Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PENDIDIKAN KESEHATAN

SENAM KAKI DIABETUS MELITUS

Disusun Oleh :

NURUL FEBRIAN BINTARI PUTRI


202102040032

PROGAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN
PEKALONGAN
2021

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit kronik yang umum terjadi pada orang dewasa yang
membutuhkan pendekatan serta pengobatan medis yang berkelanjutan dan
membutuhkan edukasi perawatan mandiri, salah satunya adalah penyakit
diabetes mellitus (DM) (Lemone, 2016). Diabetes mellitus merupakan
penyakit metabolik dengan karakteristik terjadinya peningkatan kadar gula
darah (hiperglikemia), yang terjadi akibat gangguan sekresi insulin,
gangguan aktivitas insulin dan keduanya (Smeltzer & Bare, 2008).
Peningkatan kadar gula darah akan memicu produksi hormon insulin oleh
kelenjar pankreas, hal ini berkaitan dengan kadar gula darah meninggi
secara terus–menerus sehingga berakibat rusaknya pembuluh darah, saraf
dan struktur internal lainnya. Zat kompleks yang terdiri dari gula di dalam
dinding pembuluh darah menyebabkan pembuluh darah menebal. Akibat
penebalan ini maka aliran darah akan berkurang terutama yang menuju ke
kulit dan saraf (Rohmad, 2016). Tanda dan gejala yang sering dijumpai
pada pasien diabetes melitus yaitu poliuria, polidipsia, polifagia, rasa lelah
dan kelemahan otot, berat badan yang turun dengan cepat, kesemutan pada
tangan dan kaki, gatal-gatal, penglihatan menjadi kabur, luka sulit sembuh
(Riskesdas, 2013).
Masalah tersebut jika tidak segera diatasi dan tidak dilakukan
penanganan dengan benar maka akan menyebabkan kaki diabetik (ulkus
kaki) bahkan dapat mengalami nekrosis jaringan yang berakhir pada
amputasi (Tarwoto et al., 2012). Untuk mengurangi beratnya gejala
neuropati perifer diatas dibutuhkan tindakan pencegahan. Salah satu
tindakan pencegahan yang dapat dilakukan yaitu melakukan latihan pada
kaki dengan benar (Tarwoto et al., 2012). Latihan kaki yang dianjurkan
pada penderita diabetes mellitus yang mengalami gangguan sirkulasi dan
neuropati adalah senam kaki (Soegondo, 2009). Senam kaki adalah
kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes mellitus untuk
mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah

2
bagian kaki (Widianti & Proverawati, 2010). Menurut Soegondo (2009)
latihan senam kaki dapat dilakukan setiap hari secara teratur dengan posisi
berdiri, duduk, dan tidur, dengan cara menggerakan kaki dan sendi-sendi
kaki. Peran kita sebagai perawat adalah membimbing pasien untuk
melakukan senam kaki secara mandiri. Dengan melakukan senam kaki
maka dapat menyebabkan pemulihan fungsi saraf perifer dengan
menghambat reduktase aldosa (AR) yang mengakibatkan meningkatnya
NADPH (Nicotinamide Adenine Dinucleotide Fosfat Hidroksida).
Peningkatan NADPH dapat berkonstribusi dalam meningkatkan sintesis
nitrat oksida (NO), dimana nitrat oksida (NO) dapat menghilangkan
hipoksia pada saraf perifer. Peningkatan endotel yang berasal dari nitrat
oksida (NO) juga dapat mengakibatkan pemulihan fungsi saraf pada
pasien diabetes perifer neuropati (Tarwoto et al., 2012).
B. Tujuan
1. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberi penyuluhan, Ny. X penderita Diabetes
Melitus mampu memahami tentang Senam Kaki DM.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberi penyuluhan selama 60 menit Ny. X diharapkan
mampu :
1) Menjelaskan pengertian senam kaki dm pada penderita
diabetus melitus
2) Menjelaskan tujuan dari senam kaki dm
3) Menyebutkan indikasi dan kontraindikasi senam kaki dm
4) Menyebutkan persiapan alat yang digunakan untuk senam kaki
dm
5) Menjelaskan langkah-langkah senam kaki dm
C. Sasaran
Sasaran pendidikan kesehatan ini adalah klien dan keluarga yang
belum mengetahui tentang senak kaki diabetes mellitus.

