu menjelaskan pengobatan hipotensi.
MATERI

A. Pencegahan
1. Jangan mengangkat beban berat.
2. Menghindari mengejan terlalu kuat.
3. Tidak berdiri diam dalam waktu yang lama.
4. Menghindari kontak dengan air panas dalam waktu lama.
5. Jangan bangkit berdiri dari posisi duduk atau berbaring secara tiba-tiba.
6. Menghindari tidur larut malam agar durasi tidur tercukupi (min. 7-8 jam/hari).
7. Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil dan lebih sering dan teratur.
8. Menghindari konsumsi minuman berkafein pada malam hari dan membatasi konsumsi
alkohol.
9. Memposisikan kepala lebih tinggi ketika tidur (sekitar 15 cm).
B. Perawatan
Perawatan yang dapat dilakukan di rumah diantaranya :
1. Minum banyak air putih, kurangi alkohol.
2. Jalani pola makan yang sehat, seperti buah semangka, buah bit, dan bayam.
3. Ketika mengubah posisi tubuh, lakukan dengan perlahan.
4. Perhatikan pola makan, batasi makanan tinggi karbohidrat seperti kentang, nasi, pasta,
dan roti.
5. Rutin berolahraga, setidaknya 30-60 menit dalam sehari.
C. Pengobatan
1. Obat vasopressin, merupakan obat untuk mempersempit pembvuluh darah agar
menyebabkan peningkatan tekanan darah.
2. Catecholamine, merupakan obat yang bekerja memengaruhi sistem saraf simpatetik
dan pusat. Obat ini membuat jantung berdetak lebih cepat dan kuat, serta
menyempitkan pembuluh darah.
3. Pyridostigmine, merupakan obat yang dapat meningkatkan tekanan darah saat berdiri
tanpa adanya efek samping memperburuk supine hypertension.
4. Droxidopa, merupakan terapi yang diberikan dengan perbaikan gejala serta tekanan
darah sistolik saat pasien berdiri.
5. Obat darah rendah lainnya, yaitu obat fludrokortison yang dapat meningkatkan
volume darah.
6. Obat tradisional, salah satunya yaitu :
Bahan-Bahan :
ø Jahe 2 ibu jari
ø Kayu secang secukupnya
ø 1 sdt bubuk kapulaga
ø 1 sdt bubuk kayu manis
ø Madu
ø Air 1/2 liter
Cara Pembuatan :
ø Semua bahan direbus, kecuali madu hingga mendidih sampai volume air 1/4 liter.
ø Air rebusan disaring, setelah hangat tambahkan madu 1/2 gelas sedikit demi
sedikit sambil diaduk rata.
Cara Pemakaian :
Minum 3xsehari 1/4 gelas per hari hingga tekanan darah normal.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Hipotensi


Sub Pokok Bahasan : Pemeliharaan lingkungan rumah dan penggunaan fasilitas kesehatan
Sasaran : Keluarga Ny. E
Hari/Tanggal : Minggu/28 November 2021
Tempat : Rumah Ny. E
Waktu : Pukul 15.00 WIB s/d 15.30 WIB
Pemateri : Zahratul Jannah

A. Latar Belakang
Tekanan darah rendah/hipotensi adalah tekanan darah di bawah nilai normal,
biasanya tekanan darah sistolik <90 mmHg dan tekanan darah diastolik <60 mmHg.
Hipotensi dapat disebabkan oleh bangun setelah tidur atau duduk (orthostatic
hypotension), berdiri untuk jangka waktu yang lama, dehidrasi, hipertensi, penyakit
kelenjar tiroid, infeksi yang berat, perdarahan usus, keadaan terbakar (Medlineplus,
2011). Potensi gejala dari penurunan tekanan darah adalah pusing, pingsan, dan jatuh,
yang sering terjadi pada orang tua, dengan insiden yang lebih tinggi pada kelompok risiko
tertentu. Selain itu, Kelompok risiko lain seperti pasien diabetes melitus dengan disfungsi
otonom, pasien hipertensi, pasien alzeimer, dan pasien parkinson.
Menurut laporan penyakit di puskesmas Wirogunan angka terjadinya pasien
Hipotensi pada tahun 2019 sebanyak 52 orang dan pada tahun 2020 sebanyak 67 orang
secara menyeluruh (100%) di dapatkan data dengan rincian mengeluh nyeri kepala 27
orang, resiko jatuh 33 orang, dan sisanya 7 orang mengalami gejala pingsan.
Hal yang paling menonjol adalah bebasnya pola hidup masyarakat yang akhirnya
mengakibatkan masyarakat itu sendiri menjadi sakit. Penyakit yang tersebar di Negara
Indonesia mayoritasnya diakibatkan pola hidup mereka sendiri yang tidak sehat.
Seringkali masyarakat mengetahui dirinya sakit setelah tubuh mereka terjangkit dan
terasa gejalanya. Seperti halnya penyakit hipotensi, biasanya orang yang terkena hipotensi
tidak merasa dan tidak menyadari kalau dia terkena penyakit. Hal itu terjadi dikarenakan
kurangnya pengetahuan akan ruang lingkup penyakit itu.
B. Diagnosa Keperawatan
Kesiapan peningkatan pengetahuan.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit mengenai pemeliharaan lingkungan
rumah dan penggunaan fasilitas kesehatan, diharapkan Ny. E dan keluarga dapat
memahami pemeliharaan lingkungan rumah dan penggunaan fasilitas kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Memahami pemeliharaan lingkungan rumah.
b. Memahami penggunaan fasilitas kesehatan.
D. Manfaat
1. Meningkatkan pemahaman mengenai pemeliharaan lingkungan rumah.
2. Meningkatkan pemahaman mengenai penggunaan fasilitas kesehatan.
E. Materi
(Terlampir)
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab/diskusi
G. Media
1. Leaflet
2. Powepoint
H. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan :
a. Mengucapkan salam sebagai a. Peserta menjawab salam.
pembuka. b. Peserta mendengarkan.
b. Memperkenalkan diri. c. Peserta memperhatikan.
c. Menjelaskan tujuan dari
kegiatan penyuluhan.
2. 15 menit Pelaksanaan :
a. Menjelaskan pemeliharaan a. Keluarga mendengarkan dan
lingkungan rumah. memerhatikan.
b. Menjelaskan penggunaan b. Keluarga mendengarkan dan
fasilitas kesehatan. memerhatikan.
3. 5 menit Evaluasi :
Menanyakan dan meminta keluarga Menjawab dan menjelaskan
menjelaskan kembali mengenai mengenai pemeliharaan
pemeliharaan lingkungan rumah lingkungan rumah dan
dan penggunaan fasilitas kesehatan. penggunaan fasilitas kesehatan.
4. 5 menit Terminasi :
Mengucapkan salam penutup. Menjawab salam.