3
BAB II
DESKRIPSI KASUS
A. Karakteristik Sasaran
1. Keluarga yang memiliki anggota dengan penyakit diabetes mellitus
2. Keluarga dank klien yang mempunyai kurang pengetahuan tentang
senam kaki diabetes mellitus.
B. Analisa Kasus
Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik
terjadinya peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia), yang terjadi
akibat gangguan sekresi insulin, gangguan aktivitas insulin dan keduanya.
Masalah tersebut jika tidak segera diatasi dan tidak dilakukan penanganan
dengan benar maka akan menyebabkan kaki diabetik (ulkus kaki) bahkan
dapat mengalami nekrosis jaringan yang berakhir pada amputasi.
Untuk mengurangi beratnya gejala neuropati perifer dibutuhkan
tindakan pencegahan. Salah satu tindakan pencegahan yang dapat
dilakukan yaitu melakukan latihan pada kaki dengan benar. Latihan kaki
yang dianjurkan pada penderita diabetes mellitus yang mengalami
gangguan sirkulasi dan neuropati adalah senam kaki.
C. Prinsip Belajar Menurut Teori
Prinsip belajar dari pendidikan kesehatan ini adalah untuk menambah
pengetahuan klien dan keluarga terhadap senam kaki dm sehingga
diharapkan klien diabetes mellitus dapat meminimalisir terjadinya ulkus
atau luka diabetes mellitus.
D. Karakteristik Media Belajar Menurut Klien
1. Sesuai dengan materi pendidikan kesehatan yang diberikan
2. Menarik
3. Mudah dipahami oleh audience atau sasaran
4. Bahasa sederhana dan mudsh dimengerti
5. Tidak melelahkan atau menghemat energi
6. Sesuai dengan karakteristik sasaran (tingkat pendidikan dan budaya)
7. Dapat dipraktekan oleh audience

4
BAB III
METODOLOGI PENDIDIKAN KESEHATAN

A. Deskriptif Media Belajar


Mahasiswa keperawatan yang sedang menjalani program profesi ners
dengan menggunakan media berupa leaflet. Informasi dalam media
tersebut meliputi pengertian senam kaki dm, tujuan senam kaki dm,
indikasi dan kontra indikasi senam kaki dm, persiapan alat senam kaki dm,
dan langkah-langkah senam kaki dm.

B. Tujuan Belajar
Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga cara memberikan
pendidikan kesehatan mengenai senam kaki diabetes mellitus.

C. Ketrampilan yang Diperlukan


Ketrampilan yang diperlukan dalam pendidikan kesehatan ini adalah
ketrampilan dalam berkomunikasi terutama menyampaikan informasi
kepada sasaran, sehingga mudah diterima dan dimengerti oleh sasaran dan
ketrampilan dalam mendemonstrasikan dengan baik sehingga tidak salah
persepsi oleh audience.

D. Jenis Media
Ceramah dan tanya jawab

E. Alat yang Digunakan


1. Leaflet
2. Materi pengajaran (SAP)
3. PPT

5
F. Proses Pendidikan Kesehatan
No Kegiatan Penyuluhan Suasana Kegiatan Waktu
1. Pembukaan 10
1. Mahasiwa memberikan 1. Keluarga dan Ny. menit
salam X menjawab
2. Mahasiwa salam
memperkenalkan 2. Keluarga dan Ny.
anggota penyuluh X mendengarkan
3. Mahasiwa menjelaskan dan
tentang topik memperhatikan
penyuluhan
4. Mahasiwa membuat
kontrak
5. Mahasiwa menjelaskan
tujuan penyuluhan
2 Pelaksanaan 30
1. Menjelaskan pengertian Keluarga dan Ny. X menit
senam kaki dm mendengar dan
2. Menjelaskan tujuan senam memperhatikan.
senam kaki dm
3. Menyebutkan indikasi dan
kontra indikasi senam kaki
dm
4. Menyebutkan persiapan
alat untuk senam kaki dm
5. Menjelaskan langkah-
langkah senam kaki dm

3 Penutup 20
1. Mahasiswa 1. Keluarga dan Ny. menit
menyimpulkan materi X bersama
2. Mahasiswa mahasiswa

6
mengadakan evaluasi menyimpulkan
tentang pengertian materi
senam kaki dm, tujuan 2. Keluarga dan Ny.
senam kaki dm, indikasi X Menjawab
dan kontra indikasi pertanyaan
senam kaki dm, 3. Keluarga dan Ny.
persiapan alat senam X mendengar dan
kaki dm, langkah- memperhatikan
langkah senam kaki dm. 4. Keluarga dan Ny.
3. Mahasiswa X menjawab
menyimpulkan hasil salam
diskusi
4. Mahasiswa
memberikan salam

G. Waktu Pelaksanaan
Tanggal : Jum’at, 10 September 2021
Waktu : 09.00-09.30 WIB
Tempat : Rumah Ny. X

H. Hal-hal yang Perlu Diwaspadai


1. Kelelahan klien dan keluarga selama diberikan pendidikan kesehatan
2. Kebosanan klien dan keluarga
3. Penggunaan bahasa yang tidak sesuai
4. Tingkat pendidikan keluarga dan klien