Setting Tempat

Ket :
P : Penyaji
K K : Keluarga
K

I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan satuan acara penyuluhan tentang pemeliharaan lingkungan rumah dan
penggunaan fasilitas kesehatan
b. Melakukan kontrak waktu kepada keluarga untuk dilakukan satuan acara
penyuluhan
c. Menyiapkan tempat dan peralatan
d. Setting tempat
2. Evaluasi Proses
a. Penyaji datang tepat waktu sesuai dengan kontrak waktu yang telah disepakati.
b. Keluarga memperhatikan materi yang disampaikan oleh penyaji
c. Keluarga mengikuti pendidikan kesehatan dari awal sampai selesai
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga mampu menjelaskan pemeliharaan lingkungan rumah
b. Keluarga mampu menjelaskan penggunaan fasilitas kesehatan
MATERI

A. Pemeliharaan Lingkungan Rumah


Kebersihan rumah dan lingkungan merupakan hal yang tak terpisahkan dari kehidupan
manusia dan merupakan unsur penting dalam ilmu kesehatan dan pencegahan. Kebersihan
lingkungan adalah menciptakan lingkungan yang sehat sehingga tidak mudah terserang
berbagai penyakit seperti demam berdarah, muntaber dan lainnya.
Manfaat menjaga lingkungan rumah diantaranya adalah :
1. Bebas dari kuman dan virus.
2. Mengurangi debu dan jamur.
3. Menurunkan risiko cedera.
4. Mengurangi stres berlebih.
5. Air menjadi lebih bersih dan aman untuk diminum.
Cara menjaga kebersihan lingkungan rumah yaitu :
1. Bersihkan tempat tidur.
2. Menyapu lantai.
3. Gunakan cairan pembersih saat mengepel lantai.
4. Cara menjaga kebersihan dapur rumah.
5. Rutin mencuci baju.
6. Menata barang.
7. Cara menjaga kebersihan rumah dengan pemisahan sampah.
8. Simpan sepatu secara rapi.
9. Cara menjaga kebersihan dekorasi rumah.
10. Bersihkan peralatan kebersihan.
11. Disinfektan.
12. Merawat rumput sintesis.

B. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Manfaat mengakses fasilitas kesehatan diantaranya adalah :
1. Mendeteksi dini adanya penyakit.
2. Mencegah terjadinya komplikasi atau keparahan penyakit.
3. Mendapatkan pelayanan kesehatan atau perawatan terkait kesehatan.
4. Mendapatkan rehabilitasi medis terkait penyakit.
5. Mendapatkan konsultasi terkait kesehatan.
6. Memperoleh informasi kesehatan yang jelas.
Dampak negatif bila tidak mengakses fasilitas kesehatan yaitu :
1. Penyakit tidak dapat terdeteksi.
2. Komplikasi penyakit semakin parah.
3. Mendapatkan informasi kesehatan yang tidak jelas.
4. Tidak dapat mengetahui kondisi kesehatan terkini.
Jenis fasilitas kesehatan terdiri dari :
1. Tempat praktik mandiri tenaga kesehatan.
2. Pusat kesehatan masyarakat.
3. Klinik.
4. Rumah sakit.
5. Apotek.
6. Unit transfusi darah.
7. Laboratorium kesehatan.
8. Optikal.
9. Fasilitas pelayanan kedokteran untuk kepentingan hokum.
10. Fasilitas pelayanan kesehatan tradisional.

Anda mungkin juga menyukai