I. Antisipasi Untuk Meminimalkan Hambatan


1. Menjelaskan maksud dan tujuan pendidikan kesehatan
2. Waktu pelaksanaan pendidikan kesehatan tidak terlalu lama
3. Menggunakan media yang menarik
4. Melibatkan peran serta dari audience
J. Pengorganisasian
Pelaksana : Nurul Febrian Bintari Putri

7
K. Sistem Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Klien mengikuti penyuluhan sampai selesai
2. Evaluasi Proses
a. Klien antusias
3. Evaluasi Penyuluh
a. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
b. Dapat menjalankan peran dengan baik
4. Evaluasi Waktu
a. Penyuluhan berjalan sesuai waktu yang ditentukan
5. Evaluasi Hasil
Dari beberapa pertanyaan diberikan kepada klien dengan rentang nilai :
- Baik jika standar nilai >70%-100%, bisa menjawab semua
pertanyaan
- Cukup jika standar nilai >50%-70%, bisa menjawab empat
pertanyaan
- Kurang jika standar nilai <50%, bisa menjawab tiga atau <3
pertanyaan

BAB IV

8
PENUTUP

Pendidikan kesehatan diperlukan pada keluarga yang mempunyai masalah


terhadap kadar gula darah pada klien yang mengalami diabetes mellitus.
Diharapkan mengurangi resiko terjadinya ulkus atau luka diabetes mellitus.
Setelah diberikan pendidikan kesehatan ecara efektif, keluarga dan klien bisa
mengetahui tentang senam kaki diabetes mellitus.

9
LAMPIRAN MATERI

1. Definisi

Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien
diabetes mellitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu
melancarkan peredaran darah bagian kaki.
2. Tujuan Senam Kaki DM
a. Memperbaiki sirkulasi darah
b. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
c. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
d. Mengatasi keterbatasan gerak sendi
3. Indikasi dan Kontra indikasi
a. Indikasi
Senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita diabetes
mellitus dengan tipe I maupun tipe II. Namun sebaiknya diberikan
sejak pasien didiagnosa menderita diabtes mellitus sebagai tindakan
penceganahan dini.
b. Kontra indikasi
Klien mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dispnea atau
nyeri dada
4. Alat dan bahan
a. Kursi
b. Sehelai koran atau surat kabar

5. Prosedure
a. Persiapan alat : kertas Koran 2 lembar, kursi (jika tindakan dilakukan
dalam posisi duduk), hand scon.
b. Persiapan klien : kontrak topic, waktu, tempat dan tujuan dilaksanakan
senam kaki
c. Persiapan lingkungan : ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien,
jaga privacy pasien

10
d. Atur posisi duduk di kursi dengan kaki menyentuh lantai

e. Telapak kaki menyentuh lantai, jari-jari kaki ditekuk sebanyak 10 kali

f. Telapak kaki menyentuh lantai, angkat


keatas secara bergantian telapak kaki dan tumit sebanyak 10 kali

g. Telapak kaki menyentuh lantai,


ujung kaki diangkat keatas dan buat gerakan memutar pada pergelangan
kaki sebanyak 10 kali

11
h. Telapak kaki menyentuh lantai, tumit diangkat & buat gerakan memutar
pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali

i. Angkat salah satu lutut & luruskan, lakukan gerakan pergelangan kaki
ditekuk dan luruskan sebanyak 10 kali. Lakukan gerakan nomor 6 pada
kaki satunya

j. Angkat kedua kaki dan luruskan,


lakukan gerakan seperti nomor 6 secara bergantian pada pergelangan kaki
kanan & kiri

k. Angkat salah satu kaki dan luruskan, buat gerakan menulis angka 0-10.
Ulangi gerakan tersebut pada kaki satunya

l. Letakkan Koran di lantai, remas dengan menggunakan jari kaki, bentuk


kertas menjadi seperti bola. Buka Koran seperti semula

12
Daftar Pustaka
Yudhono P.T, Pengaruh terapi senam
kaki terhadap penurunan
glukosa darah pada Lansia dengan diabetes mellitus di posyandu lansia
desa ledug kecamatan kembaran bayumas.
http://www.jurnal.shb.ac.id/index.php

Flora.R,Hikayati, Purwanto.S, (2012). Pelatihan Senam Kaki Pada Penderita


Diabetes Melitus Dalam Upaya Pencegahan Komplikasi Diabetes Pada
Kaki (Dibetesfoot) http://www.ejournal

Yulita, Rita Fitri, Agung Waluyo, Rohman Azzam. 2019. Pengaruh Senam Kaki
terhadap Penurunan Skor Neuropati dan Kadar Gula Darah Pada Pasien
DM Tipe 2.

13
14

Anda mungkin juga menyukai